Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian, penggolongan,dan
penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi kelompok-kelompok yang
teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam pelaksanaan.
Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah produksi digolongkan menjadi unit
produksi, yang berkenaan dengan masalah uang digolongkan menjadi unit keuangan, yang mengenai
pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan seterusnya.
Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat organ atau
wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun. Di samping harus
berpedoman pada hasil langkah pertama, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada
sesuatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat pada sesuatu bentuk struktur organisasi yang
dikehendaki. Atau dengan kata lain, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada ideal tipe
suatu bentuk struktur organisasi.
Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke dalam organ
yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan wewenang dan tanggung
jawab yang sepadan. Dalam arti pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk
mengambil tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik.
Penyerahan tugas dan wewenang berarti penyerahan tanggung jawab, maka berarti ada keharusan
untuk melaksanakan dengan selayaknya segala sesuatu yang telah diserahkan. Akhirnya mudahlah bagi
pimpinan untuk minta petanggungjawaban sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.
4. Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain dengan Garis Wewenang dan Tanggung Jawab
Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak organ yang
telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak organ itu perlu
dihubung-hubungkan. Jadi langkah ini adalah suatu aktivita untuk menentukan hubungan kekuasaan dan
tanggung] awab berdasarkan atas wewenang formal. Manifestasi dai hasil langkah ini adalah garis-garis
hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.
Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik, karena mempunyai nilai atau harga yang tinggi. Tetapi
yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena sesuai dengan corak pekerjaan.
Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah tersusun.
Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah dialokasikan, lengkap
beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan langkah di atas, pula otoitas dan tanggung jawab
untuk masing-masing individu dan komponen-komponen kerja telah disiapkan untuk didelegasikan.
Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang atau tenaga
kerja yang diperlukan pada masing-masing organ. Orang-orang ini nanti yang akan menerima
pendelegasian atau pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas penempatan orang ini biasanya menganut
asas "The right man in the right place".
Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan struktur organisasi di
atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang melukiskan secara skematis dai
susunan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab serta hubungan antara unit-unit dalam suatu organisasi.
Sasaran atau tujuan: sebuah organisasi akan terbentuk jika mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai
Pekerjaan: sebuah organisasi akan terbentuk jika mempunyai pekerjaan yang akan dikerjakan serta
adanya pembagian kerja.
Tempat kedudukan: sebuah organisasi akan terbentuk jika ada tempat kedudukannya.
Struktur: sebuah organisasi akan terbentuk terdapat hubungan antara manusia satu dengan manusia
lainnya, sehingga terciptalah organisasi
Lingkungan: sebuah organisasi akan terbentuk jika lingkungannya sangat mendukung dan saling
mempengaruhi, seperti misalnya adanya sistem kerjasama sosial.
Bentuk-bentuk Organisasi
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan.
Bentuk organisasi tersebut adalah:
Organisasi Lini
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan
langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan
jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi
Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun
tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan
bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas
pemimpin dibantu oleh para staf, dimana staf berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-
saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
Adanya spesialisasi
Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun
kecil.
Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah
yang penting
Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka
akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-
tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Organisasi Fungsional
invisblehand2
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang
harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-
sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
Pengawasan ketat
Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya
memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan
sukar dilakukan
organisasi-dalam-manajemen-organizing-24-638
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih
melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional
dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
Solodaritas tinggi
Disiplin tinggi
Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
Organisasi Komite
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
Staf Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki ciri-ciri :
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham
maupun dewan
Sedangkan keburukannya :