Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.

2089-7669

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP


PENGENDALIAN NYERI PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN

Susilarini, Sri Winarsih, Ribkha Itha Idhayanti


Email:itharibkha@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the effect of lavender


aromatherapy on pain control first stage of labor on maternal. This research was
conducted in Jumo primary health centers Temanggung. This study uses a quasi-
experimental design One group pretest-posttest design. The study population
was all women giving birth in Jumo primary health centers Temanggung using a
sampling technique total sampling obtained a total of 33 maternal. The results
showed that there is the effect of lavender aromatherapy on pain control first
stage of labor on maternal p value of 0.001. From the results of the study are
expected in particular health care services for women giving birth in order to
provide a service that not only focused on physical problems, but also solves the
problem of psychology is to optimize the role of health workers, particularly
midwives in intervention, not only collaborative action alone.

Keyword : Lavender Aromatherapy, Labor Pain, Mother Maternity


1)
Student of Diploma Programme Midwifery Magelang
2) 3)
Lecture of Diploma Programme Midwifery Magelang

47
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Nyeri persalinan dapat terjadi pada memerlukan pelatihan khusus, sedangkan


semua ibu bersalin, baik ibu bersalin primi untuk pemberian aromaterapi hanya
maupun multi karena menurut Judha (2012) memerlukan bahan aromaterapi.
nyeri disebabkan karena adanya Berdasarkan survey awal yang penulis
peregangan perineum dan vulva, adanya lakukan di wilayah Puskesmas Jumo, ibu-ibu
tekanan uterus vertical saat kontraksi dan lebih menyukai aroma wangi-wangian
adanya penekanan bagian terendah janin daripada tindakan pemijatan pada saat
secara progresif pada fleksus lumboskral, mengalami nyeri persalinan dikarenakan ada
kandung kemih, dan struktur sensitive sebagian ibu yang pada saat nyeri atau
panggul yang lain. kontraksi terjadi tidak mau disentuh apalagi
Nyeri persalinan mengakibatkan rasa dilakukan pemijatan.
takut dan stres. Stres pada ibu akan Saat ini proses persalinan pevaginam
menyebabkan pengeluaran hormon stres telah berkembang, bertujuan memberi rasa
seperti katekolamin dan steroid sehingga nyaman, aman dan menyenangkan, serta
mengakibatkan pengurangan aliran darah dapat mengurangi dan bila mungkin
ibu ke janin. Untuk mengurangi efek stres meniadakan rasa cemas dan menegangkan.
fisiologis maupun psikologis akibat nyeri Ada beberapa metode nonfarmakologis yang
persalinan dapat dilakukan melalui dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri
penanganan nonfarmakologi dengan cara persalinan, salah satunya adalah dengan
penghirupan aromaterapi lavender, karena aromaterapi. Pertama diperkenalkan di
tidak memberikan efek invasif tetapi aman Inggris pada awal tahun 1990, aromaterapi
bagi ibu maupun bayi (Tarsikah, 2012), menggunakan ekstrak wewangian tertentu
karena menurut penelitian terdahulu oleh untuk menebar aroma dalam ruang bersalin.
Lis-Balchin (2009), kandungan lavender oil Efeknya dapat menenangkan, hilangnya
yang terdiri dari: linalool, linalyl acetate, α- rasa cemas dan relaksasi ibu bersalin.
dan β- pinene dan 1,8- cineole dapat Dalam penelitian di Inggris, aroma bunga
menurunkan secara spontan kontraksi mawar mempunyai efek yang paling besar,
uterus pada tikus yang sedang kemudian bunga lavender (Gondo, 2010).
mengalami spasme pada otot intestinalnya. Berdasarkan survey awal 7 ibu hamil
Penanganan nyeri persalinan dapat trimester III di wilayah Puskesmas Jumo,
dilakukan melalui beberapa upaya yang mereka lebih memilih aroma lavender
menurut Maryunani (2010) secara dibanding mawar karena mereka
farmakologis dapat diberikan analgetik dan beranggapan aroma mawar seperti bau
anesthesia, sedangkan penanganan nyeri bunga kuburan dan akan merasa lebih
secara non farmakologis dapat diberikan tegang pada saat persalinan berlangsung.
teknik relaksasi, hypnobirthing, akupunktur, Penggunaan aromaterapi lavender
akupresur, wather birth, massage, dan dapat digunakan pada proses persalinan
aromaterapi. Untuk penanganan nyeri non kala I karena menurut Judha (2012)
farmakologis seperti teknik hypnobirthing, mekanisme secara intrinsik pada nyeri
akupunktur, akupresur, water birth harus persalinan kala I seluruhnya terjadi pada
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang uterus dan adnexa selama kontraksi
terlatih karena untuk perasat tersebut berlangsung. Rasa nyeri pada setiap fase

