Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. (UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN)
Pegawai ASN memiliki peranan dalam menentukan prakondisi untuk
mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan Pegawai
ASN yang profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melakasankan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Langkah strategis yang diterapkan pemerintah dalam rangka rekrutmen ASN
yang profesional adalah Pelatihan Dasar CPNS yang di singkat Latsar CPNS. Dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018
tercantum aturan mengenai pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang
menerapkan metode baru. Dengan adanya Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Dasar pola baru ini diharapkan dapat membentuk kader ASN berkualitas yang
berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Nilai-nilai
dasar tersebut adalah modal penting bagi seluruh ASN termasuk tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mendukung terwujudnya sistem
pelayanan publik di bidang kesehatan yang terintegrasi, profesional, dan berkomitmen
terhadap mutu.
Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan keperawatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik secara
mandiri maupun bekerjasama dengan anggota kesehatan lainnya. Pelayanan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan.
Hand hygiene merupakan salah satu cara pengontrolan infeksi yang sangat
mudah dilakukan. Hand hygiene ini wajib dilakukan sebelum dan setelah perawat

1
melakukan tindakan perawatan namun, bila kita telaah lebih dalam tindakan nyata di
lingkungan klinis masih banyak perawat kita yang belum mempunyai tingkat
kesadaran tinggi untuk memperhatikan pentingnya hand hygiene bagi kesehatan pasien
dan dirinya sendiri. Hand hygiene juga penting dalam mengurangi penyebaran
mikroorganisme dan mencegah terjadinya penyakit.
Berdasarkan pengalaman selama masa percobaan sebagai perawat di ruang UGD
Puskesmas Mawasangka Timur selama kurang lebih 5 bulan, peserta melihat
kurangnya kesadaran perawat dalam melakukan hand hygiene sebelum dan setelah
melakukan tindakan keperawatan sehingga kemungkinan penyebaran penyakit infeksi
menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya peserta tertarik untuk menyusun rancangan
aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Hand Hygiene Sebelum dan
Setelah Melakukan Tindakan KeperawatanDi Ruang UGD Puskesmas
Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) ke
dalam kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perawat.
2. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah melakukan
tindakan keperawatandi Ruang UGD Puskesmas Mawasangka Timur Kabupaten
Buton Tengah.

C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menerapkan nilai-nilai
dasar ASN pada pelaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang perawat.
2. Bagi Unit Kerja
Menguatkan visi dan misi puskesmas sehingga dapat memberikan pelayanan yang
bermutu bagi masyarakat.
3. Bagi masyarakat
Mendapatkan pelayanan yang optimal dengan mencegah terjadinya infeksi
nosokomial

2
.
D. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi tugas pokok peserta yang termuat
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 pada poin ke 2 dan 3 tentang Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka Melkukan Upaya promotif dan
membuat media untuk peningkatan perilaku Hidup bersih dn sehat pada individu dalam
rangka Melakukan upaya promotif
Penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi oleh hal-hal berikut:
1. Penyediaan SOP hand hygiene
2. Sosialisasi hand hygiene kepada teman sejawat
3. Pelaksanaan hand hygiene bersama teman sejawat
4. Penyediaan poster ajakan untuk melakukan hand hygiene

E. Waktu dan Tempat

a. Waktu
 17 november 2019 sampai dengan sabtu 21 Desember 2019
b. Tempat
 UPTD Puskesmas Mawasangka Timur

3
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN

NILAI-NILAI ASN

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MAWASANGKA TIMUR


1. Profil Puskesmas Mawasangka Timur
Puskesmas Mawasangka Timur merupakan satu-satunya puskesmas yang
ada di Kecamatan Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah dan merupakan
pintu gerbang sisi sebelah utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Muna dan disisi sebelah timur dengan kota Baubau.
Lokasi Puskesmas Mawasangka Timur berada Jalan Poros Lamena yang
merupakan jalan utama Kecamatan Mawasangka Timur. Transportasi antar
wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah
beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi. Tetapi akses jalan
dalam satu desa masih banyak yang belum beraspal dan masih sulit diangkau
oleh sarana transportasi darat, hal ini akibat kondisi jalan yang menanjak,
berliku.

