Anda di halaman 1dari 9

Kasus

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan keperawatan II DM

Disusun Oleh:

DEWI PUSPTASARI (PO.62.20.1.16.131)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SERJANA
TERAPAN
KELAS REGULER III
2019
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Ds:
- mengeluh sering kencing, makan, minum, merasa cepat lelah dan gatal pada daerah
gentalia sejak memasuki umur 24 minggu
- Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orangtuanya
- Ibu merasa cemas jika mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya
serta bayinya.

DO:
- umur kehamilan 32 minggu
- Pada pemeriksaan fisik diketahui KU baik, CM,
- TTV : TD 150/100 mmHg, Nadi 80 x/mnt, RR 30 x/mnt, suhu 36,5 oC
- BB 57 kg, TB 155 cm
- Pucat pada kuku dan wajah serta tampak oedem pada wajah dan ekstremitas
- Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan
- Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan glukosa
dalam urin.

Data yang perlu ditambahkan:

- Kadar glukosa darah sebelum hamil


- Riwayat kehamilan sebelumnya
- BB sebelum hamil
- Aktivitas fisik
- Pola makan sehari-hari
- Terapi yang dilakukan sebelumnya
Analisa data
Ds dan Do Penyebab Masalah Keperawatan
DS: Resistensi Insulin Ketidakstabilan kadar
- klien merasa cepat lelah glukosa darah
DO:
- Hasil pemeriksaan
laboratorium diketahui
GDS 220 mg/dl, terdapat
protein dan glukosa
dalam urin.
- TTV : TD 150/100
mmHg, Nadi 80 x/mnt,
RR 30 x/mnt, suhu 36,5
oC

DS: Hiperglikemia Perfusi perifer tidak efektif


- Klien mengeluh sering
kencing, makan, minum,

DO:
- TTV : TD 150/100
mmHg, Nadi 80 x/mnt,
RR 30 x/mnt, suhu 36,5
oC

- pucat pada kuku dan


wajah serta tampak
oedem pada wajah dan
ekstremitas
- Hasil pemeriksaan
laboratorium diketahui
GDS 220 mg/dl
DS: Gangguan hormonal Gangguan integritas kulit
- Klien mengeluh Gatal
pada daerah gentalia
sejak memasuki umur 24
minggu

DO:
- Pada area genetalia
tampak bengkak dan
kemerahan

DS: Krisis situasonal Ansietas


- Ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit
diabetes dan akan
mempengaruhi
kondisinya serta
bayinya.

DO:
- Umur kehamilan 32
minggu

B. DIAGNOSA
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin dibuktikan
dengan klien merasa cepat lelah dan hasil GDS 220 mg/dl
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia dibuktikan dengan pucat
pada kuku dan wajah serta tampak oedem pada wajah dan ekstremitas dan hasil GDS 220
mg/dl
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan hormonal dibuktkan dengan
mengeluh gatal pada daerah gentalia dan tampak bengkak dan kemerahan pada area
gentalia
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasonal dibuktkan dengan ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya dan bayinya

C. INTERVENSI

Dx1: Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin dibuktikan
dengan klien merasa cepat lelah dan hasil GDS 220 mg/dl

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan …x pertemuan diharapkan kadar gula darah
kembali stabil dengan kriteria hasil:

1. Kadar gula darah stabil


2. Tidak ada tanda-tanda hipoglikemia/hiperglikemia
3. Klien mengikut terapi yang danjurkan

Intervensi:

1. Identifikasi penyebab hiperglikemia


2. Monitor kadar glukosa darah dengan teratur
3. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
4. ajarkan menitor kadar glukosa darah secara mendiri
5. ajarkan cara pengelolaan diabetes (misalnya penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat)
6. kolaborasi pemberian insulin

Dx2: Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia dibuktikan dengan pucat
pada kuku dan wajah serta tampak oedem pada wajah dan ekstremitas dan hasil GDS 220
mg/dl

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan …x pertemuan perfusi prefer efektf dengan
kriteria hasil:

1. akral tdak teraba dingin


2. tidak ada edema
3. warna kulit tidak pucat

Intervensi:
1. periksa sirkulasi perifer ( nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle
brachial index)
2. monitor perubahan kulit
3. identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi
4. monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada area ekstermitas
5. lakukan hidrasi
6. informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan

Dx3: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan hormonal dibuktkan dengan
mengeluh gatal pada daerah gentalia dan tampak bengkak dan kemerahan pada area gentalia

