Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

4.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir data dan

digunakan untuk mendefinisikan struktur dimana penelitian dilaksanakan

(Nursalam, 2008). Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

deskriftif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu

pengumpulan data penelitian yang dilaksanakan sekaligus pada suatu saat

(Notoatmodjo, 2010). Tujuan menggunakan penelitian korelasi mengkaji

hubungan dua variabel pelaksanaan oral hygiene terhadap penurunan

ventilator associated pneumonia.

4.2 POPULASI DAN SAMPEL

4.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian atau objek

yang diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam

penelitian ini adalah : semua perawat pelaksana yang bertugas di

ruang perawatan ICU dan ICCU Rumah Sakit Husada dengan

jumlah total keseluruhan perawat 50 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

57
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini

menggunakan tehnik pengambilan sampel dengan total populasi

yaitu keseluruhan dari jumlah populasi total 50 responden.

4.3 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

4.3.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di ruang perawatan ICU dan ICCU RS

HUSADA.

4.3.2 Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan Oktober 2014.

4.4 ETIKA PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan

permohonan izin ke R.S HUSADA Jakarta untuk mendapatkan persetujuan.

Kemudian kuisioner dibagikan kepada responden dengan menekankan pada

masalah etika. Menurut Hidayat (2008), dalam melakukan penelitian

peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi :

4.4.1 Lembar persetujuan ( informed consent)

Tujuan adalah responden mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data jika

responden setuju diteliti maka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-nya. Pada

58
penelitian ini informed consent disampaikan bertepatan dengan cara

rutin ilmiah, sehingga peneliti tidak mengalami kesulitan, bahkan

mendapatkan respon positif dari responden.

4.4.2 Tanpa Nama (anonimity)

Menjaga kerahasiaan identitas responden. Peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data

(kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi

nomor kode tertentu.

4.4.3 Kerahasiaan (confidentiality).

Masalah ini merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan

dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah - masalah

lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil riset. Cara peneliti menjaga kerahasiaan data

responden adalah dengan cara menyimpan informasi yang

berhubungan dengan responden dengan baik dan tidak memberitahu

kepada siapapun kecuali seizin responden. Kerahasiaan informasi

yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti.

4.5 ALAT PENGUMPULAN DATA

Responden diminta untuk membaca dengan teliti, kuisioner yang

diberikan dan menjawab dengan check list (√) pada pilihan yang sesuai

menurut responden. Pada bagian pertama mengenai data demografi yang

59
meliputi umur, jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan terakhir. Bagian

kedua lembar kuisioner peran supervisor kepala ruangan : sebagai mentor,

sebagai pemegang kekuasaan dan dalam kerjasama serta beberapa

pertanyaan skala likert, bagian ketiga terkait pelaksanaan oral hygiene yang

sudah ada di RS HUSADA Jakarta.

Tabel 4.1 Kisi - Kisi Kuesioner

NO VARIABEL INDIKATOR NO SOAL

1. Hubungan pelaksanaan Wawancara : Kuesioner


Oral Hygiene 1. Apakah perawat mengetahui A
bagaimana cara melakukan No. 1 – 5
oral hygiene
2. Apakah perawat mengetahui
tentang SPO oral hygiene
3. Apakah perawat melakukan
oral hygiene jika tersedia
waktu luang yang cukup
4. Apakah perawat merasa
terbebani dengan tindakan
oral hygiene
Observasi :
1. Standart Operasional No : 1 – 17
Prosedure Oral Hygiene
Evaluasi :
1. Perawat memastikan No : 1 – 4
kelengkapan peralatan oral
hygiene
2. Perawat membaca kembali
identitas pasien pada catatan
rekam medis (flow chart)
3. Perawat melakukan semua
prosedur oral hygiene secara
tepat dan benar (sesuai
dengan SPO)
2. Penurunan insiden 1. Apakah perawat mengetahui Kuesioner
VAP apa itu VAP B
2. Apakah perawat mengetahui No. 1 – 15
tujuan ventilasi
3. Apakah perawat mengetahui
kriteria penggunaan ventilasi

60
mekanik
4. Apakah perawat mengetahui
akibat pemasangan ventilasi
mekanik
5. Apakah perawat mengetahui
faktor yang mempengaruhi
terjadinya VAP
6. Apakah perawat mengetahui
kuman penyebab VAP
7. Apakah perawat mengetahui
faktor resiko VAP
8. Apakah perawat mengetahui
tindakan pencegahan
kolonisasi bakteri di
orofaring dan saluran cerna

4.6 VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN

4.6.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat - tingkat

kevalidan atau kesyahan suatu instrumen. Suatu instrumen dikalatak

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan

mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2008). Uji validitas ini dilakukan di Rumah Sakit Bhakti Yuda Depok

dengan jumlah responden 10 orang. Untuk menguji validitas variabel

tindakan yang berupa skor dalam skala ordinal (tingkatan) digunakan

tehnik korelasi product moment.

Kuesioner pada penelitian ini telah diuji reabilitasnya dengan

hasil Alfa Cronbah’s untuk pernyataan pengetahuan perawat tentang

oral hygiene 0.794, untuk observasi pelaksanaan oral hygiene 0.948,

untuk evaluasi terhadap pelaksanaan oral hygiene 0.786, dan untuk

penurunan ventilator assesment pneumonia 0.970.

61
4.6.2 Reabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap ada bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,2010).

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan

reliabel jika koefisiens reliabilitasnya lebih atau sama dengan 0,700

(Arikunto, 2002).

Uji reliabilitas yang digunakan untuk variabel tindakan yang

berupa skor dalam skala ordinal (tingkatan) adalah tehnik koefisien

reliabilitas alpha cronbach dengan rumus sebagai berikut :

R  (k ) (1  b 2 )
(k  1)t 2

Keterangan :

r = Reliabiltas instrumen.

k = Banyaknya butiran pertanyaan.

b 2
= Jumlah varians butir

αt² = Varians total.

4.7 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.7.1 Meminta surat izin pada bagian Akademik Sekolah Tinggi Ilmu

62
Kesehatan Indonesia Maju ( STIKIM) Jakarta Selatan.

4.7.2 Peneliti meminta izin kepada Direktur RS HUSADA Jakarta.

4.7.3 Peneliti meminta izin kepada manajer Keperawatan RS HUSADA

Jakarta.

4.7.4 Peneliti memperkenalkan diri pada calon responden dan

menunjukkan surat izin penelitian.

4.7.5 Peneliti membina hubungan baik dengan responden.

4.7.6 Memberikan penjelasan tentang tujuan peneliti kepada responden.

4.7.7 Mempersilahkan calon responden menandatangani surat persetujuan

untuk menjadi responden.

4.7.8 Memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuisioner.

4.7.9 Memberikan kesempatan kepada responden untuk mengisi kuisioner

dan menjelaskan jika ada yang tidak dapat dipahami atau terdapat

keraguan didalam kuisioner.

4.7.10 Peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan SPO oral

hygiene.

4.7.11 Mengakhiri pertemuan dengan responden.

4.8 PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data ini, digunakan untuk perhitungan statistik. Dalam

proses pengolahan data terdapat langkah - langkah yang harus ditempuh,

antara lain (Hidayat, 2007) :

4.8.1 Editing

63
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat,2007).

Pada penelitian ini peneliti mengecek atau memeriksa kembali setiap

data dan jawaban atas pernyataan pada kuisioner yang telah

dikumpulkan.

4.8.2 Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode

dan artinya dalam satu buku (book code) untuk memudahkan

kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. Pada

penelitian ini peneliti memberikan kode pada setiap item untuk

mempermudah dalam pengolahan data yang menggunakan perangkat

lunak komputer yaitu : Statistical Product dan Solution Service

(SPSS 18).

4.8.3 Scoring

Untuk masing – masing sub variabel pernyataan diberi skor

sesuai dengan kategori data dan judul butir pernyataan dari sub

variabel tersebut.

4.8.4 Entry data

64
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer dengan

menggunakan program Statistical Product and Service Solution

(SPSS), kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa

juga dengan membuat tabel kontigensi. Pada penelitian ini peneliti

memasukkan setiap data kedalam data set yaitu variabel view dan

data view sebelum data tersebut diolah.

4.8.5 Tabulating

Kegiatan tabulating meliputi memasukkan data – data hasil

penelitian kedalam tabel – tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan

berdasarkan kuisioner sesuai skornya.

4.8.6 Cleaning

Pada tahap ini data yang telah ada diperiksa kembali untuk

memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan.Pada penelitian

ini peneliti memeriksa satu persatu data yang telah di entry dan

mengubah setiap kekeliruan atau kesalahan yang terjadi pada saat

melakukan entri data.

4.8.7 Processing

Pada tahap akhir, data yang sudah ada diproses dengan

komputer.Peneliti menggunakan dua analisis data yaitu analisis

univariat dan analisis bivariat.Pada penelitian ini peneliti memproses

setiap data sesuai dengan tujuan yang dinginkan yaitu menganalisis

data univariat dan bivariat. Setelah hasil analisis didapatkan melalui

65
proses tersebut, peneliti menginterpretasikan hasil tersebut dalam

bentuk narasi yang terdapat dalam bab 5 – 7.

4.9 ANALISIS DATA

4.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melakukan analisis terhadap

distribusi frekuensi dari varabel – variabel yang digunakan dalam

penelitian ini. Variabel yang akan dianalisis univariat data demografi,

peran supervisi kepala ruangan dan peaksanaan SPO oral hygiene.

Analisis yang digunakan yaitu proporsi dari masing – masing kategori

pada variabel yang diteliti.

x
Rumus : P= x 100%
n

Keterangan :

P = Frekuensi

x = Jumlah yang didapat

n = Jumlah sampel

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisis bivarat dilakukan untuk mencari hubungan antara data

variabel yaitu variabel bebas dan varibel terikat yang dilakukan dengan

uji Chi- Square yaitu uji statistik yang digunakan untuk menguji

signifikasi dua variabel (Hastono, 2007). Analisis ini bertujuan untuk

melihat hubungan anatara dua variabel yaitu variabel independen

66
(Pelaksanaan Oral Hygiene) dan variabel dependen (Penurunan

Ventilator Associated Pneumonia). Dalam penelitian kesehatan uji

signifikan dilakukan dengan menggu dan batas kemaknaan (alpha) =

0,05 dan 95 % confidence interval. Dengan ketentuan bila :

4.9.2.1 P Value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima (P value ≤

α). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan.

4.9.2.2 P Value > 0,05 berarti Ho diterima dan Ha di tolak (P value >

α). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan.

67

Anda mungkin juga menyukai