Tabel 1. Data Wilayah


Luas Wilayah Jumlah Jumlah
No. Desa
(km2) Desa Penduduk*
1 Lagili 6,1 2 276
2 Wambuloli 65.0 3 506
3 Bonemarambe 6.30 3 285
4 Lasori 17.5 4 907
5 Inulu 18.4 4 474
6 Wantopi 4.0 3 322
7 Bungi 40.80 3 349
8 Batubanawa 6.3 2 389
Sumber: Data sekunder PIS-PK 2019

4
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Timur sebagian besar
merupakan daerah dataran rendah dan sebagian kecil merupakan dataran tinggi.
Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Mawasangka Timur adalah sebagai
berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lakudo
 Sebelah Timur berbatasan dengan Lingkungan Lasongko Kec.Lakudo &
Kec.Gu
 Sebelah Selatan berbatasan dengan perairan laut Kecamatan Kadatua
 Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Liana Banggai Kec.Mawasangka
Tengah

Selain itu puskesmas Mawasangka Timur memiliki 2 Puskesmas Pembantu,


3 Pos Bersalin Desa, dan 1 Pos Kesehatan Desa.

Tabel 2. Data Pegawai


Kontrak
No. Profesi PNS PTT Jumlah
Daerah
1 Dokter Umum 1 - - 1
2 Dokter Gigi - 1 - 1
3 Perawat 14 2 7 23
4 Bidan 8 2 15 25
5 Tenaga Kesmas - 1 1 2
6 Tenaga Kesling - 1 - 1
7 Analis Kesehatan - 1 - 1
8 Tenaga Gizi 2 1 - 3
Tenaga Teknis
9 - 1 - 1
Kefarmasian
10 Perawat Gigi 1 - - 1
Total 26 10 23 59
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Mawasangka Timur

5
2. Visi, Misi, dan Tata Nilai

a. Visi Puskesmas Mawasangka Timur


Adapun Visi Puskesmas Mawasangka Timur adalah “Mewujudkan
pelayanan berkwalitas menuju masyarakat sehat dan mandiri”

b. Misi Puskesmas Mawasangka Timur


Adapun Misi dari puskesmas Mawasangka Timur yaitu
1. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Mendorong kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sectoral

c. Tata Nilai Puskesmas Mawasangka Timur


Tata nilai organisasi puskesmas mawasangka timur yaitu “MASTIM”

Mudah : Pelayanan dan fasilitas mudah diakses


Amanah : Melaksanakan tugas sesuai uraian tugas
masing-masing
Santun : Sopan dan ramah dalam tutur kata dan
perilaku
Tanggung jawab : Menjalankan pekerjaan secara konsisten dan
sepenuh hati
Ikhlas : Melayani tanpa membeda-bedakannya
Maju : Bekerja dengan semangat perubahan dan
pikiran positif

6
3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi UPTD Puskesmas Mawasangka Timur

B. Uraian Tugas Pokok

Tugas pokok perawat terampil berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
sebagai berikut :

1. Melkukan pengkajian keperawatan dasar pda individu


2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dn sehat ada individu dalam rangka Melkukan
Upaya promotif
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku Hidup bersih dn sehat pda individu dalam
rangka Melkukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pda pasien untuk
mencegah risiko cedera pda individu dalam rangka upaya preventif

7
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (Melkukan pemeriksaan
fisik
6. Mengamati keadaan pasien) pda Individu dalam rangka upaya preventif
7. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pda kelompok dalam rangka Melkukan upaya
preventif
8. Memberikan oksigenasi sederhana
9. Memberikan bantuan hidup dasar
10. Melkukan pengukuran antropometri
11. Melkukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
12. Memantau keseimbangan cairan dn elektrolit pasien
13. Melkukan mobilisasi posisi pasien;
14. Mempertahankan posisi anatomis pasien
15. Melkukan fiksasi fisik
16. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung/ Istirahat
17. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
18. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pda pasien
19. Melkukan pemeliharaan diri pasien;
20. Memandikan pasien;
21. Membersihkan mulut pasien
22. Melkukan kegiatan kompres hangat/dingin;
23. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket)
24. Melkukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
25. Melkukan pendampingan pda pasien menjelang ajal (dying care)
26. Memberikan perawatan pda pasien menjelang ajal sampai meninggal
27. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dn kematian
28. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dn aman
29. Melkukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
30. Menyusun rencana kegiatan individu
31. Melaksankan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
32. Melaksankan tugas lapangan di bidng kesehatan
33. Melaksankan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
34. Melkukan supervisi lapangan.

C. Nilai-Nilai ASN

8
Sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu
pada ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.Adapun detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai.Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, keduanya memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang harus
dicapai(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar pada akuntabilitas adalah:
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, ASN harus mampu menjaga kerja sama
dalam tim dan komunikasi. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga dalam
menjalankan tugasnya ASN mampu menjelaskan hasil dari rancangannya.
b) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, ASN harus mampu menuangkan
kegiatannya dalam bentuk laporan yang disertai bukti fisik seperti logbook,
undangan rapat dan risalah rapat.
c) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, seorang ASN mampu menyebutkan reward
dan punishment atas proposal kegiatannya.
d) Akuntabilitas memperbaiki kinerja, ASN mampu membandingkan keadaaan sebelum
kegiatan dengan setelah kegiatan untuk membuktikan efek kegiatannya.
e) Kepemimpinan, ASN mampu menghargai pimpinannya agar tercipta lingkungan
yang akuntabel.
f) Transparansi, ASN mampu menjelaskan kinerjanya kepada stakeholder dan
membuka informasi pada publik untuk mendorong efisiensi dan kreatifitasnya.
g) Integritas, ASN mampu menjujung tinggi dan mematuhi semua aturan hukum yang
berlaku
h) Tanggung jawab, ASN mampu mematuhi hukum yang berlaku terhadap setiap
tindakan yang telah ia perbuat baik terhadap institusi maupun stakeholder

