Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL (ASKEB I )


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas PKK1
Pembimbing Insitusi : Sri Rahadjeng H S.ST

Disusun Oleh :

Nama : Lamim Makhis


NIM : P0113129

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN IBU PEKALONGAN


2015

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Asuhan Kebidanan Ibu Hamil (ASKEB 1) Sebanyak 50


Target Telah Disetujui Oleh Pembimbing Institusi Dan Pembimbing Lahan.

Pekalongan, Februari 2015

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Hj. Fatimatun, Amd. Keb Sri Rahadjeng H S.ST

Mengetahui Direktur,

dr. Sri Nurdijah Kasbollah


NIDN. 0628014601

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan apapun.
Laporan yang berjudul “Laporan Praktik Asuhan Kebidanan Ibu Hamil” ini disusun
untuk memenuhi tugas praktek PKK I semester III tahun akademik 2014 - 2015.
Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di
UPTD Puskesmas Medono dan di BPM Hj.Fatimatun,Amd.Keb pada tanggal 12
Januari 2015 sampai tanggal 28 Februari 2015.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dr. Hj. Sri Nurdijah Kasbollah, selaku Direktur Akademi Kebidanan Harapan
Ibu Pekalongan.
2. Ibu Sri Rahadjeng H S.ST, selaku Dosen Pembimbing Institusi Akademi
Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.
3. Ibu Hj. Fatimatun, Amd.Keb, selaku Pembimbing Lahan di BPM dan Puskesmas
Medono
4. Rekan-rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan laporan ini. Semoga loparan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.

Pekalongan, Februari 2015

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di
Dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapat
penatalaksanaan yang benar. Karena ini semua berpengaruh terhadap morbiditas
dan mortalitas wanita.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan dengan resiko tinggi.
Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini kehamilan resiko
tinggi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
dapat mengurangi angka kematian ibu.
Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal. Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “10 T” :
Timbang berat badan dan ukur TB, ukur Tekanan Darah, nilai status gizi (LILA),
pemeriksaan TFU, tentukan presentasi janin dan DJJ, Imunisasi TT, pemberian
Tablet FE 90 tablet selama kehamilanya, Tes laboratorium, Tatalaksana kasus,
Temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi serta KB paska persalinan.
Di Puskesmas Medono Kota Pekalongan sudah berupaya untuk
melakukan pemeriksaan ibu hamil dengan baik agar tidak terjadi kelainan atau
komplikasi pada ibu hamil dapat terdeteksi sedini mungkin.
Dengan demikian penulis mempelajari lebih mendalam tentang
manajemen kebidanan pada ibu hamil normal, sehingga dapat menjaga kesehatan
ibu dan janin, melaksanakan asuhan yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi, serta memberi pendidikan
kesehatan yang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutahan ibu hamil.
Berdasarkan data diatas penulis mencoba melakukan studi kasus pada
Ny.S umur 25 tahun G1P0A0, hamil 38 minggu yang dilaksanakan di Puskesmas
Medono, pada tanggal 20 Januari 2015.

1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan
asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal ibu selama dalam
kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.
2. Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan kebidanan serta mendapat pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan, penulis diharapkan mampu :
a. Melakukan pengkajian data atau anamnesa pada ibu hamil dengan baik
b. Menginterpretrasikan data dan menganalisa masalah untuk menegakkan
diagnosa sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan baik
c. Mengidentifikasi diagnoasa dan masalah potensial serta mengantisipasi
data sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik
d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera secara mandiri,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil dengan baik
e. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan cepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya sesuai
dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik
f. Melaksanakan secara langsung asuhan yang efisien dan aman sehingga
memenuhi kebutuhan pada ibu hamil dengan baik
g. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan
baik
h. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan dengan baik.

C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil sehingga
dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai
bidan.
2. Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis.

2
3. Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologi yang terjadi pada
kehamilan fisiologi maupun psikologi serta masalah pada saat kehamilan
sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilanya.
4. Lahan Praktik
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan
mutu pelayanan.
5. Masyarakat
Merupakan informasi bagi masyarakat tentang perubahan fisiologi yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologi serta masalah pada
kehamilan.

