Disusun Oleh:
DISETUJUI OLEH:
COACH/PEMBIMBING MENTOR
Telah disahkan berdasarkan hasil seminar rancangan aktualisasi pada hari Senin
Tanggal 07 Bulan Oktober 2019
DISAHKAN OLEH:
COACH/PEMBIMBING PENGUJI
1. VISI
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Sungkai Utara yang Sehat dan
Mandiri
2. MISI
1. Mendorong pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat Kecamatan Sungkai Utara untuk
hidup sehat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan baik promotif, preventif maupun kuratif
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang bermutu,
efektif, efisien, adil dan merata serta terjangkau bagi masyarakat
Kecamatan Sungkai Utara dan sekitarnya
3. TUJUAN PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
Elia Herlina S.ST
KaSubTATAUSAHA
SubagioS.Km
KEPEGAWAIAN
Imam Syafi’I Amd.Kep
RUMAH TANGGA
Maya Puspita, Amd.Keb
Manfaat
Tujuan
Identifikasi isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu
identifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping
itu, tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi kriteria isu dengan menggunakan alat analisis USG.
Indikator USG (kualitas isu) yaitu:
1. Urgency
seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan di tindak lanjuti.
2. Seriousness
3. seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang di
timbulkan.
4. Growth
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan dievaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya
dapat berupa reward atau punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh
ASN akan teruji ketika ASN mengalami permasalahan dalam transparansi
dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber
daya milik negara dan konflik kepentingan.
Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain integritas,
tanggung jawab, transparansi, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai akuntabilitas.
B. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit bermakna suatu sikap yang
meninggikan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain. Sikap ini
mencerai beraikan antara bangsa satu dengan bangsa lainnya. Keadaan ini
bisa disebut dengan chauvinisme. Sedangkan nasionalisme dalam arti luas
yaitu cara pandang bangsa tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negaranya dengan tetap menghargai bangsa lain. Nasionalisme
indonesia memiliki makna nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan
universal dengan menjunjung tinggi kemanusiaan, persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan sosial.
Pentingnya peranan PNS sebagai pemersatu bangsa secara implisit
terdapat dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, ptinsip, nilai dasar, kode
etik, dan kode prilaku. Didalamnya terdapat pasal 2 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan
managemen ASN ada 13, salah satunya yaitu pemersatu bangsa. Hal ini
mengandung arti seorang ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
senantiasa menjunjung tinggi dan mengutamakan kepentingan persatuan
dan kesatuan bangsa. Kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
tertentu harus dikesampingkan demi kepentingan bangsa dan negara. PNS
dalam menjalankan fungsinya berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam arti tidak memihak salah satu kelompok atau golongan.
Sedangkan adil berarti PNS dalam menjalankan tugasnya tidak boleh
berprilaku diskriminatif dan harus objektif, jujur, dan transparan.
C. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
D. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut,
namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan.
Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima
sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik
dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap
melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan
masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi
target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas
merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk
mencapai sebuah tujuan.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik
utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul
karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi
lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
berorientasi pada mutu.
E. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral.
Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang
dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau
sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun
2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian
Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan
curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
1) Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.
2) Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
3) Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4) Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
6) Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
7) Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8) Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
9) Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
F. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN Yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam pelaksanaannya manajemen ASN perlu menerapkan sistem merit,
yakni kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Penerapan sistem merit dalam
pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan memberikan rung bagib transparasi, akuntabilitas, obyektivitas dan
juga keadilan (Fatimahdan Irawati 2017).
Asas penyelenggaraan kebijakan dabn manajemen ASN, yaitu asas
kepastian hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatid,
persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, dan kesejahteraan.
G. Pelayan Publik
Menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayan publik kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang – undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yangdisediakan oleh
pelayan publik. Menurut Puranto etal.(2017) terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanana publik, yaitu unsur pertama adalah organisasi penyelenggara
pelayan publik; unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakatatau organisasi yang berkepentingan; dan unsur yang
ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Pola pikir ASN sebagai peayan publik diperlukan agar ASN dapat
memberikan pelayan publik yang profesional, bebas dari intetvensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (kkn). Prinsip yang
terkandung dalam pelayanan publik antara lain partisipatif, transparan,
responsiv, tidak diskriminatif, akuntabel, aksesibel, berkeadilan, mudah dan
murah, serta efektif dn efisien. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi pelayanan publik.
