Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL


NEGARA

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN PEMILIK HOME


INDUSTRI TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI (APD) SESUAI DENGAN STANDAR KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK PARA PEKERJA DI
DESA KOTA NEGARA WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS RAWAT INAP NEGARARATU KECAMATAN
SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

Disusun Oleh:

MUHAMMAD HAFIDZ S.Tr.KL


19950924 201903 1 001
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP NEGARARATU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI LAMPUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN PEMILIK HOME


INDUSTRI TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD) SESUAI DENGAN STANDAR KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK PARA PEKERJA DI DESA
KOTA NEGARA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
NEGARARATU KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN
LAMPUNG UTARA

NAMA : MUHAMMAD HAFIDZ, S.Tr.KL


NIP : 19950924 201903 1 001
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP NEGARARATU
KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG
UTARA

DISETUJUI OLEH:

COACH/PEMBIMBING MENTOR

TUTIK YAMASITA.SE.MM SUBAGIO, S.KM


NIP.197107261992032004 NIP. 196709051988121001
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

NAMA : MUHAMMAD HAFIDZ, S.Tr.KL


NIP : 19950924 201903 1 001
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP NEGARARATU
KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG
UTARA

Telah disahkan berdasarkan hasil seminar rancangan aktualisasi pada hari Senin
Tanggal 07 Bulan Oktober 2019

DISAHKAN OLEH:

COACH/PEMBIMBING PENGUJI

TUTIK YAMASITA.SE.MM DR.M.SYAFRIZAL, ST,M.Si


NIP.197107261992032004 NIP. 197312132005021001
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Laporan aktualisasi ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang
penerapan nilai-nilai ANEKA yang telah diinternalisasi selama pelaksanaan
Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing, dan memberikan saran
dalam penyelesaian laporan kegiatan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Ibu Tutik Yamasita SE.MM selaku Coach/Pembimbing yang telah
bersediaa membimbing dan memberikan arahan sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
2. DR.M.Syafrizal,ST,M.Si selaku penguji yang telah bersedia memberikan
waktunya dalam menguji penulisan
3. Subagio,S.KM selaku Mentor sekaligus kepala TU Puskesmas Rawat Inap
Negara Ratu yang selalu mendukung kegiatan aktualisasi di Puskesmas.
4. Seluruh jajaran BKPSDM Provinsi dan BKPSDM Lampung Utara yang
mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik.
5. Panitia Latihan Dasar Golongan III angkatan I Lampung Utara tahun 2019,
yang telah memfasilitasi peserta dan memberikan bantuan selama krgiatan
berlangsung.
6. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
7. Rekan-rekan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Negararatu yang turut
membantu dalam kegiatan aktualisasi ini..
8. Teman-teman Latihan Dasar Angkatan I yang luar biasa memberi
semangat, dan seluruh peserta pelatihan dasar angkatan I.
Dalam menulis rancangan aktualisasi ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari
Allah akhirnya rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat menjadi panduan dalam
implementasi aktualisasi di instansi penulis. Saya sadar bahwa rancangan
aktualisasi ini masih banyak memiliki kekurangan dan juga jauh dari sempurna.
Maka dari itu saran dan kritik dari berbagai pihak yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan aktualisasi ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung,07 Oktober 2019


Penulis,

Muhammad Hafidz, S.Tr.KL


Nip. 199509242019031001
BAB I
Pendahuluan

A. Deskripsi Unit Kerja


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
Puskesmas berfungsi sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

Penulis adalah seorang bidan di UPTD Puskesmas Rawat Inap


Negararatu kecamatan sungkai utara kabupaten lampung utara provinsi
lampung yang profil lengkapnya sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : UPTD Puskesmas Rawat Inap
Negararatu
b. Alamat Sekolah : Jl Protokol Negararatu No 03
Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten
Lampung Utara
c. Kepala Puskesmas : Hj.Elia Herlina S.ST
Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap Negararatu sebagai berikut:

1. VISI
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Sungkai Utara yang Sehat dan
Mandiri

2. MISI
1. Mendorong pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat Kecamatan Sungkai Utara untuk
hidup sehat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan baik promotif, preventif maupun kuratif
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang bermutu,
efektif, efisien, adil dan merata serta terjangkau bagi masyarakat
Kecamatan Sungkai Utara dan sekitarnya

3. TUJUAN PUSKESMAS

Puskesmas Negararatu berperan menyelenggarakan upaya kesehatan


untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP NEGARARATU

KEPALA PUSKESMAS
Elia Herlina S.ST

KaSubTATAUSAHA
SubagioS.Km

KEPEGAWAIAN
Imam Syafi’I Amd.Kep

SISTEM INFORMASI KES


Imam Syafi’I Amd.Kep

KEUANGAN DAN ASET


1. BOK: Melita Sari, S.ST
2. JKN: M.Hafidz S.Tr.KL
3. Inventaris: Maya Puspita,
Amd.Keb

RUMAH TANGGA
Maya Puspita, Amd.Keb

PJ UKM ESSENSIAL PJ UKM PENGEMBANGAN PJ UKP PJ JARINGAN PEL PKM &


Marcilia Oktarini S.Km Puji Astuti, Amd.Keb KEFARMASIAN & LABORATORIUM JEJARING FASKES:
Dessuwati Amd.Kep Dwi Julianto S.Kep
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN Ko Puskesmas Pembantu : Dwi Julianto
Ko PROMKES: Marcilia Oktarini S.Km Ko Kesehatan Jiwa: Sutaryono A.md.Kep Ko Poliklinik Umum: Boni Despan GSU S.Kep S.Kep
Ko KESLING: Subagio S.Km Ko. Kes Lansia: Puji Astuti, Amd.Keb Ko Gigi & Mulut: Anuar Rachmad Amd.KG Ko Bidan Desa: Yuliani Str.Keb
Ko KIA/KB : Yuliani S.Tr.Keb Ko Kes Posbindu: Yulia Elistiawati S.Km Ko KIA- KB : Yuliani Str.Keb
Ko GIZI: Yusman Ferdian S.Gz Ko Kes UKS : Lisnawati Str.Keb Ko UGD: Indani Oktaria Amd.Kep
Ko P2 : Yulia Elistiawati S.Km Ko Gizi: Yusman Ferdian S.Gz
Ko Perkesmas: Sutaryono Amd.Kep Ko Persalinan/PONED: Melita Sari, S.ST
Ko Kefarmasian: Yuni Wilujeng Amd,Kep
Ko Lab: Desti Triana Amd.AK
Manfaat dan Tujuan

Manfaat

Manfaat dari dibuatnya karya tulis ini adalah :

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Sanitarian Ahli Pertama dengan


prinsip Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta Whole of Government dalam melaksanakan tugas di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu Kabupaten Lampung Utara.

Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya karya tulis ini antara lain :


Untuk Organisasi :
1. Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari prinsip-
prinsip nilai ANEKA.
2. Terwujudnya visi misi organisasi.
Untuk Masyarakat :
Terwujudnya pelayanan publik yang baik berupa penyedia informasi yang
partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dipahami, efektif
dan efisien, aksesibel, akuntabel dan berkeadilan.
Untuk Peserta:
Terwujudnya budaya kerja yang baik dengan didasari prinsip-prinsip nilai
ANEKA.

B. Identifikasi dan Penetapan Isu


Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan bersifat
promotif,preventif,kuratif, maupun rehabilitatif. Hal ini menunjukan bahwa
pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat
terutama pada kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut
berdampak pada tercapainya derajat kesehatan yang optimal, maka dari itu
perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di puskesmas.
Di wilayah kerja Puskesmas Negararatu terdapat isu-isu mengenai
masalah Kesehatan Lingkungan yaitu
1. Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta
pengaplikasian pengguna APD yang sesuai dengan standar untuk
para pekerja
2. Tidak berjalannya pelyanan Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Negara Ratu
3. Masih banyaknya masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat
dan masih membuang air besar sembarangan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tantang CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun) untuk penyakit Diare
isu-isu tersebut yang menyebabkan timbulnya masalah dalam
kesehatan Lingkungan. Oleh karena itu isu-isu tersebut harus dianalisis
dengan alat analisis isu. Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan
dengan menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) terpilihlah
satu isu yang harus segera diselesaikan agar tidak berdampak lebih luas
lagi kedepannya yakni isu Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula
merah,serta pengaplikasian pengguna Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan standar untuk para pekerja.
Isu-isu tersebut memerlukan kualitas sumber daya manusia yang
mumpuni untuk mengatasinya, khususnya Aparatur Sipil Negara di
Puskesmas Negararatu harus memiliki karakter yang dilandasi dengan
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) yang teraktualisasikan dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, penulis membuat
karya tulis Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kesadaran pemilik Home
Industri tentang penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
standar untuk para pekerja di desa kota negara UPTD Puskesmas
Negararatu Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara”
C. Isu Yang Ditetaapkan

Identifikasi isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu
identifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping
itu, tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi kriteria isu dengan menggunakan alat analisis USG.
Indikator USG (kualitas isu) yaitu:

1. Urgency
seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan di tindak lanjuti.
2. Seriousness
3. seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang di
timbulkan.
4. Growth
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan


rentang nilai 1 sampai 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut
sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.

Identifikasi Kualitas Isu dengan menggunakan Alat Identifikasi Analisis


USG
KRITERIA
NO ISU JUMLAH
U S G RANGKING
1. Kurangnya kesadaran pemilik Home 4 4 3 11 1
Industri gula merah,serta
pengaplikasian pengguna Alat
Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan standar untuk para pekerja

2. Tidak berjalannya pelyanan Klinik 3 3 3 9 3


Sanitasi di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Negara Ratu
3. Masih banyaknya masyarakat yang 3 4 3 10 2
belum mempunyai jamban sehat dan
masih membuang air besar
sembarangan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat 3 3 2 8 4
tantang CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun) untuk penyakit Diare

Keterangan: Keterangan Keterangan


Urgency Serious Growth
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Mendesak 1: Sangat Tidak 1:SangatTidak
Berpengaruh Berdampak
Berdasarkan identifikasi isu dengan menggunakan teknik USG maka diperoleh
isu prioritas “Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta
pengaplikasian pengguna Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar
untuk para pekerja“. Adapun rumusan sasarannya adalah “Penggunaan metode
Penyuluihan dalam upaya meningkatkan ” Dari isu yang terpilih tersebut maka
penulis menetapkan judul “Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula
merah,serta pengaplikasian pengguna Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan standar untuk para pekerja dengan metode penyuluhan di UPTD
Puskesmas Negararatu Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara ”.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis membuat kegiatan-
kegiatan pemecahan isu:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Tentang Alat Pelindung Diri (APD)


2. Membuat klasifikasi kebutuhan APD berdasarkan tingkat resiko
keselamatan
3. Membuat lembar ceklis
4. Evaluasi hasil pengamatan
BAB II
PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PNS

ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar dalam menjalankan profesinya


yang profesional dan berkarakter dalam melayani masyarakat. Terdapat lima
nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA, yang dapat
diuraikan sebagai berikut:

A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan dievaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya
dapat berupa reward atau punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh
ASN akan teruji ketika ASN mengalami permasalahan dalam transparansi
dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber
daya milik negara dan konflik kepentingan.
Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain integritas,
tanggung jawab, transparansi, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai akuntabilitas.

B. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit bermakna suatu sikap yang
meninggikan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain. Sikap ini
mencerai beraikan antara bangsa satu dengan bangsa lainnya. Keadaan ini
bisa disebut dengan chauvinisme. Sedangkan nasionalisme dalam arti luas
yaitu cara pandang bangsa tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negaranya dengan tetap menghargai bangsa lain. Nasionalisme
indonesia memiliki makna nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan
universal dengan menjunjung tinggi kemanusiaan, persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan sosial.
Pentingnya peranan PNS sebagai pemersatu bangsa secara implisit
terdapat dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, ptinsip, nilai dasar, kode
etik, dan kode prilaku. Didalamnya terdapat pasal 2 ayat 1 yang
menyebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan
managemen ASN ada 13, salah satunya yaitu pemersatu bangsa. Hal ini
mengandung arti seorang ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
senantiasa menjunjung tinggi dan mengutamakan kepentingan persatuan
dan kesatuan bangsa. Kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan
tertentu harus dikesampingkan demi kepentingan bangsa dan negara. PNS
dalam menjalankan fungsinya berpegang pada prinsip adil dan netral.
Netral dalam arti tidak memihak salah satu kelompok atau golongan.
Sedangkan adil berarti PNS dalam menjalankan tugasnya tidak boleh
berprilaku diskriminatif dan harus objektif, jujur, dan transparan.

C. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang


Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik mengatur perilaku agar pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-
masing yang dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas
kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga implikasi dari penggunaan
kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik
mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan
norma etika maupun norma hukum.

D. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut,
namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan.
Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima
sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik
dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap
melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan
masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi
target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas
merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk
mencapai sebuah tujuan.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik
utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul
karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi
lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
berorientasi pada mutu.

E. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral.
Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang
dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau
sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun
2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian
Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan
curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
1) Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan
tidak curang.
2) Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
3) Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
4) Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
6) Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian
keberanian.
7) Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8) Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
9) Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

F. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN Yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam pelaksanaannya manajemen ASN perlu menerapkan sistem merit,
yakni kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Penerapan sistem merit dalam
pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan memberikan rung bagib transparasi, akuntabilitas, obyektivitas dan
juga keadilan (Fatimahdan Irawati 2017).
Asas penyelenggaraan kebijakan dabn manajemen ASN, yaitu asas
kepastian hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatid,
persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, dan kesejahteraan.

G. Pelayan Publik
Menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayan publik kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang – undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yangdisediakan oleh
pelayan publik. Menurut Puranto etal.(2017) terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanana publik, yaitu unsur pertama adalah organisasi penyelenggara
pelayan publik; unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakatatau organisasi yang berkepentingan; dan unsur yang
ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Pola pikir ASN sebagai peayan publik diperlukan agar ASN dapat
memberikan pelayan publik yang profesional, bebas dari intetvensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (kkn). Prinsip yang
terkandung dalam pelayanan publik antara lain partisipatif, transparan,
responsiv, tidak diskriminatif, akuntabel, aksesibel, berkeadilan, mudah dan
murah, serta efektif dn efisien. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi pelayanan publik.

H. WHOLE OF GOVERNMENT (WoG)


Whole of Government dimaksudkan dengan perlu adanya kolaborasi
dalam rangka pemberian pelayanan publik yang prima. Definisi Whole of
Government (WoG) menurut united states instituted of peace (USIP) adalah
sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi
pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal
dengan kolaborasi, kerjasama antar instansi, actor pelayanan dalam
menyelesaikan suatu masalah pelayanan. Dengan kata lain, WoG
menekankan pelayanan yang berintegrasi sehingga prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat
selesai dengan waktu yang singkat.
Salah satu bentuk penerapan WoG disektor pelayan publik adalah e-
government. E-government adalah salah satu faktor pendorong strategis
(strategic enabler) yang memungkinkan WoG dapat dilaksanakan, karena
peran dan fungsi e- government adalah menciptakan jenjang kerja
(network) kolaboratif sehingga fungsi integrasi intra dan inter agensi/
instansi dapat dilaksanakan.
Keberadaan jejaring kerja yang di topang oleh e-government berpotensi
menjadi tuas pengungkit (leverage) bagi pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi, sosial dan lingkugan, termasuk di dalamnya pelayanan publik.
Berdasarkan hal itu , maka e-governmrnt harus dilaksanakan diberbagai
level pelayanan publik (Suwarno dan Sejati 2017). Prinsip yang terkandung
dalam WoG antara lain koordinasi, sinergi, kolaborasi, komunikasi,dan
integrasi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam melqaksanakan kegiatan
terkait implementasi WoG.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu Kec.


Sungkai Utara
Identifikasi : 1. Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri
gula merah,serta pengaplikasian pengguna
Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan standar untuk para pekerja
2. Tidak berjalannya pelyanan Klinik Sanitasi di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu
3. Masih banyaknya masyarakat yang belum
mempunyai jamban sehat dan masih
membuang air besar sembarangan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tantang
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) untuk
penyakit Diare

Isu Yang Diangkat :Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula


merah,serta pengaplikasian pengguna Alat Pelindung
Diri (APD) yang sesuai dengan standar untuk para
pekerja.

Gagasan Pemecahan Isu :Metode penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran


pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) pemilik Home
Industri gula merah di desa kota negara

Berikut ini adalah rencana kegiatan aktualisasi yang menjadi prioritas yang
akan penulis lakukan selama pelaksanaan aktualisasi di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Negara Ratu Kec. Sungkai Utara
RANCANGAN AKTUALISASI
Formulir 1.a : Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta MUHAMMAD HAFIDZ, S.Tr.KL

Tugas/Jabatan (sesuai formasi) SANITARIAN AHLI PERTAMA

Coach SUBAGIO, SKM

1. PROFIL LEMBAGA

UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu Kec.


A Nama Satuan Kerja
Sungkai Utara
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Sungkai
B Visi Satuan Kerja
Utara yang Sehat dan Mandiri
1. Mendorong pembangunan berwawasan
C Misi Satuan Kerja
kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat
Kecamatan Sungkai Utara untuk hidup sehat
dengan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan baik promotif,preventif
maupun kuratif
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan &
rawat inap yang bermutu, efektif, efisien, adil
dan merata serta terjangkau bagi masyarakat
Kecamatan Sungkai Utara dan sekitarnya
D Struktur Organisasi pada (terlampir)
Satuan Kerja

E Tugas Satuan Kerja Puskesmas Negara Ratu berperan


menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai
penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama.

F Tugas Unit/Atasan 1. Pembimbing dan pengawas pembelajaran


Langsung/Mentor aktualisasi di tempat kerja/magang, serta
membantu peserta memerakan kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan dan
rencana jadwal pertemuan yang akan
dilaksanakan.
2. Pemberi dukungan penuh kepada peserta
Pelatihan Dasar dalam menyusun Rancangan
Aktualisasi, Evaluasi/Seminar Rancangan
Aktualisasi, Pelaksanaan Aktualisasi,
Menyusun Laporan Aktualisasi dan Evidence
{bukti, sera Evaluasi Akhir/SeminarAktualisasi.
3. Inspirator bagi peserta.

Tugas pokok :
G Rincian Tugas dan
Fungsi dan atau Tugas Melaksanakan pelayanan kesehtan lingkungan
Tambahan, dan atau dalm rangka mengendalikan dan menghilangkan
Kegiatan Inisiatif Sendiri semua unsur fisik lingkungan yang berpengaruh
dengan Persetujuan terhadap kesehatan
Atasan
Fungsi :

1. Membantu perencanaan pelayanan


kesehatan lingkungan
2. Melaksanakan upaya penyehatan air
bersih sesuai dengan standar dan target
program
3. Melaksanakan upaya penyehatan jamban
keluarga yang sesuai standar dan target
program
4. Melaksanakan upaya penyehatan
lingkungan perumahan yang sesuai
standar dan target program
5. Melaksanakan upaya penyehatan
makanan dan minuman yang sesuai
dengan standar dan target program
6. Melaksanakan upaya penyehatan
lingkungan sampah yang sesuai standar
dan target program
7. Melaksanakan upaya penyehatan tempat
umum yang sesuai standar dan target
program
8. Melaksanakan upaya pengamatan
peredaran pestisida
9. Membina dan mengkordinasikan kegiatan
penyehatan lingkungan dengan petugas
lintas program, petugas pustu dan bidan
10. Membina kerja sama lintas sector dan PSM
11. Membuat pencatatan laporan hasil
kegiatan secara teratur
12. Melaksanakan konsultasi dengan kepala
puskesmas dan seksi program dinas
kesehatan
13. Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

Tugas Tambahan :

Menjalankan perintah yang diberikan atasan


sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN


ALTERNATIF SOLUSI

URAIAN TUGAS
NO PERMASALAHAN SOLUSI
(sesuai point 1G)
1. observasi Kurang optimalnya Optimalisasi
Melakukan
penggunaan APD penggunaan APD
penggunaan APD sesuai
sesuai dengan
dengan standar
standar
2. ceklis Masih banyaknya Optimalisasi
Membuat
penggunaan APD sesuai penggunaan APD yang penataan yang
tidak sesuai dengan sesuai dengan
standar
standar ceklis

3. penyuluhan Masih banyaknya Optimalisasi


Melakukan
tentang APD sesuai penggunaan APD yang penyuluhan
tidak sesuai dengan penggunaan APD
dengan standar
standar

3. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS

NO KEGIATAN YANG NILAI DASAR YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN


AKAN DILAKUKAN DALAM KEGIATAN: AKUNTABILITAS,
NASIONALISME, ETIKA PUBLIK, KOMITMEN
MUTU, ANTI KORUPSI
1. Menyusun Rencana Akuntabilitas:
Pelaksanaan Saya akan menyusun rencana pelaksanaa dengan
Tentang Alat penuh tanggung jawab.
Pelindung Diri (APD)
Nasional:
Saya akan menuangkan jiwa kemanusiaan yang
berazas manusia.

Etika Publik:
Saya akan menyusun rencana pelaksanaan
tentang APD dengan bahasa yang mudah di
mengerti.

Komitmen Mutu:
Saya akan menyusun rencana sesuai petunjuk
teknis.

Anti Korupsi:
Saya akan menyusun rencana secara mandiri,
menggunakan dana pribadi .
2. Membuat klasifikasi Akuntabilitas:
kebutuhan APD Bertanggung jawab dalam pembuatan tingkat
berdasarkan tingkat resiko keselamatan pada penggunaan APD.
resiko keselamatan
Nasionalisme:
Dalam pembuatan tingkat resiko saya akan
memberikan manfaat berdasarkan klasifikasi
kebutuhan APD.

Etika Publik:
Dalam pelaksanaan klasifikasi kebutuhan APD,
saya akan berhati-hati dalam membuat dan
memilih kalimat-kalimat yang dikategorikan
sebagai fakta dan opini.

Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan,saya akan membuat klasifikasi
berdasarkan tingkat resiko keselamatan

Anti Korupsi
Saya tidak meminta dana kepada pihak manapun
3. Membuat lembar Akuntabilitas:
ceklis Saya akan membuat lembar ceklis dengan penuh
rasa tanggung jawab.

Nasionalisme:
Saya akan membuat lembar ceklis secara jujur
tanpa membeda-bedakan.

Etika Publik:
Saya akan membuat lembar ceklis yang sesuai
dan tidak bertentangan secara etika.

Komitmen Mutu:
Saya akan merancang lembar ceklis berdasarkan
petunjuk teknis .

Anti Korupsi:
Saya akan melaksanakan tugas dengan tepat
waktu.
4. Evaluasi hasil Akuntabilitas:
pengamatan Saya melakukan evaluasi terhadap hasil dari
observasi dengan cermat dan teliti.

Nasionalisme:
Saya akan melakukan evaluasi dengan tidak
diskriminasi.

Etika Publik:
Saya akan melakukan evaluasi dengan sangat
berhati hati dan sesuai fakta.
Komitmen Mutu:
Saya akan mengisi lembar observasi sesuai
dengan aturan.

Anti Korupsi:
Saya akan melakukan evaluasi observasi dengan
nilai yang sesuai, tidak dikurangi atau di tambah.
Formulir 1 b Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu Kec. Sungkai Utara
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta pengaplikasian pengguna
APD yang sesuai dengan standar untuk para pekerja
2. Tidak berjalannya pelyanan Klinik Sanitasi di UPTD Puskesmas Rawat Inap Negara Ratu
3. Masih banyaknya masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat dan masih membuang
air besar sembarangan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tantang CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) untuk
penyakit Diare

Isu Yang Diangkat : Kurangnya kesadaran pemilik Home Industri gula merah,serta pengaplikasian pengguna APD yang
sesuai dengan standar untuk para pekerja

Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan kesadaran pemilik Home Industri dengan memberikan penyuluhan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Penguatan
Kegiatan Terhadap Visi- Nilai-Nilai
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menyusun 1. Membuat rencana kegiatan Rencana Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
Rencana 2. Meengajukan rencana kegiatan, Saya akan menyusun berkontribusi Menghasilakan
Pelaksanaan kegiatan kepada Ka UPTD Surat rencana pelaksanaa terhadap visi dan panduan yang
3. Berkoordinasi dengan Ka Persetujuan,
Tentang Alat dengan penuh misi puskesmas bermanfaat dan
UPTD rencana kegiatan dan Photo
Pelindung Diri tanggung jawab. yaitu sesuai prosedur
persetujuan Dokumentasi
(APD) meningkatkan
Nasional: peran serta
masyarakat, untuk
Saya akan berprilaku bersih
menuangkan jiwa dan sehat
kemanusiaan yang
berazas manusia.

Etika Publik:
Saya akan menyusun
rencana pelaksanaan
tentang APD dengan
bahasa yang mudah di
mengerti.

Komitmen Mutu:
Saya akan menyusun
rencana sesuai
petunjuk teknis.

Anti Korupsi:
Saya akan menyusun
rencana secara
mandiri, menggunakan
dana pribadi .

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2. Membuat 1. Menentukan Klasifikasi Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
klasifikasi klasifikasi kebutuhan Bertanggung jawab dalam berkontribusi terhadap menghasilkan
kebutuhan kebutuhan APD APD, Serta pembuatan tingkat resiko
visi dan misi klasifikasi yang
APD Dokumen
keselamatan pada puskesmas yaitu sesuai dengan
berdasarkan
penggunaan APD. meningkatkan peran kebutuhan APD
tingkat
serta masyarakat, untuk
resiko
Nasionalisme: berprilaku bersih dan
keselamatan
sehat
Dalam pembuatan tingkat
resiko saya akan
memberikan manfaat
berdasarkan klasifikasi
kebutuhan APD.

Etika Publik:
Dalam pelaksanaan
klasifikasi kebutuhan APD,
saya akan berhati-hati dalam
membuat dan memilih
kalimat-kalimat yang
dikategorikan sebagai fakta
dan opini.

Komitmen Mutu
Dalam pelaksanaan,saya
akan membuat klasifikasi
berdasarkan tingkat resiko
keselamatan

Anti Korupsi
Saya tidak meminta dana
kepada pihak manapun

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Membuat 1. Mencari lembar Lembar ceklis Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
lembar ceklis ceklis yang Saya akan membuat lembar berkontribusi terhadap menghasilakan
terstandar ceklis dengan penuh rasa visi dan misi media unuk
2. Mencetak lembar
tanggung jawab. puskesmas yaitu mendapatkan data
ceklis
meningkatkan peran yang sesuai
Nasionalisme: serta masyarakat,
Saya akan membuat lembar untuk berprilaku bersih
dan sehat
ceklis secara jujur tanpa
membeda-bedakan.

Etika Publik:
Saya akan membuat lembar
ceklis yang sesuai dan tidak
bertentangan secara etika.

Komitmen Mutu:
Saya akan merancang
lembar ceklis berdasarkan
petunjuk teknis .

Anti Korupsi:
Saya akan melaksanakan
tugas dengan tepat waktu.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
4. Evaluasi hasil 1. Menilai hasil Hasil evaluasi Akuntabilitas:
Kegiatan ini Inovatif
pengamatan ceklis sesuai ceklis, Serta Saya melakukan evaluasi berkontribusi terhadap mendapatkan hasil
dengan layak Dokumen terhadap hasil dari visi dan misi yang sesuai fakta
dan tidak
observasi dengan cermat puskesmas yaitu
layaknya
dan teliti. meningkatkan peran
serta masyarakat,
Nasionalisme: untuk berprilaku bersih
dan sehat
Saya akan melakukan
evaluasi dengan tidak
diskriminasi.

Etika Publik:
Saya akan melakukan
evaluasi dengan sangat
berhati hati dan sesuai
fakta.
Komitmen Mutu:
Saya akan mengisi lembar
observasi sesuai dengan
aturan.
Anti Korupsi:
Saya akan melakukan
evaluasi observasi dengan
nilai yang sesuai, tidak
dikurangi atau di tambah.

Anda mungkin juga menyukai