Contoh Tugas Akhir Untuk Jurusan Otomotif
Contoh Tugas Akhir Untuk Jurusan Otomotif
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk semua alasan tersebut di atas maka penulis mengambil TA ini dengan judul:“PENGARUH
KARAT TERHADAP COOLING SYSTEM DAN PEMBUATAN SIMULATOR COOLING SYSTEM
ENGINE 3408”
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penulisan
1.6 Manfaat Penulisan
1.7 Metode Pengumpulan Data
1.8 Sistematika Penulisan
BAB VI : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
2.3.3 Aftercooler
Dari oil cooler, coolant lalu mengalir menuju aftercooler jika engine tersebut dilengkapi
dengan turbocharger. Ada beberapa turbocharger yang menggunakan jacket water aftercooler. Cara
kerja aftercooler yaitu menyerap panas dari udara yang akan masuk ke ruang bakar. Dengan diserapnya panas dari
udara tadi, maka kerapatan oksigen di dalam udara akan lebih rapat molekulnya, sehingga akan lebih meningkatkan
efisisensi pembakaran. Aftercooler dibuat seperti radiator, yaitu dengan memakai tube dan fin. Udara panas
bertekanan yang keluar dariturbocharger mengalur melalui fin dan memindahkan panas ke coolant yang berada di
dalam tube.
Regulator di operasikan oleh wax sealad yang ada di dalam silinder. Volume wax ini
berubah disebabkan oleh temperatur, perubaha volume dalam wax menyebabkan silinder
bergerak turun atau naik mengakibatkan katup membuka dan menutup, regulator dilengkapi
dengan jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem pendingin saat
menembahkan cairan cairan pendingin ke dalam sistem.
Cara kerja regulator adalah sebagai berikut : pada saat air pendingin suhu kerjanya masih rendah, katup
tertutup atau saluran dari mesin ke dalam radiator tertutup dikarenakanwax masih belum memuai. Apa bila
temperatur air pendingin naik sekitar 800 s/d 900 , lilin akan memuai dan selanjutnya akan menekan karet. Karet ini
akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena poros tidak dapat berudah maka karet yang sudah
berubah bentuk itu akan membawa katup agar katup itu segera membuka. Untuk menghindari terjadi tekanan air
yang tinggi saat regulator tertutup pada saluran bawah maka dibuat saluran yang dikenal dengan by pass passage.
Di dalam thermostat terdapat cairan yaitu air raksa padat yang akan memuai jika terkena panas. Hal ini
akan ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar 2.7: Skema pergerakan air raksa padat pada saat dingin dan panas
Thermostat perlu diperiksa apakah masih tepat open temperatur-nya (suhu bukaan. Gambar berikut salah
satu cara memeriksanya:
Gambar2.8: Pengetesan suhu bukaan thermostat
2.3.6 Radiator
Jika thermostat membuka, coolant mengalir melalui pipa atau hose ke bagian atasradiator. Sampai pada
tahap ini, coolant telah membawa panas dari semua komponen engine. Sementara di dalam radiator itu sendiri,
situasinya terbalik. Coolant memindahkan panas yang dibawanya ke tube dan fin dan dilepaskan ke udara bebas
melalui hembusan udara yang berasal dari fan atau yang menuju ke fan.
2.3.11 Daerator
Daerator berfungsi sebagai self bleeding system, yaitu bekerja secara otomatis membuang gelembung-
gelembung udara pada cooling system dengan cara memutar coolant di dalam komponen tersebut. Komponen ini
dirancang agar coolant dapat turbulensi sehingga udara dapat terpisahkan dan kemudian keluar melalui pipa menuju
ke expansion tank.