48
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

persalinan dihantarkan oleh segmen saraf mengalami nyeri persalinan khususnya pada
yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I kala I.
terutama berasal dari uterus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Beberapa penelitian telah menunjukkan mengetahui pengaruh pemberian
bahwa lavender efektif dijadikan aromaterapi lavender terhadap pengendalian
aromaterapi, seperti pada hasil penelitian nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin.
Dasna (2013) yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan antara skala nyeri sebelum dan METODE PENELITIAN
sesudah pemberian terapi aroma lavender Penelitian ini merupakan bentuk
pada klien infark miokard, dan hasil penelitian kuantitatif dengan metode yang
penelitian Swandari (2014) yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
menunjukkan ada perbedaan nyeri sebelum experiment dengan desain One group pre
dan sesudah pemberian aromaterapi test-post test Design. Tujuan dari penelitian
lavender pada ibu post section Caesar di ini adalah untuk menganalisis pengaruh
RSUD Ambarawa. Aromaterapi lavender pemberian aromaterapi lavender terhadap
juga menurunkan tingkat kecemasan seperti pengendalian nyeri persalinan kala I pada
hasil penelitian Arwani (2013) pada pasien ibu bersalin. Populasi penelitian ini adalah
sebelum operasi dengan anestesi spinal di semua ibu bersalin di wilayah kerja
RS Tugu Semarang Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung
Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan menggunakan teknik sampling total
pada bulan Desember 2015 di Puskesmas sampling diperoleh sebanyak 33 ibu
Jumo beberapa bidan mengaku bahwa bersalin. Teknik pengumpulan data
semua ibu bersalin mengalami nyeri dilakukan adalah dengan menggunakan
persalinan, dan berdasarkan hasil lembar checklist berisi skala nyeri yaitu
pengamatan langsung pada 5 ibu bersalin, lembar penilaian skala nyeri Bourbanis.
semua ibu menyatakan bahwa nyeri terasa Analisa data dengan menggunakan uji
seperti ditusuk-tusuk, panas menjalar di Wilcoxon dengan kepercayaan sebanyak
sepanjang pinggang dan perut bawah, dan 95%.
berdasarkan pengamatan langsung saat
proses persalinan belum pernah ada yang HASIL PENELITIAN
menggunakaan aromaterapi untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengatasi rasa nyeri pada saat proses sebagian besar ibu bersalin sebelum
persalinan. Jumlah persalinan tahun 2015 mendapatkan perlakuan dengan aromaterapi
untuk wilayah kerja Puskesmas Jumo adalah lavender mengalami nyeri sedang sebanyak
553 ibu bersalin. Angka tersebut cukup tinggi 29 responden (87,9%). Hal ini menunjukkan
dibanding di wilayah lain, Puskesmas Traji bahwa sebagian besar ibu bersalin
jumlah persalinan tahun 2015 sejumlah 270 mengalami nyeri persalinan.
ibu bersalin, Puskesmas Darmorini sejumlah Penyebab terjadinya nyeri persalinan
509 ibu bersalin. Dari survey awal terhadap menurut Maryunani (2010) karena adanya
beberapa bidan praktek mandiri di wilayah rangsangan nyeri yang dihantarkan ke otak
Puskesmas Jumo, mereka mengatakan melalui jalur saraf tertentu. Hasil penelitian
bahwa hampir semua ibu bersalin Tarsikah (2012) juga menunjukkan bahwa