D. Ruang Lingkup
Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari
pendidikan, tempat praktik klinik yang dituju adalah Puskesmas Medono.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI KEHAMILAN
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi dan diakhiri
sampai adanya kelahiran janin dengan waktu hamil yang normal adalah 280 hari
atau 9 bulan lebih 7 hari yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir seorang
wanita (Prawirohardjo, 2009, hal. 89).
Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terjadi dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (Manuaba, 1998, hal. 95).
Dari definisi kehamilan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kehamilan
merupakan peristiwa alamiah, yang dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan
anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah
dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit
komplikasi dan lain-lain.

B. TERJADINYA KEHAMILAN
Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), dan implantasi hasil konsepsi. (Prawiroharjo,2009,hal.139)
a. Pembuahan (konsepsi)
Pembuahan adalah suatu proses penyatuan antara sel amni dan sel telur di
tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari kesebelas sampai ke
empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi sehingga
siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung
kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma
dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas
uterus menuju tuba fallopi, disinilah ovum dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke viterus ovum. Setelah itu, zona
pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain.
Proses ini diikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot, yang
terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan

4
menghasilkan XX zigot menurunkan bayi perempuan, dan XY zigot
menurunkan bayi laki-laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama
tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakan kearah
rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba.
Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula.(Ika pantiawati,
dkk,2010,hal.45)
b. Implantasi
Setelah lima sampai tujuh hari setelah terjadi ovulasi terjadi, blastosit tiba
dirahim dalam keadaan siap untuk implantasi. Produksi progesteron sedang
pada puncaknya. Progesteron merangsang pembuluh darah yang kaya
oksigen dan zat gizi untuk memberi pasokan pada endomentrium agar
tumbuh dan siap menerima blastosit. Blastosit mengambang bebas di dalam
rahim selama beberapa hari seraya terus berkembang dan tumbuh
Kira-kira sembilan hari setelah pembuahan, blastosit yang kini terdiri atas
beratu-ratus sel, mulai meletakan dirinya ke dinding rahim dengan
penjuluran berupa spon dari sel-sel trofoblas. Penjuluran-penjuluran itu
meliang kedalam endometrium. Sel-sel tersebut tumbuh menjadi
viluscorionik, yang belakangan akan berkembang menjadi placenta. Mereka
melepas enzim-enzim yang menembus lapisan rahim dan menyebabkan
jaringan terurai. Hal ini menyediakan sel darah kaya gizi yang memberi
makan blastosit. Blastosit perlu waktu kira-kira 13hari agar tertanam dengan
kuat.
(Ika pantiawati, dkk,2010,hal.46)

5
6
C. DIAGNOSA KEHAMILAN
1. Tanda dan Gejala Kehamilan
Pada wanita hamil beberapa tanda dan gejala tanda kehamilan. Tanda dan
gejala ini dibagi menjadi 3 yaitu presumtif, tanda kemungkinan hamil dan
tanda pasti hamil.
a. Tanda-tanda persumptif:
1) Amenorea (tidak mengalami menstruasi)
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin
mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun
keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan
terlambat haid.
Wanita harus mengetahui tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinannya.
2) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak
sampai muntah yangh berkepanjangan.Dalam kedokteran sering dikenal
morning sickness karena munculnya seringkali pada pagi hari.Mual dan
muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak stabil.
3) Mengidam (ingin makan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama
pada bulan-bulan trimester pertama.
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
pingsan.
5) Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu
makan timbul kembali.
6) Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan
payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
7) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari
oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

7
8) Sering kencing
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini
akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan akan
muncul kembali karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
9) Kontipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena
perubahan pola makan.
10) Kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta,
dijumpai pada muka (cloasma gravidarum), areola mamae, leher, perut
berupa linea nigra.
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 93).

