Anda di halaman 1dari 48

Edisi 1/Maj/Ditjen KPAII/Kemenperin/2018

I N D U S T R Y

Ditjen KPAII
Ketahanan dan Pengembangan
GOING
Akses Industri Internasional

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia GLOBALLY


Membangun Industri Nasional Berdaya Saing Global
Dirjen KPAII
I Gusti Putu Suryawirawan

Sesditjen KPAII Direktur KI Direktur APII Direktur ASDIPI


Restu Yuni Widayati Dody Widodo Anastasius Riyanto Tony T.H. Sinambela

DITJEN
K PA I I
2
Topik Utama 04 Akses Pasar 18

One Stop Service: Inisiasi Perjanjian Perdagangan Pengantar


Optimalisasi Program Pendampingan Bebas ASEAN-Kanada
untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi Pada bulan Agustus 2016 lalu ASEAN dan
Redaksi
Kanada sepakat untuk menginisiasi feasibility
study untuk melihat potensi keuntungan dari
ASEAN-Canada Free Trade Agreement. Ada tiga fungsi yang harus dilakukan Ditjen
KPAII ke depan, sebagaimana ditetapkan
dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pada
Akses SDI & PI 26 13-16 Maret 2018 lalu di Jakarta. Yang
berkaitan dengan Fungsi Ketahanan
Prospek Kolaborasi Indonesia-Iran Industri, Fungsi Akses Pasar Industri
melalui Teknologi Nano Internasional, dan Fungsi Perwilayahan
Industri. Yaitu, Harmonisasi Kebijakan
Peran teknologi dalam memajukan dan Market Intelligence, Promosi Produk
perekonomian khususnya di sektor industri Industri Dalam Negeri ke pasar internasional
Arah 10 dirasa penting. Teknologi Nano dalam hal ini serta Pengembangan suatu wilayah untuk
dapat mempercepat proses transisi... mendukung masuknya investasi industri.
Ditjen KPAII Aktif Dukung Hal-hal di atas menjadi pintu masuk
‘Making Indonesia 4.0’ Koordinasi 34 KPAII untuk melakukan terobosan baru,
diantaranya melalui program yang
Pelatihan Internal Ditjen KPAII: bernama One Stop Service (OSS). OSS
Tingkatkan Kompetensi Manajerial merupakan program pendampingan
untuk mempermudah investor asing
dan Komunikasi menanamkan modalnya di Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Melalui OSS para investor bisa
menyatakan bahwa seluruh Aparatur Sipil mendapatkan informasi, konsultasi dan
Negara (ASN) berhak mengikuti kewajiban... mencari solusi usaha terkait berbagai
kebijakan pemerintah Indonesia.
Opini 36 Dirjen KPAII, I Gusti Putu Suryawiryawan
berharap program OSS benar-benar
Penempatan Tenaga Ahli Asing dan bermanfaat bagi dunia industri;
Diklat Luar Negeri: Seberapa Efektifkah? berdampak pada meningkatnya realisasi
Ketahanan Industri 12 investasi asing dan ekspor produk industri.
Bantuan Luar Negeri dalam bentuk capacity Bagaimanakah sistem OSS ini bekerja dan
Menembus Rintangan Ekspor building di lingkungan Kementerian apa dampak yang bakal dihadirkannya,
Produk Kelapa Sawit Perindustrian berupa penempatan tenaga ahli akan dikupas secara tuntas dalam rubrik
serta pemberian pendidikan dan pelatihan... Topik Utama.

Pada rubrik Arah, Going Globally edisi


Agenda Kerja 42 perdana tahun 2018 ini membahas
tentang peluncuran program strategis
Hidupkan Kembali Peran UNIDO nasional ‘Making Indonesia 4.0’ yang oleh
presiden Joko Widodo disampaikan juga
pada Kerjasama Selatan-Selatan dalam pembukaan Indonesia Industrial
Setelah lama vakum program Kerjasama Summit 2018 tanggal 4 April 2018.
Selatan-Selatan (South-South Cooperation/ Hal ini tentunya menjadi penegasan dan
KSS) Indonesia-United Nations Industrial langkah nyata Kementerian Perindustrian
Development Organisation (UNIDO)... dalam merespon era Industry 4.0.

Yang tak boleh dilewatkan adalah bahasan


Susunan Redaksi tentang upaya Indonesia dalam mengatasi
rintangan bagi ekspor produk kelapa sawit
dan turunannya. Artikel ini bisa Anda baca
Pengarah : Dirjen KPAII, I Gusti Putu Suryawirawan Diterbitkan Oleh : pada rubrik Ketahanan Industri.
Sekretariat Ditjen Ketahanan dan
Penanggung Jawab : Sesditjen KPAII, Restu Yuni Widayati Pengembangan Akses Industri Internasional Di penghujung kata kami sampaikan
selamat membaca, mari kita terus berkarya
Redaktur : R. Wiwi Widarsih Alamat :
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Lt. 16, untuk kemajuan dunia industri kita.
Editor : Alexandra Arri Cahyani Jakarta Selatan - 12950
Telp : 021 5252225 Ext. 4073
Tim Redaksi : Sindy Fathan Mubina Anis, Fax : 021 5252225 Tabik
Saida Rahmawati BS, Ekeu Pratama Email : kpaii@kemenperin.go.id | hkskpaii@gmail.com

3
Topik
Utama

ONE STOP SERVICE :

Optimalisasi
Program Pendampingan untuk
Peningkatan Ekspor dan Investasi

4
One Stop Service: Optimalisasi Program Pendampingan untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi

Ditjen KPAII melakukan terobosan baru melalui program


pendampingan bertajuk One Stop Service (OSS). Para investor
nantinya bisa memanfaatkan layanan ini untuk mendapatkan
informasi, konsultasi dan mencari solusi usaha terkait dengan
berbagai kebijakan pemerintah serta kendala yang ada.
OSS diharapkan dapat benar-benar bermanfaat bagi dunia
industri; berdampak pada meningkatnya realisasi investasi
asing dan ekspor produk industri. Tim Redaksi Going Globally
secara khusus mewawancarai Dirjen KPAII I Gusti Putu
Suryawiryawan untuk menggali sejauh mana program OSS ini
akan dilakukan dan apa target yang ingin dicapai.

aporan bertajuk Doing data akumulatif yang dihimpun dalam


Business 2018: 4 tahun terakhir. Sejak tahun 2014-
Reforming to Create a 2017, aplikasi investasi di Indonesia
Jobs, yang diterbitkan hanya terealisasi sekitar 30%.
oleh World Bank pada
Rabu, 1 November 2017, Dengan kata lain, banyak investor
menunjukkan peringkat asing yang selama ini hanya sampai
Ease Doing of Business pada pengajuan izin prinsip di Badan
Index (EDB) Indonesia terus mengalami Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
peningkatan. Dalam dua tahun terakhir, namun realisasi investasinya kecil.
Indonesia sudah naik 34 peringkat; dari Sebagaimana data yang dirilis Pusdatin
106 pada tahun 2016 ke peringkat 72 Kemenperin per tanggal 16 Desember
pada 2017 dengan skor kemudahan 2017 menyebutkan, nilai Izin Prinsip
berbisnis sebesar 66,47. Dengan (IP) PMA yang belum menjadi Izin
pencapaian ini, posisi Indonesia masih Usaha Industri (IUI) mencapai US$
lebih tinggi dibandingkan dengan 224.729, atau baru sebesar US$
India (100), Filipina (113) dan Brazil 66.886 yang sudah menjadi IUI PMA.
(125). Indonesia bahkan mengungguli Artinya, baru sebanyak 2.738 IP yang
Tiongkok yang berada di peringkat ke menjadi IUI dari potensi 5.000 lebih
78. IP terdaftar.

Meskipun demikian, pada tahun yang Berangkat dari kenyataan itulah Ditjen
sama, angka nilai total investasi (PMA KPAII merasa perlu memberikan
dan PMDN) di sektor industri justru perhatian secara khusus kepada
mengalami penurunan. Pusat Data para investor yang diwujudkan
dan Informasi (Pusdatin) Kemenperin dalam program One Stop Ser vice
mencatat, penurunan nilai total (OSS). Tujuannya jelas, yakni untuk
investasi tahun 2017 sebesar meningkatkan ekspor produk industri
Rp274,19 triliun dari Rp335,79 triliun dan meningkatkan realisasi penanaman
pada tahun sebelumnya. Situasi ini modal asing terutama bagi investor
sejalan dengan kurang maksimalnya yang telah mendapatkan izin prinsip
realisasi investasi asing jika melihat dari BKPM.

5
Topik
Utama
Rekapan Data Izin Prinsip (IP) dan Izin Usaha (IU) Direktur Jenderal Ketahanan dan
Periode 2014-2017 Posisi pada 16 Des 2017 Pe n g e m b a n g a n A k s e s I n d u s t r i
Kode
IP PMA yg
Jumlah
Sudah jadi
Jumlah
Internasional, I Gusti Putu Suryawirawan
Uraian KBLI belum jadi IUI IUI_PMA menekankan fungsi OSS pada Ditjen
KBLI IP IP
(US$.Ribu) (US$.Ribu)
KPAII ditujukan bagi proses bisnis di
Ditjen IA
internal Ditjen KPAII, agar mekanisme
10 Industri Makanan 27.903.809,2 530 14.098.461,6 344
11 Industri Minuman 11.523.021,7 35 1.186.663,6 56
kerjanya menjadi lebih efektif mulai
12 Industri Pengolahan Tembakau 56.938,6 5 269.365,3 25 dari pemberian insentif sampai pada
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan penempatan investasi di kawasan
Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan industri. Sehingga realisasinya betul-
16 576.642,1 124 234.664,8 54
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan betul bisa menunjang program untuk
dan Sejenisnya
meratakan pembangunan industri ke
Industri Kertas dan Barang dari
17
Kertas
1.998.263,7 72 4.933.712,0 67 seluruh Indonesia.
31 Industri Furnitur 272.040,0 100 151.786,3 97
Ditjen IKTA Sederhananya, program pendampingan
13 Industri Tekstil 604.553,2 138 1.127.782,6 127 yang diberikan adalah untuk
14 Industri Pakaian Jadi 680.852,8 181 557.485,6 152 mempermudah investor asing
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan menanamkan modalnya di Indonesia.
15 986.588,4 152 899.579,3 114
Alas Kaki Sebab menurut Dirjen, ada banyak faktor
Industri Bahan Kimia dan Barang dari yang membuat pengusaha kemudian
20 20.934.297,7 321 6.757.297,5 274
Bahan Kimia
menunda atau bahkan mengalihkan
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia
21
dan Obat Tradisional
153.732,3 30 428.633,9 25 investasi ke negara lain, seperti kendala
Industri Karet, Barang dari Karet dan dalam memperoleh informasi terkait
22 1.503.511,4 230 2.868.002,6 249 industri penunjang, informasi terkait
Plastik
23 Industri Barang Galian Bukan Logam 5.417.246,4 145 3.508.051,3 93 partner, hingga lokasi pabrik. “Disamping
32 Industri Pengolahan Lainnya 277.889,0 96 6.306.872,1 57 itu, banyak aturan-aturan teknis yang
Ditjen ILMATE mereka (investor asing) kurang paham
Industri Pencetakan dan Reproduksi sehingga mungkin membuat proses
18 62.800,9 43 57.209,5 16
Media Rekaman (investasi) macet,” ungkapnya kepada
Industri Produk dari Batubara dan
19 107.795.745,8 53 3.111.350,6 15 Going Globally saat ditemui di ruang
Pengilangan Minyak Bumi
24 Industri Logam Dasar 34.751.102,7 248 6.511.151,6 101
kerjanya, Selasa (3/4) lalu.
Industri Barang Logam Bukan Mesin
25 1.371.407,8 219 1.418.848,1 174 Sedangkan pola pendampingan yang
dan Peralatannya
Industri Komputer, Barang Elektonik dimaksud akan dilakukan melalui
26 462.712,8 69 1.662.206,2 97
dan Optik berbagai forum sederhana seperti
27 Industri Peralatan Listrik 935.487,7 138 1.044.836,6 93 FGD. Tak hanya itu, Ditjen KPAII
Industri Mesin dan Perlengkapan juga bakal menyediakan pusat solusi
28 575.323,1 191 1.234.717,9 183
YTDL
bisnis yang diharapkan bisa menjadi
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer
29 2.839.808,1 164 7.334.904,4 252 tempat konsultasi dan diskusi antara
dan Semi Trailer
30 Industri Alat Angkutan Lainnya 1.969.073,1 95 1.168.618,7 65 pemerintah dan investor, sehingga
Jasa Reparasi dan Pemasangan tercipta keselarasan pemahaman di
33
Mesin dan Peralatan antara keduanya.
37 KBLI diluar binaan Kemenperin 2.000,0 1 5.315,6 4
38 KBLI diluar binaan Kemenperin 1.073.554,5 51 8.647,3 4 Lantas, kapan program ini bisa
58 KBLI diluar binaan Kemenperin 800,1 1 terealisasi? Sebenarnya ini bukan
Total 224.729.203,1 3.432 66.886.165,0 2.738 sebuah program yang spesifik atau
Sumber: BKPM, diolah Kemenperin
berbasis anggaran DIPA yang perlu

6
One Stop Service: Optimalisasi Program Pendampingan untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, I Gusti Putu Suryawirawan.

dianggarkan di tahun sebelumnya, Kemenperin yang melibatkan 3 Ditjen Dengan mekanisme


tetapi lebih mengarah pada mekanisme pembina sektor industri besar basis kerja yang saling terkait
kerja. Jadi saat ini Ditjen KPAII mulai logam, basis kimia dan basis agro,
dan saling mendukung,
menata proses bisnis agar mudah dan serta menggandeng Ditjen industri kecil
cepat diadaptasi, kemungkinan akan sebagai pendukung. OSS diharapkan dapat
mulai bisa berjalan pertengahan atau mempercepat dan
akhir tahun 2018 ini. Agar lebih efektif Ditjen KPAII memperpendek proses-
juga akan bekerja berdasarkan proses yang ada sehingga
Cara Kerja OSS skala prioritas, yakni dengan
mengurangi ‘bottleneck’
mendahulukan investasi yang paling
Untuk tahapan awal, Ditjen KPAII tinggi kemungkinan realisasinya dalam hal kebijakan dan
akan memperkuat sinergi di internal dan investor yang memerlukan fasilitasinya.

7
Topik
Utama
mengalokasikan pejabatnya
(setingkat Eselon III) untuk bergabung
di dalam tim yang disupervisi oleh
direkturnya supaya dapat bersama-
sama melakukan monitoring.

Tahap selanjutnya adalah dengan


menghimpun dukungan dari lembaga/
instansi terkait lainnya di luar
Kemenperin. Semisal Kementerian
Keuangan, Kementerian ATR atau
bahkan Dinas di daerah yang
bersangkutan dengan masalah yang
dihadapi. Dalam hal ini, I Gusti Putu
Suryawirawan beranggapan bahwa
seharusnya tidak ada kendala yang
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, I Gusti Putu Suryawirawan, bersama Tim
Redaksi Going Globally, Selasa (3/4).
berarti untuk menjalankan program
OSS ini. “Karena sesama instansi
pemerintah, semestinya tidak perlu
pendampingan. “Katakanlah dari fasilitasi bersama dengan sektor ada sekat-sekat yang mengganjal.
100 usaha, kita mungkin bekerja t e r k a i t , ” k a t a D i r j e n. S e b a g a i Jadi hanya tinggal memperkuat
di 60% atau 70%-nya saja. Dalam contoh pada sektor logam. KPAII koordinasinya saja,” ucapnya penuh
prakteknya, kami bakal memberikan a k a n m e m i n t a D i r j e n I L M AT E keyakinan.

