pd
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan
MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
Tentang “KARAKTERISTIK SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA”
Disusun Oleh:
SEBASTIANUS THORINO SHANDRI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan maklah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentu kami
tidak sanggup akan menyelesaikan makalah ini dengan baik.Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah swt atas limpahan nikmat sehat-Nya baik itu
sehat fisik maupun akal pikiran,sehinggga kami mampu menyelesaikan makalah ini dar mata
kuliah Pengantar Pendidikan dengan judul “Karakteristik Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makn,alah ini kami
mohon maaf yang sebesar besarnya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga Negara.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Oleh karena itu setiap warga Negara berhak untuk
mendapatkan pendidikan. Seperti yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal
31 ayat 1 dan Undang Undang Nomer 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab
III ayat 5 dinyatakan bahwa setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama
memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa anak berkelainan berhak pula
memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya ( anak normal ) dalam pendidikan.
Agar kita mengetahui karakteristik system pendidikan nasional Indonesia tentang adanya
nasionalisme sebagai landasan Pancasila?
BAB II
RUMUSAN MASALAH
BAB III
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Nasionalisme
a. Batasan
1) Bangsa
Ernes Renang dalam “Que’st qu une nation?”menegaskan bahwa bangsa adalah suatu
asas rohani yang timbul dari keadaan historis yang tersusun secara mendalam
Bangsa-bangsa didunia merupakan hasil tenaga hidup dalam sejarah. Karena itu
merupakan golongan-golongan yang beraneka ragam dan tidak dapat dirumuskan secara
pasti, karena bersifat dinamis, kebanyakan bangsa-bangsa didunia memiliki factor-faktor
objektif, yaitu krsamaan-kesamaan:
b) Bahasa
c) Daerah
d) Kesatuan
f) Perasaan Keagamaan
Tetapi tak ada satu factor objektif yang bersifat menentukan keberadaan bangsa.
2) Nasionalisme
Hans Kohn memandang kemauan hidup bersama sebagai nasionalisme yaitu suatu
paham yang member ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan mewajibkan dirinya
untuk mengilhami anggota-anggotanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara
kebangsaan adalah cita dan satu-satunya bentuk sah organisasi politik dan bahwa
bangsa adalah sumberdari tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
3) Perkembangan Nasionalisme
Nasionalisme adalah salah satu dari kekuatan yang menentukan dalam sejarah
modern. Ia berasal dari Eropa Barat abad 18; selama abad 19 ia telahtersebar diseluruh
Eropa dan abad 20 ia telah menjadi suatu pergerakan sedunia. Cirri-ciri nasionalisme
modern yang berkembang dibarat mempunyai 3 karakteristik, yaitu:
b) Penegasan bahwa mereka mempunyai kenangan yang sama mengenai masa lampau dan
harapan yang sama dimasa yang akan dating.
4) Tipe Nasionalisme
1) Hak menentukan nasib diri sendiri dari setiap bangsa. Kehendak untuk hidup bersama
yang terkandung dalam nasionalisme dinyatakan atau diwujudkan dalam bentuk hak
untuk menentukan nasib diri sendiri.
2) Hak menentukan nasib diri sendiri diperkenalkan oleh mancini, 1851, dan kemudian
dipertegas oleh Woodrow Wilson 1918 dan akhirnya menjadi dasar piagan PBB 1945.
3) Hak setiap warga Negara kebangsaan menentukan nasib diri sendiri dilaksanakan
dengan jalan menyusun dan melaksanakan system-system kehidupan bernegara
kebangsaan.
2) Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yang merupakan perbaikan piagam Jakarta,
yang berisi:
d) Cita-cita mengisi kemerdekaan dan dasarnya, yaitu Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila.
2) Kebudayaan baru yang dikembangkan menuju kearah kemajuan adab, budaya dan
persatuan.
b. System Pendidikan Nasional Indonesia berakal pada binekaan yang satu atau Bhineka
Tunggal Ika.
a. Dasar yuridis formal yang bersifat idil adalah pancasila sebagai dasar negara.
3) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan berlandaskan kebudayaan bangsa dan Ke-
Bhineka-Tunggal-Ika-an.
3. Karakteristik Tujuan
4. Karakteristik Kesisteman
a. Pendidikan Nasional adalah satu keseluruhan kegiatan satuan pendidikan yang dirancang,
dilaksanakan, dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan nasional.
b. Pendidikan Nasional mempunyai tugas utama agar tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan penjagaan.
c. Pendidikan nasional mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas tiga jenjang
utama ( Pendidikan dasar, Pendidikan menengah dan Pendidikan tinggi ).
C. Karakteristik Pendidikan
”Menurut Undang Undang Nomer 2 Tahun 1989 pasal 1 ayat 1,“ Pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan
bagi peranan dimasa yang akan datang”.
