Anda di halaman 1dari 3

Nama : Margaretha Dea Priscillia

NIM : I1B019062
Kelas : Keperawatan Reguler B

BEBERAPA TERAPI UNTUK MENGATASI PENYAKIT STROKE

Penyakit stroke berhubungan dengan kerja jantung. Sebagian besar orang yang
mengidap penyakit jantung akan mengalami stroke. Jantung merupakan organ muscular
berongga, bentuknya menyerupai piramid atau jantung pisang yang merupakan pusat
sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terletak dalam rongga toraks pada bagian mediastinium
(Syafruddin, 2016)
CVA atau Cerebro Vaskuler Accient biasa dikenal oleh masyarakat dengan istilah
stroke (Padila, 2012). Stroke adalah sebuah penyakit kelainan fungsi saraf akibat kelainan
vascular yang berlangsung lebih 24 jam atau kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak. Sehingga mengakibatkan penghentian suplai darah
ke otak, kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori, dan bicara atau
sensasi (Black dalam Marlina, 2013)
Stroke adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan neurologis
yang disebabkan oleh adanya gangguan suplai darah ke otak. Pada pasien stroke sebagian
besar akan mengalami kecacatan terutama pada kelompok usia 45 tahun (Black dalam
A’la,2017). Stroke biasanya bersifat hemoragik (15%) atau iskemik/nonhemoragik (85%).
Stroke iskemik dikategorikan menurut penyebabnya: stroke trombosit arteri besar (20%),
stroke trombosit arteri penetrasi kecil (25%), stroke embolik kardiogenik (20%), stroke
kriptogenik (30%), dan lan (5%) (Smeltzer, 2015). Penyakit stroke bisa dikatakan sebagai
pecahnya pembuluh darah otak sebagian besar diakibatkan oleh rendahnya kualitas pembuluh
darah otak. Sehingga dengan adanya tekanan darah yang tinggi pembuluh darah mudah
pecah.
Kemudian ada beberapa penyebab terjadinya penyakit stroke diantaranya :
1. Faktor risiko yang dapat diobati/dicegah :
 Perokok
 Penyakit jantung
 Tekanan darah tinggi
 Peningkatan jumlah sel darah merah
 Transient Ischemic Attack (TIA)
2. Faktor risiko yang dapat diubah
 Usia di atas 65 tahun.
 Peningkatan tekanan krotis (indikasi terjadinya artheriosklerosis yang
meningkatkan risiko serangan jantung.
 DM
 Keturunan
 Pernah terserang stroke

Selain itu penyakit stroke dapat dikenali dengan berbagai tanda-tanda yang terjadi
dan dialami oleh penderita. Tanda-tanda penyakit stroke meliputi :
1. Perubahan tingkat kesadaran
2. Perubahan kemampuan gerak.
3. Perubahan ukuran pupil
4. Perubahan tanda vital
5. Keluhan kepala pusing

Adapun beberapa terapi yang dapat digunakn untuk mengatasi penyakit stroke.
1. Terapi Psikologis

Umumnya seseorang yang mengalami stroke akan mengalami depresi yang


cukup berat, karena ini terjadi secara mendadak. Maka, terapi untuk stroke ringan
yang harus dilakukan pertama kali adalah berkaitan dengan psikologis dari orang
tersebut. Terapi ini dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau dengan bantuan dari
tenaga profesional. Terapi stroke psikologis, bertujuan untuk memberikan semangat
kepada pengidap untuk sembuh seperti sedia kala.

2. Akupuntur
Terapi untuk stroke ringan dengan akupuntur menitik beratkan pada titik-titik
atau pusat tertentu yang ada pada syaraf bisa dilakukan pada bagian telapak kaki
untuk mencari penyakit yang bersarang. Akupuntur ini menggunakan media tusuk
jarum yang hanya diberikan beberapa menit saja untuk memperlancar peredaran
darah dan dapat menurunkan tekanan darah. Sehingga mampu membuka
penyumbatan akibat kolesterol di pembuluh darah.
3. Fisioterapi
Fisioterapi merupakan terapi untuk mengobati kelainan otot pada manusia yang
sering terjadi pada pengidap stroke ringan, metode yang diberikan sangat sederhana
dengan mengobati fisik dengan exercise (pelatihan), massage (pemijatan), dan
modilitas alat (penggunaan alat bantu untuk berjalan).

4. Terapt Stem Cell


Terapi untuk stroke ringan ini dilakukan dengan membuat sumber sel baru, di
mana nantinya sel tersebut bisa memperbanyak diri sehingga menjadi sel baru dalam
tubuh pengidap stroke. Terapi inilah yang paling aman, bagi para pengidap serangan
stroke. Maka dari itu terapi ini sungguh sangat disarankan.

5. Terapi Kognitif
Terapi untuk stroke ringan secara kognitif ini adalah upaya mengasah
kemampuan otak dalam mengolah informasi yang masuk ke dalam otak. Terdapat
beberapa cara yang digunakan untuk jenis terapi kognitif ini, salah satunya dengan
melakukan komunikasi lisan dengan pengidap stroke yang mengalami kehilangan
daya bicara.

DAFTAR PUSTAKA

A’la, M.Z. 2017. Pengaruh Bereavement Life Review terhadap Kesejahteraan Spiritual.
Jurnal Keperawatan Padjajaran, 5(2), 216-225.
Marlina. 2013. Fungsi Kemandiian Pasien Stroke. Jurnal Ners, 8(1), 57-63.
Padila. 2012. Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Redaksi Halodoc. 2017. “Lakukan 5 Terapi Ini untuk Sembuhkan Stroke Ringan.”
https://www.halodoc.com/lakukan-5-terapi-ini-untuk-sembuhkan-stroke-ringan.
Diakses 15 Desember 2019
Smeltzer, S.C. 2015. Keperawatan Medikal-Bedah (Handbook For Brunner % Suddarth’s
Texbook of Medical-Surgical Nursing) (12th ed. : E.A Mardella, ed.). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Syaifuddin. 2016. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan &
Kebidanan (M. Ester, ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai