Anda di halaman 1dari 23

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 372/Kebidanan

USUL PENGABDIAN MASYARAKAT

PELATIHAN PEMROSESAN ASI BAGI KADER KESEHATAN


GUNA MENUNJANG PROGRAM ASI EKSKLUSIF

Oleh:
Uswatun Kasanah, S.Si.T., M.Kes. (Ketua)
dr. Anzar Ahlian, Sp. A (Anggota)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga tim dapat
menyelesaikan Usul Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Pelatihan
Pemrosesan ASI bagi Kader Kesehatan Guna Menunjang Program ASI
Eksklusif”.
Dalam penyusunan Usul Pengabdian Masyarakat ini, tim banyak mendapatkan
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, oleh karena itu tim mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Suparjo, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pratini Soedarsono Pati.
2. Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes., M.Keb. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bakti Utama Pati.
3. Kepala Desa Blaru
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan usulan Pengabdian
Masyarakat ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa usul pengabdian masyarakat ini masih banyak
kekurangan, untuk itu, penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak
dalam perbaikan selanjutnya.

Pati, 28 Oktober 2019


Pengabdi

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL………………………………………….....................……………… iv
RINGKASAN.................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ......................................................................................... 1
B. Permasalahan Mitra ...................................................................................... 4
C. Solusi Yang ditawarkan ............................................................................. 4
D. Target luaran .............................................................................................. 4
BAB II METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Tahap Survei ............................................................................................ 5
B. Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 5
C. Tahap Monitoring .................................................................................... 5
D. Partisipasi Mitra Dalam Program ............................................................ 5
BAB III KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................ 6
BAB IV PEMBIAYAAN DAN JADWAL PENGABDIAN MASYARAKAT
A.Pembiayaan ............................................................................................... ... 8
B.Jadwal Pengabdian Masyarakat ............................................................... ... 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Gambaran IPTEK yang akan ditransfer ke mitra
2. Susunan organisasi
3. Evaluasi kegiatan PKM
4. Denah Mitra
5. Biodata pengusul
6. Pernyataan kesediaan kerjasama dengan mitra

DAFTAR TABEL

3
Tabel Uraian Hal
4.1 Pembiayaan 8
4.2 Rincian Pembiayaan 8
4.3 Rencana dan Jadwal Kegiatan 9

RINGKASAN

4
Penyebab diare pada bayi bisa disebabkan oleh faktor pemakaian botol susu
yang tidak bersih, menggunakan sumber air yang tercemar, alergi terhadap
makanan atau obat tertentu seperti antibiotik, pemanis buatan, buang air besar
disembarangan tempat, pencemaran makanan oleh tangan yang kotor, pada saat
dikenalkan MP-ASI (Yekti, 2016).
Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara pemerahan,
cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Tahap tersebut harus dilakukan
dengan memperhatikan kebersihan serta cara-cara yang tepat. Bila hal tersebut tidak
diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga
kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah
pada bayi salah satunya diare (Yekti, 2016).
Pemberian ASI pada ibu bekerja tidaklah menjadi alasan untuk tidak
memberikan ASI secara ekslusif karena ASI bisa diperah dan tetap diberikan kepada
bayi walaupun ibu tidak mendampingi bayinya. Pada ibu bekerja bisa memberikan
ASI dengan cara pemrosesan ASI yaitu dengan cara memerah ASI, penyimpanan ASI
dan cara pemberian ASI (Astutik, 2017).
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun
bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk menunjang
pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena ASI kaya dengan zat
gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mengurangi morbiditas dan
mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga
mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum) (Astuti, 2017).
Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara pemerahan,
cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Bila hal tersebut tidak diperhatikan
maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan
akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi salah satunya
diare.
Penelitian di Blaru secara analitik dengan pendekatan cross sectional
dilakukan terhadap 35 responden (total sampling), hasilnya menunjukkan bahwa
sebagian besar responden melakukan pemrosesan ASI kurang benar 19 orang (54,3%),
dan bayi sering mengalami diare 20 orang (57,1%). Ada hubungan antara pemrosesan
ASI pada ibu bekerja dengan frekuensi kejadian diare pada bayi di Desa Blaru
Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dengan p value=0,000.
Berdasarkan latar belakang tersebut tim ingin memberikan pelatihan
pemrosesan ASI bagi kader kesehatan guna menunjang program ASI eksklusif.