9
i) Keadilan, ASN mampu bersikap adil baik terhadap organisasi maupun stakeholder
tanpa membeda-bedakan
j) Kepercayaan, rasa keadilan akan membawa sebuah kepercayaan yang akuntabel
k) Keseimbangan, ASN mampu menggunakan wewenangannya untuk meningkatkan
kinerjanya.
l) Kejelasan, ASN dituntun mampu mertanggung jawab terhadap hasil laporanya
m) Konsistensi, ASN mampu membuktikan bahwa kinerjanya bebas dari kepentingan
partai atau golongan serta kepentingan pribadi/perorangan.
n) Non diskriminatif, seorang ASN harus mampu membuktikan bahwa
o) program yang dilakukan tidak mengandung unsur diskriminasi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme
Pancasila.Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan sila
pertama sampai dengan sila kelima diantaranya percaya dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa,mengakui persamaan derajat, persamaan hak,
dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling
tenggang rasa dan tepa selira, tidak semenamena terhadap orang lain.
Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan.Mengakui setiap manusia mempunyai
kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah. Mengembangkan sikap adil terhadap
sesama,menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak
orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri

10
sendiri, tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah:
a) ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepetan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan,
bersikapadil dan tidak deskriminatif.
b) ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan
jujur,bertanggung jawab, melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika peerintahan, menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak
terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi, tidak menyalah gunakan informasi, dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c) ASN sebagai pemersatu bangsa yang bersikap netral dan adil, mengayomi
kepentingan kelompok-kelompok minoritas, menjadi teladan dilingkungan
masyarakat.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai system penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Kode etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu dalam suatu kelompok
khusu. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam massyarakat(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku adalah:

11
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j) Tidak menyalah gunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang


nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

12
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri dan orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang
menjadi kegiatan tanggung jawab Pegawai Negerei Sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai avektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaan pemerintahan
dan pelayaan public(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
a) Efektivitas
Efektif dalam organisasi dapat ditunjukkan melalui mutu dan kualitas yang
mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan pelanggan
dan kinerja yang tanpa cacat (zero defect).
b) Efisiensi
Efisiensi organisasi dapat ditunjukkan melalui adanya penghematan dari
segi waktu, tenaga, pikiran dan jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Selain itu, efisiensi organisasi dapat pula
ditunjukkan melalui adanya prosedur yang tidak menyimpang atau
menyalahi peraturan dan kinerja yang zero waste.
c) Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/ perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di
sekitarnya.Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar,
peningkatan harapan, dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, ,
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat ditunjukkan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.

13
d) Kreatif
Kreatifitas seringkali muncul dalam pikiran seseorang yang merasa tidak
puas atau merasa bosan atas sesuatu yang sudah ada.Berpikir kreatif
menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghasilkan atau menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda serta membutuhkan daya imajinasi yang
tinggi, yang mampu keluar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan sehari-
hari. Aparatur yang kreatif akan tercermin dari perilakunya yang memiliki
dorongan kuat untuk senantiasa mencari kebaruan, menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada dan menciptakan keunikan.
e) Komitmen
Komitmen merupakan kesesuaian antara perbuatan dengan apa yang telah
diucapkan. ASN yang berkomitmen akan sadar sepenuhnya dengan tugas
pokok dan fungsinya sehingga mampu memberikan pelayan dengan
sepenuh hati, hormat, sopan dan ramah. ASN yang berkomitmen akan
memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas pokok dan
fungsinya sebagai pelayan publik.
f) Mutu
Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu
organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Sebagai
ASN yang mengutamakan mutu maka ASN akan mengutamakan kepuasan
pelanggan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan
memberikan perlindungan kepada pelanggan. ASN yang bermutu juga
selalu memiliki perencanaan yang baik dan melaksanakan sesuai rencana
dan SOP serta melakukan tindak lanjut dari terhadap pemeriksaan.
g) Standar Mutu Layanan
ASN yang mengutamakan standar mutu layanan dengan memberikan
layanan kepada pelanggan berdasarkan peraturan (producer view) dan
berdasarkan kepuasan pelanggan (consumer viem)
5. Anti Korupsi
Korupsi artinya kerusakan, keborokan dan kebusukan.Korupsi merupakan
kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan
kerugian dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang
penyelewengan atau penyalah gunaan uang negara atau perusahaan untuk

14
kepentingan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah
disepakati yaitu :jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras,sederhana, berani dan adil (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain :
1) Jujur, seorang ASN dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
2) Peduli, ASN mampu memiliki pribadi denga jiwa social tidak akan tergoda
3) Mandiri, kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain.
4) Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
5) Kerja keras, merupakan hal yang penting dalam rangka mencapai target dari
suatu pekerjaan.
6) Sederhana, menerima dengan tulus ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita.
7) Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
8) Berani, berani untuk mengatakan hal yang benar dan salah.

6. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun
PPPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja
kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN(Lembaga Administrasi
Negara, 2017).
a) Kedudukan ASN
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan.Kedudukan atau status jabatan PNS
dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional.Untuk dapat membangun
profesional birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut
harus jelas dan sesuai dalam UU No.5 tahun 2014 tentang ASN.

15
b) Peran ASN
Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa.Disini ASN dituntut untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang undang bagi setiap warga negara danpenduduk
atas jasa dan/barang atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik, dengan tujuan kepuasan pelanggan.Dalam
pemersatu bangsa, ASN berfungsi bertugas dan berperan untuk mempererat
persatun dan kesatuan NKRI. ASN akan selalu setia dan taat sepenuhnya
kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara dari pada diri sendiri, seseorang dan golongan.Dalam
UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dankebijakan
manajemen ASN , salah satu diantaranya adalah persatuan dankesatuan.
c) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan auntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014
tentang ASN sebagai berikut.
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
 Gaji, tunjangan dan fasilitas
 Cuti
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
 Perlindungan
 Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UUNo.5
tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki
hak serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan
pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
 Jaminan kesehatan

16
 Jaminan kecelakaan kerja
 Jaminan kematian
 Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
 Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 195, Negara
KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah
 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
 Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
 Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
 Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran
dan penuh tanggung jawab
 Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku,ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik diluar
maupun didalam kedinasan
 Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan
 Bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d) Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU no.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN sebagai
profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku.Kode etik dan kode
perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.Kode etik
dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

17
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakantugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain;
 Memagang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenaidisiplin pegawai ASN.

7. Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan(Lembaga
Administrasi Negara, 2017).Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu:
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b) Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan.
c) Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif, Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

18
b. Transparan, Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal terkait pelayanan publikyang
diselenggarakan.Masyarakat juga harus diberi akses untuk mempertanyakan
dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap
pelayanan publik pemerintah.
c. Responsif, Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen. Pelayanan Publik.
d. Tidak diskriminatif, Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada
masyarakat atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan murah, Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.Murah artinya biaya yang
diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh warga negara.
f. Efektif dan efisien, Efektif : mampu mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan
strategis Negara dalam jangka panjang). Efisien : cara mewujudkan tujuan
dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
g. Aksesibel, Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara
yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
publik,mudah ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti
non – fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
h. Akuntabel, Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik
secara cetak maupun elektronik.
i. Berkeadilan, Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat.

8. Whole of Government(WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik(Lembaga

19
Administrasi Negara, 2017).Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

a. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegasi.


 Praktek Whole of Government (WoG)
Terdapat cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara cara ini dapat
dipraktekkan oleh indonesia dalam level level tertentu.
 Penguatan kordinasi antar lembaga
Penguatan kordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembagayang
dikoordinasikan masih terjangkau. Dalam prakteknya rentang kendali
yang rasional akan sangat terbatas. Salahs atunya adalah mengurangi
jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi.Dengan jumlah lembaga yanng rasional. Kordinasi
yang dilakukan akan lebih mudah.
 Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara
melakukan WoG. Lembaga kordinasi ini biasanya diberikan status
lembaga setingkat yang lebih tinggi,atau setidaknya setara dengan
lembaga yang di koordinasikan.
 Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan
di luar struktur formal.Yang setidaknya tidak permanen.Pembentukan
gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumberdaya yang
terlibaut dalam kordinasi tersebut dicabut semenatara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi pada kordinasi.
 Koalisi social
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuaan koordinasi
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus
dalam koordinasi.
b. Tantangan dalam praktek Whole of Goverment (WoG)

20
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG adalah sebagai
berikut: :
 Kapasitas SDM dan intitusi
Kapasitas SDM dan intitusi- intitusi yang terlibat dalam WoG tidaklah
sama, perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika
pendekatan WoG, misalnya mendorong terjadinya meger atau aku isi
kelembagaan, dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi
yang berbeda beda.
 Nilai budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadinya upaya
kolaborasi sampai kelembagaan.
 Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Praktek Whole of Goverment dalam pelayanan public
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik
yang dikenali dapat didekati oleh pendekatan WoGsebagai berikut:
 Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan yang
menghsilkan berbagai produk dokumen resmi yang dihasilan, bisa
meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan,
atau penguasaan atas barang, termasuk dokumen dokumen resmi seperti,
izin usaha, sertifiat tanah, dan lain-lain.
 Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan sebagai masyarakat, seperti pendidikan,
kesehatan,ketenagakerjaan, perhubungan dan lain lain.
 Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan,
jaringan telepon, listrik, air bersih dan lain lain.
 Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakkan hukuman
danperaturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik
yangmengatur sendi- sendi kehidupan masyarakat.

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Masalah
1. Keadaan yang diharapkan
Dengan mengoptimalkan pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah
melakukan tindakan keperawatan, maka keadaan yang diharapkan adalah perawat
puskesmas mawasangka timur khususnya diruang UGD melaksanakan secara
optimal hand hygiene sebelum dan setelah melakukan tindakan keperawatan..
2. Keadaan saat ini
Setelah melakukan environmental scanning (peduli dengan masalah
organisasi, hubungan sebab akibat), problem solving (pemilihan alternatif dan
pemetaan aktor dan peran), analysis (berpikir konseptual) pada unit kerja maka
didapatkan beberapa isu, antara lain:
a. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post converence di ruang rawat inap
puskesmas mawangka induk
b. Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas Mawasangka Timur;
c. Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah melakukan
tindakan keperawatan.

Tabel 3.1
Identifikasi Isu Terkait
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi saat ini
diharapkan
1. Belum optimalnya Belum semua Seluruh perawat
pelaksanaan pre dan post perawat puskesmas puskesmas
converence di ruang rawat mawasangka timur Mawasangka Timur
inap puskesmas Mawasangka melakukan pre dan melakukan pre dan
Timur post converence post converence .

22
2. Belum optimalnya Pelaksanaan Senantiasa
pelaksanaan komunikasi komunikasi melakukan
terapeutik dalam pemberian terapeutik pada komunikasi
asuhan keperawatan di ruang pasien rawat inap terapeutik dalam
perawatan Puskesmas belum maksimal setiap pemberian
Mawasangka Timur dalam asuhan keperawatan
pelaksanaannya. kepada pasien
3. Belum optimalnya Belum semua Semua perawat di
pelaksanaan hand hygiene perawat di ruang ruang UGD
sebelum dan setelah UGD melaksanakan melaksanakan hand
melakukantindakan hand hygiene hygiene sebelum
keperawatandi ruang UGD sebelum dan setelah dan setelah
melakukan tindakan melakukan tindakan
keperawatan keperawatan

B. Identifikasi dan Penetapan Isu


Isu ditetapkan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan).
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan;
2. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks;
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak;
4. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis.

Tabel 3.2
Analisis Kriteria Isu dengan Menggunakan APKL
Kriteria
No Pokok Bahasan Isu Total
A P K L
1. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post 5 4 3 3 15
converence di ruang rawat inap puskesmas
Mawasangka Timur.

2. Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi terapeutik 4 3 2 3 12


dalam pemberian asuhan keperawatan di ruang
perawatan Puskesmas Mawasangka Timur
3. Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum 5 5 4 5 19
dan setelah melakukantindakan keperawatandi ruang
UGD
Keterangan: 5 (sangat kuat pengaruhnya), 4 (kuat pengaruhnya) 3 (sedang
pengaruhnya), 2 (kurang pengaruhnya), 1 (sangat kurang
pengaruhnya).

23
Berdasarkan hasil metode analisis pada table diatas, diketahui bahwa dengan skor
tertinggi yaitu Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah
melakukantindakan keperawatandi ruang UGD.

C. Keterkaitan Isu Dengan Mata Pelatihan Agenda III


Keterkaitan isu dengan Mata Pelatihan AgendaIII yaitu:
1. Whole Of Goverment, kurangnya koordinasi antara tim mutu dengan perawat UGD
tentang peningkatan pelaksanaan asuhan keperawatan secara optimal
2. Pelayanan Publik, kurangnya partisipasi perawat UGD dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang sesuai SOP.
3. Manajemen ASN, kurangnya kompetensi perawat UGD

D. Analisis Dampak Isu


Dampak yang mungkn terjadi apabila isu “Belum optimalnya pelaksanaan hand
hygiene sebelum dan setelah melakukantindakan keperawatandi ruang UGD” ini tidak
dituntaskan melalui pemecahan isu, maka berakibat antara lain:
Terjadinya infeksi nosocomial baik dari pasien keperawat atau sebaliknya, bahkan perawat
bias menjadi perantara penularan infeksi dari pasien satu ke pasien lainnya.

