Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu sendiri

ialah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia dan apabila tidak

terpenuhi maka akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Jadi, pendidikan

adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pendidikan juga berkaitan dengan belajar dan proses pembelajaran manusia

untuk terus mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sebagaimana yang

ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 yang menyatakan bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Belajar adalah proses perubahan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan

dari tidak bisa menjadi bisa. Belajar merupakan tahapan-tahapan yang dijalani

untuk mencapai perubahan baik dari segi pemahaman, pengetahuan maupun

sikap. Hasil belajar adalah bukti pencapaian dari proses belajar yang telah

dijalani peserta didik yang terlihat dari perubahan pemahamannya. Dengan

kata lain, hasil belajar merupakan perubahan keseluruhan untuk menjadi lebih

baik dalam interaksinya dengan lingkungan dan berdasarkan pengalaman yang

diterimanya.

1
Sudjana (dalam Praptinasari, 2012: 1) menyatakan bahwa:

Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi


dua. Faktor pertama berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan
yang dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasan belajar, ketekunan serta sosial ekonomi. Faktor kedua berasal
dari luar diri siswa yaitu kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran
mengacu pada efektif tidaknya proses belajar-mengajar dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran ekonomi, maka seorang guru perlu

melakukan upaya strategis agar siswa dapat menguasai dan memahami materi

pembelajaran secara mendalam. Penguasan dan pemahaman tersebut dapat

dilihat dari pencapaian hasil belajar ekonomi yang tinggi. Salah satu upaya

strategis yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi adalah dengan pemilihan dan

penggunaaan model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang

sesuai akan dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar tinggi.

Ahmadi (dalam Praptinasari, 2012: 12) menyatakan, “Model pembelajaran

merupakan suatu pola atau suatu perencanaan yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun pembelajaran

tutorial dan untuk menentukan perangkat pembelajaran.”

Model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, and

satisfaction) adalah model pembelajaran yang mencakup lima komponen yang

saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang perlu diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran. Kelima komponen dari model pembelajaran ARIAS

(assurance, relevance, interest, assessment, and satisfaction) adalah assurance

(kepercayaan diri), relevance (relevansi), interest (minat), assessment

2
(evaluasi), dan satisfaction (kepuasan). Menurut Rahman dan Amri (2014:

204-207) bahwa:

Assurance (kepercayaan diri) berhubungan dengan sikap percaya,


keyakinan serta harapan untuk berhasil. Relevance (relevansi)
berhubungan dengan kehidupan siswa, baik berupa pengalaman sekarang
maupun pengalaman yang telah dimiliki serta berhubungan dengan
kebutuhan karir yang akan datang. Interest (minat) berhubungan dengan
minat siswa. Assessment (evaluasi) berhubungan dengan penilaian
terhadap siswa yang merupakan suatu bagian pokok dalam pembelajaran.
Satisfaction (kepuasan) adalah reinforcement (penguatan) yang dapat
memberikan rasa bangga dan puas pada diri siswa yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi pra penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kota

Bima mengenai hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS, diperoleh data

bahwa hasil belajar mereka belum memuaskan. Hal ini terbukti dari masih

banyak siswa yang tidak tuntas pada ulangan harian karena memperoleh nilai

dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan guru mata

pelajaran ekonomi yaitu nilai 75.

Pada observasi pra penelitian yang dilakukan juga ditemukan bahwa guru

mata pelajaran ekonomi masih menggunakan model pembelajaran

konvensional dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga

pembelajaran masih berlangsung satu arah dan hanya terpusat pada guru

(teacher center). Hal tersebut berdampak pada siswa yang pasif dan kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Faktanya guru menguasai materi pembelajaran dengan baik tetapi kurang tepat

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena guru

belum tepat dan kurang bervariasi dalam memilih model pembelajaran

3
sehingga siswa cenderung memperoleh hasil belajar rendah. Guru juga

terfokus pada target waktu yang ditetapkan yang mengharuskan guru untuk

dapat menyampaikan seluruh materi pembelajaran, sehingga guru lebih

banyak menyampaikan materi secara langsung dan kurang melibatkan siswa

dalam pembelajaran.

Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul, “ Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi

Melalui Model Pembelajaran ARIAS ( Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, And Satisfaction ) Kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima

Tahun Pelajaran 2017-2018 “

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih rendah.

2. Guru mata pelajaran ekonomi kurang bervariasi dalam menggunakan

model pembelajaran ditunjukkan dengan guru masih menggunakan model

pembelajaran konvensional dalam pembelajaran.

3. Proses pembelajaran masih berlangsung satu arah ditunjukkan dengan guru

masih mendominasi pembelajaran akibatnya siswa menjadi pasif.

4
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran

2017-2018 ?

2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance,

interest, assesment, and satisfaction ) dalam meningkatkan hasil belajar

ekonomi kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-

2018 ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model pembelajaran ARIAS (

assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ) kelas XI IPS-

2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-2018.

2. Efektivitas model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest,

assesment, and satisfaction ) meningkatkan hasil belajar ekonomi kelas

XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-2018.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, antara lain:

5
1. Bagi peneliti, dapat menjadi wadah dalam mengaplikasikan kemampuan

dan pengetahuan yang diperoleh selama menjalani perkuliahan serta

menambah pengetahuan mengenai model pembelajaran ARIAS

(assurance, relevance, interest, assessment, and satisfaction).

2. Bagi sekolah, dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukan dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran serta menemukan alternatif model

pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi referensi dan masukan dalam

melakukan penelitian sejenis.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Belajar

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena

“belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari

proses pembelajaran tersebut” (Slameto, 2003: 45).

Seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya

seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang

dialami oleh siswa tersebut.

Menurtut Logan, dkk (dalam Sujana, 1998) belajar dapat diartikan

“sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan latihan”. Senada dengan hal tersebut, Winkel (1997:

231) berpendapat bahwa: “belajar pada manusia dapat dirumuskan

sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

relatif konstan dan berbekas”.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat di-

lakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan

masyarakat. Sudjana (1998) berpendapat bahwa: “belajar merupakan

proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi

dalam jangka waktu tertentu” Menurut Sardiman(2006: 56) belajar

7
adalah: “usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di

dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”.

Siswa dalam belajar mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi

tahu, karena itu menurut Cronbach (dalam Sardiman, 2006: 55). Belajar

yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu,

pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas

hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa,

namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena pe-

rubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang

khas (Sudjana, 2005: 198) antara lain :

a. Perubahan Intensional

Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau

praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini

siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti

penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

b. Perubahan Positif dan aktif

Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan

serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru,

yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan

tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.

8
c. Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat

tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya

perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila

dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan

lagi.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif

menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi

siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Menurut Chaplin, pengertian hasil belajar atau hasil belajar adalah :

“Hasil belajar merupakan suatu tingkatan khusus yang diperoleh sebagai

hasil dari kecakapan kepandaian, keahlian dan kemampuan di dalam

karya akademik yang dinilai oleh guru atau melalui tes prestasi” (1992:

159).

Pendapat Chaplin di atas mengandung pengertian bahwa prestasi itu

hakikatnya berupa perubahan perilaku pada individu di sekolah,

perubahan itu terjadi setelah individu yang bersangkutan mengalami

proses belajar mengajar tertentu.

9
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia ingin

menerima pengalaman belajar atau yang optimal yang dapat dicapai dari

kegiatan belajar di sekolah untuk pelajaran. Hasil belajar seperti yang

dijelaskan oleh Poerwadarminta (1993 : 768) adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan). Pengertian hasil belajar menurut pendapat Mochtar

Buchari (1986 : 94) adalah hasil yang dicapai atau ditonjolkan oleh anak

sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka atau huruf serta tindakannya

yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak

dalam periode tertentu.

Nasution (1972:45) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan

anak didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah

mengikuti program belajar secara periodik. Dengan selesainya proses

belajar mengajar pada umumnya dilanjutkan dengan adanya suatu

evaluasi. Di mana evaluasi ini mengandung maksud untuk mengetahui

kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi yang

diberikan oleh guru.

Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa yang

biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Dengan demikian

hasil belajar merupakan suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari

aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif sebagai perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai sikap menurut

kemampuan anak dalam perubahan baru. Dalam proses belajar mengajar

anak didik merupakan masalah utama karena anak didiklah yang

10
diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang diprogramkan

didalam kurikulum.

B. Hakekat Pembelajaran Ekonomi

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu dari kata

oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur.

Jadi, oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Seiring dengan

perkembangan ilmu dan tehnologi, maka pengertian ilmu Ekonomi juga

berkembang bukan saja mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi

rumah tangga dalam arti luas, seperti rumah tangga perusahaan,

masyarakat, Negara, bahkan dunia. Dibawah ini terdapat beberapa definisi

tentang ilmu ekonomi.

a. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia

untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan

pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.

c. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia

untuk mencapai kemakmuran.

d. Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan

kekayaan.

e. Paul A. Smuelson ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu

dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang,

11
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan

berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk

kebutuhan konsumsi sekarang atau masa yang akan datang kepada

individu atau masyarakat.

Ilmu Ekonomi dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk memahai

segala masalah yang dihadapi masyarakat dalam rumah tangga untuk

membantu pemerintah menunjang pertumbuhan dan memperbaiki kualitas

hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi dan untuk

menganalisis pola perilaku mayarakat.

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi

a. Fungsi mata pelajaran Ekonomi

Fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai

kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta

berlatih dalam memecahkan masalah Ekonomi yang terjadi pada diri

sendiri dan lingkungan masyarakat.

b. Tujuan mata pelajaran ekonomi

Tujuan mata pelajaran ekonomi adalah :

1) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi dalam

mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam

kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan setingkat

individu/ rumah tangga, masyarakat dan Negara.

12
2) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi yang

diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang

selanjutnya.

3) Membekali peserta didik dengan sejumlah nilai-nilai dan etika

ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha. Meningkatkan kemampuan

berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk,

baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu ekonomi tersebut dapat dilihat bahwa

ilmu ekonomi menitik beratkan pada pemecahan masalah ekonomi di

masyarakat yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan potensinya

dan beberapa pemahaman konsep dasar ekonomi. Hal ini sesuai dengan

pemaparan pusat kurikulum yang menyatakan bahwa pembelajaran

ekonomi menggunakan pendekatan pemecahan masalah dimana peserta

didik dapat memecahkan masalah-masalah ekonomi dimasyarakat

terutama dalam mencari alternatif pemecahannya. Agar pembelajaran

lebih bermakna maka penyajian materi dimulai dari mengidentifikasi fakta

tentang peristiwa dan permasalahan ekonomi, pemahaman beberapa

konsep dan ilmu dasar ekonomi, serta menilai kebaikan dan keburukan

kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi.

13
C. Metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment And

Satisfaction)

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dalam bab I, model pembelajaran

ARIAS terdiri dari 5 komponen yaitu (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment and Satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima

komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran. Deskripsi singkat masing-masing komponen dan beberapa

contoh yang dapat dilakukan untuk membangkitkan dan meningkatkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Assurance (Percaya Diri)

Artinya untuk belajar secara efektif perlu dihilangkan kekhawatiran dan

rasa ketidakmampuan dalam diri siswa. Siswa perlu dipercaya bahwa ia

mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari sesuatu. Assurance (percaya

diri) juga dapat diartikan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang

berhubungan dengan harapan untuk berhasil Keller (Kiranawati,

http://www.model pembelajaran ARIAS.com). Merasa diri kompeten atau

mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif atau

proaktif dengan lingkungan. Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini

perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha

dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Dengan sikap

yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu melakukan sesuatu dengan

berhasil siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan sebaik-

14
baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya

atau dapat melebihi orang lain.