Perbandingan Peringkat Kemudahan Berusaha (EODB) di ASEAN

Peringkat Ease of Doing Business Periode 2016-2018


113
100 106

Semakin Buruk »
99 99 97
91 91
82

72 72
68

50 56
46 46
« Semakin Baik

26
22 23 24

Filipina Indonesia Brunei Vietnam Malaysia Thailand

▄ 2016 ▄ 2017 ▄ 2018

Sumber: Laporan Doing Business 2018: Reforming to Create a Jobs (World Bank, 2017), diolah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

8
One Stop Service: Optimalisasi Program Pendampingan untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi

Selain melibatkan sesama instansi Dari situ kita bisa membedakan Fungsi OSS pada
pemerintah, pihak lain yang juga mana investor yang betul dan abal-
dilibatkan antara lain Kamar Dagang abal,” tegasnya.
Ditjen KPAII ditujukan
dan Industri (KADIN), Asosiasi bagi proses bisnis di
Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Dengan mekanisme kerja yang saling internal Ditjen KPAII,
Himpunan Kawasan Industri (HKI). terkait dan saling mendukung, OSS
agar mekanisme
“Langkah ini dilakukan semata- diharapkan dapat mempercepat dan
mata untuk meyakinkan investor memperpendek proses-proses yang kerjanya menjadi
bahwa mereka tidak sendiri. Karena ada sehingga mengurangi ‘bottleneck’ lebih efektif mulai
mereka mau investasikan uang, dalam hal kebijakan dan fasilitasinya. dari pemberian
tentu harus dapat kepastian,” kata D e n g a n d e m i k i a n, s e m e s t i n y a
Dirjen. realisasi investasi bisa meningkat insentif sampai pada
jika dilakukan pendampingan penempatan investasi
Sebaliknya, pelaku usaha pun yang lebih intens. Demikian pula di kawasan industri.
diharapkan turut berperan aktif. e k s p o r, d e n g a n m e m a n f a a t k a n
Misalnya membuka diri menjadi hasil-hasil kerjasama FTA yang ada
mitra joint venture dengan investor (menegosiasikan relaksasi NTMs di
asing, sehingga ada kepercayaan negara tujuan ekspor) disertai dengan
yang tinggi dalam menanamkan pendampingan maupun dukungan
modalnya di Indonesia “Mereka pembiayaan ekspor, semestinya
(investor) juga harus terbuka: ekspor produk industri juga akan
masalahnya apa? Karena mereka meningkat lebih signifikan dibanding
juga memiliki ketertarikan sendiri. sebelumnya. (visi/hks)

Nilai Investasi PMA & PMDN Menurut Sektor Tahun 2017

Penanaman Modal Asing Penanaman Modal Dalam Negeri

Tanaman Pangan
Pertambangan, & Perkebunan,
4,376, 13.6% 22,041, 8.4%
Industri Pengolahan, Jasa,
13,149, 40.8% 119,581, 45.6%
Jasa, Industri Pengolahan,
13,015, 40.4% 99,188, 37.8%

Peternakan,
160, 0.5% Peternakan,
843, 0.3%

Perikanan, Perikanan,
59, 0.2% 33, 0.0%
Kehutanan, Tanaman Pangan & Perkebunan, Kehutanan, Pertambangan,
48, 0.1% 1,433, 4.4% 30, 0.0% 20,635, 7.9%

9
Arah

Ditjen KPAII Aktif Dukung angkah Kementerian


Pe r i n d u s t r i a n d a l a m

‘Making
menyongsong era Revolusi
Industri ke-4 atau yang
sering dikenal dengan
Industr y 4.0 semakin

Indonesia 4.0’
nyata. Diluncurkannya
program strategis nasional
‘Making Indonesia 4.0’ oleh Presiden
Joko Widodo pada saat pembukaan
Indonesia Industrial Summit 2018
tanggal 4 April 2018 yang lalu
Berawal dari inisiatif Jerman, Revolusi Industri ke-4 telah menggelora ke merupakan wujud komitmen pemerintah
dalam mendukung kemajuan industri
berbagai negara termasuk Indonesia. Setiap negara harus mempersiapkan
menuju era digital.
kebijakan guna memfasilitasi sektor swastanya, sehingga Revolusi
Industri ke-4 memberikan manfaat besar bagi perekonomian, khususnya Gagasan untuk mengimplementasikan
bagi sektor industri manufaktur sehingga berdaya saing global. Industry 4.0 disampaikan Menteri

10
Ditjen KPAII Aktif Dukung ‘Making Indonesia 4.0’

Perindustrian Airlangga Hartarto saat pengetahuan tentang Industry 4.0 juga dapat dilaksanakan oleh Kementerian
menghadiri World Economic Forum dilakukan melalui knowledge sharing Perindustrian sendirian. Secara
pada Januari 2017 di Davos, Swiss. yang diselenggarakan oleh Sekretariat umum, Industr y 4.0 tidak hanya
Melihat kemajuan teknologi dan inovasi Ditjen KPAII, sehingga para pegawai akan berdampak pada sektor industri
digital khususnya di bidang internet Kementerian Perindustrian yang manufaktur, namun input maupun
dan artificial intelligence, tidak dapat berminat dengan topik tersebut juga outputnya terkait ke seluruh sektor
dipungkiri akan segera berdampak pada mendapatkan penjelasan/gambaran ekonomi. Oleh karena itulah, maka
industri manufaktur. Dengan demikian, tentang Industry 4.0 secara umum pelaksanaan program-program tersebut
Menteri Perindustrian memandang yang diperoleh dari seminar/konferensi melibatkan berbagai kementerian/
perlu dilakukan langkah-langkah secara di luar negeri. lembaga pemerintah dan seluruh unit
menyeluruh untuk mempersiapkan kerja Kementerian Perindustrian sesuai
model bisnis, jaringan rantai nilai, Bekerja sama dengan AT Kearney, dengan kewenangan masing-masing,
maupun kebutuhan sumber daya Kementerian Perindustrian juga telah serta peran besar sektor swasta.
manusia, agar proses-proses yang ada di menyusun road map ‘Making Indonesia
industri manufaktur dapat ditingkatkan 4.0’ sebagai langkah awal menuju Adapun Ditjen KPAII sesuai dengan tugas
dengan implementasi Industry 4.0. Industr y 4.0. Road map tersebut dan fungsinya untuk menarik investasi
mencakup 10 program prioritas asing diberikan mandat melaksanakan
Merespon inisiatif tersebut, Ditjen nasional untuk membangun lima sektor road show ke berbagai negara untuk
KPAII bekerja sama dengan AT industri prioritas (otomotif, elektronika, menarik industri manufaktur global
Kearney menyelenggarakan workshop kimia, tekstil, serta makanan dan teratas sesuai dengan lima sektor
Industrial Revolution 4.0 pada tanggal minuman). Kelima sektor industri prioritas agar berinvestasi di Indonesia.
2 Mei 2017 sebagai pengenalan awal tersebut dipilih sebagai sektor prioritas Dengan masing-masing instansi
kepada para pejabat Eselon I dan II di untuk implementasi Industry 4.0 karena melaksanakan program prioritas secara
lingkungan Kementerian Perindustrian. kontribusinya yang besar (> 60%) sungguh-sungguh disertai sinergi
Dengan workshop ini, diharapkan terhadap: PDB, ekspor, dan penyerapan antar lembaga, diharapkan industri
dapat memberikan perspektif tentang tenaga kerja di sektor industri manufaktur. siap menghadapi era Industry 4.0
peningkatan daya saing industri di dan dapat memanfaatkannya untuk
negara lain dengan implementasi Untuk merealisasikan 10 program meningkatkan daya saing di tingkat
Industr y 4.0. Upaya diseminasi prioritas nasional tersebut tidak internasional. (eko)

11
Ketahanan
Industri

Menembus
Rintangan Ekspor Produk Kelapa Sawit

Perjuangan Indonesia untuk mengatasi rintangan bagi erbagai bentuk


ekspor produk kelapa sawit dan turunannya tidak pernah pembatasan atas
ekspor produk kelapa
berhenti melalui berbagai forum perundingan yang ada. sawit dan turunannya
Dalam perundingan multilateral komite hambatan teknis asal Indonesia yang
perdagangan (TBT Committee Meeting) WTO tanggal diberlakukan oleh negara
mitra bukan merupakan
20-22 Maret 2018, Direktorat Jenderal Ketahanan dan
hal yang baru. Begitu
Pengembangan Akses Industri Internasional (Ditjen pula RED yang disahkan oleh Uni
KPAII), Kementerian Perindustrian, selaku anggota Eropa sejak tahun 2009 dengan dalih
Delegasi Republik (Delri) Indonesia menegaskan kembali menggantikan bahan bakar berbasis
minyak bumi dengan bahan bakar
penolakan atas rencana pembatasan penggunaan Bio
energi terbarukan guna mengurangi
Diesel pada tahun 2021 dalam paket kebijakan Renewable kadar emisi dan diversifikasi pasokan
Energy Directive (RED) II oleh Uni Eropa. energi Uni Eropa.

12
Menembus Rintangan Ekspor Produk Kelapa Sawit

Keadaan semakin diperparah pada


pertengahan Januari 2018, pasca
parlemen Uni Eropa mengajukan
pemberlakuan RED II yang menambah
larangan penggunaan palm oil sebagai
bahan baku biofuel pada 2021. RED
II juga menerapkan metode dan nilai
penghitungan tingkat keberlanjutan
(sustainability) dengan kriteria tambahan
untuk tingkat pembukaan lahan (Indirect
Land Use Change/ILUC) berdasarkan
sertifikasi Circular Economic Action
Plan yang khusus diterapkan hanya pada Suasana perundingan multilateral komite hambatan teknis perdagangan pada 20-22 Maret 2018 lalu. Dalam kesempatan
kelapa sawit dan kedelai. itu Indonesia menegaskan kembali penolakan atas rencana pembatasan penggunaan Bio Diesel pada tahun 2021 dalam
paket kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II oleh Uni Eropa.

Sejak tahun 2017, Ditjen KPAII


secara konsisten menyuarakan diskriminatif bagi Indonesia sebagai tidak disertai dengan bukti yang
ketidaksetujuan Indonesia atas penghasil kelapa sawit dan produk kuat. Indonesia berargumen bahwa
rencana pemberlakuan RED II pada turunannya. Terlebih lagi, penerapan penggunaan hutan telah diawasi dan
sesi informal-bilateral. Namun, dalam directive ini akan membatasi akses diatur dengan ketat melalui Peraturan
pertemuan TBT Committee Meeting pasar produk kelapa sawit dan turunan Pe m e r i n t a h N o m o r 1 0 4 t a h u n
bulan Maret 2018 lalu, untuk pertama asal Indonesia ke Uni Eropa. Bahkan 2015 tentang Tata Cara Perubahan
kalinya secara formal Indonesia sebelum kebijakan ini diberlakukan, Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan.
menyampaikan keberatannya (Specific pada kurun waktu 2015-2017,
Trade Concern/STC) atas RED II. ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa Ke depannya Ditjen KPAII akan
telah terdampak dengan turun sebesar mendalami dan mengumpulkan bukti
Indonesia mendorong Uni Eropa kurang lebih 40%. ilmiah untuk menghadapi argumen
untuk memberikan perkembangan Uni Eropa yang didukung klaim ilmiah
rencana pemberlakuan RED II. Lebih Selain itu, Indonesia juga menyampaikan seperti dalam RED II Annex V. Lampiran
lanjut Indonesia berpandangan bahwa tuduhan terhadap kelapa sawit sebagai ini memuat klaim Uni Eropa bahwa
penerapan RED II akan bersifat penyebab utama terjadinya deforestasi biodiesel yang berasal dari minyak
kelapa sawit menghasilkan emisi gas
rumah kaca paling besar yaitu 68
gCO2e/MJ. Nilai ini hampir dua kali lebih
besar dibandingkan minyak sejenis yang
berasal dari bahan lain seperti rapeseed
dan biji bunga matahari.

Indonesia juga menyampaikan


dukungan secara implisit kepada
Kolombia yang mengangkat secara
formal isu pembiaran Pemerintah Uni
Eropa atas pencantuman label ‘palm
oil free’. Indonesia menganggap
kampanye ini akan menghambat
akses pasar produk kelapa sawit dan
turunannya di Eropa. Seharusnya
penerapan label tersebut harus disertai
Direktur Ketahanan Industri, Dody Widodo, dalam pertemuan TBT Committee Meeting bulan Maret 2018 lalu.
justifikasi ilmiah. (and/sin)

13
Ketahanan
Industri

Kebijakan

Post Border
Perlu Dievaluasi/Disesuaikan

Foto: katadata.co.id
Kebijakan post border merupakan salah satu bentuk penyederhanaan tata niaga perdagangan yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing industri dalam negeri (IDN) dengan menggeser
proses pengawasan terhadap beberapa produk impor yang awalnya di dalam pelabuhan (border)
menjadi di luar pelabuhan (post border). Kebijakan ini menyebabkan semakin mudahnya produk
impor masuk ke pasar dalam negeri mengingat bea cukai tidak lagi akan menahan barang yang
tidak memiliki SPPT SNI atau Pertek di border yang selama ini digunakan sebagai instrumen
pengendali impor. Mekanisme post border yang berlaku dianggap belum mampu mengakomodasi
peran Kemenperin dalam melakukan pengawasan sehingga perlu adanya penyesuaian.

ada 15 Juni 2017, ko m p o n e n t e r b e s a r n y a a d a l a h kelancaran arus barang di pelabuhan


Pe m e r i n t a h s e c a r a ongkos transportasi sebesar 72%. (mengurangi dwelling time).
resmi menerbitkan
Paket Kebijakan Salah satu upaya untuk mengatasi Untuk itu, Pemerintah kemudian
Ekonomi (PKE) XV permasalahan tersebut, dilakukanlah membentuk Tim Tata Niaga Ekspor
yang bertujuan untuk penyederhanaan tata niaga yang I m p o r b e r d a s a r k a n Ke p u t u s a n
mengembangkan usaha bertujuan untuk mendorong daya Menko Bidang Perekonomian No.71
dan daya saing penyedia saing industri yang membutuhkan Tahun 2017 tentang Tim Tata Niaga
jasa logistik nasional. Kementerian bahan baku impor, meningkatkan daya Ekspor Impor. Tim ini bertugas untuk
Koordinator Bidang Perekonomian saing ekspor, dan mencapai efisiensi menyederhanakan ketentuan peraturan
menyampaikan bahwa biaya kebutuhan konsumsi; memenuhi perundang-undangan terkait tata
logistik menyumbang sekitar 40% komitmen kerjasama perdagangan niaga ekspor impor untuk mendorong
dari harga ritel barang dengan internasional; dan mendukung daya saing industri, investasi, ekspor

14
Kebijakan Post Border Perlu Dievaluasi/Disesuaikan

wisata, pangan dan logistik, serta untuk mengurangi jumlah Lartas yang sistem post audit terhadap industri
untuk melindungi kepentingan nasional; berlaku di border. Pada saat PKE XV pemakainya dan barang konsumsi
mengurangi ketentuan peraturan diluncurkan, setidaknya terdapat 5229 yang diterapkan risk management atau
perundang-undangan terkait larangan pos tariff atau 48,3% dari 10.826 pos persyaratan praedar seperti Makanan
dan pembatasan/tata niaga ekspor impor tarif (BTKI 2017) barang impor yang Luar (ML) BPOM. Untuk barang-
sesuai mekanisme best practice dengan merupakan Lartas impor di border. barang yang menyangkut keselamatan,
prinsip menghilangkan duplikasi, Angka tersebut jauh lebih tinggi jika keamanan, dan kesehatan masyarakat
pengulangan/redundant/irisan dibandingkan dengan rata-rata ASEAN masih dilakukan pengawasan di
peraturan antar Kementerian/Lembaga yang hanya 17%. border. Pembagian komoditas border
dan transformasi ke perlindungan tarif dan post border dapat dilihat pada
dan standard; melakukan analisis Sehubungan dengan hal tersebut, Gambar 1.
atas konsep/usulan regulasi dari dilakukanlah penyederhanaan dengan
Kementerian/Lembaga yang berkaitan melakukan pergeseran pengawasan Dengan adanya kebijakan post
dengan ekspor impor; dan melakukan ketentuan Lartas impor dari border ke border tersebut, Bea Cukai tidak
eveluasi pelaksanaan ketentuan post border. Pemerintah menargetkan lagi melakukan penahanan di border
peraturan perundang-undangan terkait dari 5229 pos tariff yang selama ini terhadap barang yang tidak memiliki
larangan dan pembatasan/tata niaga pemeriksaannya dilakukan di border SPPT SNI atau Pertimbangan Teknis
dengan tarif kuota, daya saing industri, diubah menjadi 2040 di border sehingga Kemenperin perlu melakukan
investasi, dan ekspor impor. (18,84%) dan 3189 (29,46) di post pengawasan yang lebih ketat di
border. post border. Sebagai tindak lanjut
Berkaitan dengan tugas Tim Tata Niaga dari kebijakan post border tersebut,
tersebut dan dalam rangka menekan Pengawasan post border dilakukan Kemenperin kemudian menerbitkan
biaya logistik, Pemerintah menargetkan untuk bahan baku yang dilakukan Permenperin No.4 Tahun 2018 tentang

Gambar 1. Pembagian Komoditas berdasarkan Lokasi Pengawasan

BORDER POST BORDER


{Alat dan Perangkat Telekomunikasi} [MIGAS] Mutiara Ban
[Alat Kesehatan) [MMEA]
182] [Narkotika] Semen Clinker & Semen Bahan Baku Plastik Kaca Lembaran Keramik
[63] [Nitro Cellulose] Intan Kasar Produk Tertentu Produk Kehutanan
[Bahan Obat Tradisional] [Obat hewan]
Mesin Multifungsi, Fotokopi dan Printer Berwarna
[Bahan Obat] [Obat Tradisional]
[Bahan Peledak] [Obat] Komoditi Wajib SNI
[Bahan Radioaktif] [Pakaian Bekas]
[Batik dan Motif Batik] [PCMX] Produk Hortikultura
[Beras] [Pelumas]
Barang Modal Tidak Baru
[BPO] [Pestisida]
[Elektronik] [PKRT] Barang Berbasis Sistem Pendingin
[Garam] [Prekursor]
[Gombal] [Psikotropika] Pelumas
[Gula] [Senjata api]
[Hewan! [Tepung Terigu] Hewan dan Produk Hewan Jagung
[Ikan] [TPT]
Besi atau Baja, Baja Paduan dan Produk Turunannya
[Komoditi CITES] [Tumbuhan]
[Komoditi Wajib SNI] [Uang Tunai] Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya
[Limbah B3] [Udang]
[Limbah Non-B3] Kosmetik, Obat Kuasi, Pangan Olahan, Suplemen Kesehatan dan
bahannya
[Mesin yang menggunakan BPO]
Sumber: Ditjen Bea Cukai

