Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Screening and Sieving”
sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengolahan Bahan Galian.

Dan harapan kami semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
tulisan agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam tugas ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini.

Padang, 15 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang………………………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 1

C. Tujuan………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 3

A. Pengertian screening and Sieving……..…………………………… 3


B. Mekanisme, Faktor Unjuk Kerja Pengayakan, Screening, Sieving…..

BAB III PENUTUP……………………………………………………….…. 12

A. Simpulan..………………………………………………………..….. 12

B. Saran…………………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengolahan bahan galian merupakan suatu proses pengolahan dengan

memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk


memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Saat ini umumnya

endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai

mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau

dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani

pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan

sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.

Salah satu tahap pengolahan bahan galian adalah pemisahan

berdasarkan ukuran. Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus,

maka akan diperoleh bermacam-macam ukuran partikel. Oleh sebab itu harus

dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran

yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya. Dimana pada

tahap pemisahan ini terbagi atas screening/sieving dan klasifikasi. Pada

makalah ini kami akan membahas screening dan sieving pada pengolahan

bahan galian.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka perumusan masalah yang dapat diambil
adalah
1. Bagaimana proses screening and sieving pada pengolahan bahan galian?
2. Apa saja kasus menyangkut screening dan sieving di pertambanagan?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang tahap
pengolahan bahan galian, yaitu screening dan sieving.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Screening dan Sieving

1. Screening

Screening adalah proses pengelompokkan mineral berdasarkan ukuran lubang

ayakan sehingga ukurannya seragam. Alat untuk


melakukan screening disebut screen. Biasanya alat screen ini langsung

berhubungan dengan alat crusher.

Tujuan dilakukannya proses screening adalah :

1. Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar sesuai

dengan spesifikasi pasar.

2. Meningkatkan kapasitas unit operasi lainnya.

3. Mencegah undersize masuk ke dalam mesin crusher.

4. Mencegah oversize masuk ke proses pengolahan selanjutnya.

5. Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding.

Jenis-jenis screening

1. Grizzlies

2. Shaking screens
3. Vibrating screens

Revolving screens / trommel


2. Sieving

penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.


Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :

a. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan


(oversize).

b. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan


(undersize).

Saringan (sieve) yang sering dipakai di laboratorium adalah :

a. Hand sieve

b. Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive

c. Sieve shaker / rotap

d. Wet and dry sieving

Peluang Terjadinya Pemisahan Material :

Keberhasilan operasi pengayakan sangat tergantung kepada seberapa besar

peluang material undersize dapat lolos melewati lubang ayakan menjadi

produk undersize. Probabilitas material untuk dapat lolos melewati lubang

ayakan dapat diprediksi dengan formula berikut :

P = (a-d)2/(a-b)2

P adalah peluang atau probabilitas material untuk dapat lolos lubang ayakan.

a adalah ukuran lubang ayakan

b adalah tebal kawat ayakan

d adalah ukuran partikel

Dari persamaan peluang tersebut diketahui, bahwa material yang

berukuran jauh lebih kecil daripada lubang ayakan akan memiliki peluang
lolos lebih besar dibandingkan material berukuran lebih besar atau hampir

sama dengan lubang ayakan.