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan …x pertemuan tidak tadi kerusakan pada kulit
dengan kriteria hasil:

1. klien tidak mengeluh gatal


2. tidak ada tanda-tanda bengkak dan kemerahan

Intervensi:

1. monitor tanda-tanda infeksi


2. bersihkan daerah genitalia dengan teknik aseptik
3. ajarkan klien merawat genitalia secara mandiri
4. jelaskan tanda dan gelaja infeksi
5. kolaborasi pemberian antibiotik dan salep kult jika perlu

Dx4: Ansietas berhubungan dengan krisis situasonal dibuktkan dengan ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya dan bayinya

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan …x pertemuan klien tidak lag merasa cemas
dengan kriteria hasil:

1. klien mengatakan megerta apa yang dijelaskan perawat


2. klien mengatakan cemasnya berkurang/hilang
3. klien mengikut terapi dengan benar

Intervensi:

1. Identfikasi tingkat ansietas


2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas(verbal dan non verbal)
4. Pahami situasi yang membuatnya ansietas
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
6. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
7. Diskusikan perencanaan realstis tentang perstiwa yang akan datang
8. Anjurkan keluarga untuk selalu ada untuk klien
9. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
10. Anjarkan teknik relaksasi dan distraksi jika ansetas datang
11. Kolaborasi pemberan obat ansietas jika perlu

D. IMPLEMENTASI

Dx1: Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin dibuktikan
dengan klien merasa cepat lelah dan hasil GDS 220 mg/dl

1. Mengidentifikasi penyebab hiperglikemia


2. Memonitor kadar glukosa darah dengan teratur
3. Menganjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
4. Mengajarkan menitor kadar glukosa darah secara mendiri
5. Mangajarkan cara pengelolaan diabetes (misalnya penggunaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat)
6. Berkolaborasi pemberian insulin

Dx2: Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia dibuktikan dengan pucat
pada kuku dan wajah serta tampak oedem pada wajah dan ekstremitas dan hasil GDS 220
mg/dl

1. Memeperiksa sirkulasi perifer ( nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ankle
brachial index)
2. Memonitor perubahan kulit
3. Mengidentifikasi factor risiko gangguan sirkulasi
4. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada area ekstermitas
5. Melakukan hidrasi
6. Meinformasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan
Dx3: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan hormonal dibuktkan dengan
mengeluh gatal pada daerah gentalia dan tampak bengkak dan kemerahan pada area gentalia

1. Memonitor tanda-tanda infeksi


2. Membersihkan daerah genitalia dengan teknik aseptik
3. Mengajarkan klien merawat genitalia secara mandiri
4. Menjelaskan tanda dan gelaja infeksi
5. Berkolaborasi pemberian antibiotik dan salep kult jika perlu

Dx4: Ansietas berhubungan dengan krisis situasonal dibuktkan dengan ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya dan bayinya

1. Mengidentfikasi tingkat ansietas


2. Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Memonitor tanda-tanda ansietas(verbal dan non verbal)
4. Mempahami situasi yang membuatnya ansietas
5. Mendengarkan dengan penuh perhatian
6. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
7. Mendiskusikan perencanaan realstis tentang perstiwa yang akan datang
8. Menganjurkan keluarga untuk selalu ada untuk klien
9. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
10. Menganjarkan teknik relaksasi dan distraksi jika ansetas datang
11. Berkolaborasi pemberan obat ansietas jika perlu

E. EVALUASI
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
S : klien mengatakan lelahnyaberkurang atau hilang
O : GDS <200 mg/dl
A : masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
I : Hentikan intervensi
2. Perfusi perifer tidak efektif
S :-
O :
- kuku tidak pucat
- tidak tampak oedem pada ekstermitas
-TTV dalam rentang normal (TD: 120/80, N:80-100x/mnt, RR: 80-100x/mnt, S: 36,5-
37,5 oC)
A : masalah perfusi perifer tidak efektif darah teratasi
I : Hentikan intervensi

3. Gangguan integritas kulit


S : klien mengatakan gatalnya berkurang atau hilang
O : tidak ada bengkak dan kemerahan pada genitalia
A : masalah gangguan integritas teratasi
I : Hentikan intervensi

4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasonal dibuktkan dengan ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya dan bayinya
S : klien mengatakan sudah tidak cemas lagi
O : klien tampak tenang dan mengikuti terap dengan baik
A : masalah ansietas teratasi
I : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai