Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

Ny. C UMUR 23 TAHUN G1 P0 A0Ah0 HAMIL 29 MINGGU 3 HARI


DENGAN SIFILIS

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 22 Mei 2017
1. Identitas
a. Identitas pasien
No. RM : 145750
Nama : Ny. C
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Wayang Rt 05 / Rw 07 Bantul

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Y
Hubungan dengan pasien : Suami
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sopir truk
Alamat : Jl. Wayang Rt 05 / Rw 07 Bantul

2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan
a. Utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian kepala dan badanya panas
b. Tambahan
Klien mengatakan timbul benjolan-benjolan kecil pada tangan dan
kakinya, luka di bagian vagina dan tidak enak badan serta nyeri sendi.
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan tidak enak badan dan merasa gatal di vaginanya
karena ibu dan suaminya khawatir sehingga langsung memeriksakan
diri ke puskesmas terdekat
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit
menular, menurun, dan kronis (Hepatitis, DM, Hipertensi, Jantung, dll)
c. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan baik keluarga dari ibu maupun suami tidak ada
yang menderita penyakit menular, menurun, dan kronis (Hepatitis,
PMS, DM, Hipertensi, jantung, dll), namun suaminya pernah
menderita sifilis kurang lebih 1 tahun yang lalu. Selain itu dalam
keluarga tidak ada yang memiliki riwayat gemeli.
5. Riwayat kehamilan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya haid : 7 hari
Sifat darah : Encer
Banyaknya : 4x ganti pembalut
Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
HPHT : 1 Oktober 2017
HPL : 9 Juli 2018
Umur kehamilan : 29 Minggu 3 Hari
b. Riwayat perkawinan
Menikah umur : 22 tahun
Pernikahan : Ke-1
Lama pernikahan : 1 tahun
c. Riwayat obstetri :
G1P0A0h0

No. Jenis
Tahun persalinan Penolong Tempat H/M JK BBL
1. Hamil
ini – – – – – –

d. Riwayat Kontrasepsi
No. Pasang Lepas
1. Tahu Metod Temp Petug Tahu Temp Petug Alasa
n e at as n at as n
Belu
m
perna
h – – – – – – –

e. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama. Ibu pernah
memeriksakan kehamilannya ke bidan. TM I: 2x, TM II: 1x, TM III:
belum pernah
1) Hasil tes kehamilan : 2 November 2013 Positif (+).
2) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan
20 minggu, gerakan fetus sehari >10x.

3) Keluhan yang dirasakan

TM Keluhan Intervensi Bidan


I Lemas, letih dan mual Makan dengan
porsi sedang
tetapi sering
II Sering merasa pegal- Mobilisasi,
pegal pada daerah mengurangi
pinggang, akhir-akhir minum saat
ini sering BAK. menjelang tidur
III Klien mengeluh Belum dilakukan
badanya panas dan intervensi oleh
mengatakan timbul petugas
benjolan-benjolan
kecil pada tangan dan
kakinya, luka di bagian
vagina dan tidak enak
badan serta nyeri
kepala dan sendi.

6. Pola fungsional Gordon


a. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3x sehari satu porsi habis
dengan nasi, sayur, lauk pauk dan minum 6-7 gelas/
hari, air putih, susu
Sesudah sakit : Klien mengatakan makan 2x sehari ½ porsi dan
minum 4-5 gelas/hari
b. Eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAK 5-6x/ hari, kuning jernih dan
BAB 1x/ hari, lunak, kuning
Sesudah sakit : Klien mengaakan BAK 4-6x/ hari berwarna kuning
dan belum BAB selama beberapa hari
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur mulai pukul 21.30 WIB –
04.30 WIB dan kadang-kadang tidur siang
Sesudah sakit : Klien mengatakan klien susah tidur dan sering
terbangun
d. Aktivitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu, memasak, dan mencuci
Sesudah sakit : Klien mengatakan selama sakit sering tiduran
e. Personal Hygine
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 3x
sehari dan keramas 3x seminggu
Sesudah sakit : Klien mengatakan seka 2x sehari dan gosok gigi 2x
sehari
f. Pola seksual
Klien mengatakan untuk saat sekarang ini tidak melakukan hubungan
seksual karena usia kehamilan ibu sudah tua.
g. Pola kognitif
Klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang dideritanya
h. Pola nilai dan kepercayaan
Klien mengatakan jika sakit itu adalah ujian dari yag maha kuasa
i. Pola persepsi kesehatan
Klien mengatakan bila merasakan sakit langsung menuju ke
puskesmas terdekat
j. Pola manajemen koping
Klien mengatakan bila merasakan sakit selalu berdzikir