Gambar 1. Distributi material yang lolos lubang ayakan

B. Mekanisme, Faktor Unjuk Kerja Pengayakan, Screening, Sieving

Mekanisme gerakan atau getaran yang ditimbulkan oleh vibrator


menyebabkan material di atas permukaan akan bergerak maju dan membentuk
lapisan atau stratifikasi. Material kasar bergerak naik ke atas lapisan,
sedangkan material halus bergerak turun menerobos ke lapisan bawah.
Material yang menempati lapisan bawah dan ukurannya lebih kecil
daripada lubang ayakan segera lolos melewati lubang yang menjadi produk
undersize. Sedangkan material yang berada di lapisan atas dan memiliki
ukuran lebih besar daripada lubang ayakan akan tetap tinggal di permukaan
dan keluar sebagai produk oversize.
1. Kerusakan struktur batubara akibat vibrating screen dengan proses
screening skala besar
Penyaringan adalah operasi unit yang sangat diperlukan dalam
persiapan batu bara. Batubara sering menyebabkan kerusakan struktural
dari layar getar bergetar layar besar selama proses penyaringan skala
besar. Persiapan batubara adalah prasyarat untuk pemanfaatan batubara
bersih serta metode yang paling hemat biaya untuk teknologi batubara
bersih. Skrining adalah unit yang sangat diperlukan. Beberapa percobaan
dilakukan dengan operasi dan penyaringan beban-kosong dari dua
kapasitas skrining yang berbeda. Karakteristik getaran fundamental yang
diperoleh menunjukkan bahwa batubara skrining membuat struktur layar
mengalami getaran yang ditingkatkan untuk getaran acak tambahan yang
ditemukan, dan strain struktural meningkat sebesar 14,79% untuk
meningkatkan kemungkinan dudukan struktural. Bertujuan pada getaran
acak yang muncul, tes stasioner dan uji ergodisitas diadopsi untuk
menganalisis sinyal getaran yang ditangkap. Hasilnya menunjukkan
bahwa getaran acak dari layar bergetar stabil dan ergodik, yang berarti
bahwa setiap bagian dari sinyal yang ditangkap cukup untuk dianalisis
untuk mewakili sifat getaran dari keseluruhan proses penyaringan. Selain
itu, karakteristik statistik dari getaran acak juga berubah seiring dengan
kapasitas skrining. Akhirnya, karakteristik dinamis baru ini diaplikasikan
ke dalam menganalisa karakteristik mekanik dari balok bantalan secara
teoritis dan kesalahan maksimum adalah dalam 14%, sedangkan
kesalahan dapat mencapai hingga 40% dalam metode perhitungan
tradisional tanpa mempengaruhi batu bara yang dipertimbangkan.
2. Pengayakan Batubara dan Gangue

Dengan menggunakan belt konveyor kecepatan tinggi, batubara

dan gangue mempengaruhi papan pecah pada kecepatan tinggi berkisar

antara 6 hingga 14 m / s. Mengingat perbedaan kekerasan antara batubara

dan gangue, setelah penghancuran selektif, gangue dengan kekerasan

yang lebih tinggi dihancurkan lebih sedikit dan batubara dengan

kekerasan yang lebih rendah dihancurkan lebih banyak, yang dapat

dipisahkan oleh pelat pengayak berukuran 50 mm. Bahan di atas pelat

pengayak dibuang sebagai gangue dan bahan di bawahnya sebagai batu


bara. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio naksir di bawah lempeng

pengayak 50 mm meningkat secara linier dengan peningkatan kecepatan

benturan dan meluruh secara eksponensial dengan peningkatan kekerasan.

Dengan menggunakan peralatan ini untuk memisahkan batubara dan

gangue, kekerasan batu bara harus <2. Alat pemisah ini memberikan efek

yang relatif baik dalam memisahkan batubara dan gangue dengan

perbedaan kekerasan yang relatif lebar

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas dalam dapat disimpulkan bahwa, screening dan

sieving (pengayakan atau penyaringan) adalah proses pemisahan secara

mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening)

dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk

skala laboratorium

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat

memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para

pembaca bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menambah wawasan


mengenai pengayakan dan penyaringan (screening and sieving) pada proses

pengolahan bahan galian. Untuk saran sangat diharapkan unuk membangun

DAFTAR PUSTAKA

Kelly, G., W., 1982,”Introduction to mineral Processing”, John Wiley & Son,
New York
Gupta, A,. Yan, S.D., 2006,”Mineral Processing Design and Operation”,Perth,
Australia

Anda mungkin juga menyukai