Kata kunci: pelatihan, pemrosesan ASI, kader kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

5
Jumlah kasus kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan dari
33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017
sebanyak 10.294 kasus (Kemenkes RI, 2017). Angka kematian bayi (AKB)
pada tahun 2013-2017 mengalami penurunan pada tahun 2013 angka
kematian bayi 10,41 per 1.000 kelahiran hidup. Lalu mengalami penurunan
di tahun 2017 menjadi 8,93 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng,2017).
AKB adalah banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun per 1000
kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Angka Kematian Bayi di
Kabupaten Pati tahun 2016 sebanyak 125 jiwa (7,2/1000 kelahiran) naik
dibandingkan tahun 2015 berjumalah 125 jiwa (6,9 /1000 kelahiran),tahun
2014 berjumlah 177 jiwa (9,87/1000 kelahiran), tahun 2013 berjumlah 202
jiwa (10,84/1000 kelahiran),ini berarti terjadi peningkatan kinerja dalam
mengurangi AKB di Kabupaten Pati. Dibandingkan dengan target dari
Kemenkes RI tahun 2016 yaitu sebesar 17/1000 kelahiran maka AKB di
Kabupaten Pati sudah cukup baik karena masih di bawah target nasional
(Profil Kesehatan Kabupaten Pati, 2016).
Data penyakit penyebab kematian pada anak uisa 1-11 bulan
berdasarkan yaitu Pneumonia (23,8%), Diare (31,4%), campak (1,2%),
kelainan jantung congenital (5,8%), sepsis (4,1%), tetanus (2,9%), malnutrisi
(2,3%) (Riskesdas, 2016).
Diare merupakan penyebab utama kematian bayi dan anak balita
(anak usia 1 bulan sampai kurang dari 5 tahun) di Indonesia, penyakit diare
menjadi penyebab utama kematian bayi (31,4%) dan anak balita (25,2%)
(Riskesdas, 2016).
Cakupan penemuan dan penanganan diare di Kabupaten Pati tahun
2017 adalah 15,7% naik dibandingkan tahun 2016 sebanyak 13,8%, 2015
adalah 68,2% (18.006 kasus) turun dibandingkan tahun 2014 yaitu 84,5%
(21.831 kasus) tahun 2013 84,1% (21.374 kasus), tahun 2012 sebanyak
520.007 dengan jumlah penderita 26.150 (5,029%), tahun 2011 jumlah
penderita 25.722, tahun 2010 dari jumlah penderita 24.164 (Dinas Kesehatan
Pati, 2017).

6
Penderita diare tahun 2017 pada anak kurang dari 1 tahun sebanyak
4.402. anak usia 1-4 tahun sebanyak 10.194, dan lebih dari 5 tahun sebanyak
19.895 (Dinas Kesehatan Pati, 2017).
Penyebab diare pada bayi bisa disebabkan oleh faktor pemakaian
botol susu yang tidak bersih, menggunakan sumber air yang tercemar, alergi
terhadap makanan atau obat tertentu seperti antibiotik, pemanis buatan,
buang air besar disembarangan tempat, pencemaran makanan oleh tangan
yang kotor, pada saat dikenalkan MP-ASI (Yekti, 2016).
Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara
pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Tahap
tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kebersihan serta cara-cara
yang tepat. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan
makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh
bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi salah satunya diare
(Yekti, 2016).
Pemberian ASI pada ibu bekerja tidaklah menjadi alasan untuk tidak
memberikan ASI secara ekslusif karena ASI bisa diperah dan tetap
diberikan kepada bayi walaupun ibu tidak mendampingi bayinya. Pada ibu
bekerja bisa memberikan ASI dengan cara pemrosesan ASI yaitu dengan
cara memerah ASI, penyimpanan ASI dan cara pemberian ASI (Astutik,
2017).
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu
maupun bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai peran penting untuk
menunjang pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidup bayi karena
ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas karena proses menyusui akan
merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca
melahirkan (postpartum) (Astuti, 2017).
Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara
pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Bila hal
tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi

7
tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa
menyebabkan masalah pada bayi salah satunya diare.
Penelitian di Blaru secara analitik dengan pendekatan cross sectional
dilakukan terhadap 35 responden (total sampling), hasilnya menunjukkan
bahwa sebagian besar responden melakukan pemrosesan ASI kurang benar
19 orang (54,3%), dan bayi sering mengalami diare 20 orang (57,1%). Ada
hubungan antara pemrosesan ASI pada ibu bekerja dengan frekuensi
kejadian diare pada bayi di Desa Blaru Kecamatan Pati Kabupaten Pati,
dengan p value=0,000.
Berdasarkan latar belakang tersebut tim ingin memberikan pelatihan
pemrosesan ASI bagi kader kesehatan guna menunjang program ASI
eksklusif.

B. Permasalahan Mitra
Masalah mitra yang muncul adalah kurang informasi tentang bagaimana
memproses ASI dengan benar dan sehat yang terdiri dari:
1. Cara memerah ASI/cara pengeluaran ASI,
2. Cara penyimpanan ASI,
3. Cara pemberian ASI perah.

C. Solusi Yang Ditawarkan


Beberapa solusi yang ditawarkan atas permasalahan mitra adalah :
1. Memberikan pelatihan bagi kader kader kesehatan bagaimana cara
mengeluarkan ASI, menyimpan ASI serta cara memberikan ASI perah.
2. Memberikan pelatihan bagi kader bagaimana cara kader dapat melatih ibu-
ibu hamil maupun menyusui tentang cara pemrosesan ASI.

D. Target dan Luaran


Berdasarkan solusi yang ditawarkan tersebut diharapkan target dan luaran
dapat diterealisasi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang pemrosesan ASI
2. Meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang bagaimana
memberikan edukasi kepada ibu-ibu hamil/menyusui tentang pemrosesan
ASI.

8
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap survei dan pertemuan dengan Kepala Desa selesai, tahap
pelaksanaan dilakukan selama 2 hari sebagai berikut:
No. Hari/Tgl. Uraian PJ Tempat
1 Sabtu, 1. Pembukaan Uswatun K. Balai desa
2. Pretest
21 Des. Blaru
3. Pelatihan 1:
2019 Pemrosesan ASI
2 Ahad, 22 1. Pelatihan 2: Uswatun K. Balai desa
Pendidikan kesehatan
Des. Blaru
2. Posttest
2019 3. Penutupan
Hari/tgl. dapat berubah.

B. Tahap Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat setelah
melaksanakan kegiatan pengabdian tersebut. Evaluasi hasil akhir kegiatan
akan dilaksanakan pada akhir kegiatan pengabdian.

C. Partisipasi Mitra dalam Program


Mitra Kepala Desa Blaru bersedia mengikuti pengabdian ini yang dibuktikan
dengan surat kesediaan bekerja sama.

BAB III
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Pusat timan dan pengabdian masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Bakti Utama Pati sebagai bagian akademik yang berperan dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama bidang pengabdian kepada
masyarakat. Peran bagian ini memfasilitasi program kegiatan pengabdian kepada
masyarakat baik yang dilaksanakan oleh dosen maupun mahasiswa.

9
Perguruan tinggi telah memenuhi standar jumlah dosen dengan kualifikasi
magister kesehatan (2 promosi kesehatan, 9 kesehatan masyarakat, 4 Magister
Kebidanan) yang setiap semester/tahunnya telah mengadakan pengabdian
masyarakat di lingkungan sekitar. Mahasiswa juga dilibatkan dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama
Pati, di Kabupaten Pati ini sebagai salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi untuk mendukung pencapaian visi dan misi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bakti Utama Pati sebagai institusi pendidikan tinggi di Pati. Tim
Pelaksana dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap dan Gelar : Uswatun Kasanah, S.Si.T., M.Kes
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Unit Kerja : Prodi Sarjana Kebidaan STIKes Bakti
Utama Pati
d. Bidang Keahlian : Kebidanan
e. Tugas dalam Kegiatan : menyusun perencanaan sampai
pelaksanaan dalam kegiatan program
f. Alokasi Waktu : 2 jam/minggu
2. Anggota
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Anzar Ahlian, Sp.A.
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Unit Kerja : Prodi Sarjana Kebidaan STIKes Bakti
Utama Pati
d. Bidang Keahlian : Kebidanan
e. Tugas dalam Kegiatan : membantu menyusun perencanaan sampai
pelaksanaan dalam kegiatan program
f. Alokasi Waktu : 1 jam/minggu

