Nurmuhammad - JURNAL PENELITIAN
Nurmuhammad - JURNAL PENELITIAN
JURNAL PENELITIAN
POTENSI PASAR KEBUTUHAN ENERGI PADA INDUSTRI DI GARUT
Jurnal Kalibrasi
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia
Email : jurnal@sttgarut.ac.id
1503034@sttgarut.ac.id 1
Bhakim935@gmail.com2
Abstrak − Potensi merupakan suatu hal yang dapat menjadi sebuah jalan atau solusi untuk
memperoleh suatu hal yang menguntungkan untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata
dan dapat di mafaatkan dari sebuah kejadian atau hal yang bisa di amati dan di teliti untuk
mendapatkan hal yang di harapkan dari kejadian atau hal tersebut. Berdasarkan hasil Penelitian
Kebutuhan energi listrik dan bahan bakar sangat besar, di buktikan dengan data akhir dari
pengolahan data primer berupa sampel yang sudah di klaster, data Kebutuhan pemakaian daya
listrik per/unit usaha yang terdapat pada kluster utara 1 dengan jumlah rata-rata 766,938 kwh/
bulan perunit usaha, kluster utara 2 dengan jumlah rata-rata sebesar 2253,2 kwh/ bulan perunit
usaha, kluster selatan 1 dengan jumlah rata-rata 524.7 kwh/ bulan perunit usaha, dank luster
selatan 2 dengan jumlah rata-rata 4017,25 kwh/ bulan perunit usaha. Pemakaian bahan bakar gas
lpg yang tertinggi terdapat pada kluster utara 1 dengan jumlah rata-rata konsumsi 70,526316i
liter /bulan sehingga disarankan untuk pemusatan agen lpg utamanya terdapat pada kecamtan
yang menjadi induk kluster tersebut. Potensi energy yang di butuhkan untuk klaster garut utara
satu adalah 4.995 mmscfd, Untuk klaster garut utara dua adalah 8.174 mmscfd, Untuk klaster
garut selatan satu adalah 0.704 mmscfd, Untuk klaster garut selatan dua adalah 7.584 mmscfd.
Kata kunci: Potensi, kebutuhan, Bahan Bakar, MMSCF.
I. PENDAHULUAN
Era globalisasi ini persaingan usaha sangatlah dinamis dan sangatlah ketat akan
persaingan. Tidak hanya di usaha bersekala besar, di usaha kecil pun sangat terasa persaingan
tersebut dengan adanya keterbukaan informasi dari media-media public, baikitu media
elektronik, maupun media informasi konvensional seperti majalah, korandan lain sebaganya.
Sektor industri Indonesia, sejak tahun 1965 telah menjadi sektor pendapatan Indonesia di bidang
perekonomian. Otonomi daerah secara resmi dimulai sejak tanggal 7 Mei 1999 dengan
diundangkannya Undang-undang No 22 tahun 1999 yang berlaku secara efektif selama 2 tahun
sejak diundangkannya, kemudian diubah dengan peratuturan undang-undang No 32 tahun 2004.
Hal ini menjadi perhatian publik dan dunia usaha. Pemerintah daerah memiliki otoritas yang
lebih luas untuk pengelolaan daerah, terutama dibidang ekonomi. Perimbangan ekonomi pusat
dan daerah disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang dan sejalan dengan keinginan daerah
untuk dapat menggunakan potensinya sendiri. Otoritas yang lebih luas ini juga berarti adanya
tanggung jawab besar dari Pemerintah daerah.
Cluster No Kecamatan
1 Sukawening
Utara 1
2 Pangatikan
Cluster No Kecamatan
3 Kadungora
4 Leuwi Goong
5 Cibiuk
6 Limbangan
7 Kersamanah
8 Malangbong
9 Banyuresmi
10 Cibatu
11 Selaawi
Tarogong
12
Kidul
Tarogong
13
Kaler
14 Cilawu
15 Garut Kota
16 Karangpawitan
Utara 2 17 Sucinaraja
18 Wanaraja
19 Leles
20 Bayongbong
21 Pasir Wangi
22 Samarang
23 Sukaresmi
24 Cisurupan
25 Cikajang
26 Banjarwangi
Selatan 27 Cihurip
1 28 Pamulihan
29 Sukaresmi
30 Cigedug
31 Pakenjeng
32 Cisompet
33 Cibalong
34 Pameungpeuk
35 Cikelet
Selatan
36 Mekar Mukti
2
37 Talegong
38 Cisewu
39 Bungbulang
40 Caringin
Cluster No Kecamatan
41 Pendey
42 Singajaya
4. Untuk klaster garut selatan dua rata rata pemakaian bahan bakar dari data primer sebesar
0.003 dan rata-rata daya listrik sebesar 4017,25 kwh/ bulan perunit usaha dengan total
2528 unit usaha yang ada di klaster tersebut.sehingga potensi kebutuhan bahan bakar yang
di dapat adalah 7.584 mmscfd potensi kebutuhan daya listrik 10155608 kwh
C. Titik Koordinat Objek survey
Tiap tempat yang telah di kunjungi sebagai tempat survei,pada penelitian ini saya
menandainya menggunakan GPS, yang nantinya tiap koordinat yang menjadi tanda tempat-
tempat survey, akan di input pada aplikasi google earth, agar bisa di tampilkan pada peta digital
dan terkoneksi pada jaringan internet. Berikut contoh hasil input data koordinat tempat survey
yang telah di kunjungi.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hasilnya
sebagai berikut :
1. Kebutuhan pemakaian daya listrik per/unit usaha yang terdapat pada kluster utara 1
dengan jumlah rata-rata 766,938 kwh/ bulan perunit usaha, kluster utara 2 dengan
jumlah rata-rata sebesar 2253,2 kwh/ bulan perunit usaha, kluster selatan 1 dengan
jumlah rata-rata 524.7 kwh/ bulan perunit usaha, dank luster selatan 2 dengan
jumlah rata-rata 4017,25 kwh/ bulan perunit usaha.
2. Pemakaian bahan bakar gas lpg yang tertinggi terdapat pada kluster utara 1 dengan
jumlah rata-rata konsumsi 70,526316i liter /bulan sehingga disarankan untuk
pemusatan agen lpg utamanya terdapat pada kecamtan yang menjadi induk kluster
tersebut.
3. Potensi energy yang di butuhkan untuk klaster garut utara satu adalah 4.995
mmscfd, Untuk klaster garut utara dua adalah 8.174 mmscfd, Untuk klaster garut
selatan satu adalah 0.704 mmscfd, Untuk klaster garut selatan dua adalah 7.584
mmscfd.
4. Rencana pembuatan pusat distribusi energy bahan bakar di garut, di tempatkan
pada empat sektor dan terletak pada kecamatan yang memiliki kebutuhan energy
yang terbesar. Untuk kluster utara 1 terletak pada kecamatan limbangan, untuk
kluster utara 2 terletak pada kecamatan tarogong kaler, untuk kluster selatan 1
terletak pada kecamatan cikajang, dan untuk kluster selatan 2 terletak pada
kecamatan pameungpeuk.
1. Daftar Pustaka
[1] A. D. E. Komarudin, “Ade komarudin (1303003),” no. 1303003, 2017.
[2] N. Katalog, “Badan pusat statistik kabupaten garut,” no. 222.
[3] O. Suci, S. Jurusan, P. Bahasa, and D. Sastra, “ANALISIS DATA KUALITATIF
(makalah),” 2010.
[4] S. R. Pupu, “Penelitian Kualitatif,” J. Equilib., vol. 5, pp. 1–8, 2009.