Anda di halaman 1dari 9

PAKET PENYULUHAN

EPILEPSI

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA IV RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

PAKET PENYULUHAN
EPILEPSI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
Tanggal 30 Agustus 2018

Oleh:

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan


Klinik

___________________ ___________________

Kepala Ruangan

___________________
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Epilepsi


Penyuluh : - Mahasiswa Poltekkes Malang Prodi D-IV Keperawatan
- Mahasiswa STIKES Banyuwangi
- Mahasiswa PSIK Universitas Brawijaya
- Mahasiswa FIKES UMM
Hari Tanggal : Kamis, 30 Agustus 2018
Waktu : Jam 10.00 WIB
Tempat : Di Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar malang
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat memahami tentang
penyakit Epilepsi dengan benar.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Epilepsi selama 20 menit,
diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui dan peserta penyuluhan
dapat :
a. Menjelaskan definisi Epilepsi
b. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya Epilepsi
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Epilepsi
d. Menyebutkan komplikasi dari Epilepsi
e. Menyebutkan untuk mengobati Epilepsi
f. Menjelaskan pertolongan pertama pada epilepsi
III. Cakupan Materi
1. Definisi Epilepsi
2. Faktor penyebab terjadinya Epilepsi
3. Tanda dan gejala Epilepsi
4. Komplikasi Epilepsi
5. Pengobatan Epilepsi
6. Pertolongan pertama Epilepsi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
V. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. LCD
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Acara Waktu Tahapan Kegiatan Metode

Penyuluhan Peserta

1 Ceramah 5 menit Pembukaan - Mengucapkan Salam a. Menjawab Tutorial


- Memperenalkan diri salam
- Menjelaskan judul materi b. Memperhatika
serta tujuan yang akan n dan
dicapai oleh peserta mendengarkan
penyuluhan dan
melakukan kontrak waktu
- Menggali pengetahuan
peserta penyuluhan
2 Ceramah 10 Penyajian Menjelaskan pada peserta Memperhatikan Tutorial
menit materi tentang :
Dan
- Pengertian epilepsi mendengarkan
- Penyebab terjadinya penyaji materi
epilepsi
- Tanda dan gejala epilepsi
- Komplikasi Epilepsi
- Pengobatan epilepsi
- Pertolongan pertama
epilepsi
3 Tanya 5 menit Evaluasi - Memberikan reinforcemen Bertanya tentang Tutorial
jawab dan positif kepada peserta atas hal-hal yang
Diskusi kemampuan bertanya belum dimengerti dan
- Menjawab pertanyaan Tanya
peserta Jawab
- Memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah
disampaikan

4 Ceramah 5 menit Penutup - Menjelaskan resume Memperhatikan Tutorial


materi
- Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan
- Mengucapkan terima
kasih atas peran serta
peserta yang telah
berpartisipasi
- Menutup acara
penyuluhan
- Mengucapkan salam
Lampiran 1

Epilepsi
A. Pengertian
Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang
akibat lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersifat reversibel (Tarwoto,
2007). Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan
mendadak berulang-ulang tak beralasan. Kata 'epilepsi' berasal dari bahasa Yunani
(Epilepsia) yang berarti 'serangan'.Epilepsi merupakan kumpulan gejala dari beberapa
kelainan fungsi otak yang dapat ditandai dengan terjadinya kejang berulang. Epilepsi
bisa terjadi karena adanya gangguan listrik pada sel-sel saraf pada satu bagian otak
sehingga pada bagian tersebut terjadi hantaran listrik yang tidak terkontrol, terjadi
berulang, dan abnormal.

B. Etiologi / Penyebab
Epilepsi dapat digolongkan menjadi 2 berdasarkan faktor penyebabnya :
1. Kelompok primer, yang tidak diketahui penyebab bangkitan epilepsinya
2. Kelompok sekunder, dapat diketahui penyebab bangkitan epilepsinya antara
lain : trauma saat lahir, trauma kepala, radang otak, tumor otak, perdarahan
otak, kekurangan oksigen, demam, keracunan obat, dll.

