Anda di halaman 1dari 21

Zumrohhasanah's Blog

Just another WordPress.com site

 Home
 About

RSS
← -KICK CHART-
INFEKSI PERINATAL →

MANAJEMEN KEBIDANAN VARNEY


PADA KEHAMILAN
26 Feb

I. PENGUMPULAN DATA (PENGKAJIAN)

 SUBJEKTIF
o BIODATA:

1. ISTRI
2. Nama

Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien (Christian .I. 1984 :
84)

1. Umur

Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan


pasien/klien. Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. (Sarwono, 1999:23)

1. Alamat

Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak.
Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien
dan lingkungannya. Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi keluarganya, menjaga
kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan petunjuk saat kunjungan rumah.
(Christina .I. 1984 : 84).

1. Pekerjaan

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan


kesehatan pasien/klien. Dengan mengetahui pekerjaan pasien/klien, bidan dapat mengetahui
bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat bidan sesuai, juga mengetahui
apakah pekerjaan mengganggu atau tidak, misalnya bekerja di pabrik rokok, mungkin yang
dihisap akan berpengaruh pada janin. (Cristina I, 1989:85)
1. Agama

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan


pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

1. Pendidikan

Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi


sikap perilaku kesehatan seseorang.

1. Status Perkawinan

Pertanyaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan


terhadap masalah kesehatan. Bila diperlukan ditanyakan tentang perkawinan keberapa
kalinya.

1. Suku/Ras

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan


pasien/klien. Dengan diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

1. SUAMI
1. Nama

Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien (Christian .I. 1984 :
84)

1. Umur

Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan kesehatan


pasien/klien.

1. Alamat

Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan mendesak.
Dengan tujuan untuk memudahkan menghubungi suami pasien/klien.

1. Pekerjaan

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan suami terhadap


permasalahan kesehatan pasien/klien. Dengan mengetahui pekerjaan suami pasien/klien,
bidan dapat mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonominya agar nasehat bidan
sesuai, juga mengetahui apakah pekerjaan mengganggu atau tidak, misalnya bekerja di pabrik
rokok, mungkin yang dihisap akan berpengaruh pada janin. (Cristina I, 1989:85)
1. Agama

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan


pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

1. Pendidikan

Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan suami juga


mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seorang istri.

1. Status Perkawinan

Pertanyaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan


terhadap masalah kesehatan. Bila diperlukan ditanyakan tentang perkawinan keberapa
kalinya.

1. Suku/Ras

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan


pasien/klien. Dengan diketahuinya suku/ras pasien/klien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

 RIWAYAT PASIEN

1. KELUHAN UTAMA

Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang kepada bidan.
Untuk mengetahui keluhan utama tersebut pertanyaan yang diajukan oleh bidan adalah
sebagai berikut: “Apa yang ibu rasakan, sehingga ibu datang kemari?”

Setelah pasien menjawab pertanyaan yang diajukan diatas maka pertanyaan selanjutnya
adalah sebagai berikut :

 Sejak kapan timbulnya gangguan dirasakan?


 Ceritakan secara kronologis timbulnya gangguan tersebut?
 Apakah gangguan tersebut hilang timbul? Bagaimana frekuensinya?
 Dimana letak rasa sakit yang dirasakan? Bagaimana intensitas dan tingkat
perawatannya?
 Apakah ada keluhan lain?
 Apakah gangguan tersebutmenghalangi kegiatan sehari-hari?
 Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut? Apakah
efektif?

1. RIWAYAT MENSTRUASI
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi pasien/klien.

1. Menarche

Untuk mengethui usia pertama kalinya mengalami menstruasi.

1. Siklus Menstruasi

Untuk mengetahui jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam
hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.

1. Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya digunakan criteria
banyak, sedang, sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya
sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.

1. Keluhan

Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,


misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Keluhan
yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.

1. Menstruasi yang Terakhir

Untuk mengetahui prediksi waktu mengenai kapan menstruasi yang akan datang

1. Dismenorhea

Untuk mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit. Dismenorhea ditandai oleh nyeri mirip
kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-kadang oleh sakit kepala, keadaan
mudah tersinggung, depresi mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah.