15
Ketahanan
Industri
Tata Cara Pengawasan Pemberlakuan Kedua, Pertimbagan teknis atau surat Secara umum, rancangan mekanisme
Standardisasi Industri Secara Wajib. keterangan terhadap pengecualian pengawasan post border dapat dilihat
Tujuan dari Permenperin ini adalah ke t e n t u a n p e m b e r l a k u a n S N I , pada Gambar 2.
untuk mengintensifkan pengawasan Spesifikasi Teknis, dan/atau Pedoman
SNI Wajib di post border sebagai Tata Cara secara wajib. Sejak berlakunya kebijakan post border
akibat dari pergeseran pengawasan secara resmi pada 1 Februari 2018
Lartas dari border ke post border dan Pengawasan tersebut dapat dilakukan yang ditandai dengan disahkannya
sebagai payung hukum pengawasan baik di pabrik mapun di pasar. Permendag No.28 Tahun 2018 tentang
SNI yang telah diatur dalam 37 Pengawasan di pabrik dilakukan secara Pelaksanaan Pemeriksaan Tata Niaga
Permenperin pemberlakukan SNI berkala paling sedikit sekali dalam Impor di Luar Kawasan Pabean (Post
Wajib. setahun, sedangkan pengawasan di Border), setidaknya terdapat tiga isu
pasar selain dilakukan secara berkala penting yang perlu mendapat perhatian.
Adapun ruang lingkup pengawasan dapat juga dilakukan pengawasan Pertama, diperlukannya informasi
sebagaimana termaktub dalam khusus berdasarkan laporan dari pelaku terkait bagaimana mekanisme
Pasal 2 Permenperin tersebut yakni usaha atau masyarakat dan/atau hasil implementasi kebijaksaan tersebut di
mencakup dua hal. Pertama, seluruh evaluasi terhadap data importasi. lapangan. Kedua, dalam Permendag
rangkaian kegiatan pemberlakuan Perbedaan antara pengawasan di tersebut, fungsi pertimbangan oleh
SNI, Spesifikasi Teknis, dan/atau pabrik dan pengawasan di pasar dapat Kemenperin dihapuskan dan diganti
Pedoman Tata Cara secara wajib. dilihat pada Tabel 1. dengan fungsi pengawasan oleh Ditjen

Gambar 2. Rancangan Mekanisme Pengawasan Post Border

Data Impor (PIB)

INSW Lap. Masyarakat

Notifikasi

KEMENPERIN/SIINAS

Dirjen Pembina Sektor


Profil
Pengawasan (Berkala & Khusus)

Disampaikan ke:
Pengawasan oleh PPSI a. Menteri
b. Pelaku Usaha
Indikasi
Pidana
Ka. BPPI Hasil Pengawasan

PPNS Administrasi
(Penyidikan)
a. denda administratif;
Sanksi:
b. penutupan sementara
• Penarikan Barang
Hasil c. pembekuan IUI; dan/atau
• Penghentian Proses
Penyidikan d. pencabutan IUI

Sumber: Pustan Kemenperin

16
Kebijakan Post Border Perlu Dievaluasi/Disesuaikan

Perlindungan Konsumen dan Tertib Tabel 1. Perbandingan Pengawasan Pabrik dan Pengawasan Pasar
Niaga Kemendag. Kemenperin hanya
akan mendapatkan pemberitahuan Lingkup Pengawasan Pengawasan Pabrik Pengawasan Pasar
(notifikasi) dari Indonesia National Jenis Berkala (minimal sekali Berkala (minimal sekali
Single Window (INSW) perihal dalam setahun) dalam setahun) dan Khusus
pertimbangan yang dikeluarkan oleh (berdasarkan laporan atau
Kemendag. hasil evaluasi)

Metode Pemeriksaan dokumen dan Pemeriksaan dokumen dan


Terkait hal tersebut, hingga saat ini uji sample uji sample
Kemenperin belum mendapatkan
Petugas Petugas Pengawas Standar Personil instansi terkait atau
akses ke INSW sehingga belum
Industri (PPSI) PPSI
dapat mengecek notifikasi tersebut.
Di sisi lain, sektor pembina di Objek Pemeriksaan dokumen: Pemeriksaan dokumen:
Kemenperin merupakan instansi a. Dokumen legalitas a. dokumen kesesuaian
yang lebih mengetahui kebutuhan perusahaan (akta mutu seperti SPPT SNI,
pendirian, IUI, NPWP) laporan hasil uji/sertifikat
akan impor produk-produk industri,
b. dokumen kesesuaian hasil uji, atau sertifikat
sehingga sangat disayangkan jika mutu seperti SPPT SNI, tanda kesesuaian.
adanya pengurangan fungsi tersebut. laporan hasil uji/sertifikat b. Dokumen pertimbangan
Ketiga, dalam hal pelanggaran terkait hasil uji, atau sertifikat teknis atau surat
ketidaklengkapan dokumen impor, tanda kesesuaian. keterangan terhadap
terdapat dua jenis sanksi jika importir c. Dokumen pertimbangan pengecualian ketentuan
terbukti melanggar ketentuan yaitu teknis atau surat pemberlakukan SNI,
keterangan terhadap Spesifikasi Teknis, dan/
sanksi barang dan sanksi importir.
pengecualian ketentuan atau Pedoman Tata Cara
Sanksi barang berupa penarikan pemberlakukan SNI, secara wajib
barang impor dari pasar dan kemudian Spesifikasi Teknis, dan/
dimusnahkan, sedangkan sanksi atau Pedoman Tata Cara Uji Sample:
importir berupa pemutusan ijin impor secara wajib a. Pemeriksaan fisik produk
bagi perusahaan impor. b. Pengujian kesesuaian
Uji Sample: penerapan pemberlakuan
Faktanya, Kemendag hanya melakukan a. Pemeriksaan fisik produk SNI, Spesifikasi Teknis,
b. Pengujian kesesuaian dan/atau Pedoman Tata
pengawasan dokumen impor sedangkan
penerapan pemberlakuan Cara secara wajib ke
p e n g a w a s a n ko m o d i t a s i m p o r SNI, Spesifikasi Teknis, Laboratorium Penguji
diserahkan kepada K/L terkait. Oleh dan/atau Pedoman Tata
sebab itu, perlu adanya mekanisme Cara secara wajib ke
penarikan dan pemusnahan barang Laboratorium Penguji
yang tidak memenuhi standar yang
diusulkan oleh Sektor Pembina sebagai
bahan evaluasi kebijakan. sebagai bahan pertimbangan tahun 2014 tentang Perindustrian;
dalam penyempurnaan kebijakan; D i t j e n K PA I I a k a n m e l a k u k a n
Sehubungan dengan beberapa Kementerian Perindustrian, dalam koordinasi/forum diskusi lebih lanjut
permasalahan tersebut, Ditjen KPAII hal ini Pusat Standardisasi Industri dengan fokus terhadap pembahasan
telah melakukan rapat koordinasi dan Biro Hukum, diharapkan dapat ketentuan pengawasan komoditi
dengan sektor pembina terkait dan berkoordinasi dengan Kemendag dan yang ber-SNI wajib; dan t erkait
menghasilkan beberapa rekomendasi Kemenko bidang Perekonomian terkait lokasi verifikasi SNI wajib, untuk
tindak lanjut, seperti sektor Pembina penyusunan skema teknis pengawasan mempermudah proses pengawasan
terkait akan melakukan kajian barang SNI wajib (untuk dimasukkan dapat diusulkan ke Kemendag untuk
implementasi post border sesuai ke komoditas border) dan barang melakukan pergeseran lokasi verifikasi
produk binaannya untuk disampaikan habis pakai di lapangan sesuai dengan dari gudang konsolidasi ke gudang
k e K e m e n t e r i a n Pe r d a g a n g a n yang diamanatkan dalam UU No. 3 produsen. (rom)

17
Akses
Pasar

Inisiasi
Perjanjian Perdagangan
Bebas ASEAN-Kanada
Pada bulan Agustus 2016 lalu ASEAN dan Kanada sepakat
untuk menginisiasi feasibility study untuk melihat potensi
keuntungan dari ASEAN-Canada Free Trade Agreement.
Indonesia bisa memaksimalkan potensi FTA ini untuk
meningkatkan hubungan ekonomi bagi kedua negara.

ari segi historisnya, adalah mitra dagang Kanada terbesar


ASEAN-Kanada ke-6. Total perdagangan bilateral
sejatinya memiliki antara ASEAN dan Kanada mencapai
sejarah panjang US$ 20,2 miliar di tahun 2016 dengan
dalam hal kerjasama pertumbuhan rata-rata mencapai 5,7%
bilateral; dan masih per tahun sejak tahun 2004. ASEAN
terus berkembang mengekspor US$ 12 miliar ke Kanada,
hingga sekarang. Sejak sedangkan Kanada mengekspor US$
tahun 1977, Kanada resmi menjadi 4,3 miliar produknya ke ASEAN. Untuk
mitra dialog ASEAN yang -- secara perdagangan jasa, Kanada mengekspor
berkelompok -- merupakan kekuatan US$ 1,5 miliar produk jasanya ke
ekonomi terbesar keenam di dunia ASEAN sedangkan ASEAN mengekspor
serta memiliki peran penting dalam US$ 2,3 miliar produk jasanya ke
mendorong pertumbuhan di kawasan Kanada.
Asia. Sedangkan Kanada, yang
merupakan anggota G7, memiliki Dari sisi investasi, foreign direct
perekonomian yang kuat dan stabil investment (FDI) dari Kanada ke
sebagai salah satu dari driver global ASEAN berfluktuasi dari tahun ke
supply chain, investasi serta riset. tahun dalam kisaran antara US$
0,8 miliar dan US$ 3,5 miliar
Hubungan ekonomi antar keduanya selama periode 2011-2015. Secara
kian mengalami perkembangan cukup kumulatif, investasi Kanada di ASEAN
signifikan akhir-akhir ini. Kanada berkontribusi sebesar 1,3% dari total
tercatat sebagai mitra dagang ASEAN FDI yang masuk ke ASEAN selama
terbesar ke-15, sedangkan ASEAN periode tersebut. Diantara 10 mitra

18
Inisiasi Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada

dialog ASEAN, Kanada berada pada


peringkat ke-8, diatas New Zealand
dan Rusia sebagai investor terbesar di
ASEAN. Total kumulasi FDI Kanada di
ASEAN sampai tahun 2016 mencapai
lebih dari US$ 6,4 miliar. Sektor - sektor
yang menjadi tujuan investasi Kanada
di ASEAN antara lain sektor keuangan,
asuransi, manufaktur, infrastruktur,
teknologi informasi, transportasi
udara, pertahanan, minyak dan gas,
teknologi berkelanjutan, agrikultur,
makanan, dan pendidikan. Disamping
itu, kumulasi dari investasi ASEAN di
Kanada pada periode yang sama hanya
mencapai US$ 194,8 juta.

Dalam rangka meningkatkan


hubungan ekonomi kedua belah pihak,
pada pertemuan ASEAN Economic
Ministers-Canada Consutative
yang diadakan di Vientiane, Laos,
bulan Agustus 2016, para menteri
ekonomi ASEAN dan Kanada sepakat
untuk menginisiasi feasibility study
untuk melihat potensi keuntungan
dari ASEAN- Canada Fr ee Trade
Agreement. Disepakati bahwa Office
of the Chief Economist Canada
akan bekerjasama dengan Economic
Research Institute for ASEAN and
East Asia (ERIA) dalam menyusun
preliminary joint feasibility study.
Preliminar y study tersebut sudah
dilaporkan kepada para menteri pada
AEM-Canada Consultative di Manila,
Filipina pada bulan September 2017.
Pada pertemuan tersebut, ASEAN dan
Kanada sepakat untuk mengadakan
diskusi mendalam terkait laporan
tersebut dalam rangka melihat potensi
keuntungan dari ASEAN-Canada FTA.

Studi ini memuat ulasan dari


perekonomian ASEAN dan
Kanada yang mencakup: tren
perdagangan bilateral antar kedua
negara, perdagangan jasa, dan
investasi. Selain itu, studi ini juga

19
Akses
Pasar

memproyeksikan potensi keuntungan Kanada memiliki 12 perjanjian Joint study ini


ekonomi untuk kedua negara karena perdagangan bebas dengan mitra yang
adanya perjanjian perdagangan memiliki tingkat kemajuan ekonomi di juga menghasilkan
bebas. Pendekatan yang dilakukan bawah negara tersebut. kesimpulan
adalah dengan cara membuat model bahwa FTA yang
kuantitatif untuk melihat pengaruh Dalam menyepakati perjanjian
liberalisasi barang, jasa dan perdagangan bebas, Kanada komprehensif akan
investasi karena adanya perjanjian cenderung menggunakan pendekatan mendatangkan
perdagangan bebas dan fasilitasi kerjasama yang bersifat komprehensif.
peningkatan
perdagangan. Hal ini misalnya dituangkan dalam
bentuk kerjasama CEPA yang tidak perdagangan dan
Studi ini juga membandingkan hanya mencakup liberalisasi tarif, keuntungan ekonomi
karakteristik dan pendekatan yang namun juga menyentuh isu standar,
dilakukan kedua belah pihak dalam kerjasama teknik, dan fasilitasi
yang lebih signifikan
perundingan perjanjian perdagangan perdagangan. untuk kedua pihak.
bebas. ASEAN, sebagai sebuah blok,
memiliki tujuh perjanjian perdagangan Selain itu, dalam kerjasama perjanjian
bebas yang sudah berjalan, sedangkan perdagangan bebas, Kanada juga

20
Inisiasi Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada

sangat memperhatikan keseimbangan di bidang perdagangan barang saja, yang mencakup liberalisasi
keuntungan yang mereka peroleh dan akan meningkat sebesar US$ sektor jasa, investasi, NTMs dan
untuk setiap pemangku kepentingan 2,06 miliar (0,08%) jika liberalisasi trade facilitation dalam rangka
di Kanada. Sebagai contoh internal dilakukan dengan lebih komperhensif memaksimalkan keuntungan yang
Negara Kanada telah memiliki yang mencakup perdagangan barang, akan diperoleh oleh kedua belah
sistem komunikasi publik yang solid. jasa dan investasi. pihak. ASEAN-Canada FTA juga
Oleh karena itu, setiap pemangku menyimpan potensi yang besar
kepentingan mendapatkan informasi Menurut perhitungan dari ERIA, sebagai hasil dari bisnis-bisnis baru
yang lengkap terkait dengan potensi eliminasi tarif akan meningkatkan yang akan mendorong pertumbuhan
dampak yang akan ditimbulkan. PDB ASEAN sebesar US$ 1.49 yang lebih signifikan. Seiring dengan
miliar. Selanjutnya, penurunan jumlah pertumbuhan tersebut, kedua negara
Joint study ini juga menghasilkan Non Tariff Measures (NTMs) akan hendaknya harus mulai memikirkan
k e s i m p u l a n b a h w a F TA y a n g meningkatkan PDB ASEAN sebesar policy framework untuk memfasilitasi
komprehensif akan mendatangkan US$ 9.16 miliar, dan trade facilitation kerjasama kedua negara dalam rangka
peningkatan perdagangan dan akan meningkatkan PDB ASEAN memaksimalisasi pertumbuhan yang
keuntungan ekonomi yang lebih sebesar US$ 27.33 miliar (1.11%). akan tercipta dari adanya ASEAN -
signifikan untuk kedua pihak, selain itu Seperti halnya ASEAN, PDB Kanada Kanada FTA.
juga berpotensi untuk meningkatkan akan meningkat sebesar US$ 0.69
hubungan ekonomi yang lebih dekat miliar (0.04%) melalui eliminasi tarif, Namun, feasibility study tidak
antara kedua pihak. Bahkan dalam US$ 1.31 miliar (0.07%) melalui serta merta sejalan dengan fakta
perhitungan trade complementary penurunan jumlah NTMs dan US$ perjanjian perdagangan bebas
index antara Indonesia dan Kanada 2.99 miliar (0.17%) melalui trade p a d a s a a t d i i m p l e m e n t a s i k a n.
didapat nilai sebesar 59,9 yang facilitation. Seper ti halnya pada perjanjian
berarti kedua negara memiliki tingkat perdagangan bebas antara Indonesia
complementar y trade yang cukup Hasil dari studi ini merekomendasikan dengan Jepang (Indonesia-Japan
tinggi. Artinya, perdagangan kedua bahwa integrasi ekonomi antara Economic Partnership Agreement),
negara tidak berkompetisi pada ASEAN dan Kanada hendaknya di mana pertumbuhan industri pasca
produk yang sama, namun saling dilakukan secara lebih dalam dan implementasi perjanjian belum sesuai
melengkapi. beyond trade in goods liberalization dengan harapan. (tom)

Disamping itu, hasil dari analisa


economic modelling yang dilakukan
oleh Office of the Chief Economist
Canada menunjukan bahwa perjanjian
perdagangan bebas antara ASEAN
dan Kanada akan memberikan
pengaruh positif pada perdagangan
dan pertumbuhan PDB kedua pihak.
PDB ASEAN diperkirakan akan
meningkat dengan penambahan nilai
sebesar US$ 2,76 miliar (0,04%)
jika dilakukan liberalisasi hanya
di bidang perdagangan, dan akan
meningkat sebesar US$ 3,58 miliar
(0,05%) jika dilakukan liberalisasi di
bidang perdagangan barang, jasa dan
investasi. Sedangkan PDB Kanada
akan meningkat sebesar US$ 1,16
miliar jika liberalisasi hanya dilakukan

21
Akses
Pasar

Lirik Potensi Indonesia-Inggris

Pasca Brexit
22
Lirik Potensi Indonesia-Inggris Pasca Brexit

Peristiwa “British Exit” atau dikenal dengan Brexit memang sekilas tak berdampak signifikan
terhadap perekonomian Indonesia. Namun dibalik itu bisa menjadi celah bagi kedua negara untuk
mengembangkan ekonominya melalui pemanfaatan kerjasama ekonomi bilateral, salah satunya yaitu
meningkatan akses pasar Indonesia ke Inggris, yang mana Inggris merupakan mitra dagang ke-4
terbesar bagi Indonesia dari negara-negara Eropa dengan total nilai perdagangan sebesar US$ 2,48
miliar pada tahun 2016, disamping peluang kerjasama lainnya seperti cooperation & capacity building
serta peningkatan investasi. Seperti apa peluang kedua negara, berikut adalah ulasannya.

ada tanggal 26 Juni 2016, lebih dari 30 juta pemilih memberikan ekonominya melalui pemanfaatan
Inggris memutuskan suara. Sampai dengan saat ini, proses kerjasama ekonomi bilateral untuk
untuk keluar dari Uni keluarnya Inggris dari Uni Eropa masih meningkatan akses pasar.
E r o p a . Ke j a d i a n i n i terus berlangsung. Uni Eropa (UE) dan
disebut dengan istilah Inggris telah mencapai kesepakatan Kinerja Perdagangan
“brexit”. Brexit merupakan transisi Brexit atau keputusan Inggris
sebuah wacana dimana untuk keluar dari keanggotaan UE akan Inggris merupakan mitra dagang
Inggris menyatakan ditandatangani oleh para pemimpin KTT ke-4 terbesar bagi Indonesia dari
akan meninggalkan/keluar dari Uni Uni Eropa. Diperkirakan proses tersebut negara-negara Eropa dengan total
Eropa atau tidak sehingga diadakan akan selesai pada tahun 2019. nilai perdagangan sebesar US$ 2,48
pengambilan suara (referendum) yang miliar pada tahun 2016. Angka
dilakukan oleh warga Negara Inggris Sementara itu, bagaimana Indonesia tersebut berkontribusi sebesar 9,85%
dan 18 warga Negara commonwealth. menyikapi hal tersebut? Keluarnya dari total perdagangan ke Uni Eropa.
Hasil referendum memutuskan Inggris Inggris dari Uni Eropa diperkirakan Total perdagangan tersebut terdiri dari
Raya keluar dari Uni Eropa. Suara tidak memberikan dampak yang ekspor sebesar US$ 1,59 milyar dan
yang memilih keluar menang dengan signifikan terhadap perekonomian impor sebesar US$ 893 juta. Surplus
52% dibanding 48% suara tetap Indonesia. Kendati demikian, Indonesia sebesar US$ 697 juta. Ekspor produk
dalam Uni Eropa. Tingkat partisipasi dan Inggris sama-sama memiliki industri menyumbang sebesar US$
pemilih mencapai 71,8% dengan potensi besar untuk mengembangkan 1,46 milyar (91,95% dari total ekspor).