C. Tanda dan Gejala


Gejala epilepsi tergantung dari jenis epilepsi yang diderita. Adapun secara umum
gejala yang sering dialami adalah :
1. Kehilangan kesadaran
2. Kejang
3. Produksi liur bertambah
4. Tertidur selama 2-3 jam setelah serangan, pulih setelah beberapa menit, jam
atau bahkan hari
5. Mengeluh sakit kepala, capek setelah serangan
6. Terjadi peningkatan tekanan darah, denyut nadi saat serangan
7. Sebelum serangan pasien bisa mengalami “aura” seperti perasaan takut,
mual, merasa melihat/mencium/mengecap sesuatu, merasa aneh di satu
anggota badan
8. Terjadi perubahan tingkah laku seperti mudah marah, tersinggung, tegang
beberapa jam atau hari sebelum serangan

D. Komplikasi
1. Kerusakan otak akibat hipoksia (kekurangan okesigen) dan retardasi
mental dapat timbul akibat kejang yang berulang.
2. Dapat timbul depresi dan keadaan cemas.

E. Pencegahan
Upaya sosial luas yang menggabungkan tindakan luas harus ditingkatkan untuk
pencegahan epilepsi. Resiko epilepsi muncul pada bayi dari ibu yang menggunakan
obat antikonvulsi yang digunakan sepanjang kehamilan. Cedera kepala merupakan
salah satu penyebab utama yang dapat dicegah. Melalui program yang memberi
keamanan yang tinggi dan tindakan pencegahan yang aman, yaitu tidak hanya dapat
hidup aman, tetapi juga mengembangkan pencegahan epilepsi akibat cedera kepala.
Ibu-ibu yang mempunyai resiko tinggi (tenaga kerja, wanita dengan latar belakang
sukar melahirkan, pengguna obat-obatan, diabetes, atau hipertensi) harus di
identifikasi dan dipantau ketat selama hamil karena lesi pada otak atau cedera
akhirnya menyebabkan kejang yang sering terjadi pada janin selama kehamilan dan
persalinan. Program skrining untuk mengidentifikasi anak gangguan kejang pada usia
dini, dan program pencegahan kejang dilakukan dengan penggunaan obat-obat anti
konvulsan secara bijaksana dan memodifikasi gaya hidup merupakan bagian dari
rencana pencegahan ini.

F. Pengobatan
Pengobatan epilepsi adalah pengobatan jangka panjang. Penderita akan diberikan
obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang sesuai dengan jenis serangan.
Penggunaan obat dalam waktu yang lama biasanya akan menyebabkan masalah
dalam kepatuhan minum obat (compliance) serta beberapa efek samping yang
mungkin timbul seperti pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala, dll.
Penyembuhan akan terjadi pada 30-40% anak dengan epilepsi. Lama pengobatan
tergantung jenis epilepsi dan etiologinya. Pada serangan ringan selama 2-3th sudah
cukup, sedang yang berat pengobatan bisa lebih dari 5th. Penghentian pengobatan
selalu harus dilakukan secara bertahap. Tindakan pembedahan sering
dipertimbangkan bila pengobatan tidak memberikan efek sama sekali.
Penanganan terhadap anak kejang akan berpengaruh terhadap kecerdasannya.
Jika terlambat mengatasi kejang pada anak, ada kemungkinan penyakit epilepsi, atau
bahkan keterbalakangan mental. Keterbelakangan mental di kemudian hari. Kondisi
yang menyedihkan ini bisa berlangsung seumur hidupnya.

G. Pertolongan Pertama Epilepsi


Anjuran:
1. Untuk menopang jalan napas, arahkan kepala klien ke samping
2. Setelah kejang reda, yakinkan klien bahwa ia baik-baik saja, orientasikan
ia pada waktu dan tempat, dan beritahu ia bahwa ia baru saja mengalami
kejang
Larangan:
1. Jangan menahan klien saat ia mengalami kejang. Daripada itu, bantu ia
berbaring terlentang, longgarkan pakaian ketat, dan tempatkan sesuatu
yang lunak, misalnya bantal atau jaket di bawah kepalanya. Bebaskan
area dari benda keras
2. Jika klien mengalami kejang parsial kompleks, jangan tahan ia. Lindungi
ia dari cidera dengan memanggil namanya dengan pelan dan
menjauhkannya dari sumber bahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Ikawati Z. 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Jogjakarta : Bursa


Ilmu.
Hotimah. 2010. Knowlegde, attitude, and practices of parents with children of
first time and recurent febrile seizure. Pediatric Indonesia, 48(4): 193-198.
Maryanti, N.C.W. 2016. Epilepsi dan Budaya. Buletin Psikologi, 24(1), 23-32.
Nurarif A.H., dan Kusuma H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Bedasarkan
Diagnosa Medis & NANDA. Jogjakarta : Mediaction Publishing.
Paramita. 2011. Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta Barat:
PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai