Anda di halaman 1dari 14

TUGAS STATISTIKA DASAR

“PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL DENGAN CARA REPETISI SERTA


PENGETESAN TERHADAP KUALITAS DATA DENGAN T TEST 3 SIGMA UJI
SATU FIHAK (ONE TAIL TEST) DAN UJI DUA FIHAK (TWO TAIL TEST)”

Disusun Oleh :

DIAN FUTIKHATUL AZHAR


17/411135/SV/13062
KELAS A
DIII TEKNIK GEOMATIKA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN


DIPLOMA TEKNIK GEOMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
I . PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL DENGAN CARA REPETISI

1. DESKRIPSI DATA

a. Nama Alat Ukur


1. Theodolit Topcon kecil dengan no seri 31627 dengan ketelitian bacaan arah
horizontal 10’’.
2. Statif
3. Unting-unting
4. Paku payung
5. Tripot

b. Jumlah Alat Ukur


1. Theodolit Topcon kecil : Satu unit
2. Statif : Satu buah
3. Unting-unting : Dua buah
4. Paku payung : Tiga buah
5. Tripot : Dua buah

c. Jenis Alat Ukur


1) Theodolit Topcon : Besi
2) Statif : Alumunium
3) Unting-unting : Besi
4) Paku Payung : Besi
5) Tripot : Alumunium

d. Nama Operator : Dian Futikhatul Azhar


e. Lokasi Pengukuran : Di samping Gubuk Arsi Geodesi
f. Fisik BM : Paku payung
g. Waktu pengukuran : 8.40 s/d 9.30 WIB

2. Sketsa Pengukuran Sudut Horizontal

O
3. Prosedur Pengukuran Sudut Horizontal

a. Pertama-tama siapkan semua alat ukur yang digunakan untuk pengukuran sudut
horizontal yaitu 1 unit Theodolite Topcon, 1 buah statif, 2 buah unting-unting, 2
buah tripot alumunium, dan 3 buah paku payung.
b. Kemudian bawa semua alat ukur tersebut ke lapangan .
c. Selanjutnya tentukan 3 buah titik di lapangan, yang dimana 1 titik sebagai titik
untuk berdirinya statif misal titik ini adalah titik O, dan 2 titik sebagai titik target
bidikan teropong theodolit Topcon misal titik ini titik A dan B. Dan dimana ketiga
titik tersebut membentuk sudut horizontal antara 90 – 110 derajat.
d. Setelah itu tandai ketiga titik tersebut menggunakan paku payung.
e. Gambarkan sketsa dari kedudukan AOB.
f. Kemudian dirikan statif di titik O dan lakukan sentering optis
g. Setelah tepat berdiri di titik O, Selanjutnya kaitkan antara theodolit topcon dan
kepala statif menggunakan baut instrument unting-unting.
h. Kemudian buat sumbu 1 vertikal dengan menyeimbangkan nivo kotak caranya
dengan menaik turunkan kaki statif tetapi tetap di titik O, dan menyeimbangkan
nivo tabung dengan menggunakan skrup ABC. Setelah seimbang theodolit siap
digunakan untuk proses pembidikan target.
i. Kemudian dirikan tripot alumunium yang telah dikaitkan dengan unting-unting
dititk A dan B, pastikan bahwa kedua tripot tersebut tepat berdiri diatas titik A dan
titik B.
j. Selanjutnya mulai melakukan pengukuran sudut horizontal, kali ini menggunakan
pengukuran sudut dengan cara repetisi. Caranya sebagai berikut :
1) Arahkan teropong theodolit ke titik A, penenmpatan ke benang unting-unting
dengan bantuan skrup penggerak halus horizontal dan vertikal.
2) Setelah tepat ke target, bacaan piringan horizontal dibaca dan dicatat dalam
formulir/tabel yang digunakan.Ini sebagai bacaan horizontal A yang pertama.
3) Sekrup pengunci alhidade horizontal (K1) dibuka, teropong diputar terhadap
sumbu 1 dan diarahkan ke target di B, setelah rapat ke target. Baca/arah
horizontal dan catat kedalam formulir. Ini sebagai bacaan piringan horizontal B
yang pertama.
4) Bacaan arah ke B (langkah 3) di bawa ke target A dengan cara :
a) Keraskan skrup K1 dan buka/lepas sekrup klem limbus (K2)
b) Putar teropong dan arahkan ke target A, penempatan ke target A dengan
bantuan sekrup gerak halus limbus dan skrup gerak halus vertikal.
5) Setelah tepatr bacaan di B dibawa ke A (langkah 6) kencangkang sekrup K2
dan buka skrup K1, kemudian putar teropong dan arahkan ke target B lagi.
6) Pekerjaan tersebut di ulang-ulang hingga 32 kali sudut di ukur .

