Anda di halaman 1dari 73

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA

DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG PENDENGARAN


DI P.T PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
KEBUN OPHIR KABUPATEN PASAMAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2007

SKRIPSI

OLEH

EFRIANIS
051000515

FALKUTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
ABSTRAK

Efrianis
Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat
Pelindung Pendengaran Di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

x + 14 Daftar Pustaka + 53 halaman + 8 lampiran

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional.


Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
pengetahuan, sikap, pengawasan dan pelatihan tenaga kerja terhadap pemakaian APP
di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Barat
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007 di mana populasi adalah semua tenaga kerja
yang bekerja di bagian pengolahan kelapa sawit yang berjumlah 84 orang dan yang
menjadi sample adalah 45 orang.
Diperoleh bahwa dari 45 orang responden sebagian besar responden
berpengetahuan baik, bersikap baik, dengan menyatakan pengawasan kurang dan
pelatihan kurang, berdasarkan uji chi-square dapat disimpulkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara pengetahuan, sikap, pelatihan dengan pemakain APP dengan
nilai p>0,05 dan terdapat hubungan antara pengawasan dengan pemakaian APP
dengan nilai p<0.05.
Disarankan agar memberlakukan kembali sistem pengawasan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

Kata Kunci : Tenaga kerja, Pengetahuan, Sikap ,Pengawasan, Pelatihan, pemakain


APP

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : EFRIANIS

Tempat/Tanggal Lahir : Pari/19 September 1982

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 7 orang

Alamat Orang Tua : Desa Parit Kec. Koto Balingka Kab. Pasaman

Prop. SUMBAR

Alamat Di Medan : Jl. H.M Yamin No.237 Medan

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1989-1995 ( SDN 30 Parit Kec. Koto Balingka - SUMBAR)

2. Tahun 1995-1998 (MTSN Ujung Gading - SUMBAR)

3. Tahun 1998-2001 (SMUN 01 Ujung Gading - SUMBAR)

4. Tahun 2001-2004 (Akademi Hiperkes dan Kesehatan Kerja

Padang-SUMBAR)

5. Tahun 2005-2007 (Fakultas Kesehatan Masyarakat – USU MEDAN).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH S.W.T atas rahmat dan

karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat pelindung

Pendengaran Di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat tahun 2007”.

Adapun tujuan penulis skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

yang ditetapkan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua

pihak, demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang membantu hingga terwujudnya skripsi ini, terutama kepada Ibu Ir.

Kalsu Mkes selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Lina Tarigan Apt, MS Pembimbing II

yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan

dukungan kepada penulis.

Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak

terhingga kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
2. Ibu Dra. Lina Tarigan Apt, MS sebagai ketua Departemen KKK Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

3. Seluruh Staf Pengajar dan Sivitas Akademik, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam menyelesaikan pendidikan

dan skripsi ini.

4. Bapak Manajer P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir yang

telah memberikan izin dalam penelitian ini.

5. Seluruh Stef .T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir yang telah

membantu berlangsungnya penelitian ini.

6. Ayahanda Arlis dan Ibunda Nurmala dan kakak-kakak serta adik saya dan

seluruh keluarga besar yang telah memberikan bantuan moril dan materil

selama pendidikan.

7. Teman-teman angkatan 2005 khususnya peminatan KKK dan teman-teman

lainya.

8. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang

telah memberikan bantuan kepada penulis.

Medan, Desember 2007

Penulis

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………….. i
RIWAYAT HIDUP PENULIS………………………………………..………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………………….....…………............ iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..….. v
DAFTAR TABEL…………………………………………………..…………… viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………...………………...….. x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….…….. 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 4
1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………..………….. 4

1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………………….…….. 5


1.4 Manfaat Penelitian……………………………………..………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Pelindung Pendengaran (APP) ……………………………...…….. 7
2.1.1 Tujuan dan Manfaat Pemakain APP………………………………….. 8
2.1.2 Jenis-Jenis APP……………………………………………………….. 8
2.1.3 Ketentuan APP……………………………………………………….. 10
2.1.4 Kriteria Pemakain APP…………………………………….…………. 10
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas APP…………….. 11
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian APP……………….……... 11
2.3 Kerangka Konsep………………………………………….…..…….. 19
2.4 Hipotesa Penelitian………………………………………………….. 19
2.9 Variabel Penelitian……………………………………………………..
BABIII METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………….…….. 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………... 21

3.2.1 Lokasi Penelitian………………………………..…………….…….. 22

3.2.2 Waktu Penelitian…………………………………………………….. 22

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
3.3 Populasi dan Salmpe……………………………….…………………... 23

3.3.1 Populasi………………………………………………..…………….. 23

3.3.2 Sampel…………………………………………………………...….. 23

3.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………...…….. 24


3.5 Definisi Operasional…………………………………………………… 24
2.6 Aspek Pengukuran…………………………………………………….. 24
3.6 Teknik Pengolahan Data……………………………………...……….. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum Responden………………………...……………….. 27
4.1.1 Sejarah Sinfkat Berdirinya P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat…………..……………..27
4.1.2 Jumlah Tenaga Kerja di P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat…...………………….. 29
4.1.3 APP Yang Disediakan di P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat………...…………….. 29
4.1.4 Pengawasan yang dilakukan di P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat…………..…….…….. 29
4.1.5 Pelatihan yang dilakukan di P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat……………...……….. 31
4.1.6 Proses Pengolahan di P.T Perkebunan Nusantara VI ( Persero)
Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat……...……………….. 33
2.2 Karakteristik Responden…………………………….……..………….. 39
2.3 Pemakaian APP……………………………………………………….. 41
4.4 Pengetahuan………………………………….…………………..…..... 41
4.5 Sikap…………………………………………………………….…….. 42
4.6 Pengawasan………..………………………………………………….. 42
4.7 Pelatihan……………………………………………...……………….. 43
4.8 Pengetahuan Terhadap Pemakain APP……………….……………...... 43

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.9 Sikap Terhadap Pemakain APP……………………………………….. 44
4.10 Pengawasan Terhadap Pemakain APP…………...………………….. 45
4.11 Pelatihan Terhadap Pemakain APP…………………………………..
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Responden……………………..……………….….. 47
5.2 Pengetahuan…………………………………………………..……….. 47
5.3 Sikap…………………………………………………………….…….. 47
5.4 Pengawasan…………………………………………...……………….. 48
5.5 Pelatihan………………………………………………...…………….. 48
5.6 Pemakain APP…………………………………………….….……….. 48
5.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Pemakain APP…….…….………….. 49
5.8 Hubungan Sikap Dengan Pemakain APP…………………….……….. 49
5.9 Hubungan Pengawasan Dengan Pemakain APP………..…………….. 50
5.10 Hubungan Pelatihan Dengan Pemakain APP…………….…………..
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan………………………………………………...………….. 52
6.2 Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kerja Di P.T Perkebunan VI (Persero)


Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat................................... 30

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di P.T Perkebunan VI (Persero)


Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat................................... 39

Tabel 4.3.Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat.............. 40

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat.............. 40

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pemakain APP Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat............... 41

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat............... 41

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat............... 42

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat............... 42

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan Di P.T Perkebunan


VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat............... 43
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pemakain
APP Di P.T Perkebunan VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Prop. Sumatera BArat .............................................................................. 43

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pemakain


APP Di P.T Perkebunan VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman
Prop. Sumatera BArat .............................................................................. 44

Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan Terhadap Pemakain


APP Di P.T Perkebunan VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman
Prop. Sumatera BArat .............................................................................. 45

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan Terhadap Pemakain


APP Di P.T Perkebunan VI (Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman
Prop. Sumatera BArat .............................................................................. 46

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Intensitas Kebisingan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit P.T

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Lampiran 3 Pengambilan Sampel

Lampiran 4 Lembaran Chek List

Lampiran 5 Master Data

Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data

Lampiran 7 Proses Produksi P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian Di P.T Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Kebun Ophir Kab. Pasaman Prop. Sumatera Barat

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor industri memegang peranan penting dalam memacu perekonomian

nasional selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat meningkatkan

devisa negara dan dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan dalam menciptakan

lapangan kerja.

Pertumbuhan industri yang pesat tanpa disertai dengan upaya pengamanan

efek samping penerapan tehnologi akan menimbulkan berbagai masalah keselamatan

dan kesehatan kerja dan kebakaran, cacat bahkan kematian. Oleh karena itu upaya-

upaya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan upaya pencegahan kecelakaan

kerja pada semua sektor kegiatan produksi harus terus dilakukan secara

berkesinambungan.

Pencegahan dan pengendalian potensi bahaya ditempat kerja dapat dilakukan

secara Engineering Control, Administrative Control dan Personal Protection Control

(PPC) yang dikenal dengan Alat Pelindung Diri (APD) (Depnaker RI, 2002).

Alat Pelindung Diri adalah upaya terahir dalam melindungi tenaga kerja

apabila Enginering control dan Administrative control tidak dapat dilakukan dengan

baik dalam melakukan pekerjaan (Depnaker RI, 2002).

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 yaitu tentang keselamatan dan kesehatan

kerja yang mengatur syarat-ayarat keselamatan kerja untuk memberikan alat-alat

perlindungan diri pada tenaga kerja dan pengurus wajib menunjukkan dan

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
menjelaskan pada setiap tenaga kerja baru tentang alat-alat pelindung diri pada tenaga

kerja yang bersangkutan (Permenaker RI, 2002).

Peraturan perundang-undangan mengatur kewajiban dan hak tenaga kerja

untuk memakai alat pelindung diri yang diwajibkan, di lain pihak pengurus

diwajibkan memberikan secara cuma-cuma alat pelindung diri yang diwajibkan pada

tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang

lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang

diperlukan menurut petunjuk pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja (Depnaker

RI, 1999).