Beberapa cara dan strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

kepercayaan diri antara lain :

a. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil, dengan memperbanyak

pengalaman keberhasilan siswa, misalnya mempersiapkan pelajaran

agar dengan mudah di pahami oleh siswa, diurutkan dari materi yang

mudah ke materi yang sukar.

b. Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta

menanamkan kepada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.

Cara menumbuhkan sikap positif itu misalnya dengan menampilkan

atau memberi gambaran tentang potret seseorang yang berhasil dengan

suatu bidang.

c. Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil,

sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep

baru sekaligus.

d. Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan menyatakan

persyaratan untuk berhasil. Hal ini dapat dilaksanakan dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran dari kriteria tes atau ujian pada

awal proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar membantu siswa

mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang diharapkan.

e. Meningkatkan harapan siswa untuk sukses dengan menggunakan

strategi kontrol. Keberhasilan dan kriteria untuk menentukan

15
berhasil atau tidaknya siswa dalam masa pendidikan atau rencana

pembelajaran (RP).

f. Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses

pembelajaran, agar siswa mengetahui serta memahami bagaimana

kepribadiannya selama masa pendidikan mereka dan memperbaiki

kelemahan mereka (http://www.model pembelajaran ARIAS.com).

2. Relevance (Kegunaan)

Relevance ( kegunaan ) yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik

berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang

berhubungan dengan kebutuhan karier sekarang atau yang akan datang

Keller (Kiranawati, http://www.model pembelajaran ARIAS.com). Artinya

motivasi belajar akan tqmbuh bila siswa mengakui bahwa materi belajar

mempunyai manfaat langsung secara pribadi.Kata relevansi menunjukkan

adanya hubungan materi pembalajaran dengan kebutuhan dan kondisi

siswa. Motivasi siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka

merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi,

bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya.

Dengan demikian siswa akan mengetahui kesenjangan antara kemampuan

yang telah dimiliki dengan kemampuan baru itu sehingga kesenjangan tadi

dapat di kurangi atau dihilangkan.

Beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan

relevansi dalam pembelajaran adalah :

a. Mengemukakan tujuan atau sasaran yang akan dicapai.

16
b. Mengemukakan manfaat pembelajaran bagi kehidupan siswa baik

untuk masa sekarang dan untuk berbagai aktifitas dimasa mendatang.

c. Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai yang dimiliki

siswa. Bahasa yang jelas yaitu bahasa yang dimengerti siswa,

pengalaman yang nyata ataupun pengalaman yang langsung dialami

oleh siswa dapat menjembataninya ke hal-hal baru.

d. Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembalajaran

yang cocok untuk pencapaian tujuan. (http://www.model pembelajaran

ARIAS.com )

3. Interest (Minat / Perhatian Siswa)

Pada dasarnya yang paling penting dalam proses belajar adalah minat.

Apabila dalam diri siswa tidak adanya minat, maka proses belajar tidak

akan pernah berhasil. Dalam kegiatan pembelajaran minat atau perhatian

tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus

memperhatikan berbagai bentuk dan memfokuskan pada minat / perhatian

dalam kegiatan pembelajaran.

Minat merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi

hasil belajar siswa. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk

membangkitkan dan menjaga minat / perhatian siswa antara lain :

a. Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu

yang lain yang berbeda dari biasanya dalam pembelajaran.

17
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran. Misalnya para siswa diajak atau

mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan.

c. Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya dari serius

ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras ke suara yang sedang

dan mengubah gaya mengajar.

d. Mengadakan komunikasi non verbal dalam kegiatan pembelajaran

(http://www.model pembelajaran ARIAS.com).

4. Assessment (Evaluasi)

Evaluasi merupakan bagian pokok dari pembelajaran, karena dengan

adanya evaluasi hasil belajar seperti yang dibahas dalam proposal ini, guru

dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan seorang guru bahwa apa

yang diajar dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan siswa

sebagai individu maupun kelompok dan untuk membantu siswa dalam

belajar. Bagi siswa sendiri evaluasi merupakan umpan balik artinya siswa

dapat mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan, ataupun

kelemahannya dengan demikian siswa akan terdorong untuk berusaha

secara sadar untuk melakukan yang lebih baik untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi antara

lain:

a. mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap

kinerja siswa.

18
b. Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera

menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap

diri sendiri artinya bahwa evaluasi diri secara luas sangat membantu

dalam pengembangan belajar atas inisiatif sendiri sehingga dapat

mendorong siswa untuk meningkatkan apa yang ingin mereka capai.

d. Memberikan kesempatan kepada siswa agar mengadakan evaluasi

terhadap teman, artinya siswa akan berusaha lebih baik lagi dari

sebelumnya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal karena siswa

akan merasa malu jika temannya kelemahan dan kekurangan yang

dimiliki(http://www.model pembelajaran ARIAS.com ).

5. Satisfaction (Kepuasan)

Maksudnya berkaitan dengan belajar, siswa yang telah berhasil

mengerjakan atau mencapai sesuatu dalam pembelajaran akan merasa

bangga dan puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dalam mencapai

suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Dengan demikian, siswa akan

termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa demi

meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberikan

penguatan (reinforcement) berupa pujian. Pemberian kesempatan atau

bahkan kalau mungkin pemberian hadiah. Strategi untuk meningkatkan

kepuasan antara lain dengan cara :

19
a. Membarikan umpan balik yang informatif.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan atau

mempraktekkan pengetahuan yang baru di pelajarinya.

c. Meminta siswa yang sudah menguasai materi untuk membantu

temannya yang belum menguasai.

d. Membandingkan prestasi siswa dengan prestasi guru sendiri dimasa

lalu atau dengan suatu standar tertentu bukan dengan siswa lain

( http:// www.model pembelajaran ARIAS.com ).