Berikut ini adalah rencana kegiatan aktualisasi yang menjadi prioritas yang
akan penulis lakukan selama pelaksanaan aktualisasi di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Negara Ratu Kec. Sungkai Utara
RANCANGAN AKTUALISASI
Formulir 1.a : Rancangan Aktualisasi
1. PROFIL LEMBAGA
Tugas pokok :
G Rincian Tugas dan
Fungsi dan atau Tugas Melaksanakan pelayanan kesehtan lingkungan
Tambahan, dan atau dalm rangka mengendalikan dan menghilangkan
Kegiatan Inisiatif Sendiri semua unsur fisik lingkungan yang berpengaruh
dengan Persetujuan terhadap kesehatan
Atasan
Fungsi :
Tugas Tambahan :
URAIAN TUGAS
NO PERMASALAHAN SOLUSI
(sesuai point 1G)
1. observasi Kurang optimalnya Optimalisasi
Melakukan
penggunaan APD penggunaan APD
penggunaan APD sesuai
sesuai dengan
dengan standar
standar
2. ceklis Masih banyaknya Optimalisasi
Membuat
penggunaan APD sesuai penggunaan APD yang penataan yang
tidak sesuai dengan sesuai dengan
standar
standar ceklis
Etika Publik:
Saya akan menyusun rencana pelaksanaan
tentang APD dengan bahasa yang mudah di
mengerti.
Komitmen Mutu:
Saya akan menyusun rencana sesuai petunjuk
teknis.
Anti Korupsi:
Saya akan menyusun rencana secara mandiri,
menggunakan dana pribadi .
2. Membuat klasifikasi Akuntabilitas:
kebutuhan APD Bertanggung jawab dalam pembuatan tingkat
berdasarkan tingkat resiko keselamatan pada penggunaan APD.
resiko keselamatan
Nasionalisme:
Dalam pembuatan tingkat resiko saya akan
memberikan manfaat berdasarkan klasifikasi
kebutuhan APD.
Etika Publik:
Dalam pelaksanaan klasifikasi kebutuhan APD,
saya akan berhati-hati dalam membuat dan
memilih kalimat-kalimat yang dikategorikan
sebagai fakta dan opini.
Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan,saya akan membuat klasifikasi
berdasarkan tingkat resiko keselamatan
Anti Korupsi
Saya tidak meminta dana kepada pihak manapun
3. Membuat lembar Akuntabilitas:
ceklis Saya akan membuat lembar ceklis dengan penuh
rasa tanggung jawab.
Nasionalisme:
Saya akan membuat lembar ceklis secara jujur
tanpa membeda-bedakan.
Etika Publik:
Saya akan membuat lembar ceklis yang sesuai
dan tidak bertentangan secara etika.
Komitmen Mutu:
Saya akan merancang lembar ceklis berdasarkan
petunjuk teknis .
Anti Korupsi:
Saya akan melaksanakan tugas dengan tepat
waktu.
4. Evaluasi hasil Akuntabilitas:
pengamatan Saya melakukan evaluasi terhadap hasil dari
observasi dengan cermat dan teliti.
Nasionalisme:
Saya akan melakukan evaluasi dengan tidak
diskriminasi.
Etika Publik:
Saya akan melakukan evaluasi dengan sangat
berhati hati dan sesuai fakta.
Komitmen Mutu:
Saya akan mengisi lembar observasi sesuai
dengan aturan.
Anti Korupsi:
Saya akan melakukan evaluasi observasi dengan
nilai yang sesuai, tidak dikurangi atau di tambah.
Formulir 1 b Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu Kec. Sungkai Utara
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta pengaplikasian pengguna
APD yang sesuai dengan standar untuk para pekerja
2. Tidak berjalannya pelyanan Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu
3. Masih banyaknya masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat dan masih membuang
air besar sembarangan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tantang CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) untuk
penyakit Diare
Isu Yang Diangkat : Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta pengaplikasian pengguna APD yang
sesuai dengan standar untuk para pekerja
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan kesadaran pemilik Home Industri dengan memberikan penyuluhan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Penguatan
Kegiatan Terhadap Visi- Nilai-Nilai
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menyusun 1. Membuat rencana kegiatan Rencana Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
Rencana 2. Meengajukan rencana kegiatan, Saya akan menyusun berkontribusi Menghasilakan
Pelaksanaan kegiatan kepada Ka UPTD Surat rencana pelaksanaa terhadap visi dan panduan yang
3. Berkoordinasi dengan Ka Persetujuan,
Tentang Alat dengan penuh misi puskesmas bermanfaat dan
UPTD rencana kegiatan dan Photo
Pelindung Diri tanggung jawab. yaitu sesuai prosedur
persetujuan Dokumentasi
(APD) meningkatkan
Nasional: peran serta
masyarakat, untuk
Saya akan berprilaku bersih
menuangkan jiwa dan sehat
kemanusiaan yang
berazas manusia.
Etika Publik:
Saya akan menyusun
rencana pelaksanaan
tentang APD dengan
bahasa yang mudah di
mengerti.
Komitmen Mutu:
Saya akan menyusun
rencana sesuai
petunjuk teknis.
Anti Korupsi:
Saya akan menyusun
rencana secara
mandiri, menggunakan
dana pribadi .
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Membuat 1. Menentukan Klasifikasi Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
klasifikasi klasifikasi kebutuhan Bertanggung jawab dalam berkontribusi terhadap menghasilkan
kebutuhan kebutuhan APD APD, Serta pembuatan tingkat resiko
visi dan misi klasifikasi yang
APD Dokumen
keselamatan pada puskesmas yaitu sesuai dengan
berdasarkan
penggunaan APD. meningkatkan peran kebutuhan APD
tingkat
serta masyarakat, untuk
resiko
Nasionalisme: berprilaku bersih dan
keselamatan
sehat
Dalam pembuatan tingkat
resiko saya akan
memberikan manfaat
berdasarkan klasifikasi
kebutuhan APD.
Etika Publik:
Dalam pelaksanaan
klasifikasi kebutuhan APD,
saya akan berhati-hati dalam
membuat dan memilih
kalimat-kalimat yang
dikategorikan sebagai fakta
dan opini.
Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan,saya
akan membuat klasifikasi
berdasarkan tingkat resiko
keselamatan
Anti Korupsi
Saya tidak meminta dana
kepada pihak manapun
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Membuat 1. Mencari lembar Lembar ceklis Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
lembar ceklis ceklis yang Saya akan membuat lembar berkontribusi terhadap menghasilakan
terstandar ceklis dengan penuh rasa visi dan misi media unuk
2. Mencetak lembar
tanggung jawab. puskesmas yaitu mendapatkan data
ceklis
meningkatkan peran yang sesuai
Nasionalisme: serta masyarakat,
Saya akan membuat lembar untuk berprilaku bersih
dan sehat
ceklis secara jujur tanpa
membeda-bedakan.
Etika Publik:
Saya akan membuat lembar
ceklis yang sesuai dan tidak
bertentangan secara etika.
Komitmen Mutu:
Saya akan merancang
lembar ceklis berdasarkan
petunjuk teknis .
Anti Korupsi:
Saya akan melaksanakan
tugas dengan tepat waktu.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Evaluasi hasil 1. Menilai hasil Hasil evaluasi Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
pengamatan ceklis sesuai ceklis, Serta Saya melakukan evaluasi berkontribusi terhadap mendapatkan hasil
dengan layak Dokumen terhadap hasil dari visi dan misi yang sesuai fakta
dan tidak
observasi dengan cermat puskesmas yaitu
layaknya
dan teliti. meningkatkan peran
serta masyarakat,
Nasionalisme: untuk berprilaku bersih
dan sehat
Saya akan melakukan
evaluasi dengan tidak
diskriminasi.
Etika Publik:
Saya akan melakukan
evaluasi dengan sangat
berhati hati dan sesuai
fakta.
Komitmen Mutu:
Saya akan mengisi lembar
observasi sesuai dengan
aturan.
Anti Korupsi:
Saya akan melakukan
evaluasi observasi dengan
nilai yang sesuai, tidak
dikurangi atau di tambah.