Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Manusia, seperti makhluk lainnya, berusaha untuk mempertahankan Homeostatis yang


berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur suhu
tubuh, kesamaan darah, ketersediaan oksigen dan variable lainnya. Ginjal berperan
penting dalam mempertahankan Homeostatis dengan mengatur konsentrasi banyak
konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dengan mengalami semua zat sisa
metabolisme.
System perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh manusia yang
sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. System perkemihan berfungsi untuk
mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam tubuh dan memiliki beberapa proses.
Sehungga dengan keluarnya zat yang tidak baik bagi tubuh akan terhindar dari beberapa
penyakit yang menyangkut system perkemihan.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses pembentukan urine?
b. Bagaimana penjelasan tentang system perkemihan?
c. Rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah anatomi fisiologi
sistem perkemihan manusia?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk memahami proses pembentukan urine.
b. Untuk memahami penjelasan tentang system perkemihan.
c. Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi sistem perkemihan pada manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Perkemihan


Suatu sistem yang didalamnya terjadi penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat
yang tidak digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine.
Zat yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh darah
kapiler ginjal, masuk kedalam pembuluh darah dan beredar keseluruh tubuh. Sistem
perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria,
dan uretra.

Organisasi sistem perkemihan yang terdiri atas ginjal,uretra,kandung kemih, dan uretra.
Posisi anatomis ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan yang normalnya tepat pada iga ke 12.
Fungsi dari ginjal adalah membentuk urine. Ureter yang keluar dari muara ginjal
mentransportasikan urine menuju kadung kemih. Kandung kemih secara fisiologis berperan
sebagai tempat penyimpanan sementara urine untuk eliminasi. Uretra berfungsi sebagai saluran
urine keluar.

2
B. Struktur Organ Penyusun Pystem Perkemihan

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan Homeostasis


cairan. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan Homeostasis dengan mengatur
volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan
sistem pengatur hormonal dan metabolisme.

Secara anatomi, kedua ginjal terletak pada setiap sisi dari kolumna tulang belakang
antara T12 dan L3. Ginjal kiri terletak agak lebih ssuperior dibanding ginjal kanan.
Permukaan anterior ginjal kiri diselimuti oleh lambung, pankreas jejunum dan sisi
fleksi kolon kiri.
Posisi dari kedua ginjal didalam rongga abdomen dipelihara oleh satu dinding
Peritonium dua kontak dengan organ-organ viseral, dan tiga dukungan jaringan
penghubung.
Ukuran setiap ginjal orang dewasa adalah Panjang 10cm, 5,5 pada sisi lebar dan 3cm
pada sisi sempit dengan berat setiap ginjal berkisar sekitar 150gram.

3
Lapisan kapsul ginjal terdiri atas jaringan fibrous bagian dalam dan bagian luar.
Bagian dalam memperlihatkan anatomis dari ginjal. Pembuluh-pembuluh darah ginjal
dan Drainase ureter melewati hilus dan cabang sinus renal. Korteks ginjal merupakan
lapisan bagian dalam sebelah luar yang bersentuhan dengan kapsul ginjal. Medula
ginjal terdiri atas 6-18 piramida ginjal. Bagian dasar piramid bersambung dengan
korteks dan diantara piramida dipisahkan oleh jaringan kortikal yang disebut kolom
ginjal.

Struktur ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan
fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan
lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut
renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil
disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-
16 buah.

Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari
ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus
distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring
darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang
terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari kapiler satu badan malfigi
yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena
renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

4
Filtrasi glomerulus

Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap protein plasma yang lebih besar
dan permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam amino, glukosa
dan sisa nitrogen. Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini
terjadi karena anteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang lebih
besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah didorong ke dalam ruangan
yang lebih kecil, sehingga darah mending air dan partikel yang terlarutdalam plasma masuk ke
dalam kapsula bowman. Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan
hidrostatik (TH). Gerakan masuknya ke dalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi
glomerulus.

5
Tiga faktor pada proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi ketiga faktor
tersebut yaitu:

Tekanan osmitik (TO). Tekanan yang dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada membrane
semipermeabel sebagai usaha untuk menembus membrane semipermeabel ke dalam area yang
mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati membrane semipermeabel. Pori-pori
dalam kapiler glomerulus membuat membrane semipermeabel memungkinkan untuk melewati
yang lebih kecil dari air tetapi mencegah molekul yang lebih besar misalnya protein dan plasma.

Tekanan hidroststik (TH). Sekitar 15 mmHg dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam kapsula dan
berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan tekanan osmitik 1-3
mmHg yang berlawanan dengan osmitik darah.