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil


1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah
difleksikan.Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6 dan menjadi
nyata pada minggu ke 7-8.
4) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual.Servik terasa lebih lunak.
5) Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan.
6) Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus dekat
dengan implantasi plasenta.
7) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks)
8) Teraba ballottement
Ballotement adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam
cairan.Tanda ini muncul pada minggu ke 16-20.
9) Test kehamilan positif
Dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan
dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormon gonadotropin

8
dalan urine. Kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan
bahwa wanita mengalami kehamilan.
(Sulistyawati, 2009, hal. 83).

c. Tanda pasti (positif)


1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop lenec pada minggu 17-18, pada orang
gemuk lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler) bisa lebih
awal terdengar sekitar minggu ke-12.
2) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya jelas setelah
minggu ke-22.Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah
minggu ke 24.
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada
gambaran embrio
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu).
(Sulistyawati, 2009, hal. 83).

2. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


a. Ultrasonografi (USG)
Alat ini menjadi sangat penting dalam diagnosis kehamilan dan kelainan-
kelainannya karena gelombang suara sampai saat ini dinyatakan tidak
berbahaya.Pada minggu ke-6, sudah terlihat adanya kantong kehamilan.
b. Fetal Electro Cardio Grafi (ECG)
Dapat direkam pada minggu ke-12
c. Test laboratorium
Banyak tes yang dapat dipakai, tetapi yang paling populer adalah tes
inhibisi koagulasi.Tes ini bertujuan mendeteksi adanya HCG dalam urin
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 97).

9
3. Usia Kehamilan
Menentukan usia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara di
antarnya adalah:
a. Rumus Naegle
Rumus naegle terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir
(HPL).Caranya yaitu tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1.
b. Berdasarkan Tinggi fundus uteri (TFU)
Dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan
beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilicus, atauprocessus
xifoideus.
c. Rumus Mc. Donald
Fundus uteri diukur dengan pita .
TFU x 2 dibagi 7 = umur kehamilan (bulan)
TFU x 8 dibagi 7 = umur kehamilan (minggu)
d. Mengukur Taksiran Berat Janin (TBJ)
(TFU dalam cm-n)x 155 = berat janin (gram)
Keterangan :
Jika kepala janin belum masuk panggul n = 12
Jika kepala janin sudah masuk panggul n = 11
e. Ultrasonografi
Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestasional Sac)
untuk kehamilan 6-12 minggu
Dengan mengukur jarak kepal-bokong (GRI= Grown Rump Length) untuk
umur kehamilan 7-14 minggu
Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12
minggu.
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 51).

10
D. PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN
1. Perubahan Fisiologis dalam Kehamilan
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus, antara lain :
a) Ukuran: Rahim membesar akibat hyperplasia dan hipertropi otot
rahim
b) Berat : Dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan
c) Bentuk dan konsistensi menjadi lebih panjang dan lunak (tanda
hegar)
d) Posisi rahim : Dari ante / retrofleksi semakin membesar memasuki
rongga perut
e) Vaskularisasi : Makin besarnya aliran darah arteri dan ovarika
menuju rahim
f) Servik uteri : Tanda chadwik dan goodell
2) Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan
(tanda chadwik).

3) Ovarium
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai
terbentuknya placenta yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4) Payudara
Sebagai persiapan laktasi, perkembangan payudara dipengaruhi oleh
hormone estrogen, progesteron dan somatommatropin.

b. Sistem Kardiovaskuler
1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Curah jantung
meningkat sampai 30-50 %.
2) Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum lebih dari
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodilusi.