.
Sudut Horizontal = Besar bacaan piringan Horizontal B – Besar bacaan piringan Horz.A
III. Tabel Pengukuran dan Perhitungan Sudut Horizontal Metode Repetisi

Bacaan piringan A Bacaan Piringan B Besar Sudut


KE- Titik
D M S DD D M S DD D M S DD
1 95 1 15 95,0208 190 2 30 190,042 95 1 15 95,021
2 190 2 30 190,042 285 3 50 285,064 95 1 20 95,022
3 285 3 50 285,064 20 5 15 20,0875 95 1 25 95,024
4 20 5 15 20,0875 115 6 35 115,11 95 1 20 95,022
5 115 6 35 115,11 210 8 0 210,133 95 1 25 95,024
6 210 8 0 210,133 305 9 20 305,156 95 1 20 95,022
7 305 9 20 305,156 40 10 30 40,175 95 1 10 95,019
8 40 10 30 40,175 135 11 45 135,196 95 1 15 95,021
9 135 11 45 135,196 230 13 10 230,219 95 1 25 95,024
10 230 13 10 230,219 325 14 40 325,244 95 1 30 95,025
11 325 14 40 325,244 230 13 15 230,221 95 1 25 95,024
12 230 13 15 230,221 325 14 45 325,246 95 1 30 95,025
13 325 14 45 325,246 60 16 10 60,2694 95 1 25 95,024
14 60 16 10 60,2694 155 17 25 155,29 95 1 15 95,021
15 155 17 25 155,29 190 2 40 190,044 95 1 25 95,024
16 190 2 40 190,044 285 3 50 285,064 95 1 10 95,019
O
17 285 3 50 285,064 20 5 10 20,0861 95 1 20 95,022
18 20 5 10 20,0861 115 6 35 115,11 95 1 25 95,024
19 115 6 35 115,11 210 7 55 210,132 95 1 20 95,022
20 210 7 55 210,132 305 9 20 305,156 95 1 25 95,024
21 305 9 20 305,156 40 10 40 40,1778 95 1 20 95,022
22 40 10 40 40,1778 135 12 5 135,201 95 1 25 95,024
23 135 12 5 135,201 230 13 25 230,224 95 1 20 95,022
24 230 13 25 230,224 325 14 50 325,247 95 1 25 95,024
25 325 14 50 325,247 60 16 10 60,2694 95 1 20 95,022
26 60 16 10 60,2694 155 17 35 155,293 95 1 25 95,024
27 155 17 35 155,293 250 18 55 250,315 95 1 20 95,022
28 250 18 55 250,315 345 20 20 345,339 95 1 25 95,024
29 345 20 20 345,339 80 21 40 80,3611 95 1 20 95,022
30 80 21 40 80,3611 175 23 5 175,385 95 1 25 95,024
31 175 23 5 175,385 270 24 35 270,41 95 1 30 95,025
32 270 24 35 270,41 5 26 10 5,43611 95 1 35 95,026

IV. PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)

Langkah pertama untuk analisis pengujian hipotesis deskriptif adalah harus


melewati langkah analisis data dan pengecekan data dengan chi-test terlebih dahulu
karena untuk mengecek kualitas data yang memenuhi syarat normalitas data.
Selanjutnya baru analisis data dan pengecekan data dengan t-test
1. ANALISIS DATA DAN PENGECEKAN DENGAN chi-TEST
Langkah-langkah atau prosedur untuk mengecek kuliatas data yang memenuhi syarat
normalitas data, sebagai berikut :
a) Menuliskan prosedur kerja secara rinci .
b) Pergi kelapangan untuk menentukan titik yang ingin diukur
c) Melakukan pengukuran sudut horizontal dengan cara repetisi sebanyak 32 kali
d) Mencatat hasil pengukuran ke tabel pengukuran dan perhitungan sudut
horizontal.

Besar Sudut
KE- Titik
D M S DD
1 95 1 15 95,0208
2 95 1 20 95,0222
3 95 1 25 95,0236
4 95 1 20 95,0222
5 95 1 25 95,0236
6 95 1 20 95,0222
7 95 1 10 95,0194
8 95 1 15 95,0208
9 95 1 25 95,0236
10 95 1 30 95,025
11 95 1 25 95,0236
12 95 1 30 95,025
13 95 1 25 95,0236
14 95 1 15 95,0208
15 95 1 25 95,0236
16 O 95 1 10 95,0194
17 95 1 20 95,0222
18 95 1 25 95,0236
19 95 1 20 95,0222
20 95 1 25 95,0236
21 95 1 20 95,0222
22 95 1 25 95,0236
23 95 1 20 95,0222
24 95 1 25 95,0236
25 95 1 20 95,0222
26 95 1 25 95,0236
27 95 1 20 95,0222
28 95 1 25 95,0236
29 95 1 20 95,0222
30 95 1 25 95,0236
31 95 1 30 95,025
. 32 95 1 35 95,0264
e) Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan Chi
kuadrat ini, jumlah kelas interval kelas ditetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6
bidan yang ada pada kurve normal baku.
f) Menentukan data sudut horizontal terbesar dan terkecil.

Sudut Horizontal
95,02639
terbesar

Sudut Horizontal
95,01944
terkecil

f) Menentukan panjang kelas interval


𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟−𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Panjang kelas = 6 ( 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙)
95,02639−95,01944
= 6
0,006944
= 6
Panjang kelas = 0,0011573

g) Menghitung Frekuensi
h) Menghitung nilai frekuesi harapan selanjutnya menyusun ke dalam tabel
distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong harga chi kuadrat hitung.
 Menghitung Frekuensi harapan:
1. Baris pertama 2,7% x 32 = 0,864 dibulatkan menjadi 1
2. Baris kedua 13,53% x 32 = 4,3296 dibulatkan menjadi 4
3. Baris ketiga 34,13% x 32 = 10,9216 dibulatkan menjadi 11
4. Baris keempat 34,13% x 32 = 10,9216 dibulatkan menjadi 11
5. Baris kelima 13,53% x 32 = 4,3296 dibulatkan menjadi 4
6. Baris keenam 2,7% x 32 = 0,864 dibulatkan menjadi 1
i) Memasukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh,sekaligus menghitung
harga-harga (fo-fh)².
j) Menghitung (fo-fh)²/fh ,harga (fo-fh)²/fh adalah merupakan harga chi kuadrad
(X²) hitung.
k) Membandingkan harga chi hitung kuadrad hitung dengan chi kuadrad tabel.
Bila harga chi kuadrad hitung lebih kecil dari pada harga chi kuadrat tabel, maka
data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.
l) 1. Uji data dengan nilai kepercayaan 1tho = 34,13% x 2 = 31,74%

Banyak data yang dipercaya = 31,74% x 32


= 10,1568 mendekati 10 data
Jadi, untuk uji 1 tho belum bisa untuk kenormalitasan Karena hanya
10 data saja yang bisa dipercaya sehingga harus lanjut untuk uji 2
tho.

2. Uji data dengan nilai kepercayaan 2 tho = 47,66% x 2


= 95,32%
Banyak data yang dipercaya = 95,32% x 32
= 30,5024 mendekati 31 data
Jadi, untuk uji 2 tho belum bisa untuk kenormalitasan data.
Karena hanya 31 data saja yang bisa dipercaya sehingga harus lanjut
untuk uji 3 tho.

3. Uji data dengan nilai kepercayaan 3 tho = 50,36% x 2


= 100,72%
Banyak data yang dipercaya = 100,72% x 32
= 32,2304 mendekati 32 data
Sehingga dapat diketahui untuk kenormalitasan data diperlukan ke 32
data .

m) TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA


DENGAN CHI KUADRAD

(fo-fh)² (fo-fh)²/fh
Interval fo fh fo-fh
95,01944 sampai dengan 95,0206 2 1 1 1 1,0000
95,0261 sampai dengan 95,02186 3 4 -1 1 0,2500
95,02187 sampai dengan 95,02303 10 11 -1 1 0,0909
95,02304 sampai dengan 95,0242 13 11 2 4 0,3636
95,0243 sampai dengan 95,02546 3 4 -1 1 0,2500
95,02547 sampai dengan 95,02663 1 1 0 0 0,0000
JUMLAH 1,9545

n) Menarik Kesimpulan
Dalam perhitungan ditemukan harga Chi Kuadrad Hitung = 1,9545.
Selanjutnya dapat dibandingkan dengan harga Chi Kuadrad Tabel dengan
dk(derajat kebebasan) 6-1 = 5. Berdasarkan tabel chi kuadrad, dapat diketahui
bahwa bila dk = 5 dan kesalahan yang ditetapkan adalah 5% ,maka harga Chi
Kuadrad Tabel = 11,070. Karena harga Chi Kuadrad Hitung (1,9545) lebih kecil
dari Harga Chi Kuadrad Tabel (11,070), maka distribusi data sudut horizontal
32 pengukuran dengan cara repetisi tersebut dapat dinyatakan Berdistribusi
Normal.

2 . ANALISIS DATA DAN PENGECEKAN DATA DENGAN t-TEST

Langkah-langkah atau prosedur melakukan analisis data dan pengecekan data


dengan t-test adalah sebagai berikut :

a) Menuliskan prosedur kerjanya secara rinci


b) Pergi kelapangan untuk menentukan titik yang ingin diukur
c) Melakukan pengukuran sudut horizontal dengan cara repetisi sebanyak 32
kali.
d) Memasukan hasi pengukuran sudut horizontal dengan cara repetisi ke
dalam tabel
e) Menghitung rata-rata sudut horizontal.

Besar Sudut
KE- Titik
D M S DD
1 95 1 15 95,0208
2 95 1 20 95,0222
3 95 1 25 95,0236
4 95 1 20 95,0222
5 95 1 25 95,0236
6 95 1 20 95,0222
7 95 1 10 95,0194
8 95 1 15 95,0208
9 95 1 25 95,0236
10 95 1 30 95,025
11 95 1 25 95,0236
12 O 95 1 30 95,025
13 95 1 25 95,0236
14 95 1 15 95,0208
15 95 1 25 95,0236
16 95 1 10 95,0194
17 95 1 20 95,0222
18 95 1 25 95,0236
19 95 1 20 95,0222
20 95 1 25 95,0236
21 95 1 20 95,0222
22 95 1 25 95,0236
23 95 1 20 95,0222
24 95 1 25 95,0236
25 95 1 20 95,0222
26 95 1 25 95,0236
27 95 1 20 95,0222
28 95 1 25 95,0236
29 95 1 20 95,0222
30 95 1 25 95,0236
31 95 1 30 95,025
32 95 1 35 95,0264

∑32
𝑖=1 𝑋1+𝑥2+𝑥3+⋯…+𝑥32
Rata – rata ( Xr ) =
𝑛

3040,73
Rata - rata (Xr) = 32

Rata - rata (Xr) = 95,02287

f) Menentukan hipotesis ini bisa menggunakan rata-rata atau data yang


paling dekat dengan rata-rata
µo = 95,0222
g) Menghitung simpangan baku

Besar Sudut
KE- Titik Xr-Xi (Xr-Xi)²
D M S DD
1 95 1 15 95,0208 0,00204 0,000004161317
2 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
3 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
4 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
5 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
6 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
7 95 1 10 95,0194 0,003429 0,000011756803
8 95 1 15 95,0208 0,00204 0,000004161317
9 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
O
10 95 1 30 95,025 -0,00213 0,000004523006
11 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
12 95 1 30 95,025 -0,00213 0,000004523006
13 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
14 95 1 15 95,0208 0,00204 0,000004161317
15 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
16 95 1 10 95,0194 0,003429 0,000011756803
17 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
18 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
19 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
20 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
21 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
22 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
23 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
24 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
25 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
26 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
27 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
28 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
29 95 1 20 95,0222 0,000651 0,000000423855
30 95 1 25 95,0236 -0,00074 0,000000544419
31 95 1 30 95,025 -0,00213 0,000004523006
32 95 1 35 95,0264 -0,00352 0,000012359619