49
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

skor nyeri persalinan sebelum perlakuan akibat kekurangan oksigen. Stimulasi yang
penghirupan aromaterapi minimal 5 (nyeri lain dapat berupa termal, listrik atau
sedang) dan maksimal 10 (nyeri hebat). mekanis. (Maryunani, 2010).
Selanjutnya stimulasi yang diterima oleh
PEMBAHASAN respon tersebut ditransmisikan berupa
Dipandang dari proses persalinan rasa implus-implus nyeri ke sumsum tulang
nyeri sebenarnya tidak diperlukan. belakang oleh dua jenis serabut yang
Kenyataanya kontraksi rahimlah yang bermyelin rapat atau serabut A (delta) dan
membantu proses pengeluaran bayi. Nyeri serabut lamban (serabut C). Implus-implus
juga menimbulkan beberapa perubahan yang ditrasmisikan oleh serabut delta A
yang sangat signifikan dalam tubuh ibu mempunyai sifat inhibitor yang ditrasmisikan
bersalin, sedangkan menurut Judha (2012) ke serabut C. Serabut-serabut eferen masuk
nyeri dapat terjadi pada ibu primi maupun ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root)
multi yang disebabkan karena adanya sera sinapas pada dorsal horn, dorsal horn
peregangan perineum dan vulva, adanya sendiri terdiri atas beberapa lapisan atau
tekanan uterus vertical saat kontraksi dan laminae yang saling bertautan. Diantara
adanya penekanan bagian terendah janin lapisan dua dan tiga membentuk substansi
secara progresif pada fleksus lumboskral, gelatinosa yang merupakan saluran utama
kandung kemih, dan struktur sensitive impuls. Kemudian impuls nyeri menyeberang
panggul yang lain. sumsum tulang belakang pada interneuron
Nyeri persalinan menurut Maryunani dan bersambung ke jalur spinal asendens
(2010) adalah nyeri kontraksi uterus yang yang paling utama, yaitu jalur spinothalamic
dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas tract (SST) atau jalur spinothalamus dan
system saraf simpatis, perubahan tekanan spinoreticular tract (SRT) yang membewa
darah, denyut jantung,pernafasan, dengan informasi mengenai sifat dan lokasi nyeri.
warna kulit dan apabila tidak segera diatasi Dari proses transmisi terdapat dua jalur
maka akan meningkatkan rasa khawatir, mekanisme terdapat dua jalur terjadinya
tegang, takut dan stress. nyeri yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate,
Munculnya nyeri sangat berkaitan erat jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor
dengan reseptor dan adanya rangsangan. pada otak yang terdiri atas jalur soinal
Reseptor nyari yang dimaksud adalah desendens dari thalamus yang melalui otak
nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf tengah dan medulla ke tanduk dorsal tulang
sangat bebas yang memiliki atau bahkan belakang yang berkonduksi dengan
myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, nociceptorimpuls supresif. Serotonim
khususnya pada organ viseral, persendian, merupakan neurotransmitter dan inpuls
dinding arteri, hati dan kandung empedu. supresif. Sistem supresif lebih mengaktifkan
Reseptor nyeri dapat memberikan respon stimulasi nociceptor yang ditransmisikan
akibat adanya stimulasi atau rangsangan. oleh serabut A. Jalur nonopiate merupakan
Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiawi jalur desenden yang tidak memberikan
seperti histamin, brakidini, prostaglandin, respon terhadap nalox-one yang kurang
dan macam-macam asam yang dilepas banyak diketahui mekanismenya.
apabila terdapat kerusakan pada jaringan (Maryunani, 2010).

50
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu keadaan emosi serta keadaan tubuh yang
bersalin setelah mendapatkan perlakuan tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat
dengan aromaterapi lavender mengalami sebagai penenang serta tonikum, khususnya
penurunan nyeri menjadi nyeri ringan pada sistem saraf.
sebanyak 26 responden (78,8%), tidak nyeri Wangi yang dihasilkan aromaterapi
sebanyak 5 responden (15,2%) dan nyeri lavender akan menstimulasi talamus untuk
sedang sebanyak 2 reponden (6,1%). Hal ini mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu penghilang rasa sakit alami. Enkefalin
bersalin mengalami penurunan nyeri merupakan neuromodulator yang berfungsi
persalinan setelah mendapatkan untuk menghambat nyeri fisiologi.
aromaterapi lavender. Nyeri ringan menurut Hasil penelitian menunjukkan uji analisis
Batbual (2010) dengan ciri-ciri secara data dengan uji Wilxocon dengan hasil z
obyektif klien dapat berkomunikasi dengan hitung sebesar 5,507 dan p value sebesar
baik. 0,001 yang artinya Ha ditolak dan Ho
Aromaterapi menurut Watt, Gillian, & diterima, sehingga ada pengaruh pemberian
Janca (2008) adalah penggunaan minyak aromaterapi lavender terhadap pengendalian
esensial konsentrasi tinggi yang nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin.
diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
diberikan melalui pijat, inhalasi, dicampur ke penelitian Dasna (2013) yang menunjukkan
dalam air mandi, untuk kompres, melalui bahwa ada perbedaan antara skala nyeri
membran mukosa dalam bentuk pesarium sebelum dan sesudah pemberian terapi
atau supositoria dan terkadang dalam aroma lavender pada klien infark miokard,
bentuk murni. Aromaterapi adalah terapi dan hasil penelitian Swandari (2014) yang
yang menggunakan minyak essensial menunjukkan ada perbedaan nyeri sebelum
yang dinilai dapat membantu mengurangi dan sesudah pemberian aromaterapi
bahkan mengatasi gangguan psikologis lavender pada ibu post section Caesar di
dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, RSUD Ambarawa. Aromaterapi lavender
depresi, nyeri, dan sebagainya. juga menurunkan tingkat kecemasan seperti
Lavender merupakan salah satu jenis hasil penelitian Arwani (2013) pada pasien
aromaterapi. Aromaterapi lavender menurut sebelum operasi dengan anestesi spinal di
Tarsikah (2012) merupakan salah satu RS Tugu Semarang.
minyak esensial analgesik yang Penggunaan aromaterapi lavender
mengandung 8% terpena dan 6% keton. dapat digunakan pada proses persalinan
Monoterpena merupakan jenis senyawa kala I karena menurut Judha (2012)
terpena yang paling sering ditemukan dalam mekanisme secara intrinsik pada nyeri
minyak atsiri tanaman. Pada aplikasi medis persalinan kala I seluruhnya terjadi pada
monoterpena digunakan sebagai sedatif. uterus dan adnexa selama kontraksi
Minyak lavender juga mengandung 30-50% berlangsung. Rasa nyeri pada setiap fase
linalil asetat. Linalil asetat merupakan persalinan dihantarkan oleh segmen saraf
senyawa ester yang terbentuk melalui yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I
penggabungan asam organik dan alkohol. terutama berasal dari uterus.
Ester sangat berguna untuk menormalkan

51
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Nyeri persalinan mengakibatkan rasa wangi yang dihasilkan aromaterapi lavender


takut dan stres. Stres pada ibu akan akan menstimulasi talamus untuk
menyebabkan pengeluaran hormon stres mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai
seperti katekolamin dan steroid sehingga penghilang rasa sakit alami. Enkefalin
mengakibatkan pengurangan aliran darah merupakan neuromodulator yang berfungsi
ibu ke janin. Nyeri hebat dan kontinu akibat untuk menghambat nyeri fisiologi.Wangi
kontraksi rahim dapat menimbulkan aroma lavandula (lavender) akan diteruskan
perubahan fisiologis tubuh yang bermakna oleh nervus olfaktorius menuju bagian otak
(hiperventilasi 4–20 kali normal) dengan kecil, yaitu nukleus raphe yang kemudian
alkalosis berat, kenaikan curah jantung (50– akan melepaskan neurokimia serotonin.
150%), kenaikan tekanan darah (20–40%), Serotonin bekerja sebagai neuromodulator
kenaikan metabolisme dan konsumsi untuk menghambat informasi nosiseptif
oksigen, sedangkan motilitas saluran dalam medula spinalis.
pencernaan dan buli-buli menurun. Untuk Neuromodulator ini menutup mekanisme
mengurangi efek stres fisiologis maupun pertahanan dengan cara menghambat
psikologis akibat nyeri persalinan dapat pelepasan substansi P di dalam kornu
dilakukan melalui penanganan dorsalis. Pelepasan neurotransmiter
nonfarmakologi dengan cara penghirupan substansi P menyebabkan transmisi sinaps
aromaterapi lavender, karena tidak dari saraf perifer (sensori) ke saraf traktus
memberikan efek invasif tetapi aman bagi spinotalamikus. Hal ini memungkinkan
ibu maupun bayi (Tarsikah, 2012), karena impuls nyeri ditransmisikan lebih jauh ke
menurut penelitian terdahulu oleh Lis- dalam sistem saraf pusat. Penghambatan
Balchin (2009), kandungan lavender oil serabut saraf yang mentransmisikan nyeri
yang terdiri dari: linalool, linalyl acetate, α- (nosiseptif) akan membuat impuls nyeri tidak
dan β- pinene dan 1,8- cineole dapat dapat melalui sel transmisi (sel T), sehingga
menurunkan secara spontan kontraksi tidak dapat diteruskan pada proses yang
uterus pada tikus yang sedang lebih tinggi di kortek somatosensoris,
mengalami spasme pada otot intestinalnya, transisional, dan sebagainya (Tarsikah,
sehingga menurut Ogan (2005) minyak 2012)
aromatherapi lavender dikenal sebagai Hasil penelitian juga menunjukkan dari
minyak penenang, efek sedative lavendula 42 populasi yang ada hanya 33 responden
angustifolia terjadi karena adanya yang dapat dijadikan sampel karena terdapat
senyawa-senyawa coumarin dalam minyak 4 ibu bersalin yang mengalami gangguan
tersebut. kehamilan yaitu tekanan darah tinggi, 3 ibu
Hal ini ditunjukkan dengan hasil bersalin dengan riwayat persalinan sectio
sebelum diberikan aromaterapi lavender caesarea, dan 2 ibu bersalin yang
87,9% responden mengalami nyeri sedang mengalami nyeri hebat sejak pembukaan
dan setelah diberikan aromaterapi lavender pertama dengan skala nyeri 9 karena ibu
mengalami penurunan nyeri sampai pada merasa takut menghadapi persalinannya
tingkat ringan sebanyak 78,8% responden. yang ditunjukkan dengan ciri-ciri ibu sudah
Terjadinya penurunan skala nyeri setelah dapat mentolerir rasa nyeri dan meminta
diberikan aromaterapi lavender karena