11
c. Sistem Urinaria
1) Ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada
usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada
saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar).
2) Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehingga sering timbul sering kencing. Sering kencing tidak terjadi
pada trimester kedua rahim mulai berkembang ke rongga abdomen
keluar panggul dan akan muncul kembali pada trimester akhir karena
kandung kencing tertekan oleh penurunan kepala janin.
d. Sistem Gastrointestinal
1) Pengaruh estrogen yang meningkatkan pengeluaran asam lambung
menyebabkan hypersalivasi, morning sickness, emesis gravidarum,
daerah lambung terasa panas.
2) Rahim yang membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah
sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Konstipasi semakin
diperberat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh
peningkatan kadar progesteron.
e. Sistem Metabolisme
1) Metabolisme basal naik hingga 15 – 20 %
2) Keseimbangan asam basa menurun akibat hemodilusi darah dan
kebutuhan mineral untuk janin.
3) Peningkatan kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
a) Protein: ½ gr/kgBB/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi.
b) Kalori: Kebutuhannya meningkat selama kehamilan dan laktasi,
didapat dari karbohidrat, lemak, dan protein.
c) Mineral yaitu :
a. Kalsium: 1,5 gram setiap hari (30 – 40 gram untuk
pembentukan tulang)
b. Fosfor: 2 gr sehari
c. Zat besi: + 800 mg atau 30 – 50 mg sehari.
d. Air lebih banyak

12
4) Penambahan berat badan ibu hamil antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil
atau pertambahan ½ kg / minggu.
f. Sistem Muskuloskeletal
1) Pengaruh estrogen dan progesteron memberi efek maksimal pada
relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan
2) Meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus
mengakibatkan sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua.
g. Kulit
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/
striae lividae. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan
disebut sebagai linea nigra.
h. Sistem Pernapasan
Terjadi desakan diafragma karena dorongan / pembesaran rahim dan
akibat kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih
cepat dan lebih dalam dari biasanya. Lingkar dada wanita hamil agak
membesar.( Sulistyawati, 2009, hal. 59).

2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara.
Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.

13
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah
bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif.Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu–waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada
ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester
juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga–duga apakah bayi mereka laki–laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk
bayi mereka.

E. KETIDAKNYAMANAN PADA KEHAMILAN DAN CARA


MENGATASINYA
1. Nausea
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin

14
disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak
berujung pangkal), lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang
lambat.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kehamilan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22
minggu.
Cara meringankannya: Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam,
Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari, Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari
stimulasi refleks gigi, Istirahat, gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda –
tanda kurang gizi.

2. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)


Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda
hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya
tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat
pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening
terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankannya:Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin
kencing, Banyak minum di siang hari, Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
3. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan.Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badankarena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan
perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan
sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara meringankannya :Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen
eksternal, gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
4. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan

15
meningkatkan karbondioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma.Selain itu diafragma mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara meringankannya :Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut,
Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi, Anjurkan wanita berdiri
dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara berkala dan mengambil
nafas dalam, Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur
seperti saat sedang berdiri.
5. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang.Edema
pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara meringankannya:Hindari menggunakan pakaian ketat, Elevasi kaki
secara teratur setiap hari, Posisi menghadap kesamping saat berbaring,
Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-
vena panggul.
6. Nyeri ulu hati (trimester II dan trimester III)
Penyebab : Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesterone, Penurunan motilitas
gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan
disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus, Tidak ada
ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan penekanan oleh
uterus yang membesar
Cara meringankannya:Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk
menghindari lambung menjadi terlalu penuh, Pertahankan postur tubuh yang
baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung untuk menjalankan
fungsinya, Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas
usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan, Hindari
makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.

16
7. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara meringankannya:Asupan cairan yang adekuat, Istirahat cukup, Minum
air hangat ( air putih, teh) saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi
peristaltic, Makan makanan berserat dan mengandung serat alami, Miliki pola
defekasi yang baik dan teratur, Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap
hari, pertahankan postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik,
kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur.
8. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio
dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati
foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara meringankannya:Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan
menekan tumitnya( dorsofleksikan kakinya), Dorong wanita untuk melakukan
latihan umum dan memiliki kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna
meningkatkan sirkulasi darah, Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang
hari, Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor, Kesemutan dan baal
pada jari.
9. Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada
saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal
pada jari-jari
Cara meringankannya : Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-
jari , Berbaring rileks. (Helen Varney, 2007 : 536-543 )
F. KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama bagi manusia termasuk ibu hamil.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu hamil perlu:
1) Latihan nafas melalui senam hamil
2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3) Makan tidak terlalu banyak
4) Kurangi atau hentikan merokok

