Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dhana Putri Adilla

NIM : 185030900111013

Prodi Kelas : Administrasi Pendidikan / A

Mata Kuliah : Administrasi Perencanaan Pendidikan

Masalah Pendidikan Di Indonesia

Masalah Pemerataan Pendidikan

Kesenjangan kualitas pendidikan antara di kota dengan di daerah terpencil masih tinggi. Masih
banyak sekolah-sekolah di daerah terpencil yang masih belum mendapat perhatian khusus dari
pemerintah Indonesia.

Bangunan sekolah yang megah di perkotaan dengan fasilitas sarana dan prasarana belajar
mengajar yang begitu lengkap menjadi hal wajib. Akan tetapi, semua itu menjadi hal yang
langka ketika kita membandingkan dengan kondisi sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Berbagai masalah yang menghambat proses pendidikan di suatu daerah terpencil masih sering
muncul. Masih kurangnya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana ini meliputi gedung
sekolah beserta isinya, peralatan-peralatan sekolah yang menunjang proses belajar mengajar di
suatu sekolah, atau lembaga tempat belajar, dan kualitas tenaga didik.

Selain itu terdapat beberapa masalah lainnya yaitu, distribusi tidak seimbang, insentif rendah,
kualifikasi dibawah standar, guru-guru yang kurang kompeten, serta ketidaksesuaian antara
kualifikasi pendidikan dengan bidang yang ditempuh, penerapan kurikulum di sekolah belum
sesuai dengan mekanisme dan proses yang standarkan.

Permasalahan lainnya adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi. Serta pola
pembelajaran anak yang masih konvensional, sebab guru hanya menerangkan secara ceramah
tanpa ada inovasi atau modifikasi sistem pembelajaran. Sehingga tidak ada fasilitas yang cukup
memadai untuk menunjang kemajuan proses belajar mengajar yang mereka lakukan, dan juga
tenaga didik yang mengajar dengan ilmu yang seadanya. Kesenjangan dalam pendidikan di
Indonesia masih terjadi di berbagai hal seperti: sarana prasarana dan sumber daya tenaga
pendidik

a) Sarana Prasarana

Terdapat kesenjangan cukup besar terkait kualitas pendidikan antara sekolah yang di kota dan
daerah terpencil. Pada umumnya sekolah yang berada di perkotaan lebih baik daripada sekolah
di pedesaan Sering kita lihat secara langsung maupun lewat pemberitaan di media televisi dan
surat kabar kondisi sekolah di pedesaan dan daerah terpencil yang sangat tidak layak. Umumnya
sekolah-sekolah yang ada di pedesaan dan daerah terpencil masih terkendala dengan sarana
dan prasarana pendidikan, seperti ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium. Kalua pun
mendapatkan bantuan seperti rehab ruangan kelas, tapi itu pun tidak seluruhnya. Prosesnya
hanya bagian tertentu saja seperti atap dan pengecatan. Kesenjangan yang lain juga pada
jumlah dan ketersediaan buku. Ketersediaan buku di daerah perkotaan dan dan daerah
terpencil serta perbatasan terjadi kesenjangan baik dari segi jumlah ketersediaan dan kualitas
buku. Sementara ketersediaan buku merupakan penunjang pendidikan yang sangat penting
karena hal ini akan menunjang keberhasilan proses pendidikan.

b) Tenaga Pendidik

Secara objektif jumlah guru saat ini memang kurang memadai, namun hal ini tidak dapat
dipukul rata begitu saja Tetapi harus diakui bahwa jumah guru yang sedikit salah satu indikator
kesenjangan dalam masalah pemerataan guru.Jumlah guru yang kurang memadai ini banyak
terjadi di daerah pedesaan, terpencil dan perbatasan. Oleh karena itu, sampai saat ini sekolah
yang maju di perkotaan dapat terus bertahan dengan kemajuannya, sementara sekolah yang
kekurangan guru di pedesaan/daerah terpencil semakin terisolosi dan semakin terpuruk.Posisi
guru sangat vital dalam pendidikan. Dari segi kuantitas dan pemerataan guru mengalami
persoalan yang dilematis, ada sekolah yang kelebihan guru tetapi ada juga sekolah yang
kekurangan guru. Salah satu faktor kesenjangan pemerataan guru di Indonesia karena kondisi
geografis negara kita yang sangat luas.

Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan

Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan Indonesia adalah dana
serta birokrasi yang jelas dan mudah. Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki
sarana dan prasana sekolah yang ada di daerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun
atau menciptakan sumber daya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya seluruh
golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya birokrasi sangat
membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia. Demi
mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan, maka
pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di
Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara inovatif.
Cara konvensional antara lain:

a) Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.

b) Menggunakan gedung sekolah untukdouble shif

Anda mungkin juga menyukai