Dosen pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
A. Jenis Bahan Pencemar Air
Pada kehidupan makhuk hidup, air memiliki peranan yang sangat penting.
Manusia menggunakan air untuk berbagai kegiatan rumah tangga seperti
memasak, mandi, dan mencuci. Selain itu, air juga digunakan dalam aktivitas
ekonomi penduduk seperti irigasi, industri, dan lain-lain. Namun, dewasa ini kita
tahu bahwa air yang ada di bumi telah banyak tercemar. Pencemaran air
merupakan suatu peristiwa masuknya polutan seperti zat, energi, unsur lain
kedalam air sehingga dapat menyebabkan kualitas air buruk.
Kualitas air yang buruk ditandai dengan adanya perubahan rasa, warna,
dan bau. Bahan polutan tersebut secara umum memiliki sifat toksik yang sangat
berbahaya bagi makhluk hidup. Menurut Palar (1994), toksisitas (daya racun) dari
polutan yang selanjutnya menjadi pemicu terjadinya pencemaran. Salah satu
bahan pencemar yang memiliki daya racun sangat tinggi adalah merkuri (Hg).
1. Mikroorganisme patogen
Bakteri coliform merupakan bakteri yang sering digunakan sebagai
bakteri indikator penyebab pencemaran air, meskipun bakteri coliform
bukan merupakan penyebab sebenarnya dari penyakit. Mikroorganisme
lain yang sering ditemukan di permukaan air dan menjadi penyebab
penyakit bagi kesehatan manusia meliputi: Burkholderia
pseudomallei, Cryptosporidium parvum, Giardia lamblia, Salmonella,
Novovirus serta jenis cacing parasit dan beberapa virus lainnya.
Sumber : amazine.co
2. Kontaminan kimia
Kontaminan kimia dapat terbagi menjadi zat organik dan
anorganik. Polutan air yang bersifat organik meliputi: deterjen, By Product
desinfektan, limbah pengolahan makanan meliputi zat-zat seperti lemak
dan minyak, insektisida dan herbisida, organohalides dan senyawa kimia
lainnya, minyak hidrokarbon, termasuk bahan bakar (bensin, solar, bahan
bakar jet, dan minyak bakar) dan pelumas (oli motor), produk sampingan
pembakaran bahan bakar, serpihan dari kegiatan penebangan pohon dan
semak, senyawa volatil organik (VOC) seperti pelarut industri dari
penyimpanan yang tidak tepat, bifenil Polychlorinated (PCB),
Trichloroethylene, Perklorat, serta berbagai senyawa kimia yang
ditemukan dalam produk kebersihan dan produk kosmetik.
Polutan air anorganik meliputi: limbah industri (terutama sulfur
dioksida), sedimen dari buangan lokasi konstruksi, amonia dari limbah
makanan, pupuk yang mengandung nitrat dan fosfat, limbah kimia sebagai
produk sampingan industri, logam berat dari kendaraan bermotor,
penebangan, dan situs pembukaan lahan.
Item makroskopik kasat mata yang disebut sampah laut saat
ditemui di laut lepas meliputi: sampah (misalnya kertas, plastik, atau
makanan sampah) yang dibuang oleh orang-orang di pinggir pantai,
bersama dengan pembuangan sampah, yang kemudian terkena hujan dan
mengalir ke saluran badai dan akhirnya dibuang ke laut.
Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan terlarut, dan partikulat
terhadap lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat ditunjukkan secara
skematik sebagai berikut :
Di dalam air terdapat berbagai macam zat dan kondisi (misalnya panas)
yang dapat memperburuk kualitas air sebagai akibat pencemaran, sehingga tidak
dapat digunakan untuk aktivitas tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar
bukan hanya karena terdapat bahan pencemar pada air tersebut, namun apabila air
tersebut tidak dapat memenuhi kriteria suatu kebutuhan tertentu, air tersebut juga
dapat dikatakan tercemar. Misalnya, suatu sumber air yang mengandung bakteri
penyakit atau mengandung logam berat masih dapat digunakan untuk kebutuhan
industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, namun air tersebut tidak dapat
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti keperluan air minum, mencuci,
mandi dan memasak.
Widiyanto (2015) telah melakukan penelitian di Kalikabong yang
mendapat kesimpulan bahwa polusi air yang tejadi di Kalikabong 33,33% berasal
dari limbah industri, 47,62% limbah rumah tangga dan 19,04% berasal dari
limbah perkotaan. Menurut lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah,
limbah domestik dibagi menjadi dua macam yaitu pertama, air limbah domestik
yang berasal dari air cucianyang mengandungi sabun, deterjen, minyak, dan
pestisida. Kedua adalah air limbah yang berasal dari kakus yang membawa hasil
berupa sabun, sampo, tinja, dan air seni. Air limbah domestik menghasilkan
senyawa organik berupa protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Saat
musim kemarau debit air menurun hingga 300%, maka masukan bahan organik ke
dalam air akan mengakibatkan penurunan kualitas air. Tanda bahwa air
lingkungan telah tercemar adalah terdapat perubahan dapat diamati yang dapat
digolongkan sebagai berikut.
Sumber : labsmk.com
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Rineka Cipta
Widiyanto, Agnes Fitria. Polusi air tanah akibat limbah industri dan limbah rumah
tangga. Jurnal KEMAS Vol. 10 No. 2 (2015) : 246-254