D. Hipotesis Tindakan

Dari uraian tersebut di atas, maka hiupotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar ekonomi dapat ditingkatkan dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran

2017-2018.

2. Model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment,

and satisfaction ) efektif dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi kelas

XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-2018.

20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota Bima

tahun pelajaran 2017-2018.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa kelas XI IPS-2 hasil

belajar siswa dalam belajar ekonomi masih sangat rendah. Siswa merasa

kesulitan dalam belajar sehingga siswa kurang respon terhadap pembelajaran

di kelas.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara

bertahap-tahap sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Jumlah dan nama siswa yang dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini

disajikan dalam tabel berikut ;

TABEL 3.1
JUMLAH DAN NAMA SISWA KELAS XI IPS-2
SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2017-2018
No Nama Siswa L/P Keterangan
1 Almanazil L
2 Andilla putri Nabila P
3 Atri Adiyanti P
4 Candra kurniawan L
5 Dahnia suryana P
6 Ikra muhamadsya L
7 Imelda E Belseran P
8 Indah pratiwi P
9 Jul amar setiawan L
10 Jumratin P
11 Jumratun nissa P
12 M.Adithya L

21
13 M. Alfariz L
14 M.Bintang Mantika L
15 M.Fahrilul Azhar L
16 M.Adhim Sampandi L
17 Muhamad Dhanil L
18 Muhamad Al Hakim L
19 Muhamad Yamin L
20 Ningsi anggriani P
21 Nova Aryanto L
22 Nurul Andryani P
23 Putri Fadillan P
24 Reni Agustina P
25 Riki saputra L
26 Rizqa Amalia P
27 Suci Ramadhan P
28 Supryadin L
29 Sahwatu saadyah P
30 Sandy prabowo L
31 Uzulifah P
32 Wulandari P
33 Yeni aprilianti P
33
Total
Orang

Sumber data : Dokumen SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2017-2018.

B. Setting Penelitian

1. PTK dilakukan pada SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-

2018.

2. SMA Negeri 1 Kota Bima, memiliki jumlah siswa yang sangat besar

dibandingkan jumlah siswa SMA lainnya yang ada di wilayah Kota Bima.

3. PTK dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Bima adalah siswa kelas XI IPS-2

dengan jumlah 33 orang ( P = 17 orang ; dan L = 16 orang ).

22
C. Rancangan Penelitian

1. Tindakan dilaksanakan dalam 3 siklus

2. Kegiatan dilaksanakan dalam semester Ganjil tahun pelajaran 2017-2018.

3. Lama penelitian 6 pekan efektif dilaksanakan mulai tanggal 07 Agustus

2017 sampai dengan 11 September 2017.

Dalam pelaksanaan tindakan, rancangan dilakukan dalam 3 siklus yang

meliputi ; (a) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut (Arikunto, Suharsimi,

2007 ) adalah seperti gambar berikut :

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
tindakan I tindakan I

Permasalahan Pengamatan/
Refleksi
baru hasil pengumpulan
refleksi data I

Perencanaan Pelaksanaan
tindakan II Tindakan II

Apabila
Pengamatan/p
permasalahan Refleksi II
engumpulan
belum
data II
terselesaikan

Dilanjutkan
ke siklus
berikutnya

Gambar : 3.1 Alur Penelitian Tindakan kelas

23
1. Perencanaan

a. Menyusun RPP pada KD Ekonomi

b. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa

c. Menyiapkan format evaluasi pretes ata pos tes

d. Menyiapkan sumber belajar berupoa materi diskusi, kertas folio, dan

alat tulis lainnya.

e. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ).

2. Tindakan

a. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa

memasuki KD yang akan dibahas.

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Guru menjelaskan mataeri pelajaran hari itu dengan menjelaskan

langkah kerja model pembelajaran yang digunakan

d. Guru membagi kelompok dalam 5 kelompok dengan anggota 3-5 siswa

masing masing kelompok.

e. Siswa diberi kesempatan membuka kembali hasil bnelajar di rumah

yang sudah disiapkan pada masing masing kelompok

f. Guru memotivasi seluruh peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi

kelopmpok dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan

g. 25 menit kemudian guru membantu menempelkan hasil diskusi di

dinding kelas.

24
h. Guru memberikan kesempatan pada masing masing kelompok untuk

memamrkan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan 3

anggota kelompok bisa berkunjung pada kelompok lain dan 2

menunggu pada standa kelompok masing masing.

i. Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap

kelompok

j. Selesai berkunjung siswa dipersilakan kembali pada kelompoknya

untuk melihat kekurangan masing masing.

k. Guru menanyakan pada semua kelompok , kelompok mana yang

terbaik hasil diskusinya,guru memberi penghargaan.

l. Guru mendiskusikan kembali denghan seluruh siswa bila perlu

mengadakan pengembangan materi

m. Guru membagikan angket dan memerintahkan siswa mengisi.

3. Pengamatan

a. Observasi ( kolaborasi ) mengamati kegiatan guru pada saat

pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan

instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

b. Guru mengevaluasi respons siswa selama pembelajaran dari angket

yang diisi siswa.

c. Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket guru.

4. Refleksi

a. Pada tiap siklus siswa yang ada dalam kelompok apakah masih belum

mengerti tugas sehingga KBM belum berjalan dengan lancar.

25
b. Siswa yang masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia

dengan tepat

c. Siswa yang masih banyak kesulitan untuk menemukan/mencari sumber

belajar sehingga hasil yang ditulis belum sempurnah.

d. Pada saat diberi kesempatan berkunjung ke kelompok lain adakah

siswa yang mau bertanya.

e. Pada saat presentasi adakah kelompok yang kurang percaya diri.

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan untuk mencari

alternatif pada siklus 2 dan siklus 3.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel yang diteliti adalah peningkatan

hasil belajar ekonomi melalui model pembelajaran ARIAS ( assurance,

relevance, interest, assesment, and satisfaction ) kelas XI IPS-2 SMA Negeri

1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-2018.

Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut :

Variabel Harapan : Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran

Ekonomi kelas XI IPS-2 SMA Negeri 1 Kota

Bima.

Variabel Tindakan : Penerapan model pembelajaran ARIAS( assurance,

relevance, interest, assesment, and satisfaction )

Adapun indikator yang diteliti dalam variabel harapan terdiri dari:

26
1. Kemampuan siswa dalam pelajaran ekonomi

2. Kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi dengan

model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment,

and satisfaction ).

3. Keefektifan model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest,

assesment, and satisfaction ).

Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut :

1. Tingkat kualitas perencanaan

2. Kualitas perangkat observasi

3. Kualitas operasional tindakan

4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan kelas

5. Kesesuaian teknik yang digunakan meningkatkan hasil belajar siswa.

6. Tingkat efektifitas pelaksanaan model pembelajaran ARIAS ( assurance,

relevance, interest, assesment, and satisfaction ).

7. Kemampuan siswa dan guru dalam menerapkan model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ).

E. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data :

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu :

1 Siswa : Diperoleh data tentang peningkatan hasil

belajar siswa dalam pelajaran ekonomi

27
2 Guru : Diperoleh data tentang penerapan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance,

interest, assesment, and satisfaction ).

2. Teknik Pengumpulan Data :

Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah menggunakan

observasi dan angket.

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah

berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa apabila 85 % siswa (

kelas yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan standar ideal 75. Jika

peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2, maka siklus

selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kelas yang dilakukan

sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan ( KTSP ).

G. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ;

1. Kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan hasil

belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS (

28
assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ) menggunakan

prosentase ( % ).

2. Kualitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran hasil

penelitian secara ; reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan.

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut disajikan rencanakan kegiatan penelitian yang dilaksanakan mulai

tanggal, 07 Agustus 2017 – 11 September 2017 ( 6 Minggu efektif ) yang

dibuat dalam bentuk gambar diagram ( gant chart ) sebagai berikut :

TABEL 3.2
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Waktu ( Minggu ) ke,...
No Rencana Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1 Persiapan X
Menyusun Konsep X
Pelaksanaan
Menyepakati Jadwal dan X
Tugas
Menyusun Instrumen X
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan X
alat
Melakukan Tindakan X X
Siklus I
Melakukan Tindakan X X
Siklus II
Melakukan Tindakan X X
Siklus III

29
3 Menyusun Laporan
Menyusun Konsep X X
Laporan
Perbaikan Laporan X
Penggandaan Hasil X
Penelitian

30
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data dan Temuan Penelitian

1. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini menggunakan pembelajaran melalui model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ).

Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembelajaran di

SMA Negeri 1 Kota Bima adalah meningkatkan hasil belajar siswa

pelajaran ekonomi kelas XI IPS-2 dengan jumlah siswa 33 orang.

Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun instrumen pembelajaran

b) Menyusun Instrumen Monitoring

c) Sosialisasi kepada siswa

d) Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran

e) Melakukan refleksi

f) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar refleksi

siklus pertama

g) Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua

h) Melakukan Observasi

i) Melakukan refleksi pada siklus kedua

j) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar refleksi

siklus kedua

31
k) Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga

l) Melakukan Observasi

m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga

n) Menyusun laporan

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari

enam kali pertemuan.

Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 45 menit.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 07 s.d 14 Agustus 2017 dan

pertemuan kedua pada tanggal 21 s.d 28 September 2017, dan pertemuan

ke tiga 04 s.d 11 September 2017. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

sesuai dengan prosedur rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran.

SIKLUS I

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 07 s.d 14 Agustus 2017 di SMA Negeri 1 Kota Bima

tahun pelajaran 2017-2018, dengan jumlah siswa 33 orang. Dalam hal

32
ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data

hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi
Dengan Menerapkan Model Pembelajaran ARIAS ( Assurance,
Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction ) Pada Siklus I
Keterangan
No RESPONDEN L/P Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Al Manazil L 70 √
2 Andilla Putri Nabila P 60 √
3 Atri Adiyanti P 60 √
4 Candra Kurniawan L 60 √
5 Dahnia Suryana P 60 √
6 Ikra Muhamadsya L 60 √
7 Imelda E Belseran P 60 √
8 Indah Pratiwi P 80 √
9 Jul amar setiawan L 80 √
10 Jumratin P 70 √
11 Jumratin Nisa P 80 √
12 M.Adithya L 80 √
13 M.Alfariz L 80 √
14 M.Bintang Mantika L 80 √
15 M.Fahrilul Azhar L 60 √
16 M.Adhim Sampandi L 60 √
17 Muhamad Dhanil L 60 √
18 Muhamad Al Hakim L 60 √

33
19 Muhamad Yamin L 60 √
20 Ningsi Anggriani P 60 √
21 Nova Aryanto L 60 √
22 Nurul Andryani P 60 √
23 Putri Fadillan P 60 √
24 Reni Agustina P 70 √
25 Riki Saputra L 65
26 Rizqa Amelia P 70 √
27 Suci Ramdhan P 75 √
28 Supryadin 60 √
L
29 Sahwatun saadyah 60 √
P
30 Sandy prabowo 60 √
L
31 Uzulifah 60 √
P
32 Wulandari 60 √
P
33 Yeni Aprilianti P 75 √
Jumlah Total 2175 - -
Skor Maksimum Individu - 100 - -
Skor Maksimum Kelas - 3300 - -

Keterangan :

Jumlah Siswa yang tuntas : 11 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : 22 Orang

Klasikal : belum tuntas.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 65,91

% atau ada 11 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum

34
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 78 hanya sebesar

33 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan

belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan

model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest,

assesment, and satisfaction ).

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d) Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

(1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

(2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

35
(3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

SIKLUS II

a) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b) Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 21 s.d 28 September 2017 di SMA Negeri 1 Kota Bima

tahun pelajaran 2017-2018. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai

guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana

pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga

kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus

II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

adalah sebagai berikut :

36
Tabel 4. 2 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi
Dengan Model Pembelajaran ARIAS ( Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, And Satisfaction ) Pada Siklus II
Keterangan
No RESPONDEN L/P Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Al Manazil L 80 √
2 Andilla Putri Nabila P 70 √
3 Atri Adiyanty P 70 √
4 Candra kurniawan L 70 √
5 Dahnia suryana P 70 √
6 Ikra Muhamadsya 70 √
L
7 Imelda E Belseran 70 √
P
8 Indah Pratiwi P 90 √
9 Jul Amar Setiawan L 90 √
10 Jumratin P 80 √ √
11 Jumratin Nisa P 90 √
12 M.Adithya L 80 √
13 M.Alfariz L 80 √
14 M.Bintang Mantika L 80 √
15 M.Fahrilul Azhar L 70 √
16 M.Adhim Sampandi L 70 √
17 Muhamad Dhanil L 60 √
18 Muhamad Al Hakim L 60 √
19 Muhamad Yamin L 70 √
20 Ningsi Anggriani P 60 √
21 Nova Aryanto L 60 √
22 Nurul Andryani P 70 √
23 Putri Fadillan P 60 √
24 Reni Agustina P 70 √
25 Riki Saputra L 75 √
26 Rizqa Amalia P 80 √
27 Suci Ramadhan P 75 √
28 Supryadin L 60 √
29 Sahwatun Saadyah P 70 √

37
30 Sandy Prabowo L 70 √
31 Uzulifah P 80 √
32 Wulandari P 60 √
33 Yeni Aprilianti P 75 √
Jumlah Total 33 2480 -
orang
Skor Maksimum Individu - 100 - -
Skor Maksimum Kelas - 3300 - -

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 25 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : 8 Orang

Klasikal : belum tuntas.

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata peningkatan hasil belajar

siswa adalah 75,15 % dan ketuntasan belajar mencapai 75 % atau

ada 25 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini

menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara

klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I.

Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan

tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk

belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang

dimaksudkan dan dinginkan guru dengan model pembelajaran ARIAS

( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ).

c) Refleksi

38
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut:

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu

d) Revisi Pelaksanaaan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan

pada siklus III antara lain:

(1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

(2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau

bertanya.

(3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

(4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh dan memberi soal-

soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

39
SIKLUS III

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b) Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan

pada tanggal 04 s.d 11 September 2017 di SMA Negeri 1 Kota Bima

tahun pelajaran 2017-2018, dengan jumlah siswa 23 siswa. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar

mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada

siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak

terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III

adalah sebagai berikut :

40
Tabel 4.3 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi
Dengan Model Pembelajaran ARIAS ( Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, And Satisfaction ) Pada Siklus III
Keterangan
No RESPONDEN L/P Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Al Manazil L 90 √
2 Andilla Putri Nabila P 80 √
3 Atri Adiyanty P 80 √
4 Candra kurniawan L 80 √
5 Dahnia suryana P 80 √
6 Ikra Muhamadsya L 90 √
7 Imelda E Belseran P 90 √
8 Indah Pratiwi P 95 √
9 Jul Amar Setiawan L 95 √
10 Jumratin P 90 √
11 Jumratin Nisa P 95 √
12 M.Adithya L 90 √
13 M.Alfariz L 90 √
14 M.Bintang Mantika L 90 √
15 M.Fahrilul Azhar L 80 √
16 M.Adhim Sampandi L 80 √
17 Muhamad Dhanil L 75 √
18 Muhamad Al Hakim L 70 √
19 Muhamad Yamin L 80 √
20 Ningsi Anggriani P 70 √
21 Nova Aryanto L 70 √
22 Nurul Andryani P 80 √
23 Putri Fadillan P 70 √
24 Reni Agustina P 80 √
25 Riki Saputra L 95 √
26 Rizqa Amalia P 90 √
27 Suci Ramadhan P 95 √
28 Supryadin L 70 √
29 Sahwatun Saadyah P 80 √
30 Sandy Prabowo L 80 √
31 Uzulifah P 90 √

41
32 Wulandari P 70 √
33 Yeni Aprilianti P 95 √
Jumlah Total 33 2855 -
-
orang
Skor Maksimum Individu - 100 - -
Skor Maksimum Kelas - 3300 - -

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 33 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas : - Orang

Klasikal : sudah tuntas.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar

86,52 % dan dari 33 siswa yang telah tuntas secara keseluruhan, dan

sudah mencapai ketuntasan belajar. Tetapi secara klasikal ketuntasan

belajar yang telah tercapai sebesar 100 % ( termasuk kategori tuntas ).

Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus

II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi

oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ), sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan

pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang telah diberikan. Di samping itu ketuntasan ini

juga dipengaruhi oleh kerja sama dari siswa yang telah menguasai

materi pelajaran untuk mengajari temannya yang belum menguasai.

42
c) Refleksi

Pada tahap ini dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun

yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan

penerapan model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance,

interest, assesment, and satisfaction ).

Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

(1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.

