Anda di halaman 1dari 10

D.

Pelaporan Perubahan dalam Kesatuan


Yang dimaksud dengan konsep kesatuan usaha ialah bahwa sebuah perusahaan yang
harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari
perusahaan-perusahaan lainnya.
Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa setiap kesatuan usaha harus membuat
akuntansi perusahaan yang terpisah. Hanya aktiva, hutang, dan ekuitas pemilik yang secara
khusus berhubungan dengan suatu usaha tertentu yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan
perusahaan tersebut. Walaupun demikian, haruslah dicatat bahwa dalam beberapa keadaan
investor atau pemilik perusahaan secara hukum bertanggungjawab atas hutang atau kerugian.
Kewajiban ini tergantung dari bentuk hukum perusahaannya. Pada saat ketika seorang individu
mempunyai lebih dari satu jenis bisnis yang tidak berhubungan, setiap bisnis harus diperlakukan
sebagai suatu kesatuan yang terpisah.
Konsep kesatuan usaha telah menetapkan harus dipandang terpisah dari perusahaan-
perusahaan lain. Seseorang yang memiliki dua buah perusahaan misalnya sebuah apotik dan
sebuah bengkel mobil hendaknya mengadakan catatan-catatan akuntansi tersendiri untuk
Perusahaan itu.
Suatu perubahan akuntansi yang terjadi pada laporan keuangan yang sebenarnya
merupakan laporan dari entitas berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan kembali laporan
keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna menunjukkan informasi keuangan
bagi entitas pelaporan yang baru selama semua periode.

Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:


1. menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan individual
2. mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan dimana
laporan keuangan konsolidasi disajikan
3. mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan
4. perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan
investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan, pemutusan,
pembelian atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis lainnya.
Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus
mengungkapkan sifat perubahan itu serta alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba
sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih, dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua
periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode
berikutnya.

Pelaporan koreksi kesalahan :


Kategori Akuntansi Jenis pelaporan Ulang
Pengakuan biaya Mencatat biaya pada periode atau dalam nilai
yang tidak tepat
Pengakuan pendapatan Perhitungan tidak tepat atas pendapatan.
Kategori ini mencakup pengakuan tidak tepat atas
pendapatan, pengakuan atas pendapatan yang
diragukan, atau sejumlah kesalahan pelaporan atas
pendapatan.
Misklasifikasi Misklasifikasi pos akuntansi yang signifikan
dalam neraca, laporan laba rugi atau laporan arus
kas. Mencakup pelaporan ulang akibat misklasifikasi
akun jangka pendek atau panjang atau akun yang
berpengaruh terhadap arus kas operasi.
Ekuitas-lain-lain Perhitungan tidak tepat atas EPS, saham
terbatas, waran, dan instrumen ekuitas lain.
Cadangan/Kontinjensi Kesalahan yang mencakup piutang usaha
utang tak tertagih, cadangan persediaan, penyisihan
untuk pajak penghasilan, kontinjensi dan rugi.
Aktiva berusia panjang Penurunan nilai aktiva properti, pabrik, dan
perlatan, goodwill, atau aktiva terkait lainnya.
Perpajakan Kesalahan yang mencakup koreksi atas
provisi pajak, penanganan tidak tepat atas kewajiban
pajak, dan pos-pos lain yang terkait pajak.
Ekuitas-laba komprehensif Penghitungan tidak tepat atas transaksi
lainnya ekuitas yang terkait laba komprehensif antara lain
pos mata uang asing, penyesuaian keajiban
miinimum atas pensiun, keuntungan dan kerugian
yang tidak diakui atas investasi tertentu dalam utang,
sekuritas ekuitas, dan derivatif.
Persediaan Penilaian biaya persediaan, isu kuantitas, dan
biaya penyesuian penjualan.
Ekuitas-opsi saham Perhitungan tidak tepat atas opsi saham
karyawan.
Lain-lain Semua pelaporan ulang yang tidak tercakup
dalam kategori diaats antara lain yang terkait
penghitungan tidak tepat atas akuisisi atau merger.