Cavitation pada dinding cylinder liner bermula ketika adanya udara yang masuk kedalamcooling
system (kebocoran pada radiator cap atau hose) sehingga mengakibatkan tekanan didalam sistem menjadi rendah
sehingga pada suhu kerja engine yang sangat tinggi, air akan memasuki tahap mendidih (beberapa derajat sebelum
masuk titik didih air) dan berakibat di dalam air akan muncul gelembung udara. Gelembung udara tadi akan selalu
muncul di tempat yang sama setiap waktu jika air yang akan memasuki tahap suhu mendidih tadi. Gelembung udara
itu juga akan menempel pada dinding cylinder liner sehingga mengelupas lapisan tipis pelindungnya yang terbuat
dari coolant conditioner yang terdapat pada coolant. Gelembung udara akan meningkat jumlahnya akibat getaran
yang berasal dari proses pembakaran pada ruang bakar dan celah antara piston dan cylinder liner yang besar.
Adanya proses pembakaran pada bagian dalamcylinder liner mengakibatkan ada sedikit energi yang terlepas dan
secara gaya fisika menekan balik ke dinding cylinder liner sehingga mengelupas lapisan pelindung tadi,
akibatnya corrosiondan pitting akan terbentuk oleh karena terjadi secara terus menerus di tempat yang sama.
Gambar 2.20: Proses terjadinya pitting dan cavitation-erosion
Pada akhirnya lubang-lubang yang awalnya kecil akan membesar karena gelembung udara akan terus
muncul pada tempat yang sama dan akhirnya dinding cylinder liner akan berlubang dan coolant akan masuk
kedalam cylinder dan akan mengkontaminasi oli.
BAB III
PEMBUATAN DAN PENGOPERASIAN SIMULATOR
Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana perancangan simulator, bahan-bahan yang digunakan pada
pembuatan simulator, pembuatan simulator dan cara pengoperasian simulator tersebut. Simulator yang kami buat
adalah simulator sistem pendingin yang sederhana yang dibuat dengan mengacu pada sistem pendingin yang ada
pada engine 3408 yang pernah kami pelajari.
Simulator ini tidak menggunakan komponen yang sebenarnya, seperti yang dipakai pada engine pada
umumnya. Tetapi kami menggunakan sketsa atau foto untuk menggantikan komponen-komponen tersebut. Secara
garis besar dalam bab ini penulis bagi menjadi beberapa sub bab yang menjelaskan tentang proses pembuatan dan
pengoperasian alat simulasi, sub bab tersebut yaitu meliputi perancangan simulator, proses pembuatan simulator,
dan pengoperasian simulator.
3.1 Perancangan Simulator
Gambar di bawah menggambarkan perancangan simulator yang masih dalam berbentuk sketsa
Gambar
3.1 Rancangan
simulator
Keterangan Gambar :
Engine
Thermostat
Pompa
Oil cooler
Radiator
Gambar
3.4 Pemotongan papan fiber
Setelah semua proses pengerjaan diatas dilakukan, teruskan dengan pemasangan papan fiber pada rangka
simulator. Gunakan baut sebagai penahan papan simulator pada rangka simulator.
Setelah melalui beberapa tahapan dalam pembuatannya, akhirnya simulator cooling system engine 3408
dapat selesai. Foto di bawah ini merupakan simulator yang telah selesai dibuat.
Ga
mbar 3.5 Simulator
Cooling Sytem 3408
3.1 Pengoperasian Simulator
Pada simulator cooling system ini terdapat 3 fase. Fase pertama ialah ketika lampu led masih berwarna biru,
yang menandakan temperature engine di dalam sistem pendinginan ini masih dalam keadaan yang dingin. Pada
saat engine masih dalam keadaan yang dingin, coolant dariengine akan masuk ke dalam thermostat
housing. Thermostat tidak akan membuka dikarenakancoolant dalam keadaan yang dingin, sehingga coolant akan
mengalir ke bypass yang menuju kembali ke pompa. Pompa akan mengarahkan kembali coolant ke oil cooler dan
kembali ke engine. Selama beberapa saat coolant akan berada dalam kondisi yang dingin, karena engine yang baru
dihidupkan. Fase kedua akan terjadi saat lampu led berwarna oranye menyala. Nyalanya lampu led berwarna oranye
ini berarti engine memasuki suhu temperatur kerjanya. Coolant dari enginepada saat ini masih dialirkan
kesaluran bypass menuju ke pompa. Coolant dari pompa akan kembali diarahkan menuju oil cooler,dan kembali
masuk ke engine. Setelah beberapa saat, fase ketiga pun dimulai dengan menyalanya lampu led berwarna merah.