E. MATRIKS KEGIATAN
Tabel 3.3
Unit kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Timur

1. Belum optimalnya pelaksanaan pre dan post converence di


ruang rawat inap puskesmas Mawasangka Timur ;
2. Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan keperawatan di ruang perawatan
Identifikasi Isu Puskesmas Mawasangka Timur
3. Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum dan
setelah melakukantindakan keperawatandi ruang UGD
Puskesmas Mawasangka Timur
Isu yang Diangkat Belum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah
melakukantindakan keperawatandi ruang UGD Puskesmas Mawasangka
Timur

24
Judul Optimalisasi Pelaksanaan Hand Hygiene Sebelum Dan Setelah
Melakukan Tindakan Keperawatan Di Ruang UGD Puskesmas
Mawasangak Timur Kabupaten Buton Tengah

Penyediaan SOP hand hygiene

Gagasan Pemecahan Isu Sosialisasi hand hygiene kepada teman sejawat


pelaksanaan hand hygiene bersama sejawat
Penyediaan poster ajakan untuk melakukan hand hygiene

25
F. Rancangan Kegiatan
TABEL 3.4
Rancangan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
SUBTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyediaan SOP a. Melakukan konsultasi a. Adanya persetujun a. Pada saat berkonsultasi Melaksanakan Kegiatan penyediaan
hand hygiene kepada pimpinan pimpinan kepada pimpinan, saya kegiatan penyediaan SOP hand hygiene
menggunakan bahasa SOP hand hygiene menguatkan tata
indonesia (Nilai dengan menerapkan nilai puskesmas
Nasionalime) nilai-nilai dasar ASN yaitu tanggung
(ANEKA) jawab ikhlas dan
b. Pada saat berkonsultasi memberikan maju
kontribusi terhadap
kepada pimpinan, saya
visi misi UPTD
beperikaku sopan dan
Puskesmas
santun (Nilai Etika) Mawasangka Timur
c. Saat berkonsultasi bagian ke 2 yaitu
kepada pimpinan itu meningkatan mutu
bentuk tanggung jawab pelayanan kesehatan
saya untuk
menyelesaikan tugas
(Nilai Akuntabilitas)

b. Mencari bahan SOP dan b. Adanya SOP hand a. Penyusunan SOP ini

26
menyusun Hand hygiene hygiene saya lakukan dengan
teliti dan sesuai prosedur
(Nilai Komitmen
Mutu)
b. Dalam menyusun SOP
ini, saya sangat
memperhatikan kaidah
penulisan dalam bahasa
indonensia (Nilai
Nasionalisme)
c. Penyusunan SOP ini
merupakan bentuk
tanggung jawab saya
untuk menyelesaikan
tugas (Nilai Anti
Korupsi)

c. Melaporkan hasil c. Pimpinan menerima a. Pelaporan kembali


penyunan laporan hasil kepada pimpinan terkait
SOP Hand Hygienepada penyusunan SOP hand tugas merupakan bentuk
pimpinan hygiene dan menanda tanggung jawab (Nilai
tanganinya Akuntabilitas)
b. Saat melaporkan hasil
SOP saya menggunakan
bahasa indonesia (Nilai
Nasionalisme)
c. Saat melaporkan hasil

27
SOP saya berperilaku
sopan dan santun (Nilai
Etika)
2 Sosialisasi hand a. Melakukan konsultasi a. Pimpinan menyetujui a. Pada saat berkonsultasi Melaksanakan Kegiatan sosialisasi
hygiene kepada dengan pimpinan diadakan nya kepada pimpinan, saya kegiatan sosialisasi SOP menguatkan
teman sejawat sosialisasi dan akan menggunakan bahasa SOP Hand Higiene tata nilai puskesmas
meng umumkan indonesia (Nilai dengan menerapkan yaitu amanah,
kegiatan tersebut Nasionalime) nilai-nilai dasar ASN santun, tanggung
melalui group what’s b. Pada saat berkonsultasi (ANEKA) jawab
memberikan
up kepada pimpinan, saya
kontribusi terhadap
beperikaku sopan dan
visi misi UPTD
santun (Nilai Etika) Puskesmas
c. Saat berkonsultasi Mawasangka
kepada pimpinan itu Timurbagian 1 yaitu
bentuk tanggung jawab meningkatkan
saya untuk kwalitas sumber
menyelesaikan tugas daya manusia
(Nilai Akuntabilitas)

b. Menyiap kan bahan b. Adanya bahan a. Mempersipakan daftar


sosialisasi sosialisasi hadir, alat dan bahan
serta ruangan dalam
kegiatan sosialisasi ini
agar kegiatan dapat
berlangsung dengan
efektif dan efisien (Nilai
Komitemen Mutu)

28
b. Dalam menyampaikan
materi sosialisasi, saya
menggunakan bahasa
yang santun (Nilai Etika)
c. Dalam pemberian materi
sosialisasi, saya
menggunakan bahasa
indonesia (Nilai
Nasionalisme)

a. Pelaporan kembali
kepada pimpinan terkait
c. Melaksanakan sosialisasi c. Sosialisasi terlaksana tugas merupakan bentuk
tanggung jawab (Nilai
Akuntabilitas)
b. Saat melaporkan hasil
kegiatan saya
menggunakan bahasa
indonesia (Nilai
Nasionalisme)
c. Saat melaporkan hasil
kegiatan saya
berperilaku sopan dan
santun (Nilai Etika)