17
5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti
asma dan lain-lain.(Kusmiyati, dkk, 2009, hal 99).
b. Nutrisi dalam kehamilan
1) Kalori
Kebutuhan kalori pada orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedangkan
untuk ibu hamil adalah 2300 Kkal.
2) Protein
Protein sangat di butuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu
untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting
untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein
plasma, HB, dll). Bila wanita tidak hamil konsumsi protein yang ideal
adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan
tambahan pretein hingga 30 gram perhari.
3) Mineral
Kebutuhan akan zat besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17
mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30
mg, dan pada kehamilan kembar atau wanita yang sedikit anemik,
dibutuhkan 60-100 mg/hari.
Kebutuhan akan kalsium dapat terpenuhi dengan minum susu. Bila ibu
hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan
dengan dosis 1 gram per hari.
4) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-
buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin.
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 99)

c. Personal Higiene
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan
sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat
(Kusmiyati dkk, 2009, hal. 101).
d. Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah
sebagai berikut:
1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang
menggunakan busa, karena mengganggu penyerapan keringat payudara

18
2) Gunakan bra bentuk yang menyangga payudara
3) Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari
payudara berarti produksi ASI sudah dimulai.
(Sulistyawati, 2009, hal. 118).
e. Pakaian selama kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai serta dari bahan yang mudah menyerap keringat
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 101).
f. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kecil.oleh karena dibutuhkan
penyuluhan cara mangatasi keluhan tersebut (Sulistyawati, 2009, hal. 119).
g. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan. Koitus tidak diperbolehkan bila:
1) Terdapat perdarahan pervaginam
2) Terdapat riwayat abortus berulang
3) Abortus/ partus prematurus imminens
4) Ketuban pecah
5) Servik telah membuka
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 102).
h. Mobilisasi dan Body mekanik
Ibu hamil boleh melakukan aktivitas fisik seperti biasa selama tidak terlalu
melelahkan (Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 103).
i. Senam Hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan di
pagi hari, olahraga ringan dan senam hamil (Kusmiyati, dkk, 2009, hal.
104).
j. Istirahat /Tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur
khususnys seiring kemajuan kehamilannya. Tidur malam hari selama
kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari
kurang lebih 1 jam (Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 120).

19
k. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu
dan keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya, agar
tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari
perkiraan, semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa hal
yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut:
1) Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan
2) Anggota keluarga yang dijadikan pengambil keputusan jika terjadi suatu
komplikasi yang membutuhkan rujukan
3) Baju ibu dan bayi serta perlengkapan yang lainnya
4) Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan
dari tempat kerja, Kartu Sehat, dan lain-lain).(Kusmiyati, dkk, 2009, hal.
121).
l. Memantau Kesejahteraan Janin
Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, misalkan ibu
hamil setiap merasakan gerakan janin mencatat dengan tally pada kartu
gerakan janin, dalam 12 jam pemantauan, contohnya dari pukul 08.00
sampai pukul 22.00. Selanjutnya keseluruhan pergerakan janin dalam
kurun waktu tersebut dijumlahkan. Batas normal pegerakan janin selama
12 jam adalah minimal 10x gerakan janin yang dirasakan ibu hamil
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 122).
m. Kunjungan Ulang
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur
kehamilan 39 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan
36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Di Indonesia
menunjukkan bahwa ANC sebanyak kali selama kehamilan dengan
distribusi yang merata memberikan pregnany outcome yang baik
(Kusmiyati, dkk, 2009, hal. 135).
n. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.Jenis imunisasi
yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit
Tetanus.Selama kehamilan ibu hamil hendaknya mendapatkan 2 kali
imunisasi dengan interval pemberian minimal 4 minggu (Sulistyawati,
2009, hal. 120).(Prawirohardjo, hal 91)