1. Keteraturan Menstruasi

Untuk mengetahui jarak normal keteraturan menstruasi biasanya 23 sampai 32 hari. Apabila
terjadi ketidak teraturan menstruasi pada pasien dapat segera dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui factor-faktor penyebabnya.

1. Fluor albus
Untuk mengetahui pada umumnya adanya cairan di dalam vagina bertambah dalam
kehamilan tanpa sebab-sebab yang patologis dan sering menimbulkan keluhan. Ganococcus
menyebabkan flour seperti nanah, Trichomonasvaginalis menyebabkan flour yang putih
berbau, sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan gumpalan putih atau kuning
dan menyebabkan gatal yang sangat.

1. Gangguan sewaktu Menstruasi

Untuk mengetahui gangguan apa saja yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,misalnya
nyeri hebat,sakit kepala sampai pingsan, atau keadaan mudak tersinggung (emosional
meningkat). Gangguan yang dialami pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.

1. RIWAYAT PERKAWINAN

Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh riwayat perkawinan terhadap permasalahan


kesehatan pasien/klien. Berapa kali kawin dan berapa lamanya untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin ibu. Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal).
(Sulaiman, 1983:155). Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien/klien mengenai riwayat
perkawinannya adalah :

1. Kawin : …………………..kali
2. Usia Kawin Pertama ………………………tahun
3. Status Perkawinan
4. Lama Pernikahan
5. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Untuk mengetahui adanya masalah-masalah persalinan kehamilan dan nifas yang lalu.
Pertanyaan ini mempengaruhi prognosa persalinan dan persiapan persalinan yang lampau
adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi persalinan. Mencakup :

1. Jumlah Kehamilan dan kelahiran: G (gravida), P (para), A (abortus), H (hidup)

Data ini digunakan untuk mengetahui riwayat kehamilan dan kelahiran pasien.

1. Golongan Darah

Data ini menjelaskan golongan darah pasien, hal ini dilakukan untuk sumber informasi jika
ketika kehamilan atau persalinan mengalami pendarahan penanganan penggantian darah yang
keluar melalui transfusi darah lebih cepat dilakukan.

1. Riwayat persalinan

Mencakup jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanya melahirkan, cara
melahirkan. Dengan mengetahui riwayat persalinan, melihat kemungkinan yang dapat terjadi
pada ibu hamil saat persalinan sekarang dan mengupayakan pencegahannya dan
penanggulangannya. Jika persalinan dahulu terdapat penyulit seperti perdarahan, sectio
saesaria, solusio plasenta, plasenta previa kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada
persalinan sekarang.

1. Masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan

Untuk mengetahui masalah atau gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan
melahirkan, jika terdapat penyulit diupayakan pencegahannya dan penanggulangannya.

1. RIWAYAT NIFAS

Untuk mengetahui adakah penyakit atau kelainan pada masa nifas yang lalu (perdarahan,
feloris).

1. RIWAYAT KELAHIRAN ANAK


1. Berat bayi sewaktu Lahir

Untuk mengetahui kondisi bayi apakah sehat atau mengalami trauma lahir dimana hal ini
terjadi karena trauma pada bayi akibat tekanan mekanik (seperti kompresi dan traksi) selama
preses persalianan. Kejadian ini terjadi pada berat badan bayi lebih dari 4.500 gram.

1. Kelainan Bawaan Bayi

Untuk dapat segera melakukan tindakan preventif pada bayi agar tidak memperparah kondisi.

1. Jenis Kelamin Bayi

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi sebagai dokumentasi.

1. Status Bayi yang Dilahirkan: hidup atau mati

Bila bayi hidup, bagaimana keadaannya sekarang,

Bila meninggal, apa penyebab kematiannya

1. RIWAYAT GINEKOLOGI

Data ini sangat penting karena akan memberikan petunjuk tentang organ reproduksi pasien.
Mencakup: infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker sistem reproduksi, operasi
ginekologi. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan alat
reproduksi, maka harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat
reproduksi pada masa postpartum.

1. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA

Untuk mengetahui apakah ada efek samping setelah penggunaan kontrasepsi, lamanya
menggunakan alat kontrasepsi, alasan pemakaian serta pemberhentian kontrasepsi (bila tidak
memakai lagi), serta keluhan selama memakai alat kontrasepsi. (Depdikbud, 1999).
1. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Mencakup waktu mendapat haid terakhir, siklus haid, perdarahan pervaginam, fluor,
mual/muntah, masalah kelainan pada kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan/jamu.
Anamnesa haid serta siklusnya dapat diperhitungkan tanggal persalinan serta memantau
perkembangan kehamilannya serta dengan anamnesa ini dapat diketahui dengan segera
adanya kelainan / masalah dalam kehamilan dan dapat ditangani dengan segera.

10. RIWAYAT PENYAKIT

Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah diderita pasien/klien. Informasi ini penting
untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan
pencegahannya dan penanggulangannya. (Depkes RI, 1993:65), misal:

 Ibu hamil dengan riwayat penyakit hipertensi perlu ditentukan pimpinan persalinan
dan kemungkinan bisa menyebabkan transient hipertension.
 Ibu hamil dengan riwayat penyakit TBC akut kemungkinan bisa menyebabkan kuman
saat persalinan dan bisa menular pada bayi.
 Ibu dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinannya dan bayi bisa
cacat bawaan, janin besar.
 Ibu menderita hepatitis kemungkinan besar bayi akan tertular melalui ASI. (Sarwono,
1999:401)

11. GAMBARAN PENYAKIT YANG LALU

Setelah mengetahui riwayat penyakit pasien/klien, bidan perlu mengetahui gambaran


mengenai riwayat penyakit pasien/klien, misal apakah penyakit tersebut parah/tidak, apakah
sudah dilakukan tindakan pada penyakit tersebut, dll. Informasi ini penting untuk melihat
kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan pencegahan dan
penanggulangannya.

12. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan ibu dan janinnya. Penyakit keluarga yang perlu ditanyakan
mencakup penyakit kanker, jantung, hipertensi, diabetes, ginjal, jiwa, kelainan dibawa lahir,
kehamilan kembar atau lebih, TBC, epilepsy, penyakit darah, alergi, penyakit yang
menyebabkan kematian bagi bapak atau ibu yang telah meninggal.

13. KEADAAN SOSIAL BUDAYA

Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien atau klien perlu ditanyakan antara lain :

– Jumlah anggota keluarga

– Dukungan materiil dan moril yang didapat dari keluarga.

– Kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.

– Kebiasaan yang merugikan kesehatan.


 OBJEKTIF

Untuk mengetahui keadaan setiap bagian tubuh dan pengaruhnya terhadap kehamilan untuk
diupayakan pencegahan dan penanggulangannya.

1. Pemeriksaan Pandangan Keadaan Umum


1. Postur tubuh

Untuk mengetahui perubahan pada tubuh seperti gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, perut
tampak lebih besar atau tidak daan sebagainya.

1. Gerakan tubuh

Untuk mengetahui cara berjalan, berdiri, duduk, berbicara, posisi anggota badan, lemah,
menggigil, sesak, dan sebagainya.

1. Ekspresi wajah

Untuk mengetahui ekspresi gembira, sedih, kesakitan, ketakutan, pucat, ketuaan, dan
sebagainya pada ibu hamil

1. Berat dan Tinggi Badan

Tujuan pengukuran berat dan tinggi badan adalah untuk memeastikan kesan umum terhadap
tubuh pasien/klien, terutama mengenai derajat kegemukannya. Pasien/klien yang gemuk atau
kurus memberikan kemungkinan lebih mudah mengidap penyakit. Barat badan dicatat dalam
ukuran kilogram, dan tinggi badan dalam ukuran sentimeter (cm).

1. Pengukuran Temperatur, Tekanan Darah, dan Denyut Nadi

Pengukuran temperature, tekanan darah dan denyut nadi dilakukan sebab perbedaan suhu,
tekanan (tensi) darah dan denyut nadi dari normal akan menunjukkan adanya gangguan
kesehatan dalam tubuh pasien.

