Zumrohhasanah
Zumrohhasanah
Home
About
RSS
← -KICK CHART-
INFEKSI PERINATAL →
SUBJEKTIF
o BIODATA:
1. ISTRI
2. Nama
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien (Christian .I. 1984 :
84)
1. Umur
1. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak.
Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien
dan lingkungannya. Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi keluarganya, menjaga
kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan petunjuk saat kunjungan rumah.
(Christina .I. 1984 : 84).
1. Pekerjaan
1. Pendidikan
1. Status Perkawinan
1. Suku/Ras
1. SUAMI
1. Nama
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien (Christian .I. 1984 :
84)
1. Umur
1. Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak.
Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi suami pasien/klien.
1. Pekerjaan
1. Pendidikan
1. Status Perkawinan
1. Suku/Ras
RIWAYAT PASIEN
1. KELUHAN UTAMA
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang kepada bidan.
Untuk mengetahui keluhan utama tersebut pertanyaan yang diajukan oleh bidan adalah
sebagai berikut: “Apa yang ibu rasakan, sehingga ibu datang kemari?”
Setelah pasien menjawab pertanyaan yang diajukan diatas maka pertanyaan selanjutnya
adalah sebagai berikut :
1. RIWAYAT MENSTRUASI
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi pasien/klien.
1. Menarche
1. Siklus Menstruasi
Untuk mengetahui jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam
hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
1. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya digunakan criteria
banyak, sedang, sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya
sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.
1. Keluhan
Untuk mengetahui prediksi waktu mengenai kapan menstruasi yang akan datang
1. Dismenorhea
Untuk mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit. Dismenorhea ditandai oleh nyeri mirip
kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-kadang oleh sakit kepala, keadaan
mudah tersinggung, depresi mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah.
1. Keteraturan Menstruasi
Untuk mengetahui jarak normal keteraturan menstruasi biasanya 23 sampai 32 hari. Apabila
terjadi ketidak teraturan menstruasi pada pasien dapat segera dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui factor-faktor penyebabnya.
1. Fluor albus
Untuk mengetahui pada umumnya adanya cairan di dalam vagina bertambah dalam
kehamilan tanpa sebab-sebab yang patologis dan sering menimbulkan keluhan. Ganococcus
menyebabkan flour seperti nanah, Trichomonasvaginalis menyebabkan flour yang putih
berbau, sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan gumpalan putih atau kuning
dan menyebabkan gatal yang sangat.
Untuk mengetahui gangguan apa saja yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,misalnya
nyeri hebat,sakit kepala sampai pingsan, atau keadaan mudak tersinggung (emosional
meningkat). Gangguan yang dialami pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.
1. RIWAYAT PERKAWINAN
1. Kawin : …………………..kali
2. Usia Kawin Pertama ………………………tahun
3. Status Perkawinan
4. Lama Pernikahan
5. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Untuk mengetahui adanya masalah-masalah persalinan kehamilan dan nifas yang lalu.
Pertanyaan ini mempengaruhi prognosa persalinan dan persiapan persalinan yang lampau
adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi persalinan. Mencakup :
Data ini digunakan untuk mengetahui riwayat kehamilan dan kelahiran pasien.
1. Golongan Darah
Data ini menjelaskan golongan darah pasien, hal ini dilakukan untuk sumber informasi jika
ketika kehamilan atau persalinan mengalami pendarahan penanganan penggantian darah yang
keluar melalui transfusi darah lebih cepat dilakukan.
1. Riwayat persalinan
Mencakup jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara
melahirkan. Dengan mengetahui riwayat persalinan, melihat kemungkinan yang dapat terjadi
pada ibu hamil saat persalinan sekarang dan mengupayakan pencegahannya dan
penanggulangannya. Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio
saesaria, solusio plasenta, plasenta previa kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada
persalinan sekarang.
1. Masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan
Untuk mengetahui masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan
melahirkan, jika terdapat penyulit diupayakan pencegahannya dan penanggulangannya.
1. RIWAYAT NIFAS
Untuk mengetahui adakah penyakit atau kelainan pada masa nifas yang lalu (perdarahan,
feloris).
Untuk mengetahui kondisi bayi apakah sehat atau mengalami trauma lahir dimana hal ini
terjadi karena trauma pada bayi akibat tekanan mekanik (seperti kompresi dan traksi) selama
preses persalianan. Kejadian ini terjadi pada berat badan bayi lebih dari 4.500 gram.
Untuk dapat segera melakukan tindakan preventif pada bayi agar tidak memperparah kondisi.
1. RIWAYAT GINEKOLOGI
Data ini sangat penting karena akan memberikan petunjuk tentang organ reproduksi pasien.
Mencakup: infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker sistem reproduksi, operasi
ginekologi. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan alat
reproduksi, maka harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat
reproduksi pada masa postpartum.
Untuk mengetahui apakah ada efek samping setelah penggunaan kontrasepsi, lamanya
menggunakan alat kontrasepsi, alasan pemakaian serta pemberhentian kontrasepsi (bila tidak
memakai lagi), serta keluhan selama memakai alat kontrasepsi. (Depdikbud, 1999).
1. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Mencakup waktu mendapat haid terakhir, siklus haid, perdarahan pervaginam, fluor,
mual/muntah, masalah kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan/jamu.
Anamnesa haid serta siklusnya dapat diperhitungkan tanggal persalinan serta memantau
perkembangan kehamilannya serta dengan anamnesa ini dapat diketahui dengan segera
adanya kelainan / masalah dalam kehamilan dan dapat ditangani dengan segera.
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita pasien/klien. Informasi ini penting
untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya. (Depkes RI, 1993:65), misal:
Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu ditentukan pimpinan persalinan
dan kemungkinan bisa menyebabkan transient hipertension.
Ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC akut kemungkinan bisa menyebabkan kuman
saat persalinan dan bisa menular pada bayi.
Ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinannya dan bayi bisa
cacat bawaan, janin besar.
Ibu menderita hepatitis kemungkinan besar bayi akan tertular melalui ASI. (Sarwono,
1999:401)
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan ibu dan janinnya. Penyakit keluarga yang perlu ditanyakan
mencakup penyakit kanker, jantung, hipertensi, diabetes, ginjal, jiwa, kelainan dibawa lahir,
kehamilan kembar atau lebih, TBC, epilepsy, penyakit darah, alergi, penyakit yang
menyebabkan kematian bagi bapak atau ibu yang telah meninggal.
Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien atau klien perlu ditanyakan antara lain :
Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk
diupayakan pencegahan dan penanggulangannya.
Untuk mengetahui perubahan pada tubuh seperti gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, perut
tampak lebih besar atau tidak daan sebagainya.
1. Gerakan tubuh
Untuk mengetahui cara berjalan, berdiri, duduk, berbicara, posisi anggota badan, lemah,
menggigil, sesak, dan sebagainya.
1. Ekspresi wajah
Untuk mengetahui ekspresi gembira, sedih, kesakitan, ketakutan, pucat, ketuaan, dan
sebagainya pada ibu hamil
Tujuan pengukuran berat dan tinggi badan adalah untuk memeastikan kesan umum terhadap
tubuh pasien/klien, terutama mengenai derajat kegemukannya. Pasien/klien yang gemuk atau
kurus memberikan kemungkinan lebih mudah mengidap penyakit. Barat badan dicatat dalam
ukuran kilogram, dan tinggi badan dalam ukuran sentimeter (cm).
Pengukuran temperature, tekanan darah dan denyut nadi dilakukan sebab perbedaan suhu,
tekanan (tensi) darah dan denyut nadi dari normal akan menunjukkan adanya gangguan
kesehatan dalam tubuh pasien.
1. Pemeriksaan Kulit
1. Observasi : warna dan parut bekas luka.
2. Palpasi : kelembaban dan turgor
3. Kepala dan leher
1. Rambut
Untuk mengetahui keadaan rambut seperti hitam, lebat, tidak bau, tidak berketombe
1. Tempurung Kepala
Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak benjolan untuk
mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.
1. Mata
1. Telinga
1. Hidung
1. Muka
Untuk mengetahui ada atau tidak chloasma gravida dan ada icterus atau tidak pada sklera
1. Mulut
1. Gigi
Untuk mengetahui keadaan konstruksi gigi apakah terjadi kekeroposan atau tidak dimana hal
inimenjdi indikasi adanya kekurangan kalsium atau tidak
1. Leher
Untuk mengetahui ada atau tidak pembesaran kelenjar getah bening, ada atau tidaknya
struma/kelenjar gondok, dan ada atau tidak pembesaran vena jogularis
1. Payudara
Observasi dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan warna kulit dan putting susu.
Palpasi dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh karena adanya
infeksi)
1. Aksilla
Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjola. Palpasi dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya rasa sakit dan tumor.
1. Abdomen
1. Observasi dinding abdomen
Untuk mengamati gerak uterus (his), gerak janin, dan tanda-tanda kehamilan.
1. Palpasi
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri yang erat kaitannya dengan umur kehamilan.
Pemerikasaan Leopold dengan mempalpasi abdomen dapat menentukan letak janin di dalam
uterus, cekungan perut, nyeri tekan, tes Osborn, ukuran panggul luar, his.
1. Auskultasi
Dilakukan untuk mengetahui bunyi jantung anak (punctum maximum, lama, + kekuatan,
relaksasi)
1. Ekstremitas
1. Atas : gangguan atau kelainan, bentuk
Observasi keadaan tangan terutama telapak tangan dan kuku, misal untuk mengetahui apakah
tampak pucat atau sianosis.
Observasi dilakukan untuk mangetahui ada tidaknya kelainan seperti varises dan udema.
Palpasi dilakukan untuk menentukan derajat varises atau udema.
Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis atau tidak.
10. Genitourinaria
1. Kebersihan
2. Genetalia eksterna : observasi labia mayora, minora, fluor albus (warna dan baunya)
3. Genetalia interna : observasi vagina, portio dan orifisium eksterna
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urine
1. Kadar Hb
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami anemia atau tidak pada masa kehamilan
1. Hematokrit (Ht)
1. Kadar Leukosit
1. Golongan Darah
Jika terjadi pendarahan pada pasien pada masa kehamilan atau setelah melahirkan
menanganan segera dapat dilakukan.
1. Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis
penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus
diberikan kepada pasien.
Membuat rekam medis dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan
untuk melindungi bidan dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan
dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai
bukti pembiayaan kepada pasien.
1. Statistik Kesehatan
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian
masalah hukum, disiplin dan etik.
Pada langkah ini, bidan menganalisa data dasar yang diperoleh pada langkah pertama,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnose atau
masalah kebidanan.
Keadaan Janin
Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu
terhadap kehamilannya. Tujuan mengetahui masalah utama dan penyebab adalah melakukan
pengkajian lebih lanjut untuk diberikan intervensi khusus, baik berupa
dukungan/penjelasan/tindakan/follow up/rujukan.
CONTOH:
Ibu G1P0A0 hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian terendah kepala,
dengan anemia ringan.
Dasar :
1. Ibu mengatakan pegal-pegal pada pinggang dan kaki, sering lelah, pusing, mata
berkunang-kunang,
2. Hb : 9,4 g%
3. Ibu mengatakan hamil anak pertama
4. HPHT : 5 Oktober 2006
5. Leopold I : TFU 34cm TBJ : 3410g
6. Leopold II : Puki (letak punggung janin kiri)
7. Leopold III : Kepala
8. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, posisi sejajar
9. DJJ : 140x/menit
1. 1. Gangguan aktifitas
Dasar :
Dasar :
Dasar:
Masalah Potensial
Mengantisipasi penanganan
Pada langkah antisipasif ini diharapkan bidan selalu waspada dan bersiap-siap bila
diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam
melakukan asuhan yang aman dan dilakukan secara cepat, karena sering terjadi dalam kondisi
emergensi.
Prognosa
Data ini digunakan untuk mengetahui perkembangan pasien apakah membaik atau
memburuk, sehingga dapat segera dilakukan tindakan.
CONTOH:
Masalah Potensial
Potensial terjadi persalinan lama, terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD), terjadi sub involusi uteri yang menimbulkan perdarahan antepartum, pengeluaran ASI
kurang.
Mengantisipasi penanganan
Prognosa
Pada tahap ini bidan mengidentifiksi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi,
tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter atau rujukan berdasarkan kondisi klien.
CONTOH:
Rencana Kegiatan
Tujuan di dalam rencana kegiatan ini adalah untuk menunjukkan perbaikan-perbaikan yang
diharapkan.
Langkah-langkah Tindakan
Langkah-langkah tindakan yang dilakukan berdasarkan ,asalah yang dihadapi oleh pasien.
Langkah-langkah tindakan merupakan upaya intervensi untuk mengatasi masalah.
Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi dibuat untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan dilakukan.
Di dalam rencana evaluasi ditentukan sasaran yang akan dicapai.
CONTOH:
1. Berikan terapi
4) Vitamin C : 3 x 1 hari
3) Libatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
Rencana Evaluasi
1. VI. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan
yang dilakukan berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti dan dilakukan.
Di dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan kriteria yang telah
direncanakan. Bila bidan perlu memberikan infus atau pemberian obat, maka tindakan
tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. Berbagai hal yang perlu
perhatian didalam tahap pelaksanaan ini adalah:
ü Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim dilakukan.
ü Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria evaluasi yang
ditetapkan.
Didalam melaksanakan tindakan, bidan dapat melakukan asuhan secara mandiri untuk kasus-
kasus yang didalam batas kewenangannya. Bila bidan menemukan kasus diluar batas
kewenangannya didalam melakukan tindakan, maka pasien atau klien tersebut dirujuk
kerumah sakit. Dan bidan dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya pada kasus-kasus
tertentu.
CONTOH:
1. Memberikan terapi
1) Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari
4) Vitamin C : 3 x 1 hari
3) Melibatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
VII.MENGEVALUASI
Tahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang dilakukan
mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul akibat
keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka langkah-langkah
sebelumnya perlu diteliti kembali.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita
mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini.
ü Memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan rasa aman dan penuh percaya diri.
ü Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya sebagai
orangtua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orangtua.
dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan kepada
pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang kita targetkan pada
saat penyusunan perencanaan. Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan asuhan berikutnya.
1. Hasil asuhan
Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang
meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian
pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
CONTOH:
2) Keluarga berjanjii akan mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil
Leave a comment
← -KICK CHART-
INFEKSI PERINATAL →
Leave a Reply
Pages
o About
Archives
o May 2012
o October 2011
o September 2011
o July 2011
o May 2011
o March 2011
o February 2011
o December 2010
o October 2010
o July 2010
Categories
o aBoUt InDoNeSiAn MiDwIvEs (2)
o IKAMABI (IKATAN MAHASISWA KEBIDANAN INDONESIA) (1)
o InFo (35)
o iSLaM (7)
o kULiAh BiDaN (18)
o mAhAsIsWa (1)
o TiPs (6)
o Uncategorized (14)
o Universitas Airlangga (4)
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to
their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy