Sistem campuran yaitu sistem pembuangan di mana air kotor dan air bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam satu saluran. Sistem terpisah yaitu sistem pembuangan, di mana air kotor dan air bekas masing-masing dikumpukan dan dialirkan secara terpisah. Untuk daerah dimana tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas maupun air kotor, maka sistem pembuangan air kotor akan disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih dahulu. Air Buangan Domestik Air buangan domestik merupakan air buangan yang berasal dari kegiatan kamar mandi, kakus, dapur, air cucian, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya yang secara kuantitatif air buangan tadi terdiri atas zat organik baik berupa padat atau cair, bahan berbahaya dan beracun (B-3), garam terlarut, lemak dan bakteri terutama golongan fecal coli, jasad patogen dan parasit. Pada umumnya air buangan domestik ini berasal dari kegiatan–kegiatan atau aktivitas pada kawasan sebagai berikut : Daerah Pemukiman Besarnya air buangan yang dihasilkan pada daerah pemukiman berbeda-beda, hal ini bergantung pada jumlah populasi dari daerah tersebut. Besarnya air buangan dari daerah pemukiman ini dapat ditunjukan pada tabel 2.1. Daerah Komersil Jumlah air buangan yang dihasilkan oleh daerah komersil berbeda-beda hal ini disebabkan oleh karena adanya perbedaan aktivitas yang terjadi pada masing-masing daerah komersil. Besarnya air buangan yang dihasilkan oleh daerah komersil dapat dilihat pada tabel 2.2. Daerah Institusi Pada suatu institusi, jumlah air buangan tergantung pada jumlah karyawan yangada pada institusi tersebut. Untuk jumlah air buangan yang dihasilkan oleh suatu institusi ini, dapat dilihat pada tabel 2.3. Daerah Rekreasi Jumlah air buangan yang dihasilkan oleh suatu daerah rekreasi tergantung pada jenis dan besarnya daerah rekreasi tersebut. Jumlah air buangan yang dihasilkan oleh suatu daerah rekreasi dapat dilihat pada tabel 2.4. Air Buangan Non-Domestik Air buangan non-domestik ini bervariasi, terutama air buangan yang berasal dari suatu industri. Air buangan yang berasal dari industri ini biasanya mempunyai karakteristik yang bermacam-macam tergantung pada jenis industri, besar kecilnya industri tersebut, derajat penggunaan air dan efisiensi pengolahan limbah pada industri tersebut. Selain dari industri, air buangan non-domestik ini juga ada yang berasal dari daerah pertanian. Air buangan yang berasal dari daerah pertanian biasanya berupa sisa-sisa pestisida, bahan pupuk yang mengandung nitrogen, sulfur, fospor, mineral dan bahan lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah air buangan yang dihasilkan dari berbagai macam aktivitas non-domestik dapat dilihat pada tabel 2.5. Klasifikasi Cara Pengaliran
Sistem gravitasi dimana air buangan mengalir dari
tempat yang lebih tinggi secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. Sistem bertekanan Dimana saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat plambing sehingga air buangan dikumpulkan lebih dahulu dalam suatu bak penampung kemudian dipompakan keluar ke dalam riol umum. Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung padatan, shg harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup. Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang “kosong” cukup untuk mengalirkan udara. Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/dtk Apabila kurang, kotoran dalam air buangan dapat mengendap dan menyumbat pipa. Jika terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak tekanan dalam pipa, yang bisa merusak fungsi air penutup dalam perangkap alat plambing. Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak, walaupun dipasang dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm. Lubang Pembersih dan Bak Kontrol Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan setelah digunakan untuk jangka waktu lama. Kadang ada juga benda-benda kecil yang terjatuh dan masuk ke dalam pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu dilakukan tindakan pengamanan. Pada gedung, lubang pembersih dipasang untuk membersihkan pipa pembuangan gedung; dan di luar gedung dipasang bak kontrol pada riol gedung. Perangkap dan Penangkap Perangkap merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem pengaliran air buangan selain vent. Karena alat plambing tidak terus menerus digunakan, pipa pembuangan tidak selalu terisi air; sehingga menyebabkan masuknya gas yang berbau ataupun beracun, atau bahkan serangga. Untuk mencegah hal ini harus dipasang suatu perangkap, biasanya berbentuk huruf “U”, yang akan menahan bagian terakhir dari air penggelontor, sehingga merupakan suatu “penyekat” atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas tersebut. Syarat – syarat perangkap 1. Kedalaman air penyekat berkisar antara 50 –100 mm. 2. Konstruksi perangkap harus sedemikian rupasehingga tak terjadi pengendapan atau tertahannya kotoran dalam perangkap. 3. Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga mudah diperbaiki bila ada kerusakan dan dari bahan tak berkarat 4. 4. Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam perangkap yang dapat menghambat aliran air Penangkap Tujuan: Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin mengandung bahan-bahan berbahaya, yang dapat menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang dapat mempengaruhi kemampuan instalasi pengolahan air buangan. Bahan-bahan yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerusakan pada pipa pembuangan antara lain: minyak atau lemak (jumlah besar) dari dapur restoran tanah dan pasir potongan rambut dari ruang pangkas rambut kertas penyapu muka dan bahan lain dari ruang rias panggung pertunjukan Persyaratan penangkap Syarat-syarat terpenting yang harus dipenuhi penangkap: Konstruksinya harus mampu secar efektif memisahakn minyak, lemak, pasir dsb dari air buangan. Konstruksinya harus sedemikian agar memudahkan pembersihan.