23
Akses
Pasar
Sementara itu, impor didominasi oleh
Perbandingan Profil Negara Indonesia-Inggris produk industri sebesar US$ 791 juta
(88,55% dari total impor). Ekspor
produk industri andalan adalah produk-
produk Hasil Hutan dan Perkebunan,
1,904,569 km2
Luas Wilayah
243,610 km2 Tekstil dan Aneka, Elektronika dan
Alat Transportasi Darat. Sementara itu,
produk-produk yang diimpor terdiri dari
produk Logam, Maritim, dan Kimia.
260,580,739 (Juli 2017 est.) 65,648,100
Jumlah Penduduk
Peluang Investasi

Investasi Inggris ke dunia mencapai £


$1.011 trillion (2017 est.) $2.565 trillion (2017 est.)
GDP (Official Exchange Rate) 50,3 milyar. Di wilayah Asia, negara-
negara yang merupakan tujuan
utama investasi Inggris antara lain:
$12,400 (2017 est.) $43,600 (2017 est.) Hongkong, Cina, India, Jepang dan
GDP Per Capita (PPP) Indonesia. Sektor yang dituju sebagian
besar di bidang Financial services,
Professional, scientific & technical
5.4% (2017 est.) 4.4% (2017 est.) services. Khusus investasi ke Jepang,
Tingkat Pengangguran
Inggris juga melakukan investasi di
sektor Metal and machinery products.

$157.8 billion (2017 est.) $436.5 billion (2017 est.) Sementara itu, pada tahun 2016, Inggris
Ekspor ke Dunia
menempati urutan ke-8 sebagai investor
asing yang menanamkan modalnya di
Indonesia dengan nilai investasi sekitar
Mineral fuels, animal or vegetable USD 270 juta. Adapun sebagian besar
fats (includes palm oil), electrical Komoditas Ekspor Utama Manufactured goods, fuels,
machinery, rubber, machinery and chemicals; food, beverages, tobacco Investasi Inggris tersebut terdapat pada
mechanical appliance parts sektor Tanaman dan Perkebunan (US$
146,7 juta dan 41 proyek), Industri
Makanan (US$ 42 juta dan 36 proyek),
China 11.6%, US 11.2%, US 14.8%, Germany 10.7%,
Japan 11.1%, Singapore 7.8%, Negara Tujuan Ekspor France 6.4%, Netherlands 6.2%, Industri Karet, Barang dari karet dan
India 7%, Malaysia 4.9%, Ireland 5.6%, Switzerland 4.6%, Plastik (US$ 21,7 juta dan 9 proyek),
South Korea 4.8% (2016) China 4.4% (2016)
dan Industri Kimia Dasar, Barang Kimia
dan Farmasi (US$ 13,3 juta dan 25
$142.3 billion (2017 est.) $602.5 billion (2017 est.) proyek). Diharapkan, peningkatan
Impor dari Dunia
investasi terjadi melalui kerjasama
perdagangan bilateral, khususnya
untuk investasi di sektor yang belum
Mineral fuels, boilers, machinery,
Komoditas Impor Utama Manufactured goods, machinery, ditanamkan Inggris ke Indonesia seperti
and mechanical parts, electric
machinery, iron and steel, foodstuffs
fuels; foodstuffs sektor Metal and machinery products.

Kerjasama Kedua Negara


China 22.9%, Singapore 10.8%, Germany 13.6%, US 9.3%,
Japan 9.6%, Thailand 6.4%, Negara Asal Impor China 9.2%, Netherlands 7.4%,
US 5.4%, Malaysia 5.4%, France 5.2%, Belgium 4.9%, Pasca keluar dari Uni Eropa, Inggris
South Korea 5% (2016) Switzerland 4.5% (2016) berencana akan membangun
hubungan kerjasama terutama di

24
Lirik Potensi Indonesia-Inggris Pasca Brexit

Perbandingan Kerjasama
Perdagangan Bilateral Antara
Indonesia dengan Uni Eropa

Ongoing

Indonesia Uni Eropa

Australia

China
bidang perdagangan dengan berbagai AANZ FTA) dan Pakistan (Indonesia-
negara dalam rangka menghilangkan Pakistan FTA).
hambatan perdagangan dan
meningkatkan kinerja perdagangan Saat ini Direktorat Akses Pasar
dengan negara mitra. Selama ini, Industri Internasional, Ditjen KPAII,
belum ada kerjasama FTA Inggris Kementerian Perindustrian sedang India
dengan negara mitra secara bilateral, melakukan kajian mengenai potensi
kerjasama yang sudah terjalin masih kerjasama bilateral antara Indonesia
dalam kerangka Uni Eropa dengan dan Inggris. Tujuan yang ingin dicapai
negara mitra. Uni Eropa sudah dalam kajian tersebut adalah untuk
menjalin hubungan kerjasama di mengetahui potensi kerjasama antara Jepang
bidang perdagangan (FTA) dengan Indonesia dan Inggris serta langkah
berbagai negara mitra diantaranya: strategis apa yang dapat dilakukan
Australia, Cina, India, Georgia, Jepang, dalam rangka mengoptimalkan
Korea Selatan, New Zealand, Pakistan hubungan bilateral tersebut agar
dan beberapa Negara Anggota Asean. Indonesia dapat memperoleh Korea Selatan
Uni Eropa juga melakukan kerjasama keuntungan lebih khususnya di
FTA dengan ASEAN. bidang perdagangan industri. Kajian
tersebut ditargetkan selesai pada
Sementara itu, Indonesia juga memiliki akhir tahun 2018. Diharapkan hasil
hubungan kerjasama dengan beberapa kajian ini dapat dijadikan bahan
New Zealand
negara yang sama dengan negara per timbangan bagi pemerintah
mitra Uni Eropa, antara lain: Australia dalam menentukan langkah strategis
(IA-CEPA), Cina (melalui ASEAN- dalam menyikapi keluarnya Inggris
Hongkong, China FTA), India (India- dari Uni Eropa (Brexit) dan dalam
Indonesia CECA), Jepang (IJEPA), upaya menjalin hubungan kemitraan
Korea Selatan (Indonesia- Republic secara bilateral antara Indonesia dan Pakistan
of Korea FTA), New Zealand (melalui Inggris. (ulf/ark)

25
Akses
SDI & PI
Peran teknologi Prospek Kolaborasi Indonesia-Iran melalui

Teknologi
dalam memajukan
perekonomian
khususnya di sektor
industri dirasa penting.
Teknologi Nano
dalam hal ini dapat

Nano
mempercepat proses
transisi dari resource-
based economy menuju
knowledge-based
economy.

eski pencapaian konsumen maupun pelaku industri Iran dalam hal ini merupakan salah
sains teknologi nano sehingga pasar produk berbasis satu Negara yang sangat maju (No. 4
di Indonesia sangat teknologi nano juga masih kecil. dunia setelah China, Amerika Serikat
baik, implementasi Selain itu, standar atau regulasi terkait dan India) dalam bidang produksi ilmu
teknologi nano dibutuhkan sebagai infrastruktur utama pengetahuan untuk kategori teknologi
pada skala industri/ pendukung pengembangan teknologi nano di dunia, dimana Iran telah
komersial masih nano untuk skala industri. Tanpa memiliki 461 jenis produk Teknologi
menjadi tantangan. standar yang berlaku (misal mengacu Nano yang diekspor ke lebih dari 30
Terbatasnya informasi mengenai ISO/TC 229), akan sulit mendorong Negara. Saat ini, Iran memiliki lebih
teknologi nano berakibat kurangnya berkembangnya perusahaan maupun dari 200 Perusahaan yang memiliki
public awareness baik di tingkat produk berbasis nano. kemampuan di bidang Teknologi Nano.

26
Prospek Kolaborasi Indonesia-Iran melalui Teknologi Nano

Iran yang telah memberikan perhatian INIC, Dr. Reza Asadifard; diharapkan gagal, 50% porsi pembiayaan sisanya
khusus pada pengembangan teknologi dapat menjadi awal penjajakan akan di-cover pemerintah.
nano tersebut bahkan menempatkan Iran kerjasama di bidang teknologi nano.
Nanotechnology Initiative Council (INIC) Selanjutnya, business matching yang
berada langsung di bawah Presiden Iran. Salah satu hal yang perlu digarisbawahi dilaksanakan setelah talkshow tersebut
dalam talkshow tersebut bahwa diikuti oleh 12 (dua belas) perusahaan
Pengembangan teknologi nano di komersialisasi hasil riset teknologi nano teknologi nano Iran di bidang pertanian,
Iran dilakukan secara bertahap sejak harus mampu menjawab kebutuhan automobile, medicine & health, tekstil,
tahun 2006. Pada sepuluh tahun pengguna. Keterlibatan pengguna dan pendidikan serta ± 77 peserta
pertama, Iran memfokuskan diri menjadi penting di sini karena pelaku business matching Indonesia yang
pada pengembangan infrastruktur, industri sebagai pengguna dan periset berasal dari perusahaan, akademisi
public awareness, sumber daya mempunyai sudut pandang yang berbeda. diharapkan menjadi awal terbentuknya
manusia, serta teknologi. Untuk saat Untuk menyamakan sudut pandang kolaborasi antara perusahaan Iran dan
ini, Iran fokus pada industrialisasi, antara keduanya, dapat dilakukan Indonesia dalam mengaplikasikan
komersialisasi, pemasaran dan pengumpulan data kebutuhan industri teknologi nano di sektor industri.
kolaborasi internasional. Iran juga yang diikuti dengan matchmaking project
telah memiliki standar dan regulasi antara industri dengan lembaga riset Pada tahun 2018 direncanakan akan
yang juga didukung kuatnya public sehingga hasil riset nantinya berpeluang dilaksanakan matchmaking serupa yang
awareness sejak tingkat pendidikan besar untuk dikomersialisasikan. Iran lebih memfokuskan kepada industri
menengah (sebagai dasar penyiapan dalam hal ini, mengadakan nano sebagai berikut: 1) industri polymer
sumber daya manusia teknologi nano). challenge competition dimana proposal dan compound; 2) coating automotive;
terbaik (dari universitas) dalam kompetisi 3) industri textile; 4) pharmaceutical;
Dilatarbelakangi hal tersebut serta berkesempatan untuk di-support industri. dan 5) clean water sanitary. Dengan
menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden pertemuan matchmaking ke-2 ini
RI ke Iran pada 13-14 Desember 216, Lebih lanjut, penerapan teknologi baru diharapkan tercipta kolaborasi dengan
kunjungan Menko Bidang Perekonomian untuk industri memiliki resiko kegagalan. asosiasi/perusahaan di-5 sektor di atas.
ke Tehran pada 26-27 Februari 2017 dan Pada contoh Iran, resiko ini dibagi antara
pertemuan antara Menteri Perindustrian pemerintah dengan perusahaan startup Setelah pelaksanaan business
dengan delegasi INIC pada 11 April teknologi melalui skema proyek kecil matchmaking, apabila terdapat
2017, Ditjen. KPAII telah memfasilitasi kustomisasi teknologi (untuk teknologi perusahaan yang tertarik maka pihak
pelaksanaan “The Prospect of Indonesia- yang sudah diuji dan siap segera Iran melalui Iran Nanotechnology
Iran Nanotechnology Collaboration: diterapkan di industri) dimana jika proyek Initiative Council akan mengagendakan
Talkshow & Business Matchmaking kustomisasi berhasil maka perusahaan kunjungan site visit ke perusahaan
pada 29 Agustus tahun lalu. startup harus menambahkan 50% porsi berbasis Nanotechnology yang terdapat
pembiayaan proyek, sebaliknya jika di Iran. (art)
Dengan menampilkan beberapa
pembicara yang mendalami teknologi
nano, baik yang berasal dari Indonesia
dan Iran seperti: Kepala Pusat Inovasi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Dr. Nurul Taufiqu Rochman; Kepala
Badan Pengembangan dan Penelitian
Industri Kementerian Perindustrian,
Dr. Ngakan Timur Antara; Staff Ahli
Menteri Riset dan Teknologi DIKTI
Bidang Infrastruktur, Hari Purwanto;
Ketua KADIN Komite Timur Tengah Ditjen. KPAII telah memfasilitasi pelaksanaan “The Prospect of Indonesia-Iran Nanotechnology Collaboration: Talkshow &
& OKI, Rudy Rajab; dan Director of Business Matchmaking pada 29 Agustus tahun lalu. Dalam kesempatan itu, dilaksanakan business matching yang diikuti
oleh 12 perusahaan teknologi nano asal Iran di bidang pertanian, automobile, medicine & health, tekstil, dan pendidikan.
Industry & Marketing Working Group

27
Akses
SDI & PI
KERJASAMA INDONESIA-TIMOR LESTE:

Pengembangan SDM,
Standardisasi dan Sertifikasi

Pertemuan Bilateral antara Kemenperin dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RDTL pada tanggal 2 April 2018 di Dili, RDTL

Kemenperin memiliki komitmen untuk mengimplementasikan program-program kerjasama antar


kedua negara. Yang terbaru, Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste
(RDTL) tengah merancang kerjasama dalam bidang standardisasi, sertifikasi dan pengembangan
SDM. Potensi kerjasama ini terus dibahas dalam forum-forum resmi di Dili dan Jakarta.

unjungan kerja ke (RDTL) pada tanggal 4 Mei 2016 Kunjungan di Dili diawali dengan
Dili, Timor Leste yang di Jakarta. Kunjungan ini sekaligus pertemuan yang dibuka dan dipimpin
dilaksanakan pada menindaklanjuti inisiasi kerjasama oleh Menteri Perdagangan dan
tanggal 1-7 April 2018 mengenai pengembangan Sumber Daya Perindustrian Republik Demokratik
merupakan tindak lanjut Manusia (SDM), standardisasi dan T i m o r L e s t e , M r. A n t o n i o d a
penandatanganan MoU sertifikasi produk, untuk mendukung Conceicao. Dalam sambutannya,
kerjasama teknik penerapan standar di Timor Leste Beliau menyampaikan apresiasi
di bidang industri yang diusulkan oleh Direktur Jenderal yang tinggi atas komitmen
antara Kementerian Perindustrian RI Industri dan Koperasi MCI RDTL, Mr. Kementerian Perindustrian dalam
dengan The Ministry of Commerce, Antonio da Costa, pada saat pertemuan mengimplementasikan program-
Industry and Environment (MCIE), dengan Ditjen KPAII pada 12 Maret program kerjasama antara Kementerian
Republik Demokratik Timor Leste 2018 di Jakarta. Perindustrian RI dan Kementerian

28
Kerjasama Indonesia-Timor Leste: Pengembangan SDM, Standardisasi dan Sertifikasi

Kerjasama ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadi awal


dari saling pengakuan / keberterimaan sertifikat (mutual
recognition) terhadap pemberlakukan standar kedua negara.

