Anda di halaman 1dari 6

HEPATITIS VIRAL AKUT

I. INFEKSI VIRUS HEPATITIS A


Epidemiologi
Virus hepatitis A telah menginfeksi manusia lebih dari 2000 tahun. Angka
kejadian hepatitis A akut diseluruh dunia adalah 1,5 juta kasus per tahun, dimana
diperkirakan jumlah kasusu yang tidak dilaporkan adalah 80%. Perkiraan dari
Global Burden of Disease (GBD) dari WHO diperkirakan terdapat puluhan juta
individu terinfeksi per tahunnya diseluruh dunia. Infeksi virus hepatitis A yang
endemis tinggi terdapat pada negara dengan sanitasi yang buruk dan kondisi
sosial ekonomi yang rendah, dimana infeksi biasanya terjadi pada usia kurang
dari 5 tahun. Perubahan epidemiologi infeksi virus hepatitis A mengalami
perubahan, dimana pada negara berkembang infeksi terjadi pada usia anak-
anak hingga dewasa, sedangkan pada negara maju dengan endemisitas yang
rendah infeksi virus hepatitis A pada umumnya terjadi pada usia dewasa (30
tahun ke atas).

Etiologi

Virus hepatitis A, termasuk Hepatovirus yang masuk dalam family


Picornaviridae. Ukuran virus hepatitis A 27-32 nm, tidam mempunyai selubung,
mempunyai bentuk icosahedral.

Faktor Risiko

Terinfeksinya seseorang oleh virys hepatitis A biasa diakibatkan oleh dua


faktor yaitu : (1). Faktor Lingkugan; (2) Sosial dan Ekonomi

Patogenesis Infeksi Hepatitis A Akut

Infeksi virus hepatitis A biasanya menular melalui jalur fekal-oral, demikian


pula dengan air dan makanan yang terkontaminasi. Hepatitis A berhubungan
dengan respon imunitas seluler yang berperan dalam imunopatogenesis inffeksi
virus hepatitis A dan induksi kerusakan hepatosit. Kerusakan hepatosit terjadi
melalui aktivitas sel T sitolitik yang spesifik terhadap virus hepatitis A, yang
dimana sel T sitolitik melibatkan setl T CD8+ yang secara spesifik dapat
melisiskan virus hepatitis A, selain itu imunitas alamiah berperan penting
terhadapa infeksi virus hepatitis A yang dimana imunitas alamiah akan
mensekresi interferon gamma melalui dan akan ditangkap oleh sel T sitolitik
yang telah teraktivasi sehingga sehingga terjadi ekspresi HLA pada permukaaan
sel hepatosit yang telah terinfeksi sehingga sel T sitolitik akan menghancurkan
sel hepatosit yang telah terinfeksi.

Gambaran Klinis

Infeksi virus hepatitis A akut menyebabkan proses nekroinflamasi pada


hati yang normalnya akan sembuh spontan. Masa inkubasi virus hepatitis A
biasanya 14-28 hari bahkan sampai 50 hari. Gejala yang timbul berhubungan
dengan usia pasie. Hamper 70% anak-anak yang usianya kurang dari 6 tahun
mempunyai gambaran klinis yang ringan dan asimptomatik dan sebagian pasien
biasanya tidak ditemukan ikterus. Anak-anak usia diatas 6 tahun dan khususnya
pada orang dewasa lebih dari 70% mengalami ikterus dan gejalanya
berlangsung selama 2-8 minggu.

Gejala prodormal hepatitis A akut biasanya lemas, cepat lelah, anoreksia,


mual, muntah rasa tidak nyaman pada abdomen, diare dan pada stadium lanjut
dapat dijumpai demam, sakit kepala, artralgia dan mialgia. Gejala prodormal
akan hilang seiring dengan munculnya ikterus.

