Anda di halaman 1dari 26

PERINGATAN HARI

BAKTI DOKTER
INDONESIA & HUT
IDI 2019
Latar Belakang
Mengambil momentum
perayaan Hari Bakti Dokter
Indonesia (HBDI) dan Hari
Ulang Tahun Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Tahun 2019, IDI
akan menyelenggarakan
serangkaian kegiatan di
berbagai kota di Indonesia.
Fokus

Berkaitan dengan Hari Bakti


Dokter Indonesia dan HUT
IDI tahun 2019, IDI berfokus
pada penanggulangan
masalah stunting, penyakit
tidak menular dan
peningkatan kesadaran
hidup bersih
Maksud & Tujuan
Meningkatkan Peran IDI dalam
menanggulangi stunting, penyakit
tidak menular dan peningkatan
kesadaran hidup bersih (personal
hygiene) sebagai upaya
meningkatkan Index Pembangunan
Manusia Indonesia (Human
Development Index) yang pada
akhirnya memperkuat ketahanan
Kesehatan Nasional Indonesia.

Mempersiapkan Generasi Emas


Indonesia
Sasaran Kegiatan

Masyarakat Indonesia pada


umumnya, khususnya ibu dan anak
Dokter adalah tulang punggung pelayanan kesehatan di
Indonesia. Sampai tahun 2018, jumlah dokter di Indonesia
diperkirakan lebih dari 170.000 orang.
Tidak hanya mengemban
tugas pelayanan
kesehatan, para dokter
juga menjalankan fungsi
promotif, preventif,
pengobatan dan
rehabilitasi.
Tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa para
dokter di Indonesia memiliki
tugas mulia.
Dan di perayaan Hari Bakti Dokter
Indonesia ke-111 dan Hari Ulang Tahun IDI
ke-69, IDI akan memberikan sumbangsih
sebagai simbolisasi dari komitmen
menyehatkan bangsa
Ide Besar

Sebuah komitmen dari IDI dalam rangka peringatan Hari Bakti


Dokter Indonesia demi menyehatkan bangsa.
Kerangka Kegiatan
Gerakan IDINESIA
Jenis Kegiatan IDINESIA ROADSHOW GALA DINNER IDINESIA FEST
Penanggulangan Stunting
Pilar Tema Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Peningkatan Kesadaran Hidup Bersih
Dorongan kesadaran peningkatan
Dorongan kesadaran
asupan gizi seimbang dari masa Dorongan kesadaran Dorongan kesadaran
hidup bersih, sehat
Konten Kegiatan pertumbuhan, remaja, dewasa
sampai lanjut usia.
untuk mencegah
beraktivitas fisik yang
cukup
hukum
kedokteran/kesehatan
penyakit
(IDI Menyiapkan Generasi Emas)
IDINESIA FEST - GALA
IDINESIA ROADSHOW DINNER
IDINESIA FEST - 5K FUN RUN

Oktober 2019 26 October 2019 3 November 2019


Rangkaian kegiatan edukatif mengenai berbagai Halal bi Halal dan penghargaan untuk
issue kesehatan yang penting diketahui oleh Ikatan Dokter Indonesia dalam rangka Peringatan puncak dari Hari Bakti Dokter Indonesia
masyarakat umum, diselenggarakan sebagai
Hari Bakti Dokter Indonesia dan HUT IDI dan HUT IDI 2019
bagian dari peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia
dan HUT IDI 2019 2019
GAMBARAN UMUM ROADSHOW
Cek Kesehatan
(Edukasi PTM) dan Edukasi
Kesadaran Hidup Bersih (Alat Peraga)

Registrasi Senam & Edukasi Permainan Anak Penutup


• Diberi Kupon Sarapan • Stunting • Giant Jenga • Foto Bersama
Doorprize • Senam Bersama, • Kesehatan • Mini Golf • Pembagian
• Kupon Goodybag • Makan BKI, telur Reproduksi Remaja • Sudoku Games Goodiebag
dan Susu • Cek Kesehatan
• Doorprize