Alat Pelindung Diri yang digunakan tenaga kerja bermacam-macam bentuk

dan jenisnya hal ini dipengaruhi resiko tempat kerja, tempat kerja yang terpapar

bising diperlukan Alat Pelindung Pendengaran (Suma’mur, 1996).

Alat Pelindung Pendengaran (APP) berfungsi untuk melindungi tenaga kerja

dari suara yang tidak diinginkan (Bising) dan melindungi telinga dari percikan api

dan logam-logam panas, adapun jenisnya yaitu sumbat telinga (Ear plug) dan tutup

telinga (Ear muff) (Depnaker RI, 1999).

Alat Pelindung Pendengaran (APP) bagi tenaga kerja sangat dibutuhkan

dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dilain pihak

pemakaian alat pelindung pendengaran belum optimal dengan alasan psikologis, tidak

enak, tidak nyaman dan sebagainya sehingga statistik kecelakaan menunjukkan

kecelakaan banyak disebabkan karena faktor manusia. Kecelakaan kerja diperusahaan

disebabkan karena keadaan yang berbahaya (Unsafe condition). Selain itu kecelakaan

dapat disebabkan oleh perilaku yang membahayakan (Unsafe action) seperti akibat

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
melamun, lalai, acuh tak acuh besarnya kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan

yang berbahaya rata-rata 15% dari seluruh kecelakaan, sedangkan yang disebabkan

oleh perilaku yang membahayakan adalah 85% sehingga lebih diwaspadai

(Suma’mur, 1996).

P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir merupakan perusahaan

pengolahan kelapa sawit yang merupakan Produk utamanya CPO, yang mempunyai

pabrik pemgolahan kelapa sawit yang mengolah TBS hingga menghasilkan minyak

sawit dan inti sawit (Plam Karnel). Bahaya yang paling dominan terjadi di PTP.

Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir seperti terpotong, terjatuh, tertimpa, kebakaran,

peledakan dan terpapar dengan kebisingan, panas, debu dan juga selalu berhubungan

dengan lingkungan kerja yang membahayakan.

P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir sudah memiliki

kebijakan tetang keselamatan dan kesehatan kerja yang baik tetapi penulis melihat

masih adanya tenaga kerja yang tidak menggunakan alat pelindung Pendengaran

dalam melakukan pekerjaannya sedangkan tempat kerja mereka terpapar kebisingan

yang terus menerus selama 8 jam setiap hari dengan intensitas bising diatas NAB (85

Desibel) yang sangat berbahaya terhadap pendengaran tenaga kerja dengan itu di

perlukan alat untuk melindungi pendengaran.

Dalam hal ini pihak perusahaan menyediakan alat pelindung pendengaran

pada setiap tenaga kerja yang bekerja dibagian pengolahan kelapa sawit, alat yang

diberikan berupa sumbat telinga (Ear plug) yang dapat melindungi pekerja dari

kebisingan 0-30 dB.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Berdasarkan hal diatas disini penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja sehingga

kurangnya pemakaian alat pelindung pendengaran pada tenaga kerja yang bekerja

dibagian pengolahan kelapa sawit P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang berhubungan dengan pemakaian APP

pada tenaga kerja yang bekerja dibagian pengolahan kelapa sawit P.T Perkebunan

Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat

Tahun 2007.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian APP di

bagian pengolahan P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten

Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

2.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tenaga kerja tentang APP di P.T

Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman

Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
2. Untuk mengetahui gambaran sikap tenaga kerja terhadap pemakaian alat

pelindung pendengaran di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

3. Untuk mengetahui gambaran pengawasan terhadap pemakaian alat pelindung

pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

4. Untuk mengetahui gambaran pelatihan terhadap pemakaian alat pelindung

pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

5. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tenaga kerja dengan pemakaian alat

pelindung pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun

2007.

6. Untuk mengetahui hubungansikap tenaga kerja dengan pemakain alat

pelindung pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun

2007.

7. Untuk mengetahui hubungan pengawasan dengan pemakaian alat pelindung

pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

8. Untuk mengetahui hubungan pelatihan dengan pemakaian alat pelindung

pendengaran pada tenaga kerja P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan tentang pemakain APP pada

tenaga kerja.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti yang akan datang.

3. Tersedianya data mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

penggunaan alat pelindung pendengaran di PTP. Nusantara VI (Persero)

Kebun Ophir.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Pelindung Pendengaran (APP)

Menurut upaya pengendalian (controling) Alat Pelindung Diri merupakan

upaya terakir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan terhadap potensi bahaya

yang mungkin terjadi pada waktu melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik

dan administrative tidak mungkin lagi diterapkan. Namun beberapa jenis alat

pelindung diri harus mutlak dikenakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan

pekerjaan. Alat pelindung diri jenis ini antara lain seperti alat pelindung Pendengaran,

sarung tangan, helm, sepatu. Saat menghadapi potensi bahaya yang dihadapi serta

sesuai dengan bagian tubuh yang perlu dilindungi (Depnaker RI, 2002).

Untuk menentukan jenis alat pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya di

tempat kerja dengan kriteria yang tepat, sesuai dengan bagian tubuh yang dilindungi,

tidak memiliki bahaya tambahan terhadap pekerjaannya, serta nyaman di kenakan

oleh tenaga kerja merupakan hal yang tidak mudah karena memerlukan pengetahuan,

pengalaman tersendiri, pelatihan penggunaan alat pelindung diri merupakan salah

satu cara untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (Depnaker RI,

2002).

Alat pelindung Pendengaran diperlukan apabila tingkat kebisigan ditempat

kerja sudah mencapai 85 dB diatas 8 jam/hari. Alat pelindung Pendengaran berfungsi

untuk melidungi pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan melindungi telinga dari

percikan api atau logam-logam yang panas yang ada ditempat kerja mereka bekerja

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
dan mencegah terjadinya penyakit akibat kerja agar tercapainya tenaga kerja yang

produktif (Depnaker RI, 2004).

Dalam pemakaian alat pelindung Pendengaran ada dikategorikan dalam 2 cara

1. Dispossible Ear plug (Satu kali pakai dan langsung dibuang)

2. Non dispossible Ear plug (Bisa beberapa kali pakai), biasanya terbuat dari karet

yang dipakai untuk waktu yang lama (Depnaker RI, 2004).

2.1.1 Tujuan dan Manfaat Pemakaian APP

1. Tujuan Pemakaian APP

Pemakaian APP bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan merupakan

upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari potensial bahaya

pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan.

2. Manfaat Pemakaian APP

Keuntungan pemakaian APP dapat dirasakan oleh tiga pihak yaitu:

Perusahaan:

1. Meningkatkan keuntungan karena hasil produksi dapat terjamin baik jumlah

maupun mutunya.

2. Penghematan biaya pengobatan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja.

3. Menghindari terbuangnya jam kerja akibat absentisme tenaga kerja, sehingga

dapat tercapai produktifitas dengan tinggi dan obsiensi yang optimal.

Tenaga Kerja:

1. Menghindari diri dari resiko pekerjaan seperti PAK dari kecelakaan fisik

maupun mental.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
2. Memberikan perbaikan kesejahteraan pada tenaga kerja sebagai akibat adanya

keuntungan perusahaan.

Masyarakat dan Pemerintah:

1. Meningkatkan hasil produksi dan menguntungkan perekonomian negara dan

jaminan yang memuaskan bagi masyarakat

2. Menjamin kesejahteraan masyarakat tenaga kerja, berarti melindungi sebagian

penduduk Indonesia dan membantu usaha-usaha kesehatan pemerintah.

3. Merupakan suatu usaha kesehatan masyarakat yang akan membantu kearah

pembentukan masyarakat.

2.1.2 Jenis-jenis APP

Alat pelindung Pendengaran yang digunakan oleh tenaga kerja ada banyak

jenis nya ini hal ini ditentukan oleh intensitas bising yang ada dilingkungan kerja,

sumbat telinga dapat dibuat dari kapas, plastic, karaet alam dan karet sintesis

(Depnaker RI, 2004) yang terdiri dari:

1. Sumbat Telinga (Ear plug)

Adalah alat pelindung telinga yang cara penggunaannya dimasukkan kedalam

liang telinga, dapat mengurangi intensitas suara 8-30 dB biasanya digunakan untuk

tempat kerja yang intensitas bisingnya 100dB.

Earplaq terbagi atas:

1. Fanmable type

2. Costum-molded type

3. Premolded type.

Keuntungan Ear plug (Sumbat Telinga):

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
1. Mudah dibawa karena ukurannya kecil

2. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat yang panas

3. Tidak membatasi gerakan kepala.

4. Harganya relative murah, dapat dipakai efektif oleh si pemakai kacamata,

tutup kepala, anting-anting.

Kerugian Ear plug (Sumbat telinga):

1. Pemasangannya yang tepat memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup

telinga.

2. Tingkat proteksinya lebih kecil dari ear muufs (tutup telinga).

3. Bagi supervisor sulit memonitor tenaga kerja apakah memakai atau tidak.

4. Hanya dapat dipakain oleh saluran telinga yang sehat.

5. Bila tangan yang digunakan untuk memakai ear plug kotor, maka

memudahkan saluran telinga mendapat infeksi.

2. Tutup Telinga (Ear muuf)

Adalah alat pelindung telinga yang cara pemakaiannya didtutupkan kepada

seluruh daun telinga, alat ini lebih efektif dari sumbat telinga serta dapat mengurangi

suara 25-40 dB biasanya digunakan pada tempat kerja yang intensitas bisingnya

diatas 110 dB.

Keuntungan Ear Muuf:

1. Residu suara oleh tuup telinga lebih dai sumbat telinga.

2. Satu ukuran tutup telinga dapat dipakai oleh beberapa orang dengan ukuran

telinga yang berbeda.

3. Mudah di monitor pemakaiaannya oleh pengawas.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4. Dapat dipakai pada telinga yang terkena infeksi.

5. Tidak mudah hilang.

Kerugian Ear Muuf (Tutup telinga):

1. Tidak nyaman dipakai di tempat yang panas

2. Efektifitas kenyamanan pemakainya dipengaruhi oleh pemakaian kacamata,

tutup kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga.

3. Penggunaannya yang terlalu sering mengakibatkan pita penghubung yang

berpegas karena sering diteuk, maka daya reduksinya akan berkurang.

2.1.3 Ketentuan APP

1. Alat pelindung telinga harus dapat melindungi pendengaran dari bising yang

berlebihan

2. Harus ringan, nyaman dipakai, sesuai dan efisiensi

3. Harus menarik dan harga yang tidak trlalu mahal

4. Tidak memberikan efek samping/aman dipakai

5. Tidak mudah rusak

2.1.4 Kriteria Pemakaian APP

1. Biasanya alat pelindung telinga yang dibutuhkan ditentukan oleh intensitas

kebisingan dan waktu pemaparan yang perkenankan.

2. Pemilihan Alat Pelindung Telinga biasanya tergantung dari kesenanga

pemakaianya.

3. Alat pelindung telinga yang memberikan perlindungan yang akurat dan nyaman

akan dapat diterima dengan baik oleh pemakainya.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Latihan tentang pemakaian alat pelindung telinga terhadap tenaga kerja akan

tampak bermanfaat dari pada memberikan sangsi.

2.1.5 Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Efektifitas APP

1. Kebocoran Udara

2. Perambatan gelombang suara

3. Vibrasi/getaran alat itu sendiri

4. Konduksi suara melalui tulang dan jaringan

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakain APP

Menurut Notoadmodjo (1974), banyak factor yang mempengaruhi tenaga kerja

mau atau tidaknya menggunakan Alat Pelindung Diri, anatara lain adalah:

1. Sejauh mana pemakai mengerti kegunaannya

2. Kemudahan dan kenyamanan dipakai, dengan gangguan paling minimal

terhadap prosedur kerja yang normal

3. Sanksi-sanksi ekonomis, sosial dan disiplin yang dapat digunakan untuk

perubahan sikap tenaga kerja.

2.2.1 Fakror Tenaga Kerja

2.2.1.1 Perilaku Tenaga Kerja

Perilaku dipandang dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat

luas yang berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain-lain. Benyamin Bloom

(1908) membagi perilaku kedalam tiga domain yaitu: Kognitif, Afektif dan

Psikomotor

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi reaksi

organisme terhadap linkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila

ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut

rangsangan. Suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku baru.

Hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian terletak didalam diri

individu itu sendiri yang disebut faktor intern dan sebagian terletak diluar diri

individu yang disebut faktok ektern yaitu faktor linkungan. Bentuk operasional

perilaku yang dapat diukur adalah pengetahuan, sikap dan tindakan.

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil daru tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakuakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengeahuan dapat

didefinisikan sebagai sekumpulan informasi yang dipahami , yang diperoleh dari

proes belajar semasa hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktusebagai alt

penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungan.(Notoadmodjo,1993)

Pengetehuan merupakan domai yng sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasri

oleh pengetahuan. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan

dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Reksohadiprodjo,1990)

Asosiasi psikologi Amerika berpendapat bahwa dalam tidaknya pengetahuan

seseorang terhadap penguasaan suatu materi dapat dikategorikan menjadi enam

tingkatan.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Dari tingkatan terendah sampai dengan tingkatan tertinggi, tingkatan tersebut dapat

dijelaskan sebagai Domain on the toxonomyof educational objectives, yaitu:

1. Tahu, didefinisikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali suatu yang spesifik dari suatu rangsangan yang telah diterimanya.

2. Memahami, didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar dari suatu objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut secara benar.

3. Aplikasi, didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mengunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi sebenarnya.

4. Analisis, didefinisika sebagai kemampuan untuk menjabarkan suatu materi tau

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu unsur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lainnya.

5. Sintesis, didefinisikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk suatu keseluruhan yang baru, atau

kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi, didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakuakan penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penilain itu berdasarkan pada kriteria yang telah

ditentukan sendiri atau dengan menggunakan kriteria-krieria yang sudah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau kuesioner yang

menanyakan tentag isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden

(Notoadmodjo, 1993)

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
b. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek, disebutkan juga bahwa sikap itu adalah kesiapan

atau kesediaan untuk bertindak dan bukan pelaksana motif tertentu.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapia adalah

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi

terhadap objek dilingkungan tertetu sebagai penghayatan terhadap suatu objek.

Menurut Suwarno (1991) sikap merupakan pendapat atau pandangan

seseorang tentang suatu objek yang mendahului tindakannya. Sikap tidak mungkin

terbentuk sebelum mendapatkan informasi atau melihat juga mengalami sendiri suatu

objek. Sikap dapat diuraikan sebagai suatu bentuk respon evaluatif, yaitu suatu respon

yang sudah dalam suatu pertimbangan oleh individun yang bersangkutan.

Sikap mempunyai karakteristik, yaitu:

1. Selalu ada objek

2. Biasanya bersifat evaluatif

3. Relatif mantap

4. Dapat diubah

Menurut Suma’mur bahwa sikap terhadap keselamatan dan kesehatan kerja ada

dua tafsiran yaitu tafsiran pertama adalah tingkat operasional yang meliputi

keselamatan yang kompleks reaksi tenaga kerja terhadap pekerjaan dan

lingkungannya, sedangkan tafsiran kedua bertalian dengan sikap tenaga kerja terdap

keselamatan atas nama dinamika psikologi.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Demikian juga Suma’mur menyatakan bahwa secara statistik terlihat bahwa

pekerja yang berumur muda sering mengalami kecelakaan dibanding dengan tenaga

kerja yang lebih tua jadi sikap juga dipengaruhi oleh faktor umur.

Sikap bila dilihat dari stukturnya mempunyai tiga komponen pokok yaiti:

1. Komponen kognitif (kepercayaan, keyakinan), yaitu segala sesuatu ide atau

gagasan tentag sifat atau karakteristik umum objek.

2. Komponen afektif (kehidupan emosioal dan evaluasi terhadap suatu objek).

Biasanya merupakan perasaan pada suatu iobjek

3. Komponen psikomotor (kecendrungan untuk bertindak).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (totol

attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan

emosioal memangberperan penting

tenaga kerja (Notoadmodjo, 1981).

2.2.2 Faktor Manajemen

1. Pelatihan

Notoadmodjo (1993) mengatakan pelatihan adalah salah satu bentuk prose

pendidikan, dengan pelatihan tenaga kerja sebagai sarana pendidikan akan

memperoleh pengalaman belajar yang ahirnya menimbulkan perubahan perilaku.

Pelatihan juga merupakan bagian daripemberdayaan sumber daya manusia.

Setiap individu memerlukan latihan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu untuk

melaksanakan pekerjan tertentu untukmencapai tujuan tertentu. Pelatihan juga

berkaitan dengan perobahan tingkah laku, fungsi suatu sitem pelatihan ialah

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang

ditentukan sebelumnya sebagai produk hasil dari pelatihan.

2. Pengawasan

Pengawasan adalah fungsi didalam manajemen fungsional yang harus

dilaksanakan oleh seiap pimpinan terhadap pelaksanaan kerja dilingkungannya. Oleh

karena itu juga setiap pimpinan memiliki fungsi yang melekat didalam jabatannya

untuk melakukan pekerjaan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan tugas pokok masing-masing.

Menurut Schermerhorn (2002), Pengawasan adalah proses dalam menetapkan

ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil

yang diharapkan sesuaia dengan kinerja yang diterapkan.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
2.3 Kerangka Konsep Penelitian

Karakteristik TK
1. Umur
2. Pendidikan
3. Masa Kerja

Faktor Tenaga Kerja

1.Pengetahuan
2.Sikap

Pemakaian Alat
Pelindung
Pendengaran

Faktor Manajemen

1. Pengawasan
2. Pelatihan

2.4 Hipotesa Penelitian

1. Ada hubungan antara pengetahuan tenaga kerja dengan pemakaian alat

pelindung pendengaran.

2. Ada hubungan anatara sikap tenaga kerja dengan pemakaian alat pelindung

pendengaran.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
3. Ada hubungan antara pengawasan tenaga kerja dengan pemakaian alat

pelindung pendengaran.

4. Ada hubungan anatara pelatihan tenaga kerja dengan pemakaian alat

pelindung pendengaran.

2.5 Variabel Penelitian

2.5.1 Variabel Bebas (Independen Variabel)

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Pengawasan

4. Pelatihan

2.5.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel)

1. Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian yang

digunakan adalah cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di PTP. Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir tepatnya

di bagian pengolahan kelapa sawit dengan alasan:

1. Masih banyaknya tenaga kerja yang tidak memakai APP dalam bekerja

diperusahaan tersebut.

2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

tenaga kerja dalam pemakaian alat pelindung pendengaran dipabrik tersebut.

3. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak perusahaan untuk melakukan

penelitian.

3.2.2 Waktu Penelitan

Penelitian ini dilakukan pada Juli-Desember tahun 2007.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang bekerja dibagian

pengolahan kelapa sawit P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat tahun 2007 yaitu sebanyak 80 orang

yang bekerja pada stasiun Sterilizer, Creane, Press, Klarifikasi dan Pengolahan biji

Kamar Mesin dan Boiler.