Perdagangan dan Perindustrian RDTL. untuk mendukung penerapan standar pendampingan penerapan standar
Pelaksanaan program dan kegiatan di Timor Leste. secara bertahap dimulai dengan
kerjasama tersebut merupakan penyusunan izin edar produk,
bagian dari dukungan dan komitmen Dalam rangkaian kunjungan tersebut, peningkatan kapasitas SDM melalui
Pemerintah RI kepada negara selatan- Wakil Menteri Industri dan Perdagangan pelatihan/pendidikan, penyusunan
selatan khususnya Timor Leste, baik Timor Leste, Mr. Jacinto Barros Gusmao dokumen standar, pembangunan
yang dilakukan dalam skema bilateral menyampaikan harapan dukungan laboratorium, dan pembangunan
maupun melalui skema triangular Pe m e r i n t a h I n d o n e s i a m e l a l u i lembaga sertifikasi.
dengan kantor perwakilan JICA Timor kerjasama alih ilmu pengetahuan dan
Leste. teknologi serta peningkatan kapasitas Rencana kerjasama ini akan
guna meningkatkan kompetensi SDM dituangkan dalam konsep Technical
Saat ini pemerintah RDTL terus di bidang standardisasi dan sertifikasi. Implementation Arrangement (TIA)
melakukan upaya untuk pengembangan antara Kementerian Perindustrian
SDM khususnya di bidang industri. Potensi Kerjasama dengan RI dan Kementerian Perdagangan
Dalam mencapai tujuan dimaksud, Timor-Leste dan Perindustrian RDTL. Kerjasama
RDTL berkeinginan untuk mengajukan ini pada akhirnya diharapkan dapat
beberapa program kerjasama Dalam rangka me nciptakan skema menjadi awal dari saling pengakuan
diantaranya: i) spatial planning untuk penerapan standardisasi dan sertifikasi / keberterimaan sertifikat (mutual
pengembangan kawasan industri di Timor Leste, Kemenperin akan recognition) terhadap pemberlakukan
terpadu; ii) pengembangan Institute melaksanakan rencana kerjasama standar kedua negara. (asd)
Quality Timor Leste (IQTL) sebagai
cikal bakal badan standardisasi
nasional Timor Leste yang diharapkan
dapat dikembangkan untuk
melindungi konsumen Timor Leste; iii)
Pengembangan Central Logistic Timor
Leste dan iv) pengembangan kapasitas
SDM yang relevan dengan program
pembangunan di Timor Leste.

Selanjutnya, ditemukan beberapa


hal yang dapat mendukung tindak
lanjut kerjasama Indonesia dan
Timor Leste, antara lain belum
dilakukannya perumusan standar;
belum dilakukannya pengujian
dan sertifikasi terhadap barang-
barang produk impor; belum adanya
pengawasan atas barang beredar;
belum tersedianya laboratorium yang
terakreditasi; sumber daya manusia Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Investasi, Tony T.H. Sinambela, menerima kunjungan Direktur
Jenderal Industri dan Koperasi RDTL, Antonio da Costa di Gedung Kementerian Perindustrian pada 12 Maret 2018.
yang kompeten; dan lembaga sertifikasi

29
Akses
SDI & PI

Genjot
Ekspor
Industri
Kemenperin Buat Program
Pendampingan Ekspor

30
Genjot Ekspor Industri, Kemenperin Buat Program Pendampingan Ekspor

Penyelenggaraan Workshop bekerjasama dengan CBI Belanda

Sejak September 2015, Pemerintah dibawah kepemimpinan


Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan berbagai paket
kebijakan dengan fokus pada dukungan terhadap industrialisasi
terutama industri yang berorientasi ekspor. Terkait dengan hal
tersebut, diperlukan tindakan yang konkrit untuk menfasilitasi
dan mendorong industri nasional khususnya industri kecil dan
menengah untuk dapat meningkatkan Akses Produk Manufaktur
ke Pasar Global. Untuk keberhasilan rencana tersebut,
Kementerian Perindustrian c.q Ditjen KPAII membuat program
pendampingan ekspor (export coaching program) yang dilakukan
baik secara mandiri maupun menggandeng berbagai lembaga/
mitra internasional.

elalui Program dalam berbagai pameran internasional


pendampingan maupun trade missions (selling/ buying
e k s p o r, p e l a k u missions). Seluruh rangkaian kegiatan
industri difasilitasi tersebut bertujuan agar para pelaku
dan dipersiapkan industri mampu menembus pasar luar
untuk dapat akses negeri dan/atau meningkatkan nilai
ke pasar global ekspornya setelah mengikuti program.
yang diawali dengan
penyusunan Audit/ Export Marketing “Pelatihan dan pendampingan
Plan, pengembangan kapasitas bisnis merupakan bagian persiapan yang
dan expor t development hingga mutlak dibutuhkan pelaku industri.
market entry melalui keikutsertaan Sehingga aktivitas market entr y

31
Akses
SDI & PI
industri di negara tujuan ekspor (supply
Export Coaching Program chain). Lebih lanjut, kesepakatan
yang dibuat dengan mitra asing juga
1 2 3 bertujuan untuk keberlangsungan
program/ sustainability yang dilakukan
Audit/ Export Bisnis/ Export Market Entry melalui transfer knowledge dan
Marketing Plan Development program capacity building bagi
Bagi Pelaku industri yang Setelah penyusunan Pada tahapan ini aparatur/ institusi pemerintah terkait
terpilih, Kemenperin EMP, perusahaan perusahaan didorong yang mendukung program tersebut.
akan melakukan audit akan didukung untuk melakukan kontak
terkait produksi, daya melakukan berbagai dengan mitra bisnis
saing internasional, dan perbaikan terkait dengan potensial sesuai dengan Online Platform untuk
manajemen ekspor. pengembangan bisnis channels yang telah mendukung Program
dan juga terkait dengan dipetakan (supply chain). menembus Pasar Internasional
Kemudian perusahaan ekspor termasuk dalam Kontak bisnis ini dicapai
akan dibimbing untuk ini pengetahuan pasar. dengan presentasi kolektif
menyusun sebuah Export di trade fair atau event Dalam rangka untuk mendukung
Marketing Plan (EMP). match making lainnya. program tersebut, Ditjen KPAII
dengan dukungan dari CBI Belanda,
Kemenperin juga menyediakan situs
http://pameranln.kemenperin.go.id.
dalam rangka ekspor yang dilakukan pengembangan Akses Pasar Global Pengembangan platform ini bertujuan
lewat keikutsertaan dalam pameran, (dan juga Rantai Suplai Global) bagi agar agar para pelaku industri nasional
bisa lebih memberikan hasil yang industri Indonesia dapat terbuka lebih mendapatkan berbagai informasi
optimal,” papar Tony T.H Sinambela, luas. Terkait dengan hal tersebut, Ditjen terkait program pengembangan akses
Direktur Akses Sumber Daya Industri KPAII melalui Dit ASDIPI melakukan pasar global khususnya pameran luar
dan Promosi Internasional (ASDIPI). berbagai bentuk kerjasama dengan negeri yang tedapat di Kementerian
berbagai lembaga/ mitra internasional Perindustrian.
Kolaborasi dengan Lembaga antara lain: CBI Netherlands, Swiss
Internasional Import Promotion Program (SIPPO), “Selain agenda pameran internasional
dan Import Promotion Desk (IPD) yang dikoordinasikan oleh Kemenperin,
Langkah-langkah untuk mendorong German. di situs ini juga terdapat informasi
akses produk dan jasa manufaktur ke tentang sejumlah pelaksanaan
pasar global serta pengintegrasiannya Peranan lembaga institusi di manca pelatihan teknis yang dibutuhkan
dalam rantai suplai global akan semakin negara menjadi penting dikarenakan pelaku industri,” - Direktur Jenderal
meningkat efektifitasannya apabila secara umum lembaga tersebut Ketahanan dan Pengembangan Akses
berkolaborasi dengan lembaga/ mitra memiliki pengetahuan yang mendalam Industri Internasional (KPAII), I Gusti
asing di luar negeri sehingga potensi terkait pasar dan keterhubungan dengan Putu Suryawirawan.

Berbagai Kegiatan Workshop terkait Home Decoration yang didukung dengan Tenaga Ahli dari dalam dan luar negeri.

32
Genjot Ekspor Industri, Kemenperin Buat Program Pendampingan Ekspor

Sumber Daya Industri dan Promosi


Internasional, Tony T.H Sinambela.

Keberadaan situs ini sesuai dengan


rekomendasi Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) agar dapat
mensosialisaikan rencana pameran LN
dan sebagai bentuk dari implementasi
dari Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 04 Tahun 2016 tentang
Pameran Luar Negeri di Lingkungan
Kementerian Perindustrian.

Walaupun skala program belum terlalu


besar, namun diyakini dapat turut
Kerjasama Ditjen KPAII Kemenperin dengan CBI Kementerian Luar Negeri Belanda 2013-2017 merupakan salah
menyumbang kinerja ekspor produk
satu success story dari program kerjasama yang dikembangkan dalam rangka peningkatan ekspor. industri. Kemenperin mencatat, ekspor
industri pengolahan nonmigas tahun
2017 sebesar USD125 miliar atau naik
Ditjen KPAII meyakini bahwa partisipasi “ Tar get negara tujuan dengan 13,94 persen dibandingkan tahun 2016
dalam kegiatan pameran internasional spesifikasi jenis produk pun beragam, sekitar USD109,7 miliar. Ekspor industri
dapat menjadi jembatan strategis bagi di antaranya untuk tahun ini seperti pengolahan nonmigas ini memberikan
pelaku industri nasional. Pameran SIAL Paris Food Innovation Exhibition- kontribusi tertinggi hingga 76 persen
internasional tidak hanya sebagai France, dan Farnborough International dari total ekspor nasional tahun 2017
sarana untuk memperkenalkan produk Airshow di UK,” - Direktur Akses yang mencapai USD168,73 miliar. (tri)
dan jasa, tetapi juga untuk mengetahui
riset pasar dan tren teknologi terkini.
Selain tentunya sebagai ajang
kompetisi dari para pelaku industri dan
memperluas jejaring kerja untuk kerja
sama industri pada tingkat bisnis.

Lebih lanjut, selain informasi kegiatan,


platform ini menyajikan pula informasi
pasar yang bermanfaat, seperti gambaran
persyaratan di negara tujuan ekspor yang
harus dipenuhi, jalur distribusi, dan trend
yang berkembang saat ini.

Selama tahun 2017, Kemenperin


telah memfasilitasi keikutsertaan
para pelaku industri nasional di 16
pameran di luar negeri. Tahun 2018
ini, direncanakan keikutsertaan dalam
12 pameran di luar negeri dengan
dukungan yang besar dari unit-unit
di lingkungan Kemenperin dan juga
perwakilan Kementerian Perindustrian
Melalui platform online, para pelaku industri yang berminat dapat mendaftar langsung kegiatan pameran di luar negeri.
di luar negeri.

33
Koordinasi

PELATIHAN INTERNAL DITJEN KPAII:

Tingkatkan Kompetensi
Manajerial dan Komunikasi

Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 menyatakan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara
(ASN) berhak mengikuti kewajiban 20 (dua puluh) jam program pelatihan dan pengembangan
kompetensi per tahun, Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri
Internasional (Ditjen KPAII) Kementerian Perindustrian menyelenggarakan In-house Training
bertema ‘Scale-up Your Supervisory Skill’ guna meningkatkan kompetensi pegawai khususnya
kemampuan manajerial dan komunikasi efektif.

inerja suatu organisasi pengetahuan, keterampilan dan sikap penyelenggaraan In-house Training
tidak terlepas dari dari SDM itu sendiri dalam mewujudkan bertema ‘Scale-up Your Supervisory
peran Sumber Daya kinerja yang baik dari suatu organisasi. Skill’ pada 27-29 Maret 2018 di
Manusia (SDM) yang Dalam rangka peningkatan kompetensi Bogor, Jawa Barat.
memiliki kompetensi. SDM aparatur negara, khususnya di
Kompetensi ini tercermin Ditjen KPAII dalam hal manajerial dan Sekretaris Ditjen KPAII, Restu Yuni
dari tiga aspek, yaitu komunikasi, Ditjen KPAII memprakarsai Widayati, menyampaikan bahwa

34
Pelatihan Internal Ditjen KPAII: Tingkatkan Kompetensi Manajerial dan Komunikasi

pelatihan kompetensi SDM aparatur 3) Sifat empati, yaitu kemampuan (socializer/promotor) yang
diharapkan dapat diaplikasikan ke untuk memposisikan diri pada cenderung informal, kreatif, dan
dalam aktivitas kerja pegawai sehari- kondisi orang lain saat menghadapi menghidupkan suasana.
hari. Selain melatih kemampuan konflik atau masalah;
manajerial dan komunikasi, 6) S t r e s s m a n a g e m e n t , y a i t u
pelatihan ini juga bertujuan untuk 4) K e m a m p u a n m e m b e r i k a n kemampuan mengelola tekanan
mengembangkan jiwa kepemimpinan feedback dengan benar, yaitu yang berasal dari konflik atau
pegawai. mampu dengan tepat memberikan kesenjangan antara ekspektasi
tanggapan, masukan, dan dan realita, atas tuntutan kerja
Dalam pelatihan tersebut, Ibu komentar (baik masukan yang maupun masalah pribadi yang
Ferlita Sari, M.Si, Psikolog, ACC dan bersifat positif atau kritik berlarut-larut. Cara mengelola
Angesty Putri, M.Psi, Psikolog, selaku membangun), serta tidak tingkat tekanan ini dapat
instruktur pelatihan menyampaikan menghakimi karakter seseorang. ditempuh dengan dua cara, yaitu:
bahwa seorang pemimpin harus meredakan kondisi emosi yang
memiliki karakteristik sebagai 5) Dapat mengenali tipe kepribadian tidak stabil yang ditimbulkan dari
berikut: dirinya sendiri dan mampu tekanan, dan dilanjutkan dengan
memahami tipe kepribadian menyelesaikan sumber masalah
1) Internal locus of control, artinya lawan bicaranya. Dalam hal penyebab tekanan.
seorang pemimpin harus memiliki ini, pemapar menjelaskan
pusat kendali diri yang berasal adanya empat tipe kepribadian, Pasca terselenggaranya pelatihan ini,
dari internal dirinya sendiri dalam yaitu: 1) Tipe kepribadian SDM aparatur di lingkungan KPAII
menghadapi dan menyikapi Pemikir (thinker/analyzer) yang diharapkan akan memiliki kemampuan
masalah dan konflik; cenderung formal, analis, dan yang baik untuk mengelola diri sendiri,
perfeksionis; 2) tipe kepribadian pekerjaan, dan hubungan dengan
2) Can do attitude, artinya seorang Pengendali (director/controller) sesama pegawai. Sebagai tindak
pemimpin harus memiliki yang cenderung formal, efisien, lanjut dan merespon masukan dari
keyakinan dan sifat optimis dan dominan; 3) tipe kepribadian peserta pelatihan, Ditjen KPAII akan
bahwa segala sesuatu yang baik Penunjang (relater/suppor ter) menyelenggarakan pelatihan Stress
pasti dapat dilakukan dan akan yang cenderung informal, setia, Management dan Public Speaking
selalu ada cara yang tepat untuk kooperatif, dan penuh perasaan; pada pertengahan dan kuartal akhir
merealisasikannya; dan 4) tipe kepribadian Pendorong 2018. (amr/rez/dee)

Para peserta In-house Training Ditjen KPAII saat berfoto bersama usai kegiatan.

35
Opini

Penempatan
yang diberikan Prussia kepada negara-negara sekutunya untuk
menyelesaikan konflik di wilayahnya. Sementara di Indonesia,
bantuan luar negeri pertama dikenal pada masa Politik Balas

Tenaga Ahli
Budi atau Politik Etis yang dipelopori oleh C. Th. Van Deventer
pada 1901 yang terangkum dalam program irigasi, imigrasi,
dan edukasi kepada penduduk pribumi.

Asing dan Diklat Meninjau dari teori hubungan internasional, teori bantuan
luar negeri pun terbagi ke dalam dua mahzab, yaitu realis
dan liberalis. Di satu sisi, mahzab realis yang dipelopori oleh

Luar Negeri:
Morgenthau secara gamblang memandang bantuan luar negeri
sebagai alat kebijakan suatu negara guna mencapai kepentingan
nasionalnya. Bantuan luar negeri, yang baru secara massive

Seberapa
menjamur pascaPerang Dunia II, semata-mata merupakan
senjata para pemenang Perang Dunia II dalam menunjukkan
kekuatan di antara mereka. Dalam hal ini tujuan pemberian
bantuan luar negeri lebih ditujukan sebagai cara the great

Efektifkah? power nations untuk memperbesar kesempatan aliansinya di


negara-negara dunia ketiga untuk berpihak pada kubu negara
adidaya tertentu.

