Anda di halaman 1dari 4

KOMITMEN

AKUNTABILITAS NASIONALISME ETIKA PUBLIK ANTI KORUPSI


MUTU
Tanggung Jawab Tanggung Jawab Tanggung Jawab Efisiensi Tanggung Jawab
Adil Adil Jujur Efektivitas Adil
Jujur Jujur Disiplin Mutu Jujur
Kejelasan Target Disiplin Menghormati Inovasi Disiplin
Netral Menghormati Cermat Kerja Keras
Transparan Kerja Keras Integritas Mandiri
Konsisten Kerja Sama Sopan Sederhana

Partisipatif Religius Taat Perintah Berani

Tenggang Rasa Jaga Rahasia Peduli

Persatuan

Rela Berkorban

Musyawarah

Amanah

Gotong Royong

Organisasi yang baik memerlukan penerapan nilai-nilai yang baik pula, terutama agar dapat
menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang diharapkan. Nilai-nilai yang
disepakati untuk diterapkan dalam Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur
dan Pengawasan antara lain:

NILAI ORGANISASI

Integritas

Integritasberartimengutamakanperilakuterpuji,displindanpenuh pengabdian. Integritas juga


diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Profesional

Profesional berarti menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas, dan mengutamakan kompetensi
(keahlian) dalam bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan.
Akuntabel

Akuntabel adalah dapat mempertanggungjawabkan tugas dengan baik dari segi proses maupun
hasil.

Inovatif

Inovatif berarti usaha dengan mendayagunakan pemikiran dan kemampuan dalam menghasilkan
suatu kreasi/karya baru yang diharapkan dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi,
efektifitas pengawasan, dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Peduli

Peduli berarti memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan negara dan bangsa,
terutama dalam hal birokrasi dan aparatur.

1. Transparency

Konsep ini diperlukan dalam menjaga objektivitas suatu organisasi dalam menjalankan suatu
tujuan dengan memberikan informasi-informasi yang jelas, akurat, mudah diakses dan dipahami
serta dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pemangku kepentingan dalam organisasi
tersebut. Dengan semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, tidak menjadi suatu alasan bagi
suatu organisasi untuk tidak dapat melakukan inisiatif dalam mengungkapkan berbagai informasi
yang berkaitan dengan proses pegambilan keputusan atau kebijakan yang sangat diperlukan oleh
semua orang.

Era transparansi yang telah dibuka lebar, pada akhirnya memberikan gambaran yang jelas
kepada semua orang untuk turut ataupun tidak ikut ambil bagian. Kebijakan yang dikeluarkan
oleh organisasi haruslah memberi manfaat kepada orang lain.

Disisi lain keterbukaan dalam organisasi bukan diartikan sebagai telanjang yang semua orang
mengetahui isi organisasi. Ada kebijakan tertentu yang hanya boleh diketahui oleh sebagian
orang. Bahkan informasi organisasi yang bersifat rahasia hanya boleh diakses oleh orang tertentu
dengan terlebih dahulu memenuhi syarat administrasi.

2. Accountability

Konsep ini diperlukan untuk melihat sejauh mana kinerja yang telah dihasilkan oleh suatu
organisasi. Dalam hal ini suatu kinerja haruslah dapat dikelola dengan tepat dan terukur untuk
melihat seberapa jauh kesinambungan antara proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
serta evaluasi yang dilakukan dengan tujuan organisasi.

Organisasi harus mampu menjawab setiap permasalahan yang timbul dalam organisasi. Oleh
karena itu menjadi kewajiban bagi sebuah organisasi untuk selalu memperbaiki diri dan up date
terhadap perkembangan teknologi dan sosial budaya.

3. Responsibility

Konsep ini merefleksikan tanggung jawab setiap individu maupun organisasi dalam mematuhi
segala tugas-tugas dalam pekerjaan, aturan-aturan serta kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan kegiatan masyarakat, politik dan Dalam hal ini bukan hanya terbatas pada
tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan antara atasan dengan bawahan, namun tanggung
jawab organisasi atau perusahaan kepada para pemangku kepentingan hingga masyarakat sekitar.
Sehingga dalam konsep ini organisasi atau perusahaan harus mampu mempertanggung jawabkan
segala hal yang bekaitan dengan aturan, hukum dan peraturan yang berlaku sebagai kontirbusi
hubungan hierarkis internal perusahaan, pemangku kepentingan, masyarakat serta stakeholders
lainnya.

4. Indepedency

Konsep ini dapat dijadikan sebagai aktualisasi diri untuk organisasi dan perusahaan yang dapat
berdiri sendiri dan memiliki daya saing dengan lingkungan bisnisnya. Dalam hal ini organisasi
atau perusahaan harus memiliki tata kelola yang efektif dan efisien dan mampu melakukannya
sendiri tanpa ada dominasi atau intervensi dari pihak lain. Organisasi harus mampu
menggunakan dan memanfaatkan nilai-nilai (values) yang ada pada organisasi, untuk dijadikan
ciri khas dan mampu bersaing dengan yang lain.

5. Fairness

Konsep ini diperlukan untuk menjaga stabilitas perusahaan dengan menjaga kewajaran dan
kesetaraan bagi setiap anggota, pemangku kepentingan dan stakeholders lainnya dalam suatu
organisasi. Hakikatnya setiap bagian dalam organisasi memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang dan berkontribusi untuk organisasi. Konsep ini menjadi sangat penting untuk
mendapatkan kepercayaan atau sebagai motivasi bagi setiap bagian dari organisasi.

Anda mungkin juga menyukai