1. Pemeriksaan Kulit
1. Observasi : warna dan parut bekas luka.
2. Palpasi : kelembaban dan turgor
3. Kepala dan leher

Di dalam pemeriksaan kepala dan leher dapat dilakukan melalui:

1. Rambut
Untuk mengetahui keadaan rambut seperti hitam, lebat, tidak bau, tidak berketombe

1. Tempurung Kepala

Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala. Palpasi bila tampak benjolan untuk
mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan mobilitasnya.

1. Mata

Untuk mengetahui apakah terjadi anemia atau tidak pada conjungtiva

1. Telinga

Untuk mengetahui ada atau tidak serumen di telinga

1. Hidung

Untuk mengetahui ada atau tidak polip atau secret

1. Muka

Untuk mengetahui ada atau tidak chloasma gravida dan ada icterus atau tidak pada sklera

1. Mulut

Untuk mengetahui apakah adanya pembesaran tonsil atau karies gigi

1. Gigi

Untuk mengetahui keadaan konstruksi gigi apakah terjadi kekeroposan atau tidak dimana hal
inimenjdi indikasi adanya kekurangan kalsium atau tidak

1. Leher

Untuk mengetahui ada atau tidak pembesaran kelenjar getah bening, ada atau tidaknya
struma/kelenjar gondok, dan ada atau tidak pembesaran vena jogularis

1. Dada dan Aksilla


1. Dinding Thoraks

Observasi bentuk thoraks. Misal, apakah kiphosis atau tidak.

1. Payudara

Observasi dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan warna kulit dan putting susu.
Palpasi dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh karena adanya
infeksi)
1. Aksilla

Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjola. Palpasi dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya rasa sakit dan tumor.

1. Abdomen
1. Observasi dinding abdomen

Untuk mengamati gerak uterus (his), gerak janin, dan tanda-tanda kehamilan.

1. Palpasi

Untuk mengetahui tinggi fundus uteri yang erat kaitannya dengan umur kehamilan.
Pemerikasaan Leopold dengan mempalpasi abdomen dapat menentukan letak janin di dalam
uterus, cekungan perut, nyeri tekan, tes Osborn, ukuran panggul luar, his.

1. Auskultasi

Dilakukan untuk mengetahui bunyi jantung anak (punctum maximum, lama, + kekuatan,
relaksasi)

1. Ekstremitas
1. Atas : gangguan atau kelainan, bentuk

Observasi keadaan tangan terutama telapak tangan dan kuku, misal untuk mengetahui apakah
tampak pucat atau sianosis.

1. Bawah : bentuk, udema, varises

Observasi dilakukan untuk mangetahui ada tidaknya kelainan seperti varises dan udema.
Palpasi dilakukan untuk menentukan derajat varises atau udema.

1. Pemeriksaan Tulang Punggung


1. Observasi

Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis atau tidak.

10. Genitourinaria

1. Kebersihan
2. Genetalia eksterna : observasi labia mayora, minora, fluor albus (warna dan baunya)
3. Genetalia interna : observasi vagina, portio dan orifisium eksterna

11. Pemeriksaan Anus

Untuk mengetahui apakah ditemukan kelainan atau tidak pada anus.

12. Pemeriksaan Dalam


Pemeriksaan dengan jari telunjuk dan jari tengah untuk menentukan kondisi portio,
pembukaan orifisium uteri, keadaan ketuban, letak anak di dalam panggul, dan luas panggul
bagian dalam.

 PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Urine

Untuk mengetahui adanya kandungan albumin atau reduksi pada urine

1. Kadar Hb

Untuk mengetahui apakah pasien mengalami anemia atau tidak pada masa kehamilan

1. Hematokrit (Ht)

Data ini digunakan sebagai penunjang diagnosis anemia.

1. Kadar Leukosit

Untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak pada kehamilan

1. Golongan Darah

Jika terjadi pendarahan pada pasien pada masa kehamilan atau setelah melahirkan
menanganan segera dapat dilakukan.

 REKAM MEDIS KLIEN

Rekam medis klien digunakan untuk:

1. Pengobatan Pasien

Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis
penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus
diberikan kepada pasien.

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan

Membuat rekam medis dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan
untuk melindungi bidan dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

1. Pendidikan dan Penelitian

Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan


medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi
perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang kebidanan.
1. Pembiayaan

Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan
dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai
bukti pembiayaan kepada pasien.

1. Statistik Kesehatan

Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya


untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah
penderita pada penyakit-penyakit tertentu.

1. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik

Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian
masalah hukum, disiplin dan etik.

II. MERUMUSKAN MASALAH (DIAGNOSA)

Pada langkah ini, bidan menganalisa data dasar yang diperoleh pada langkah pertama,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, sehingga dapat merumuskan diagnose atau
masalah kebidanan.

Di dalam diagnosa unsur – unsur berikut perlu dicantumkan yaitu:

 Keadaan Pasien (ibu)

Keadaan pasien dicantumkan untuk membantu merumuskan masalah (diagnosa)

 Keadaan Janin

Keadaan janin dicantumkan untuk membantu merumuskan masalah (diagnosa)

 Masalah Utama dan Penyebabnya

Masalah dirumuskan bila bidan menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu
terhadap kehamilannya. Tujuan mengetahui masalah utama dan penyebab adalah melakukan
pengkajian lebih lanjut untuk diberikan intervensi khusus, baik berupa
dukungan/penjelasan/tindakan/follow up/rujukan.

CONTOH:

 Keadaan Pasien dan Janin

Ibu G1P0A0 hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian terendah kepala,
dengan anemia ringan.
Dasar :

1. Ibu mengatakan pegal-pegal pada pinggang dan kaki, sering lelah, pusing, mata
berkunang-kunang,
2. Hb : 9,4 g%
3. Ibu mengatakan hamil anak pertama
4. HPHT : 5 Oktober 2006
5. Leopold I : TFU 34cm TBJ : 3410g
6. Leopold II : Puki (letak punggung janin kiri)
7. Leopold III : Kepala
8. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP, posisi sejajar
9. DJJ : 140x/menit

 Masalah Utama dan Penyebabnya

1. 1. Gangguan aktifitas

Dasar :

1) Ibu merasakan kram pada kaki

2) Ibu mengatakan cepat lelah

1. 2. Gangguan rasa nyaman

Dasar :

1) Ibu merasa cemas menjelang persalinan

2) Ibu mengatakan cepat lelah

3) Ibu mengatakan kurang istirahat

1. 3. Gangguan pemenuhan nutrisi

Dasar:

1) Ibu terlihat pucat

2) Ibu mengatakan tidak nafsu makan

3) Ibu tampak lemas

1. III. MENGANTISIPASI MASALAH (IDENTIFIKASI)


Langkah ini merupakan langkah antisipasi, sehingga dalam melakukan asuhan kebidanan,
bidan dituntut untuk mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dari kondisi yang sudah
ada/sudah terjadi.

 Masalah Potensial

Dengan mengidentifikasi masalah potensial/diagnose potensial yang akan terjadi berdasarkan


diagnose/masalah yang sudah ada, bidan harus dapat merumuskan tindakan yang perlu
diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah/dignosa potensial yang akan terjadi.

 Mengantisipasi penanganan

Pada langkah antisipasif ini diharapkan bidan selalu waspada dan bersiap-siap bila
diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam
melakukan asuhan yang aman dan dilakukan secara cepat, karena sering terjadi dalam kondisi
emergensi.

 Prognosa

Data ini digunakan untuk mengetahui perkembangan pasien apakah membaik atau
memburuk, sehingga dapat segera dilakukan tindakan.

CONTOH:

Berdasarkan contoh diagnosa diatas

 Masalah Potensial

Potensial terjadi persalinan lama, terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD), terjadi sub involusi uteri yang menimbulkan perdarahan antepartum, pengeluaran ASI
kurang.

 Mengantisipasi penanganan

Jika diperlukan lakukan kolaborasi dengan dokter

 Prognosa

Prognosa ke arah baik

1. IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN (TINDAKAN SEGERA)

Pada tahap ini bidan mengidentifiksi perlunya tindakan segera, baik tindakan intervensi,
tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter atau rujukan berdasarkan kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan


dalam kondisi emergensi, berdasarkan hasil analisa data bahwa klien membutuhkan tindakan
segera untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
Pada langkah ini mungin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik sehingga bidan
mengetahui penyebab langsung masalah yang ada. Untuk itu diperlukan tindakan segera yang
bersifat observasi atau pengkajian kembali.

