TUGAS PRIBADI
MATA KULIAH ETIK UMB
SEMESTER GENAP 2019/2020
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya saya dapat menyelesaikan makalah “Menumbuhkembangkan Etika Bermasyarakat
Dalam Rangka Menyongsong Era Milenial” dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Etik UMB. Semoga dengan penyusunan
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri. Demi kesempurnaannya,
penulis selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.
1. Bapak Ferry Pribowo, Drs, MM selaku dosen Etik UMB yang telah memberikan
bimbingan dan materi makalah.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan serta doa dan bantuan moril.
3. Serta pihak yang telah bekerja sama membantu proses pembuatan makalah.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis
PENDAHULUAN
Membangun generasi bangsa melalui pendidikan moral dan etika, salah satu hal yang
penting dalam bangsa ini adalah para generasi pemuda dan pemudi yang harus kita perhatikan
dan kita bina dengan baik, karena merekalah yang meneruskan cita-cita dan perjuangan bangsa
ini menjadi lebih baik dan berwibawa kedepannya nanti. Hal yang harus dibangun bangsa ini
tidak hanya bangunan yang menjulang tinggi seperti gedung dan pabrik saja, tetapi kehidupan
moral dan etika generasi bangsa yang harus kita bangun juga karena bagaimana bangsa ini akan
maju, bagaimana bangsa ini akan berkembang atau bagaimana bangsa ini akan menjadi bangsa
yang dihargai oleh bangsa lainnya dan menjadi bangsa yang berwibawa sedangkan moral dan
etika generasi bangsa kita sendiri ini luntur dari nilai-nilai agama dan etika bangsa ini.
Salah satu yang harus kita sayangkan adalah para generasi dan penerus bangsa yang masih
banyak yang tak sadar akan perilaku yang menyimpang dari syariat agama dan norma-norma
bangsa ini bahkan bertolak belakang dengan kebaikan, padahal mereka adalah harapan dan
tumpuan bangsa ini. Tak sedikit para pemuda-pemudi yang melanggar aturan agama dan
bangsa ini seperti halnya minuman keras, berjudi, memakai narkoba, tawuran, berkelahi dan
bahkan saling menyakiti antara satu dengan yang lainnya. Sunguh memprihatinkan sekali
generasi bangsa kita ini yang seharusnya mereka berbondong-bondong melakukan hal
kebaikan dan bersatu padu membangun bangsa ini, tetapi justru malah ikut berperan menambah
masalah baru bagi bangsa ini, sungguh akan menjadi PR besar bagi bangsa dan pemerintah
yang ada didalamnya dalam mengatasi krisis moral dan etika generasi penerus bangsa ini.
Arus globalisasi yang merupakan salah satu pemicu kehidupan bermasyarakat dewasa ini.
Budaya global dan gaya hidup merupakan dampak paling besar akibat fenomena ini.
Globalisasi sendiri diartikan sebagai proses mendunianya seluruh kehidupan sosial, ekonomi,
politik hingga budaya antara satu negara dengan negara lainnya sehingga seluruh dunia
dinyatakan tidak memiliki batas. Berita yang masuk terkait permasalahan tiap negara dengan
mudahnya tersebar melalui internet, media sosial, maupun aplikasi berbasis internet lainnya.
Rata –rata di antara kalngan remaja Indonesia telah mengenal dan menggunakan internet dalam
kesehariannya. Namun kebanyakan dari mereka belum mampu untuk memilah aktivitas yang
bersifat positif dan negatif, dan hal inilah yang dapat menumbuhkembangkan etika
bermasyarakat dengan baik jika dapat dipilah untuk hal-hal yang positif.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Etika
Pengertian Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk, etika juga sering
disebut filsafat moral berbicara tentang tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan
utama hidupnya. Etika membahas baik buruk atau benar tidaknya tingkah laku dalam tindakan
manusia sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban. Etika mempersoalkan bagaimana manusia
seharusnya berbuat atau bertindak. Etika lebih dimengerti sebagai ilmu tentang baik dan buruk.
Dalam pelaksanaannya juga dikenal kode etik, yaitu ketentuan boleh dan tidaknya melakukan
sesuatu agar baik (dan bila melanggar ketentuan tidak seharusnya disebut melanggar kode etik).
Para ahli sering mendefinisikan etika sebagai "the discipline which can act as the
performance index or reference for our control system". Etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Dalam pengertian secara khusus dikaitkan dengan interaksi sosial maka etika dirupakan dalam
bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral
yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan difungsikan sebagai alat untuk mengontrol segala
macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang.
B. Pengertian Bermasyarakat
Hidup bermasyarakat adalah hidup secara berkelompok atau berada pada suatu tempat
daerah yang kita hidup dengan rasa bermasyarakat. Sudah menjadi hal umum bahwa dalam
kehidupan setiap manusia selalu membutuhkan manusia lainnya untuk saling membantu dalam
segala hal. Masyarakat Indonesia yang mempunyai kekhasan yaitu bermacam-macam suku,
kebudayaan yang disatukan oleh komitmen : satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa
persatuam. Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman, perlu adanya perhatian khusus
didalam berkehidupan sehari-hari karena jika tidak akan terjadi perselisihan atau konflik yang
membahayakan keutuhan Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran dan komitmen seluruh elemen
dalam menghormati kemajemukan bangsa dalam rangka mempersatukan bangsa dan
mencegah perpecahan.