Anak mendengarkan dongeng


dengan tema cuci tangan,
sikat gigi dan makanan bergizi
IDINESIA FEST - GALA
IDINESIA ROADSHOW DINNER
IDINESIA FEST - 5K FUN RUN

September - October 2019 26 October 2019 27 Oktober 2019


Rangkaian kegiatan edukatif mengenai berbagai Halal bi Halal dan penghargaan untuk
issue kesehatan yang penting diketahui oleh Ikatan Dokter Indonesia dalam rangka Peringatan puncak dari Hari Bakti Dokter Indonesia
masyarakat umum, diselenggarakan sebagai
Hari Bakti Dokter Indonesia dan HUT IDI dan HUT IDI 2019
bagian dari peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia
dan HUT IDI 2019 2019
Selain kegiatan untuk masyarkat, IDINESIA
juga akan menyelenggarakan rangkaian
kegiatan Gala Dinner untuk para dokter.
Meliputi Penghargaan untuk dokter dan
juga Fundraising.
IDINESIA GALA DINNER

PRA ACARA ACARA

Makan Malam
Penggalangan
Penganugerahan
Dana Lelang
PRA ACARA: IDI berkomunikasi dengan pemangku kepentingan
(utamanya dari pembuat keputusan dari brand)
PENGGALANGAN untuk berpartisipasi aktif dalam penggalangan
DANA dana yang akan digunakan untuk membiayai
berbagai riset dalam rangka HUT IDI ke-111.
FLOW ACARA

Registrasi Pembukaan Prosesi Ulang Penggalangan Hiburan


• Diberikan Kupon • Aksi Pembuka Tahun Dana • Stand Up
Doorprize • Pidato Pembuka • Pemotongan Kue • Mekanisme Comedy
Ulang Tahun Penggalangan • Live Music
Dana Untuk Riset • Doorprize
oleh IDI
IDINESIA FEST - GALA DINNER
PENGANUGRAHAN

IDI akan memberikan penghargaan kepada


sejumlah pihak yang telah berkontribusi
terhadap bidang kedokteran dan kepada IDI.
IDINESIA ROADSHOW IDINESIA GALA DINNER IDINESIA FEST - 5K FUN RUN

September - October 2019 26 October 2019 3 November 2019


Rangkaian kegiatan edukatif mengenai berbagai
Halal bi Halal dan penghargaan untuk
issue kesehatan yang penting diketahui oleh
Ikatan Dokter Indonesia dalam rangka Peringatan puncak dari Hari Bakti Dokter Indonesia
masyarakat umum, diselenggarakan sebagai
Hari Bakti Dokter Indonesia dan HUT IDI dan HUT IDI 2019
bagian dari peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia
2019
dan HUT IDI 2019
Tanggal Kegiatan:
3 November 2019

Tempat Kegiatan:
Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Waktu:
05.00 – 13.00 WIB

KPI:
2.000 – 3.000 orang
IDINESIA FEST 5K FUN RUN

Fun Walk & Fun Run sejauh 5K dimana start &


finish bertempat di Parkir Timur Senayan.

Fun Walk dapat diisi dengan kampanye


mengenai Stunting dengan poster/spanduk
Terimakasih
Menyambut Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-111
( 20 Mei 1908 – 20 Mei 2019 )

PROFESI DOKTER DI TENGAH GEJOLAK BANGSA
( POLITISASI KESEHATAN VS POLITIK KESEHATAN)
Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT *)

Profesi kedokteran adalah profesi yang “padat harapan” . Dapat dikatakan


bahwa pasien dan keluarganya bahkan masyarakat disekitarnya
menyerahkan sepenuhnya harapan akan upaya kedokteran atas gangguan
yang dideritanya. Harapan besar yang kadang bahkan seringkali diikuti oleh
ketidaktahuan (ignorance ) pasien . Tuntutan bahwa suatu penyakit harus
disembuhkan (resultante verbentenis) seringkali menjadi ukuran keberhasilan
dokter untuk memenuhi harapan tersebut. Padahal sejatinya , ukuran
keberhasilan pekerjaan profesi kedokteran terletak pada sejauh mana upaya
kedokteran tersebut dilakukan.

