Anda di halaman 1dari 5

GD 1: Pendalaman Kaidah Dasar Bioetika

Panduan Diskusi Kelompok

Cara mengerjakan:
o Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
o Tiap kelompok berdiskusi mengenai checklist Beneficence, Nonmaleficence,
Autonomi, dan justice melalui kasus yang telah disediakan
o Apabila mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami poin-poin dalam
checklist, mahasiswa dapat bertanya pada tutor kelompok
o Waktu diskusi 100 menit. Apabila sebelum waktu habis mahasiswa telah selesai
dengan keempat KDB, minta mahasiswa untuk mendiskusikan kasus dengan checklist
yang berbeda
o Sepuluh menit terakhir, tutor memberikan rangkuman mengenai pendalaman Kaidah
Dasar Bioetika

Kasus Pemicu Beneficence


Bahan diskusi: BENEFICENCE

Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih awal di
tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan
deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan
jaga dan membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns Sitta menyapa setiap pasien
dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien dengan teliti sambil
menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya
pada lembar perawatan. Ketika dokter bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil
pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi lanjutan bagi
pasien-pasien yang dirawatnya.

Check List Beneficence

Kriteria Ada Tidak N/A


/Bertentangan
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih,
rela berkorban untuk kepentingan orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya
sejauh menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih
banyak dibandingkan dengan keburukannya
5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang

1
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia
7. Pembatasan goal-based oriented
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi
pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara
keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle

Bahan diskusi: NONMALEFICENCE


Dokter Prima adalah seorang Spesialis Bedah di kota Manokat, sebuah Ibu Kota Kabupaten.
Selain berpraktek di RS Kabupaten, ia juga membuka praktek pribadi di rumhanya pada pagi
hari sebelum ke RS dan sore setelah dinas di RS. Suatu pagi ditempat praktek pribadinya, ia
kedatangan seorang pasien dari desa. Pasien itu korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri
atas akibat benturan dengan sepeda motor yang menabraknya.
Keadaan pasien saat datang masih sadar. Setelah diperiksa, dokter Prima segera menganjurkan
pasien untuk masuk Rumah Sakit karena harus menjalani pengawasan lanjut yang ketat
(observasi trauma tumpul abdomen), namun pasien menolak.
Karena ia adalah pasien terakhir, dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS
bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk melihat parah tidaknya penyakit
pasien. Pasien setuju. Dokter Prima berpesan agar hasil pemeriksaan segera disampaikan
padanya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan Hb dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr Prima
menemukan perut mulai membesar dan kencang serta abdominal tap positif (terdapat cairan
bebas/darah dalam rongga perut). Dokter Prima menyimpulkan sang pasien mengalami
perdarahan dalam rongga perut yang kemungkinan diakibatkan oleh ruptur atau robeknya
limpa. Dokter Prima langsung menjelaskan keadaan sakit penderita dan rencana untuk operasi
laparatomi. Tapi walaupun sudah dijelaskan bahwa jika tidak dioperasi maka perdarahan dalam
rongga perut akan berlangsung terus dan akan mengakibatkan kematian, pasien tetap menolak
operasi namun bersedia masuk untuk perawatan.
Beberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan tidak
sadar. Tindakan yang harus segera diambil satu-satunya adalah operasi untuk menghentikan
perdarahan. Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca operasi pasien
membaik dan pulang dalam keadaan sehat.

2
Check List Nonmaleficence
Kriteria Ada Tidak N/A
/Bertentangan

1. Menolong pasien emergensi


2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah :
- pasien dalam keadaan amat berbahaya
(darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang penting
(gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan
tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya
mengalami resiko minimal)
3. Mengobati pasien yang luka
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan
euthanasia)
5. Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
6. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
7. Mengobati secara proporsional
8. Mencegah pasien dari bahaya
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena
kelalaian
11. Memberikan semangat hidup
12. Melindungi pasien dari serangan dari luar
13. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang
kesehatan / kerumah-sakitan yang merugikan pihak
pasien/keluarganya

3
Bahan diskusi: AUTONOMI
Pak Didik bekerja sebagai apoteker di Apotik ”Obat Murah”. Hari itu ia melayani seorang
pasien yang datang membawa resep dari dokter ahli penyakit dalam. Pasien meminta Pak Didik
untuk menghitung terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus keseluruhan
obat. Setelah memberikan hitungan, pak Didik menanyakan apakah pasien akan menebus
keseluruhan obatnya. Ia menjelaskan pada pasien bahwa seluruh obat yang diberikan adalah
obat paten dan bukan obat generik. Pasien kemudian menanyakan berapa biaya yang perlu ia
bayarkan apabila membeli obat generik. Ia juga menanyakan perbedaan dan persamaan obat
paten dengan generik. Setelah memberitahukan hasil penghitungan dan menjelaskan
persamaan dan perbedaan obat paten dan generik, Pak Didik menanyakan pada pasien, obat
jenis apa yang ingin ditebus oleh pasien.

Check List Autonomi

Tidak N/A
Kriteria Ada /Bertentangan

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai


martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
(pada kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi
pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien
pada kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan
pasien

4
Bahan diskusi: JUSTICE
Drg. Adi adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah Elit di Menteng. Pasiennya
banyak dan sebagian besar dari kalangan menengah keatas, pasien-pasienny banyak namun
teratur karena dilayani sesuai urutan. Ketika sedang memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang
seorang ibu bersama anaknya, Tinoc yang jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah.
Petugas loket melaporkan kondisi tersebut pada doikter Ady. Atas petunjuk drg Ady petugas
diminta untuk menginformasikan kondisi tersebut pada pasien yang lain sebelum ibu tersebut
dilayani. Pasien yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya. Setelah dirawat dokter
memberi obat yang menurut drg Ady bisa dibeli di apotik mana saja.

Check List Justice

Kriteria Ada Tidak N/A


/Bertentangan
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang
telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality,
accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan/diskriminasi
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan
kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan
kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian
(biaya, beban, sanksi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang
tepat dan kompeten
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa
alasan sah/tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
penyakit/gangguan kesehatan
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,
status sosial, dll

Anda mungkin juga menyukai