Tata Laksana Infeksi Hepatitis A Akut

Tidak ada terapi medika mentosa yang spesifik untuk hepatitis A. terapi
simptomatik dan hidrasi yang adekuat sangat penting. Penggunaan obat yang
potensial bersifat hepatotoksik sebaiknya dihindari, misalnya paracetamol

Pencegahan Infeksi Hepatitis A Akut

Pencegahan penularan infeksi dapat dilakukan dengan beberapa cara,


yaitu pemberian immunoglobulin, vaksinasi dan kondisi higienis yang baik seperti
cuci tangan dan menggunakan masker. Saat ini pemberian immunoglobulin
merupakan cara utama untuk mencegah infeksi virus hepatitis A pada individu
yang sangat rentan dengan paparan maupun dengan orang yang baru terkena
paparan invesi virus hepatitis A. penggunaan immunoglobulin pada anak usia
kurang dari 2 tahun masih belum disetujui.

Pemberian immunoglobulin hepatitis A direkomendasikan untuk individu


pasca paparan virus dan individu yang belum vaksinasi yang berisiko terpapar
virus hepatitis A. immunoglobulin diberikan secara intramuskuler dengan dosis
tunggal 0,02-0,6 ml/kg. dosis yang rendah efektif untuk proteksi selama 3 bulan
sedangkan dosis yang tinggi efektif proteksi selama 6 bulan.

Vaksin diberikan dalam dua dosis secara intramuskuler dengan selang


waktu 6-18 bulan.

II. INFEKSI HEPATITIS B AKUT


Epidemiologi
Infeksi virus hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia. Sebanyak
2 juta orang didunia terinfeksi virus hepatitis B dengan 450 juta mengalami
infeksi kronik. Sebanyak 500 juta hingga 1 juta pasien dengan hepatitis B
meninggal setiap tahunnya. Pasien yang terinfeksi virus hepatitis B pada awal
kehidupan memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami infeksi kronik
hepatitis B dibandingkan dengaan pasien yang terinfeksi pada saat anak-anak
ataupun dewasa muda
Etiologi
Virus hepatitis B
Patogenesis Infeksi Virus Hepatitis B Akut
Selain transmisi vertical, virus hepatitis B dapat ditransmisikan secara
efektif melalui cairan tubuh, perkutan dan melalui membrane mukoa. Patogenesi
virus hepatitis melibatkan respon imun humoral dan seluler. Virus bereplikasi
dalam sel hepatosit yang dimana virus tersebut tidak bersifat sitopatik sehingga
yang membuat kerusakan pada sel hepatosit bukan virusnya melainkan respon
antibodi terhadap antigen permukaan.
Gambaran Klinik
Masa inkubasi virus hepatitis adalah 1-4 bulan. Setelah masa inkubasi,
pasien masuk kedalam periode prodormal dengan gejala konstitusional berupa
malaise, anoreksia, mual, muntah, mialgia dan mudah lelah. Pasien dapat
mengalami perubahan rasa pada indra pengecap dan perubahan sensasi bau-
bauan. Sebagian pasien sering mengalami nyeri abdomen kuadran kanan atas
atau epigastrium yang bersifat intermiten atau moderat. Demam jarang terjadi
pada pasien yang terinfeksi hepatitis B
Tata Laksana Inveksi Virus Hepatitis B Akut
Infeksi virus hepatitis B tidak memerlukan terapi antiviral. Terapi yang
diberikan hanya terapi suportif dan simptomatik karena sebagian besar infeksi
hepatitis B akut apada orang dewasa dapat sembuh spontan
Pencegahan
Vaksinasi, pemberian dilakukan secara intramuscular sebanyak 3 kali
pada 1-6 bulan
III. INFEKSI VIRUS HEPATITIS C AKUT
Epidemiologi
Menurut Word Health Organization (WHO) pada tahun 2004 menunjukan
bahwa 2,2% penduduk didunia terinfeksi virus hepatitis C akut
Etiologi
Virus hepatitis C
Gambaran Klinik
Asimptomatik
Tata Laksana Infeksi Virus Hepatitis C Akut
Terapi suportif dan simptomatik dikarenakan dapat sembuh secara
spontan
IV. INFEKSI VIRUS HEPATITIS D AKUT
Epidemiologi
Infeksi virus hepatitis D endemic pada tahun 1980 pada banyak area
didunia. Frekuensi yang lebih tinggi terjadi pada area tropis dan area subtropics
yang mempunyai prevalensi infeksi virus hepatitis B. karena dalam 20 tahun
terakhir infeksi virus hepatitis B dapat ditanggulangi makan infeksi virus hepatitis
D menurun ssecara signifikan.
Etiologi
Virus hepatitis D
Patogenesis Infeksi Virus Hepatitis D
Virus hepatitis D ditransimisikan dengan bantuan virus hepatitis B. pada
orang normal (HBsAg Negatif) infeksi virus hepatitis D tidak dapat
ditransmisikan. Sedangkan pada orang yang telah ataau pernah terinfeksi virus
hepatitis B sebelumnya (HBsAg Postif) maka akan terjadi transimisi virus
hepatitis D
Gambaran Klinik
Infeksi hepatitis D memiliki gejala klinik yang serupa yaitu pasien masuk
kedalam periode prodormal dengan gejala konstitusional berupa malaise,
anoreksia, mual, muntah, mialgia dan mudah lelah. Pasien dapat mengalami
perubahan rasa pada indra pengecap dan perubahan sensasi bau-bauan.
Sebagian pasien sering mengalami nyeri abdomen kuadran kanan atas atau
epigastrium yang bersifat intermiten atau moderat. Demam jarang terjadi pada
pasien yang terinfeksi hepatitis D
V. INFEKSI VIRUS HEPATITIS E AKUT
Epidemiologi
Infeksi virus hepatitis E merupakan virus RNA yang menyebabkan infeksi
yang bersifat akut, dapat sembuh spontan pada pasien yang imunokompoten
dan dapat menjadi kronis pada pasien yang imunokompromais. Laporan pertama
kejadian virus hepatitis E dimulai dari india pada tahun 1955-1956. Kejadian luar
biasa pernah terjadi di India, Cina, Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah,
Afrrika Utara dan Afrika Tengah.
Etiologi
Infeksi virus hepatiis E
Patogenesis Infeksi virus Hepatitis E Akut
Infeksi virus dapat ditularkan melalui 4 jalur transmisi: (1) Ari; (2)
Makanan; (3) Darah dan (4) vertical ibu-bayi. Virus masuk kedalam sel hepatosit
melalui reseptor seluler tahap tersebut diikuti dengan pelepasan genom RNA
kedalam sel, genom RNA ditranslasi didalam sitoplasma menjadi protein non
structural yang dikode oleh QRF1 yang selanjutnya akan diproses menjadi unit
fungsional, replikasi kemudian mensistesis replica genom RNA untai positif
menjadi RNA untai negative intermediet, genomic dan subgenomik RNA rantai
positif disintesis dari RNA rantai negative intermediet. Subgenomik RNA rantai
positif akan ditranslasi menjadi protein structural, protein kapsid akan mengemas
genomic RNA menjadi virion baru.
Gambaran Klinik
Gambaran yang paling sering ditemui adalah ikterik yang terdiri dari 2 fase
yaitu: (1) fase prodermal dan preikterik dan (2) fase ikterik. Fase prodormal
berlangsung selama 1-4 hari yang mempunyai gejala Flu Like Symptoms yang
terdiri dari demam, menggigil, nyeri abdomen, anoreksia, mual, muntah, diare,
artralgia, asthenia dan ruam urtikaria. Gejala-gelaja tersebut diikuti dengan
ikterus dalam beberapa hari. Fase ikterus dimulai dengan urin berwarna coklat
seperti the yang dapat disertai dengan pruritus atau warna feses yang menjadi
pucat. Pada onset terjadinya ikterus demam dan gejala lainnya berkurang.
Tata Laksana Infeksi Virus Hepatitis E Akut
Tata laksana infeksi virus hepatitis E akut adalah terapi suportif dan
simptomatik.

Sumber : Setiati Siti, Alwi Idrus, Sudoyo W. Aru.. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI Jilid II. Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam Diponegoro 71 Jakarta
Pusat

Anda mungkin juga menyukai