Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR MEMBERI TETESAN DAN SEMPROT HIDUNG

Sinus hidung dapat diberi obat dengan cara senprot, tetes atau tampon. Pemberian obat
dilakukan pada posisi terlentang dengan kepala ditekuk ke belakang. Klien harus
diperingatkan untuk menghindari penggunaan obat yang berlebihan karena memicu efek
berulang yang menyebabkan hidung tersumbat. Obat tetes Nasal efektif untuk mengobati
infeksi.

Indikasi : Dilakukan pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.

LANGKAH PROSEDUR
1. Periksa program obat dari dokter, Memastikan pemberian obat yang aman dan
meliputi nama klien, nama obat, tepat.
konsentrasi larutan, jumlah tetesan, dan
waktu pemberian obat.
2. Merujuk pada catatan medis untuk Akan mempengaruhi posisi yang akan klien
menentukan sinus mana yang perlu ambil selama obat dimasukkan.
diobati.
3. Cuci tangan. Mengurangi penularan infeksi.
4. Siapkan peralatan dan suplai :
a. Obat yang disiapkan dengan alat Alat tetes atau aplikator tidak perlu steril,
tetes yang bersih. tetapi harus bersih.
b. Kartu, format, atau huruf cetak nama
obat.
c. Tisu wajah
d. Bantal kecil (bila perlu) Digunakan dalam mengatur posisi klien.
e. Kain lap (bila perlu) Digunakan untuk membersihkan nares.
5. Periksa identifikasi klien dengan Memastikan klien yang menerima obat benar.
membaca gelang identifikasi dan
menanyakan nama klien.
6. Kenakan sarung tangan. Inspeksi kondisi Temuan menjadi dasar untuk memantau efek
hidung dan sinus. Palpasi adanya nyeri obat. Rabas akan mengganggu absorpsi obat.
tekan pada sinus.
7. Jelaskan prosedur tentang pengaturan Membantu mengurangi kecemasan.
posisi dan sensasi yang akan timbul,
misalnya rasa terbakar atau tersengat
pada mukosa atau sensasi tersedak ketika
obat menetes ke dalam tenggorok.
8. Atur suplai dan obat di sisi tempat tidur. Memastikan prosedur berlangsung lancar dan
teratur.
9. Instruksikan klien untuk Mengeluarkan mukus dan sekresi yang dapat
menghembuskan udara, kecuali di menghambat distribusi obat.
kontraindikasikan (mis. Resiko
peningkatan tekanan intrakranial atau
hidung berdarah).
10. Memberi obat tetes hidung :
a. Bantu klien mengambil posisi Posisi ini memberi akses ke saluran hidung.
telentang.
b. Atur posisi kepala yang tepat : Posisi memungkinkan obat mengalir ke sinus
1) Faring posterior-tekuk kepala yang terganggu.
klien ke belakang.
2) Sinus ethmoid atau sfenoid-
tekuk kepala ke belakang di atas
pinggiran tempat tidur atau
tempatkan bantal di bawah bahu
dan tekuk kepala ke belakang.
3) Sinus frontal dan maksilaris-
tekuk kepala ke belakang di atas
pinggiran tempat tidur atau
kepala ditengokkan ke sisi yang
akan diobati.
Sangga kepala klien dengan Mencegah otot leher meregang.
tangan non dominan.
c. Instruksikan klien untuk bernafas Mengurangi peluang tetesan nasal teraspirasi
melalui mulut. ke dalam trakea dan paru-paru.
d. Pegang alat tetes 1 cm di atas nares Mencegah kontaminasi alat tetes.
dan masukkan jumlah tetesan yang Memasukkan obat ke tulang ethmoid
diinstruksikan melalui garis tengah memfasilitasi distribusi obat ke mukosa
tulang ethmoid. hidung.
e. Minta klien berbaring telentang Mencegah kehilangan obat sebelum
selama 5 menit. waktunya melalui nares.
f. Tawarkan tisu wajah untuk Memungkinkan jumlah obat yang diabsorpsi
mengeringkan hidung yang berair maksimal.
(ingusan), tetapi peringatkan klien
untuk tidak menghembuskan napas
dari hidung selama beberapa menit.
11. Memberi semprot hidung.
a. Bantu klien berbaring telentang. Posisi memberi akses ke saluran hidung.
b. Atur posisi kepala yang tepat :
1) Tekuk kepala klien ke belakang. Posisi memungkinkan obat mencapai saluran
hidung.
2) Sangga kepala klien dengan Mencegah peregangan otot leher.
tangan non dominan.
3) Untuk anak-anak, jaga kepala Mencegah semprot tertelan.
dalam posisi tegak.
c. Pegang ujung wadah tepat di bawah Posisi menjadi akses terbaik bagi semprot
nares. untuk mencapai saluran hidung.
d. Instruksikan klien untuk menarik Meningkatkan jumlah obat yang mencapai
napas ketika semprot masuk ke saluran hidung maksimal.
dalam jalan saluran hidung.
12. Bantu klien mengambil posisi yang Mengembalikan rasa nyaman.
nyaman setelah obat diabsorpsi.
13. Lepas sarung tangan dan buang suplai Mempertahankan lingkungan yang rapi dan
yang kotor dalam wadah yang tepat. teratur, mengurangi penularan
Cuci tangan. mikroorganisme.
14. Catat pemberian obat, termasuk nama Pencatatan yang tepat pada waktunya
obat, jumlah tetesan, lubang hidung yang mencegah kesalahan dalam pemberian obat
dimasukkan obat, dan waktu pemberian (mis.pengulangan pemberian dosis obat).
obat.
15. Observasi adanya efek samping pada Obat yang diabsorpsi melalui mukosa dapat
klien selama 15 sampai 30 menit setelah menimbulkan reaksi sistemik.
obat diberikan.

Anda mungkin juga menyukai