Sementara di sisi lain, bertolak belakang dengan pandangan


mahzab realis yang menolak tujuan bantuan luar negeri sebagai
Bantuan Luar Negeri dalam bentuk capacity ‘cara untuk melakukan pembangunan’, mahzab liberalis tetap
building di lingkungan Kementerian mempertahankan nilai luhur, ide, dan moral kemanusiaan
sebagai tujuan kebijakan bantuan luar negeri kepada negara
Perindustrian berupa penempatan tenaga ahli dunia ketiga. Lumsdaine, tokoh teori liberalisme, mengatakan
serta pemberian pendidikan dan pelatihan bahwa ide-ide kemanusiaan dan karakteristik nilai dari dunia
barat (sebagai donor) menjadi basis kerjasama internasional dan
sumber daya industri kerap menarik perhatian. komitmen yang lebih tinggi terhadap perjuangan pengentasan
Bantuan luar negeri bisa saja efektif dan kemiskinan. Oleh karena itu, bantuan luar negeri memiliki
berdampak pada peningkatan kemampuan filosofi yang melampaui kepentingan negara pendonor itu
sendiri. Pandangan liberalis menekankan bahwa bantuan luar
sumber daya industri, namun tidak jarang negeri bukan hanya menawarkan peran dan nilai yang lebih
pula bantuan luar negeri tersebut justru penting, namun juga menciptakan harapan akan suksesnya
proses pembangunan di negara penerima.
membawa pepesan kosong belaka bahkan
menjadi beban bagi satuan kerja penerima. Bantuan Luar Negeri di Kemenperin
Pada artikel ini kami akan mengulas efektivitas Terlepas dari berbagai teori yang melatarbelakanginya, berbagai
pemanfaatan bantuan luar negeri, khususnya bentuk bantuan luar negeri telah dimanfaatkan oleh Kementerian
penempatan tenaga ahli asing dan diklat luar Perindustrian sejak dahulu. Bahkan penanganan bantuan luar
negeri yang semula hanya menjadi bagian Biro Perencanaan
negeri, berdasarkan wawancara para penerima di bawah Sekretariat Jenderal, berkembang untuk ditangani
bantuan di beberapa satuan kerja di bawah oleh unit setingkat eselon II di Pusat Administrasi Kerjasama
Industri Internasional. Saat ini penanganan bantuan luar negeri
lingkungan Kementerian Perindustrian. ditangani oleh unit setingkat eselon I yaitu Direktorat Jenderal
Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional.

antuan luar negeri atau foreign aid merupakan Dari berbagai bentuk bantuan luar negeri yang diterima
kegiatan mengalihkan sumber daya dari suatu oleh Kementerian Perindustrian, bentuk penempatan tenaga
negara ke negara lain. Bantuan luar negeri dapat ahli dan penerimaan diklat sumber daya aparatur industri
diberikan secara langsung oleh negara tertentu, merupakan bentuk bantuan yang jumlahnya paling signifikan
atau melalui organisasi internasional yang apabila dibandingkan dengan bentuk penerimaan peralatan
berperan sebagai pengelola dana internasional. (equipment assistance) yang menunjang proses industri.
Dilihat dari sejarahnya, bantuan luar negeri telah Signifikan di sini diartikan ke dalam bentuk tingginya jumlah
diselenggarakan sejak abad ke-18 (sebelum penerima manfaat yang difasilitasi serta keajegan dalam
Perang Dunia II) yaitu berupa bantuan militer penerimaan bantuan tersebut.

36
Penempatan Tenaga Ahli Asing dan Diklat Luar Negeri: Seberapa Efektifkah?

mitra sehingga penempatan tenaga ahli dilakukan secara ad-


hoc dalam rangka menunjang proyek kerjasama dimaksud.
Penempatan tenaga ahli pada skema ini biasanya bercirikan
dari singkatnya durasi penempatan tenaga ahli yang sifatnya
hanya mengikuti pelaksanaan proyek hingga tercapainya tujuan
proyek. Biasanya penempatan tenaga ahli hanya ditujukan
untuk memberikan in-house training pada sesi tertentu atau
sekadar penempatan untuk tujuan pengenalan dan pelatihan
instalasi bantuan peralatan. Tenaga ahli berbasis proyek ini
ditempatkan dengan variasi masa tinggal 2 minggu hingga 3
bulan Negara mitra yang kerap memberikan bantuan seperti
ini antara lain Jerman via Center for International Migration
and Development (CIM) dan Deutsche Gesselschaft fur
International Zusammenarbeit (GIZ), Jepang via New Energy
Technology Development Organization (NEDO), Belanda
via Centre for the Promotion of Imports (CBI), serta Swiss
via Swisscontact dalam kerangka kerjasama Swiss Import
Promotion Programme (SIPPO).

Diklat LN
Kiri-kanan: Kabag Hukum dan Kerjasama Setditjen KPAII Ibu Wiwi Widarsih,
Pejabat Fungsional Politeknik ATI Padang Ibu Maryam, Kepala Subbag Umum dan
Keuangan ATI Padang Ibu Maria Isfus, dan Kasubbag Hukum Ibu Sindy Fathan Untuk pemanfaatan bantuan luar negeri berupa pendidikan
setelah sesi wawancara pemanfaatan bantuan luar negeri dengan fokus pemanfaatan dan pelatihan luar negeri, Bagian Hukum dan Kerjasama,
diklat luar negeri di ATI Padang pada tanggal 14 Februari 2018. Sekretariat Ditjen KPAII mencatat pada tahun 2015 terdapat
103 penawaran pelatihan dari negara mitra dengan total
pendaftar program sebanyak 98 orang, sementara untuk
Tenaga Ahli Asing program pendidikan bergelar terdapat 20 program pendidikan
dengan tingkat penerimaan sebanyak 13 orang sumber
Dalam hal penempatan tenaga ahli asing misalnya, Bagian daya aparatur negara. Tren ini terus mengalami penurunan
Hukum dan Kerjasama, Sekretariat Ditjen KPAII mencatat pada khususnya pada jumlah penawaran yang ada. Pada tahun
kurun waktu 2015-2017 terdapat 12 orang tenaga ahli asing 2016, penawaran pelatihan hanya berjumlah 50 penawaran
yang telah difasilitasi dalam pengurusan administrasinya. Tenaga- dengan total pendaftar program sebanyak 80 calon peserta.
tenaga ahli ini sebagian besar berasal dari Jepang, sedangkan Sementara untuk program pendidikan di tahun 2016
Republik Korea dan Jerman mengikuti di belakangnya. hanya terdapat tujuh penawaran pendidikan dengan tingkat
penerimaan dengan jumlah yang sama. Pada tahun 2017
Tenaga ahli asing biasanya ditempatkan melalui dua jenis jumlah penawaran menurun hampir tiga kali lipat lebih kecil
skema kerjasama. Pertama, penempatan tenaga ahli asing dibanding tahun 2015, yaitu sebanyak 34 program pelatihan
yang ditempatkan berdasarkan program rutin dari negara dengan total pendaftar program sebanyak 72 orang, sementara
mitra. Program rutin ini merupakan program yang setiap
tahun senantiasa ditawarkan oleh negara mitra, baik untuk
penempatan tenaga ahli untuk masa penempatan jangka
panjang maupun tenaga ahli jangka pendek. Satuan kerja
penerima bantuan tidak perlu memiliki proyek atau program
kegiatan khusus untuk mengundang atau meminta penempatan
tenaga ahli dimaksud. Namun, penempatan tenaga ahli ini
dilakukan sepenuhnya untuk menunjang program yang telah
ada atau telah direncanakan sebagai bagian dari tugas dan
fungsi utama satuan kerja penerima. Negara mitra yang kerap
memberikan bantuan seperti ini adalah Jepang via Japan
International Cooperation Agency (JICA) melalui program long-
term expert dan silver expert. Selain itu, ada pula bantuan
Republik Korea via the National IT Industry Promotion Agency
(NIPA) melalui program World Friends Advisors.

Kedua, adanya penempatan tenaga ahli asing yang dilakukan Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang Ibu Prima Yudha Hayati didampingi
berdasarkan proyek tertentu. Berbeda dengan skema oleh Kasubbag Tata Usaha Baristand Industri Padang Bapak Dindin Syafruddin saat
menerima kunjungan tim Going Globally pada sesi wawancana pemanfaatan bantuan
kerjasama sebelumnya, pada jenis ini satuan kerja penerima luar negeri di Baristand Industri Padang pada tanggal 13 Februari 2018.
harus memiliki proyek kerjasama tertentu dengan negara

37
Opini

kurangnya sosialisasi atas bagan alir prosedur standar


operasional (standard operational procedure/SOP) pengajuan.
Namun tidak banyak yang memberikan input terkait manfaat
yang dirasakan oleh unit satuan kerja penerima bantuan.
Biasanya dalam kertas kuesioner, pertanyaan terkait manfaat
BLN ditanggapi dengan jawaban normatif yang pada dasarnya
dirasakan memuaskan bagi para penerima manfaat.

Namun jangan berpuas diri, melalui interview kami dengan


beberapa satuan kerja penerima penempatan tenaga ahli
rupanya justru tidak sedikit dirasakan sebaliknya.

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta BBKB


merupakan salah satu balai besar yang pernah menerima
Pejabat Fungsional Balai Riset dan Standarisasi Industri Padang Ibu Salmariza S.Y, penempatan bantuan silver expert di bawah skema kerjasama
Kepala Sub bagian Hukum Setdijen KPAII Ibu Sindy Fathan, Kepala Balai Riset dan JICA. Pada tahun 2010-2011, JICA menempatkan Asakawa
Standardisasi Industri Padang Ibu Prima Yudha Hayati, Kepala Bagian Hukum dan Masako seorang tenaga ahli desain batu perhiasan. Tidak sama
Kerjasama Setditjen KPAII Ibu Wiwi Widarsih, dan Pejabat Fungsional Balai Riset dan
Standarisasi Industri Padang Ibu Firdausni pada kunjungan wawancara pemanfaatan dengan tenaga-tenaga ahli lainnya yang pernah ditempatkan di
bantuan luar negeri di Baristand Industri Padang pada tanggal 13 Februari 2018. BBKB, Masako kerap terkendala dalam berkomunikasi dengan
para sumber daya aparatur BBKB, terlebih lagi ketika harus
berkomunikasi dengan para pelaku industri lokal yang kurang
penawaran pendidikan bergelar hanya sebanyak enam program menguasai bahasa inggris. Kendala Masako ini khususnya
pendidikan dengan tingkat penerimaan lima orang saja. terletak pada kekurangannya menguasai bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar. Selain itu, pelaksanaan program
Untuk program pelatihan singkat tanpa gelar, negara mitra kegiatan kerap mengalami perubahan dari hal-hal yang telah
yang secara konsisten memberikan penawaran adalah China disepakati dengan BBKB sebagai user, akibat kendala teknis
dan Jepang melalui program diklat JICA. Selain itu, tidak di lapangan. Sebelum penempatan Masako, silver expert JICA
sedikit pula diklat yang ditawarkan langsung (tanpa melalui yang ditempatkan di BBKB dirasakan jauh lebih bermanfaat,
mekanisme Sekretariat Negara/Kementerian Perindustrian) khususnya pada alih ilmu pengetahuan dan teknik sasiko pada
oleh institusi internasional setiap tahunnya, seperti dari Asian kerajinan tekstil. Berbeda dengan Masako, expert sebelumnya
Productivity Organization dan Fujitsu Scholarship. aktif menghadirkan kolega dari Jepang untuk menyelenggarakan
proyek bersama di BBKB.
Sementara untuk jenjang pendidikan bergelar, bantuan luar
negeri kerap ditawarkan oleh negara mitra yang merupakan Kurang efektifnya penempatan tenaga ahli juga dirasakan
negara-negara maju seperti Australia melalui Australia Awards Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta yang
Scholarship, Eropa melalui Erasmus Mundus, Jerman melalui memanfaatkan bantuan silver expert JICA pada tahun 2012-
program DAAD, Inggris melalui Chevening, Amerika Serikat 2013. JICA menempatkan Inoue Tsuyoshi seorang tenaga ahli
melalui program Fulbright, Jepang baik melalui jalur beasiswa di bidang teknologi plastik. Sangat disayangkan, kemampuan
mandiri universitas maupun yang bekerja sama dengan ahli tidak sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan BBKKP.
Bappenas, serta Republik Korea melalui KOICA maupun jalur
beasiswa mandiri universitas.

Efektifkah?
Menyoal efektivitas kedua jenis bantuan luar negeri ini di
Kemenperin, tentunya sangat banyak indikator yang digunakan
untuk menilainya. Namun demikian, Bagian Hukum dan
Kerjasama Setditjen KPAII berupaya mengevaluasi dan
menghimpun masukan melalui survei yang dilakukan melalui
kuesioner dan interview langsung dengan para penerima
manfaat.

Melalui metode kuesioner pada akhir tahun 2017, banyak


tanggapan positif dari para penerima bantuan khususnya
di balai-balai besar di bawah lingkungan Kementerian Kasubbag Tata Usaha Baristand Industri Padang Bapak Dindin Syafruddin didampingi
Perindustrian atas kedua jenis bantuan tersebut. Beberapa oleh Pejabat Fungsional Peneliti Bapak Sofyan saat menerima kunjungan tim Going
input yang menjadi catatan antara lain adalah kurangnya Globally pada sesi wawancana pemanfaatan bantuan luar negeri di Baristand Industri
Padang pada tanggal 13 Februari 2018.
informasi atas progress pencalonan peserta diklat, serta

38
Penempatan Tenaga Ahli Asing dan Diklat Luar Negeri: Seberapa Efektifkah?

mengakibatkan adanya tugas tambahan bagi unit satuan kerja


untuk senantiasa memberikan pendampingan bagi tenaga ahli
dimaksud.

Untuk itu, review secara berkala atas para tenaga ahli oleh unit
satuan kerja pengguna mendesak untuk dilakukan. Kesempatan
unit satuan kerja untuk memberikan evaluasi pada dasarnya
dapat dilakukan setiap tahun ketika hendak mengajukan Surat
Penugasan atau Surat Perpanjangan Penugasan Tenaga Ahli.
Kejujuran unit satuan kerja dalam menyusun laporan evaluasi
manfaat tenaga ahli ini tentunya menjadi faktor penentu
pengukuran efektivitas bantuan tenaga ahli dimaksud.

Terlepas dari pengalaman kurang efektifnya penempatan


tenaga ahli, demand unit satuan kerja di bawah Kemenperin
atas tenaga ahli asing ini tetaplah tinggi. Beberapa negara
maju seperti Jepang dan Republik Korea memang memiliki
Sesi interview pengalaman pemanfaaatan silver expert di BBKKP dengan Kepala
Bidang Sarana Riset dan Standardisasi Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Badan keunggulan sumber daya manusia di berbagai bidang industri.
Penelitian dan Pengembangan Industri. Namun kita tentunya harus lebih selektif dan rinci saat
mengajukan kompetensi tenaga ahli dimaksud. Harapannya,
pengalaman serupa tidak akan terulang lagi ke depan.
Tahun itu, BBKKP berkeinginan untuk memanfaatkan tenaga
ahli yang memiliki kemampuan dalam pengembangan Lain bentuk bantuan, lain pula tingkat efektivitas
litbangnya hilir plastik. Namun, Inoue merupakan ahli di pemanfaatannnya. Apabila pengalaman beberapa satuan kerja di
bidang pengoptimalan sistem produksi plastik (production line bawah Kementerian Perindustrian untuk penempatan tenaga ahli
optimized product). Akibatnya, tenaga ahli dimaksud kurang beberapa dirasa kurang efektif, pemanfaatan pendidikan bergelar
termanfaatkan dengan baik. dan pelatihan non-gelar dari negara mitra justru sebaliknya.
Peminat peserta pendidikan bergelar dan pelatihan non-gelar
Hampir serupa dengan yang dialami BBKKP Yogyakarta, Balai tidak pernah surut peminat. Namun, tingkat penerimaan
Riset dan Standardisasi Padang juga mengalami perbedaan tentunya dibatasi oleh alokasi yang diberikan negara mitra.
kebutuhan unit satuan kerja dengan keahlian tenaga ahli yang
ditempatkan. Tahun 2013-2016 NIPA Korea menempatkan Bicara tingkat efektivitas diklat, seyogyanya dapat dilihat dari
Yoo Choon Cheol tenaga ahli bidang teknologi pangan. dua aspek yaitu internal dan eksternal diklat itu sendiri. Aspek
Penempatan Yoo Choon Cheol sebenarnya merupakan situasi internal yaitu aspek yang digunakan untuk mengukur efektivitas
yang kurang lazim terjadi. Ketidakcocokkan kompetensi tenaga berdasarkan faktor dari dalam diri peserta itu sendiri. Apakah
ahli dengan bidang yang dibutuhkan oleh satuan unit kerja peserta diklat merupakan peserta ideal sesuai dengan sasaran
sebenarnya sudah terdeteksi sejak curriculum vitae tenaga yang dituju dalam diklat? Apakah peserta diklat aktif dan serius
ahli tersebut diterima oleh unit fasilitator bantuan luar negeri mengikuti program diklat? Apakah peserta diklat memiliki
(Sekretariat Ditjen KPAII). Meski telah disampaikan kepada ilmu-ilmu dasar yang terkait dengan bidang diklat yang akan
pihak NIPA, namun NIPA menginginkan agar penempatan
tenaga ahli tetap dapat dilaksanakan terlebih dahulu sesuai
dengan bidding kontrak yang dilakukan di Korea. “Keahlian
yang bersangkutan lebih kepada permesinan peralatan
pengolah makanan, bukan kepada riset teknologi pangan.
Selain itu yang bersangkutan juga mengatakan bahan pangan
penelitian yang digunakan di Korea jauh berbeda dengan yang
di Indonesia,” ujar Kepala Baristand Padang Ibu Prima Yudha
Hayati. Tidak hanya ketidaksesuaian pada kompetensi, tenaga
ahli yang bersangkutan juga sulit untuk berkomunikasi dengan
pegawai setempat. Karena tidak dapat termanfaatkan dengan
baik, tenaga ahli yang bersangkutan pun hanya ‘menyibukkan
diri’ dengan memperbaiki peralatan-peralatan yang sudah lama
tidak terpakai.

Menilik ketiga contoh kasus di atas, tentunya tingkat efektivitas


penempatan tenaga ahli bisa dikatakan jauh dari sempurna,
khususnya ketika penempatan tenaga ahli, yang alih alih Sesi interview dengan para pemanfaat diklat LN dan silver expert di BBKB, Yogyakarta
tanggal 22 Februari 2018.
menunjang pencapaian tugas dan fungsi satuan kerja justru

39
Opini

pelatihan sebanyak 263 program dengan tingkat kesesuaian


materi dengan bidang industri hanya kurang dari 20 persennya.