3.3.2 Sampel

Sampel diambil sebanyak 43 orang, adapun cara pengambilannya dengan

menggunakan rumus Vincent (1991) adalah sebagai berikut :

N .Zc 2 xP(1 − P)
n=
N .G 2 + Zc 2 .P(1 − P

80.(1,96) 2 x0,5.(1 − 0,5)


n=
80.(0,1) 2 + (1,96) 2 x0,5(1 − 0,5)

n= 43

Keterangan:

N = Besar Populasi

n = Besar sampel

Zc = Nilai Derajat Kepercayaan=95% (1,96)

P = Proporsi dari Populasi, ditetapkan (p=0,5)

G = Galat Pendugaan (0,1)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan observasi

dengan menggunakan kuesioner tenaga kerja/responden.

3.4.2 Data Sekunder

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Data sekunder diperoleh dari pihak perusahaan pada bagian personalia.

3.5 Definisi Operasional

1. Pengetahuan, adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang

Alat Pelindung Pendengaran dalam pencegahan kecelakaan.

2. Sikap, adalah Tanggapan responden terhadap pemakaian Alat Pelindung

Pendengaran untuk mencegah kecelakaan

3. Pengawasan adalah pengawasan yang dilakukan oleh supevisor atau atasan

terhadap tenaga kerja dalam penggunaan alat pelindung Pendengaran dalam

melakukan pekerjaan.

4. Pelatihan adalah praktek pemakaian alat pelindung pendengaran yang baik.

5. Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran, partisipasi dari tenaga kerja untuk

menggunakan APP selama melakukan pekerjaan.

3.6 Aspek Pengukuran

1. Pemakaian alat pelindung Pendengaran dapat dilihat dari hasil observasi dengan

menggunakan lembaran ceklist langsung pada tenaga kerja dan dikelompokkan

kepada dua kelompok:

a. Pakai APP, apabila tenaga kerja menggunakan alat pelindung

pendengaran selama melakukan pekerjaan.

b. Tidak Pakai, apabila tenaga kerja tidak memakai alat pelindung

pendengaran selama melakukan pekerjaan.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
2. Pengetahuan diukur dengan memeberikan skor terhadap pertanyaan. Jumlah

pertanyaan 7, dengan total skor tertinggi 21 dimana setiap pertanyaan memiliki

bobot tertinggi 3, dengan ketentuan pemberian skor:

a. Skor 1 (satu): diberikan jika responden tidak menjawab.

b. Skor 2 (dua): diberikan bila responden menjawab salah.

c. Skor 3 (tiga): diberikan bila responden menjawab benar.

3. Sikap diukur dengan memberikan skor terhadap pertanyaan. Jumlah pertanyaan 9

dengan total skor (tertinggi) 27 dimana setiap pertanyaan memiliki bobot tertinggi

3 dengan ketentuan pemberian skor:

a. Skor 1 (satu): diberikan jika responden menjawab tidak setuju.

b. Skor 2 (dua): diberikan bila responden menjawab kurang setuju.

c. Skor 3 (tiga): diberikan bila responden menjawab setuju.

4. Pengawasan diukur dengan memeberikan skor terhadap pertanyaan. Jumlah

pertanyaan 3 buah dengan total skor tertinggi 9 dimana setiap pertanyaan

memiliki bobot tertinggi 3 dengan ketentuan pemberian skor:

a. Skor 1 (satu): diberikan jika responden tidak pernah.

b. Skor 2 (dua): diberikan bila responden menjawab kadang-kadang

c. Skor 3 (tiga): diberikan bila responden menjawab selalu.

5. Pelatihan diukur dengan memberikan skor terhadap pertanyaan. Jumlah pertanyaan

4 dengan skor tertinggi 12 dimana setiap pertanyaan memiliki bobot tertinggi 3

dengan ketentuan pemberian skor:

a Skor 1 (satu): diberikan jika responden menjawab tidak pernah

b Skor 2 (dua): diberikan bila responden menjawab kadang-kadang

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
c. Skor 3 (tiga): diberikan bila responden menjawab selalu

Maka berdasarkan jumlah skor yang diperoleh untuk pertanyaan pengetahuan,

sikap, pengawasan dan pelatihan maka diklasifikasikan dalam 3 kategori

(Pramoto H):

a. Nilai kurang, apabila responden hanya dapat nilai < 40% dari nilai maksimum.

b. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 40-75% dari nilai maksimum.

c. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai >75% dari nilai maksimum.

3.7 Tehnik Pengolahan Data

Pengelompokan data dilakukan secara manual selanjutnya data diolah dengan

menggunakan komputer. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-

square taraf 0.05 dengan program SPSS Versi 10.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir


Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat.
4.1.1 Sejarah Umum Berdirinya P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat.
Kebun P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten

Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat adalah sejak penjajahan belanda pada masa

itu disebut Ondernening Ophir diusahakan oleh perusahaan NV. Kultuir

Maatschappiy Ophir yang pusatnya berkedudukan di Amsterdam. Pada tahun 1945,

belanda menyerah kepada Jepang lagsung kebun ophir ini dikuasai jepang sampai

Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Tahun 1945 kebun ophir yang tinggal dalam kehancuran dibeli oleh

Departemen Hankam R.I di pihak konsensi belanda. Rencana untuk buka kembali

kebun ini gagal karena terjadi pemberontakan PRRI sehingga puing-puing

peninggalan belanda yang masih tertinggal itu juga hancur oleh pemberontakan dan

segala peralatan tidak dapat digunakan lagi.

Setelah Indonesia bebas dari perpecahan, telah banyak perusahaan swasta

berusaha untuk mengolahnya, tetapi belum dapat juga terwujud karena memerlukan

biaya yang besar dan tenaga kerja yang ahli. Akirnya pada tahun 1980 pola

perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang berhasil dibentuk dan dikembangkan. Proyek

Nesp Ophir adalah salah satu proyek perkebunan yang dikembangkan oleh

pemerintahdan perusahaan inti rakyat.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Proyek ini dibentuk dan dikembangkan atas Prakarsa Panglima KODAM III

17 Agustus Sumatera Barat, setelah melihat keberhasilan Proyek KODAM II Bukit

Barisan Sei. Balai Propinsi Sumatera Utara yang dikelola oleh P.T Perkebunan

Nusantara (Persero). Prakasa ini didukung oleh Gubernur SUMBAR yang mendapat

persetujuan dari Mentari Pertanian Republik Indonesia melalui surat SPBN

No.5/A/GUB/C/1979 dengan menugaskan P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Kebun Ohir berkaitan dengan pemanfaatan teknis perkelapa sawitan dan manajemen

yang dimiliki dan berdasarkan Kepada Tridarma Perkebunan, yaitu:

1. Meningkatkan devisa negara

2. Meningkatkan lapanga kerja

3. Melestarikan sumber daya alam

Tujuan pemerintah membuka proyek ini untuk meningkatkan taraf hidup petani

berserta pengembangan ekonomi daerah serta meningkatkan devisa nergara.

4.1.2 Jumlah Tenaga Kerja di P.T.P.Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir


Kabpaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga kerja di P.T.P.Nusantara VI (Persero)


Kebun Ophir Kabpaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

No Bidang Jumlah Tenaga kerja


(Orang)
1. Bidang Tanaman 520
2. Bidang Keuangan 45
3. Bidang Umum 73
4. Bidang Pengolahan 84
Jumlah 720
Sumber: PTPN VI (Persero) Kebun Ophir

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.1.3 APP Yang Disediakan Oleh Perusahaan

Alat keselamatan kerja perorangan merupakan alat pelindung yang

diperuntukkan untuk keselamatan karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Pemakain APP pada tenaga kerja harus dapat menjamin keamanan, keserasian

dan kenyamanan sehingga tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan

terbebas dengan penyakit dan kecelakaan kerja. Jenis APP yang dipakai oleh tenaga

kerja yakni Ear Plug (Sumbat Telinga) yang dapat melindungi telinga dari pengaruh

kebisingan 0-30 dB.

Pada setiap tenaga kerja diberikan satu ear plug, diberikan pada saat pertama

melakukan pekerjaan.

Pemeriksaan terhadap kondisi ear plug yang dipakai oleh tenaga kerja jarang

dilakukan oleh pengawas sehingga banyak ear plug yang dipakai tenaga kerja yang

rusak, tidak layak pakai dan sebagian ada yang hilang tampa diketahui oleh

pengawas.

4.1.4 Pengawasan Yang Dilakukan Di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Kebun Ophir

Pelaksanaan K3 ditempat kerja merupakan salah satu upaya perlindungan tenaga

kerja dalam menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat. Upaya ini

brertujuan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang

sebagaiman diamanatkan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang

keselamatan kerja. Pengawasan yang dilakukan di P.T Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Kebun Ophir sebagai berikut:

1. Pengawasan Terhadap Bahaya.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
• Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur

• Inspeksi dilaksanakan oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang telah

memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.

• Daftar periksa (Check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada

saat inspeksi.

• Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan P2K3.

2. Pengawasan Lingkungan Kerja

• Pemantaun lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi,

psikologis dan ergonomi.

• Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur satu kali setahun

dan hasilnya dicatat dan disimpan oleh perusahaan.

3. Pemantauan Kesehatan

• Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan

perlu dilakukan yakni pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.

• Pemeriksaan kesehata dilakukan oleh Dokter Perusahaan yang ditunjuk oleh

yang berwenang.

• Catatan pelaksanaan kegiatan disimpan oleh perusahaan.

4. Pemantauan Alat Pelindung Diri

• Pemantauan terhadap kondisi alat pelindung yang digunakan oleh tenaga

kerja.

• Pengawasan terhadap pemakain alat pelindung pada tenaga kerja.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Pengawasan terhadap pemakain APP dilakukan oleh supervaisor/atasan, yang

pada setiap unit kerja diawasi oleh satu orang pengawas yang ditunjuk oleh

perusahaan. Dalam pengawasan pemakain APP pada tenaga kerja kurang

diperhatikan oleh pengawas, hal ini terlihat masih banyaknya tenaga kerja yang tidak

menggunakan APP pada saat melakukan pekerjaan.

4.1.5 Pelatihan yang dilakukan Di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Kebun Ophir

Pelatihan dilakukan dengan strategi pelatihan sebagai berikut:

• Analisa kebutuhan pelatihan yang mencakup persyaratan K3 harus

dilaksanakan.

• Pelatihan harus dilaksanakan bagi semua tingkatan dalam perusahaan

• Pelatihan harus membedakan tingkat kemampuan dan latar belakang

pendidikan.

• Pelatihan dilakukan oleh badan yang berwenang.

• Perusahan menyimpan dan mendokumentasikan catatan seluruh pelatihan

• Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin peningkatan

secara berkelanjutan.

Pelatihan diberikan kepada supervisor dan tenaga kerja.

1. Pelatihan bagi supervisor

• Anggota manajemen dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang

mencakup penjelasan tentang kewajiban hokum dan prinsip-prinsip serta

pelaksanaan K3.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
• Manajemen dan supervisor menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan

tanggung jawab mereka.

2. Pelatihan bagi tenaga kerja

• Pelatihan diberikan pada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan

yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik.

• Pelatihan diselenggarakan pada tenaga kerja apabila ditempat kerjanya terjadi

perubahan sarana atau proses produksi.

Pelatihan pemakain Alat Pelinduing Diri khususnya pemakain APP pada tenaga

kerja dilakukan satu kali saja saat pelatihan awal pemakainAPP. Pelatihan dilakukan

dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya APP dan praktek langgsung

penggunaan APP dan didukung dengan memberikan brosur petunjuk pemakain APP.

4.1.6 Proses Pengolahan Kelapa Sawit P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat.

Proses Produksi yaitu pemanen Tandan Buah Segar (TBS), kemudian

diangkut ke pabrik lalu diolah untuk menghasilakn minyak murni dan inti dengan

mutu yang lebih baik. Untuk memproses buah kelapa sawit perlu melalui beberapa

tahapan proses dan stasiun antara lain sebagai berikut:

Stasiun Penerimaan (Loading Ramp)

Sebelum TBS dimasukka kedalam loading ramp terlebih dahulu dilakukan

penimbangan, buah segar yang ditimbang perlu diketahui mutunya secara visual,

yang dapat dilakkan ditempat penerimaan buah, pengujian atau sortasi tidak perlu

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
dilakukan secara acak agar ekonomis dan efisien. Penilaian terhadap mutu TBS

didasarkan atas standar fiksi tandan.

Loading Ramp berperan untuk memuat buah kedalam lori, selaian itu juga

berfungsi sebagai tempat penimbunan buah sementara. Kapasitas loding ramp

minimal dapat menampung lebih kurang 40 % TBS dari kapasitas pabrik kelapa sawit

(PKS). Penimbunan TBS di loading ramp akan menurunkan kualitas minyak sawit.

Pada pabrik kelapa sawit ophir ini loading ramp terdiri dari 30 pintu pengisian buah,

pintu ini digerakka oleh sistem hidrolik.

Stasiun Perebusan (Sterilizer)

Buah dari loading ramp dibawa menggunakan lori dengan kapasitas 2,5 ton/lori.

Tujuan perebusan ini adalah:

1. Menghentikan aktifitas enzim lipase yangmerangsang protein bahan enzim

lemak beas

2. Melepaskan buah dari opliket.

3. Menurukan kadar air

4. Melepaska serat dari biji

5. Membantu proses pelepasan inti dari cangkang

Tipe sterilizer yang digunakan adalah tipe horizontal yang mampu menampung

22,5 ton TBS yang berada pada 9 buah lori dalam setiapp sterilizer. Pada PKS Ophir

Pasaman ini memiliki 4 buah sterilizer. Lori-lori tadi dimasukkan ke dalam sterilizer

dengan bantuan staktor. Pada masing-masing sterilizer dipasang alat pengukur

tekanan.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Mekanisme perebusan dilakukan dengan sistem Tripel Peack yang dengan

cara pemberian tekanan 1,5 kg/cm, setelah itu sistem air kondensasinya dibuang dan

dilanjutkan dengan pemberian tekanan 3 kg/cm secara konstan selama perebusan.

Waktu perebusan 90-100 menit sekali perebusan.

Stasiun Pemipilan Buah (Creane)

Buah rebusan yang keluar dari sterilizer segera akan dipipil, lori tersebut akan

ditarik dengan menggunakan jonder, kemudian buah rebusan akan keluar dengan

sterilizer dan diangkat ke atas dengan Hoisting Crane, kemudian dituangkan dengan

cara memutar lori degan titik sumbunya menuju Auto Pider. Fungsi dari Auto Fider

adalah untuk mengatur frekuensi jatuhnya buah menuju troser berdasarkan kapasitas

alat.

Terser berputar untuk memisahkan buah dari tandan yang telah direbus

pemipilan buah dilakukan dengan membanting buah dalam drum yang berputar,

tandan bergerak keatas sesuai dengan putaran tombol, kemudian tandan terjatuh dan

terbanting, buah terlepas dari spilep. Tandan kosong sawit yang keluar dari tesper

diangkut dengan button Cros yang dipilih dengan menju keproses selanjutnya.

Stasiun Pengempaan (Press)

Buah yang sudah dipilh diangkut Ban Elavator ke digester, digester sering disebut

ketel aduk yang terdiri dari alat perajang yang berada dalam bejana yang panas yang

dipersiapkan agar bahan-bahan lebih mudah dikempa pada Secrew Pres. Alat

perajang berfungsi untuk melepaskan biji sambil memecah kantong-kantong minyak.

Buah sawit berada dalam digester lebih kurang 20 menit dengan suhu 90Cº-130Cº

kemudian yang keluar dari digestr dilanjutkan pengolahanya pada digester .

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Mekanispe pengempaan ialah masuknya adaonan kedalam screw pres dan mengisi

worm, volume setiap worm berbeda semakin mengarah keujung maka semakin kecil

pula tingkat pengunjungan, sehingga perpindahan dalam masa akan menyerap

minyak terperas.

Pada srew pres diberi tekanan lawanan yang digerakkan oleh electromotor. Hal

ini bertujuan untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan lawan atau cone

yang rendah akan menyebabkan kadar ampas dengan minyak tinggi, Sedangkan jika

tekanan cane tinggi menyebabkan persentase biji pecah yang tinggi akan

menyebabkan kerusakan pada electromotor Srew Pres.

Air pengencer yang diberikan pada alat scew press tergantung pada jenis alat

pengencer dilakukan dengan cara menyiram ke dalam presan dari atas bagian tengah

screw press, jumlah air yang dibutuhkan tergantung dengan suhu air pengencer.

Stasiun Klarifikasi

Cairan yang keluar dari presan dan di geser dan di tampung dalam Send Trap

Tannk (STT). Alat ini berguna untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang

akan dialirkan keayakan, dengan maksud ayakan terhindar dari gesekan pasir yang

akan dapat menyebabkan kerusakan ayakan. Alat ini bekerja berdasarkan gravitasi

yaitu mengendapkan padatan.

Dari STT minyak dialirkan keayakan getar (Vibro Separayor) pemakaian ayakan

getaran non oil solid yang berukuran besar, ayakan ini bertujuan dengan berkerja

dengan gerakan ayakan ukuran 30 dan 40 Mess. Pada ayakan getar ditambahkan air

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
panas dengan tujuan agar partikel-partikel pasir dapat memisahkan dengan baik suhu

air pencuci diusahakan tetap panas 80-90 Cº.

Minyak yang berasal dari gerakan ayakan getaran mengalir ke Poceveri Oil Tank

(POT). POT untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut proses minyak

dipertahankan hingga suhu 80 Cº, kemudian minyak dialirkan menuju top tank yang

berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat dalam minyak

campuran minyak yang terdapat dalam top tank terdiri dari tiga lapisan minyak,

lapisan sluge dan lapisan lumpur akan mengendap pada bagian dasar tanki.

Minyak dari top tank mengalir menuju Continous Setting Tank (CST), CST

adalah tipe bak bersambung yang dapat memisahkan lumpur sambil mengalir dalam

satu bak ke bak yang lain. Pemisahan dapat berlanggsung dengan baik jika kecepatan

air lebih lambat dari kecepatan mengendap dari zat yang berat jenisnya tinggi.

Pemisahan sludge berjalan dengan baik yaitu pada bak pertama cairan pemisahkan

menjadi dua fase yaitu fase ringan dan fase berat. Fase berat mengalir dari satu bak

kebak yang lain melalui dasar tanki sedangkan fase ringan mengalir melaui bagian

atas.

Semakin tinggi suhu minyak akan mempercepat proses pemisahan minyak

dari slidge. Dan kemudian dikumpulkan pada oil tank. Minyak dari oil tank dialirkan

ke oil Perifier yang berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran.

Minyak dari purifier mengandung kadar air 0,6 - 1% perlu dikeringkan agar air

tersebut tidak berfungsi sehingga bahan pereaksi pada reaksi hidrolisis, maka untuk

menghilangkan air tesebut perlu dilakukan pengeringan khusus, alat yang diguanakan

adalah Oil Vakum Dryer, alat ini terdiri dari tabung berdiri tegak yang dihubungkan

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
oleh sistem sinjektor untuk menurunkan tekanan dalam minyak hingga 50 TORR.

Pengisian kedalam alat ini dapat dilakukan dengan pompa akan akan tetapi masuknya

disarankan pada kevakuman alat pengering, oleh karena itu pengaturan pemasukan

minyak dan tekanan uap memerlukan perhatian serius.

