KESIMPULAN
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner. Psoriasis
vulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis yang lain contohnya psoriasis
pustulosa. Bagi para klinisi, psoriasis sangat penting untuk diketahui karena cukup sering
Onset usia pada psoriasis tipe dini dengan puncak usia 22,5 tahun (pada anak, usia
onset rata-rata 8 tahun). Untuk tipe lambat, muncul pada usia 55 tahun. Onset dini
memprediksikan derajat penyakit dan penyakit yang menahun, dan biasanya disertai riwayat
psoriasis pada keluarga. Tidak terdapat perbedaan insidens antara pria dan wanita.3 Psoriasis
mempengaruhi 1,5 – 2% populasi dari negara barat. Di Amerika Serikat, terdapat 3 sampai 5
juta orang menderita psoriasis. Kebanyakan dari mereka menderita psoriasis lokal, tetapi
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan, disertai dengan fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.
Kasus psoriasis makin sering ditemukan. Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian
tetapi menyebabkan gangguan kosmetik terutama karena perjalanan penyakit ini bersifat
menahun dan residif. Etiologi psoriasis adalah autoimun yang dipengaruhi oleh berbagai
pathogenesis yang diantaranya adalah factor genetic, factor imunolgis dan factor-faktor lain
20
Gejala klinis psoriasis pada umumnya tidak mempengaruhi keadaan umum pasien, kecuali
pada psoriasis yang menjadi eritroderma. Sebagian pasien mengeluh gatal ringan. Tempat
predileksi pada scalp, perbatasan scalp dengan wajah, ektremitas terutama bagian ekstensor
di bagian siku dan lutut serta daerah lumbo sacral. Kelainan kulit terdiri dari bercak-bercak
eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema sirkumskripta dan merata,
tetapi pada masa penyembuhan seringkali eritema di tengah menghilang dan hanya terdapat
di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan.
Besar kelainan bervariasi, bisa lentikular, nummular, plakat dan dapat berkonfluensi.
Prognosis baik jika mendapat terapi yang efektif namun angka kekambuhan dan
perbaikan spontan tidak dapat diduga sebelumnya. Jarang dilaporkan kematian pada kasus
ini. Meskipun tidak menyebabkan kematian, psoriasis bersifat kronis dan residif.(1,3)
21
DAFTAR PUSTAKA
4. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th
ed. New York. McGrawHill;2012.p.309-47
5. Wolff K and Johnson RA. Psoriasis. In: Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology.6th ed. New York. McGrawHill: 2009. p. 53-71.
7. Schieke SM, Garg A. Superficial Fungal Infection. In: Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 8th ed. New York. McGrawHill;2012.p.3254.
8. Natahusada EC. Pitiriasis Rubra Pilaris. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2012.p.281.
9. Gerharz DB, Ruzicka T. Pityriasis Rubra Pilaris. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest
BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. 8th ed. New York. McGrawHill;2012.p.416-19.
10. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S editors.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 8th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: 2012.p.148-50.
22