Tidak efektifnya diklat Pemerintah China antara lain dialami


oleh Pejabat Fungsional Peneliti BBKB Yogyakarta I Made Arya
Utamaningrat yang pernah mengikuti pelatihan pembuatan
perhiasan di China pada tahun 2015 selama tiga bulan.
Muatan materi pelatihan selain kurang padat, namun
disampaikan pada durasi yang terlampau lama. Selain itu,
materi yang disampaikan tidak sesuai dengan guidelines yang
diinformasikan sejak awal oleh pihak penyelenggara. “Banyak
materi inti yang justru jadi tidak tersampaikan,” ujarnya kritis.

Bahkan, beberapa peserta mengalami pengalaman lucu


terkait inefektivitas diklat Pemerintah China. Kepala Seksi
Pemasaran Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung Bapak Ferry
Guswandi kala itu mengikuti pelatihan bordir di China yang
pelaksanaannya jauh dari bayangan. Ia mengharapkan untuk
memperoleh pelatihan teknologi mesin bordir atau setidaknya
pelatihan desain bordir. Namun demikian, ketika menjalankan
pelatihan berminggu-minggu, materi pelatihan hanya berupa
teknik dan praktek membordir kain. “Itu dilakukan setiap hari,
tidak peduli para peserta pelatihan merupakan laki laki dari
Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan negara-negara berkembang
lainnya, baik pejabat tinggi, peneliti, pelaku industri, semua
Endah Oktaviani, pegawai Balai Besar Tekstil Bandung yang cukup rutin memanfaatkan dipukul rata. Sampai ketika pulang dari sana, kami rasanya
tawaran program diklat LN. terus ingin menisik,” ujarnya penuh geli.

Berbeda peruntungannya ketika ia mengikuti pelatihan bertema


diterimanya? Apakah peserta diklat memiliki bidang pekerjaan Branding and Marketing of Products Utilizing Local Resources
yang sesuai dengan materi bidang diklat dimaksud? Idealnya pada tahun 2017 di Jepang. Pelatihan JICA ini tidak hanya
penerima pendidikan dan pelatihan yang memiliki bidang difasilitasi secara memadai oleh penyelenggara, namun secara
pekerjaan sesuai dengan materi pendidikan dan pelatihan substansi materi diklat juga lebih bermuatan. Pelatihan tidak
akan memiliki tingkat efektivitas yang paling tinggi. Tujuannya, hanya dilakukan dalam teori belajar mengajar di dalam kelas
seluruh materi yang dibekali dalam pelatihan dapat langsung saja, namun juga melalui kunjungan ke industri kecil dan
diimplementasikan dalam pekerjaannya sehari-hari. menengah. Selain Bapak Ferry, pegawai BBT Bandung yang
aktif memanfaatkan penawaran diklat adalah, Fungsional
Di samping itu, tingkat efektivitas diklat juga dapat dipengaruhi Perekayasa Bidang Pengembangan Jasa Teknik, Ibu Endah
oleh aspek eksternal, yaitu aspek-aspek yang berada di luar Oktaviani yang pada tahun 2017 mengikuti diklat di Republik
si pemanfaat diklat itu sendiri. Aspek ini antara lain berupa Korea via Korea International Cooperation Agency (KOICA)
kualitas materi yang diberikan, penyaji materi/narasumber dengan tema Training on Developing Instructors’ Competency
atau pelatih, dan lokasi serta durasi penyelenggaraan diklat. of Textile Technology Training Institutes. Sesuai dengan materi
Setiap penawaran tidak selalu disertai dengan kualitas yang diharapkannya, pelatihan ini menitikberakan keahlian
materi diklat yang menarik atau sesuai dengan harapan dalam menyusun kurikulum terkait teknologi tekstil.
calon peserta. Pelatihan dari Pemerintah China misalnya,
merupakan pelatihan yang paling sering ditawarkan dengan Di BBKKP Yogyakarta, Kepala Bagian Tata Usaha Ibu Siti Rohmatul
jumlah penawaran yang mencengangkan. “Di awal tahun, Umah merupakan pegawai paling aktif yang berpartisipasi dalam
China secara rutin menyampaikan penawaran pelatihan secara memanfaatkan diklat. Bahkan ia aktif mencari penawaran secara
gelonggongan tanpa menyeleksi persyaratan minimal calon mandiri yang ditawarkan secara independen oleh organisasi-
peserta dan kesesuaian bidang kerja dengan materi pelatihan. organisasi internasional. Melalui program-program ini, ia
Bahkan, pernah ada di tahun 2015, China menawarkan ke berkesempatan berdialog langsung dengan Presiden Amerika
Kemenperin pelatihan akrobatik (sirkus) dan pelatihan teh Serikat saat itu, Barrack Obama. Berdasarkan pengalamannya
(cara menyeduh teh, upacara meminum teh, sejarah teh, mengikuti diklat di berbagai negara, Ibu Umah membandingkan
dan cara penyimpanan teh) dengan masing-masing pelatihan antara pelatihan yang diselenggarakan di Republik Korea dan
berdurasi satu hingga tiga bulan,” tutur staf Bagian Hukum Jepang. Apabila di Jepang pemberian materi secara ketat diseleksi
dan Kerjasama, Setditjen KPAII, Ibu Saida Rahmawati yang menyesuaikan dengan latar belakang pendaftar dan bidang
bertindak sebagai admin pencalonan peserta diklat. Tahun kerjanya, maka di pelatihan di Korea bersifat jauh lebih terbuka
2016, lanjut Saida, Pemerintah China menawarkan total dan loose terkait materi diklatnya.

40
Penempatan Tenaga Ahli Asing dan Diklat Luar Negeri: Seberapa Efektifkah?

Jadi, cukup efektifkah pemanfaatan diklat luar negeri di Fungsional Politeknik ATI Padang Ibu Maryam yang mengikuti
Kemenperin? Hanya diri masing-masing penerima diklat yang Training Course for Women on Productivity Tools and
dapat menjawabnya. Tentunya, ketika banyak materi yang Techniques for Improving Productivity of Micro and Small
dapat ‘dibawa pulang’ dan diterapkan untuk membuat lebih Agrofood-processing Business yang diselenggarakan oleh
efektifnya kinerja di masing-masing satuan kerja, tentunya Asian Productivity Organization (APO) di India timbul ketika
diklat akan efektif bermanfaat. pengurusan administrasi pencalonan, pengajuan paspor dan
visa, serta izin perjalanan dinas pegawai negeri sipil ke luar
Lebih baik lagi, Kemenperin bisa lebih proaktif berinisiatif negeri. “Informasi terkait cara dan biaya pengurusan visa tidak
menjajaki program pelatihan tailor-made dengan berbagai secara jelas dipaparkan pihak penyelenggara, sehingga ketika
negara mitra dan lembaga donor sehingga materi yang diterima pengurusannya sedikit terkendala,” ujarnya.
benar-benar merepresentasi kebutuhan unit satuan kerja.
Selain itu, guna mendorong tingkat efektivitas pemanfaatan Kendala lain di beberapa unit satker di daerah adalah jalur
diklat luar negeri, Setditjen KPAII aktif menyelenggarakan persuratan yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit,
sesi knowledge sharing yang menyediakan platform para sementara calon peserta harus berpacu dengan waktu mengejar
penerima manfaat diklat untuk mendiseminasikan ilmu yang batas deadline yang tidak jarang hanya tersisa hitungan hari.
diperolehnya kepada sumber daya aparatur secara luas di Dalam rangka mendorong tingkat pemanfaatan tawaran diklat,
Kementerian Perindustrian. Setditjen KPAII telah secara aktif mendiseminasikan informasi
tawaran diklat luar negeri tidak hanya melalui fax, namun
Kendala Administrasi Diklat LN juga melalui intranet dan intrafax dengan harapan dapat lebih
mengefektikan jalur informasi di pusat maupun di daerah.
Terlepas dari pembahasan efektivitas pemanfaatan diklat, Bahkan saat ini, Setditjen KPAII tengah mengembangkan
di antara berbagai input wawancara dengan satuan kerja laman situs elektronik guna mempermudah pendaftaran secara
di daerah turut teridentifikasi kendala di lapangan terkait online yang menyediakan feedback progress pencalonan
pemanfaatan diklat. Pengalaman yang dialami oleh Pejabat peserta diklat. (dee/alx/equ)

TENAGA AHLI
Prosedur Penanganan

Unit Setditjen KPAII Perwakilan Kantor Pusat Setditjen KPAII Unit


Kerja/Instansi (Bagian HKS) Lembaga Donor Lembaga Donor (Bagian HKS) Kerja/Instansi

Penyampaian
Penerimaan, pengecekan - Survey - Rekrutmen Permohonan
Permohonan CV calon TA
dan Penyampaian berkas - Klarifikasi - CV calon TA Dokumen TA
ke unit kerja

Setditjen KPAII
(Bagian HKS)

Memproses permohonan
dokumen TA

Hal yang harus diperhatikan:


Kementerian Kementerian Luar Negeri Kemenaker
a. Identifikasi secara tepat POLRI
Sekretariat Negara (Dit. Konsuler) (Dit. TKA)
keahlian yang belum dapat
dimiliki oleh unit kerja
- Surat Penugasan
b. Perinci keahlian, persyaratan - Izin Tinggal
- Rekomendasi IMTA SKLD
- MERP
dan kualifikasi TA yang Izin tinggal
diminta
c. Sebutkan fasilitas yang dapat/
tidak dapat disediakan
Lembaga Donor/
d. Susunlah job description dan Unit Kerja
rencana kerja yang jelas
e. Sediakan rekan kerja/
Penempatan TA
pendamping di Unit Kerja/Instansi

41
Agenda
Kerja

Hidupkan Kembali
Peran UNIDO pada Kerjasama Selatan-Selatan
Setelah lama vakum program Kerjasama Selatan-Selatan (South-South Cooperation/KSS)
Indonesia-United Nations Industrial Development Organisation (UNIDO), Ditjen KPAII kembali
mendorong peran aktif UNIDO dalam mewujudkan program kegiatan KSS Indonesia-UNIDO.

erjasama Selatan- keanggotaannya pada UNIDO dalam program-program kegiatan kementerian


Selatan di Indonesia mencapai goal ke-17 pada Sustainable yang berorientasi pada pengembangan
telah dilaksanakan Development Goals (SDGs), yaitu KSS Indonesia-UNIDO.
sebelumnya melalui memperkuat implementasi dan
kerangka kerjasama revitalisasi kemitraan global untuk Pada tahun 2007 Kemenperin
triangular, Indonesia pembangunan berkelanjutan. telah menandatangani Nota Saling
sebagai negara middle Kesepahaman antara Kemenperin
income countr y yang Kementerian Perindustrian sebagai dengan UNIDO mengenai Promosi
juga merupakan negara anggota UNIDO focal point kerjasama industri dalam Kerjasama Selatan-Selatan. Ini kemudian
perlu untuk ikut serta menjalankan forum UNIDO telah aktif dalam ditindaklanjuti dengan penandatangan
kerjasama tersebut melalui pemanfaatan mengkampanyekan penyusunan Pengaturan Teknis antara Kemenperin

42
Hidupkan Kembali Peran UNIDO pada Kerjasama Selatan-Selatan

Kerjasama industri Selatan- di Wina, Austria, teknologi bio-degradable Daerah Kabupaten Tangerang, serta
plastic tersebut menyedot perhatian perwakilan UNIDO di Indonesia.
Selatan dalam kerangka
khusus dan minat para pengunjung yang
kerjasama Indonesia-UNIDO berasal dari berbagai negara anggota “Kerjasama industri Selatan-Selatan
bertujuan untuk meningkatkan UNIDO dan Lembaga Organisasi dalam kerangka kerjasama Indonesia-
hubungan ekonomi dan Internasional lainnya, termasuk Direktur UNIDO bertujuan untuk meningkatkan
Jenderal UNIDO Mr. Li Yong. hubungan ekonomi dan investasi
investasi di negara Selatan- di negara Selatan-Selatan yang
Selatan yang merupakan Program Teknologi Bio-Degradable merupakan negara anggota UNIDO.
negara anggota UNIDO. Plastic telah dikoordinasikan oleh Selain itu juga untuk mengoptimalkan
pihak-pihak terkait, antara lain: unit pemanfaatan kerjasama yang dibangun
teknis di Kementerian Perindustrian, antara Indonesia dengan UNIDO” di
dengan UNIDO mengenai Kerangka Badan Pengkajian dan Pengembangan sampaikan oleh Kepala Subdirektorat
Kerja Promosi Kerjasama pada Juli 2013 Teknologi, PT. Inter Aneka Lestari Kimia Fora Internasional II, Direktorat
yang direalisasikan dengan pembentukan (Enviplast), PT. Harapan Interaksi Akses Pasar Industri Internasional,
Sekretariat Kerjasama Selatan-Selatan Swadaya (Ecoplas), Asosiasi Pengusaha Kementerian Perindustrian.
yang berkantor di Lantai 16 Gedung Daur Ulang Plastik (APDUPI), dan
Kemenperin Jakarta. Asosiasi Daur Ulang Plastik (ADUPI). Langkah yang akan dilakukan oleh
Selain itu, Menteri Perindustrian Kementerian Perindustrian yaitu
Namun demikian, pasca terbentuknya bersama dengan Menteri Koordinator akan melakukan koordinasi dengan
Sekretariat Kerjasama Selatan-Selatan Bidang Kemaritiman melakukan Kementerian/Lembaga terkait untuk
Indonesia-UNIDO, belum terdapat kunjungan ke produsen bio-degradable membahas lebih lanjut mengenai
program kegiatan terkait KSS yang plastic (PT. Inter Aneka Lestari dan pengaturan teknis Kerjasama Industri
dilaksanakan. Peran UNIDO dalam PT. Harapan Interaksi Swadaya) pada Selatan-Selatan Indonesia-UNIDO dan
KSS yang telah lama non-aktif kembali tanggal 8 Mei 2017. Pada kunjungan akan berkoordinasi dengan UNIDO
dirangsang oleh Kemenperin melalui tersebut, turut hadir perwakilan dari terkait pengusulan program Teknologi
inisiatif pengusulan program kegiatan unit teknis Kementerian Perindustrian, Bio-Degradable Plastic sebagai pilot
dalam mengatasi masalah sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan project dalam kerjasama selatan-
plastik global. Hal ini disampaikan Kehutanan, perwakilan dari Pemerintah selatan Indonesia-UNIDO. (sar/dee)
D i r e k t u r A k s e s Pa s a r I n d u s t r i
Internasional pada penyelenggaraan
Workshop on Indonesia-UNIDO South-
Cassava-based Plastic Supply Chain [Simplified]
South Industrial Cooperation di Aston
Sentul Lake, Bogor pada 6 Maret 2018.
Phase 1
Dalam inisiatif ini, Kemenperin akan
mengajak pelaku industri plastik
ramah lingkungan di Indonesia untuk
memberikan pelatihan produksi plastik Disposable Biowaste Carrier Rigid Flexible
ramah lingkungan kepada negara selatan- Tableware Bags Bags Packaging Packaging
selatan dan anggota UNIDO. Tentunya Cassava Roots
dalam hal ini, pendanaan program Phase 3
pelatihan akan diserahkan kepada
UNIDO untuk dicarikan negara donor dari Phase 2
anggotanya yang berstatus negara maju. Bio-Degradable Technology

Inisiatif Kemenperin ini bukan tidak Cassava Starch Resin/Pellet


berdasar, pada expo perayaan 50 tahun
UNIDO tanggal 21-25 November 2016 Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh proses bio-degradable technology.

43
Agenda
Kerja

Ditjen KPAII Semakin atau kegiatan yang diselenggarakan


unit satker telah memiliki dampak

Akuntabel
secara langsung kepada masyarakat.
Oleh karena itu, guna menghasilkan
program dan kegiatan yang berorientasi
outcome tersebut, tentunya perlu
dilakukan perencanaan program dan
kegiatan secara teliti dan rinci, sinergi
penyelenggaraan kegiatan dengan unit
satker lain yang terkait, keseuaian
kegiatan dan program dengan regulasi
Memasuki tahun anggaran 2018, Direktorat Jenderal Ketahanan penunjang, serta keterlibatan yang
dan Pengembangan Akses Industri Internasional (Ditjen KPAII) menyeluruh dalam menyelenggarakan
berhasil membuktikan institusinya semakin akuntabel. Hal evaluasi kinerja.
ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil penilaian Sistem
Evaluasi SAKIP Tahun Anggaran
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) atas seluruh 2017 unit satker tingkat Eselon II
satuan kerja tingkat Eselon II di lingkungan Ditjen KPAII pada di lingkungan Ditjen KPAII kali ini
tahun anggaran 2017. dilakukan oleh Tim Penilai SAKIP
yang meliputi perwakilan dari Biro
Perencanaan dan Inspektorat Jenderal
AKIP merupakan Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kementerian Perindustrian.Terdapat
metode evaluasi internal Kinerja Instansi Pemerintah di lima aspek komponen penilaian,
Kementerian Perindustrian Lingkungan Kementerian Perindustrian, yang terdiri dari: Perencanaan Kinerja
atas akuntabilitas kinerja penilaian SAKIP ini mengintegrasikan dengan bobot nilai 35%; Pengukuran
unit satker pada level penilaian atas atas sistem perencanaan, Kinerja (20%); Pelaporan Kinerja
tertentu. Penilaian ini sistem penganggaran dan sistem (15%); Evaluasi Kinerja (10%); dan
menjadi sarana dalam pelaporan kinerja dari masing-masing Pencapaian Sasaran/ Kinerja (20%).
mengukur kinerja unit obyek penilaian.
satker serta sebagai sarana Berdasarkan penilaian Tim Penilaian
perbaikan dalam rangka mendorong Dalam penilaiannya, dokumen SAKIP SAKIP, Sekretariat Ditjen KPAII
performa kinerja dan akuntabilitas unit yang disusun oleh unit satker harus memperoleh penilaian paling tinggi
satuan kerja dimaksud. Mengacu pada berorientasi pada peningkatan kinerja dan dibandingkan dengan ketiga direktorat
Peraturan Menteri Perindustrian No. akuntabilitas unit yang bersifat outcome. setingkat eselon II lainnya di lingkungan
75/M-IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Hal ini dimaknai bahwa setiap program Ditjen KPAII, yaitu dengan total
penilaian 90,45. Direktorat Ketahanan
Industri (Dit KI) mengikuti erat di
Daftar Hasil Penilaian SAKIP Unit Satker Eselon II di Lingkungan Ditjen KPAII TA 2017
belakang dengan total nilai 88,52,
Pencapaian Total sementara Direktorat Akses Sumber
Perencanaan Pengukuran Pelaporan
No Unit Kerja
Kinerja Kinerja Kinerja
Sasaran (Bobot Kategori Daya Industri dan Promosi Internasional
Kinerja 100%)
(Dit ASDIPI) dan Direktorat Akses Pasar
1 Sekretariat Direktorat
Jenderal KPAII
33,63 18,64 13,71 15,42 90,45 AA Industri Internasional (Dit APII) berada
2 Direktorat Ketahanan
di urutan ketiga dan terakhir dengan
30,92 18,39 12,86 17,50 88,52 AA masing-masing nilai 85,38 dan 80,87.
Industri
3 Direktorat Akses
Sumber Daya Prestasi ini bukan merupakan angka
30,16 18,21 13,46 15,00 85,38 AA
Industri dan Promosi
Internasional
yang jatuh dari langit, namun ini
4 Direktorat Akses Pasar penilaian yang dilakukan secara fair
27,55 16,82 12,57 15,83 80,87 A and square atas upaya unit satker
Industri Internasional
*) Skala penilaian 100%
tingkat Eselon II di Ditjen KPAII dalam
**) Sumber data: Inspektorat Jenderal meningkatkan akuntabilitasnya.