Stasiun Pengolahan Biji (Karnel)

Ampas yang keluar dari Screw Press terdiri dari serat dan biji yang masih

mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan, oleh karena itu dipecah dengan

alat pemecah amapas yang disebut Cute Breaker Conveyer, alat ini berperan

memecah gumpalan ampas dan menganggkutnya kedalam fiber siklon. Prinsip

pemisahan atara serabut dan biji menggunakan perbedaan berat jenis. Serabut yang

ringan akan terhisap oleh blow sedangkan biji karena memiliki biji yang berat akan

jatuh menuju Polisling Drum.

Biji yang mengandung Dektin yang terdapat anatara tempurung dengan inti.

Untuk memepermudah pemecahan biji dari creator maka paktin yang berfungsi

sebagai pelekat pada tempurung perlu dirombang dengan proses kimia. Kadar proses

pengeraman biji dialurkan dengan panas antara 40-60°c. Biji yang telah diperas akan

dipecah didalam Nut Grading yaitu drum berputar terdiri dari ukuran lobang yang

berbeda-beda biji yang diseleksi secara vertikal masuk ke nut creaker.

Nut Creaker berfungsi memecah biji dengan sistem pemecahan biji dengan

lempengan biji dinding yang keras. Biji yang dipecah dari nut creaker terdiri dari inti

dan tempurung hasil olahan creker sebelum masuk ke Hidrocyclon mengalami

pemisahan freksi halus oleh winiwing. Freksi halus akan terpisah dan freksi berat

akan tercampur dengan air.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Inti yang berasal dari cyclon mengandung air, air merupakan media untuk

proses reaksi biokimia seperti pembentukan asam lemak bebas, pemecahan protein

dan hidrolisa karbohidrat. Proses penurunan mutu terjadi biasanya terjadi pada proses

penyimpanan dan interaksi kelembapan udara dan kadar inti. Kadar air inti yang

didinginkan dalam penyimpanan 6-7% karena pada kadar mikroba sudah mengalami

kesulitan untuk hidup, permukaan inti sawit yang basah maka media tumbuh mikroba

yang baik sehingga spora yang menempel pada remukaan tersebut lebih cepat

tumbuh.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Umur

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di P.T


Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten
Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

NO Umur Jumlah %
(Tahun) (Orang)
1 < 40 17 39.5
2 ≥ 40 26 60.5
Jumlah 43 100

Dari tabel di atas dapat diperoleh responden yang berumur < 40 tahun

sebanyak 14 orang 17 orang (39.5%) dan yang berumur ≥ 40 tahun 26 orang (60.5%).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.2.2 Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Di P.T Perkebunan Nusantara VI


(Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera
Barat.

NO Tingkat Pendidikan Jumlah %


(Orang)
1 Dasar (SD) 4 9.3
2 SLTP 8 18.6
3 SLTA 25 58.1
4 Tinggi (PT) 6 14.0
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh responden berpendidikan SLTA sebanyak 25

orang (58.1 %).

4.2.3 Masa Kerja

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja Di P.T Perkebunan


Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi
Sumatera Barat.

NO Masa Kerja Jumlah %


(Tahun) (Orang)
1 < 15 19 44.2
2 ≥15 24 55.8
Jumlah 43 100%

Dari tabel di atas dapat diperoleh responden yang bermasa kerja ≥15 tahun

yaitu sebanyak 24 orang atau (55.8 %) dan < 15 tahun sebanyak 19 orang (44.2%).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.3 Pemakaian APP

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Alat Pelindung


Pendengaran Di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

NO Pemakaian APP Jumlah %


(Orang)
1 Tidak Pakai 17 39.5
2 Pakai 26 60.5
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh responden yang memakai APP sebanyak 26

orang (60.5%) dan yang tidak memakai APP sebanyak 17 orang (39.5%).

4.4 Pengetahuan

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di P.T


Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten
Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

NO Pengetahuan Jumlah %
(Orang)
1 Baik 27 62.8
2 Sedang 9 20.9
3 Kurang 7 16.3
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh esponden yang berpengetahuan baik yaitu

sebanyak 27 orang (62.8 %), sedang 9 orang (20.9%) dan kurang 7 orang (16.3%).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.5 Sikap Responden

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan sikap Di P.T Perkebunan


Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi
Sumatera Barat.

NO Sikap Jumlah %
(Orang)
1 Baik 28 65.1
2 Sedang 6 14.0
3 Kurang 9 20.9
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh responden yang bersikap baik yaitu sebanyak

28 orang (65.1%), sedang 6 orang (14.0%) dan kurang 9 orang (20.9%).

4.6 Pengawasan

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengawasan P.T Perkebunan


Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi
Sumatera Barat.

NO Pengawasan Jumlah %
(Orang)
1 Baik 4 9.3
2 Sedang 20 46.5
3 Kurang 19 44.2
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh responden yang menyatakan pengawasan

baik yaitu sebanyak 4 orang (9.3%), sedang 20 orang (46.5%) dan kurang 19 orang

(44.2%).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.7 Pelatihan

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan Di P.T Perkebunan


Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi
Sumatera Barat.

NO Pelatihan Jumlah %
(Orang)
1 Baik 6 14.0
2 Sedang 18 41.9
3 Kurang 19 44.2
Jumlah 43 100

Dari tabel diatas dapat diperoleh responden yang menyatakan pelatihan baik

yaitu sebanyak 6 orang (14.0%), sedang 18 orang (41.9%) dan kurang 19 orang

(44.2%).

4.8 Pengetahuan Terhadap Pemakaian APP

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap


Pemakaian APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat.

NO Pengetahuan Pemakaian APP Total


Tidak Pakai Pakai APP
n % n % N %
1 Baik 10 23.3 17 39.5 27 62.3
2 Sedang 4 9.3 5 11.6 9 20.9
3 Kurang 3 7.0 4 9.3 7 16.3
Jumlah 17 39.5 26 60.5 43 100
P=0,908

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh responden yang berpengetahuan baik

yang memakai APP sebanyak 17 orang (39.5 %), yang tidak memakai APP 10 orang

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
(23.3%), pengetahuan sedang yang memakai APP sebanyak 5 orang (11.6%) yang

tidak memakai APP sebanyak 4 orang (9.3%)dan pengetahuan kurang yang memakai

APP sebanyak 4 orang (9.3%), yang tidak memakai APP sebanyak 3 orang (7.0%)

dengan nilai p=0,908 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan

responden dengan pemakaian APP di P.T.P Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Pasaman Barat.

4.9 Sikap Responden Terhadap Pemakaian APP

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Responden Terhadap


Pemakaian APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

NO Sikap Pemakaian APP Total


Tidak Pakai Pakai
n % N % N %
1 Baik 11 25.6 17 39.5 28 65.1
2 Sedang 2 4.7 4 9.3 6 14.0
3 Kurang 4 9.3 5 11.6 9 20.9
Jumlah 17 39.5 26 60.5 43 100
P=0,910

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh responden yang bersikap baik yang

memakai APP sebanyak 17 orang (39.5 %), yang tidak memakai APP 11 orang

(25.6%), responden yang bersikap sedang yang memakai APP sebanyak 4 orang

(9.3%) yang tidak memakai APP sebanyak 2 orang (4.7%) dan yang bersikap kurang

yang memakai APP sebanyak 5 orang (11.6%), yang tidak memakai APP sebanyak 4

orang (9.3%) dengan nilai p=0,910 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
sikap responden dengan pemakaian APP di P.T.P Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Pasaman Barat.

4.10 Pengawasan Terhadap Pemakaian APP

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengawasan Terhadap


Pemakaian APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun
Ophir Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

NO Pengawasan Pemakaian APP Total


Tidak Pakai Pakai
n % n % N %
1 Baik 1 2.3 3 7.0 4 9.3
2 Sedang 3 7.0 17 39.5 20 46.5
3 Kurang 13 30.2 6 14.0 19 44.2
Jumlah 17 39.5 26 6.05 43
P=0,002

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh responden yang menyatakan

pengawasan baik yang memakai APP sebanyak 3 orang (7.0 %), yang tidak memakai

APP 1 orang (2.3%), responden yang menyatakan pengawasan sedang yang memakai

APP sebanyak 17 orang (39.5%) yang tidak memakai APP sebanyak 3 orang (7.0%)

dan yang menyatakan pengawasan kurang yang memakai APP sebanyak 6 orang

(14.0%), yang tidak memakai APP sebanyak 13 orang (30.2%) dengan nilai p=0,002

menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan

pemakaian APP di P.T.P Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Pasaman Barat.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
4.11 Pelatihan Terhadap Pemakaian APP

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan Terhadap Pemakaian


APP di P.T P Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten
Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007.

NO Pelatihan Pemakaian APP Total


Tidak Pakai Pakai
n % n % N %
1 Baik 2 4.7 4 9.3 6 14.0
2 Sedang 5 11.6 13 30.2 18 41.9
3 Kurang 10 23.3 9 20.9 19 44.2
Jumlah 17 39.5 26 60.5 43 100
P=0,286

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh responden yang menyatakan

pelatihan baik yang memakai APP sebanyak 4 orang (9.3 %), yang tidak memakai

APP 2 orang (4.7%), responden yang menyatakan pelatihan sedang yang memakai

APP sebanyak 13 orang (30.2%) yang tidak memakai APP sebanyak 5 orang (11.6%)

dan yang menyatakan pelatihan kurang yang memakai APP sebanyak 9 orang

(20.9%), yang tidak memakai APP sebanyak 10 orang (23.3%) dengan nilai p=0,286

menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pelatihan dengan pemakaian APP di

P.T.P Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Pasaman Barat.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Responden

Secara umum dapat digambarkan bahwa dari 43 orang responden yang

bekerja dibagian pengolahan kelapa sawit P.T.P Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Pasaman Barat Tahun 2007 yang paling banyak berada pada kelompok umur ≥ 40

tahun yaitu sebanyak 26 orang (60.5 %), tingkat pendididkan SLTA sebanyak 25

orang atau (58.1%) dan masa kerja ≥ 15 tahun yaitu sebanyak 24 orang atau (55.8%).