(2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

(3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(4) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d) Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan model pembelajaran ARIAS (

assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ),

dilaksanakan dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil

belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan

dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang

perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan

dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada

43
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ), dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Analisis Hasil Kegiatan

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan

hasil sebagai berikut ;

Tabel : 4.4 :
Analisis Hasil Tes Tentang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada
Pelajaran Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberi Tindakan.
Skor sebelum Skorsetelah Skorsetelah
No Responden Tindakan Tindakan 1 Tindakan 2
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 Al Manazil 70 80 90
2 Andilla Putri Nabila 60 70 80
3 Atri Adiyanty 60 70 80
4 Candra kurniawan 60 70 80
5 Dahnia suryana 60 70 80
6 Ikra Muhamadsya 60 70 90
7 Imelda E Belseran 60 70 90
8 Indah Pratiwi 80 90 95
9 Jul Amar Setiawan 80 90 95
10 Jumratin 70 80 90
11 Jumratin Nisa 80 90 95
12 M.Adithya 80 80 90
13 M.Alfariz 80 80 90
14 M.Bintang Mantika 80 80 90
15 M.Fahrilul Azhar 60 70 80
16 M.Adhim Sampandi 60 70 80
17 Muhamad Dhanil 60 60 75
18 Muhamad Al Hakim 60 60 70
19 Muhamad Yamin 60 70 80

44
20 Ningsi Anggriani 60 60 70
21 Nova Aryanto 60 60 70
22 Nurul Andryani 60 70 80
23 Putri Fadillan 60 60 70
24 Reni Agustina 70 70 80
25 Riki Saputra 65 75 95
26 Rizqa Amalia 70 80 90
27 Suci Ramadhan 75 75 95
28 Supryadin 60 60 70
29 Sahwatun Saadyah 60 70 80
30 Sandy Prabowo 60 70 80
31 Uzulifah 60 80 90
32 Wulandari 60 60 70
33 Yeni Aprilianti 75 75 95
Jumlah Total 2175 2480 2855
Skor Maksimum Individu 100 100 100
Skor Maksimum Kelas 3300 3300 3300

Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

1. Pencapaian hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction )

sebelum diberi tindakan.

= 2175 x 100% = 65,91 %


3300

2. Pencapaian peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi

setelah diberi tindakan pengelompokan siswa berdasarkan nomor

panggilan (acak berdasarkan tempat duduk )

= 2480 x 100% = 75,15 %


3300

45
3. Pencapaian peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran ekonomi

setelah diberi tindakan pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan

akademik

= 2855x 100% = 86.52%.


3300

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

A. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan yaitu

terjadi 65,91 % menjadi 75,15% ada kenaikan sebesar = 9,24 %

B. Dari sebelum tindakan ( siklus 1 ) dan setelah tindakan sampai dengan

( siklus 3 ) 65,91 % menjadi 75,15 %, dan dari ( siklus 2 ) ke ( siklus

3 ) juga ada peningkatan sebanyak 86,52 % - 75,15 % = 11,37 %.

C. Rata – rata siswa sebelum diberi tindakan naik 33 % pada siklus I,

75% pada siklus II, dan siklus III menjadi 100 %.

D. Dari tindakan siklus 2 dan setelah tindakan ( siklus 3 ) 75,15 % menjadi

86,52 % berarti ada peningkatan hasil belajar sebanyak 86,52 % - 75,15

% = 11,37 %.

Refleksi dan Temuan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil observasi nilai, hasil dapat

dikatakan sebagai berikut :

a. Pertemuan pertama kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

46
satisfaction ) belum berhasil karena dalam pembelajaran masih terlihat

siswa yang bermain, bercerita, dan mengganggu siswa lain ;

b. Model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment,

and satisfaction ), dalam hal peningkatan hasil belajar siswa pada

pelajaran ekonomi belum tampak, sehingga hasil yang dicapai tidak

tuntas.

c. Mungkin karena proses belajar mengajar yang dilakukan dengan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) yang baru mereka laksanakan sehingga siswa merasa kaku

dalam menerapkannya.

d. Akan tetapi setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti dan buktinya pada

pertemuan kedua dan ketiga proses kegiatan belajar - mengajar berjalan

baik, semua siswa aktif dan lebih-lebih setelah ada rubrik penilaian proses,

seluruh siswa langsung aktif belajar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Ketuntasan hasil belajar siswa;

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan guru ( ketuntasan belajar meningkat

47
dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 65,91 % ; 75,15 % ; 86.52 %

Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran arias ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini

berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan

dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus

mengalami peningkatan.

3. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran di SMA dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS (

assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ) yang paling

dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media,

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas

siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance,

interest, assesment, and satisfaction ) dengan baik. Hal ini terlihat dari

aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan

mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan,

48
memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk

aktivitas di atas cukup besar.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hasil belajar siswa untuk pelajaran

ekonomi di SMA Negeri 1 Kota Bima dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada pertemuan pertama

dari 33 orang siswa yang hadir pada saat penelitian ini dilakukan nilai rata

rata mencapai ; 65,91 % meningkat menjadi 75,15 % dan pada siklus 3

meningkat menjadi 86.52 %.

Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and

satisfaction ) diterapkan pada siswa kelas XI IPS-2, yang berarti proses

kegiatan belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada siswa di SMA Negeri 1 Kota Bima, oleh karena itu

diharapkan kepada para guru SMA dapat melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance, interest,

assesment, and satisfaction ).

Berdasarkan kerikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) siswa dikatakan

tuntas apabila siswa telah mencapai nilai standar ideal 78 mencapai ≥ 85 %.

Sedangkan pada penilitian ini, pencapai nilai ≥ 78 pada ( siklus 3 ) mencapai

melebihi target yang ditetapkan dalam KTSP yaitu mencapai 100 %

Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.

49
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS (

assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction ) memiliki

dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1

Kota Bima yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa

dalam setiap siklus, yaitu siklus I ( 65,91 %), siklus II ( 75,15 % ), dan

siklus III ( 86.52 % ).

2. Penerapan pembelajaran melalui model pembelajaran ARIAS ( assurance,

relevance, interest, assesment, and satisfaction ) mempunyai pengaruh

positif, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Penerapan pembelajaran melalui model pembelajaran ARIAS ( assurance,

relevance, interest, assesment, and satisfaction ) efektif untuk

meningkatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini,

sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi pelajaran berikutnya.