44
Ditjen KPAII Semakin Akuntabel

Sebagai contoh, perbaikan yang paling Tabel Perbandingan Nilai SAKIP TA 2016 dan TA 2017
signifikan dilakukan dalam komponen
2016 2017 Peningkatan
perencanaan kinerja dan pencapaian No Unit Kerja
(%)
Nilai Kategori Nilai Kategori
sasaran kinerja sehingga kegiatan-
1 Sekretariat Direktorat Jenderal KPAII 79,54 A 90,45 AA 12,1
kegiatan Ditjen KPAII mudah terukur
2 Direktorat Ketahanan Industri 78,76 A 88,52 AA 11
dan feasible untuk dicapai. 3 Direktorat Akses Sumber Daya
77,04 A 85,38 AA 9,8
Industri dan Promosi Internasional
Pada Dit APII misalnya, perbaikan 4 Direktorat Akses Pasar Industri
60,16 CC 80,87 A 25,6
pada perencanaan kinerja antara lain Internasional
dilakukan dengan menyelaraskan *) Skala penilaian 100%
indikator maupun target kinerja yang **) Sumber data: Inspektorat Jenderal

ada dalam Renstra menjadi indikator


keberhasilan yang diperjanjikan Nilai SAKIP Eselon II di Lingkungan Ditjen KPAII
antara Dirjen KPAII dengan Direktur
APII. Dengan ditetapkannya indikator 100 90,45
88,52 85,38
kinerja dan targetnya pada awal tahun 90 79,54 80,87
78,76 77,04
anggaran dan dapat dicapai pada akhir 80
tahun, ini memberikan kontribusi 60,16
70
nilai yang tinggi bagi peningkatan
akuntabilitas kinerja secara kumulatif. 60
50
Meningkat signifikan 40
30
Meski total penilaian SAKIP dari 20
seluruh unit satker tingkat Eselon
10
II di lingkungan Kemenperin masih
belum dipublikasikan, namun Ditjen 0
Sekretariat Direktorat Direktorat Akses Sumber Direktorat Akses
KPAII boleh berbangga hati. Pasalnya, Direktorat Ketahanan Daya Industri dan Pasar Industri
peningkatan penilaian SAKIP unit Jenderal KPAII Industri Promosi Internasional Internasional
satker tingkat Eselon II di Ditjen KPAII 2016 2017
sangat signifikan apabila dibandingkan
dengan penilaian tahun sebelumnya.
Secara garis besar, keseluruh empat unit dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Pada unit satker Dit APII misalnya, satker tingkat Eselon II di Ditjen KPAII masing-masing secara berkala. Review
terjadi peningkatan nilai sebesar mengalami peningkatan penilaian yang ini salah satunya dilakukan terhadap
25,6% dari yang semula hanya signifikan. Dit APII dengan peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU). Setiap
60,17 menjadi 80,87. Peningkatan sebesar 25,6% diikuti dengan Setditjen unit satker tingkat Eselon II di Ditjen
ini terjadi paling besar pada komponen KPAII dengan peningkatan 12,1%; KPAII juga diharapkan untuk menyusun
penilaian perencanaan kinerja di mana Direktorat Ketahanan Industri dengan Rencana Aksi yang berisi penjabaran
direktorat ini mampu membuktikan 11% dan Direktorat ASDIPI dengan dari Perjanjian Kinerja. Dengan adanya
bahwa pada tahun berikutnya bahwa 9,8%. penjabaran tersebut, maka penilai akan
faktor perencanaan kinerja dapat mudah memahami target berserta
didorong hingga naik 39%, serta dapat Meski telah mengalami peningkatan capaian tri-wulannya melalui matriks-
mengkontribusikan penilaian terbesar dan semakin akuntabel, Ditjen KPAII matriks target kinerja. Terakhir, unit
dalam total nilai SAKIP TA 2017. tidak luput dari berbagai perbaikan satker tingkat Eselon II Ditjen KPAII juga
Peningkatan ini mampu mengeluarkan ke depan guna mendorong kinerja diharuskan melakukan evaluasi atas
Dit APII yang semula masuk ke dalam yang lebih baik dan akuntabel lagi. pencapaian kinerja yang diperjanjikan
kategori CC menjadi A. Sedangkan unit Beberapa hal yang menjadi catatan Tim dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan
satker tingkat Eselon II di Ditjen KPAII Penilai SAKIP antara lain keharusan dijabarkan dalam matriks rencana aksi.
hanya meningkat tipis dari kategori A unit satker tingkat Eselon II di Ditjen Proficiat, semoga kinerja Ditjen KPAII
menjadi AA. KPAII untuk melakukan review atas akan semakin prima! (dee/geo)

45
Ragam
Kegiatan
FGD: Dampak Pelarangan kelanjutan atas pertemuan sebelumnya revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
Penggunaan Biofuel di Uni Eropa pada perundingan intersesi IE-CEPA 55/2013 tentang Perubahan Peraturan
tanggal 10-12 Januari 2018 di Jakarta. Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/
Terhadap Industri Indonesia PER/4/2013 tentang Standar Nasional
Pertemuan membahas 12 isu runding Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib.
yaitu Trade in Goods (TIG); Trade in
Services (TIS); Investment; Cooperation Ketiga negara tersebut menekankan
and Capacity Building (CCB); Rules of kembali agar Indonesia mempertimbangkan
Origin and Trade Facilitation; Intellectual dan memperhatikan terkait kesamaan
Property Rights; Technical Barriers to metode pengambilan contoh dan
Trade; Sanitary and Phytosanitary; Trade pengujian untuk produk dalam negeri
Remedies; Government Procurement; dan impor dan meminta agar Indonesia
Trade and Sustainable Development; dan mempertimbangkan keberterimaan hasil
General Provision and Legal. pengujian berdasarkan skema MRA badan
akreditasi dalam forum ILAC/APLAC.
Direktorat Jenderal Ketahanan dan Perundingan Putaran Pertama IT CEPA
Pengembangan Akses Industri Internasional Rakor Ditjen KPAII TA 2018
(Ditjen KPAII) menyelenggarakan Focus
Group Discussion (FGD) Dampak
Pelarangan Penggunaan Biofuel Berbasis
Minyak Kelapa Sawit di Uni Eropa Terhadap
Industri Indonesia pada 29 Maret 2018
yang bertempat di Gedung Kemenperin,
Jakarta dengan menghadirkan narasumber
Tim Ekonomi Prof. Dr. Ina Primiana Syinar,
S.E., M.T.; Dr. Enny Sri Hartati; Mohammad
Faisal, Ph.D; dan Ahmad Heri Firdaus, M.Si.
Perundingan Putaran Pertama Indonesia-
Pa d a f o r u m F G D T i m E k o n o m i Tu r k e y C o m p r e h e n s i v e E c o n o m i c Pada tanggal 13-16 Maret 2018, Ditjen
menyelenggarakan 2 (dua) simulasi Par tnership Agr eement (IT CEPA) KPAII mengadakan Rapat Koordinasi
dampak pelarangan penggunaan biofuel diselenggarakan pada tanggal 8-9 Januari (Rakor) bertempat di JW Marriot Hotel
berbasis minyak kelapa sawit di UE 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Surabaya. Tujuan Rakor tersebut untuk
terhadap industri Indonesia. Simulasi Perundingan ini merupakan tindak lanjut memperkuat peran Ditjen KPAII sebagai one
pertama dilakukan dengan kondisi adanya atas penandatanganan Joint Ministerial stop service untuk meningkatkan ekspor
pelarangan crude palm oil (CPO) yang Statement antara Menteri Perdagangan dan menarik investasi. Rakor tersebut
berdampak pada penurunan ekspor CPO. Indonesia dan Menteri Ekonomi Turki pada dihadiri oleh para pejabat Eselon I hingga
Sedangkan simulasi kedua dilakukan 6 Juli 2017 di Ankara, Turki. IV di Ditjen KPAII dengan mengundang
dengan kondisi adanya dampak penurunan pembicara dari Bappenas, Sekretaris
ekspor CPO yang disertai dengan program Adapun isu-isu yang akan dinegosiasikan Jenderal Kemenperin, Staf Ahli Menperin
revitalisasi di sektor industri hilir CPO. yaitu 1) Trade in Goods (Market Access, Bidang Sumber Daya Industri, perwakilan
Rules, Trade Remedies, TBT, SPS); 2) RoO, Biro Hukum Kemenperin, dan akademisi.
Perundingan Putaran ke-14 IE-CEPA Custom Procedure and Trade Facilitation);
3) Legal Matters (Preamble, General Dari hasil Rakor tersebut, ada 3 fungsi yang
Provisions, Dispute Settlement, Institutional harus dilakukan Ditjen KPAII kedepannya,
Provisions and Final Provisions, Intellectual yaitu: fungsi ketahanan industri, fungsi
Property Rights); 4) E-Commerce; dan 5) akses pasar industri internasional, dan
Economic Cooperation. Adapun proses fungsi perwilayahan industri. Fungsi
perundingan bersifat incremental dan untuk ketahanan industri berkaitan dengan, antara
isu lainnya terkait dengan Investasi dan lain, harmonisasi kebijakan dan market
perdagangan Jasa akan dirundingkan pada intelligence. Fungsi akses pasar industri
saat kedua belak pihak sepakat. internasional berkaitan dengan, salah
satunya, promosi produk industri dalam
Pembahasan Aturan Wajib SNI negeri ke pasar internasional. Ditjen KPAII
Indonesia dan negara-negara yang diharapkan mampu mendorong pelaku
tergabung dalam EFTA (Swiss, Norwegia,
Mainan Anak di Forum Multilateral usaha dalam negeri untuk berinvestasi di
Islandia, dan Liechtenstein) telah negara mitra. Dengan begitu, pelaku usaha
melakukan Perundingan Comprehensive Dalam Sidang Reguler Komite Technical tersebut dapat menjadi agen untuk masuk
Economic Partnership Agreement (IE- Barriers to Trade (TBT) diselenggarakan di ke rantai global. Fungsi perwilayahan
CEPA) Putaran ke-14 pada tanggal WTO, Jenewa, tanggal 20-22 Maret 2018, industri berkaitan dengan pengembangan
26 Februari-2 Maret 2018 di Jenewa, UE, AS dan Jepang kembali meminta suatu wilayah secara keseluruhan untuk
Swiss. Perundingan tersebut merupakan klarifikasi perihal perkembangan proses mendukung suatu industri melalui

46
masuknya investasi. Konsep pengembangan elektronika (termasuk spare-part, desain, Potensi Tambahan akses Pasar produk
per wilayahan industri tidak hanya dan jasa engineering), makanan dan industri bagi Indonesia melalui AJCEP
membangun infratruktur di wilayah industri minuman serta pengelola kawasan industri mencapai US$ 570 Juta untuk produk
tertentu melainkan bagaimana wilayah di untuk menanamkan investasinya. katoda dan beberapa produk logam.
sekitarnya juga ikut berkembang.
Fo r u m i n i m e r u p a k a n s a l a h s a t u Senegal dan Guinea-Bissau Tertarik
RI-SWISS Jalin Kerjasama rangkaian kegiatan dalam program
Membeli Alutsista Buatan Indonesia
kerjasama “Improvement of International
Bidang Vokasi Competitiveness of Manufacturing
Industries” antara Kementerian
Perindustrian dengan Japan External Trade
Organization (JETRO)-Jepang pada tahun
2017. Selain forum tersebut, juga terdapat
beberapa kegiatan lain, yaitu: i) Policy
Discussion; ii) Research on the need of
Indonesian Industries towards improvement
of International competitiveness; dan iii)
Business matching event.
Pertemuan dengan Dubes RI LBBP-RI pada
Pe n a n d a t a n g a n a n M o U Te c h n i c a l Sosialisasi Implementasi AJCEP tanggal 19 Februari 2018 di ruang Rapat
Cooperation in Dual Vocational Education Papua, Ditjen KPAII dan didampingi oleh
and Training Development Through Direktur Ketahanan Industri, Direktur ASDIPI
Skill for Competitiveness Program (S4C beserta staf dan perwakilan Setditjen KPAII.
Program) antara Menteri Perindustrian RI
dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Dalam pertemuan ini Pemerintah Senegal dan
Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann Pemerintah Guinea-Bissau menyampaikan
diselenggarakan pada tanggal 25 Januari ketertarikannya untuk menjajaki kerjasama
2018 di sela-sela kegiatan World Economic industri pertahanan khususnya terkait
Forum (WEF) 2018 di Davos. pembelian alat utama sistem pertahanan
(Alutsista) yang diproduksi oleh industri
Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat pertahanan Indonesia.
melakukan kerjasama di bidang pendidikan
dan pelatihan vokasi, terutama terkait Direktorat Jenderal KPAII menyelenggarakan Ragam TPR Mesir ke-4
pengembangan sistem politeknik dan Sosialisasi Implementasi AJCEP pada Hari
akademi komunitas. (asd) Kamis, 19 Februari 2018 di Hotel Royal
Kuningan Jakarta. Sosialisasi tersebut
Peningkatan Investasi dihadiri oleh 51 peserta dari asosiasi
industri, direktorat pembina sektor, dan
melalui Kerangka Kerjasama kementerian/lembaga terkait.
Kemenperin-JETRO
ASEAN-Japan Comprehensive Economic
Partnership adalah kerjasama perdagangan
bebas antara 10 (sepuluh) negara ASEAN
(termasuk Indonesia) dengan Jepang. Setelah
melalui pembahasan teknis yang panjang Sidang Trade Policy Review (TPR) Mesir
sejak 2009, perjanjian yang diratifikasi ke-4 diselenggarakan di WTO, Jenewa,
oleh Indonesia melalui Peraturan Presiden Swiss pada tanggal 21-23 Februari
No. 50 Tahun 2009 tersebut akhirnya 2018 dengan dipimpin oleh Wakil Tetap
bisa diimplementasikan melalui Peraturan Kolombia untuk WTO Sidang Mr. Joan
Menteri Keuangan No. 10 Tahun 2018 yang Carlos Gonzalez. Pada kesempatan ini,
diterbitkan pada tanggal 15 Februari 2018. Wakil Tetap Republik Indonesia untuk WTO
Menteri Perindustrian menghadiri Indonesia Ibu Sondang Anggraeni berkesempatan
Investment & Business Forum (IIBF) pada Melalui AJCEP, industri di Indonesia menjadi discussant pada sidang dimaksud.
tanggal 17 Oktober 2017 di Tokyo dan 19 dapat menggunakan bahan baku, bahan Delegasi Republik Indonesia (Delri) terdiri
Oktober 2017 di Nagoya, Jepang. Dalam intermediate, ataupun komponen dari dari Sekretaris I PTRI Jenewa, Atase
forum tersebut, Menteri Perindustrian negara-negara ASEAN dalam proses Perdagangan RI untuk Jenewa, dan Delegasi
selain memaparkan program-program produksi dan hasil produksi tersebut dapat Kemenperin yang dipimpin oleh Kepala Seksi
deregulasi, pembangunan infrastruktur, diekspor ke Jepang dengan mendapatkan WTO dan Organisasi Komoditas, Direktorat
dan pengembangan digital ekonomi juga tarif preferensial AJCEP, hal yang tidak Akses Pasar Industri Internasional serta
mengajak kalangan industri Jepang yang diperoleh melalui Indonesia- Japan perwakilan Direktorat Ketahanan Industri
bergerak di sektor industri otomotif dan Economic Partnership Agreement (AJCEP). dan Sekretariat Ditjen KPAII. (dee)

47
Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Lt. 16, Jakarta Selatan - 12950
Telp. 021 5252225 Ext. 4073, Fax. 021 5252225
Email: kpaii@kemenperin.go.id | http://kii.kemenperin.go.id

Anda mungkin juga menyukai