CONTOH:

Berdasarkan contoh diagnosa diatas

1. Penyuluhan tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan seperti


gangguan pada pinggang dan kaki.
2. Penyuluhan tentang senam hamil dan latihan relaksasi.
3. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu hamil
4. Penyuluhan tentang persiapan persalinan.
5. Pemberian Fe untuk pengobatan anemia ringan serta pemberian vitamin B kompleks
dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi

V. MENYUSUN RENCANA TINDAKAN

 Rencana Kegiatan

Tujuan di dalam rencana kegiatan ini adalah untuk menunjukkan perbaikan-perbaikan yang
diharapkan.

 Langkah-langkah Tindakan

Langkah-langkah tindakan yang dilakukan berdasarkan ,asalah yang dihadapi oleh pasien.
Langkah-langkah tindakan merupakan upaya intervensi untuk mengatasi masalah.

 Rencana Evaluasi

Rencana evaluasi dibuat untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan dilakukan.
Di dalam rencana evaluasi ditentukan sasaran yang akan dicapai.

CONTOH:

Berdasarkan contoh diagnosa diatas

 Rencana dan Langkah-Langkah tindakan

1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini


2. Ajarkan pada ibu cara menjaga kondisinya selama hamil

1. Berikan terapi

1) Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari

2) Kalsium laktat : 3 x 1 tablet/hari


3) Vitamin B kompleks: 3 x 1 tablet/hari

4) Vitamin C : 3 x 1 hari

1. Anjurkan pada ibu cara mengkonsumsi zat besi


2. Evaluasi cara ibu mengkonsumsi zat besi
3. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu
4. Jelaskan pada ibu pentingnya breast care dan senam hamil

1) Ajarkan bagaimana cara breast care dan senam hamil

2) Evaluasi cara ibu melakukan breast care dan senam hamil

3) Libatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil

4) Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil

1. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang


2. Anjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering
3. Libatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
4. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
5. Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
6. Berikan informasi tentang persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan
7. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

 Rencana Evaluasi

Pada saat evaluasi diharapkan :

1. Ibu mengerti kondisinya


2. Ibu mengerti cara menjaga kondisinya selama hamil
3. Ibu mau mengkonsumsi tablet Fe, kalsium laktat, vitamin B kompleks, vitamin C 3 x
1 tablet/hari
4. Ibu mengerti cara mengkonsumsi zat besi
5. Keluarga berjanji untuk memberikan bantuan psikologis pada ibu
6. Ibu mengerti manfaat breast care dan senam hamil

1) Ibu mengerti cara breast care dan senam hamil


2) Keluarga berjanji akan mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan senam hamil

3) Ibu mengerti tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil

1. Ibu berjanji akan mengkonsumsi makanan gizi seimbang


2. Ibu mengatakan akan makan sedikit tapi sering
3. Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
4. Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
5. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
6. Ibu mengerti tantang persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan
7. Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

1. VI. IMPLEMENTASI

Tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan
yang dilakukan berdasarkan prosedur yang telah lazim diikuti dan dilakukan.

Di dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan kriteria yang telah
direncanakan. Bila bidan perlu memberikan infus atau pemberian obat, maka tindakan
tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. Berbagai hal yang perlu
perhatian didalam tahap pelaksanaan ini adalah:

ü Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim dilakukan.

ü Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria evaluasi yang
ditetapkan.

ü Pengandalian keadaan pasien atau klien sehingga berangsur-angsur menuju kondisi


kesehatan yang diharapkan.

Didalam melaksanakan tindakan, bidan dapat melakukan asuhan secara mandiri untuk kasus-
kasus yang didalam batas kewenangannya. Bila bidan menemukan kasus diluar batas
kewenangannya didalam melakukan tindakan, maka pasien atau klien tersebut dirujuk
kerumah sakit. Dan bidan dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya pada kasus-kasus
tertentu.

