Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KESIMPULAN

Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,

ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,

berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner. Psoriasis

vulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis yang lain contohnya psoriasis

pustulosa. Bagi para klinisi, psoriasis sangat penting untuk diketahui karena cukup sering

ditemukan dan mempunyai penatalaksanaan yang merawat lesi di kulit.(1,2)

Onset usia pada psoriasis tipe dini dengan puncak usia 22,5 tahun (pada anak, usia

onset rata-rata 8 tahun). Untuk tipe lambat, muncul pada usia 55 tahun. Onset dini

memprediksikan derajat penyakit dan penyakit yang menahun, dan biasanya disertai riwayat

psoriasis pada keluarga. Tidak terdapat perbedaan insidens antara pria dan wanita.3 Psoriasis

mempengaruhi 1,5 – 2% populasi dari negara barat. Di Amerika Serikat, terdapat 3 sampai 5

juta orang menderita psoriasis. Kebanyakan dari mereka menderita psoriasis lokal, tetapi

sekitar 300.000 orang menderita psoriasis generalisata.4

Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,

ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,

berlapis-lapis dan transparan, disertai dengan fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.

Kasus psoriasis makin sering ditemukan. Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian

tetapi menyebabkan gangguan kosmetik terutama karena perjalanan penyakit ini bersifat

menahun dan residif. Etiologi psoriasis adalah autoimun yang dipengaruhi oleh berbagai

pathogenesis yang diantaranya adalah factor genetic, factor imunolgis dan factor-faktor lain

seperti infeksi,metabolic, endokrin dll.

20
Gejala klinis psoriasis pada umumnya tidak mempengaruhi keadaan umum pasien, kecuali

pada psoriasis yang menjadi eritroderma. Sebagian pasien mengeluh gatal ringan. Tempat

predileksi pada scalp, perbatasan scalp dengan wajah, ektremitas terutama bagian ekstensor

di bagian siku dan lutut serta daerah lumbo sacral. Kelainan kulit terdiri dari bercak-bercak

eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema sirkumskripta dan merata,

tetapi pada masa penyembuhan seringkali eritema di tengah menghilang dan hanya terdapat

di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan.

Besar kelainan bervariasi, bisa lentikular, nummular, plakat dan dapat berkonfluensi.

Prognosis baik jika mendapat terapi yang efektif namun angka kekambuhan dan

perbaikan spontan tidak dapat diduga sebelumnya. Jarang dilaporkan kematian pada kasus

ini. Meskipun tidak menyebabkan kematian, psoriasis bersifat kronis dan residif.(1,3)

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A. Dermatosis Eritoskuamosa. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors.


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2012.p.189-95.

2. Nestle FO, Kaplan DH, Barker J. Mechanisms of Disease Psoriasis. N Engl J


Med.2009;361:496-509.

3. Krueger JG, and Bowcock A. Psoriasis pathophysiology: current concepts of


pathogenesis. Ann Rheum Dis. 2005; 64: ii30-6.

4. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th
ed. New York. McGrawHill;2012.p.309-47

5. Wolff K and Johnson RA. Psoriasis. In: Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology.6th ed. New York. McGrawHill: 2009. p. 53-71.

6. Budimulja U. Mikosis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors. Ilmu Penyakit


Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
2012.p.94-5.

7. Schieke SM, Garg A. Superficial Fungal Infection. In: Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 8th ed. New York. McGrawHill;2012.p.3254.

8. Natahusada EC. Pitiriasis Rubra Pilaris. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2012.p.281.

9. Gerharz DB, Ruzicka T. Pityriasis Rubra Pilaris. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. 8th ed. New York. McGrawHill;2012.p.416-19.

10. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2012.p.148-50.

22

Anda mungkin juga menyukai

  • Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    Dokumen12 halaman
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    Satria Agung Maulana Fahmi
    100% (1)
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen1 halaman
    Tugas
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat
  • Sekresi Air Mata
    Sekresi Air Mata
    Dokumen6 halaman
    Sekresi Air Mata
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat
  • Stase IPD
    Stase IPD
    Dokumen3 halaman
    Stase IPD
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat
  • Stase IPD
    Stase IPD
    Dokumen3 halaman
    Stase IPD
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat
  • k3rs Dan Ppi
    k3rs Dan Ppi
    Dokumen5 halaman
    k3rs Dan Ppi
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat
  • Skenario 2 IPE Baru
    Skenario 2 IPE Baru
    Dokumen34 halaman
    Skenario 2 IPE Baru
    Satria Agung Maulana Fahmi
    Belum ada peringkat