20
o. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak
boleh terlalu berat.Seorang wanita hamil disarankan untuk menghentikan
aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan
(Sulistyawati, 2009, hal. 127).
p. Tanda bahaya dalam kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk diketahui ibu hamil dan
keluarga:
1) Perdarahan per vaginam
2) Sakit kepala yang hebat
3) Masalah penglihatan
4) Bengkak pada wajah atau tangan
5) Nyeri abdomen yang hebat
6) Bayi kurang bergerak seperti biasa.(Sulistyawati, 2009, hal. 128).
q. Kebutuhan psikologi Ibu Hamil
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional.Agar psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik
maka ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalam
psikologisnya.Dukungan berasal dari berbagai pihak yaitu dari suami,
orang tua, anak, teman, dan orang-orang di sekelilingnya (Kusmiyati, dkk,
2009, hal. 137).
G. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan
b. Periksa ulang tiap 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 7 bulan (39
minggu)
c. Pemeriksaan ulang tiap 2 kali sebulan yaitu tiap 2 minggu sekali mulai
umur kehamilan 39 minggu sampai 36 minggu (7 bulan-9 bulan)
d. Pemeriksaan kehamilan tiap minggu setelah umur kehamilan 36 minggu
lebih
e. Periksa ulang khusus sewaktu-waktu apabila ada keluhan selama
kehamilan

21
H. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN (SOAP) PADA IBU HAMIL.
Manajemen kebidanan (Midwifery Management) adalah pendekatan
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis, mulai dari pengkajian (data subjektif dan data objektif),
diagnosa kebidanan dan penatalaksanaan yang meliputi evaluasi.
Prinsip proses manajemen kebidanan : secara sistematis
mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan
melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap pasien,
mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data
dasar, mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama
pasien, memberi informasi dan support sehingga pasien dapat membuat
keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya, membuat rencana
asuhan yang komprehensif bersama pasien, secara pribadi bertanggung jawab
terhadap implementasi rencana individu, melakukan konsultasi, perencanaan
dan melaksanakan manajemen dengan kolaborasi dan merujuk pasien untuk
mendapatkan asuhan selanjutnya, merencanakan manajemen terhadap
komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari
keadaan normal, melakukan evaluasi bersama pasien terhadap pencapaian
asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-langkah manajemen kebidanan SOAP terdiri dari :
1. Data Subjektif
Data Subjektif meliputi : biodata, alasan datang dan keluhan
utama, Riwayat menstruasi, Riwayat kehamilan persalinan dan nifas
yang lalu, riwayat kehamilan sekarang, data psikologis, pola
kebiasaan, pola nutrisi, pola eliminasi, pola aktivitas dan pola
istirahat.
2. Data Objektif
Data Objektif meliputi : pemeriksaan umum (kesadaran,
keadaan umum, tensi, tinggi badan, berat badan dan LILA),
pemeriksaan fisik (muka/mata, abdomen, ekstremitas atas/bawah,)
dan pemeriksaan laboratorium (HB, glukosa urin dan urin reduksi)
bila diperlukan.

22
3. Asessment
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan.
Perumusan diagnosa meliputi : nama ibu (initial), umur,
paritas, usia kehamilan dalam minggu, keadaan janin, normal atau
tidak normal.
4. Penatalaksanaan
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosa yang sudah di buat. Penatalaksanaan itu sendiri mencakup
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Suatu rencana asuhan harus
sama-sama disetujui oleh bidan maupun pasien agar efektif.
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh lagi oleh
pasien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Rencana asuahan yang
menyeluruh dilaksanakan secara efisien dan aman, manajemen yang
efisien akan menyingkat waktu. Biaya dan meningkatkan mutu
asuhan. Setelah itu dilakukan evalusai keefektifan dari asuhan yang
sudah di berikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut
telah efektif sedang sebagian belum efektif.
Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu mengulang
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk
mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan
penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya.

