Anda di halaman 1dari 14

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL I

PU CAT

Diberikan pada Mahasiswa Semester II


Fakultas Kedokteran UMI

Edisi Revisi

SISTIM HEMATOLOGI
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2018

0
PUCAT
PENDAHULUAN

Modul anemia diberikan pada mahasiswa semester tiga yang mengambil mata
kuliah Sistem Imunologi dan Hematologi. TIU dan TIK dari subsistem ini disajikan
pada permulaan buku modul ini agar tutor dan mahasiswa dapat mengerti secara
menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan didiskusikan.
Modul terdiri dari satu skenario yang menunjukkan beberapa tanda & gejala
klinik yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan
pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya
dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang
anemia, yaitu hematopoeisis, metabolisme sel, zat gizi yang berhubungan dengan
anemia, gambaran radiology pada penderita anemia, mengenal beberapa jenis anemia.
Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan
pada petunjuk selanjutnya.
Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca dengan
cermat, TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan
kompetensi minimal yang diharapkan dapat dicapai. Peran tutor dalam mengarahkan
tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang
tercantum pada akhir modul ini. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah
dalam pertemuan konsultasi atau pertemuan Tanya Ahli, antara kelompok mahasiswa
peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur oleh coordinator system
atas permintaan mahasiswa..
Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
memecahkan masalah penyakit anemia yang akan disajikan pada sistem selanjutnya.

Makassar, Juli 2018


Penyususn

1
MODUL PUCAT

TUJUAN PMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat menjelaskan
penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala anemia, menjelaskan tentang
patomekanisme penyakit-penyakit dengan anemia: menjelaskan proses hematopoeisis,
mengambarkan sel-sel darah, menjelaskan mekanisme metabolisme darah,
menyebutkan penyebab, menjelaskan cara diagnostik, penatalaksanaan, komplikasi,
pencegahan, dan pengendalian penyakit-penyakit dengan anemia.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala anemia.

2. Menyebut jenis-jenis anemia menurut morfologi dan penyebabnya.

3. Menjelaskan patomekanisme penyakit-penyakit dengan anemia


3.1 Menyebutkan jenis-jenis sel darah
3.2 Menggambarkan jenis morfologi sel darah
3.3 Menjelaskan proses hematopoeisis dan menggambarkan sel-sel darah
3.3.1 Menjelaskan proses eritropoeisis
3.3.2 Menjelaskan proses granulopoeisis
3.3.3 Menjelaskan proses trombopoeisis
3.4 Menjelaskan metabolisme sel darah merah
3.4.1. Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel darah merah
3.4.2. Menjelaskan struktur dan fungsi sel darah merah
3.4.3. Menjelaskan struktur dan fungsi hemoglobin
3.4.4. Menjelaskan zat-zat gizi esensial yang berhubungan dengan
anemia

4. Menjelaskan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit dengan anemia


5. Menjelaskan cara pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk diagnosis
penyakit dengan anemia.

2
5.1. Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium yang bisa menunjang
diagnosis
penyakit yang menyebabkan anemia.
5.2. Menyebutkan jenis pemeriksaan radiologis penderita anemia

6. Menjelaskan tentang penatalaksanaan penderita dengan anemia

7. Menyebutkan komplikasi yang bisa terjadi pada penderita dengan anemia.

8. Menjelaskan tentang pencegahan penyakit-penyakit dengan anemia

SKENARIO 1

Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mual dan
muntah sejak 3 minggu yang lalu, tidak terus menerus. Pasien juga mengeluh sakit
kepala dan sering pusing. Pasien tampak sehat, dan tidak ada kelainan. Pemeriksaan
tekanan darah 160 / 100 mmHg. Pada pemeriksaan abdomen teraba adanya
pembengkakan. Riwayat menderita penyakit kuning dan malaria 2 tahun lalu dan
riwayat sering demam sejak beberapa tahun yang lalu. Riwayat pasien sering minum
obat oleh karena anemia berat. Buang air besar kadang-kadang disertai darah, warna
kehitaman. Riwayat penyakit dalam keluarga adik laki-lakinya meninggal karena
demam, kelemahan, dan anemia berat pada usia 20 tahun

SKENARIO 2

Seorang anak perempuan berusia 13 tahun dibawa orangtuanya ke PKM dengan


keluhan lemas sejak 5 hari yang lalu dan memberat sejak 2 hari sebelum ke PKM.
Lemas dirasakan pada seluruh tubuh, terus menerus sepanjang hari, dirasakan paling
berat saat pasien berubah posisi dari posisi tidur ke posisi duduk dan tidak membaik
dengan istirahat. Keluhan lemas ini sudah sering dirasakan pasien sejak 6 bulan yang
lalu dan hilang timbul. Pasien juga mengeluh mengalami pusing dan pengelihatan
berkunang-kunang. Keluhan gusi berdarah dialami 2 hari yang terjadi tiba-tiba. Kulit
tampak memar – memar dan petekie pada kedua ekstremitas superior. Ada demam 1
hari yang lalu, tidak terlalu tinggi. Nafsu makan menurun. BAK dan BAB normal.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan adanya takipneu. Mata tampak pucat dan ikterus pada kedua kelopak mata.

