Jean Piaget adalah seorang psikologi swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia · Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun) · Periode praoperasional (usia 2–7 tahun) Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun) Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
(Husdarta dan nurlan kusmaedi,2010:34)
II. 2 Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget Tahap Rentang Usia Karakteristik
Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun -Dunianya terbatas
-Belum mengenal bahasa -Belum memiliki pikiran pada masa-masa awal -Belum mampu memahami realitas objektif Pra-operasional 2 sampai 7 tahun -Pikirannyabersifat egosentris -Pemikirannya didominasi oleh persepsi -Intuisinya lebih mendominasi dari pada pikiran logisnya -Belum memiliki kemampuan konservasi Operasisioanl- konkret 7 sampai 11 tahun -Kemampuan konservasi -Kemampuan mengklasifikasikan -Berfikir konkret Operasional-Formal 11 tahun sampai dewasa -Pikiran bersifat umum dan menyeluruh -Berpikir proposisional -kemampuan membuat hipotesis -Perkembangan idealisme yang kuat
Tahap sensorimotor merupakan tahap awal perkembangan mental anak.
Perkembangan mental itu terus bertambah hingga mencapai puncaknya pada tahap operasional formal. Dicirkan dengan fase interkoordinasi progesif dari skema menjadi lebih kompleks dan terintegrasi. Tahap pra-operasional merupakan tahap prilaku anak berubah dari dependesi tindakan menuju pemanfaatan representasi mental dalam tindakan- tindakannya atau yang biasa disebut berfikir. Namun, anak pada tahap pra- operasional belum mengembangkan sistem organisasi pikiran-pikirannya. Ketika kita berada di sekitar mereka dan mereka tidak melihat kita, mereka tidak berpikir bahwa kita dapat melihat mereka. Mereka masih sulit untuk membedakan antara presepsi mereka dengan oranglain. Tahap operasional konkret adalah tahap penyempurnaan 3 arah penting dalam pertumbuhan intelektual yaitu: Konservasi, klasifikasi, dan transivitas. Konservasi adalah kemampuan untuk mentransformasikan sifat objek. Klasifikasi adalah pengelompokkan dan kategorisasi objek-objek yang mirip. Transivitas adalah seorang anak mampu menyelesaikan bentuk permasalahan. Tahap operasional formal adalah tahap ditandai dengan kemampuan anak untuk memformulasikan hipotesis dan mengujinya terhadap relitas (Tritanto,2010:70-73) II.3 Prinsip-prinsip Umum Jean Piaget dalam perkembangan kognitif 1. Organisasi (organization) yaitu mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia. Pikiran perspektif Piaget bersifat terstruktur atau terorganisasi, meningkat kompleksitasnya, dan terintergrasi. 2. Adaptasi (Adaptation) mencakup dua proses , yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasinya dengan pengetahuan dan prilaku kita sebelumnya. Contohnya: pada bayi, dunianya lebih banyak dipengaruhi oleh benda-benda fisik, dan skema pertamanya adalah memasukkan objek ke dalam mulutnya. Akomodasi meliputi proses perubahan skema lama untuk memproses informasi dan objek- objek baru dilingkungannya. Misalnya, ketika bayi semakin besar dan mobilitasnya meningkat, mereka akan mendekati meja kopi. Benda itu terlalu besar untuk diambil dan dimasukkan ke dalam mulutnya (skema lama), sehingga ia mengakomodasi (mengubah) skema lamanya itu dengan mendekatkan wajahnya pada sudut meja tersebut, kemudian menggigit-gigitnya. Kita mengakomodasikan struktur biologis kita untuk menghadapi permasalahan yang muncul dari objek-objek baru. Dengan cara yang sama, kita mengakomodasikan struktur mental kita terhadap aspek-aspek baru dan asing ke dalam lingkungan mental kita (Robert,dkk,2007:365-366) II.4 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan Kognitif 1. Lingkungan Fisik Artinya, kontak dengan lingkungan fisik perlu karena interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru. Namun kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman. Karena itu, kematangan sistem saraf menjadi penting untuk memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. 2. Kematangan Artinya, membuka kemungkinan untuk perkembangan. Sedangkan kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi kognitif. Meskipun kematangan suatu kondisi yang penting bagi perkembangan kognitif, kejadian- kejadian tertentu tidak ditentukan sebelumnya. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan, bergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri. 3. Lingkungan sosial Artinya, penanaman bahasa dan pendidikan pentingnya lingkungan sosial adalah bahwa pengalaman speerti itu, seperti halnya pengalam fisik dapat mengacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif. 4. Equlibrasi Artinya, proses pengaturan. Equlibrasi menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik(Yatim Riyanto, 2009:125- 126) II.5 Penerapan Prinsip Teori perkembangan Kognitif dalam Pembelajaran 1. Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, dan tidak sekedar dengan haslnya. Di samping kebenaran jawaban siswa, seorang guru harus mampu memahami proses yang digunakan anak dalam menjawab pertanyaan. Pengalaman-pengalaman siswa yang sesuai dikembangkan dengan memperhatikan tahap kognitif siswa, dan hanya apabila guru penuh perhatian terhadap metode yang digunakan siswa untuk sampai pada kesimpulan tertentu, barulah dapat dikatakan guru berada dalam posisi memberikan pengalaman sesuai yang dimaksudkan. 2. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mempersiapkan beraneka ragam kegiatan yang memungkinkan anak melakukan kegiatan secara langsung dengan dunia fisik. 3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya khusus untuk mengatur kegiatan kelas dalam bentuk individu dan kelompok kecil siswa dari pada dalam bentuk kelas itu(Danim S, 2013:150) II.6 Kekuatan dan Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif Kekuatan dan Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif (Yusuf S.L.N, 2013:129) Ø Kekuatan Teori Perkembangan Kognitif 1. Teori ini Mengarahkan guru untuk mengenal struktur kognitif siswa secara individu sehingga dapat lebih mengembangkan kemampuan siswa 2. Teori ini Menjelaskan tingkat perkembangan kognitif manusia mulai bayi hingga dewasa. Sehingga memudahkan untuk memilih pelajaran yang tepat bagi anak di usia tertentu 3. Teori ini Mempelajari materi pelajaran yang lebih rumit yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan dan untuk berkreasi menciptakan suatu bentuk atau ide baru Ø Kelemahan Teori Perkembangan Kognitif 1. Teori ini dianggap lebih dekat kepada psikologi belajar dari pada teori belajar. Sehingga aplikasinya dalam proses belajar menjadi tidak mudah 2. Teori ini dianggap sukar dipraktekkan secara murni. Sebab seringkali kita tidak mungkin memhami struktur kognitif tersebut menjadi bagian-bagian yang jelas batasannya. Sering juga pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa itu sduah terlalu kompleks untuk identifikasi secara tuntas, apabila hanya menggunakan satu atau dua pretest.