23
BAB III
PENDOKUMENTASIAN SOAP

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL


PADA Ny. S 25 TAHUN GI P0 A0 USIA KEHAMILAN 38 MINGGU
DI PUSKESMAS MEDONO PEKALONGAN TAHUN 2014

Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 20 Januari 2015


Jam Pengkajian : 20.00 WIB
No.Registrasi : -

I. SUBJEKTIF
- Identitas
Nama (Initial Ibu) : Ny. S Nama (Initial suami) : Tn.M
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat : Medono Alamat : Medono

- Keluhan utama : Sering kencing


- Keluhan lain : tidak ada keluhan
- Riwayat Menstruasi
HPHT : 28 April 2014
HPL : 4 Februari 2015
Usia Kehamilan : 38 minggu
- Riwayat obstetri yang lalu
Hamil ini dan tidak pernah keguguran
- Riwayat kehamilan sekarang
GI P0 A0
ANC : 7x di Puskesmas
Imunisasi TT : 2x TT1 tanggal 19 Juli 2014 di Puskesmas
TT2 tanggal 17 Agustus 2014 di Puskesmas
Dapat tablet Fe : 80 tablet
- Riwayat Kesehatan Ibu

24
Ibu tidak menderita penyakit apapun
- Pola Kebiasaan Ibu
Pola Nutrisi : tidak ada gangguan
tidak ada pantang makan
Pola Eliminasi : lancar, tidak ada
Pola Aktivitas : melakukan pekerjaan rumah tangga
Pola Istirahat : cukup, bisa istirahat siang dan malam

II. OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 24x/mnt
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,40C
Berat badan : 69 kg
b. Pemeriksaan fisik
Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Mamae :payudara membesar, areola menghitam, puting susu
menonjol, kolostrum sudah keluar
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, ada strie gravidarum dan linea
nigra, tidak ada pembesaran hepar dan limpa
TFU : 2 jari di bawah px (32 cm)
Bagian fundus teraba bagian bulat, lembek tidak melenting
yaitu bokong janin, bagian kanan perut teraba satu bagian
memanjang seperti ada tahanan yaitu punggung, bagian kiri
perut teraba bagian-bagian kecil yaitu ekstremitas, bagian
bawah perut teraba satu bagian bulat, keras melenting yaitu
kepala sudah masuk panggul 2/5 bagian (divergen).
DJJ : 124x/mnt
TBJ : 3255 gram
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan

25
Ekstremitas : atas : tidak oedem, kuku tidak pucat
bawah :tidak oedem, kuku tidak pucat, tidak ada varises
c. Pemeriksaan penunjang
HB : 11,4 gr%

III. ASESSEMENT
Ny.S umur 25 tahun GI P0 A0 hamil 38 minggu janin tunggal hidup letak
memanjang puka preskep sudah masuk pangggul 2/5 bagian dengan
kehamilan normal

IV. PENATALAKSANAAN
Jam 20.15 Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu
dan janinnya sehat, ibu mengerti. ( )
Jam 20.20 Menjelaskan ketidaknyamanan Trimester III, ibu mengerti
kondisinya sekarang ( )
Jam 20.25 Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK,
ibu bersedia ( )
Jam 20.28 Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum di malam
hari, ibu bersedia ( )
Jam 20.30 Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam
jika sudah terasa basah, ibu bersedia. ( )
Jam 20.35 Menanyakan pada ibu tentang persiapan persalinan,
ibu sudah mempersiapkan persalinan. ( )
Jam 20.38 Menjelaskan pada ibu tentang tanda tanda persalinan,
ibu mengerti ( )
Jam 20.43 Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan, ibu bersedia ( )
Jam 20.45 Mengajurkan ibu untuk minum obat sesuai dari anjuran
bidan, ibu bersedia. ( )
Jam 20.50 Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
atau jika ada keluhan, ibu bersedia . ( )

26
Pekalongan, 20 Januari 2015
Praktikan,

Lamim Makhis
NIM : P0113129

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Hj. Fatimatun, Amd.Keb Sri Rahadjeng H S.ST