Pada hakekatnya bagaimana dilakukan upaya untuk mengelaborasi lebih


dalam dan menempatkan profesi dokter yang “padat harapan “ tersebut di
tengah kondisi ketidaktahuan pasien , menjadi profesi yang dapat dinilai
seutuhnya. Penilaian itu menyangkut dari sisi organisasi profesi dan peran
keprofesiannya yang strategis , dari sisi pekerjaan keprofesiannya yang perlu
ditata dalam sistem kesehatan yang baik, serta dari sisi perilakunya yang
mesti diatur melalui mekanisme “meta regulasi”.

Profesi dokter di Indonesia mempunyai andil yang sangat besar dalam


pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah telah
membuktikan bahwa metafora kebangkitan nasional Indonesia berasal dari
saat pendirian Boedi Oetomo yang digagas oleh para dokter pada saat itu .
Nasionalisme para dokter di Indonesia tidaklah perlu diragukan lagi sampai
saat ini. Ilmu kedokteran terus mengilhami para dokter di Indonesia
senantiasa kritis untuk “menyehatkan dan membangun” bangsa yang lebih
baik dan merdeka . Bidang kedokteran mengajarkan metode, cara berpikir
ilmiah dan metaphor-metafor biologis dan fisiologis baru untuk mengevaluasi
kondisi bangsa saat ini dan masa mendatang . Para dokter di Indonesia
mempunyai posisi yang ideal dan strategis untuk dapat melakukan diagnose “
tubuh sosial” bangsa , kemudian meresepkan intervensi terapetik apa yang
tepat untuknya dan menegaskan hal-hal yang dapat menghambat proses
alamiah evolusi sosial.

Pengalaman sehari-hari para dokter mulai saat menjadi pelajar kedokteran


juga mengilhami perkembangan pemahaman dan kesadaran berpolitik pada
era tahun 1900-an . Selama masa pendidikan para pelajar kedokteran mudah
merasa peka terhadap isu-isu budaya , sosial , ekonomi dan politik karena
mereka secara berkala berhubungan dengan masyarakat luas ( dikutip dari
Buku “Merawat Bangsa” karya Hans Pols ) . Kondisi global juga terjadi pada
saat itu, Tidak jarang para dokter terlibat dalam politik dan aktifitas politik, Di
Taiwan ada Ming-Cheng M.Lo , Jose Rizal di Filipina, Vincanne Adams di
Nepal, Marcos Cueto dan Steven Palmer di Amerika Latin. Demikian juga Sun
Yat Sen, Ramon Betances dan Che Guevara . Di Indonesia peran-peran
politik pada saat itu diperankan oleh Tjipto Mangoenkoesoemo, Soetomo,
Abdul rivai dan kawan-kawan .

Pada era paska kemerdekaan saat ini kondisinya tentulah berubah,


perjalanan masa dari era penjajahan, kemerdekaan sampai saat ini membuat
aktifitas para dokter mulai menanggalkan semua bentuk keterlibatan politik.
Mimpi para dokter nasionalis yang digagas Boedi Oetomo telah meredup .

Saat ini surutnya peran dokter di Indonesia juga dipengaruhi arus perubahan-
perubahan politik dan kebijakan. Era desentralisasi pemerintah daerah
membuat posisi sosial dokter nasional telah terkikis bersamaan dengan
program dan institusi kesehatan nasional sehingga menjadi “ dokter lokal”.
Melemahnya sistem surveillance yang berimplikasi munculnya penyakit-
penyakit menular, disparitas penyediaan kesehatan baik tenaga medis dan
tenaga kesehatan maupun ketersedian sarana prasarana dan infrastruktur
kesehatan , Belum adanya sinkronisasi / keterpaduan antara sistim pelayanan
kesehatan dengan sistim pendidikan kedokteran mengakibatkan timbulnya
beberapa permasalahan dalam dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.
Perkembangan kesehatan global yang mulai tahun 1900-an yang menjadi
tantangan baru kesehatan internasional. Mulai dari HIV/AIDS , SARS , flu
burung , ebola, flu babi dan saat ini yang lagi menjadi perhatian serius terkait
dengan cacar monyet ( monkeypox) . Penekanan lebih pada biosekuriti dan
upaya untuk mencegah penyebaran penyakit menular bukan pada inisiatif
horizontal melalui program jangka panjang untuk memperkuat layanan
kesehatan nasional, pelayanan kesehatan primer, pendidikan kesehatan
masyarakat atau keterlibatan masyarakat lokal dalam upaya penyusunan
inisiatif kesehatan.