PEMBAHASAN ANALISIS/UPAYA
Arus perkembangan globalisasi telah melahirkan generasi gadget, istilah digunakan untuk
menandai munculnya generasi milenial, yang menunjukkan bahwa kehidupan bermasyarakat
selalu bersinggungan dengan unsur teknologi informasi, jadi seolah-olah berbagai peralatan
tersebut telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dari kehidupan manusia. Hal tersebut
yang sangat berpengaruh besar bagi pendidikan karakter yang akan mengantarkan setiap insan
kepada etika dalam bermasyarakat yang berkakhlak baik.
Pendidikan karakter sebagai sebuah sistem pendidikan, tidak dipungkiri memiliki kontribusi
yang cukup mapan untuk menyokong pembentukan karakter bangsa dengan berbagai strategi
dan metode yang cukup mengesankan dan meyakinkan. Seperti terlihat pada sistem pengajaran
pendidikan karakter yang diarahkan bukan hanya pencapaian peningkatan kecerdasan semata
bagi peserta didik namun yang lebih esensial dalam pendidikan karakter justru diharapkan
melahirkan insan yang memiliki etika bermasyarakat yang patut untuk dicontoh para generasi
penerusnya. Demikian juga dalam proses pencapaian tersebut pendidikan karakter tidak hanya
menjadi beban bagi para pendidik disekolah formal justru menjadi tanggung jawab utama
kedua orang tua dirumah dalam membentuk kepribadian anaknya mulai dari kandungan, lahir,
bahkan aqil baligh. Peranan orang tua dapat memberikan rasa nyaman, aman dalam
menanamkan nilai-nilai moral beretika.
Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk
ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku
kehidupan orang tersebut. Dalam definisi tersebut ada tiga ide pikiran penting yaitu proses
transformasi nilai-nilai, ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan menjadi satu dalam
perilaku. Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di Indonesia yaitu bersumber dari
agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Yaitu, religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cintai damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut dapat dirujuk dalam
mengembangkan karakter bangsa dalam praktek pendidikan informal dan formal. Pembiasaan
yang diberikan contoh secara terus menerus karena karakter tidak terbentuk secara instan, tapi
Kemerosotan karakter yang dihadapi sekolah dan masyarakat seiring masuknya nilai budaya
global, seperti hadirnya nilai-nilai budaya generasi milenial yaitu generasi yang menjadikan
teknologi informasi sebagai gaya hidup yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi,
tentu akan berpengaruh terhadap aspek pendidikan sekolah maupun kehidupan individu dalam
keluarga, baik positif dan negatif. Kebiasaan gaya hidup tersebut ditandai dengan tingginya
kebutuhan terhadap teknologi yang semakin canggih, kebutuhan gadget yang seakan tidak
dapat terpisahkan dengan kebiasaan sehari-hari.
Uraian diatas menggambarkan bahwa pendidikan merupakan agen perubahan yang
signifikan dalam pembentukan karakter bangsa untuk menumbuhkembangkan etika
bermasyarakat di era milenial, tetapi yang menjadi persoalan saat ini adalah pendidikan etika
yang hanya diajarkan sebagai sebuah pengetahuan tanpa adanya pengaplikasian dalam
kehidupan sehari-hari. Disinilah dibutuhkan kreatifitas pembimbing baik itu guru di sekolah
ataupu orang tua dirumah yang dapat memotivasi dan memfasilitasi pembelajaran etika diluar
sekolah melalui kegiatan yang bersifat menumbuhkembangkan etika dengan baik yang religius
dan tidak terbatas oleh jam pelajaran saja. Pendidikan karakter atau akhlak tidak dapat
diajarkan hanya dalam bentuk pengetahuan saja, tetapi perlu adanya pembiasaan dalam
perilaku sehari-hari. Setelah menjadi teladan yang baik, guru dan orang tua harus mendorong
untuk selalu berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pengawasan
terhadap perilaku yang dilakukan anak-anak sehari-hari disekolah, dirumah, ataupun di
masyarakat dan disinilah pentingnya dukungan dari semua pihak. Karena dalam metode
pembiasaan anak-anak dilatih untuk mampu membiasakan diri berperilaku baik dimana saja,
kapan saja, dan dengan siapa saja.
Pendidikan karakter bangsa merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pendidikan
nasional secara utuh. Pendidikan karakter bangsa harus dikembangan secara komprehensif
sebagai proses pembudayaan agar mampu menerapkan etika bermasyarakat di era milenial.
Pendidikan karakter bangsa merupakan tanggung jawab bersama anatar pemerintah,
masyarakat, sekolah, dan orang tua. Oleh karena itu pelaksanaan budaya dan karakter bangsa
harus melibatkan keempat unsur tersebut. Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter
bangsa diperlukan gerakan nasional guna menggungah semangat kebersamaan dalam
pelaksaan lapangan. Pendidikan etika sebaai sebuah sistem pendidikan, memiliki pengaruh
yang cukup besar untuk menyokong pendidikan karakter bangsa dengan berbagai strategi,
pendekatan dan metode yang cukup dalam mendasar. Agar pendidikan karakter bangsa yang
otentik bisa berhasil dengan baik.
https://www.kompasiana.com/www.kernianingsih.com/54f869eca3331170038b457f/memban
gun-generasi-bangsa-melalui-pendidikan-moral-dan-etika
https://www.tribunnews.com/tribunners/2018/05/27/membangun-karakter-bangsa-di-era-
milenial