∑32
𝑖=1(𝑋𝑟−𝑋𝑖)²
Simpangan Baku = √
𝑛−1

0,000073242188
= √
32−1

0,000073242188
=√
31

Simpangan Baku = √0,000000236265

Simpangan Baku = ± 0,001537092

h) Menghitung harga t hitung


𝑋𝑟− µo
t= 𝑠
√𝑛

95,02287−95,0222
t= ± 0,001537092
√32
0,00067
t=
±0,000272
t = ± 2,465755357

i) Melihat harga t tabel


Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan
(dk) = n - 1 = 32-1 = 31. Bila taraf kesalahan atau ꭤ 5%, Sehingga harga t
tabel untuk pengujian yang dilakuakan dengan menggunakan uji satu pihak
= 1,697. Dan harga t tabel untuk pengujian yang dilakuakan dengan
menggunakan uji dua pihak = 2,042.

j) Membandingkan harga t hitung dengan t tabel

1. Uji satu pihak


t hitung t tabel t hitung t tabel
- 2,465755357 ˂ 1,69 atau 2,465755357 ˃ 1,697

2. Uji dua pihak


t hitung t tabel t hitung t tabel
- 2,465755357 ˂ 2,042 dan 2,465755357 ˃ 2,042

k) Menggambar kurve
1. Uji pihak kiri

-2,465755357 -1,697
2. Uji pihak kanan

1,69 2,465755357
7

3. Uji dua pihak

-2,465755357 -2,042 2,042 2,465755


357
l) Membuat keputusan hipotesis

Ho : µo ≥ 95,0222
Ha : ˂ 95,0222

1. Uji Satu Pihak


dk= n – 1 = 32 -1 = 31 .Jadi tabel t dengan dk= 31, dan taraf
kesalahan 5% untuk uji satu pihak = 1,697. Ternyata t hitung berada
pada daerah penolakan Ho. Karena t hitung lebih besar dari t tabel).
Oleh karena itu maka Ho ditolah dan Ha diterima. Ha diterima, maka
dapat dinyatakan bahwa besar sudut horizontal lebih kecil dari
95,0222. Berdasarkan data sampel sudut horizontal yang rata-
ratanya 95,02287.

2. Uji Dua Pihak


dk= n – 1 = 32 -1 = 31 .Jadi tabel t dengan dk= 31, dan taraf
kesalahan 5% untuk uji satu pihak = 1,697. Ternyata t hitung berada
pada daerah penolakan Ho. Karena t hitung lebih besar dari t tabel).
Oleh karena itu maka Ho ditolah dan Ha diterima. Ha diterima, maka
dapat dinyatakan bahwa besar sudut horizontal lebih kecil dari
95,0222. Berdasarkan data sampel sudut horizontal yang rata-
ratanya 95,02287.

V. Bukti Bahwa Pengujian Data Menggunakan Chi-Square Test Dan T –Test Berbeda Secara
Nyata

1. Prosedur kerja pengujian Chi-Square lebih banyak dari pada prosedur kerja
pengujian T-test.
2. Dalam pengujian Chi-Square diperlukannya jumlah kelas interval sedangkan untuk
pengujian T-test tidak menggunakan.
3. Dalam pengujian Chi-Square perlu menggunakan rumus hitungan panjang kelas
sedangkan dalam pengujian T-test tidak menggunakan.
4. Dalam pengujian Chi-Square perlu menghitung frekuensi atau jumlah data hasil
observasi sedangkan di pengujian T-Test tidak menggunakan.
5. Dalam pengujian Chi-Square perlu menghitung frekuensi harapn sedangkan di
pengujian T-Test tidak menggunakan.
6. Dalam pengujian Chi-Square menggunakan tabel (X²) sedangkan untuk pengujian
T-test menggunakan tabel T.
7. Dalam pengujian T-test diperlukanya perhitungan simpangan baku sedangkan
dipengujian Chi-Square tidak memerlukan.
8. Dalam pengujian T-test diperlukanya perhitungan rat-rata sedangkan dipengujian
Chi-Square tidak memerlukan.
9. Dalam pengujian T-test diperlukanya menentukan µo (nilai yang akan
dihipotesiskan) sedangkan dipengujian Chi-Square tidak memerlukan.
10. Dalam pengujian T-test memerlukan kurve yang memiliki daerah penerimaan Ho
dan penolakan Ho sedangkan di Chi-Square tidak memerlukan.
11. Dalam pengujian T-test memerlukan rumus hitungan t hitung sedangkan di Chi-
Square tidak memerlukan.
12. Dalam pengujian Chi-Square diperlukannya tabel penolong untuk menghitung harga
Chi Kuadrad hitung.
KETERANGAN :
1. D = Derajat
2. M = Menit
3. S = Sekon
4. Dk = Derajat Kebebasan
5. Fo = Frekuensi / jumlah data hasil observasi
6. Fh = Frekuensi yang diharapkan
7. Fo-fh = Selisih data fo – fh
8. T = Nilai t hitung
9. µo = Nilai yang dihipotesiskan
10. n = Jumlah data
11. Xr = Rata-rata
12. Xi = Data pengukuran sudut ke-

Anda mungkin juga menyukai

  • Single
    Single
    Dokumen9 halaman
    Single
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Ipi 120308
    Ipi 120308
    Dokumen14 halaman
    Ipi 120308
    Vini Widiyanti
    Belum ada peringkat
  • 8 Dan 9
    8 Dan 9
    Dokumen3 halaman
    8 Dan 9
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Peta
    Pembahasan Peta
    Dokumen1 halaman
    Pembahasan Peta
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Postgree
    Postgree
    Dokumen2 halaman
    Postgree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • 8 Dan 9
    8 Dan 9
    Dokumen3 halaman
    8 Dan 9
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Single
    Single
    Dokumen9 halaman
    Single
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Postgree
    Postgree
    Dokumen2 halaman
    Postgree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Postgree
    Postgree
    Dokumen2 halaman
    Postgree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Analisis Makalah Jurnal
    Analisis Makalah Jurnal
    Dokumen23 halaman
    Analisis Makalah Jurnal
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Tujuan, Waktu, Alat Survei GNSS
    Tujuan, Waktu, Alat Survei GNSS
    Dokumen1 halaman
    Tujuan, Waktu, Alat Survei GNSS
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Query
    Query
    Dokumen4 halaman
    Query
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Analisis Makalah Jurnal
    Analisis Makalah Jurnal
    Dokumen17 halaman
    Analisis Makalah Jurnal
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Post Gree
    Post Gree
    Dokumen25 halaman
    Post Gree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • S1 2017 348865 Introduction
    S1 2017 348865 Introduction
    Dokumen21 halaman
    S1 2017 348865 Introduction
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Postgree
    Postgree
    Dokumen2 halaman
    Postgree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Hasil Dan Pembahasan
    Hasil Dan Pembahasan
    Dokumen8 halaman
    Hasil Dan Pembahasan
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • PenginderaanJauh Makalah
    PenginderaanJauh Makalah
    Dokumen36 halaman
    PenginderaanJauh Makalah
    Nova Oktaviani Arianto
    Belum ada peringkat
  • PenginderaanJauh Makalah
    PenginderaanJauh Makalah
    Dokumen36 halaman
    PenginderaanJauh Makalah
    Nova Oktaviani Arianto
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori Gps
    Dasar Teori Gps
    Dokumen2 halaman
    Dasar Teori Gps
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Jurnal
    Siti Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Hasil Dan Pembahasan
    Hasil Dan Pembahasan
    Dokumen8 halaman
    Hasil Dan Pembahasan
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Postgree
    Postgree
    Dokumen2 halaman
    Postgree
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • DEBAT BEM KM
    DEBAT BEM KM
    Dokumen3 halaman
    DEBAT BEM KM
    Dwi Prapti
    100% (1)
  • Perbedaan
    Perbedaan
    Dokumen2 halaman
    Perbedaan
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Dokumen1 halaman
    Diagram Alir
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • 1971 - Perbedaan TS
    1971 - Perbedaan TS
    Dokumen3 halaman
    1971 - Perbedaan TS
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teori Gps
    Dasar Teori Gps
    Dokumen2 halaman
    Dasar Teori Gps
    Dwi Prapti
    Belum ada peringkat