5.2 Pengetahuan

Berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat bahwa sebagian responden

berpengetahuan baik yaitu sebanyak 27 orang (62.8%), sedang 9 orang (20.9%) dan

kurang 7 orang (16.3%). hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar responden

yang berpengetahuan baik sudah pernah mengikuti pelatihan tentang pemakaian APP.

5.3 Sikap

Berdasarkan sikap responden terhadap pemakaian APP dapat dilihat bahwa

sebagian besar responden bersikap baik yaitu sebanyak 28 orang (65.168.9%) dan

sedang sebanyak 6 orang (14.0%) dan kurang sebanyak 9 orang (20.9%). Hal ini

disebabkan karena sebagian besar responden bersikap baik mempunyai pengetahuan

baik terhadap pemakaian APP.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
5.4 Pengawasan

Berdasarkan tingkat pengawasan yang dilakuan terhadap tenaga kerja sebagian

besar responden menyatakan pengawasan sedang yaitu sebanyak 20 orang (46.5%),

kurang sebanyak 19 orang (44.2%) dan baik sebanyak 4 orang (9.3%). Hal ini

disebabkan karena kurangnya dukungan dari atasan dan tidakadanya sanksi yang

diberikan kepada tenaga kerjayang tidak memakai APP.

5.5 Pelatihan

Berdasarkan pelatihan dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menyatakan

bahwa pelatihan kurang yaitu sebanyak 19 orang (44.2%), sedang sebanyak 18 orang

(41.9%) dan baik sebanyak 6 orang (14.0%). Hal ini disebabkan karena kurangnya

dukungan dari manejar perusahaan untuk mengadakan pelatihan kepada tenaga kerja.

5.6 Pemakaian APP

Pemakaian APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat berdasarka 43 orang responden

yang diteliti yang memakai APP selama melakukan pekerjaan sebesar 26 orang

(60.5%) dan yang tidak memakai APP sebanyak 17 orang (39.5%). Hal ini

disebabkan karena menggunakan APP dapat membuat pekerjaan tidak nyaman,

mengganggu konsentrasi dan kondisi APP yang rusak.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
5.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Pemakaian APP

Dari hasil uju Statistik yang dilakukan ddiperoleh nilai p=0,908. Dengan nilai

p>0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, berarti tidak ada

hubungan antara pengetahuan tenaga kerja dengan pemakain APP di P.T Perkebunan

Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera

Barat dimana masih banyak responden yang berpengetahuan baik yang tidak

memakai APP. Berdasarkan wawancara dengan tenaga kerja hal ini disebabkan

karena ketidaknyamanan saat menggunakan APP, bila APP rusak tidak cepat diganti

oleh perusahaan karena kurangnya pemeriksaan terhadap kondisi APP dan tenaga

kerja merasa kurang bermanfaat menggunakan APP dan kurang mendapat contoh

yang baik dari atasan yang juga tidak memakai APP

5.8 Hubungan Sikap Responden Dengan Pemakain APP

Dari hasil uji statistik yang dilakukan dapat diperoleh nilai p=0.910. Dengan nilai

p>0.05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, berarti tidak ada hubungan

antara sikap dengan pemakain APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun

Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat dimana sebagian besar

tenaga kerja bersikap baik tetapi masih banyak yang tidak memakai APP sewaktu

melakukan pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan perilaku tenaga kerja

yang kurang disiplin terhadap suatu pekerjaan, dan juga didukung oleh kebiasaan

mereka yang jarang menggunakan APP saat bekerja, karena mereka beranggapan

pengalaman mereka yang sudah lama bekerja diperusahaan tersebut.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Pengalaman dan masa kerja juga memicu terbentuknya sikap, sikap yang

diikuti atau tidak oleh suatu tindakan mengacu pula pada pengalaman orang lain.

Tenaga kerja tidak memakai APP meskipun mereka mempunyai respon baik

tehadapnya (Soekidjo, 1998).

5.9 Hubungan Pengawasan Denga Pemakaian APP

Dari hasil uji statistik yang dilakukan dapat diperoleh nilai p=0,002. Dengan nilai

p<0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak, berarti ada hubungan yang

bermakna antara pengawasan denga pemakaian APP di P.T Perkebunan Nusantara VI

(Persero) Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat, dimana

sebagian besar tenaga kerja menyatakan pengawasan kurang baik dengan itu

pemakain APP pada tenaga kerja pun kurang.

Hal ini dipengaruhi oleh sistem pengawasan yang kurang baik dimana supervisor

tidak menjalankan peraturan pengawasan yang telah diberikan oleh perusahaan.

Hal ini sesuai dengan Notoadmodjo (1991) pengawasan merupakan proses dalam

menetapkan ukuran kerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung

pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang diterapkan.

5.10 Hubungan Pelatihan Dengan Pemakain APP

Dari hasil uji statistik yangdilakukan dapat diperoleh nilai p=0,286. Dengan

nilai p>0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima, berarti tidak ada

hubungan pelatihan dengan pemakain APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Kebun Ophir Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat. Dimana sebagian

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
besar tenaga kerja yang memakai APP menyatakan pelatihan kurang. Hal ini

dipengaruhi oleh partisipasi yang baik dari tenaga kerja untuk memakai APP dan

didukung oleh pengetahuan dan sikap tenaga kerja yang baik terhadap pemakain

APP.

Untuk lebih maksimalnya pihak perusahaan juga harus meningkatkan

pelatihan pemakain APP. Pelatihan yang memadai harus diberikan sehingga pemakai

dapat memahami alasan untuk melakukannya (Harrington, 2005).

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data serta analisa yang dilakukan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemakain APP di P.T Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kebun Ophir

Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat masih belum optimal,

dimana tenaga kerja yang memakai APP sebanyak 26 orang dan yang tidak

memakai APP sebanyak 17 orang.

2. Responden yang berpengetahuan baik tentang pemakai APP sebanyak 27

orang (62.8%), sedang 9 orang (20.9%), kurang sebanyak 7 orang (16.3).

3. Responden yang bersikap baik terhadap pemakaian APP sebanyak 28 orang

(65,1%), sedang 6 orang (14.0%), kurang sebanyak 9 orang (120.9).

4. Responden yang menyatakan pengawasan baik sebanyak 4 orang (9.3%),

sedang 20 orang (46.5%), kurang 19 orang (44.2%).

5. Responden yang menyatakan pelatihan baik sebanyak 6 orang (14.0%),

sedang 18 orang (41.9%), dan kurang 19 orang (44.2%).

6. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tenaga kerja dengan

pemakaian APP, p = 0.908.

7. Tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap tenaga kerja dengan

pemakaian APP, p = 0.910

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
8. Ada hubungan yang bermakna antara pengawasan dengan pemakaian APP, p

= 0.002

9. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pelatihan tenaga kerja dengan

pemakaian APP, p = 0.286

6.2 Saran

1. Memberlakukan kembali sistem pengawasan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

2. Perusahaan perlu melakukan pemeriksaan terhadap APP yang diberikan

kepada tenaga kerja

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA

Azwar A.M.P.H, 1987. Metodologi Penelitian. Edisi Pertama. Penerbit PT. Bina
Rupa Aksara, Jakarta.

Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Jenis-jenis APD, Edisi Ke Dua
(Revisi), Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang 2003.

Depertemen RI, 1996. Pelatihan Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.

,2002. Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja untuk


Anggoouta P2K3

, 2004. Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Di


perusahaan.

Eyanoer. H, 1997. Kumpulan Materi Pengajaran Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Bagi P2K3 (Persero) Pelabuhan Indonesia.

Gespersz, V, 1991. Teknik Penarikan Contoh Untuk Penelitian Survei. Penerbit


Transito, Bandung.

Notoadmodjo, 1993. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi


Offset, Yogyakarta.

Notoadmodjo, 1997. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Cetakan Ke


Dua. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Notoadmodjo, 1981. Komponen Pendidikan Pada Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat. Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat FKM-UI,
Jakarta.

Muryito, 1993. Penggunaan APP, BAPERKES Jakarta.

Pratomo H, 1990. Pedoman Usulan Penelitian Badan Kesehatan Masyarakat.


Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Silalahi B, 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penerbit PT.


Pustaka Bina Pressindo, Cetakan Pertama, Jakarta

Suma’mur, 1996. Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja, PT. Gunung


Agung, Jakarta.

Siswanto A, 1983. Alat Pelindung Diri. Manajemen Hiperkes dan Keselamatan


Kerja Volume XVII. NO 4 Oktober-Desember .

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Kuesioner Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Tenaga Kerja Dalam
Pemakaian Alat Pelindung Telinga
di PTPN VI (Persero) Kebun Ophir
Tahun 2007

I. DATA UMUM
1. Nama :
2. Umur :
3. Tingkat Pendidikan :
4. Masa Kerja :
Pengetahuan Tenaga Kerja
Petunjuk: Dibawah ini terdapat 6 pertanyaan, bapak/ibu diminta tolong memberikan

jawaban pada opsi yang dianggap benar, dengan memberi tanda silang (X).