k. Pola spiritual
Klien mengatakan bahwa rajin melakukan ibadah
7. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Vital sign
Suhu : 38 °C
Nadi : 80 x/menit
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Respirasi : 22 x/menit
Antropometri : BB: 61 kg ; TB: 160 cm ; Lila : 23,5 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Kepala : Bentuk bulat, rambut berwarna hitam, tidak ada
ketombe, tidak
mudah dicabut
Muka : Bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada kloasma
Mata : Konjungtiva merah muda, tidak anemi, sclera tidak
ikterik
Telinga : Simetris, berlubang, bersih, pendengaran baik
Hidung : Pernafasaan baik, bersih, septum utuh dan mukosa
hidung lembab
Mulut : Lidah bersih, gigi bersih, ada chancre dan stomatitis
di pipi bagian dalam
Leher : Ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan vena jugularis

2) Dada
a) Bentuk : Simetris
b) Puting susu : Simetris, menonjol, areola
hiperpigmentasi
c) Colostrum/ASI : Belum ada
d) Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri
tekan
e) Perkusi : Suara jantung pekak, suara paru
sonor
f) Auskultasi : Bunyi paru vesikuler, bunyi
jantung
normal (1,2)
3) Abdomen
a) Pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada strie gravidarum
b) TFU : 28 cm
c) Palpasi leopold
Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba lunak, bulat, tidak
melenting (bokong)
Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba panjang, keras
seperti papan. Perut sebelah kanan ibu teraba
bagian kecil (PUKI)
Leopold III : Bagian terbawah janin, teraba bulat, keras,
melenting
(presentasi kepala)
Leopold IV : Kedua jari tangan saling bertemu (konvergen),
Bagian terendah janin belum PAP.
DJJ : ( + ) , Frekuensi : 135x /menit, teratur
TBJ : (TFU-12) x 155 : (28-12) x 155 = 2.480 gram
4) Genitalia
Tidak ada oedema, ada chancre pada labia mayor yang sebagian
telah pecah, tidak ada bekas luka di perineum
Anus : Tidak ada infeksi anus dan tidak ada
haemoroid.
5) Ekstrimitas : Tangan dan kaki simetris, ada ruam
ditelapak kaki dan
tangan, ada beberapa papul di tangan dan kaki,
ada limfadenopati di paha bagian dalam, reflek
patella positif (+/+) jari-jari lengkap

6) Pemeriksaan panggul luar


a) Distansia spinarum : 24 cm (normal 23-26
cm)
b) Distansia cristarum : 27 cm (normal 26-29
cm)
c) Distansia tuberum : 10,5 cm (normal 10,5-11
cm)
d) Distansia boudelogue : 18 cm (normal
18-20 cm)
e) Lingkar panggul : 95 cm (normal 90-100
cm)

c. Pemeriksaan Penunjang

No. Jenis Pemeriksaan Hasil


1. Hemoglobim 12 g/dl
2. Leukosit 8.500/uL
3. Hematokrit 40%
4. Eritrosit 4,5
5. Trombosit 450.000/uL
6. Protein urine Negative
7. Glukosa urine Negative

B. ANALISA DATA

No. Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Klien mengatakan
badanya terasa panas
DO :
a. Kulit klien terlihat
kemerahan
b. Klien terlihat gelisah
c. Kulit klien terasa
Penyakit Hipertermia
hangat
d. Mukosa bibir kering
Vital sign
S : 38O C
RR : 22x/ menit
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/ menit
2. DS : Gejala terkait Gangguan rasa
Klien mengatakan nyeri di penyakit nyaman
bagian kepala
DO :
a) Klien terlihat
menahan sakit sambil
memegang bagian
kepala
b) Klien terlihat
meringis menahan
nyeri
c) Klien terlihat
gelisah
P : Nyeri timbul saat
digerakan
Q : Tertusuk-tusuk dan
senut senut
R : Kepala
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul

Vital sign
S : 38O C
RR : 22x/ menit
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/ menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipotermia berhubungan dengan penyakit yang ditandai
dengan
DS : Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala dan badanya panas
DO :
a. Kulit klien terlihat kemerahan
b. Klien terlihat gelisah
c. Kulit klien terasa hangat
d. Mukosa bibir kering
e. Vital sign S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; TD : 110/80 mmHg ;
N : 80x/ menit
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit ditandai dengan
DS : Klien mengatakan nyeri di bagian kepala
DO :
a. Klien terlihat menahan sakit sambil memegang bagian
kepala
b. Klien terlihat meringis menahan nyeri
c. Klien terlihat gelisah
P : Nyeri timbul saat digerakan
Q : Tertusuk-tusuk dan senut senut
R : Kepala
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul
d. Vital sign S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; TD : 110/80 mmHg ;
N : 80x/ menit

D. INTERVENSI

No. Tanggal Dx NOC NIC

1. 23 Mei I Tujuan : NIC: Perawatan demam


2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau suhu dan tanda-
selama 3x24 jam diharapkan : tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit
dan suhu
3. Monitor asupan dan
NOC : Termoregulasi
keluaran, sadari
Skala
No. Indikator
Awal Tujuan perubahan kehilangan
Berkeringat cairan yang tak
1. 3 5
saat panas dirasakan
Menggigil 4. Berikan obat atau
2. 2 5
saat dingin cairan IV
Melaporkan 5. Dorong konsumsi
3. kenyamanan 2 5 cairan
suhu 6. Lembabkan bibir dan
mukosa hidung yang
Peningkatan
1. 3 5 kering
suhu kulit
2. Hipertermia 3 5
3. Sakit kepala 3 5
Perubahan
4. 3 5
warna kulit
5. Dehidrasi 3 5
Keterangan I
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Keterangan II
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
2. 23 Mei I Tujuan : NIC : Manajemen nyeri
2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian
selama 3x24 jam diharapkan : nyeri komprehensif
NOC : Tingkat nyeri yang meliputi lokasi,
Skala karakteristik,
No. Indikator
Awal Tujuan onset/durasi,
Nyeri yang
1. 3 5 frekuensi,kualitas,inten
dilaporkan
Panjangnya sitas atau beratnya
2. 3 5
episode nyeri nyeri dan faktor
Ekspresi nyeri pencetus
3. 3 5
wajah 2. Patikan perawatan
4.. Mengernyit 3 5 analgesik bagi pasien
Mengeluarkan
5. 3 5 dilakukan dengan
keringat
pemantauan yang tepat
3. Berikan informasi
Keterangan
mengenai nyeri
1 : Berat 4. Kendalikan faktor
2 : Cukup berat lingkungan yang dapat
3 : Sedang mempengaruhi respon
4 : Ringan pasien tehadap
5 : Tidak ada ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
6. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri
E. IMPLEMENTASI

Dx Tanggal Implementasi Respon pasien


I 24 Mei 2017 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital Pasien Kooperatif
10.00 WIB lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Berikan obat atau cairan IV
4. Dorong konsumsi cairan
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital


lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
14.00 WIB Pasien Kooperatif
3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang
tak dirasakan
4. Dorong konsumsi cairan
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

25 Mei 2017 Pasien Kooperatif


1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
10.00
lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang
tak dirasakan
4. Dorong konsumsi cairan
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital


lainnya
14.00 2. Monitor warna kulit dan suhu Pasien Kooperatif
3. Berikan obat atau cairan IV
4. Dorong konsumsi cairan
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

26 Mei 2017 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital


10.00 WIB lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Berikan obat atau cairan IV
4. Dorong konsumsi cairan Pasien Kooperatif
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

II 24 Mei 2017 1. Lakukan pengkajian nyeri Pasien Kooperatif


10.00 WIB komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan
analgesik bagi pasien dilakukan
dengan pemantauan yang tepat

1. Lakukan pengkajian nyeri


14.00 WIB Pasien Kooperatif
komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan
analgesik bagi pasien dilakukan
dengan pemantauan yang tepat
3. Berikan informasi mengenai
nyeri
4. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
tehadap ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
6. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu penurunan
nyeri
25 Mei 2017 1. Patikan perawatan analgesik Pasien Kooperatif
10.00 WIB bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang tepat
2. Berikan informasi mengenai
nyeri
3. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
tehadap ketidaknyamanan
4. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
5. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu penurunan
nyeri
14.00 WIB Pasien Kooperatif
1. Lakukan pengkajian nyeri
komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan
analgesik bagi pasien dilakukan
dengan pemantauan yang tepat
3. Berikan informasi mengenai
nyeri
4. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien
tehadap ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
6. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu penurunan
nyeri
26 Mei 2017 1. Lakukan pengkajian nyeri Pasien Kooperatif
10.00 WIB komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan analgesik bagi
pasien dilakukan dengan
pemantauan yang tepat
3. Berikan informasi mengenai nyeri
4. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien
tehadap ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
6. Dukung istirahat/tidur yang adekuat
untuk membantu penurunan nyeri

F. EVALUASI

Tanggal Dx Evaluasi Paraf


24 Mei 2017 I S : Klien mengatakan badanya terasa panas
10.00 WIB O : Kulit klien terlihat kemerahan, klien terlihat
gelisah, kulit klien terasa hangat, dan mukosa bibir
kering.

S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; N : 80x/ menit ; TD :


110/80 mmHg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang tak
dirasakan
4. Berikan obat atau cairan IV
5. Dorong konsumsi cairan
6. Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang
kering

S : Klien mengatakan badanya terasa panas


O : Kulit klien terlihat kemerahan, klien terlihat
14.00 WIB gelisah, kulit klien terasa hangat, dan mukosa bibir
kering.