SKENARIO 3

Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke RS dengan keluhan badan lemas sejak 1
minggu yang lalu, kadang pusing dan tidak dapat berjalan, jantung dirasakan berdebar,
dan telinga mendenging. Seminggu sebelumnya pasien minum obat anti anemia dan

3
vitamin yang dibeli diapotik. Riwayat demam tapi tidak tinggi. Riwayat bepergian ke
daerah lain tidak ada. BAK berwarna seperti teh. Riwayat penyakit lain tidak ada.
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak diketahui. Tidak ada riwayat
merokok atau minum alcohol. Pada pemeriksaan fisik tampak keadaan umum baik,
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 100 kali/menit, respirasi 22 kali/menit, suhu aksila
37,8°C. Pada pemeriksaan mata ditemukan tanda anemia serta ikterus.

SKENARIO 4

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa orangtuanya ke puskesmas dengan


keluhan perut membesar sejak 3 bulan lalu, awalnya kecil tetapi makin lama makin
membesar. Pasien juga sering mual, tetapi muntah tidak ada. Kadang-kadang demam
tetapi tidak tinggi. Nafsu makan berkurang sejak 1 bulan. BAK dan BAB biasa. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak sakit berat, lemas dan pucat tetapi pada mata tidak
tampak tanda ikterus. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit yang
sama dalam keluarga tidak ada. Riwayat kelahiran normal dan riwayat imunisasi
lengkap. Riwayat berobat ke dokter umum tetapi tidak sembuh.

TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa harus


mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi yang terdiri dari 12-
15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh
mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap
kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape, video, atau internet untuk mencari
informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antaranggota kelompok untuk menganalisis dan atau mensintesis
informasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Berkonsultasi dengan narasumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

4
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum
jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa


diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan
kata/kalimat kunci skenario di atas.
2. Identifikasi problem dasar skenario di atas dengan membuat beberapa
pertanyaan penting.
3. Analisis problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di
atas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan–pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di
atas.
Langkah 1 s.d. 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri
7. Laporan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam diskusi dengan tutor

Penjelasan:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi
yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, proses 6 bisa diulang, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial. Setelah
informasi dirasa cukup, pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir yang biasanya
dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama
untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

5
STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor


2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor
3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud
untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam
4. Kuliah khusus dalam kelas
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majalah, slide, tape, atau internet
6. CSL

BAHAN BACAAN
a. Buku Teks
1. Dacie JV and Lewis SM. Practical Haematology, 9th ed. Churchill
Livingstone, Edinbu 1996.
2. Wintrobe”s Clinical Hematology, 1993
3. Firkin F, Chesterman C, Penington D and Rush B. de Gruchy”s clinical
Haematology in Medical Practice, 5th ed, Blackwell Scientific Publications,
Oxford, 1989.
4. Lanzkowsky P. Manual of Pediatric Haematology and Oncology, 2nd ed.
Churchill Livingstone, New York, 1995.
5. Nathan DG and Oski FA. Haematology of Infancy and Childhood, 3nd ed.
WB Sabders Co. Philadelphia, 1987.
6. Colby DS. Ringkasan Biokimia Harper, copyright CV EGC, Jakarta, 1996.
7. Hartono A, Biokimia Harper, edisi 24, copyright dalam bahasa Indonesia,
CV EGC, Jakarta,2000.
8. Maulany RF, Buku ajar Biokimia Armstrong, edisi 3, copyright dalam
bahasa Indonesia, CV EGC, Jakarta, 1995.

6
9. Mongomery R, Dryer RL, Conway CW and Spector AA. Biokimia suatu
pendekatan berorientasi kasus, edisi 4, cetakan I, terjemahan Prof. Dr.
Ismadi. UGM Press, Yogyakarta, 1993.
10. Tim penerjemah bagian Biokimia FKUI. Biokimia Lubert Stryer, edisi 4,
hak cipta terjemahan Indonesia, CV EGC, Jakarta, 1996.
11. Diat and Health, Implications for Reducing Chronic Disease Risk, National
Research Council, 1989.
12. Maria C Linder. Nutritional Biochemistry and Metabolism with Clinical
Applications, 2nd ed, 1991.
13. L Kathleen Mahan and Marian Arlene. Krause’s Food, Nutrition and Diet
Therapy, 8th ed, 1992.
14. Carolyn D Berdanier. Advanced Nutrition, Micronutrients.1998.
15. Martha H Stipanuk. Biological and Physiological Aspects of Human
Nutrition, 2000.
16. Teplick GJ and Haskin ME. Hematologic and Hematopoietic Diseases in
Roentgenologic Diagnosis.
17. Juhl JH. Paul and Juhl”s Essentials of Roentgen Interpretation.
18. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III, editor: Slamet Suyono, Sarwono
Waspaji, Laurentius Lesmana, Idrus Alwi, Siti Setiati dkk. Balai Penerbit
FKUI, Jakarta, 2001.
19. Harrison”s Prinsiples of Internal Medicine. 15th ed, Braunwald, Fauci,
Kasper, Longo< Jameson (eds), Mc Graw-Hill, New York-Toronto, 2001.
20. Goodman and Gilman. The Pharmacological basis of Therapeutics.4 th ed.
Tim Penerjemah UI. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV.
b. Diktat & Hand out
c. Jurnal
d. Nara Sumber

7
LEMBAR KERJA

KLARIFIKASI/DEFINISI KATA-KATA SULIT

KATA/PROBLEM KUNCI

8
PERTANYAAN PENTING

JAWABAN PERTANYAAN

9
JAWABAN PERTANYAAN

TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

10
INFORMASI BARU

11
KLASSIFIKASI, ANALISA & SINTESE INFORMASI

12
13

Anda mungkin juga menyukai