CONTOH:

Berdasarkan contoh diagnosa diatas

1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini


2. Mengajarkan pada ibu cara menjaga kondisinya selamahamil

1. Memberikan terapi
1) Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari

2) Kalsium laktat : 3 x 1 tablet/hari

3) Vitamin B kompleks: 3 x 1 tablet/hari

4) Vitamin C : 3 x 1 hari

1. Menganjurkan pada ibu cara mengkonsumsi zat besi


1. Mengevaluasi cara ibu mengkonsumsi zat besi
2. Melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan psikologis pada ibu
3. Menjelaskan pada ibu pentingnya breast care dan senam hamil

1) Mengajarkan pada ibu cara breast care dan senam hamil

2) Mengevaluasi cara ibu melakukan breast care dan senam hamil

3) Melibatkan keluarga untuk mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil

4) Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil

1. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang


2. Menganjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering
3. Melibatkan keluarga agar membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi
seimbang
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
5. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
6. Memberikan informasi tentang persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan
7. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan

VII.MENGEVALUASI

Tahap ini menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan. Bila tindakan yang dilakukan
mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan kemungkinan masalah baru yang timbul akibat
keberhasilan. Dan sebaliknya bila tindakan tidak mencapai tujuan, maka langkah-langkah
sebelumnya perlu diteliti kembali.

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita
mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini.

1. Tujuan asuhan kebidanan

ü Meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan.

ü Memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan rasa aman dan penuh percaya diri.
ü Meyakinkan wanita dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuannya sebagai
orangtua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orangtua.

ü Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka dan


mengemban tanggungjawab terhadap kesehatannya sendiri.

1. Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah

dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang kita berikan kepada
pasien, kita perlu mengkaji respons pasien dan peningkatan kondisi yang kita targetkan pada
saat penyusunan perencanaan. Hasil pengkajian ini kita jadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan asuhan berikutnya.

1. Hasil asuhan

Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang
meliputi pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, serta peningkatan kemandirian
pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.

CONTOH:

Berdasarkan contoh diagnosa diatas

1. Ibu mengerti kondisinya saat ini

1. Ibu mengerti cara menjaga kondisinya selama hamil


2. Ibu mau mengkonsumsi tablet Fe, kalsium laktat, vitamin B kompleks, vitamin C 3 x
1 tablet/hari
3. Ibu mengerti cara mengkonumsi zat besi
4. Keluarga berjanji untuk memberikan bantuan psikologispada ibu
5. Ibu mengerti manfaat breast care dan senam hamil

1) Ibu mengerti cara breast care dan senam hamil

2) Keluarga berjanjii akan mengingatkan ibu untuk melakukan breast care dan
senam hamil

3) Ibu mengerti tentang kebutuhan gizi pada ibuhamil

1. Ibu berjanji akan mengkonsumsi makanan gizi seimbang


2. Ibu mengatakan akan makan sedikit tapi sering
3. Keluarga berjanji akan membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
4. Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan akan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
5. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
6. Ibu mengerti tantang persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan
7. Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
Related

MAKALAH MALPRAKTIKIn "kULiAh BiDaN"

SEJARAH PERKEMBANGAN BIDAN DI AUSTRALIAIn "kULiAh BiDaN"

MAKALAH TB PARUIn "kULiAh BiDaN"

Leave a comment

Posted by aNa on February 26, 2011 in kULiAh BiDaN

← -KICK CHART-
INFEKSI PERINATAL →

Leave a Reply

 Pages
o About
 Archives
o May 2012
o October 2011
o September 2011
o July 2011
o May 2011
o March 2011
o February 2011
o December 2010
o October 2010
o July 2010
 Categories
o aBoUt InDoNeSiAn MiDwIvEs (2)
o IKAMABI (IKATAN MAHASISWA KEBIDANAN INDONESIA) (1)
o InFo (35)
o iSLaM (7)
o kULiAh BiDaN (18)
o mAhAsIsWa (1)
o TiPs (6)
o Uncategorized (14)
o Universitas Airlangga (4)

Entries (RSS) and Comments (RSS)

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to
their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai