Anda di halaman 1dari 2

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK

PROSEDUR BARU, BAHAN BERBAHAYA DAN


PERALATAN YANG BARU
No.Dokumen : 445/8.1.8.7/SOP/SM/2017
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2017
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Jhonferi Sidabalok


SEMANGGANG NIP. 198001182006041014

1. Pengertian Pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya dan peralatan yang
baru suatu kegiatan yang bertujuan menginformasikan kepada petugas laborat guna
pengguna prosedur baru, bahan berbahaya atau alat baru.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melaksanakan dan pendidikan
untuk prosedur baru, bahan berbahaya dan perlatan yang baru.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Semanggang no.445/8.1.7.1/SK/SM/2016 tentang Pengendalian
Mutu Laboratorium
4. Referensi Pedoman Praktek laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good Laboratory Praktise )
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktoral Jenderal Bina Pelayanan
Penunjang Medik Tahun 2008.
5. Prosedur / 1. Kepala tata usaha melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa akan ada
Langkah- pelatihan dan pendidikan untuk prosedur, bahan yang berbahaya ataupun alat yang
langkah baru bagi petugas laboratorium.
2. Kepala puskesmas mengintruksikan kepada petugas laboratorium untuk mengikuti
pelatihan dan pendidikan untuk prosedur yang baru, bahan berbahaya atau alat
yang baru.
3. Petugas laboratorium mengikuti pelatihan dan pendidikan.
4. Petugas melapor kepada kepala puskesmas bahwa pendidikan pelatihan dan
pendidikan untuk prosedur yang baru, bahan berbahaya dan alat yang baru telah
dilaksanakan.
5. Petugas membuat laporan hasil pelatihan pendidikan untuk prosedur yang baru,
bahan berbahaya dan alat yang baru.
6. Petugas menyampaikan hasil pelatihan dan pendidikan melalui rapat lokmin
puskesmas.
7. Petugas membuat SPO penggunaan prosedur yang baru, bahan berbahaya dan alat
yang baru.
8. Petugas menerapkan pelatihan pendidikan untuk prosedur yang baru, bahan
berbahaya dan alat yang baru melalui kegiatan pelayanan di laboratorium.
9. Petugas berusaha meningkatkan kinerja pelayanan laborat di puskesmas sesuai
SOP.
10. Koordinator layanan klinis melakukan evaluasi pelaksanaan penggunaan prosedur
yang baru, bahan berbahaya atau alat yang baru menggunakan daftar tilik.
11. Koordinator layanan klinis melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa telah
dilakukan evaluasi.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Laboratorium.
8. Dokumen  Kerangka Acuan Pedoman Petugas.
Terkait
1
9. Rekaman Historis Perubahan

No Hal Yang dirubah Isi Perubahan Mulai Berlaku Tanggal

Anda mungkin juga menyukai