positif.
1. Pengertian Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
c. Pengeluaran cairan.
yang mungkin tejadi pada ibu dan janin. Penanganan yang terbaik dapat
(jalan lahir), power (his dan tenaga mengejan), dan passanger (janin, plasenta
dan ketuban), serta factor lain seperti psikologi dan paktor penolong
a. Passage
Passage atau jalan lahir terdiri dari bagian keras (tulang-tulang panggul
Kekuatan his atau kontraksi dan kekuatan mengejan ibu sangat penting
c. Passanger
sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir,
49
kehamilan normal.
d. Psikologi ibu
e. Penolong
dan janin. Dalam hal ini proses persalinan tergantung dari kemampuan
persalinan.
Asuhan sayang ibu sangat membantu ibu dan keluarganya untuk merasa
b. Pencegahan Infeksi
d. Pencatatan (dokumentasi)
e. Rujukan
50
disingkat BAKSOKUDA :
1) Bidan
2) Alat
3) Keluarga
4) Surat
5) Obat
6) Kendaraan
7) Uang
a. Kala I
b. Kala II
c. Kala III
3) Tertarik placenta
d. Kala IV
5) Luka-luka pada perineum harus terawatt baik dan tidak ada terjadi
hematoma
Pola Keterangan
Nutrisi Kebanyakan wanita saat persalinan tidak
menginginkan untuk makan. Namun, cairan yang
adekuat harus disediakan untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
Eliminasi Pada kala I, sering buang air kecil akibat rasa tertekan
pada area pelvis.
Istirahat Ketidakmampuan untuk merasa nyaman dalam posisi
apa pun dalam waktu yang lama.
Aktivitas Pada primi ataupun multi akan memberikan perhatian
pada kontraksi, timbul kecemasan, tegang,perasaan
tidak enak atau gelisah.
Personal Ibu hamil selalu mandi dan menggunakan baju yang
hygiene bersih selama persalinan.
(Sumber: Varney, 2010)
7. Tahap Persalinan
a. Kala I
cm.
1) Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
tiga tanda yaitu adanya perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat
54
(JNPK-KR, 2008).
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan
menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
(Saifuddin, 2010).
episiotomy) perineum.
a. Kala I
8) Masase.
11) Sentuhan.
b. Kala II.
11) Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh.
c. Kala III.
2) Memberikan oksitosin.
4) Masase fundus.
d. Kala IV.
4) Bersihkan ibu.
5) Istirahat.
7) Memulai menyusui.
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk
periksa dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin
meneran
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran,
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman)
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran
14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
15. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah
bokong ibu
kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat
saat kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
22. Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu
anterior / depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu
posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat
hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu
tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut.
23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala)
dan ke empat jari pada bahu dan dada / punggung janin, sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat
yang memungkinkan)
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi.
Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara
28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
klem.Bila bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru
lahir
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
33. Menyutikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar
paha kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
36. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
37. Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah
panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta , minta ibu untuk meneran
kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak
pada vulva.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
40. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian
41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang
43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan
mengeringkannya
44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati
45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya
46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah
tidak baik.
53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
di sediakan
55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
klorin 0,5%
60. Melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah (Depkes, 2012, hal.
37-13
Menurut Varney (2007) bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0-28 hari.
dimandikan.
termometer, stetoskop).
berikutnya, yang dinilai (Sarwono, 2011) yaitu bayi cukup bulan atau
tidak, usaha nafas terlihat dari bayi menangis keras, warna kulit sianosis
atau tidak, dan gerakan aktif atau tidak. Jika bayi tidak bernafas,
Tabel 2.8
Apgar Score
Skor 0 1 2
Appearance Biru pucat Badan merah Seluruh tubuh
color(warna kulit) muda, ekstremitas merah muda
biru
Pulse (heart rate) Tidak ada Lambat >100x/menit
atau frekuensi <100x/menit
jantung
Grimace (reaksi Tidak ada Merintih Menangis
terhadap dengan kuat,
rangsangan) batuk/ bersin
Activity (tonus Lumpuh Ekstremitas dalam Gerakan aktif
otot) fleksi sedikit
Respiration Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat
(usaha nafas) teratur
Sumber : Saifuddin (2011)
ringan (apgar skor 7-10), asfiksia sedang (apgar skor 4-6), asfiksia berat
20℃ dan tidak berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang
terbuka.
tubuh bayi lahir karena tidak segera dikeringkan. Hal yang sama
b) Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi
tangan.
secara sistematis.