BAB IV
PEMBIAYAAN DAN JADWAL KEGIATAN

10
A. Pembiayaan
Rencana dan rincian pembiayaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat
dilihat berikut ini.
Tabel 4.1. Pembiayaan
No. Uraian Biaya yang Diusulkan (Rp)
1 Honorarium Rp. 1.000.000,-
2 Bahan Habis pakai dan peralatan Rp. 1.545.000,-
3 Perjalanan Rp. 250.000,-
4 Lain-lain (Publikasi, laporan Rp. 1.408.000,-
hasil dan dokumentasi)
Jumlah Rp. 4.203.000,-

Tabel 4.2. Rincian Pembiayaan


1. Honor
Tim Honor/jam Waktu Minggu Honor/Tahun
Pelaksana (Rp) (jam/minggu) (Rp)
Ketua Rp. 30.000,- 2 10 Rp. 600.000,-
Anggota 1 Rp. 20.000,- 2 10 Rp. 400.000,-
Sub Total (Rp) Rp. 1.000.000,-
2. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Harga Peralatan
Pemakaian (Rp) Penunjang
Souvenir 9 50.000 450.000
Poster 2 60.000 120.000
Sub Total (Rp) 565.000
3. Bahan Habis Pakai & Peralatan
Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Harga Bahan
Pemakaian (Rp) Habis Pakai (Rp)
Konsumsi in 15 Rp. 45.000,- Rp. 675.000,-
class
Peralatan Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Sub Total (Rp) Rp. 975.000,-
4. Perjalanan
Keterangan Justifikasi Kuantitas Biaya Satuan Biaya/Tahun (Rp)
Perjalanan (Rp)
BBM 5 kali Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
Sub Total (Rp) Rp. 250.000,-
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Biaya per tahun
(Rp) (Rp)
Fc. Usulan, 1 Paket Rp. 858.000,-
Proposal,
laporan,

11
leaflet,
seminar,
undangan
dan
Dokumentasi
ATK 1 Paket Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
Fee Bidan 1 Paket Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Sub Total Rp. 1.408.000,-
Total Keseluruhan Rp. 4.203.000,-

B. Rencana dan Jadwal Kegiatan


Rencana dan jadwal kegiatan pengabdian masyarakat di SMP IT Insan
Mulia Pati dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Rencana dan Jadwal Kegiatan
No Tahap & Kegiatan Waktu kegiatan (Minggu ke-)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tahap Persiapan
a Studi pendahuluan √ √
b Pembuatan usul √
pengabdian
c Penyusunan proposal √
2 Tahap Pelaksanaan
a Koordinasi dengan √
mitra
b Koordinasi dengan √
pengurus mitra
c Surat-menyurat √
d Inti PM √

12
e Evaluasi kegiatan √
3 Tahap Akhir
a Penyusunan laporan √
b Seminar hasil √
c Tindaklanjut √
program

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, J., Pandey, D. C., Verma, A., & Kumar, V. (2018). Management of acute
diarrhea in children : is the treatment guidelines is really implemented ?, 6(2),
539–544.
Adisasmito, W. (2007). FAKTOR RISIKO DIARE PADA BAYI DAN BALITA
DI INDONESIA : SYSTEMATIC REVIEW PENELITIAN AKADEMIK,
11(1), 1–10.
Diare, K., Balita, P., Anwar, A., & Musadad, A. (2006). The influence of clean
water access on diarrhea incidence among children under, 953–963.
Rahmadhani, E. P., & Lubis, G. (2013). Artikel Penelitian Hubungan Pemberian
ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun
di Puskesmas Kuranji Kota Padang, 2(2), 62–66.
Survei, B., & Rumah, K. (2013). Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian
Diare Pada Bayi 0 – 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service, III, 31–38.
Utami, N., Luthfiana, N., Histologi, B., Kedokteran, F., Lampung, U., &

