Anda di halaman 1dari 1

I.

Pengertian Hukum Jaminan

Istilah hukum jaminan merupakan terjemahan dari istilah security of law,


zakerheidsstelling, atau zakerheidsrechten. Pembinaan hukum terhadap bidang hukum jaminan
adalah sebagai konsekuensi logis dan merupakan tanggung jawab dari pembinaan hukum untuk
mengimbangi lajunya kegiatan-kegiatan dalam bidang perdagangan, perindustrian, perseroan,
pengangkutan dan kegiatan-kegiatan dalam proyek pembangunan. Salim HS memberikan
perumusan hukum jaminan adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur
hubungan antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan
untuk mendapatkan fasilitas kredit. Pada intinya hukum jaminan adalah ketentuan hukum yang
mengatur hubungan antara pemberi jaminan (debitur) dan penerima jaminan (kreditor) sebagai
akibat pembebanan suatu utang tertentu (kredit) dengan suatu jaminan (benda atau orang tertentu).1
Didalam Seminar Badan Pembinaan Hukum Nasional yang diselenggarakan di
Yogyakarta, dari tanggal 20 sampai dengan 30 adalah “Menjamin dipenuhinya kewajiban yang
dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum. Oleh karena itu hukum jaminan
erat sekali dengan hukum benda”. Bahkan Hukum Jaminan adalah merupakan bagian dari Hukum
Benda (Mariam Darus Badrulzaman.1987:227-265).2

1
Laksana Arum Nugraheni, “Tanggung Jawab Hukum Notaris Dalam Pendaftaran Jaminan Fidusia Secara
Elektronik (Online System)”, e-journal uajy,2017 Hal 1.
2
Nunik Yuli Setyowati, “Prinsip-Prinsip Jaminan Dalam Undang-Undang Hak Tanggungan”, Jurnal Repertorium Vol.
3 No. 2, 2016, Hal 98.

Anda mungkin juga menyukai