Perbedaan tekanan osmitik plasma dengan cairan dalam kapsula bowman mencerminkan
perbedaan kosentrasi protein, perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler mencegah protein
plasma untuk difiltrasi.

Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan osmitik filtrat kapsula bowman bekerja sama untuk
meningkatkan gerakan air dan molekul permeabel, molekul permeabel kecil dari plasma masuk
ke dalam kapsula bowman.

Proses pembentukan urine

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung
hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang
sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke
ureter.

6
Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk kedalam ginjal, darah ini terdiri
dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.

Ada tiga tahap pembentukan urine:

 Proses filtrasi

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan
eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.

 Proses reabsorpsi

Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion
bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada tubulus
atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya
terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

 Proses sekresi

Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal
selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

7
2. Ureter
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine
dari pielum ginjal kedalam kandung kemih. Pada organ dewasa, panjangnya kurang
lebih 20cm dinding nya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional,
otot-otot polos sirkuler dan longgitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik
(berkontraksi) guna mengeluarkan urine ke kandung kemih. Ureter memasuki
kandung kemih menembus otot detrusor didaerah trigonum kandung kemih.
Normalnya ureter berjalan secara oblique sepanjang beberapa sentimeter menembus
kandung kemih yang disebut dengan ureter intramural kemudia berlanjut kepada
ureter submukosa. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih
cenderung menekan ureter, dengan demikian mencegah aliran balik urine dari
kandung kemih saat terjadi tekanan dikandung kemih. Setiap gelombang peristaltik
yang terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga
bagian yang menembus kandung kemih membuka dan memberikan kesempatan
kandung urine mengalir ke dalam kandung kemih.

Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan
dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam
dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika
urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria
penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dari vesika urinaria.

Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke bagian
medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus
vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan
selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter
mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah
terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka
diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm.

8
1. Pembuluh darah ureter

Arteri renalis
Arteri spermatika interna
Arteri hipogastrika
Arteri vesika inferior

2. Persarafan ureter

Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus spermatikus, dan
pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai eferen dari nervus
torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen
untuk ureter.

Persarafan ureter

Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus spermatikus, dan
pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai eferen dari nervus
torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferen
untuk ureter.

9
D. Vesika urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak
di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.

Bagian vesika urinaria terdiri dari:

1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis
dan prostat.

2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.

10
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis (lapisan
otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh limfe vesika
urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka interna dan eksterna.

1. Lapisan otot vesika urinaria

Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut
m. detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan
inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk pleksus venosus
vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan darah ke vena iliaka
interna.

2. Persarafan vesika urinaria

Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior. Serabut ganglion simpatikus
berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui
pleksus hipogastrikus. Serabut preganglion parasimpatis yang keluar dari nervus splenikus pelvis
yang berasal dari nervus sakralis 2, 3 dan 4 berjalan melalui hipogastrikus inferior mencapai
dinding vesika urinaria.

11
Sebagian besar serabut aferen sensoris yan g keluar dari vesika urinaria menuju sistem susunan
saraf pusat melalui nervus splanikus pelvikus berjalan bersama saraf simpatis melalui pleksus
hipogastrikus masuk kedalam segmen lumbal ke-1 dan ke-2 medula spinalis.

E. Uretra

Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.

1. Uretra pria

Pad laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat kemudian menembus
lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm. uretra pada
laki-laki terdiri dari:

a. Uretra prostatia

b. Uretra membranosa

c. Uretra kevernosa

Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa.

Uretra mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium eksterna.
Pada penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagian-bagian berikut:

12
Uretra prostatika merupakan saluran terlebar panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikulum
melalui glandula prostat , mulai dari basis sampai ke apaks dan lebih dekat ke permukaan
anterior.

Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal,
berjalan mengarah ke bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan bulbus uretra.
Pars membranesea menembus diagfragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, di belakang
simfisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di depan saluran ini terdapat
vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara ligamentum transversal pelvis dan
ligamentum arquarta pubis.

Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di dalam korpus
kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars membranasea sampai ke
orifisium dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan ke atas
menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi, pars kavernosus akan
membelok ke bawah dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan korpus penis 6
mm dan berdilatasi ke belakang. Bagian depan berdilatasi di dalam glans penis yang akan
membentuk fossa navikularis uretra.

Oriifisium uretra eksterna merupakan bagian erektor yang paling berkontraksi berupa sebuah
celah vertikal ditutupi oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula uretralis yang
akan bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan lakuna. Glandula
terdapat di bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra (glandula pars uretralis).
Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang lebih besar dipermukaan atas di sebut lakuna
magma orifisium dan lakuna ini menyebar ke depan sehingga dengan mudah menghalangi ujung
kateter yang dilalui sepanjang saluran.