180 kali per menit), suhu tubuh (36,50-370), dan pernafasan (40-60
Panjang badan (44-53 cm), lingkar kepala (31-36 cm) terbagi atas
(35 cm), lingkar dada (30-33 cm), lingkar lengan (>9,5 cm).
kesehatan.
kemampuan menghisap bayi kuat atau lemah, bayi tampak aktif atau
Nifas yaitu darah yang keluar sedikit demi sedikit dari Rahim karena
melahirkan atau setelah melahirkan yang tertahan tidak bisa keluar dari
sedikit melakukan 4 kali kunjungan nifas untuk menilai status ibu dan bayi
yang terjadi. Kujungannya antara lain 6-8 jam setelah persalianan, 6 hari
1) Uterus
penurunan ukuran dan berat serta perubahan pada lokasi uterus uga
fundus uteri setinggi pusat, setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri
2) Lokhia
merah muda (7-8 hari) kemudian dengan warna kuning atau putih
(Varney, 2007).
gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong. Rasa
(Saifuddin, 2010).
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
2010).
hubungan awal antara ibu dengan bayi, menjaga bayi agar tetap sehat
ibu cukup makan, minum dan istirahat, memberi ibu konseling dalam
pengasuhan bayi.
kunjungan hari ke 6.
dini.
72
mineral, dan vitamin yang cukup, minum sedikitnya 3 liter air tiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Ph zat besi harus
2011).
b. Ambulasi
Pada ibu nifas harus istirahat selama 8 jam. Ibu boleh miring
jalan, dan pada hari ke 4 atau 5 sudah boleh pulang. Mobilisasi di atas
c. Eliminasi
d. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi dapat diberikan obat
laksans per oral atau per rektal. Jika masih belum bisa dilakukan klisma.
e. Kebersihan diri
anus dengan sabun dan air. Nasihatkan pada ibu untuk membersihkan
vulva setiap kali selesai buang air kesil atau besar, menyarankan ibu
untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari serta sarankan ibu
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
f. Pakaian
keringat karena produksi keringat pada ibu nifas akan lebih banyak.
dalam, agar tidak terjadi iritasi daerah sekitarnya akibat lochea (Suherni,
2009).
74
g. Perawatan payudara
lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada susu setiap kali
h. Istirahat
2011).
i. Seksual
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Namun beberapa budaya dan
(Saifuddin, 2011).
75
j. Rencana kontrasepsi
(Saifuddin, 2011).
a. Sistem pernafasan
0 menit setelah kelahiran, tekanan rongga dada pada saat melalui jalan
sehingga cairan yang hilang ini diganti dengan udara (Lissauer, 2009).
c. Saluran pencernaan
2012).
e. Metabolisme
lemak. Setelah mendapat susu, sekitar hari keenam suhu tubuh neonatal
pada aksilla atau pada rektal. Empat kemungkinan energi diperoleh dari
(Kristiyanasari, 2012).
2. Kunjungan neonatus
a. Definisi
b. Tujuan
pada hari lahir, imunisasi Hepatitis B bila belum diberikan pada saat
lahir.
(Muslihatun, 2010).
