Anda di halaman 1dari 34

7/25/2019 X.

Patofarmakologi Kehamilan

PATOFARMAKOLOGI
PADA KONDISI
KEHAMILAN DAN
MENYUSUI

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 1/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

SEJARAH

   1941: Rubella (blindness, Congenital Heart


defects)
   1950’s: Methylmercury (neurotoxicity)

   1960’s: Thalidomide (phocomelia)

   1970’s: Alcohol (fetal alcohol syndrome)

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 2/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

PRINSIP TERATOLOGI

   All or none phenomenon (from conception to


implantation)-prenatal death

   Dose dependency
   Critical periods for certain effects

   Duration of exposure
   Host susceptibility
   Drug interactions
   BEST: Single drug; lowest dose

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 3/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

MENGA PA E FEK TERATOGEN DAPAT T ERJAD I


PADA KONDISI KEHA MILAN ?

Obat yang digunakan saat kondisi hamil

Sebagian besar dapat menembus plasenta


(difusi sederhana)

Ekspose terhdp perkembangan embrio/fetus

Malformasi / kelainan prenatal

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 4/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

EFEK TERATOGEN BERDASARKAN MINGGU


KEHAMILAN

   1-6 weeks: CNS



  2-7 weeks: Heart
  3-8 weeks: Extremities (tangan/kaki)

  3-8 weeks: Eyes



 5-8 weeks: Palate
  6-10 weeks: External genitalia

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 5/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS

DIPERHATIKAN
  Sifat fisikokimia obat
  Jumlah yg menembus plasenta & mencapai fetus

  Durasi pemaparan
  Distribusi pada jaringan fetus

  Saat pemaparan dan tahap perkembangan fetus


  Efek obat dalam kombinasi

  Aliran
darah ke plasenta
  Metabolisme dalam plasenta

  Ketebalan plasenta

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 6/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KONDISI SAAT KEHAMILAN (1)

Peningkatan Volume Cairan Tubuh :


   Vol darah – 50%, curahjantung - 30%;

  Akhir trimester 1 aliran darah ginjal meningkat
50%
   Akhir kehamilan aliran darah ke uterus
mencapai 600 -700 ml/menit.
   Peningkatan tsb terdistribusi 60% di plasenta,
 janin & cairan amniotik, 40% di jaringan ibu

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 7/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KONDISI SAAT KEHAMILAN (2)

Akibat peningkatan vol cairan tubuh


  Penurunan kadar puncak obat di serum, terutama
obat-obat yang terdistribusi di air
 Pengenceran albumin serum, penurunan ikatan
obat – albumin  banyak bentuk tidak
terikat/bebas sehingga kecepatan metabolisme
obat meningkat

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 8/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KONDISI SAAT KEHAMILAN (3)

   Gerakan saluran cerna menurun, tetapi


absorpsi obat tidak dipengaruhi
   Kadar estrogen & progesteron kompetitif 

menginduksi metabolisme obat lainnya mis


fenitorin atau menginhibisi metabolism, mis
teofilin
   Peningkatan aliran darah ke ginjal   

mempengaruhi bersihan ginjal obat yang


eliminasinya terutama lewat ginjal, mis
penisilin

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 9/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

SIFAT OBAT YANG DAPAT

MENEMBUS PLASENTA
   Pola difusi : pasif → aktif → terfasilitasi →
kombinasi
   BM kecil (250-500 ) → gradien konsentrasi
   Lipofilisitas ↑ → cenderung spontan
menembus plasenta

  Tidak terionisasi (non polar)
  Ikatan protein: obat yang tidak terikat dengan
protein akan melewati membran
10

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 10/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

MENGAPA JANIN MENJADI MASALAH ?

   Protein plasma janin ↓ → obat dlm bentuk


bebas ↑ → toksik
   Sistem enzim belum lengkap → metabolisme
dan detoksifikasi rendah
   Masih dalam tahap perkembangan organ dan
sistem fisiologi.
   Setiap malformasi efeknya lama dan
irreversibel

11

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 11/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KLASIFIKASI RESIKO OBAT UNTUK WANITA HAMIL


MENURUT FDA
Kelas Resik o A :
Cukup memberikan bukti /data bahwa obat tidak menimbulkan risiko pada fetus.

Kelas Resiko B :
Tidak ada bukti resiko pada manusia tapi pada hewan terdapat bukti resiko.

Kelas Resik o C :
Resiko tidak dapat mutlak ditentukan, karena data pada hewan khususnya
manusia kurang & tidak konsisten sehingga tidak dapat dipastikan apakah
positif & negatif.
Pada golongan ini obat digunakan memperhatikan resiko - manfaat .

Kelas Resik o D :
Terdapat bukti resiko positif pada manusia.
Digunakan melihat perbandingan efek /keamanan & tidak ada obat alternatif.

Kelas Resiko X (atau E) :


Kontra indikasi pada kehamilan, jelas memberikan efek teratogen .
12

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 12/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

13

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 13/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

14

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 14/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

BEBERAPA KASUS PATOFARMAKOLOGI


KEHAMILAN

15

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 15/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

FETAL ALKOHOL SYNDROME

   Kemungkinan terjadi pada bayi 3:1000 , jika


ibu mengkonsumsi alkohol

  Tanda-tanda :
   Gangguan SSP
  Abnormalitas kraniofasial
  Defisiensi mental
   BB << (3 mL akohol/hari
  Kematian (75 -90 mL/hari)

16

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 16/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

17

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 17/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

MEROKOK (1)

Tanda-tanda :
   Bobot dan tinggi <<
   Kelahiran dipercepat
   Frekwensi pernapasan <<

   Keracunan nikotin
   Komplikasi : Abruptio placentae (ruptur
membran plasenta secara prematur)
→ gangguan pd plasenta → O2 kurang → sel mati
→  janin mati di dalam

18

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 18/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

MEROKOK (2)

   Kekurangan O2 pada plasenta dpt


menyebabkan : kematian, prematur, aborsi,

abnormalitas
   Kasus < 1 bks / hari → < 20%  janin mati

> 1 bks / hari → > 35 %  janin mati


   Keracunan nikotin → pada bayi peka

19

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 19/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

20

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 20/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KAFEIN

  Sangat tergantung pada dosisnya


   150 mg/hari → abortus pada trimester 2 & 3
   6 – 8 cangkir / hari → bobot bayi ↓ dan
kemungkinan lahir prematur
   Bahaya : kombinasi rokok, kafein dan alkohol
!

21

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 21/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

FETAL WARFARIN SYNDROME

   Insidensi : 10-20% bayi pd trimester I

   Tanda : hipoplasia hidung → pembentukan tdk


sempurna, gangguan tulang, bobot ↓

   Pada penggunaan kumarin trimester 2 & 3


menyebabkan defek SSP

   Secara umum dpt pendarahan → keguguran

22

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 22/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

THALIDOMIDE (1)

  Tahun 1950-an Thalidomide di Jerman & negara Eropa


lain : indikasi sedatif, antinausea & antiemetikum

  Thalidomide dilaporkan menyebabkan lebih dari 6000


kasus major fetal malformations, tidak termasuk yang
meninggal atau aborsi

  Sampai saat ini mekanisme teratogen masih belum jelas

  Penelitian praklinik menunjukkan bahwa reprodusibilitas


hanya pada kelinci (iregular) dan baboo n
  Thalidomide sekarang tidak digunakan untuk indikasi tsb

23

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 23/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

THALIDOMIDE (2)

 Kasus Thalidomide menjadi awal b erkembangnya


pengetahuan ttg bahaya obat/bahan kimia thd janin

24

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 24/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

ANTIBIOTIK - SULFONAMIDA

   3 – 9 bulan aman, tapi minggu terakhir


bahaya → bayi kuning (ikterus)
   Sulfonamida mengusir ikatan protein dgn
bilirubin
   Jika sampai otak bahaya → kernikterus

25

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 25/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

BEBERAPA CONTOH OBAT

   Trimetoprim : menghambat pembentukan asam


folat → sebagai inti purin/ pirimidin → tdk ada
RNA/DNA → efek teratogen
   Rifampisin : bekerja pd RNA polimerase →
teratogen (TBC → INH & B6)
  Kinolon : bekerja pada DNA girase

 Aminoglikosida ; gangguan pendengaran
  Tetrasiklin : berikatan Ca → gangguan

pembentukan tulang dan efek kuning pd gigi

26

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 26/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

OBAT YANG BEKERJA PADA RNA DAN

DNA
   Antivirus
   Antikanker
   Antibiotik
   Dll

27

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 27/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

PEMAKAIAN OBAT PADA KONDISI

KEHAMILAN AGAR AMAN


  Perhatikan sifat obat & toksisitas pada janin
  Perhatikan periode kehamilan
  Perhatikan dosisnya → gunakan dosis terendah
yg masih efektif 
  Perhatikan interaksi obat

 Adakah faktor genetik ?
  Obat digunakan → hanya jika diperlukan !

28

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 28/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

KONDISI MENYUSUI (LAKTASI)

Menyusui sangat dianjurkan dgn alasan :


 Antibodi → terdistribusi ke ASI → diberikan ke
bayi → kekebalan bayi ↑
 Kedekatan ibu dan anak
 Nilai gizi yang cukup

Masalahnya !
Obat yg digunakan ibu → penetrasi ke ASI →diterima
bayi → toksik !

29

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 29/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

30

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 30/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

DISTRIBUSI OBAT MELALUI ASI

 Difusi pasif 
 Transpor aktif 

Pengaruh obat terhadap bayi lewat ASI tergantung


beberapa faktor :
•  Jumlah ASI
•   Jumlah obat terdistribusi
•  Sifat obat
•  Kondisi bayi
•   Efek farmakologi pada bayi >>  toksik

31

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 31/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

OBAT YG TERDISTRIBUSI KE ASI

  Kelarutan pada lemak ↑ (non polar) → lemak dlm


ASI ↑ → obat dlm ASI ↑

 pH
pH obat → 7,4
plasma pH basa
, utk lemah → ASIlemah
obat asam ↑, pHsedikit
ASI 6,6 →
penetrasi
 BM →  jika BM ↑ → ASI ↓ (e.g : heparin)

   Ikatan protein plasma : obat yg pentrasi adalah


dlm bentuk bebas ikatan protein ↑ → ASI ↓

32

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 32/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

OBAT YANG DAPAT MENEKAN

PRODUKSI ASI
   Androgens
   Clomiphene Citrat

   MAO inhibitor
   Ergot
   Bromokriptin
   Diuretik tiazida

   Levodopa
   Piridoksin dosis >>

33

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 33/34
7/25/2019 X. Patofarmakologi Kehamilan

TARGET TERAPI UNTUK IBU MENYUSUI

   Mengobati gangguan/gejala/penyakit
   Mencegah pemaparan obat pada bayi
   Mencegah ES pada bayi
   Dapat meneruskan pemberian ASI

34

http://slidepdf.com/reader/full/x-patofarmakologi-kehamilan 34/34

Anda mungkin juga menyukai