1. Menurut saudara apakah yang dimaksud dengan Alat Pelindung Pendengaran?


a. Alat yang dipakai untuk melindungi telinga dari pengaruh kebisingan.
b. Alat –alat yang dipakai untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja.
c. Tidak tahu
2. Apakah jenis Alat Pelindung Pendengaran yang saudara pakai?
a. Sumbat Telinga (Ear plug)
b. Tutup telinga (Ear muff)
c. Tidak tahu
3. Apakah saudara tahu fungsi dari alat pelindung Pendengaran?
a. Untuk melindungi telinga dari suara bising
b. Untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja
c. Tidak tahu
4. Darimana saudara tahu tentang alat pelindung Pendengaran?
a. Pengawas
b. Orang lain diluar lingkukgan perusahaan
c. Teman sekerja

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
5. Apakah resiko yang timbul apabila didalam bekerja tidak menggunakan alat
pelindung Pendengaran?
a. Gangguan terhadap pendengaran
b. Kecelakaan kerja

c. Tidak tahu
6. Kapan Alat Pelindung Pendengaran harus dipakai?
a. Selama melakukan pekerjaan
b. waktu istirahat

c. Tidak tahu
7. Dalam pengetahuan saudara sebutkan syarat-syarat Alat Pelindung Pendengaran!
a. Enak dipakai, tidak menggangu sewaktu bekerja dan memberikan perlindungan

yang efektif terhadap pengaruh kebisingan

b. Enak dipakai dan enak dipandang orang

c. Tidak tahu
Sikap Tenaga Kerja
Petujuk: Dibawah ini terdapat 9 pertanyaan, bapak/ibu diminta tolong memberikan

jawaban pada opsi yang dianggap benar, dengan memberi tanda silang (X).

1. Apakah saudara setuju bila dalam bekerja diharuskan memakai Alat Pelindung
Pendengaran?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju
2. Dengan memakai Alat Pelindung Pendengaran selama melakukan pekerjaan maka
kita akan terhindar dari gangguan pendengaran akiabat kebisingan
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
3. Mematuhi peraturan, prosedur kerja dan kewajiban memakai Alat Pelindung
Pendengaran dapat mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja
a. Setuju
b. Kurang etuju
c. Tidak Setuju
4. Bagaimana menurut saudara jika pihak perusahaan memeberikan sangsi pada
tenaga kerja yang tidak memakai Alat Pelindung Pendengaran sewaktu bekerja?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju
5. Bagaimana menurut saudara jika mandor menegur saudara bekerja tidak memakai
Alat Pelindung Pendengaran?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju
6. Selalu memakai Alat Pelindung Pendengaran selama bekerja adalah cermin tenaga
kerja yang disiplin?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju
7. Tenaga kerja yang sepatuh terhadap semua peraturan adalah cermin tenaga kerja
yang bertanggung jawab?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak Setuju

8. Kondisi alat pelindung pendengaran yang dipakai dapat mempengaruhi bagi


pemakainya.
a. Setuju
b. Kurang etuju

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
c. Tidak Setuju
9. Apabila alat pelindung pendengaran yang digunakan ada yang rusak maka harus
dilaporkan kepada pengawas.
a. Setuju
b. Kurang etuju
c. Tidak Setuju
Pengawasan
Petujuk: Dibawah ini terdapat 3 pertanyaan, bapak/ibu diminta tolong memberikan

jawaban pada opsi yang dianggapa benar, dengan memberi tanda silang

(X).

1. Sewaktu bekerja apakah dilakukan pengawasan terhadap pemakaian Alat


Pelindung Pendengaran?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah pengawas memberikan teguran pada tenaga kerja yang tidak memakai Alat
Pelindung Pendengaran?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah

3. Apakah diberikan pengarahan pemakaian Alat Pelindung Pendengaran pada tenaga


kerja baru?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Pelatihan
Petujuk: Dibawah ini terdapat 3 pertanyaan, bapak/ibu diminta tolong memberikan

jawaban pada opsi yang dianggapa benar, dengan memberi tanda silang

(X).

1. Apakah pihak perusahaan selalu memberikan pelatihan pemakaian Alat Pelindung


Pendengaran pekerja baru?
a. selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
2. Apakah setiap pelatihan pekerja diberikan buku panduan mengenai pemakaian dan
pemeliharaan Alat Pelindung Pendengaran?
a. selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah pihak perusahaan juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya Alat
Pelindung Pendengaran?
a. selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah pelatihan diberikan oleh ahli K3 atau DEPNAKER?
a. selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
P.T PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
KEBUN OPHIR KABUPATEN PASAMN

Pengukuran intensitas kebisingan


dibagian Pengolahan Kelapa Sawit

NO UNIT INTENSITAS
KEBISINGAN (dB)
1 Loading Ramp 63.58
2 Sterilizer 90.54
3 Creane 92.32
4 Press 97.21
5 Klarifikasi 87.62
6 Karnel 99.32
7 K. Mesin 102.29
8 Bioler 98.62
9 Water Traitment 57.20

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
Pengambilan Sampel Perunit Kerja

Unit Sterilizer

Jumlah Tenaga Kerja 12 orang

12/80 x 43 = 6,45 Diambil 7 Orang

Unit Creane

Jumlah Tenaga Kerja 12 orang

12/80 x 43 = 6,45 Diambil 7 Orang

Unit Press

Jumlah Tenaga Kerja 16 orang

16/80 x 43 = 8,6 Diambil 9 Orang

Unit Klarifikasi

Jumlah Tenaga Kerja 12 orang

12/80 x 43 = 6,45 Diambil 7 Orang

Unit Karnel

Jumlah Tenaga Kerja 12 orang

12/80 x 43 = 6,45 Diambil 7 Orang

Kamar Mesin 3 orang dan 3 orang bagian Boiler

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
MASTER DATA

No umr k.umr Pdn k.pdn mkj k.mkj pgtn k.pgt skp k.skp pgs k.pgs pel k.pel papp
1 42 2 SLTP 2 15 2 8 1 26 3 6 2 5 1 1
2 42 2 SLTA 3 15 2 20 3 26 3 4 1 5 1 2
3 52 2 SD 1 20 2 20 3 27 3 4 1 5 1 2
4 44 2 SLTA 3 16 2 20 3 27 3 4 1 5 1 1
5 36 1 SLTP 2 12 1 8 1 23 3 4 1 5 1 1
6 46 2 SLTA 3 22 2 19 3 23 3 4 1 5 1 1
7 41 2 SLTA 3 11 1 19 3 26 3 4 1 8 2 2
8 36 1 SLTA 3 11 1 10 2 19 2 6 2 8 2 2
9 52 2 SD 1 20 2 21 3 19 2 6 2 8 2 2
10 42 2 SLTP 2 17 2 21 3 19 2 4 1 8 2 2
11 47 2 SLTA 3 18 2 21 3 26 3 6 2 5 1 1
12 38 1 SLTA 3 12 1 8 1 19 2 6 2 4 1 2
13 41 2 SLTP 2 18 2 21 3 26 3 4 1 4 1 1
14 41 2 SLTA 3 18 2 19 3 19 2 9 3 4 1 2
15 40 2 SLTP 2 18 2 10 2 27 3 4 1 5 1 1
16 27 1 SLTA 3 7 1 10 2 11 1 4 1 8 2 1
17 43 2 SLTP 2 16 2 8 1 27 3 6 2 9 3 1
18 32 1 SLTA 3 7 1 10 2 11 1 6 2 5 1 2
19 41 2 SLTP 2 16 2 13 2 11 1 4 1 8 2 1
20 30 1 SLTA 3 3 1 13 2 11 1 6 2 8 2 1
21 45 2 SLTA 3 16 2 18 3 24 3 6 2 8 2 1
22 23 1 SLTA 3 3 1 18 3 24 3 6 2 8 2 2
23 44 2 SLTA 3 17 2 20 3 11 1 4 1 8 2 2
24 30 1 PT 4 3 1 21 3 27 3 6 2 8 2 2

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
25 47 2 SLTA 3 5 1 19 3 23 3 4 1 7 2 2
26 39 1 SLTA 3 7 1 19 3 23 3 6 2 8 2 1
27 29 1 PT 4 16 2 21 3 27 3 6 2 11 3 1
28 38 1 SLTA 3 3 1 19 3 11 1 6 2 7 2 2
29 24 1 SLTA 3 17 2 21 3 11 1 4 1 8 2 2
30 44 2 SLTP 2 9 1 8 1 23 3 6 2 7 2 2
31 39 1 SLTA 3 6 1 8 1 19 2 6 2 5 1 1
32 31 1 PT 4 21 2 21 3 27 3 6 2 11 3 1
33 47 2 SLTA 3 4 1 13 2 11 1 4 1 5 1 2
34 29 1 SLTA 3 21 2 14 2 26 3 6 2 4 1 1
35 53 2 SD 1 17 2 21 3 27 3 4 1 7 2 2
36 49 2 SLTA 3 4 1 14 2 27 3 4 1 4 1 2
37 21 1 SLTA 3 16 2 8 1 27 3 4 1 5 1 2
38 43 2 PT 4 16 2 21 3 20 3 9 3 12 3 2
39 35 1 PT 4 16 2 21 3 20 3 9 3 12 3 1
40 50 2 SD 1 14 1 21 3 20 3 6 2 7 2 2
41 50 2 SLTA 3 12 1 19 3 27 3 6 2 5 1 1
42 45 2 SLTA 3 17 2 19 3 11 1 4 1 5 1 2
43 40 2 PT 4 4 1 21 3 20 3 9 3 12 3 2

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009
KETERANGAN
Umur Pengetahuan Pelatihan
1 < 40 Tahun 1 Kurang < 8 1 Kurang
<5
2 ≥ 40 Tahun 2 Sedang 9-15 2 Sedang
6-8
Tingkat Pendidikan 3 Baik > 16 3 Baik
>9
1 SD Sikap Pemakaian APP
2 SLTP 1 Kurang < 11 1 Tidak
Pakai
3 SLTA 2 Sedang 12-19 2 Pakai
4 Perguruan Tingi (PT) 3 Baik >20
Masa Kerja Pengawasan
1 < 15 Tahun 1 Kurang < 4
2 ≥ 15 Tahun 2 Sedang 5-6
3 Baik >7

Efrianis : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran..., 2007
USU Repository © 2009

Anda mungkin juga menyukai