Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikanpelayanan


kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan adalah
rumah sakit Pemerintah yang berada di Kota Wilayah Kota Pasuruan.
Dalam perkembangan industri pelayanan kesehatan yang kompetitif, RSUD Dr. R Soedarsono
Pasuruan juga harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Fasilitas yang tersedia di
RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan antara lain Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Gawat Darurat, Rehabilitasi Medik, Instalasi Kamar Operasi dan sarana penunjang
medis lainnya. Instalasi Kamar Operasi RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan membawahi sub unit
anesthesi, kamar steril dan laundry. Instalasi kamar operasi adalah bagian dari Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi ringan, sedasi sedang dan sedasi
dalam untuk memenuhi kebutuhan pasien baik untuk tindakan elektif maupun emergensi diluar
jam kerja. Sebagai salah satu bagian dari RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan, Instalasi Kamar
Operasi memberikan pelayanan tindakan pembedahan, anestesi maupun sedasi dengan
dilengkapi peralatan yang memadai dan juga di dukung oleh tenaga ahli yang telah tersertifikasi
dan selalu mengikuti pelatihan khusus dibidangnya berdasarkan peraturan yang berlaku. Dengan
perencanaan, rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia yang baik diharapkan sebuah institusi
dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib berupaya untuk
mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah
sakit. Untuk mencapai keberhasilan itu maka perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Sterilisasi adalah
suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk endospora melalui proses kimia atau fisika. Selain sterilisasi,
pengelolaan linen juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah

1
sakit. Mengingat frekuensi penggunaan linen yang cukup tinggi, maka diperlukan pengelolaan
linen secara komprehensif.
Dengan system pengorganisasian yang terstruktur baik sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing, sinergi yang baik antar unit kerja yang terkait, sarana dan prasarana
yang menunjang dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta tersertifikasi menjadikan
kamar operasi sebagai unit yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RS

SEJARAH

Berdasarkan dokumen yang berhasil ditemukan pendiri Rumah Sakit diawali


tahun 1917 dengan membentuk panitia pendiri Rumah Sakit ” Gemeente Pasuruan”
yang anggotanya :

1) NC Van Gheel Gilde Meester : Administrator ordeneming gula Wonorejo


2) Jejasper : Asisten Residen Pasuruan
3) Kweekkhoen Ling : Letnan (Toing Hoa) d Pasuruan
4) DR. Mohammad Saleh : Govermment Indisch Arts di Pasuruan
5) F.C. Nienaber : Direktur Gremestelijke Werbendi Pasuruan
6) J.J.B. Parys : Administrator Afdelingbang di Pasuruan
7) R.Prawirodirjo : Patih Pasuruan
8) Dr.Ajg Van Der Up Wich : Civil Gineesher di Pasuruan

Panitia mulai membuat rencana agar para onderneming di Pasuruan bergotong


royong mendirikan rumah sakit. Perkiraan biaya yang dibutuhkan saat itu sebesar
180.000 Gulden, dengan perincian : 10.000 Gulden untuk pembelian tanah, 115.000
Gulden untuk pembangunan gedung, 55.000 Gulden untuk pembelian peralatan medis
dan non medis.

Sedang biaya operasional sebesar 660 Gulden perbulan diperoleh dari potongan
gaji para pekerja perkebunan sebesar 1,5% perbulan ditambah subsidi Pemerintah
Daerah.

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Nama Rumah Sakit : RSUD Dr.R. Soedarsono Kota Pasuruan

Alamat/ Telepon/ Fax : Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 1-4 Kota Pasuruan

Telepon : (0343) 421073

Fax : (0343) 414630

Email : rsudsoedarsono@yahoo.com

Website : www.rsdsoedarsonopasuruan.go.id

Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Pasuruan

Nama Direktur : Dr. Sudarmanto

3
Kelas Rumah Sakit : Kelas C

SK Menkes RI : 233/Menkes/SK.VI/1983

Nomor Registrasi RS : 423.211

Nomor Ijin Operasional RS : 503/011/G/423.201/11

Tanggal Ijin Operasional : 26 Januari 2011

Masa Berlaku : (Jelas)

Jumlah Tempat Tidur : 287 Tempat tidur

Luas Lahan : 3,1 Hektar

Luas Bangunan : 12.383,75 m2

4
BAB III

DENAH INSTALASI KAMAR OPERASI

DENAH INSTALASI KAMAR OPERASI

5
6
7
BAB IV

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS

VISI

“ Terwujudnya pelayanan prima terjangkau, terbuka, dan akuntabel di RSUD Dr. R.


Soedarsono Kota Pasuruan

MISI

- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bertanggung jawab


- Meningkatkan management rumah sakit yang efektif dan efisien
- Mengembangkan komunikasi Internal dan Eksternal yang Intensif

NILAI-NILAI

- Selalu mengutamakan penderita dengan penuh kerendahan hati dan selalu bersedia
untuk menolong;
- Selalu mengembangkan diri demi pelayanan agar lebih baik;
- Dengan kebersamaan semuanya Menjadi lebih mudah;
- Setiap pelayanan dilandasi oleh kemanusiaan etik dan keikhlasan kepada Tuhan .

MOTTO

RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan memiliki Motto :

“PEKERJAANKU ADALAH IBADAHKU”

8
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI RSUD DR. R SOEDARSONO PASURUAN

4.1.BAGAN ORGANISASI

DIREKTUR

Komite Medik Komite Keperawatan

Ka. Bid Pelayanan


& Keperawatan

Ka. Instalasi Bedah


Sentral

Ka Ru Bedah Sentral

Logistik & alkes Administrasi &


Keuangan

Ka Tim OK Sentral Ka Tim OK IGD

9
a. Direktur

Direktur adalah Pejabat atau pemimpin tertinggi di RSUD dr. R. Soedarsono Kota
Pasuruan.

b. Kepala Instalasi Kamar Operasi

Kepala Instalasi Kamar Operasi adalah seorang dokter speseialis kelompok bedah (
Obgyn, bedah umum, THT, Orthopaedi, Mata, Gigi dan Anastesi). Ada SK pengangkatan
sebagai Kepala Instalasi OK.

c. Kepala perawat/Kepala Ruang OK

Pimpinan kepala keperawatan di kamar operasi atau kepala ruang OK adalah seorang
perawat dengan pelayanan kerja minimal 5 tahun di OK serta memiliki bukti sertifikat PPGD
dan BTLS

d. Administrasi

Kepala Administrasi adalah seorang yang menguasai tentang segala kegiatan tata usaha
dan pengadministrasian di kamar operasi. Ada SK pengangkatan sebagai kepala administrasi di
Kamar Operasi.

10
BAB VI

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA

VISI INSTALASI KAMAR OPERASI

“ Terwujudnya Pelayanan Operasi yang Profesional “

MISI INSTALASI KAMAR OPERASI.

Instalasi Kamar Operasi RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan memiliki misi :

 Memberikan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi yang adekuat,reguler dan


nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien.
 Memberikan pelayanan pembedahan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien
 Mengelola aset Instalasi Kamar Operasi secara efektif untuk kemajuan rumah sakit.
 Menggali dan mengembangkan potensi SDM yang ada untuk mendukung dan
memaksimalkan pelayanan pembedahan.

FALSAFAH.

Falsafah Instalasi Kamar Operasi RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan adalah :

 Menjadikan Instalasi Kamar Operasi pilihan utama dalam pelayanan pembedahan untuk
masyarakat.
 Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasiyang adekuat,
reguler, nyaman dan bermutu.
 Mengembangkan kemampuan, profesionalisme dalam pelayanan pembedahan sesuai
dengan standar rumah sakit.
 Memiliki tekad bersama untuk bekerja sebagai tim kamar operasi
 Instalasi Kamar Operasi merupakan salaH satu instalasi yang pengawasannya di bawah
Wadir Pelayanan. Kepala Instalasi Kamar Operasi membawahi Instalasi Kamar Operasi
dan Anesthesi, bertanggung jawab langsung kepada Wadir Pelayanan.
 Instalasi Kamar Operasi membawahi 4 sub unit yaitu : Instalasi Kamar Operasi,
Anesthesi, Kamar steril dan Binatu yang masing-masing sub bagian ini bertanggung
jawab langsung kepada kepala perawat Instalasi Kamar Operasi.

11
TUJUAN INSTALASI KAMAR OPERASI

Terwujudnya pelaksanaan pelayanan pembedahan di RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan,


dengan berpusat pada mutu dan keselamatan pasien

MOTTO

Instalasi Kamar Bedah RSUD Dr. R Soedarsono Pasuruan memiliki Motto :

“Memberikan pelayanan dengansepenuh hati untuk nilai ibadah”

12
BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

DIREKTUR

Komite Medik Komite Keperawatan

Ka. Bid Pelayanan


& Keperawatan

Ka. Instalasi Bedah


Sentral

Spesialis : Bedah. Ka Ru Bedah Sentral


Ortophedi, Obgyn,
Urologi, THT, Mata Logistik & alkes
+ Anesthesi

Administrasi &
Keuangan

Ka. Tim OK Ka. Tim OK IGD


SENTRAL

- Pelaksana Bedah - Pelaksana Shift


- Pelaksana Pagi
Ortophedi - Pelaksana Shift
- Pelaksaana Sore
Obsgyn - Pelaksana Shift
- Pelaksana THT & Malam
Mata

13
BAB VIII
URAIAN JABATAN

8.1.INSTALASI KAMAR OPERASI

1. Nama jabatan : Kepala Instalasi Kamar Operasi


Hasil kerja :
- Terselenggaranya Pelayanan pembedahan dan anestesi di Instalasi Kamar Operasi
dengan baik danlancar
- Terselenggaranya visi, misi dan program Instalasi Kamar Operasi secara menyeluruh
dan terpadu
Uraian tugas :
- Bertanggung jawab terhadap skema pengelolaan pasienInstalasi Kamar Operasi
- Melaksanakan pembinaan staf untuk meningkatkanmutu pelayanan di Instalasi
Kamar Operasi
- Membuat penilaian terhadap kinerja staf di InstalasiKamar Operasi
- Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan dan tugas
yangberlaku di Instalasi kamar operasi
Tanggung jawab :
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahandan pengelolaan Instalasi
Kamar Operasi
- Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
- Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan visi dan misiInstalasi Kamar Operasi
Wewenang :
- Memeriksa hasil kegiatan seluruh stafMenilai kinerja staf
- Memberi usulan mengenai penambahan peralatan diInstalasi Kamar Operasi
- Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasibawahan di bagian Instalasi
Kamar Operasi
- Mengusulkan untuk pengembangan staf
- Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yanglain yang terkait
- Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenangdan kompeten.

14
Syarat jabatan :
- Mempunyai kemampuan manajemen
- Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
- Pendidikan spesialis bedah atau anesthesi
- Bisa bekerjasama dengan staf Instalasi Kamar Operasi

2. Nama jabatan : Kepala Perawat Kamar Operasi


Hasil kerja :
1) Terselenggaranya Pelayanan pembedahan dan anestesi di Instalasi Kamar Operasi
dengan baik danlancar
2) Terkoordinasinya seluruh kegiatan di Instalasi KamarOperasi
3) Terselenggaranya visi, misi dan program InstalasiKamar Operasi secara menyeluruh
dan terpadu
Uraian tugas :
1) Bertanggung jawab untuk pelaksanaan pelayanan administrasi dan pengeluaran di
Instalasi KamarOperasi
2) Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkanjumlah dan kemampuan
operasi
3) Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawabkepada staf
4) Melakukan pembagian tugas harian dan memperhitungkan jumlah dan kemampuan
staf dalampelaksanaan pembedahan
5) Menyusun program pengembangan staf IntalasiKamar Operasi
6) Membuat jadwal dinas sebulan sekali
7) Menyusun jadwal jaga harian\
8) Membuat laporan berkala kepada kepala InstalasiKamar Operasi dan wadir
pelayanan
9) Melakukan perawatan dan pemeliharaan semuaperalatan Instalasi Kamar Operasi
10) Melaporkan kepada kepala Instalasi Kamar Operasidan wadir pelayanan bila terjadi
kerusakan peralatandikamar operasi
11) Menyusun rencana kegiatan tahunan Instalasi KamarOperasi
12) Membuat rencana anggaran tahunan (TOR) InstalasiKamar Operasi

15
13) Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan Instalasi Kamar Operasi
14) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan dan tugas yang
berlaku diisntalasi kamar operasi
15) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
16) Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lainberkaitan dengan kegiatan di Instalasi
Kamar operasi
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahandan pengelolaan Instalasi
Kamar Operasi
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
3) Bertanggung jawab terhadap peralatan di Instalasikamar Operasi
4) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan visi dan misiInstalasi Kamar Operasi

5) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program danevaluasi


6) Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi KamarOperasi dan Wadir Pelayanan
Wewenang :
1) Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf
2) Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasibawahan di Instalasi Kamar
Operasi
3) Mendapat laporan hasil kerja bawahan
4) Mengusulkan untuk pengembangan staf
5) Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yanglain yang terkait
6) Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenangdan kompeten
7) Membuat dan menanda tangani kwitansi lembur
Syarat jabatan :

1) Pendidikan Sarjana Keperawatan


2) Mempunyai kemampuan manajemen
3) Mempunyai pengalaman kerja di Instalasi kamarOperasi minimal 5 tahun
4) Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
5) Mempunyai dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab
6) Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
7) Mengikuti pelatihan dan seminar berkaitan denganInstalasi Kamar Operasi

16
3. Nama jabatan : Perawat Asisten Bedah
Hasil kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Instalasi Kamar Operasi
berjalan dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
1) Sebelum Pembedahan
a. Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana tindakan operasi dan
kemungkinan komplikasi
b. Memastikan area opperasi siap pakai
c. Membantu instrument menyiapkan kelengkapanoperasi ( instrument steril, bahan
habis pakaioperasi )
d. Memastikan kesiapan kegawatan
e. Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi
f. Membantu mempersiapkan posisi pasien
g. Membantu operator melakukan desinfektan
h. Membantu operator drapping
i. Berkoordinasi dengan tim anesthesi tentang kesiapan tindakan operasi dan
kondisi pasien
2) Saat pembedahan
a. Membantu operator dalam membuka lapang pandang operator saat dilakukan
tindakan pembedahan
b. Membantu operator dalam setiap tindakan
c. Memantau dan meminimalkan perdarahan
d. Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasidengan operator
e. Mengawasi kinerja instrument
f. Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhanpersonal maupun kebutuhan
tindakan operasiselangkah di depan operator
3) Setelah pembedahan
a. Menutup luka dengan teknik steril
b. Membersihkan bagian tubuh pasien yang dioperasi
c. Melengkapi keperluan PA
d. Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga

17
e. Membantu transfer pasien dari ruang operasi keruang pulih sadar
f. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasipembedahan
g. Memeriksa dan menghitung semua instrumentsesuai inventaris sebelum
diserahkan ke kamarsteril
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadappelaksanaan pembedahan
2) Bertanggung jawab terhadap bahan PA yang akandikirim untuk pemeriksaan dan
memberitahukankepada keluarga
3) Bertanggungjawab terhadap penyerahan specimenkepada keluarga
4) Bertanggung jawab terhadap jumlah instrument danalat lainnya dalam
pelaksanaan pembedahan
5) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-berkas pasien yang dilakukan
operasi ( operasi lokalanesthesi )
Wewenang :
1) Memastikan tindakan operasi yang diikuti bersamatim berjalan dengan baik dan
lancar
2) Memberi masukan kepada operator bila diperlukan
3) Memastikan tidak ada kekeliruan pada saat operasi

Syarat jabatan :
1) Dokter atau paramedik
2) Menguasi betul atau fasih teknik aseptik antiseptik
3) Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukandan kemungkinan
kegawatan
4) Mampu mengelola pasien gawat
5) Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan
6) Mengenal karakteristik operator
7) Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
8) Teliti dan cekatan
Catatan : Bila asisten bedah dari luar :
- Tidak melakukan administrasi pasien ( dilakukan oleh tenagaperawat intern )
- Berkoordinasi khusus dengan operator seputar tindakanpembedahan

18
4. Nama jabatan : Perawat instrumen
Hasil kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Instalasi Kamar Operasi
berjalan dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
1) Sebelum Pembedahan
a. Menyiapkan keperluan operasi ( set instrumentsteril, bahan habis pakai, bahan
desinfektan, sarungtangan, linen steril dan lain-lain )
b. Menghitung dan memastikan jumlah instrumentsteril, bahan habis pakai yang
akan dipakai ( alat,kasa, jarum, ringsponges dan lain-lain )
2) Saat Pembedahan
a. Membantu mengenakan baju operasi steril, sarungtangan untuk asisten bedah dan
dokter bedah
b. Menata instrumen di meja mayo
c. Memberikan bahan disinfektan kepada asitenbedah/dokter bedah
d. Memberikan linen steril untuk prosedur drapping
e. Memberikan instrumen pada dokter sesuai denganurutan prosedur pembedahan
f. Menyiapkan benang jahit sesuai dengan kebutuhan
g. Mempertahankan instrumen selama pembedahandalam keadaan tersusun rapi dan
steril
h. Membersihkan instrumen dari darah sewaktu pembedahan untuk
mempertahankan sterilitas alatdan meja mayo
i. Menginstruksikan penghitungan instrument yangdipakai dan bahan habis pakai (
alat steril, kasa,ringsponges, jarum dan lain-lain kepada sirkulair )
j. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
k. Membersihkan darah sekitar daerah operasi
l. Membantu asisten bedah dalam proses menutupluka operasi dengan teknik steril
m. Membantu asisten bedah menyiapkan pemeriksaanlaboratorium patologi
3) Setelah Pembedahan
a. Menghitung dan memastikan alat yang dipakaisesuai dengan persiapan awal
b. Menfiksasi drain dan kateter
c. Mengganti alat, linen, baju pasien, serta memindahkan pasien dari meja operasi

19
ke brankar
d. Membereskan dan merapikan kamar operasi
e. Membersihkan dan mencuci alat ( bila on call )
f. Mengepak set instrumen ( bila oncall )
g. Membantu mensterilkan alat
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab terhadap jumlah instrumen dan alat lainnya dalam pelaksanaan
pembedahan yangdipakai baik pre operasi, intra dan pasca operasi
2) Bertanggung jawab terhadap alat doker yang dibawadari luar rumah sakit
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlahinventaris instrument
4) Bertanggung jawab terhadap inventaris alat kesehatan
Wewenang :
1) Mengusulkan kepada kepala perawat Instalasi Kamar Operasi untuk penambahan
peralatan di InstalasiKamar Operasi
2) Mengusulkan kepada kepala perawat Instalasi Kamar Operasi untuk penilaian kinerja
perawat dan staf yangbelajar instrumen
3) Mengusulkan untuk pengembangan staf

Syarat jabatan :
1) Pendidikan perawat minimal D III
2) Menguasai nama dan alat instumen
3) Mengetahui dan memahami teknik steril
4) Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
5) Terampil dan teliti

5. Nama jabatan : Perawat Sirkuler atau On Loop


Hasil kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Instalasi Kamar Operasi
berjalan dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
1) Sebelum Pembedahan
a. Menyiapkan ruang operasi
b. Menyiapkan kelengkapan operasi ( meja operasi,suction, cauter, lampu operasi dan
lain-lain )
c. Menyiapkan berkas dan keperluan yang akan dipakai kwitansi operasi kwitansi

20
alat, pemeriksaan PA )
d. Melakukan serah terima pasien dari ruangan
e. Mengoreksi status pasien/form operasi
f. Memeriksa kelengkapan dokumen antara lain :
- Informed concent
- Identitas pasien
- Hasil laboratorium
- Foto radiologi
- Pemberian antibiotik
- Mengecek penanda lokasi operasi
- Instruksi / pesan dokter
- Dan lain-lain
g. Mengecek kelengkapan obat, cairan dan alatkesehatan
h. Memberi penjelasan kepada pasien sebataskewenangan tentang tindakan
pembedahan, timbedah, fasilitas yang ada di lingkungan kamaroperasi
i. Membantu mengatur posisi pasien sesuai jenispembedahan
j. Membantu anesthesi saat proses pembiusan biladiperlukan
k. Menghitung dan memastikan instrumen steril danbahan habis pakai bersama
instrumen sebelumdilakukan tindakan operasi
l. Memimpin dan membaca cheklist keselamatanpasien bedah
2) Saat pembedahan
a. Bersama asisten bedah mengatur posisi pasien,memasang arde cauter, suction dan
lampu
b. Mengikat tali baju yang dipakai tim bedah
c. Membantu mengukur, mencatat kehilangan darah, cairan dengan mengetahui
jumlah produksiurine, jumlah darah, jumlah cairan yang hilang
d. Memenuhi kebutuhan selama operasi berlangsung
e. Bekerjasama dengan asisten anestesi dalammemantau kondisi pasien selama
pembedahan
f. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatankepada dokter anesthesi
g. Menghubungi petugas penunjang medis (radiologi, laboratorium dan farmasi,
perawatruangan )

21
h. Melayani kebutuhan instrumen steril, bahan habispakai dan lain-lain yang
diperlukan selamapembedahan berlangsung
i. Menyiapakan bahan pemeriksaan laboratoriumpatologi
j. Bekerja sama dengan perawat instrumen dalammenghitung jumlah pemakaian
instrument, bahanhabis pakai ( alat steril, kassa, ringsponges, jarum dan lain-lain)
sesuai jumlah awalpersiapan
3) Setelah Pembedahan
a. Mendampingi dokter bedah menulis laporanoperasi dan menulis instruksi post
operasi,kelengkapan status pasien
b. Mengecek kelengkapan semua berkas-berkas postoperasi
c. Membantu asisten anesthesi dan dokter membangunkan pasien sampai pasien sadar
d. Menghitung dan memastikan alat yang dipakaisesuai dengan persiapan awal
e. Membantu memindahkan pasien dari meja operasi ke brankar
f. Mengecek dan mencatat pemakaian obat, bahanhabis pakai, alat dokter dan alat
kesehatan dilembaran pemakaian
g. Melakukan serah terima dengan petugas recoveryroom
h. Membereskan dan merapikan kamar operasi
i. Mengambil linen dan instumen kotor
j. Membersihkan dan mencuci linen
k. Mencatat semua pemakaian instrument steril
l. Mengingatkan kembali petugas instrument untukmelengkapi pemakaian alat dan
kelengkapantanda tangan.
m. Membantu mengerjakan administrasi pasien
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlahinstrumen dan bahan habis pakai
yang digunakandalam pelaksanaan tindakan pembedahan
b. Bertanggung jawab terhadap pemakaian sewa alatrumah sakit, alat dokter dan alat
kesehatan lainnya
c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-berkas pasien
d. Bertangung jawab terhadap administrasi
e. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamaroperasi
Wewenang :
1) Melaporkan kepada kepala perawat Instalasi KamarOperasi bila ada kerusakan alat

22
operasi
2) Mengusulkan kepada kepala Instalasi Kamar Operasi untuk penilaian kinerja
perawat dan stafyang belajar sirkulair
Syarat jabatan :
1) Pendidikan perawat minimal D III
2) Menguasai nama dan alat instumen
3) Mengetahui dan memahami teknik steril
4) Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
5) Terampil dan teliti

6. Nama jabatan : Perawat Penata anesthesi


Hasil kerja : Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan anesthesi di Instalasi
Kamar Operasi berjalan dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
1. Pre anestesi
a. Serah terima pasien
 Memanggil pasien calon operasi 45’sebelum operasi.
 Serah terima pasien di ruang premedikasi dengan perawat ruangan.
 Mengkaji ulang persiapan dan keadaanpasien saat serah terima dari ruangan.
 Untuk pasien anak – anak saat serahterima sebaiknya di dampingi olehorang tua
sampai menjelang operasi.
 Mempersiapkan administrasi dan kelengkapan rekam medik pasien
 Mengukur tanda – tanda vital dan mendokumentasikan dalam rekam medik
pasien

b. Sebelum pembiusan
 Menyiapkan obat dan cairan yangdiperlukan, termasuk obat – obat emergensi.
 Menyiapkan mesin anestesi, monitor jantung dan mesin suction serta
melakukan test terlebih dulu sebelumdigunakan.
 Menyiapkan peralatan intubasi besertaperlengkapannya.
 Menyiapkan kelengkapan meja operasiantara lain standar infus, tali
pengikat,bantal kepala.
 Mengecek kesediaan gas O2 dan N2Oserta O2 dorong.
2. Anestesi
Selama pembedahan

23
 Mengobservasi tanda – tanda vital pasien setiap 5 menit selama pembedahan.
 Memberikan obat anestesi sesuai instruksi dokter.
 Memenuhi keseimbangan O2 dan N2Odengan cara memantau flowmeter.
 Mempertahankan keseimbangan cairantubuh yang hilang selama pembedahan.
 Mendokumentasikan hasil pemantauandalam rekam medik pasien.
 Melaporkan hasil pemantauan kepadadokter spesialis anestesi.
 Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
 Membantu melakukan resusitasi pada henti jantung.
3. Post anestesi
Setelah pembedahan
 Mempertahankan jalan nafas pasien.
 Memantau tanda – tanda vital pasien untuk mengetahui sirkulasi
pernafasan,dan keseimbangan cairan.
 Memantau tingkat kesadaran dan reflekspasien.
 Menilai respon pasien terhadap efek obatanestesi.
 Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar/recovery atas perintah dokter
spesialis anestesi.
 Merapikan dan membersihkan alat – alatanestesi ke tempat semula agar
siapdigunakan lagi.
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan anestesi.
2. Bertanggung jawab terhadap kelengkapanjumlah inventaris obat dan alat anestesi.
3. Bertanggung jawab terhadap administrasi.
Wewenang :
1. Mengusulkan untuk penambahan peralatan di anestesi.
2. Mengusulkan untuk penambahan tenaga dianestesi.
3. Mengusulkan untuk pengembangan SDM.
Syarat Jabatan :
1. DIII Keperawatan.
2. Sertifikasi pelatihan anestesi.
3. Menguasai obat dan alat anestesi.
4. Pengalaman di pelayanan anestesi.

24
8.2 KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Koordinator Pelayanan Anestesi
Kompetensi dalam bidang kedokteran, khususnya bidang anestesiologi mencakup hal-
hal sebagai berikut :
a. Ketrampilan klinik sebagai dokter spesialis anestesi
Tatalaksana pasien yang akurat, efektif, dan mengedepankan empati
b. Penguasaan dan penerapan ilmu kedokteran
Memiliki pengetahuan dalam bidang biomedis dasar, klinis medis, perilaku ilmiah
dan sosial, etika medis dan hukum, serta aplikasinya dalam penatalaksanaan pasien
c. Komunikasi Efektif
Kemampuan komunikasi interpersonal yang menjamin pertukaran informasi yang
efektif dengan pasien dan keluarganya, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan
lain, komunitas ilmiah dan masyarakat
d. Kemampuan memanfaatkan dan menilai secara klinis informasi
Kemampuan menilai dan memanfaatkan pengetahuan ilmiah terbaru untuk
memperbaiki praktek klinis
e. Riset
Melakukan penelitian secara mandiri maupun berkelompok dalam upaya
pengembangan ilmu kedokteran dengan pendekatan berbasis bukti
f. Belajar Sepanjang Hayat
Berfungsi sebagai supervisor, instruktur dan guru/dosen terhadap kolega,
mahasiswa dan tenaga kesehatan lain.
g. Menerapkan etika, moral dan profesionalisme (dalam praktik sebagai dokter
spesialis anestesi).
Melakukan praktik dokter spesialis anestesi sesuai dengan aturan etika, undang-
undang dan standar profesi yang berlaku.
h. Manajerial
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai profesi dan institusi
dalam upaya mengantisipasi dan memecahkan masalah kesehatan dan
mengembangkan penatalaksanakan pasien secara terintegrasi.
2. Perawat Anestesi/Perawat
A. Asuhan Keperawatan Pre Anestesi
1. Mampu melakukan anamnesa riwayat kesehatan klien
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik klien

25
3. Melakukan pengecekan persiapan administrasi klien
4. Melakukan analisa hasil pengkajian dan merumuskanmasalah/diagnosa
keperawatan
5. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan preanestesi
6. Mampu melaksanakan tindakan perawatan pre anestesi
7. Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan perawatan pre anestesi
8. Mempersiapkan klien dan keluarga dalam pelaksanaanpendidikan kesehatan
B. Tindakan Intra Anestesi
1. Mampu membuat perencanaan tehnik anestesi
2. Mampu melaksanakan tehnik anestesi
3. Mampu melakukan pemasangan alat monitoring invasif dannon invasif
4. Mampu melakukan intubasi
5. Mampu melakukan pemberian obat anestesi
6. Mampu melakukan pemberian obat tambahan dan cairansesuai kebutuhan klien
7. Mampu mengidentifikasi kebutuhan posisi fisiologis normal selama tindakan
pembedahan
8. Mampu mengatasi gangguan yang timbul akibat anestesidan atau pembedahan
9. Mampu melakukan pemeliharaan jalan nafas selama masaintra anestesi
10. Mampu melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
11. Mampu melakukan pemasangan alat nebulizer
12. Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisigawat darurat di meja
13. Mampu melaksanakan tindakan pengakhiran anestesioperasi
14. Mampu melakukan pencegahan komplikasi pengakhirananestesi
15. Mampu mengatasi komplikasi pengakhiran anestesi
16. Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan intraanestesi
C. Asuhan Keperawatan Pasca Anestesi
1. Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pascaanestesi regional
2. Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pascaanestesi umum
3. Mampu melakukan kolaborasi pada tindakan manajemennyeri
4. Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisigawat darurat di ruang
pemulihan ( RR )
5. Mampu melakukan perawatan pasca anestesi pada kliendengan tindakan
anestesi regional
6. Mampu melakukan perawatan anestesi pada klien dengantindakan anestesi
umum

26
7. Mampu menentukan kondisi klien pasca anestesi untukpindah ke ruang
perawatan
8. Mampu berkolaborasi dalam melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi
9. Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan yangdilakukan

27
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

BIDANG PELAYANAN

INSTALASI RAWAT JALAN

INSTALASI RAWAT INAP

INSTALASI GAWAT DARURAT

INSTALASI PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA

FARMASI

LOKET PEMBAYARAN

KAMAR OPERASI INSTALASI CARE UNIT

LOGISTIK

INSTALASI GIZI

TATA USAHA

ENTRYER DAN JAMINAN

IT

LAUNDRY / CSSD

RADIOLOGI

LABORATORIUM

SDM

RUMAH TANGGA

28
a. Hubungan kerja dengan Bidang Pelayanan :
- Pelaporan dari Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry tentang seluruh
kegiatan yang dilakukan bagian masing-masing.
- Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi berkaitan dengan masalahyang
terjadi di kamar operasi, kamar steril dan laundry.
b. Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Jalan :
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akandilakukan
- Petugas Instalasi Rawat Jalan memberitahu kepada petugas InstalasiKamar
Operasi rencana operasi yang akan dilakukan jika pasien berasaldari Instalasi
Rawat Jalan
- Petugas Instalasi Rawat Jalan kofirmasi tarif operasi kepada petugasInstalasi
Kamar Operasi
- Petugas Instalasi Kamar Operasi konfirmasi pasien yang akan operasipada hari
ini
- Petugas Instalasi Rawat Jalan menghubungi Instalasi Kamar Operasi bilapasien
sudah siap
- Petugas Instalasi Rawat Jalan mengantar pasien ke Instalasi KamarOperasi
- Petugas Instalasi Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekammedis
pasien berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasilpemeriksaan
laboratorium, foto rontage, EKG dan lain-lainnya.
- Petugas Instalasi Kamar Operasi menerima pasien dan menyiapkan kelengkapan
status rekam medis yang diperlukan untuk kemudiandilakukan operasi
c. Hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Inap :
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akandilakukan
- Petugas Instalasi Kamar Operasi setiap pagi melakukan konfirmasi kesetiap
ruang tentang jadwal operasi pada hari ini
- Petugas ruangan melakukan konfirmasi tarif operasi kepada petugasInstalasi
Kamar Operasi
- Petugas Instalasi Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekammedis
pasien berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasilpemeriksaan
laboratorium, foto rontage, EKG dan lain-lainnya.
- Petugas Instalasi Kamar Operasi menghubungi perawat ruangan untukmengirim

29
pasien yang akan dilakukan operasi.
d. Hubungan Kerja Dengan Instalasi Gawat Darurat
 Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akandilakukan
 Petugas Instalasi Gawat Darurat menghubungi Instalasi Kamar Operasiuntuk
menanyakan tarif operasi
 Petugas Instalasi Gawat Darurat menghubungi Instalasi Kamar Operasibila
pasien telah siap untuk di antar Instalasi Kamar Operasi
 Petugas Instalasi Gawat Darurat menghubungi perawat Instalasi KamarOperasi
yang berjaga melalui operator jika ada rencana operasi sito
 Petugas Instalasi Kamar Operasi menghubungi petugas Instalasi GawatDarurat
jika Instalasi Kamar Operasi siap digunakan.
 Petugas Instalasi Gawat Darurat mengantar pasien ke Instalasi KamarOperasi
 Petugas Instalasi Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekammedis
pasien berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasilpemeriksaan
laboratorium, foto rontage, EKG dan lain-lainnya
e. Hubungan Kerja Dengan IPS :
 Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan sarana
danprasarana kamar operasi, kamar steril dan laundry
 Petugas instalasi Instalasi Kamar Operasi menulis di lembar
permintaanperbaikan sesuai dengan kebutuhan dan ditandatangani oleh
kepalakeperawatan Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry
 Petugas Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengantarlembar
permintaan perbaikan
 Petugas Instalasi kamar operasi, kamar steril dan laundry mengantar alatyang
akan diperbaiki, bila alat bisa diperbaiki di IPS
 Petugas IPS menerima permintaan dan mengerjakan
 Petugas Instalasi Kamar Operasi menghubungi petugas IPS jika tidakada jadwal
operasi, sehingga IPS bisa mengerjakannya.
 Jika ada alat yang rusak dan butuh pergantian onderdil maka petugasIPS
menghubungi kepala keperawatan Instalasi Kamar Operasimenguhungi kepala
bidang umum untuk meminta pergantian onderdil
 Petugas Instalasi Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengecekulang alat

30
tersebut
f. Hubungan Kerja Dengan Instalasi Farmasi
 Berkoordinasi berkaitan dengan pemakaian alat kesehatan dan obat yangdipakai
saat operasi
 Petugas Instalasi Kamar Operasi melakukan inventaris harian terhadapalat dan
obat yang dipakai
 Petugas farmasi melakukan inventaris di kamar operasi setiap akhirbulan.
 Distribusi dan penyerahan obat pembekalan dan alat kesehatan mingguanatau
bulanan.
 Pembelajaan rutin obat dan bahan habis pakai setiap hari, bisa melayanidalam
kondisi emergency.
 Menulis nama obat dan bahan habis pakai dalam buku permintaan danditanda
tangani oleh Kepala Keperawatan Instalasi Kamar Operasi
 Mengantar buku permintaan alat kesehatan dan obat habis pakai keinstalasi
farmasi
 Petugas intalasi farmasi menyiapkan alat kesehatan dan obat sesuaidengan
permintaan serta menandatangani buku permintaan sebagai buktiserah terima.
 Petugas intalsi Instalasi Kamar Operasi mencatat alat kesehatan dan obatpada
kartu inventaris
 Petugas farmasi mengantar obat yang diminta Instalasi Kamar Operasi
 Petugas Instalasi Kamar Operasi mengambil alat kesehatan yang dipesan
Hubungan Kerja dengan Kasir (Loket Pembayaran)
 Berkoordinasi berkaitan harga operasi, harga alkes
 Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi KamarOperasi
tentang penggunaan obat
 Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Instalasi KamarOperasi
tentang tarif operasi, kelompok ( Sosial, Jamkesmas atauTanggungan)
g. Hubungan Kerja dengan Intalasi Care Unit
 Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akandilakukan dan
perawatan setelah dilakukan operasi
 Perawat Instalasi Kamar Operasi memesan tempat bila pasienmemerlukan ruang
ICU

31
 Perawat Instalasi Kamar Operasi memberi tahu perawat ICU
untukmengantarkan tempat tidur pasien dan perangkat yang digunakan
 Perawat Instalasi Kamar Operasi menghubungi perawat ICU untukmejemput
pasien dan melakukan serah terima status pasien
 Perawat ICU mengecek kelengkapan status pasien meliputiinstruksi dokter,
laporan operasi, laporan anestesi dan specimen jikaada.
h. Hubungan kerja dengan pengadaan
 Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan barang yang dibutuhkanInstalasi
Kamar Operasi.
 Perawat Instalasi Kamar Operasi membuat permintaan di buku bonpermintaan
ke bagian pengadaan yang ditanda tangani oleh kepalaperawat Instalasi Kamar
Operasi.
 Perawat Instalasi Kamar Operasi mengantar buku bon permintaan kebagian
pengadaan
 Petugas pengadaan mencarikan bahan yang diminta oleh InstalasiKamar Operasi
 Petugas pengadaan melakukan konfirmasi bila barang yang dipesantidak ada
i. Hubungan Kerja dengan Logistik :
 Berkoordinasi berkaitan pengambilan barang cetakan dan barangoperasional
bagian Instalasi Kamar Operasi.
 Petugas logistik mengubungi perawat Instalasi Kamar Operasi jika barang sudah
datang sesuai dengan permintaan
 Petugas Instalasi Kamar Operasi memesan barang yang datang melalui e-slip
lewat computer.
 Perawat Instalasi Kamar Operasi mengambil, mengecek sesuaipermintaan dan
ditandatangani oleh kedua pihak.
j. Hubungan Kerja dengan Instalasi Gizi
 Berkoordinasi berkaitan dengan penyediaan konsumsi bagi tenagaInstalasi
Kamar Operasi.
 Petugas Instalasi Kamar Operasi menulis di lembar permintaan bonmakanan an
untuk lembur dan dokter operator yang ditandatangani olehkepala perawat
Instalasi Kamar Operasi
 Perawat Instalasi Kamar Operasi menghubungi dapur untuk memesanmakanan

32
dokter
k. Hubungan kerja dengan SDM
 Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi kepegawaian
 Berkoordinasi berkaitan kegiatan pendidikan dan latihan pegawai
 Berkoordinasi dalam penilaian karyawan
l. Hubungan kerja dengan Entryer / Jaminan
 Berkoordinasi berkaitan dengan konfirmasi biaya operasi pasien asuransi
m. Hubungan kerja dengan SIM
 Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan Komputer
danprinter
 Berkoordinasi berkaitan dengan promosi rumah sakit melalui website
ataujejaring sosial lainnya
n. Hubungan kerja dengan laundry
 Berkoordinasi berkaitan dengan pencucian linen operasi
 Petugas Instalasi Kamar Operasi mengantar linen kotor ke laundry
 Petugas laundry menerima dan dilakukan pengecekan
 Petugas Instalasi Kamar Operasi mengambil linen yang sudah bersih\
o. Hubungan kerja dengan radiologi
a) Instalasi kamar operasi
 Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan foto rontage
 Petugas Instalasi Kamar Operasi menelepon/menghubungi petugasradiologi
bila diperlukan foto rontgen
p. Hubungan kerja dengan laboratorium
 Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman specimen
 Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan specimen
 Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan pemeriksaan laboratorium (
darah,kultur, pus dan lain-lain).

33
q. Hubungan kerja dengan bagian Rumah Tangga
 Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan kebutuhan linen
 Berkoordinasi bekaitan dengan inventaris barang rumah tangga di Instalasi
Kamar Operasi
 Hubungan kerja dengan kamar steril
 Berkoordinasi berkaitan dengan kebutuhan alat dan linen steril

34
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Ka. Instalasi Spesialis bedah ATLS 1
Ka.Perawat Sarjana - Ijazah S1 1
Instalasi Kamar Keperawatan - Sertifikasi “
Operasi Training Health
a. Sub unit Service
kamar steril management”
b. Sub unit - Sertifikasi
laundry HIPKABI “ The
Nurse’s Role
Control Surgical
Site Infection “
- Sertifikasi
HIPKABI “
Continuing
Operating Room
Nurses Education
III “
- Pelatihan dasar
instrument intern
Perawat D III - Ijazah D III / D Jumlah kebutuhan
pelaksana Keperawatan IV
(asisten, - Dasar – dasar
instrument, instrument
sirkulair ) - Sertifikasi
seminar
HIPKABI
- Pelatihan dasar
instrument intern

35
Perawat D III - Ijazah D III Jumlah kebutuhan
pelaksana Keperawatan - Pelatihan penata
anesthesia anesthesia
- Sertifikasi
pelatihan intern

Analisa Data
Dasar perhitungan tenaga:
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah Kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi terdiri dari asisten, instrumen, sirkulair
(3 orang/tim)
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi khusus ( ± 5-6 jam per satu operasi)
b. Operasi besar ( ± 5 jam per satu operasi)
c. Operasi sedang ( ± 2 jam per satu operasi)
d. Operasi kecil (± 1 jam per satu operasi)

Perhitungan tenaga instalasi kamar operasi


Rata-rata operasi dalam 1 hari : 4-5 pasien/ hari
Khusus :
Besar :5
Sedang :4
Kecil :2
Rumus :
(Jumlah jam operasi/hari x jumlah operasi) x jumlah perawat/tim + (cadangan)
Jam kerja efektif/ hari

= (6x5)+(4x2)+(2x1) } x 2 + 1
7
= ( 30+8+2) x 2 +1
7

36
80 =
7
= 11 + 1 = 12

= 12 orang
Jadi kebutuhan tenaga kamar operasi sebanyak 12 + loodday + non jop = 12+3+4= 19 orang
Perhitungan tenaga ruang penerimaan dan recovery room
Ketergantungan pasien :
Ruang penerimaan : 15 mnt
Recovery room : 2 jam
Rumus :
Jumlah jam x jumlah operasi
Jam kerja efektif/ hari
= 2,25 x 24
7
= 7,7
= 8 orang
Di Instalasi Kamar Operasi tenaga perawat ruang pulih sadar belum ada.
Yang bertanggung jawab di ruang penerimaan dan Recovery room adalah tenaga penata
anesthesia.
Kekurangan tenaga untuk ruang penerimaan dan recovery room 8 orang.
Jadi kekurangan tenaga di Instalasi kamar operasi adalah :
1 tim ( asisten, instrument, sirkulair ) : 22 orang
1 penata anesthesi : 3 orang
Tenaga ruang penerimaan dan RR : 2 orang
Total kekurangan tenaga di Instalasi Kamar Operasi : 27 orang.
Dengan jumlah operasi rata-rata 24, tenaga perawat 6 tim ( 3 orang /tim + 1 penata anesthesi) di
Instalasi Kamar Operasi diharapkan cukup.
Dengan pertimbangan:
1. Operasi cyto/emergency
2. Jumlah operasi yang tidak menentu setiap hari
3. Pergantian libur/ tidak oncall tiap minggunya
4. Oncall hari minggu dan hari besar
maka jumlah tenaga perawat di Instalasi Kamar Operasi kurang 3 tim ( 3 orang/tim + 1 penata
anesthesi )

37
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : sabtu ( 1 Minggu sekali )
Jam : 7.30 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta :Semua tenaga di Instalasi Kamar Operasi
Materi :
1) Pembacaan notulen rapat minggu lalu dan tindak lanjut
2) Pembacaan hasil Raker
3) Pembahasan laporan mingguan
4) Evaluasi kendala dan solusi

2. Rapat Kerja Bulanan


Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : 1 bulan sekali pada akhir bulan


Jam : 07.30- selesai
Tempat : Ruang rapat Unit Kerja
Peserta : Semua tenaga di Instalasi Kamar Operasi

Materi :
1) Pembacaan notulen raker bulam lalu dan tindak lanjut
2) Presentasi laporan kinerja unit kerja
3) Evaluasi kendala dan solusi
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

38
BAB XI
PELAPORAN

1. Laporan harian
b) Laporan tertulis : jumlah operasi, tindakan dan nama operator, kejadian tertusuk
c) Inventaris harian
d) Laporan insidentil : bila ada masalah / hal yang perlu dibahas segera
2. Laporan Mingguan
Laporan tertulis mingguan diserahkan ke Bagian Rekam Medis dan dilaporkan kepada
bidang pelayanan dan Direktur .
3. Laporan bulanan
Laporan tertulis diserahkan ke bidang pelayanan dan dipresentasikan pada saat rapat kerja
bulanan
4. Laporan tahunan
Laporan dibuat sesuai format TOR unit kerja, bentuk laporan tertulis, soft copy dan
diserahkan kepada direktur.

39

Anda mungkin juga menyukai