27
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil tanggal 20 Januari


2015 pukul 20.00 WIB di Puskesmas Medono, pada Ny.S Umur 25 tahun GI
P0 A0 umur kehamilan 38 minggu janin tunggal hidup letak memanjang
punggung kanan presentasi kepala, kepala sudah masuk panggul 2/5 bagian
dengan kehamilan normal. Di dapatkan bahwa pada tinjauan kasus muncul
keluhan sering kencing.
Maka asuhan yang diberikan yaitu :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.
2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan Trimester III dan cara
mengatasinya.
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK.
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum di malam hari.
5. Menganjurkan ibu untuk segera ganti celana dalam jika sudah terasa basah.
6. Menanyakan pada ibu tentang persiapan persalinan yang telah dilakukan.
7. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan.
8. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan.
9. Memberikan ibu obat yang telah diberikan oleh bidan dan menjelaskan cara
minumnya.
10. Mengingatkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

28
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tinjauan kasus “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III pada Ny. S dengan kehamilan normal”.
Dari pengkajian data Subjektif diperoleh :
Ibu bernama Ny. S, berumur 25 tahun, Ny. S hamil yang pertama, belum pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran, Ny. S menstruasi terakhir tanggal 28
April 2014, Ny. S mengalami ketidaknyamanan sering kencing.
Dari data Objektif :
Dilakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen, dengan hasil :
Leopold I : TFU 2 jari di bawah px (32 cm) bagian fundus teraba
bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan ibu teraba punggung janin dan bagian kiri ibu
teraba ekstremitas janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba kepala janin.
Leopold IV : Kepalasudah masuk panggul.
DJJ : 124x/menit
TBJ : (32-11) x 155 : 3.255 gram
Dengan demikian setelah dilakukan pengkajian dan pengumpulan data
Subjektif dan Objektif mahasiswa dapat menginterpretasi data dengan hasil :
“Ny. S umur 25 tahun GI Po Ao hamil 38 minggu janin tunggal hidup punggung
kanan presentasi kepala, kepala belum masuk panggul dengan kehamilan
normal”.
Dan berdasarkan data diatas tidak ditemukan adanya diagnosa potensial
dan tidak antisipasi penanganan segara.
Kemudian dari data diatas mahasiswa dapat segera merencanakan asuhan
berdasarkan kebutuhan dari pemeriksaan yang telah dilakukan berupa :
a. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.
b. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan Trimester III dan cara
mengatasinya.
c. Menganjurkan ibu untuk tdak menahan BAK.
d. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum di malam hari.
e. Menganjurkan ibu untuk segera ganti celana dalam jika sudah terasa basah..

29
f. Menanyakan pada ibu tentang persiapan persalinan yang telah dilakukan.
g. Menjelaskan pada ibu tentang tanda tanda persalinan.
h. Menganjurka pada ibu untuk olahraga ringan.
i. Memberikan ibu obat yang telah diberikan oleh bidan dan menjelaskan cara
minumnya.
j. Mengingatkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

Setelah semua sudah dilakukan mahasiswa dapat mengevaluasi dari hasil


penjelasan yang telah disampaikan, sehingga dapat mengetahui apakah ibu
benar-benar sudah mengerti penjelasan bidan atau bahkan ibu masih belum
mengerti sehingga ada keterkaitan timbal balik antara bidan dengan pasien.
Dengan kesimpulan dari kasus tersebut maka dapat diambil kesimpulan
laporan ini merupakan suatu cara mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama perkuliahan.Sehingga mahasiswa dapat memahami dan
mampu melaksanakan manajemen pada kehamilan fisiologis, sekaligus dapat
mendokumentasikan dengan benar.

B. Saran
1. Bagi masyarakat khususnya para ibu hamil diharapkan dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin agar dapat menjaga kesehatan diri dan janinnya
selama masa kehamilan.
2. Bagi bidan, diharapkan dapat melakukan, mempraktekkan dan memotivasi
masyarakat khususnya para ibu hamil untuk senantiasa memeriksakan
kehamilannya secara rutin agar kehamilannya terjaga dan berkualitas.
3. Bagi seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
diharapkan agar senantiasa belajar dan lebih bisa mendalami serta menguasai
ilmu yang diajarkan baik dari ilmu umum maupun ilmu tentang kebidanannya
sendiri, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Ika Pantiawati, dkk.2010.Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya,
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC..
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka..
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.

31

Anda mungkin juga menyukai