Anda di halaman 1dari 4

Energi Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari pembangkit

listrik atau pusat pembangkit listrik. Penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit listrik ke
pelanggan listrik menggunakan saluran transmisi yang bertegangan 70 kV, 150 kV dan 500 kV,
kemudian diubah menjadi tegangan menengah 20 kV di gardu induk dengan menggunakan
transformator penurun tegangan yang selanjutnya disalurkan pada gardu distribusi selain itu ada
juga yang langsung di salurkan untuk konsumen industri atau konsumen tegangan menengah.
Pada gardu distribusi, digunakan transformator distribusi atau juga sering disebut transformator
penurun tegangan yang mengubah tegangan menengah 20 kV menjadi tegangan rendah 380/220
V selanjutnya langsung disalurkan ke pada konsumen tegangan rendah.. Jika digambarkan secara
umum mulai dari pembangkit-saluran transmisi-saluran distribusi-pelanggan listrik. Pada
penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen, kemungkinan besar akan terjadi
susut daya.

Susut daya atau rugi-rugi daya listrik adalah hilangnya pasokan daya yang dikirimkan
oleh pemasok (PLN) kepa pengguna listrik. Daya yang hilang ini tidak dapat dijual ke pelanggan
seghingga pihak penyedia daya listrik (PLN), mengalami kerugian akibat membangkitkan daya
dengan biaya yang besar namun tidak semua daya yang dibangkitkan dapat terjual ke konsumen.

Oleh karena itus susut daya listrik merupakan persoalan krusial yang dihadapi oleh PLN
dan belum dapat sepenuhnya terpecahkan. Pemadaman bergilir kemudian dilakukan untuk
menghindarkan sistem mengalami pemadaman total (totally black out). Ketika dianalisa data di
lapangan menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit yang tersedia lebih dari cukup untuk
memikul beban yang ada. Oleh karena itu kesimpulan yang sementara bisa ditarik adalah bahwa
terjadi susut daya yang cukup besar di jaringan. Kesimpulan ini diperkuat dengan data di
lapangan bahwa susut daya di jaringan cukup besar melebihi batasan yang ditetapkan.

Susut jaringan adalah susut yang diakibatkan oleh kawat penghantar listrik yang
menghubungkan listik dari pembangkit sampai ke konsumen. Dalam hal ini penghantar yang
dimaksud adalah penghantar yang digunakan pada jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan
Menengah). Terjadinya susut pada kawat penghantar listrik akibat adanya tahanan dalam pada
pada penghantar listrik, semakin tinggi tahanan dalam kawat maka akan berbanding lurus dengan
kenaikan susut jaringan. Susut jaringan dapat dinyatakan dengan persamaan :

Ploss = 3 I2 R……………………………(1)

dengan :

Ploss = Hilangnya daya tahanan (watt)

R = Tahanan kawat per fasa (Ω/ Km)

I = Arus beban (A)


𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠
ƞ= 𝑥 100%
𝑃𝑏𝑢𝑦

Keterangan:
𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠 = Daya loss penghantar, kW Jual
𝑃𝑏𝑢𝑦 = Daya beli, kW Beli

Pada kegiatan Kerja Praktik penulis melakukan studi analisa drop tegangan pada
tegangan menengah (20kV) dilakukan pada penyulang GUCI yang dilaksanakan di PT. PLN
(Persero) menggunakan kabel penghantar tipe AAAC (kawat penghantar yang seluruhnya terbuat
dari campuran aluminium) 70 mm2 dan 150 mm2. Dibawah ini adalah data aset dan tahanan
dalam penghantar kawat pada jaringan SUTM penyulang GUCI.