3 pelaksanaan hand a. Melakukan konsultasi a. Pimpinan menyetujui a. Pada saat berkonsultasi menerapkan nilai- Kegiatan
hygiene bersama dengan pimpinan dilakukan pelaksanaan kepada pimpinan, saya nilai dasar ASN pembimbingan ini
teman sejawat (ANEKA) menguatkan tata

29
Hand Hygiene bersama menggunakan bahasa memberikan nilai puskesmas
teman sejawat indonesia (Nilai kontribusi terhadap yaitu
Nasionalime) visi misi UPTD Amanah, tanggung
b. Pada saat berkonsultasi Puskesmas jawab, ikhlas
kepada pimpinan, saya Mawasangka Timur
beperikaku sopan dan bagian 2 yaitu
meningkatkan mutu
santun (Nilai Etika
pelayanan
Publik)
puskesmas
c. Saat berkonsultasi
kepada pimpinan itu
bentuk tanggung jawab
saya untuk
menyelesaikan tugas
(Nilai Akuntabilitas)

a. Pada saat berkoordinasi


b. Melakukan koordinasi b. Teman sejawat dengan teman sejawat,
dengan teman sejawat menyetujui saya menggunakan
pelaksanaan Hand bahasa indonesia (Nilai
Hygiene Nasionalime)

b. Pada saat berkoordinsi


dengan teman sejawat,
saya beperikaku sopan
dan santun (Nilai Etika)

c. Melaksanakan Hand c. Adanya dokumen tasi a. Pelaksanaan dilakukan

30
hygiene kegiatan secara efektifdan efisien
(Nilai Komitemen Mutu)
b. Bimbingan ini dilakukan
dengan tepat waktu
(Nilai Anti Korupsi)
c. Dalam memberikan
bimbingan, saya
menggunakan bahasa
yang santun (Nilai Etika)

a. Pelaporan kembali
kepada pimpinan terkait
d. Melaporkan hasil kegiatan d. Pimpinan menerima tugas merupakan bentuk
pada pimpinan laporan kegiatan tanggung jawab (Nilai
Akuntabilitas)
b. Saat melaporkan hasil
kegiatan saya
menggunakan bahasa
indonesia (Nilai
Nasionalisme)
c. Saat melaporkan hasil
kegiatan saya
berperilaku sopan dan
santun (Nilai Etika)
4 Penyediaan a. Melakukan konsultasi a. Pimpinan menyetujui a. Pada saat berkonsultasi Melaksanakan Kegiatan penyediaan
poster ajakan kegiatan penyediaan poster ajakan untuk

31
untuk melakukan dengan pimpinan penyediaan poster kepada pimpinan, saya poster ajakan untuk melakukan
Hand hygiene menggunakan bahasa melakukan hand menguatkan
indonesia hygiene dengan Hand hygiene
(Nilai Nasionalime) menerapkan nilai- menguatkan tata
b. Pada saat berkonsultasi nilai dasar ASN nilai puskesmas
kepada pimpinan, saya (ANEKA) yaitu amanah dan
beperikaku sopan dan memberikan santun
kontribusi terhadap
santun (Nilai Etika)
visi misi UPTD
c. Saat berkonsultasi
Puskesmas
kepada pimpinan itu Mawasangka Timur
bentuk tanggung jawab bagian 1 yaitu
saya untuk meningkatkan
menyelesaikan tugas kwalitas sumber
(Nilai Akuntabilitas) daya manusia

a. Mencari poster
b. Mencari contoh -contoh b. Adanya poster merupakan salah satu
poster yang baik, bentuk tanggung jawab
menetapkan dan membuat untuk untuk
poster menyelesaikan tugas
(Nilai Akuntabilitas)
b. Membuat poster ajakan
untuk melaksanakan
Hand hygiene
merupakan kegiatan
inovasi (Nilai
Komitemen Mutu)

32
c. Bahasa dalam poster
menggunakan bahasa
yang santun (Nilai Etika)

a. Saat berkoordinasi
dengan penanggung
jawab ruangan, saya
c. Melakukan koordinasi c. Terjalin kerja sama
berperilaku sopan (Nilai
dengan penanggung jawab dengan penanggung
Etika)
ruangan UGD terkait lokasi jawab ruangan dan
b. Memasang poster
pemasangan poster poster terpasang
diruang jaga rawat inap
merupakan kegiatan
inovasi (Nilai
Komitemen Mutu)
c. Pemasangan poster di
ruang jaga rawat inap
merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab
untuk menyelesaikan
tugas (Akuntabilitas)
a. Pelaporan kembali
kepada pimpinan terkait
d. Melaporkan hasil kegiatan d. Pimpinan menerima tugas merupakan bentuk
kepada pimpinan laporan kegiatan tanggung jawab (Nilai
Akuntabilitas)

b. Saat melaporkan hasil

33
kegiatan saya
menggunakan bahasa
indonesia (Nilai
Nasionalisme)
c. Saat melaporkan hasil
kegiatan saya
berperilaku sopan dan
santun (Nilai Etika)