Sementara para praktisi kesehatan termasuk para dokter berkutat dengan


polemik dan permasalahan BPJS , kita dihadapkan dengan tantangan besar
yang ditimbulkan oleh adanya laporan dari perusahaan konsultan keuangan
Internasional Ernst and Young yang mendorong masuknya investasi
internasional di sektor kesehatan di Indonesia . Temuan awal Bank dunia
yang juga menyatakan bahwa “ kurangnya dokter dan perawat berkualitas
adalah tantangan utama” dalam pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini (
Ripe for investment : The Indonesia Health care Industry post Introduction of
UHC – London : Ernst and Young Global limited 2015 ) . Hal ini berpotensi
terjadi perekrutan dokter dari negara lain untuk bekerja di Indonesia . IDI
sudah mengingatkan konsekuensi dari arus penyediaan tenaga medis di era
global saat ini.

Kesehatan saat ini belum dianggap sebagai modal utama kelangsungan


Pembangunan Nasional. Cara pandang dan kepemimpinan yang masih
memahami kesehatan sebagai pengobatan saja ( paradigma sakit ) dan
tanggung jawab sektor kesehatan saja, bukan tanggung jawab semua sektor ,
tidak menempatkan kesehatan sebagai mainstream pembangunan nasional .
Kesehatan hanya sebagai “komoditas politik” dengan membawa konsekuensi
“memanfaatkan” SDM bidang kesehatan sebagai komponen didalamnya ,
salah satunya adalah dokter .

Sudah saatnya para dokter mempunyai fokus dan perhatian serius serta
membuka mata lebar-lebar terhadap masalah kesehatan yang terjadi dan
solusi terbaik dalam mengatasinya. Para dokter harus terlibat aktif dalam
membentuk tatanan perencanaan kesehatan Indonesia . Masalah kesehatan
tidak serta merta diserahkan begitu saja kepada para politisi dan dijadikan
agenda politik demi kepentingan tertentu .

Dalam komponen pembangunan kesehatan tidak akan terlepas dari peran


sentral para dokter . Pada dokter adalah intelektual yang dalam menjalankan
profesinya langsung berhadapan atau berada di tengah masyarakat dibekali
nilai profesi yang menjadi kompas dalam segala bidakannya. Nilai profesi itu
antara lain adalah kemanusiaan (humanism), etika (ethics) dan kompetensi
(competence). Saat ini tidak hanya dibutuhkan proses rekonstruksi tetapi
perlu dikaukan revolusi pembangunan nasional yang menjadikan sistem
kesehatan nasional sebagai salah satu pilar utamanya serta menempatkan
kesehatan juga sebagai penopang utama ketahanan nasional dalam
mewujudkan Indonesia Sehat yang berdaulat.

Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia yang dicanangkan sejak tahun 2008
sebagai peringatan 100 tahun adalah upaya untuk membangunkan
kesadaran para dokter terhadap semangat nasionalisme , membangkitkan
kembali kebangkitan dunia kedokteran khususnya di Indonesia,
mengembalikan para dokter kepada peran kepemimpinan yang pernah
mereka mainkan di garda depan perjuangan bangsa . Para dokter harus
memainkan peran-peran sentral dalam politik kesehatan bukan hanya
menjadi obyek dalam politisasi kesehatan . Bersama dokter “ menyehatkan
dan membangun bangsa” sebagai upaya pencapaian tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan bangsa .


*) Penulis adalah Ketua Terpilih / Wakil Ketua Umum PB IDI

Anda mungkin juga menyukai