3) Mulut : Mulut harus terlihat bersih dan lembab. Adanya bercak putih
dapat berbau busuk dan menjadi lengket). Tali pusat biasanya lepas
dalam beberapa hari pertama yang harus kembali normal pada hari
pengetahuan orang tua, paritas ibu, status sosial ekonomi, sosial dan
2. Penapisan Klien KB
a. MAL
haid, umur bayi kurang dari 6 bulan. Harus dilanjutkan dengan pemakaian
diukur dengan termometer yang sama dan pada tempat yang sama
masa subur wanita. Cara ini dapat dipakai baik untuk menjadi hamil
ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina
83
sperma.
c. Kontrasepsi Oral
berisi esterogen dan progesteron dan pil yang berisi progesteron saja
(mini pil). Cara kerja dari kontrasepsi pil adalah menghambat ovulasi,
d. Kontrasepsi Suntik
hidup sperma dan ovum karena adanya perubahan pada tuba dan
cairan uterus.
berupa batang silastik yang dipasang dibawah kulit. Cara kerjanya adalah
H. Anemia
1. Pengertian
Anemia adalah penyakit yang sering dialami oleh ibu hamil , entah
karena zat besi yang kurang atau karena asupan makanan yang tidak
mengakibatkan zat besi tidak dapat diakomodir dengan baik oleh tubuh
(Nirwana, 2011).
2. Etiologi
a. Genetik
b. Nutrisi
85
c. Perdarahan
d. Immunologi
e. Infeksi
(Nirwana, 2012).
c. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid dan lain- lain
(Nirwana, 2012).
Gejala dan tanda anemia adalah antara lain pusing, rasa lemah, kulit pucat,
mudah pingsan.
a. Gejala
b. Tanda
Pucat pada kulit dan membran mukosa dapat dilihat, dan mungkin tampak
4. Klasifikasi Anemia
defisiensi besi.
pada wanita usia subur dan ibu hamil. Gejala beragam, dari keletihan
atau gejala gagal curah jantung tinggi. Pada manusia, mineral besi
terdapat di semua sel dan berfungsi untuk membawa oksigen dari paru ke
b. Anemia Megaloblastik
folat atau vitamin B12. Defisiensi folat dihubungkan dengan status nutrisi
perikonsepsi dan defek tuba neural, celah bibir (bibir sumbing) serta
gejala dan memberi keuntungan pada fetus secara tidak langsug, tanpa
orang tua) untuk gen mutan, sementara individu pembawa sifat adalah
d. Talasemia
penurunan angka globin, dan produksi sel darah merah dengan kandungan
karena kekurangan unsur penyusun sel darah merah (asam folat, vitamin
B12 dan zat besi), gangguan fungsi sumsun tulang (adanya tumor,
Hb <13g/dl, wanita dewasa yang tidak hamil dengan kadar Hb < 12 g/dl,
wanita hamil dengan kadar Hb <11 g/dl, anak umur 6-14 tahun dengan
kadar Hb <12 g/dl dan anak umur 6 bulan-6 tahun dengan kadar Hb <11
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah
atau hemoglobin. Diagnosis anemia dalam kehamilan apa bila kadar Hb < 11
g/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester II) (Kemenkes
(Tarwoto, 2013 ).
2012) yaitu:
yaitu :
89
a. Asupan makanan yang kurang mengandung zat besi, asam folat, dan
vitamin C
akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan perubahan
dalam darah dan sum-sum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam
berbanding sebagai berikut yaitu, plasma 30%, sel darah 18%, dan
fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan
beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang
berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan
a. Anemia Ringan
1) Merasa lelah
2) Tampak lesu
3) Tampak pucat
b. Anemia Sedang
5) Konjungtiva pucat
c. Anemia Berat
5) Nyeri dada
6) Sakit kepala
8) Sesak nafas.
91
2) Persalinan prematurus
4) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri
anemia jika sedang hamil atau mecoba menjadi hamil. Makan makanan yang
tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah,
sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh
a. Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara
yang dianggap paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb
sampai pada tahap yang diinginkan, karena sangat efektif dimana satu
ibu hamil pertama. Setiap satu kemasan tablet besi terdiri dari 30 tablet.
makanan tinggi zat besi seperti bayam, daging sapi, kacang merah, tomat,
sel-sel darah merah, dan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12, asam
d. Istirahat dan tidur, selama hamil tubuh ibu butuh tidur selama 6-8 jam
sehari. Ini sama dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja,
berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan
istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4
jam.
93
Tabel 2.9