34
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 3.5

N Kegiatan BULAN
o November Desember
1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 2 2 2
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 9 0 1 2
1 Penyediaan
SOP hand
hygiene
2 Sosialisasi hand
hygiene kepada
teman sejawat
3 pelaksanaan
hand hygiene
bersama teman
sejawat
4 Penyediaan
poster ajakan
untuk
melakukan
Hand hygiene

35
BAB IV
PENUTUP

Rancanganaktualisasiinimerupakanrancangankegiatanuntuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melauianalisis kriteria
menggunakan APKL.IsuyangdiangkatadalahBelum optimalnya pelaksanaan hand hygiene sebelum dan setelah melakukantindakan keperawatandi ruang UGD
Puskesmas Mawasangka Timur.Dariisutersebutmunculgagasanpemecahisuyang tertuangdalamempatkegiatan.
Rancangan inidibutuhkanuntuk upaya mengoptimalkan hand hygiene sebelum dan setelah melakukan tindakan keperawatan dalammenginternalisasi nilai-
nilaidasarASN,yaituANEKA(Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,KomitmenMutudanAntiKorupsi)selamahabituasisehingga dapat menghasilkan
ASN yang berintegritas dan mampu melayani masyarakat secara baik dan maksimal. Selain itu juga dapat meningkatkan kedudukan peran ASN yang
meliputi Manajemen ASN, Whole of government dan Pelayanan Publik terutama Whole of government.
Adapun kegiatan aktualisasi yang direncanakan penulis adalah sebagai berikut:

36
a. Penyediaan SOP hand hygiene
b. Sosialisasi hand hygiene kepada teman sejawat
c. Pelaksanaan hand hygiene bersama teman sejawat
d. Penyediaan poster ajakan untuk melakukan hand hygiene

Bulan

No Kegiatan November – Desember

1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
4 5 6 7 8 9
7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 Penyediaan SOP
hand hygiene
2 Sosialisasi hand
hygiene kepada
teman sejawat
3 pelaksanaan hand
hygiene bersama
teman sejawat
4 Penyediaan poster 37
ajakan untuk
melakukan Hand
hygiene

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Pengantar
    Surat Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengantar
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen2 halaman
    Judul
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Berita Acara Konsumsi
    Berita Acara Konsumsi
    Dokumen3 halaman
    Berita Acara Konsumsi
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Lembar Disposisi
    Lembar Disposisi
    Dokumen2 halaman
    Lembar Disposisi
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Penutup
    Penutup
    Dokumen1 halaman
    Penutup
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengantar
    Surat Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengantar
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Penutup
    Penutup
    Dokumen1 halaman
    Penutup
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • SISTEMATIKA LAPORAN
    SISTEMATIKA LAPORAN
    Dokumen5 halaman
    SISTEMATIKA LAPORAN
    Ismail Rasmin
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan Harian SK
    Kegiatan Harian SK
    Dokumen18 halaman
    Kegiatan Harian SK
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Permintaan Buku KIA
    Daftar Permintaan Buku KIA
    Dokumen1 halaman
    Daftar Permintaan Buku KIA
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Cara Hidup Sehat Ala Senam Cerdik
    Cara Hidup Sehat Ala Senam Cerdik
    Dokumen1 halaman
    Cara Hidup Sehat Ala Senam Cerdik
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengantar
    Surat Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengantar
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • 4 Iman Kepada Kitab Allah
    4 Iman Kepada Kitab Allah
    Dokumen5 halaman
    4 Iman Kepada Kitab Allah
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • SKBS
    SKBS
    Dokumen2 halaman
    SKBS
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • SKBS
    SKBS
    Dokumen2 halaman
    SKBS
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • SKBS
    SKBS
    Dokumen2 halaman
    SKBS
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Pelayanan Kebidanan
    Pedoman Pelayanan Kebidanan
    Dokumen29 halaman
    Pedoman Pelayanan Kebidanan
    yoel ndun
    Belum ada peringkat
  • SKBS
    SKBS
    Dokumen2 halaman
    SKBS
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen2 halaman
    Surat
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • 2412 4749 1 SM
    2412 4749 1 SM
    Dokumen9 halaman
    2412 4749 1 SM
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian
    Formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian
    Dokumen1 halaman
    Formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Proposal KLP Tani Baru
    Proposal KLP Tani Baru
    Dokumen4 halaman
    Proposal KLP Tani Baru
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Kebidanan
    Asuhan Kebidanan
    Dokumen4 halaman
    Asuhan Kebidanan
    Fitri Wa Ode Fitri
    Belum ada peringkat