BAKTI DOKTER
INDONESIA & HUT
IDI 2019
Latar Belakang
Mengambil momentum
perayaan Hari Bakti Dokter
Indonesia (HBDI) dan Hari
Ulang Tahun Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Tahun 2019, IDI
akan menyelenggarakan
serangkaian kegiatan di
berbagai kota di Indonesia.
Fokus
Makan Malam
Penggalangan
Penganugerahan
Dana Lelang
PRA ACARA: IDI berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
(utamanya dari pembuat keputusan dari brand)
PENGGALANGAN untuk berpartisipasi aktif dalam penggalangan
DANA dana yang akan digunakan untuk membiayai
berbagai riset dalam rangka HUT IDI ke-111.
FLOW ACARA
Tempat Kegiatan:
Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Waktu:
05.00 – 13.00 WIB
KPI:
2.000 – 3.000 orang
IDINESIA FEST 5K FUN RUN
Saat ini surutnya peran dokter di Indonesia juga dipengaruhi arus perubahan-
perubahan politik dan kebijakan. Era desentralisasi pemerintah daerah
membuat posisi sosial dokter nasional telah terkikis bersamaan dengan
program dan institusi kesehatan nasional sehingga menjadi “ dokter lokal”.
Melemahnya sistem surveillance yang berimplikasi munculnya penyakit-
penyakit menular, disparitas penyediaan kesehatan baik tenaga medis dan
tenaga kesehatan maupun ketersedian sarana prasarana dan infrastruktur
kesehatan , Belum adanya sinkronisasi / keterpaduan antara sistim pelayanan
kesehatan dengan sistim pendidikan kedokteran mengakibatkan timbulnya
beberapa permasalahan dalam dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.
Perkembangan kesehatan global yang mulai tahun 1900-an yang menjadi
tantangan baru kesehatan internasional. Mulai dari HIV/AIDS , SARS , flu
burung , ebola, flu babi dan saat ini yang lagi menjadi perhatian serius terkait
dengan cacar monyet ( monkeypox) . Penekanan lebih pada biosekuriti dan
upaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular bukan pada inisiatif
horizontal melalui program jangka panjang untuk memperkuat layanan
kesehatan nasional, pelayanan kesehatan primer, pendidikan kesehatan
masyarakat atau keterlibatan masyarakat lokal dalam upaya penyusunan
inisiatif kesehatan.
Sudah saatnya para dokter mempunyai fokus dan perhatian serius serta
membuka mata lebar-lebar terhadap masalah kesehatan yang terjadi dan
solusi terbaik dalam mengatasinya. Para dokter harus terlibat aktif dalam
membentuk tatanan perencanaan kesehatan Indonesia . Masalah kesehatan
tidak serta merta diserahkan begitu saja kepada para politisi dan dijadikan
agenda politik demi kepentingan tertentu .
Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia yang dicanangkan sejak tahun 2008
sebagai peringatan 100 tahun adalah upaya untuk membangunkan
kesadaran para dokter terhadap semangat nasionalisme , membangkitkan
kembali kebangkitan dunia kedokteran khususnya di Indonesia,
mengembalikan para dokter kepada peran kepemimpinan yang pernah
mereka mainkan di garda depan perjuangan bangsa . Para dokter harus
memainkan peran-peran sentral dalam politik kesehatan bukan hanya
menjadi obyek dalam politisasi kesehatan . Bersama dokter “ menyehatkan
dan membangun bangsa” sebagai upaya pencapaian tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan bangsa .
*) Penulis adalah Ketua Terpilih / Wakil Ketua Umum PB IDI