S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; N : 80x/ menit ;


TD : 110/80 mmHg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang tak
dirasakan
4. Berikan obat atau cairan IV
5. Dorong konsumsi cairan
6. Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang
kering

25 Mei 2017 S : Klien mengatakan panas di badannya menurun


10.00 WIB O : Kulit klien tidak terlihat kemerahan, kulit klien
terasa hangat.

S : 37.5O C ; RR : 20x/ menit ; N : 78x/ menit ;


TD : 110/70 mmHg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang tak
dirasakan
4. Dorong konsumsi cairan
5. Lembabkan bibir dan mukosa
hidung yang kering

S : Klien mengatakan panas dibadannya menurun


14.00 WIB
O : Kulit klien tidak terlihat kemerahan, kulit klien
terasa hangat. S : 37,6O C ; RR : 20x/ menit ; N :
79x/ menit ; TD : 120/60 mmHg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Dorong konsumsi cairan
26 Mei 2017 S : Klien mengatakan badannya sudah tidak panas
10.00 WIB O : Kulit klien tidak terlihan kemerahan dan tidak
hangat

S : 37.2 O C ; RR : 22x/ menit ; N : 82x/ menit ;


TD : 120/70 mmHg

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi
24 Mei 2017 II S : Klien mengatakan nyeri di bagian kepala
10.00 WIB O : Klien terlihat menahan sakit sambil memegang
bagian kepala, klien terlihat meringis menahan
nyeri dan klien terlihat gelisah
P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : Tertusuk-tusuk dan senut senut

R : Kepala
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul
Vital sign S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; TD :
110/80 mmHg ; N : 80x/ menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri


komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan analgesik bagi
pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
3. Berikan informasi mengenai nyeri
4. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
6. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk membantu penurunan
14.00 WIB nyeri

S : Klien mengatakan nyeri di bagian kepala


O : Klien terlihat menahan sakit sambil memegang
bagian kepala, klien terlihat meringis menahan
nyeri dan klien terlihat gelisah

P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : Tertusuk-tusuk dan senut senut

R : Kepala

S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul
Vital sign S : 38O C ; RR : 22x/ menit ; TD :
110/80 mmHg ; N : 80x/ menit
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Lakukan pengkajian nyeri


komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus
2. Patikan perawatan analgesik bagi
pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
3. Berikan informasi mengenai nyeri
4. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
6. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk membantu penurunan
nyeri

25 Mei 2017 S : Klien mengatakan masih nyeri tapi sudak agak


10.00 WIB berkurang
O : Klien tidak terlihat gelisah

P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : senut senut

R : Kepala

S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
Vital sign S : 37,5O C ; RR : 20x/ menit ; N :
79x/ menit ; TD : 120/60 mmHg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Patikan perawatan analgesik bagi


pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
2. Berikan informasi mengenai nyeri
3. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
4. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
5. Dukung istirahat/tidur
14.00 WIB yang adekuat untuk membantu penurunan
nyeri

S : Klien mengatakan nyeri berkurang tapi kadang


timbul lagi di bagian kepala
O : Klien tidak terlihat gelisah, sudah tidak
memegangi kepala. S: 37,6O C ; RR : 20x/ menit ;
N : 79x/ menit ; TD : 120/60 mmHg

P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : senut senut

R : Kepala

S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Patikan perawatan analgesik bagi


pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
2. Berikan informasi mengenai nyeri
3. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
4. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
5. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk membantu penurunan
nyeri

26 Mei 2017 S : Klien mengatakan nyeri berkurang tapi kadang


10.00 WIB timbul lagi di bagian kepala
O : Klien tidak terlihat gelisah, sudah tidak
memegangi kepala. S: 37,5O C ; RR : 22x/ menit ;
N : 82x/ menit ; TD : 120/60 mmHg

P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : senut senut

R : Kepala

S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

1. Pastikan perawatan analgesik bagi


pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
2. Berikan informasi mengenai nyeri
3. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
4. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
5. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk membantu penurunan
14.00 WIB nyeri

S : Klien mengatakan nyeri berkurang


O : Klien tidak terlihat gelisah, sudah tidak
memegangi kepala. S: 37,3O C ; RR : 22x/ menit ;
N : 82x/ menit ; TD : 120/60 mmHg

P : Nyeri timbul saat digerakan

Q : senut senut

R : Kepala

S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Patikan perawatan analgesik bagi


pasien dilakukan dengan pemantauan yang
tepat
2. Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien tehadap
ketidaknyamanan
3. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
4. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk membantu penurunan
nyeri

Anda mungkin juga menyukai