52
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

untuk dilakukan persalinan dengan cara bersalin setelah mendapatkan perlakuan


sectio caesarea. dengan aromaterapi lavender sebagian
Terjadinya nyeri yang hebat pada 2 ibu besar mengalami penurunan nyeri menjadi
bersalin yang disebabkan karena rasa takut nyeri ringan sebanyak 26 responden (78,8%)
menghadapi persalinan sesuai dengan teori Ada pengaruh pemberian aromaterapi
dari Yuliatun (2008) yang menyatakan lavender terhadap pengendalian nyeri
bahwa cemas dan takut menyebabkan persalinan kala I pada ibu bersalin dengan p
peningkatan ketegangan otot dan gangguan value 0,001. Terjadinya penurunan skala
aliran darah menuju otak dan otot. Hal nyeri setelah diberikan aromaterapi lavender
tersebut menyebabkan tegangan pada otot karena wangi yang dihasilkan aromaterapi
pelvis, kontraksi uterus yang terganggu dan lavender akan menstimulasi talamus untuk
hilangnya tenaga pendorong ibu selama kala mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai
II persalinan. Ketegangan yang lama akan penghilang rasa sakit alami.
menyebabkan kelelahan pada ibu dan
meningkatkan persepsi nyeri serta SARAN
menurunkan kemampuan ibu untuk Bagi pelayanan kesehatan khususnya
mengontrol rasa nyerinya pelayanan untuk ibu bersalin agar dapat
Hasil penelitian juga menunjukkan memberikan pelayanan yang tidak hanya
meskipun sudah diberikan aromaterapi berorientasi pada masalah fisik, tetapi juga
lavender masih terdapat 1 responden yang dapat mengatasi masalah psikologi lebih
tetap mengalami nyeri persalinan dan tidak mengoptimalkan peran dari seorang tenaga
mengalami penurunan nyeri. Hal ini dapat kesehatan khususnya bidan dalam
disebabkan karena umur responden baru 19 melakukan intervensi, tidak hanya tindakan
tahun dan responden merasa tidak nyaman kolaboratif saja.
dengan ketidakhadiran suami pada saat Penelitian lebih lanjut dengan desain
proses persalinannya dan menurut Jusri eksperimental murni diperlukan untuk
Adam dan J.M.L Umboh dalam penelitian mengetahui pengaruh aromaterapi lavender
yang berjudul Hubungan antara Umur, pada nyeri persalinan selama kala I fase
Paritas dan Pendampingan Suami dengan aktif dan karakteristik ibu yang berhubungan
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif dengan nyeri persalinan.
Deselerasi di Ruang Bersalin RSUD Prof. Pada penelitian ini penilaian nyeri
Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dilakukan oleh subjek penelitian dengan
menunjukkan terdapat hubungan yang NRS masih memungkinkan terjadinya bias
bermakna antara usia, parietas dan karena nyeri bersifat sangat subjektif,
pendampingan suami dengan intensitas sehingga perlu diupayakan penilaian nyeri
nyeri persalinan kala I fase aktif deselerasi menggunakan instrumen penilaian nyeri
yang dilakukan oleh responden maupun
SIMPULAN peneliti.
Ibu bersalin sebelum mendapatkan
perlakuan dengan aromaterapi lavender DAFTAR PUSTAKA
sebagian besar mengalami nyeri sedang Batbual. 2010. Hypnosis Hypnobirthing Nyeri
sebanyak 29 responden (87,9%). Ibu Persalinan dan Berbagai Metode

53
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Penanganannya. Yogyakarta : Gosyen Lavender. MKB, Volume 44 No. 1, Tahun


Publishing. 2012

Dasna. 2013. Efektivitas Terapi Aroma Watt, Gillian and Janca, Aleksandar. 2008.
Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia) Aromatherapy in Nursing and Mental
terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Health Care. Journal of Contemporary
Klien Infark Miokard. Nurse, 30(1):69-75.
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/a
rticle/view/8338. (10 Januari 2016) Yuliatun, Laily. 2008. Penanganan Nyeri
Persalinan dengan Metode
Gondo. 2011. Pendekatan Non Nonfarmakologis. Malang: Bayumedia
Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Publishing
Persalinan. CDK 185/Vol.38 no.4/Mei-
Juni 2011.
http://www.kalbemed.com/Portals/6/25_1
85Opinipendekatanfarmakologis.pdf. (10
Januari 2016).

Judha Dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri


dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Jusri Adam & J.M.L Umboh. 2015.


Hubungan antara Umur, Paritas, dan
Pendampingan Suami dengan Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Deselerasi di Ruang Bersalin RSUD Prof.
Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Hospital.
JIKMU, Vol. 5, No.2a April 2015

Maryunani. 2010. Nyeri dalam Persalinan


Teknik dan Cara Penanganannya.
Jakarta : Trans Info Media.

Oxorn dan Forte. 2010. Ilmu Kebidanan


Patologi dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta : Andi Offset.

Tarsikah. 2012. Penurunan Nyeri Persalinan


Primigravida Kala I Fase Aktif
Pascapenghirupan Aromaterapi

54

Anda mungkin juga menyukai