Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELAKSANAAN PONEK RS PUPUK KALTIM PRIMA SANGATA


TAHUN 2019

1. PENDAHULUAN
Program PONEK pelayam obsetri Neonatal Emergancy Komprehenshif adalah upaya
pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB. Pemerintah berharap 75% Rumah sakit
kabupaten/ kota dapat menyelenggarakan program ponek berdasarkan vivi misi rumah
sakit, berdasarkan hal tersebut rumah sakit kami ingin ikut serta dalam program pemerintah
untuk mengadahkan pelayanan PONEK guna menurunkan angka kematian dan kesakitan
ibu dan bayi.

2. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI ) di Indonesia masih tinggi dibandingkan negra lain di Asia
tenggara. Berdasarkan demografi kesehatan Indonesia tahun 2007 AKI di Indonesia
244/10.000 kelahiran hidup, atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia,
dan angka kematian bayi (AKB) berdasarkan survey kesehatan rumah tangga 2001, setiap
tahun 20 bayi /1000 kelahiran hidup meniggal dalam waktu tidak sampai 12 hari pasca
kelahiran.
Pada konfrensi tingkat tinggi PBB pada tahun 2000 disepakati bahwa ada 8 tujuan
pembangunan millennium (millennium Development Goals). Pada tahun 2015 dua
diantaranya tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan
kesehatan ibu, bayi dan anak, Yaitu:
a. Mengurangi angka kematian bayi (AKB) dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada
tahun 1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup
b. Mengurangi angka kematian ibu (AKI) sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990
dari 307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup

Menurut WHO terdapat 3 penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan 25% (terbanyak
disebabkan oleh pewrdarahan post partum), infeksi 15 %(terutam segera setalah bayi
bersalin) dan hipertensi kehamilan 12%. Sedangkan kematian bayi baru lahir yang
umumnya dapat dihindari penyebabnya yaitu BBLR 44.4 %, Asfiksia 24,6 % dan infeksi
10%. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penangan ibu
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus di lakukanj dengan system terpadu di
tingkat nasional dan regional. Salah satu kendala utama lambatnya penurunan AKI dan
AKB di Indonesia adalah hambatan terhadap penyediaan dan akses pelayan
kegawatdaruratan obsetri dan neonates. Keadaan tersebut merupakan tantangan bagi
tenaga kesehatan untuk meningkatkan baik pengetahuan maupun keterampilan, mengingat
target yang di tetapkan oleh Depkes tahun 2010 adalah menurunkan AKI dan AKB di
rumah sakit pupuk kaltim Prima Sangata akan berbenah agar dapat melaksanakan pelayann
PONEK yang sesuai dengan standar serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang
berkualitas dirumah sakit.

Untuki meningkatkan kualitas pelayanan sebagaimana yang diharapkan dalam pelaksanaan


PONEK. Tim akan memointa izin ke dinas kesehatan daerah untuk menjadikan Rumah
Sakit Pupuk Kaltim Prima Sangata PONEK dengan mengirimkan Petugas untuk mengikuti
pelatihan PONEK, PPGDON,APN, manajemen laktasi , konseling munyusui, resusitasi
neonatal, perawatan metode kanguru, dll. Untuk mengatahui pelaksanaan pelayanan
dengan PONEK . Dan adanya pencatatan dan pelaopran yang di lakukan oleh tiap –tiap
ruangan yang bersangkutan, diharpakan bias dijadikan dasar rencana tindak lanjut untuk
program selanjutnya.

3. TUJUAN
Umum : Berperan serta dalam upaya menurunkan angka kematian dan kesakitan
ibu dan bayi di kabupaten kutai Timur khususnya dan di Indonesia
Umumnya.
Khusus :- Membentuk tim PONEK yang kompeten dan bersertifikat
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Petugas
- Meningkatkan system pencatatan dan pelaporan
- Meningkatkan sarana pelayanan

4. KEGIATAN POKOK
Mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kelengkapan fasilitas yabf ada dalam
pelayanan PONEK
5. RINCIAN KEGIATAN
a. Mengajukan dibentuknya tim PONEK yang kompeten dan bersertifikat
b. Mengikuti pelatihan –pelatihan yang harus dimiliki oleh staf dalam pelakasanaan
PONEK
c. Mengadakan dan melakukan studi banding ke RS yang telah melaksanakan PONEK
d. Melengkapi dan mensosialisasikan SPO dan hasil pelatihan yang harus ada dalam
PONEK
e. Mengajukan penempatan SDM sesuai kebutuhan pelayanan PONEK
f. Menyediakan fasilitas pencatatan kegiatan dalam pelayanan
g. Mengajukan fasilitas alat untuk mendukung pelayan PONEK

6. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Mengajukan pembentukan tim PONEK
b. Melakukan study banding ke RSU
c. Mengikuti pelatihan-peltihan sebgai berikut:
 Pelatihan PONEK untuk tim
 Pelatihan APN untuk bidan
 Pelatihan PPGDON untuk 1-2 orang bidan
 Pelatihan resusutasi
 Pelatihan manajemen laktasi
 Pelatihan perawatan metode kanguru
 Pelatihan konseling menyusui
d. Melakukan pertemuan tim Ponek untuk membahas pembuatan SPO dll 1-2 kali dalam
sebulan
e. Melakukan sosialisasi SPO dalam pelayanan PONEK dan pelaksanaan SPO
f. Mengajukan permintaan penempatan bidan di unit pelayanan gawat darurat
g. Menyediakan fasilitas tentang
 Penatalaksanaan tindkan emergency kasus persalinan dan nobn persalinan
 Pelaksanaan pemberi ASI eksklusif
 Pelaksanaan perawatan bayi rawat gabung
 Pelaksanaan perawatan metode kanguru untuk BBLR
h. Mengajukan kelengkapan fasilitas untuk mendukung pelayanan PONEK
 Di UGD
 Klinik ibu anak
 Obstetri
 Neonatal
7. SASARAN
 Pada awakl tahun 2019 sudah terbentuk tim PONEK yang bersertifikat
 Pada akhir tahun 2018 pengajuan pelatihan 30%
 Sampai dengan bulan desember 2018 100% SPO minimal yang ada sudah selesai
dan tersosialisasikan
 Adanya bidan yang di tempatkan di Unit gawat darurat
 Tersedianya buku-buku untuk pencatatan pelayanan ponek dan pencatatn
terlaksana
 Terealisasikan pengajuan kelengkapan fasilitas untuk mendukung pelayanan ponek
di UGD RS PKT Prima Sangata

Mengetahui
Ketua Tim PONEK

(dr.Erliana , Sp.OG)

Anda mungkin juga menyukai