SPESIFIKASI TEKNIS
Dokumen Perencanaan 1
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MAKASSAR
TAHUN ANGGARAN 2019
2. SEMEN
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus
Portland Cement, harus sesuai dengan SK SNI T-15
1991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen
apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh
dari gudang Kontraktor di lapangan dan dari pabrik.
Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan
harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan,
bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak
boleh dipakai untuk campuran.
Kontraktor harus mengusahakan agar untuk
pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya menggunakan
satu merk semen saja.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam
kemasan standard dari pabrik dan terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang
tidak lembab dan tidak terkena air (diberi lapisan pada
bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air), dan
penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan
pengiriman.
Dokumen Perencanaan 2
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter.
Semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh
dipakai
3. AIR
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan
membuat bahan adukan harus dari sumber yang
disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SK SNI T-
15 1991.
C. PEKERJAAN TIMBUNAN
pekerjaan timbunan Menggunakan Sirtu Padat yang harus
bersih dari kotoran, sampah dan bahan organik lainnya.
D. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PERSIAPAN UMUM
Pengecatan dapat dilakukan pada bidang/permukaan yang
telah selesai diacia dan plamur yang benar-benar kering.
Langkah pertama adalah pemberian lapisan plamur, setelah
kering dan digosok halus kemudian dilakukan pengecatan,
setelah kering diulangi sebanyak tiga kali.
Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan pelituran,
lantai harus dicuci seluruhnya dan dijaga agar tidak ada
debu berterbangan. Semua permukaan yang akan dicat
harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui
dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan.
TIANG NET
Tiang Net Menggunakan Besi Gip Dia. 3” Medium A dan
Ditanam Ke dalam Tanah Menggunakan System pengecoran
dan Angkur agar Tidak Mudah Goyah dan Kuat, Ukurna
Tinggi Tiang telah ditentukan Pada Gambar Kerja yang telah
dibuat oleh Perencana.
Dokumen Perencanaan 4
kecelakaan (PPPK).
5. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus
disediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori
oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain.
6. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling
sedikit dengan obat untuk kompres, perban, antiseptik,
plester, gunting dan perlengkapan gigitan ular.
7. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi
benda-benda lain selain alat-alat PPPK yang diperlukan
dalam keadaan darurat.
8. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi
keterangan-keterangan/instruksi
9. yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
10. Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa
secara teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak
boleh kosong).
11. Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu) harus selalu
tersedia.
12. Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau pada
keadaan lain, alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat
tempat mereka bekerja.
13. Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang
menyebabkan adanya risiko
14. tenggelam atau keracunan, alat-alat penyelematan harus
selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
15. Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan
mengangkut dengan
16. cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau
mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat
lainnya.
17. Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat
yang baik dan strategis yang memberitahukan antara lain :
a. Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan,
alat-alat PPPK, ruang PPPK, ambulans, tandu untuk
orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari petugas
K3.
b. Tempat telepon terdekat untuk
menelepon/memanggil ambulans, nomor telepondan
nama orang yang bertugas dan lain-lain.
c. Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit
dan tempat penolong yang dapat segera dihubungi
dalam keadaan darurat.
A. Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran pada Pekerjaan Perkerasan Beton
mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
1. Terjadi gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai
pakaian dan peralatan yang sesuai dengan standar,
2. Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat percikan
adukan yang mengandung semen,
3. Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan
pengecoran tidak kuat atau rusak,
4. Terluka akibat terkena percikan beton pada saat
penuangan beton dari bak muatan,
5. Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang
mengeras akibat getaran, bahan kimia atau
pembebanan,
6. Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar
ketika pengecoran dilakukan,
7. Kecelakaan ataupun terluka oleh mesin aduk beton,
8. Terjadi kecelakaan pada orang luar /bukan pekerja dan
penduduk yang sedang melintas,
9. Terjadi kecelakaan pekerja yang melakukan pekerjaan
pada kondisi gelap atau malam hari,
2. Pencampuran Beton
Jenis mesin pengaduk dan jenis timbangan-timbangan atau
takaran-takaran semen, agregat dan air harus disetujui
Direksi Proyek sebelum dipergunakan.
Semen, pasir dan koral harus dicampur sedemikian rupa
dan jumlah air yang ditambahkan harus menghasilkan
adukan yang homogen dan kekentalan yang merata.
Kotoran dan benda lain yang tidak diinginkan harus
dibuang.
Selama pengadukan berlangsung, kekentalan aduka nbeton
harus diawasi terus-menerus oleh tenaga-tenaga pengawas
yang ahli dengan jalan memeriksa slump pada setiap
campuran beton yang baru.
Pengadukan di tiap molen harus terus-menerus dan waktu
pengadukan tergantung kapasitas drum pengaduk,
banyaknya adukanyang diaduk, jenis dan susunan butir dari
agregat yang dipakai dan slump dari betonnya, akan tetapi
tidak kurang dari 1,5 menit sesudah bahkan termasuk air
berada di dalam molen, selama itu molen harus terus
berputar pada kecepatan yang menghasilkan kekentalan
adukan yang merata pada akhir waktu pengadukan.
Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus
memperlihatkan susunan dan warna yang merata. Apabila
karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat
minimum, misalny terlalu encer karena kesalahan dalam
memnberikan jumlah air pencampur atau sudah mengeras
sebagian atau yang tercampur dengan bahan-bahan asing,
maka adukan ini tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan
dari tempat pelaksanaan.
Beton atau lapisan adukan yang telah mengeras tidak
diijinkan terkumpul pada permukaan molen. Dilarang
mencampur kembali dengan menambah air ke dalam
adukan beton yang sebagian telah mengeras.
3. Pelaksanaan Pengecoran
Pengangkutan dan Pengecoran
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton,
Dokumen Perencanaan 7
Kontraktor harus memberi tahu Direksi dan mendapatkan
persetujuannya. Jika tidak ada persetujuan Direksi Proyek,
maka Kontraktor akan diperintahkan untuk menyingkirkan
beton yang dicor atas biaya sendiri.
Pengecoran beton tidak diijinkan, bila Direksi Proyek
berpendapat bahwa Kontraktor tidak memiliki fasilitas yang
baik untuk melayani pengecoran, proses pengerasan dan
penyelesaian beton.
Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan tanpa dihadiri
oleh Direksi Proyek.
Adukan beton yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan atau mutunya rendah menurut keputusan
Direksi Proyek, harus disingkirkan dan dipindahkan dengan
biaya Kontraktor.
Pengecoran Beton pada waktu cuaca panas dan Kontraktor
harus mencegah pengeringan cepat dari adukan beton yang
baru dicor. Bila suhu disekeliling dalam bekisting lebih dari
32oC, suhu adukan beton yang dicor tidak boleh melebihi
32o. Adukan beton yang baru dicor harus di beri pelindung
terhadap panas matahari secepat mungkin setelah
pengecoran dan segera setelah permukaan beton yang baru
sudah cukup mengeras.
4. Perawatan Beton
Beton yang telah selesai Dicor harus dijaga agar tetap basah
selama sekurang-kurangnya 14 (empat belah) hari setelah
dicor, yaitu dengan cara penyimpanan, menutupi dengan
karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang
dibenarkan.
5. SPESIFIKASI :
JABATAN KERJA
KONSTRUKSI
Dokumen Perencanaan 8
Pendidikan
Jabatan dalam Sertifikat
NO Jml terakhir /
pekerjaan Keahlian
Minimal
1 Pelaksana 2 org SMA / SKT Pelaksana
Lapangan Sederajat Lapangan TS
028
2. Tukang Cor 2 Org SMA / SKT Tukang
Sederajat Cor TS 013
Dokumen Perencanaan 9