Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY

Pasien Lansia

Disuatu ruangan di RS Purwokerto di bangsal A terdapat seorang lansia yang berumur 60


tahun, pasien tersebut mengalami gangguan penglihatan. Pasien tersebut didampingi oleh kedua
anaknya. Pada suatu pagi kedua perawat akan melakukan terapi pada pasien lansia tersebut.
Perawat pun menyiapkan alat yang akan digunakan untuk terapi.

................

(Diruang)

Karu : ”Selamat pagi, hari ini bagi perawat yang bertugas untuk melakukan
terapi pada lansia yang mengalami gangguan penglihatan di ruangan A, jadi
kalian terlebih dahulu harus mencari informasi pada keluarganya terlebih dahulu,
dan menurut informasi dari sang keluarga, bahwa pasien menyukai ruangan yang
hening. Ada yang ditanyakan?”

Perawat 1 : (angkat tangan) “Begini bu/pak, jadi kita harus mencari ruangn yang disukai
oleh pasien?”

Karu : “iya, seharusny diruangan pasien, karena beliau lebih menyukai lingkungan yang
hening tanpa ada gangguan dari lingkungan luar.”

Perawat 2 : “Baik pak/bu, kami mengerti.”

..................

Perawat 1 dan 2 menyiapkan alat yang akan digunakan saat terapi. Setelah itu,

perawat 1 dan 2 mencari info dari keluarga pasien.

...................

(Di luar Ruangan Pasien)

Perawat 1 : “Permisi ibu, saya perawat 1 dan ini teman saya perawat 2, disini kami ingin
menanyakan sesuatu mengenai orang tua ibu. Karena sebentar lagi kami akan
melakukan terapi kepada orang tua ibu. Sekiranya apakah ibu bersedia?”

Keluarga 1 : “Iya, silakan sus”

Perawat 1 : “Baiklah bu, saya mulai pertanyaannya. Orang tua ibu mengalami gangguan
penglihatan, jika ibu diajak bercerita cara apa yan disukai orang tua ibu?”
Keluarga 2 : “Begini sus, ibu saya jika diajak bercerita, beliau harus mengetahui kita berada
dimana dan kita harus memberitahunya benda apa yang kita bawakan
dihadapannya.”

Perawat 2 : “Emm, begitu ya bu. Kalau pada saat kita berbicara ada orang tua ibu, sebaiknya
volume suara kita harus bagaimana ya bu?”

Keluarga 1 : “Sebaiknya suara kita dikecilkan, karena beliau tidak suka disekitarnya terlalu
berisik.”

Perawat 1 : “Baiklah kalau begitu, sebentar lagi kami akan melakukan terapi kepada orang
tua ibu. Terimakasih untuk informasi yang ibu berikan, kami permisi ya bu.”

Keluarga 2 : “Iya sus”

..................

Perawat pun meninggalkan keluarga pasien. Lalu mengambil alat dan menuju ke

ruangan pasien.

....................

(Di Ruangan Pasien)

Karu : “Permisi ibu, Assalamualaikum

Keluarga & Pasien : “Waalaikumsalam”

Karu : “Begini bu, disini kami akan melakukan terapi pada ibu, agar ibu, agar
mata ibu bisa lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana ibu? Apakah ibu bersedia?”

Pasien : “Iya sus”

Karu : “Kami akan melakukan terapi sekitar 10 menit ya bu.”

Pasien : “Iya sus, berapa orang itu sus?”

Karu : “Oh iya bu, yang akan melakukan terapi ada perawat 1 disebelah kanan
saya dan perawat 2 disebelah kiri saya. Dan saya berada dihadapan ibu.”

Pasien 1 : “Baiklah sus.”


Perawat 1 : “Iya bu, disini kami akan melakukan terapi pada mata ibu agar ibu bisa rileks
dan tidak sakit jika bangun tidur. Kami juga akan melakukan sedikit pijatan pada
bagian mata ibu. Kami membawa baskom yang berisikan air hangat dan handuk
kecil, cara ini juga bisa dilakukan pada saat ibu dirumah nanti dibantu dengan
keluarga ibu.”

Pasien : “Baiklah sus.”

Perawat 2 : “Baiklah, ibu ingin posisi bagaimana? Ibu lebih suka berbaring atau duduk?”

Pasien : “Berbaring sus.”

.......................

Pasien pun berbaring dengan bantuan keluarga pasien dan perawat

.......................

Perawat 1 : “Baiklah ibu saya akan memulai dengan mengkompres mata ibu dengan air
hangat ya bu.”

.......................

Perawat pun melakukan pijatan pada mata pasien selama 2 menit mengikuti

daerah kelopak mata pasien.

Karu : “Naahhh, sekarang kami sudah melakukan terapi pada ibu, bagaimana perasaan
ibu sekarang?”

Pasien : “Mata saya sudah merasa lebih segar sus.”

Keluarga : “Oh iya sus, jika nanti dirumah mau dikompres setiap jam berapa ya sus?”

Perawat 1 : “Oh iya bu, kalau dirumah mau dikompres sebaikny lakukan kompres satu kali
sehari pada waktu setiap pagi hari bu, jika terlalu sering juga tidak bagus untuk
mata ibu.”

Keluarga : “Oh begitu ya sus.”

Perawat 2 : “Iya bu, karena mata juga butuh istirahat.”

Karu : “Bagaimana ibu? Masih ada yang ingin ditanyakan?”

Keluarga : “Tidak ada sus.”

Karu : “Baiklah, kalau begitu terimkasih atas kerjasamanya dan kami permisi dulu.”
Diruangan lain terdapat pasien yan masih berumur 30 tahun, namun memiliki

gangguan penglihatan(buta) karena kecelakaan yang dialaminya. Pada awalnya pasien menglami

syok berat, namun akhirnya dapat ditangani oleh perawat.

.................

(Di...)

Keluarg : “Suster, pasien tidak sadar, tolong sus.”

Perawat 1 : “Oh iya baik bu, kami akan memeriksanya.”

....................

Perawat 2 : “Permisi bu, ibu sudah sadarkan diri. Apa yang ibu rasakan?”

Pasien : “Kepala saya sakit sus. Suster kenapa mata saya ditutup sus?”

Perawat 1 : “Ibu tadi mengalami kecelakaan dan setelah dilakukan pemeriksaan di UGD,
mata ibu mengalami kebutaaan karena benturan di kepala ibu yang
mengakibatkan syarat penlihatan ibu terganggu fungsinya.”

Pasien : “Apa suster bilang? Jadi saya buta?”.....(syok)

Perawat 2 : “Ibu jangan panik bu...”

Keluarga : “Kamu yang tenang......”

Pasien : “Gimana aku mau tenang, aku buta, aku ngga bisa lihat, terus gimana aku hidup?
Kalau aku ngga bisa lihat?”

Perawat 1 : “Ibu tenang. Ibu jangan panik. Biarpun ibu tidak bisa melihat, kami akan
membantu ibu melakukan pengobatan”

Pasien : “Bagaimana caranya sus?”

Perawat : “Ibu masih bisa berjalan dengan menggunakan tongkat bantu.”

Perawat : “Kami juga akan mendampingi ibu untuk melakukan terapi dengan
menggunakan indra peraba ibu.”

Pasien : “Baik sus, tolong bantu saya sus.”

......................
(Di ruangan)

Setelah ibu tenang dan beristirahat, perawat pun melakukan terapi kepada pasien

Perawat : “Ibu saya akan melakukan pemeriksaan kepada ibu dan setelah in saya akan
mendampingi ibu untu melakukan terapi menggunakan tongkat bantu. Apakah ibu
berkenan sebelumnya?”

Pasien : “Baik sus, saya siap.”

Perawat : “Baiklah kita mulai ya bu, ibu pegang tongkatnya, lalu ibu mulai menggerakkan
tongkatnya ke kanan dan ke kiri atau untuk mengetahui lingkungan di sekitar ibu
sekarang ibu coba ya bu, sambil saya bantu.”

Latihan yaa.............

Pasien : (menggunakan tongkat)

Perawat : “Baik ya bu, sudh cukup untuk hari ini, ibu bisa beristirahat sekarang.” (perawat
membantu pasien untuk kembali beristirahat)

Pasien : “Terimakasih ya sus.”

Perawat : “Sama-sama bu.”

...................

Setelah beberapa jam kemudian, perawat datan kembali ke ruangan pasien untuk

membawakan makanan.

Perawat : “Permisi bu, apakah bu beristirahat dengan nyaman?”

Pasien : “Cukup nyaman sus.”

Perawat : “Ibu, ini saya membawa makan siang untuk ibu. Ibu mau saya bantu makan atau
makan sendiri bu?”

Pasien : “Dibantu saja sus, supaya saya terbiasa dan bisa makan sendiri.”

Perawat : “Baik, in sendoknya ya bu (sambil memegangkan sendok pada ibu).


Makanannya tepat didepan ibu (menuntun tangan ibu mengambil makan). Baik
sekarang buka mulut bu (menuntun ibu makan).

Anda mungkin juga menyukai