13
Lampung, U. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada
Anak Factors that Influence The Incidence of Diarrhea in Children, 5, 101–
106.
Ariani. 2016. Diare: Pencegahan dan Pengobatannya. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dinkes jateng 2017. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Jawa tengah: Dinas kesehatan
Jawa Tengah.
Dinkes Pati 2017. Profil Kesehatan Pati. Pati: Dinas Kesehatan Pati.
Prasetyo, Sunar. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: DIVA Press.
Rejeki, Sri. 2015. Manajemen ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja di BPM Ernah
Kebon Kopi Cimahi Selatan. JURNAL ILMU KESEHATAN, ISSN: 1410-
234X. Volume 9.No. 2.Desember 2015.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Immanuel Bandung.http://ejournal.stikimmanuel.ac.id/file.php?
file=dosen&id=494&cd=d51adb1b462a141252e1959385771aad&name=599
-612%20sRI%20REJEKI.pdf. Diakses pada Tanggal 15 November 2018, jam
15.00 WIB.

14
Lampiran 1 : Gambaran Iptek yang akan ditransfer ke mitra

Gambaran Iptek adalah berupa transfer ilmu dengan menggunakan media


leaflet dan slide yang isinya mudah dipahami sasaran sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan, dan psikomotor kader dalam pemrosesan ASI

15
Lampiran 2 Susunan Organisasi

No Nama NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas


1 Uswatun Kasanah, S.Si.T., Sekolah Kebidanan 1. Melakukan survei ke lapangan
M.Kes. Tinggi Ilmu 2. Berkoordinasi dengan mitra
NIDN 0626018001 Kesehatan kerjasama
(anggota) Bakti Utama 3. Menyusun Propossal
Pati Pengabdiaan Masyarakat
4. Menyusun berkas untuk
pelaksanaan pengabdian
masyarakat (materi : leaflet,

16
ppt, dll)
5. Melakukan pengabdian
masyarakat
6. Menyusun laporan pengabdian
masyarakat

Lampiran 3
EVALUASI KEGIATAN PKM

No. Uraian Hasil


A Input
1 Ada tujuan yang hendak
dicapai
2 Adanya perencanaan berupa
proposal
3 Sumber daya tenaga

17
No. Uraian Hasil
4 Sumber daya biaya
5 Sumber daya materi/fasilitas
6 Sasaran
B Proses
7 Realisasi waktu
8 Penggunaan media/alat bantu
9 Optimalisasi sumber daya
10 Pengendalian audiens
11 Penguasaan kelas
12 Pelaksanaan tahap kegiatan
C Output
13 Jenis kegiatan yang benar-
benar dilaksanakan
14 Sarana yang benar-benar
digunakan
15 Pencapaian tujuan kegiatan

Lampiran 4

18
Lampiran 5: Biodata Ketua

19
BIODATA
1. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar) Uswatun Kasanah, S.Si.T., M.Kes.
Jenis Kelamin P
Jabatan Fungsional Asisten ahli
NIP/NIK/NPP/ identitas lainnya 12005007
NIDN 0626018001
Tempat Tanggal Lahir Grobogan, 26 Januari 1980
Email haqqacantiq@gmail.com
No. Telp./ HP 085229732403
Alamat Kantor Jl. Ki Ageng Selo No. 15 Pati
No. Telp./ Fax. 0295 384984/ 0295 382585

2. Riwayat Pendidikan
Jenjang DIII S1 S2
Nama Akbid Aisyiyah STIKES Ngudi Waluyo Universitas
Perguruan Surakarta (Stikes) Ungaran Semarang Diponegoro
Tinggi
Bidang Ilmu DIII Kebidanan DIV Kebidanan Promosi
Kesehatan
Tahun Masuk- 1999 – 2002 2003- 2004 2010- 2014
Lulus

3. Pengalaman Penelitian
No Judul Th. Publikasi
1 Studi Deskriptif Faktor-faktor yang 2014 https://publikasiilmiah.ums.a
Berhubungan dengan Khitan Perempuan di c.id/handle/11617/87
Kabupaten Pati
2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja 2012 diseminasi hasil riset dalam
Bidan Desa dalam Deteksi KEK Ibu Hamil URECOL 3rd di Stikes Muh
di Wilayah Kab. Pati Kudus
3 Hubungan motivasi dengan perilaku 2014 Jurnal Ilmu Keb. & Kes.
penggunaan alkon pada PSK di Desa ISSN: 2087-4154, vol 7 no
Margorejo Pati 1, Jan. 2016
4 Hubungan perawatan Putting Susu dan 2015 Jurnal Ilmu Keb. & Kes.
Teknik Menyusui dengan Kejadian Putting ISSN: 2087-4154, vol 6 no
Lecet Ibu Primipara di Desa Wonorejo 2, Jul 2015
Tlogowungu Pati
5 Hubungan Persepsi tentang Minuman Keras 2014 Jurnal Ilmu Keb. & Kes.
dan PHBS dengan Konsumsi Miras pada ISSN: 2087-4154, vol 6 no
Pekerja Laki-laki di Desa Bumiayu 1, Jan 2015
Wedarijaksa Pati
6 Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan 2013 Jurnal Ilmu Keb. & Kes.

20
dengan Status Gizi Balita 1-2 tahun di Desa ISSN: 2087-4154, vol 5 no
Tegalsambi Tahunan Jepara 2, Jul 2014
7 Hubungan Sikap dan Persepsi terhadap 2016 “Jurnal Kebidanan Unimus”
Kebutuhan dengan Perilaku Deteksi Dini vol. 5 no. 2 bulan Agustus
Kanker Serviks Ibu Bhayangkari di 2016, no. ISSN 2301-8372,
Poliklinik Bhayangkara Purwodadi
(anggota)
8 Efektifitas Dukungan Bidan dalam 2016 Jurnal Stikes Telogorejo,
Kunjungan Nifas Guna Deteksi Resiko Desember 2016
Kegawatdaruratan di Puskesmas Kayen
Kabupaten Pati
9 Hubungan antara Iklan Rokok Dengan 2017 Jurnal Ilmu Keb. & Kes.
Perilaku Merokok pada Remaja di MA NU ISSN: 2087-4154, vol 8 no
Tamrinut Thullab Undaan Kudus 2, Jul 2017

10 Persepsi Merokok Siswa SMK Bakti Utama 2018 ISSN: 2085-6512 (cetak)
Pati ISSN: 2301-7023 (online)
10 (02), 162-170, Desember
2018.
http://journal.stikeseub.ac.id/
index.php/jkeb/article/view/
289.
11 Hubungan Pemrosesan ASI dengan Kejadian 2019 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Diare pada Bayi Ilmiah STIkes Kendal vol. 9
No. 3 Juli 2019, page 287-
294

Lampiran 6. Pernyataan Kesediaan Kerjasama dengan Mitra


SURAT KESEDIAN KERJASAMA ANTARA

21
DESA BLARU KEC. PATI KAB. PATI
DENGAN TIM PELAKSANA PENGABDIAN MASYARAKAT
STIKES BAKTI UTAMA PATI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama :
Jabatan : Kepala Desa Blaru Kec. Pati Kab. Pati
Alamat :
Selanjutnya disebut pihak pertama.

2. Nama : Uswatun Kasanah, S.Si.T., M.Kes


Jabatan : Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat
Unit Kerja : Stikes Bakti Utama Pati
Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No. 15 Pati
Selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak pertama dan kedua dengan ini bersedia bekerja sama dalam pelaksanaan
program pengabdian kepada masyarakat. Melalui kerjasama ini, pihak kedua akan
mentransfer ipteks sesuai kewenangan, kemampuan dan kepakarannya dalam
memberikan pelatihan pemrosesan ASI bagi kader kesehatan guna menunjang
program ASI eksklusif.
Bersama ini kami nyatakan bahwa surat pernyataan ini dibuat dengan sukarela
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Pati, ………………………
Yang Membuat Pernyataan
Kepala Desa Blaru

22
23

Anda mungkin juga menyukai