Pendidikan sebagai usaha sadar merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dengan cara menggerakkan kemampuan jiwa dan
raganya. Karakteristik usaha sadar yaitu:
a. Karakteristik Bimbingan
1) Sehubungan dengan bimbingan, penjelasan umum Undang Undang Nomer 2 Tahun
1989 antara lain , menyatakan sebagai berikut,” Perluasan pengertian ini (dari satu
sistem pengajaran nasional menjadi satu sistem pendidikan nasional)
memungkinkan Undang Undang ini tidak membatasi perhatian pada pengajaran
saja, melainkan juga memperhatikan unsur-unsur pendidikan kepribadian manusia
Indonesia yang bersama sama merupakan perwujudan bangsa Indonesia, suatu
bangsa yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa memelihara budi pekerti
kemanusiaan dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
2) Menurut Arthur J.Jones, bimbingan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
pendidikan, merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain
dalam menentukan pilihan-pilihan dan penyelarasan-penyelarasan diri serta dalam
memecahkan masalah-masalah hidup.
b. Karakteristik Pengajaran
a) Mengajar adalah komunikasi antara dua orang atau lebih yang saling memberi
pengaruh melalui gagasan-gagasan mereka dan belajar sesuai dalam proses
interaksi.
b) Mengajar adalah mengisi ikiran siswa dengan informasi dan pengetahuan tentang
fakta untuk dapat mereka gunakan dimasa yang akan datang.
c) Mengajar adalah suatu proses dimana pelajar, guru, diorganisasi dalam suatu cara
yang sistematis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
d) Mengajar adalah menimbulkan motivasi untuk belejar.
4) Menurut Leo W Angkin, dan kawan-kawan dalam “Teaching : What It’s All About”,
berdasarkan pola hubungan guru dengan siswa , dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a) Pengajaran klasikal, yang didasarkan pada asumsi bahwa semua siswa sama-sama
memperoleh pengajaran dan perbedaan yang ada diantara mereka tidaklah penting.
b) Pengjaran individual, yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap siswa adalah
berbeda, dan harus mendapat perhatian dan perlakuan yang khusus.
1. Mengingatkan kembali apa yang perlu diperhatikan dan pernah diketahui yang
sesuai dengan bahan baru.
c. Karakteristik Latihan
2. Latihan selama bekerja, yang dilakukan diluar tempat bekerja mereka. Dapat dalam
bentuk pelatihan diluar tempat kerja.
a) Penjelasan, berisi penjelasan tentang apa yang akan dilakukan dan hasil-hasilnya.
c) Imitasi, dalam langkah ini siswa mencoba dengan petunjuk dan contohyang
diperagakan oleh guru. Sedangkan tugas guru adalah memberikan bimbingan bagi
mereka yang mengalami kesulitan.
3. Karakteristik Fungsi
b. Anggota masyarakat
1) Anggota keluarga yang dapat hidup bahagia dalam keluarga dalam arti rumah tangga
atau keluarga dalam arti luas.
4) Warga negara yang bertanggungjawab dan dapat menikmati pelayanan umum yang
disediakan oleh pemerintah dan masyarakat.
c. Hamba Tuhan yang dapat menjalankan kehidupan beragama secara terang, tekun,
dan penuh keikhlasan.
1. Prinsip Prinsip
2) Pendidikan sebagai produsen tenaga kerja dalam semua bidang dan tingkatan.
2. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan instruksional berpusat kepada guru, sehingga bila guru telah mengajarkan
bahan aspek-aspek kepribadian yang lain.
f. Karena sejak awal anak didik bersifat individualistis, maka sistem pendidikan
konvensional menghasilkan anak didik yang berjiwa andividualistis pula.
3. Metode Mengajar
a. Metode mengajar lebih berpusat pada guru dan bahan pengajaran sehingga proses
mengajar terpisah dari proses belajar.
4. Evaluasi
b. Sistim evaluasi sifatnya sering tidak kontinu, penilaian tentang kemajuan anak
didiknya.
5. Pendidikan
a. Guru lebih banyak hanya berfungsi dan bertugas sebagai pengajar di sekolah.
c. Tenaga yang diperlukan ialah tenaga edukatif dibantu oleh beberapa administratif.
6. Pembiayaan
A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranan dimasa yang akan dating. Karakteristik
pendidikan dapat dilihat dari segi usaha sadar pendidikan, bentuk kegiatan pendidikan
dan fungsi pendidikan itu sendiri. Sedangkan system pendidikan Nasional dapat dilihat
dari karakteristik sosial budaya, karakteristik dasar dan fungsi pendidikan, karakteristik
tujuan pendidikan nasional, dan karakteristik kesisteman.
http://fajaroktawidarta.blogspot.com/2011/02/pendidikan-seks-masuk-di-kurikulum.html
http://www.pastibos.com/pendidikan-seks-perlu-dimasukkan-kurikulum-karena-bermanfaat-bagi-
pengetahuan-siswa.html
http://www.indomedia.com/bpost/012000/24/opini/resensi.htm
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=735&Itemid
http://shout.indonesianyouthconference.org/article/hadimaster/928-fenomena-seks-bebas-di-
kalangan-remaja-haruskah-di-biarkan/