2. Uretra wanita

Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas,
panjangnya ± 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar), lapiosan
spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
sini hanya sebagai salura ekskresi. Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini

13
menembus fasia diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan
vagina, 2,5 cm di belakang glans klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar
diantaranya adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam orifisium uretra yang
hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.

Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagian dan 2,5 cm
di belakang glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria dan terdiri lapisan otot
polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan berupa kelenjar dan
jaringan ikat fibrosa longggar yang ditandai dengan banyak sinus venosus merip jaringan
kavernosus.

3. Mikturisi

Mikturisis adalah peristiwa pembentukan urine. Karena dibuat di dalam, urine mengalir melalaui
ureter ke kandung kencing. Keinginan membuang air kecil disebabkan penambahan tekanan di
dalam kandung kencing, dan tekanan ini di sebabkan isi urone di dalamnya. Hal ini terjadi bila
tertimbun 170 sampai 230 ml. mikturisi adalah gerak reflek yang dapat dikendalikan dan ditahan
oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi pada manusia.

Gerakannya ditimbulkan kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga
abdomen, dan berbagai organ yang menekan kandung kencing membantu mengkosongkannya.
Kandung kencing dikendalikan saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari pleksus hipogastrik.

4. Ciri-ciri urine yang normal

Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesaui jumlah cairan yang dimasukan.
Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protain dimakan, sehingga tersedia cukup
cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.

Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak
terapung di dalamnya.

Baunya tajam.

Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

14
Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.

5. Komposisi urine normal

Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet
yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda
padat dalam urine adalah seperti berikut:

Air 96%

Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar
ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari
jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm,
sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.

Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup benda-
benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.

Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.

15
3. Kandung kemih (vesika urinaria)
Kandung kemih berfungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkan
melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urine,
kandung kemih mempunyai kapasitas maksimal, dimana pada orang dewasa besarnya
adalah +300-450 ml.
Kandung kemih adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang
saling beranyaman. Pada dinding kandung kemih terdapat dua bagian yang besar.
Ruangan yang berdinding otot polos adalah sebagai berikut:
Badan (korpus)
Badan (korpus) merupakan bagian utama kandung kemih di di mana urine
berkumpul.
Leher (kolum), merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk corong,
berjalan secara inferior dan anterior ke dalam daerah segitiga urogenital dan
berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung
kemih disebut uretra posterior. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung
kemih disebut uretra posterior karena hubungan dengan uretra.

Seret-seratnya meluas kesegala arah dan bila bekontraksi dapat meningkatkan


tekanan dalam kandung kemih menjadi 40 sampai 60 mmHg, dengan demikian,
kontraksi otot detrusor adalah langka terpenting untuk mengosongkan kandung
kemih. Sel-sel otot polos dari otot detrusor terangkai satu sama lain. Oleh karna itu,
potensial aksi dapat menyebarkan ke seluruh otot detrusor, dari satu sel otot ke sel
otot yang berikutnya sehingga terjadi kontraksi seluruh kandungan kemih

16
4. Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine keluar dari kandung kemih melalui
proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu uretra posterior
dan unterior. Pada pria, organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani.

Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan
kandungan kemih dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada
perbatasan uretra anterior dan posterior.

Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang
lebih 23-25cm. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan
pengeluaran urine lebih sering terjadi pada pria. Uretra posterior pada pria terdiri
uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjer prostat uretra
pars membranasea. Pada bagian posterior lumen uretra prostatika, terdapat suatu
tonjolan verumontanum, dan disebelah proksimal dan distal dari verumontanum
terdapat krista uretralis. Bagian akhir dari vas deferens yaitu kedua duktus
ejakulatorior terdapat di pinggir kiri dan kanan verumontanum, sedangkan sekresi
kelenjar prosta bermuara didalam duktus prostatikus yang terbesar di uretra
prostatika.

17
5. Kelenjer Prostat
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah infrerior kandung kemih
depan rektum dan membukungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri
dengan ukuran 4x3x2,5 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram. Secara histopatologik
kelenjar prostat terdiri atas komponen kelenjar dan stroma.

Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan
ejakulasi. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di uretra
postrior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen yang lain pada saat
ejakulasi.volume cairan prostat merupakan +25% dari seluruh volume ejakulat.
Stimulasi parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat, sedang
rangsangan simpatik menyebabkan pengeluaran cairan prostat kedalam uretra
posterior seperti pada saat ejakulasi. Rangsangan simpatik menyebabkan tonus otot
polos tersebut dipertahankan.

