a.

Respiratory protection atau Masker

- Pada respiratory protection jika menggunakan gas filter maka tipe filter yang
digunakan adalah filter kelas 3 karena tipe filter ini memiliki kemampuan kuat
mengabsorpsi gas berbahaya dan penggunakan filter kelas 3 ini mampu melindungi
dari zat yang sangat toksik, partikel karsinogenik. Pada Respiratory Chemical
bahan yang digunakan PVC polyamide atau polyamide fabric coated with PVC
elasomere (Schrambock, 2002).
- Pada situasi klinik, disposable filtering half mask yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dimana mampu memberikan perlindungan terhadap
resiko partikel padat dan cair. Efisiensi penyaringan harus FFP2 atau FFP3 dengan
tujuan meningkatkan efisiensi proteksi dari pelindung pernafasan (Allwood et al.,
2002).
- Pada masker bahan baku yang digunakan adalah polyurethan (PUR) memiliki sifat
elastis dan juga dapat menggunakan kain spunbond (Lim, 2010).
b. Pelindung kepala
- Pelindung kepala terbuat bahan yang stabil dan resisten terhadap bahan kimia. Ada
tiga bahan umum yang dapat digunakan untuk membuat headwear antara lain
polypropylene, fibreglass dan polyethylene. Pada ketiga bahan tersebut yang
memiliki ketahanan paling baik terhadap bahan kimia adalah fiberglass
(Schrambock, 2002).

1. Urutan cara memakai APD

Menurut WHO ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu

1. Kenali bahan – bahan yang akan digunakan (misalnya : obat sitostatiska) dan siapkan
alat pelindung diri yang diperlukan (Gowns, Masks, Headwear, Footwear Over Shoes,
Gloves, Eyes Protection, Respiratory).
2. Digunakan celana panjang yang terbuat dari karet terlebih dahulu sebelum
menggunakan baju pelindung (Gowns) kemudian dilanjutkan dengan memakai
Footwear Over.
3. Setelah Gowns dan Footwear Over dipasang. Digunakan alat pelindung diri yang
selanjutnya yaitu masker (masks).

1
 4. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan peralatan pelindung mata seperti
Eyes Protection. Setelah itu dipasang Headwear, alat pelindung kepala (Headwear)
dipasang setelah pelindung mata Eyes Protection selesai dipasang.
5. Setelah semua prosedur pemasangan diatas selesai dilakukan maka terakhir
dilanjutkan dengan pemasangan sarung tangan (Gloves). Dalam melakukan
pemasangan ini harus diperhatikan cara pemakaian sarung tangan (Gloves) ini dimana
sarung tangan (Gloves) digunakan dengan cara menutupi ujung lengan baju pelindung
(Gowns).
(WHO, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Allwood, M, A. Stanley and P. Wright. 2002. The Cytotoxic Handbook. British: Radcliffe
Medical Press Ltd.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Coia, J. E. et al., 2013. Guidance on The Use of Respiratory and Facial Protection
Equipment. Journal of Hospital Infection. Vol. 85. P. 170-182.

Connor, T., R. McLauchlan, and J. Vandenbroucke. 2007. Facilities for Sterile Cytotoxic
Reconstitution and Personal Protective Equipment. J. Oncol. Pharm. Pract. Vol. 13. P.
17-26.

Hulls, R. 2003. Handling Cytotoxic Drugs in The Workplace. Australia: Worksafe Victori

Lim, H. 2010. A Review of Spun Bond Process. Journal of Textile and Apparel Technology
and Management. Vol. 6. Issue 3. P 1-13.

Kimberly-Clark Health Care Education. 2001. First Hand. Critical Glove Barrier Issues. Vol.
1. P. 1 – 12.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri. Jakarta: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia.

OSHA. 2003. Personal Protective Equipment (PPE) Guide. United State: Department of
Labor and Industries.

OSH. 1997. Guidelines for The Safe Handling of Cytotoxic Drugs and Related Waste. New
Zealand: Occupational Safety and Health Service Department of Labour.

Power, L. A. and Martha P. 2011. Safe Handling of Hazardous Drugs: Reviewing Standard
for Worker Protection. Clinical Oncology News. P. 1-12.

2
SA Health. 2012. Safe Handling Cytotoxic Drugs and Related Wastes. Australia: Departemen
for Health and Agency.

Schrambock, Volker. 2002. Safety Equipment Catalogue. Austria: Mercanta.

Stull, J. O. 1998. PPE Made Easy: A Comprehensive Checklist Approach to Selecting and
Using Personal Protective Equipment. Maryland: Government Institutes.

SHPA. 2005. SHPA Standards of Practice for the Safe Handling of Cytotoxic Drugs in
Pharmacy Departments. J. Pharm. Pract. Res. Vol. 35. No. 1. P. 44-52.

U.S. Departement of Health & Human Service. 2013. Personal Protective Equipment (PPE)
(cited at 2013 Februari 22st). Available from http://chemm.nlm.nih.gov/ppe.htm.

WHO. 2004. Laboratory Biosafety Manual Third Edition. USA: Geneva.

WHO. 2008. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan
Pandemi. Jenewa: World Health Organization.