Tabel 1. Tahanan kabel per phasa isolasi XLPE: N2XSEKBY/NA2XSEKBY tegangan 12/20 kV

Penghantar
∑ peng hantar Tahanan Ohm/km
Luas penampang mm2 Cu /Al

CU 0,6680
3 35
Al 11,130
Cu 0,4940
3 50
Al 0,8220
Cu 0,3420
3 70
Al 0,5680
Cu 0,2470
3 95
Al 0,4110
Cu 0,1960
3 120
Al 0,3250
Cu 0,1590
3 150
Al 0,2650
sumber : (IEC. 502)

Tabel 2. Data panjang penghantar di penyulang GUCI

Dari Ke Panjang (m) Jenis Penghantar Luas Penampang (mm2

Trafo GI
CKTN 140 150
Tasik AAAC
CKTN STHK 768 AAAC 150
STHK PREM 155 AAAC 150

STHK PREM 23 AAAC 70

PREM WAZA 121 AAAC 150

PREM WAZA 137 AAAC 70

WAZA TGCI 214 AAAC 150

TGCI GUCI 290 AAAC 150

GUCI LBS2TEG 356 AAAC 150

LBS2TEG CPW 600 AAAC 150

GUCI HAEN 80 AAAC 150

HAEN KPS 71 AAAC 150

KPS SKPS 133 AAAC 150

SKPS GNG 156 AAAC 150

GNG NSWI 161 AAAC 150

Tabel 3. Arus persection penyulang GUCI


Arus (A)
NO Nama Jaringan
Siang Malam
1 GI Tasikmalaya - GC CKTN 25.6 20.4
2 GI Tasikmalaya - GP STHK 25.4 19.7
3 GI Tasikmalaya - GC PREM 24.6 18.6
4 GI Tasikmalaya - GP WAZA 4 0.184
5 GI Tasikmalaya - GC PBCA 0 0
6 GI Tasikmalaya - GC TGCI 20.2 18
7 GI Tasikmalaya - GP GUCI 18.7 17.2
8 GI Tasikmalaya - GC HAEN 10 7.7
9 GI Tasikmalaya - GP JWBS 5.6 7.5
10 GI Tasikmalaya - GP CPW 2.8 5.6
11 GI Tasikmalaya - GP KPS 8.2 6.7
12 GI Tasikmalaya - GC SKPS 5.8 4.1
13 GI Tasikmalaya - GP GNG 4.1 3.7
14 GI Tasikmalaya - GC NSWI 1.7 0.679

Tabel 4. Data daya input dan losses jaringan penyulang GUCI

kW Beli kW Loss Effisiensi (%)


NO Nama Jaringan
Siang Malam Siang Malam Siang Malam
1 GI Tasikmalaya - GC CKTN 5.865 20.3065 0.072942 0.046319 1.243683 0.228099
2 GI Tasikmalaya - GP STHK 24.735 30.4725 0.393909 0.236952 1.592517 0.777593
3 GI Tasikmalaya - GC PREM 13.5405 13.5405 0.098288 0.0561897 0.725884 0.414976
4 GI Tasikmalaya - GP WAZA 107.865 5.389 0.005274 1.1160E-05 0.00489 0.000207
5 GI Tasikmalaya - GC PBCA 0 0 0 0 0 0
6 GI Tasikmalaya - GC TGCI 41.31 22.576 0.06942 0.055122 0.168046 0.244162
7 GI Tasikmalaya - GP GUCI 88.655 58.7775 0.080621 0.068206 0.090938 0.116041
8 GI Tasikmalaya - GC HAEN 51.68 29.189 0.028302 0.01678 0.054764 0.057487
9 GI Tasikmalaya - GP JWBS 80.835 52.972 0.014959 0.026831 0.018506 0.050651
10 GI Tasikmalaya - GP CPW 82.365 162.282 0.000499 0.001994 0.000606 0.001229
11 GI Tasikmalaya - GP KPS 69.275 74.715 0.003795 0.002534 0.005478 0.003392
12 GI Tasikmalaya - GC SKPS 47.26 11.8915 0.003557 0.001777 0.007526 0.014943
13 GI Tasikmalaya - GP GNG 69.105 88.2555 0.002085 0.001698 0.003017 0.001924
14 GI Tasikmalaya - GC NSWI 49.64 19.7625 0.00037 5.90E-05 0.000745 0.000299

Effisiensi Losses Penghantar


2.5

1.5
(%)

1 Waktu Malam
Waktu Siang
0.5

0
GP GUCI
GC PBCA

GC HAEN
GP JWBS
GC PREM
GP WAZA

GP KPS

GP GNG
GC NSWI
GC TGCI

GP CPW
GC CKTN
GP STHK

GC SKPS

Grafik 1.efisiensi Losses Penyulang GUCI

Anda mungkin juga menyukai