Ikhtisar Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan


 Perubahan prinsip akuntansi
Menggunakan pendekatan retrospektif dengan :
a) Menyatakan kembali laporan keuangan dn semua periode sebelumnya yang disajikan
b) Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba bersih dan
laba per saham dari semua periode sebelumnya yang disajikan
c) Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba ditahan
Jika penentuan efek periode lalu tidak praktis ( menggunakan perubahan ke pendekatan LIFO) :
a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya
b. Menggunakan persediaan awal dlam tahun di mana metode baru mulai digunakan sebagai
tahun dasar persediaan untuk semua perhitungan LIFO berikutnya
c. Mengungkapkan pengaruh dari perubahan pada tahun berjalan, dan alas an-alasan untuk
mengabaikan perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah pro-forma dari tahun sebelumnya.
 Perubahan estimasi akuntansi
Menggunakan pendekatan periode berjalan dan prospektif dengan :
a. Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dan masa dating dasar baru
b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan sebelumnya
c. Tidak melakukan penyesuaian atas saldo awal periode berjalan untuk tujuan catch-up dan
tidak melakukan penyajian pro-forma
 Perubahan dalam entitas pelaporan
Menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Menyatakan kembali laporan keuangan untuk semua periode sebelumnya yang disajikan
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap data laba bersih
dan laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan
 Perubahan karena kesalahan
Menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan
b. Menyatakan kembali saldo awal laba ditahan untuk periode
pertama yang disajikan apabila pengaruh kesalahan terjadi dalam periode sebelumnya
PELAPORAN KOREKSI KESALAHAN

Kesalahan tertentu, misalnya mengkasifikasikan neraca dalam laporan keuangan tidak


sesignifikan bagi investor dibanding kesalahan lain. Kesalahan signifikan akan menyebabkan
lebih saji atas aktiva atau laba. Namun para investor perlu mengetahui potensi pengaruh dari
semua kesalahan. Bahkan mengklasifikasikan yang “tidak berbahaya” dapat berpengaruh rasio
yang penting. Dan juga kesalahan tertentu dapat menandakan kelemahan dalam kendali internal
yang dapat memicu kesalahan lain yang lebih signifikan.

Berikut ini adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi :

1. Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidaka berlaku umum ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dasar pemikiran dari hal ini adalah bahwa periode sebelumnya telah disajikan
secara tidak benar. Contoh, perubahan dari akuntansi dasar kas atau pajak ke penghasilan dasar
akrual

2. Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya.


Contoh, penjumlahan kartu perhitungan persediaan yang salah dalam menentukan nilai
persediaan

3. Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan jujur.
Contoh, penggunaan tariff penyusutan yang secara jelas tidak realistis
4. Kelalaian, seperti kegagalan untuk megakrualkan atau menangguhkan beban atau
pendapatanntertentu di akhir periode

5. Penggunaan fakta yang tidak benar, seperti kegagalan untuk menggunakan nilai sisa
dalam menghitung dasar penyusutan untuk pendekatan garis lurus

6. Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aktiva serta
sebaliknya.

Ada tiga jenis kesalahan :


 Kesalahan Dalam Neraca
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas pemegang saham.
Contoh :
- Klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi
- Klasifikasi wesel bayar sebagai hutamg usaha
- Klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan.
Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke posisi
yang benar.
 Kesalahan Dalam Laporan Laba-Rugi
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam laporan laba-rugi. Contoh :
- Mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan
- Mencatat pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu
- Beban penyusutan sebagai beban bunga
Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasi diperlukan jika
kesalahan ditemukan pada tahun laporan itu dibuat.
 Pengaruh Neraca dan Laporan Laba-Rugi
Mempengaruhi penyajian neraca maupun laba-rugi. Diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1). Kesalahan yang saling menyeimbangkan
Apakah dalam kondisi pembukuan sudah ditutup atau belum ?
Jika pembukuan sudah ditutup :
1) Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal yang diperlukan.
2) Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat jurnal untuk
menyesuaikan penyajian saldo laba ditahan.
Jika pembukuan belum ditutup :
1) Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah memasuki tahun kedua,
maka ayat jurnal akan diperlukan untuk mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo
awal Laba Ditahan.
2) Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk
menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan dan mengkoreksi saldo periode berjalan.

Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam pelaporan keuangan :


a) Kelalaian untuk mencatat upah Akrual
Pada tanggal 31 Desember 2006, Hurley Enterprises tidak mengakrualkan upah sebesar $ 1.500.
Ayat jurnal pada tahun 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa
pembukuan untuk tahun 2007 belum ditutup, adalah :

Dr. Laba Ditahan $ 1.500


Cr. Beban Upah $ 1.500

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat jurnal yang dibuat karena
kesalahannya telah saling diseimbangkan.

b) Kelalaian untuk Mencatat Beban Dibayar Dimuka


Pada Bulan Januari 2006 Hurley Enterprises membeli polis asuransi berjangka waktu 2 tahun
dengan biaya $ 1.000. Beban asuransi telah didebet dan Kas telah dikredit. Tidak ada ayat jurnal
penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun 2006.
Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan
mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007, adalah :
Dr. Beban Asuransi $ 500
Cr. Laba Ditahan $ 500

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat jurnal yang dibuat karena
kesalahannya telah saling diseimbangkan.
· Pembelian yang Dinyatakan Terlalu Tinggi
Hurley Enterprises mencatat pembelian barang dagangan sebesar $ 9.000 untuk tahun 2006 yang
merupakan bagian dari tahun 2007. Persediaan fisik tahun 2006 telah dinyatakan dengan benar.
Perusahaan ini menggunakan metode periodical. Ayat jurnal per 31 Desember 2007, untuk
mengkoreksi kesalahan ini dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk
tahun 2007 adalah :
Dr. Pembelian $ 9.000
Cr. Laba Ditahan $ 9.000

 Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan


Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari periode 2 tahun,
maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan ini akan menjadi lebih
kompleks dan ayat jurnal koreksi akan diperlukan, meskipun pembukuan telah ditutup.

c) Kelalaian untuk mencatat Penyusutan


Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2001, Hurley Enterprises membeli mesin seharga
$10.000 yang memiliki estimasi umur manfaat selama 5 tahun. Akuntan secara tidak benar
membebankan mesin ini pada tahun 2001. Kesalahan ini baru ditemukan pada tahun 2002. Jika
kita mengasumsikan bahwa perusahaan ini menggunakan penyusutan garis lurus atas aktiva ini,
maka ayat jurnal per 31 Desember 2002, untuk mengoreksi kesalahan ini, apabila pembukuan
belum ditutup, adalah :

Dr. Mesin $ 10.000


Dr. Beban Penyusutan $ 2.000
Cr. Laba Ditahan $ 8.000
Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya adalah :
Dr. Mesin $ 10.000
Cr. Laba Ditahan $ 6.000
Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000
Laporan Periode Tunggal

Neraca tahun bersangkutan atau tahun berjalan tidak akan menyatakan kewajiban pajak yang
ditangguhkan terkait bangunan dan akun Akumulasi Penyusutan, Bangunan kini dilaporkan
ulang dengan nilai yang lebih besar. Laporan Laba Rugi tidak akan terpengaruh.

Laporan Komparatif

Jika laporan keuangan komparatif dibuat, maka penyesuaian harus dilakukan guna mengkoreksi
jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan untuk semua
periode pelaporan. Data dari setiap tahun yang telah disajikan harus dinyatakan kembali sampai
benar dan setiap penyesuaian susulan harus ditampilkan sebagai penyesuaian periode
sebelumnya atau laba ditahan selema periode terdahulu dilaporkan.

E. Ikhtisar Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

Perkembangan pedoman untuk pelaporan perubahan akutansi dan koreksi kesalahan telah
membantu memecahkan beberapa masalah akuntansi yang signifikan dan sudah lama.

Perubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukkan
bahwa prinsip akuntansi alternative yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai
daripada prinsip sebelumnya. Dalam menerapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi di
antara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat mem[erbaiki
pelaporan keuangan bukan atas dasar dampak pajak penghasila semata.

MOTIVASI UNTUK MENGUBAH METODE AKUNTANSI


Suatu angka laba yang menguntungkan dapat mempengaruhi investor dan posisi
likuiditas yang kuat yang dapat mempengaruhi kreditor. Akan tetapi, angka laba yang terlalu
menguntungkan dapat member amunisi kepada para negosiator serikat pekerja dan pembuat
kebijakan pemerintah selama membicarakan tawar-menawar. Oleh sebab itu, para manajer
mungkin memiliki motif laba yang berbeda-beda tergantung pada waktu dan siapa yang ingin
mereka pengaruhi.
Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa
perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:

1. Biaya Politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifat politis, semakin besar
para politis serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut.
2. Struktur Modal. Sejumkah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan
dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan dengan rasio
hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat tergantung pada perjanjian hutang.
3. Pembayaran Bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan
dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa manajemn akan memilih metode akuntansi yang
memaksimalkan pembayaran bonus mereka
4. Memperlancar Laba. Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari
para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu kenaikan laba yang besar juga dapat
menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapau pada tahun
berikutnya.

ANALISIS KESALAHAN

Dalam kenyataannya, mendefinisikan materialitas adalah sulit, dan pengalaman serta


pertimbangan harus digunakan untuk menentukan apakah perlu melakukan penyesuaian atas
kesalahan tertentu. Semua kesalahan yang dibahas dalam bagian ini diasumsikan material dan
membutuhkan penyesuaian.

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM NERACA

Kesalahan-kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyjian akun aktiva, kewajiba atau
ekuitas pemegang saham. Contohnya adalah klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian
dari investasi, klasifikasi wesel bayar sebagai hutang usaha dan klasifikasi aktiva pabrik sebagai
persediaan.
Reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke posisi yang benar diperlukan apabila kesalahan
ditemukan. Jika laporan komparatif yang mencakup tahun kesalahan telah dibuat, maka neraca
untuk tahun kesalahan tersebut akan dinyatakan kembali secara benar.

KESALAHAN-KESALAHAN DALAM LAPORAN LABA-RUGI

Kesalahan-kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam


laporan laba rugi. Kesalahan-kesalahan yang melibatkan klasifikasi yang tidak benar atas
pendapatan atau beban, seperti mencatat pendpatan bunga sebagai bagian dari penjualan,
pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu dan beban penyusutan sebagai beban bunga.
Kesalahan klasifikasi dalam laporan laba rugi tidak memiliki pengaru terhadap neraca dan laba
bersih.
KESALAHAN DALAM NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI

Kesalahan yang saling menyeimbangkan adalah kesalahan yang akan dioffset atau
dikoreksi selama dua periode. Yang kedua ada Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan
yaitu kesalahan yang tidak dioffset dalam periode akuntansi berikutnya. Misalnya, tidak
megkapitalisasi peralatan yang memiliki unur manfaat 5 tahub. Jika kita langsung membebankan
aktiva ini maka beban akan dinyatakan terlalu tinggi dalam periode pertama, tetapi dinyatakan
terlalu rendah pada empat periode berikutnya. Pada akhir periode kedua, dampak kesalahan itu
tidak sepenuhnya dioffset. Laba bersih dinyatakan dengan benar hanya secara agregat pada akhir
tahun ke 5, karena aktiva telah disusutkan sepenuhnya. Jadi, kesalahan yang tidak saling
menyeimbangkan adalah kesalahan yanh memerlukan lebih dari 2 periode untuk mngoreksinya.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN KOREKSI KESALAHAN

Sampai saat ini, pembahasan tentang analisis kesalahan lebih ditujukan pada identifikasi
jenis kesalahan yang terlibat dan akuntansi untuk mengoreksinya dalam catatan akuntansi.
Koreksi kesalahan harus disajikan pada laporan keuangan komparatif.

Anda mungkin juga menyukai