50
B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar di SMA Negeri 1 Kota Bima, lebih efektif dan lebih

memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai

berikut :

1. Untuk melaksanakan model pembelajaran ARIAS ( assurance, relevance,

interest, assesment, and satisfaction ) memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang

benar-benar bisa diterapkan dengan pemberian model pembelajaran

ARIAS ( assurance, relevance, interest, assesment, and satisfaction )

sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang

sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,

memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau

mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2017-2018.

51
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Penerbit Sinar Grafika

A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT


Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

JP. Chaplin. 1992. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Pustaka Jaya.

Mochtar Buchari. 1986. Dasar-Dasar Kependidikan, Bandung : Tarsito

Nasution, 1972, Psikologi Pengajaran Nasional , Bandung : Remaja Rosda Karya

Nana Sudjana. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.


Remaja Rosdikarya

Praptinasari, Sintaria. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran


Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction (ARIAS)
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Rahman, Muhammat. dan Amri, Sofan. 2014. Model Pembelajaran ARIAS


Terintegratif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Sudjana, Nana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar


Baru Algesindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai


Pustaka,1993

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.(Edisi


Revisi). Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.

52
53
Lampiran 1

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KOTA BIMA
Jln.Soekarno Hatta No.29 Telp/Fax.0374-43197 Raba Kota Bima

SURAT IJIN PENELITIAN


Nomor : / / SMA.1 / 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 1 Kota Bima, bahwa
sehubungan dengan rencana melakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) dalam
upaya peningkatan hasil belajar ekonomi, maka kepada :

Nama : MAHFUD, SE
NIP : 19731231 200312 1 044
Pangkat /Golongan : Pembina – IV/a
Mengajar Bidang Studi : Ekonomi
Alamat : Kota Bima
Diberikan Ijin untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul
:“ Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran ARIAS
( Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction ) Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2017-2018“ Mulai bulan Agustus
2017 sampai selesai.
Demikian surat ijin penelitian ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Bima, 05 Agustus 2017


Kepala Sekolah

Drs. Safruddin
NIP.19621231 198803 1 256

54
Lampiran 2

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KOTA BIMA
Jln.Soekarno Hatta No.29 Telp/Fax.0374-43197 Raba Kota Bima

SURAT KETERANGAN
Nomor : / / SMA 1 / 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 1 Kota Bima,
menerangkan bahwa :

Nama : MAHFUD, SE
NIP : 19731231 200312 1 044
Pangkat /Golongan : Pembina – IV/a
Mengajar Bidang Studi : Ekonomi
Alamat : Kota Bima.
Telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul
:et“Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran ARIAS
( Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction ) Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2017-2018 “ Sejak 07 Agustus
2017 – 11 September 2017.
Demikian surat keterangan penelitian ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Bima, 11 September 2017


Kepala Sekolah

Drs.Safruddin
NIP.19621231 198803 1 256

55
Lampiran 3

DAFTAR HADIR SISWA


DALAM KEGIATAN PENELITIAN
KEHADIRAN
I II III IV V VI
No NAMA L/P Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl.
07-08 14-08 21-09 28-09 04-09 11-09
2017 2017 2017 2017 2017 2017
1
Al Manazil L
2
Andilla Putri Nabila P
3
Atri Adiyanty P
4
Candra kurniawan L
5
Dahnia suryana P
6
Ikra Muhamadsya L
7
Imelda E Belseran P
8
Indah Pratiwi P
9
Jul Amar Setiawan L
10
Jumratin P
11
Jumratin Nisa P
12
M.Adithya L
13
M.Alfariz L
14
M.Bintang Mantika L
15
M.Fahrilul Azhar L

56
16 M.Adhim Sampandi L
17
Muhamad Dhanil L
18 Muhamad Al Hakim L
19 Muhamad Yamin L
20
Ningsi Anggriani P
21
Nova Aryanto L
22
Nurul Andryani P
23
Putri Fadillan P
24
Reni Agustina P
25
Riki Saputra L
26
Rizqa Amalia P
27
Suci Ramadhan P
28
Supryadin L
29
Sahwatun Saadyah P
30
Sandy Prabowo L
31
Uzulifah P
32
Wulandari P
33
Yeni Aprilianti P

Bima, 07 Agustus 2017


Peneliti

MAHFUD,SE

57
Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ARIAS ( ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION )

Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________


Kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________

Bertikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
Melatih siswa dalam Belajar mengajar
1. Secara klasikal menjelaskan
materi dalam belajar mengajar
yang akan digunakan
2. Memodelkan pembelajaran
ARIAS ( assurance, relevance,
interest, assesment, and
satisfaction ) dalam proses
belajar mengajar
3. Membimbing siswa dalam
belajar ekonomi dengan
menerapkan model
pembelajaran ARIAS (
assurance, relevance, interest,

58
assesment, and satisfaction )
dalam proses belajar mengajar
4. Memeriksa pemahaman siswa
terhadap materi kegiatan belajar
belajar ekonomi dalam belajar
mengajar
5. Memberikan latihan mandiri
6. Menyampaikan tujuan dan
motivasi
7. Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
8. Memberikan latihan terbimbing
9. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
10. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode

IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum materi
pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas
1. Anak antusias
2. Guru antusias

Bima, 11 September 2017


Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ________________

59
Lampiran : 5

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ARIAS ( ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION )

Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________


Kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________

Berikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
1. Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
2. Memberikan latihan terbimbing
3. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode

60
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum materi
pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias

Bima, 11 September 2017


Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ________________

61
Lampiran 6

FOTO-FOTO KEGIATAN SELAMA PENELITIAN

Siswa sedang mendengarkan materi


yang disampaikan oleh guru (peneliti)

Suasana pembelajaran sangat efektif


dan siswa sangat antusias

62

Anda mungkin juga menyukai