Lampu led berwarna merah menandakan telah terjadi overheating pada engine. Pada tahap ini coolant yang
ditandakan dengan lampu led berwarna merah mengalir dari engine menuju ke thermostat housing. Pada fase
ini thermostatakan terbuka untuk mengalirkan coolant menuju radiator. Coolant yang ada di
dalamradiator akan didinginkan, sehingga coolant yang keluar dari radiator akan kembali dingin yang ditandai
dengan lampu led berwarna biru. Lampu led akan berwarna biru sampai masuk kembali kedalam engine. Tahap ini
akan berlangsung selama beberapa saat. Setelah itu simulator akan kembali dimulai dari fase pertama, dan berulang
begitu seterusnya. Seperti halnya pada engineyang sebenarnya, simulator inipun menggunakan komponen yang ada
pada engine,seperti radiator,pompa, oil cooler, thermostat, dan engine.
BAB IV
ANALISIS KARAT
Selama engine beroperasi, engine akan menghasilkan panas. Panas ini dihasilkan oleh proses pembakaran
bahan bakar didalam ruang bakar (combustion chamber). Cooling system padaengine tersebut harus mampu
menyerap panas dari engine dengan tujuan mempertahankan suhu operasi dari engine. Cooling system tidak boleh
melepas terlalu banyak panas karena akan mengakibatkan engine beroperasi dibawah suhu operasinya dan
hasilnya engine akan overcoolingdan akan mengakibatkan engine low power, sebab engine diesel memerlukan panas
dalam proses pembakaran. Begitu pula sebaliknya, jika cooling system kurang mampu menyerap panas, maka engine
akan beroperasi pada suhu diatas suhu operasi dan akibatnya akan overheating, komponen engine akan mudah rusak
karena panas tadi. Dalam bab ini penulis ingin menjelaskan betapa pentingnya perawatan berkala pada coolant pada
cooling system sebab akibatnya akan sangat besar jika kita melalaikan hal ini, yaitu terjadinya karat, pitting dan
cavittion-erosion,deep pitting,Ph rendah,dan endapan Lumpur. karena proses perpindahan panas akan terganggu.
Untuk itulah penggunaan air, coolant conditioner dan ethylene glycol haruslah tepat, karena jika tidak diperhatikan
akan membuat komponen cepat mengalami keausan akibat (coolant): penulis membahas tentang karat. Karat
sifatnya korosif, artinya mengubah material metal menjadi lebih lemah/getas yang kalo terakumulasi bisa bikin
metal tersebut terkikis seperti pitted pada liner,karat pada housing water pump dan karat pada thermostat, dan karat
disebabkan oleh oksidasi didalam cooling system. Panas dan lembab mempercepat proses ini. Karat meninggalkan
zat sisa, yaitu endapan kotoran. Akibatnya akan mempercepat terjadinya keausan dan mengurangi
efisiensi coolant dalam mentransfer panas. Karat dapat disebabkan juga oleh kurangnya additives(anti-rust yang
terdapat pada coolant conditioner). Additives berguna untuk mencegah karat, sebab air sangat korosif terhadap
logam.
4.1 Terdapat karat pada permukaan komponen berbahan logam:
Seluruh kemungkinan penyebab overheating diatas umumnya disebabkan oleh air danadditives (ethylene
glycol dan coolant conditioner). Oleh sebab itu penggunaan air dan konsentrasiadditives haruslah tepat. Sebagai
petunjuk yang lebih akurat, lihat spesifikasinya pada OMM (Operation and Maintenance Manual).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari seluruh keterangan diatas, maka penulis dapat memberi kesimpulan kepada para pembaca tentang
terjadinya kerusakan-kerusakan pada cooling system terutama yang disebabkan oleh karat yang akan
menyebabkan overheating. Berikut adalah kerusakan-kerusakan yang terjadi, penyebab dan penanggulangannya.
Terjadinya overheating akibat endapan lumpur, karat (rust), pitting atau cavitation-erosion, dan
tersumbatnya tube pada radiator, aftercooler, dan oil cooler umumnya disebabkan oleh kualitas air sebagai bahan
dasar penyusun coolant yang buruk atau tidak sesuai spesifikasi dan konsentrasi additives yang tidak sesuai
spesifikasi. Untuk itu gunakan air sebagai bahan penyusun coolant sesuai spesifikasi dan konsentrasi additives yang
sesuai spesifikasi pula.
Terjadinya karat (rust) dapat disebabkan pula oleh derajat keasaman (pH) coolant yang dibawah spesifikasi
sehingga coolant menjadi sangat korosif. Untuk itu selalu periksa pH-nya.
Terjadinya pitting dapat disebabkan oleh derajat keasaman (pH) coolant yang tidak sesuai spesifikasi, baik
lebih tinggi atau lebih rendah. Jika lebih rendah dari spesifikasi, maka cenderung menyerang komponen cooling
system yang berbahan besi, namun jika diatas spesifikasi, maka cenderung menyerang komponen cooling
system yang berbahan tembaga atau aluminium. Untuk itu selalu periksa pH coolant.
Terjadinya overheating akibat terdapatnya oli didalam coolant atau sebaliknya danpitting atau cavitation-
erosion umunya disebabkan oleh rendahnya tekanan didalam sistem, baik terjadinya kebocoran pada radiator
cap atau kebocoran pada sambungan atau hose. Untuk itu sebelum menghidupkan engine selalu periksa sekeliling
untuk memantau apabila terjadi kebocoran pada sambungan atau hose dan selalu periksa radiator cap untuk
memeriksa walaupun secaravisual kondisi seal apakah masih dalam kondisi yang baik atau tidak, dilihat
secara visual cukup karena seal tersebut terbuat dari karet (rubber) sehingga mudah melihat kerusakannya.
5.2 Saran
Saya selaku penulis ingin memberikan sedikit saran kepada para pembaca agar padacooling system-nya
selalu awet dan engine pun tidak akan mengalami overheating yang tentu saja ditinjau dari penggunaan air
pendingin dan perawaran coolant:
1. Gunakanlah air sebagai bahan dasar air pendingin (coolant) sesuai spesifikasi (distilledatau deionized water atau
sesuai dengan ketentuan pada tabel 2).
2. Selalu periksa konsentrasi additives (coolant conditioner dan ethylene glycol) yang terdapat didalam coolant.
3. Selalu periksa kebocoran sebelum menghidupkan engine, sebab air dapat meresap walaupun pada celah yang tidak
terlihat oleh mata telanjang sekalipun.
4. Selalu periksa kadar keasaman (pH) dari coolant agar sesuai spesifikasi, yaitu antara 8.5 - 10.5.
5. Jika memungkinkan untuk memeriksa tekanan didalam cooling system, lakukan secara periodic untuk mementau
apakah terjadi kebocoran didalam sistem.
6. Saat ini CATERPILLAR, USA telah mengeluarkan produk terbaru, yaitu Cat ELC, yang tidak perlu
mengganti coolant selama 12.000 service hours atau 6 tahun (tetapi selama 6000 atau 9000 jam perlu
ditambahkan Cat ELC Extender, tentu saja diperiksa konsentrasinya terlebih dahulu). Produk ini tentu saja lebih
menghemat biaya perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sibarani Lentang, 2003, Heavy Equipment Maintenance, PT Trakindo Utama.
------,Know Your Cooling System. 2008. Amerika: Caterpillar, USA.
------,May, Ed. 1983. Diesel Mechanics. Australia: McGraw-Hill Book Company Australia Pty. Limited.
------,Service Information System. 2006. Amerika: Caterpillar, USA.
------,Test Sistem Engine dan Sistem Perawatan. Training Centre PT. Trakino Utama, Jakarta. 2008.
------,1998, MIM (Multimedia Information Management), Caterpilar.
------,1997, SIS (Service Information System), Caterpilar.
“Data Sheet – Cat DEAC (Diesel Engine antifreeze/coolant),”PEHP9554