C. Fungsi organ penyusun system perkemihan

 Ginjal
Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal, yang terdapat di dalam punggung kiri dan
kanan, tepat di bawah tulang rusuk. Masing-masing memiliki ukuran sebesar kepalan
tangan. Fungsi utama ginjal yakni untuk mengatur jumlah air dan garam dalam darah,
menyaring zat limbah atau sisa metabolisme tubuh, serta membuat hormon yang
membantu mengendalikan tekanan darah.

 Ureter
Ureter adalah bagian sistem urinaria yang berbentuk saluran kecil yang terdiri dari
banyak otot. Bagian inilah yang membawa urine dari masing-masing ginjal ke kandung
kemih Anda.

18
 Kandung kemih
Organ ini berada di dalam rongga panggul. Kandung kemih bertugas menyimpan urine.
Jika kandung kemih sudah penuh terisi oleh urine, maka akan timbul dorongan untuk
buang air kecil.

 Uretra
Uretra atau dalam bahasa sehari-hari disebut saluran kencing adalah bagian di sistem
urinaria berupa saluran yang menghubungkan kandung kemih ke bagian luar tubuh.
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 sentimeter, sedangkan uretra pada wanita
sekitar 4 sentimeter saja. Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat cincin
otot atau sfingter, yang bertugas untuk menjaga urine agar tidak bocor.

D. Penganturan keseimbangan air oleh sisitem perkemihan

Pengaturan keseimbangan air perlu memperhatikan dua paramenter penting, yaitu volume cairan
ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Yang mengontrol volume cairan ekstrasel dengan
mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan
mempertahankan keseimbangan cairan. Dalam mempertahankan keseimbangan ini dengan
mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan
dan kehilangan ubnormal dari air dan garam tersebut.

1. Sifat air kemih :


Jumlah sekresi ekresi dalam 24 jam = 1.500 cc tergantung dari masuknya
(intake) cairan serta faktor lainnya.
Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amonia.
Berat jenis 1,015-1020

19
E. Proses pembentukan urine

Glumerolus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bauman yang berguna untuk
menamoung hasil filtrasi dari glomerolus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan
kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerolus dan sisa cairan akan diteruskan
kepiala ginjal. Urine yang berasal dari darah dibawa oleh arteri renalis masuk ke dalam
ginjal langkah pertama proses pembentukan urine adalah ultrafiltrasi darah atau plasma
dalam kapiler glomerolus yang berupan air dan kristaloid. Selanjutnya, didalam tubuli
disempurnakan dengan proses reabsorpsi zat-zat yang asensial dari cairan filtrasi untuk
dikembalikan ke dalam darah, proses sekresi dikeluarkan melalui urine.

 Tahap pembentukan urine.


 Filtrasi (ultrafiltrasi)
Proses filtrasi terjadi pada glomerolus. Proses ini terjadi karna permukaan
averen lebih besar dari permukaan everen sehingg terjadi penyerapan
darah setiap kira-kira 100ml. Darah yang terdiri dari 450ml sel darah dan
660ml plasma masuk ke dalam kapiler-kapiler glomerolus. Untuk proses
filtrasi diperlukan tekanan filtrasi untuk mendapatkan hasil akhir.
a. Tekanan yang menyebabkan filtrasi merupakan hasil kerja jantung
tekanan hidrostatik kapiler glomerolus kira-kira 50hg.
b. Tekanan yang melawan filtrasi adalah tekanan hidrostatik cairan di
dalam kapsul bauman. Kira-kira 5mm kg. Tekanan osmotik kloid
protein kira-kira 30mm kg cenderung menarik air dan garam ke dalam
pembuluh kapiler.
 Tekanan akhir
Tekanan akhir menyebabkan filtrasi dikurangi dan tekanan yang
melawan filtrasi sama dengan filtrasi aktif (50-30+5 mm Hg=25 mm Hg).
 Langkah pembentukan urine
Pembentukan urine dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang bebas
protein dari kapiler glomerolus ke kapsula bauman. Kebanyakan zat dalam
plasma difiltrasi secara bebas, kecuali protein sehingga filtrat glomerolus dalam

20
kapsula bauman hampir sama dengan plasma. Cairan diubah oleh reabsorpsi air
dan zat terlarut yang spesifik kembali dalam darah atau oleh zat lain disekresi dari
kapiler peritubulus ke dalam tubulus.

F. Proses terjadinya reflex & volunteer miksi/berkemih

Selama kandung kemih terisi banyak dan menyertai kontraksi berkemih, keadaan ini
disebabkan oleh refleks peregangan yang dimulai oleh reseptor renggang sensorik pada
dinding Kandung kemih sampai reseptor pada uretra kosterior ketika mulai terisi urine
pada tekanan kandung kemih yang lebih tinggi.
Pada saat berkemih menjadi cukup kut akan menimbulkan refleks lain yang berjalan
melalui nervus pudendal ke sfingter eksternus untuk menghambatnya. Jika inhidisi ini
lebih kuat dalam otak daripada sinyal konstriktor volunter ke sfingter eksternal berkemih
pun akan terjadi. Jika berkemih tidak terjadi maka kandung kemih terisi lagi dan refleks
berkemih menjadi semakin kuat.
 Rangsangan berkemih oleh otak
Refleks berkemih adalah refleks mebula spinalis yang seluruhnya bersifat
otomatis, tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak. Pusat ini
antara lain adalah :
c. Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak terletak di
ponsvaroli.
d. Beberapa pusat yang terletak di korteks serebraw terutama bekerja
sebagai penghambat, tetapi dapat juga menjadi perangsang.
 Pengendalian akhir dari berkemih.
 Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan secara
refleks berkemih kecuali peristiwa perkemih dikehendaki.
 Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah berkemih, bahkan jika refleks
berkemih timbul dengan membuat kontraksi konik terus menerus pada
esfingter eksternus kandung kemih sampai mendapat waktu yang baik
untuk berkemih.

21
 Jika tiba waktu untuk berkemih maka pusat kortikal dapat merangsang
pusat berkemih sakral untuk membentuk mencentuskan refleks berkemih
dan dalam waktu bersaam menghambat sfingter eksternus kandung kemih
sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi.

 Berkemih dibawah keinginan.


Berkemih tercetus dengan cara sadar dan mengkonstrasikan otot-otot abdomennya
yang meningkatkan tekanan dalam kandung kemih. Tekanan ini mengakibatkan
urine ekstra memasuki kandung kemih sehingga meregangkan dinding kandung
kemih. Hal ini menstimulasi reseptor renggang dan merangsang refleks berkemih
serta menghambat sfingtes eksternus uretra secara simultan. Biasanya seluruh
urine akan keluar dalam keadaan normal.

G. Sifat fisik kimia urin cara pengukuran berat jenis urin


A. Sifat-sifat kimia urine
Warna
Urine normal berwarna kuning pucat. Warna urine sangat sulit ditiru karna
merupakan campuran dari beberapa pigment dan tidak selalu dalam
jumlah yang sama. Pigment warna urine adalah dari urobilin sebagai
pemberi warna kuning berasal dari hemoglomin yang telah diuraikan.

Bau
Urine mempunyai bau khas amonia. Seperti bau asam-asam volatin bau
urine juga dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan obat.

Berat jenis
Urine mempunyai berat jenis antara 1003-1030 g1, dan dapat bervariasi
menurut konvrentrasi zat-zat yang terlarut dalam urine.

22
Ph urine
Urine mempunyai ph yang berfariasi antara 4,8-7,5 tetapi pada umumnya
urine bersifat asam. Jenis makanan dapat mempengaruhi urine, misalnya
makanan yang mengandung protein menyebabkan urine bersifat asam.

Kepadatan
Dalam 24 jam urine mempunyai kepadatan antara 1,015-1,022 kg/liter
urine.
B. Cara pengukuran berat jenis urine
Orinsip : memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer
Tujuan : mengetahui kepekatan urine
Alat yang diperlukan :
 Urinometer
 Gelas ukur 50ml
 Ternometer 0o-50oc
Cara perhitungan :
 Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar,
lakukan koreksi => perbedaan 30c, suhu kamar melebihi
suhu tera => berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya
dikurangi 0,001.
 Contoh 30c, urine 33c => urinometer 1,004 => berat jenis
urine 1,004 + 0,001 = 1,005.
 Nilai normal :
 Urine sewaktu : 1.003-1.030
 Urine pagi :> 1,025.
 Urine 24 jam : 1.016-1.022
Rumus
Berat jenis = Bj Skala arva

23
BAB III

Kesimpulan
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

 Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.


 Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
 Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
 Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

24
DAFTAR PUSAKA

Black, J.M, et al. 1995. Luckman and sorensen’s medical nursing: A nursing process approach.
Edisi ke-4. Philihdelphina: WB saunders

Bulechek,G.M.dan McCloskey,J.2000.Nursing Intervention Classification.EDISI KE 2


St.Louisi:mosby

Bulechek,G.M.dan McClosSkey,J.1997. Nursing Intervention Classification:Essential Nursing


Treatment.Edisi ke2.Philadelphia:WB sauders.

25

Anda mungkin juga menyukai