TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan akibat oleh aliran darah
disebut tekanan sistolik. Saat ventrikel dalam keadaan relaksasi darah tetap
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh pembuluh darah dan
jantung berdenyut, tekanan sistolik sendiri terjadi saat jantung memompa darah
jantung.
1
Langkah-langkah mengukur tekanan darah menurut Potter & Perry (2010)
sebagai berikut :
pada klien.
d. Menggulung lengan baju klien pada bagian atas lengan. Mempalpasi arteri
masih kempes, pasang manset dengan rata dan pas disekeliling lengan atas.
e. Mempalpasi arteri radialis atau brakialis dengan ujung jari satu tangan
diatas dimana titik denyut nadi tidak teraba. Dengan perlahan kempeskan
manset dan catat titik dimana denyut nadi muncul lagi. Mengempiskan
f. Meletakkan earpiece stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi jelas tidak
baju klien.
2
g. Gembungkan manset 30 mmHg diatas tekanan sistolik yang dipalpasi.
Dengan perlahan lepaskan dan biarkan jarum turun dengan kecepatan 2-3
mmHg perdetik.
h. Catat titik pada manometer saat bunyi jelas pertama terdengar sebagai
i. Bantu klien untuk kembali pada posisi yang nyaman dan tutup kembali
lengan klien.
2.1.2 Hipertensi
gejala yang sering terjadi pada usia lanjut, dimana tekanan yang abnormal
Hipertensi atau yang lebih dikenal darah tinggi adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah seseorang adalah ≥ 130 mmHg (tekanan sistolik) danatau
fase darah yang di pompa oleh jantung, nilai yang lebih rendah (diastolik)
3
2.1.2.2 Klasifikasi Hipertensi
diantaranya yaitu:
1. Hipertensi primer
Diderita oleh sekitar 95% orang. Oleh sebab itu, penelitian dan pengobatan
a. Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
kelamin (pria lebih tinggi dari perempuan), dan ras (ras kulit hitam
c. Kebiasaan hidup
adalah konsumsi garam yang tinggi (lebih dari 30 g), kegemukan atau
4
Tabel 2.1
Tingkat 1 (Hipertensi
140-159 90-99
Ringan)
140-149 90-94
Sub-group: perbatasan
Tingkat 2 (Hipertensi
160-179 100-109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi
≥ 180 ≥ 110
Berat)
Hipertensi sistol terisolasi
≥ 140 < 90
(Isolated systolic
hypertension)
140-149 <90
Sub-group: perbatasan
2. Hipertensi sekunder
terjadi akibat stenosis arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital
5
dilakukan perbaikan pada stenosis, atau apabila ginjal yang terkena di
darah (> 140 mmHg pada sistolik; > 90 mmHg pada diastolik) terjadi
setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita non hipertensi dan membaik
diantaranya karena faktor usia, stress, etnik, jenis kelamin, variasi harian, obat-
6
obatan, aktivitas dan berat badan, serta kebiasaan merokok (Potter & Perry,
2010).
hipertensi diantaranya:
transpor Na.
pada elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi
Gejala hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul
tanpa gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi
sebagai diantaranya: sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk,
perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak
7
jantung terasa cepat, telinga berdenging. Pada kasus-kasus yang sudah parah
penyempitan pembuluh darah dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada
1. Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan muntah, akibat
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi
kaku sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa
darah melalui arteri tersebut. Darah pada setiap denyut dipaksa untuk melalui
pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan,
inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan
8
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam
terletak dipusat vasomotor pada medula ditolak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
kebawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
9
lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.
sekresi aldosteron, hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
1. Farmakologi
2. Nonfarmakologi
nonfarmakologi yaitu:
10
a. Penurunan berat badan
b. Aktifitas
c. Teknik relaksasi
f. Aromaterapi
h. Terapi diit
j. Akupresur
11
1. Stroke dapat terjadi akibat hemoragi akibat tekanan darah tinggi di otak,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri
mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
pembentukan bekuan.
3. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
12
4. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi, terutama pada hipertensi
5. Kejang dapat terjadi pada wanita preeklampsia. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat,
2.1.3 Sujud
Tuhannya. Betapa tidak, kepala orang yang tidak bersujud itu direndahkan
serendah kaki menapak. Dari sudut pandang medis, tentu ia sangat unik. Sujud
adalah satu-satunya posisi di mana otak bisa lebih rendah dari jantung, yang
yang dalam sholat setelah gerakan I’tidal. Caranya yaitu ,dengan meleteakkan
Secara keseluruhan , terdapat empat jenis sujud yang di syariatkan dalam islam
(Juriyanto, 2018) :
13
1. Sujud Dalam Sholat
Pada setiap rekaat dalah sholat, baik sholat fardhu maupun sunnah, seorang
diwajibkan melakukan dua sujud. Hal ini karena dua sujud tersebut
2. Sujud Sahwi
Sujud ini di syariatkan ketika seorang yang sedang sholat lupa mengerjakan
rukun dalam sholat atau meninggalka sunnah ab’ah dalam sholat, seperti
tasyahud awal dan do’a Qunut. Sujud sahwi ini dilakukan setelah membaca
tasyahud akhir dan sebelum salam dengan dua kali sujud disertai duduk di
3. Sujud Syukur
dari musibah atau bencana. Sujud syukur di lakukan di luar sholat degnan
4. Sujud Tilawah
luar sholat.
14
2. Meletakkan 7 anggota badan ke tempat sujud ; dahi, kedua telapat tangan,
lantai.
beta mengalami penurunan terutama pada saat perekaman mata terbuka. Pada
perekaman EEG.
1 – 3 menit mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan daistolik pada orang
yang sehat, dan mampu meningkatkan denyut nadi selama sujud (Rufa’i, 2013)
yaitu gaya gravitasi, kekentalan darah, dan jarak ventrikel antara dua titik yang
di ukur. Selain itu dapat juga di pengaruhi oleh hukum starling. Pada saat sujud,
pasokan posisi jantung akan lebih tinggi daripada posisi otak. Menimbulkan
15
aliran darah menuju ke otak menjadi lebih efektif karena di bantu dengan gaya
gravitasi, sehingga membuat saraf dalam otak menjadi tersuplai nutrisi dan
oksigen. Salah satu saraf dalam otak tersebut adalah saraf vagus. (Ganong,
Saraf vagus, saraf vagus adalah saraf kranial yang ke 10, fungsi dari
saraf vagus adalah mempersyarafi organ dalam pada manusia. Dalam area
jantung saraf vagus kanan memasok saraf ke SA Node dan saraf vagus kiri
detak jantung. Mampu membuat detak jantung selalu stabil dalam irama kirang
lebih 90 denyut per menit. Jika diperlukan, saraf vagus akan melepaskan
16
2.2 Kerangka Teori
Faktor Resiko
1. Faktor resiko yang tidak
dapat dikontrol:
a. Jenis Kelamin
b. Usia
c. Keturunan (genetik)
2. Faktor yang dapat
dikontrol:
a. Kebiasaan merokok
b. Stress
c. Obesitas
d. Alkohol
Hipertensi
17
2.3 Kerangka konsep
2.4 Hipotesis
(Dharma, 2011).
Ho : Tidak ada pengaruh terapi posisi sujud terhadap tekanan darah pada
H1 : Tidak ada pengaruh terapi posisi sujud terhadap tekanan darah pada
18
2.5 Keaslian Penelitian
19
Fateme The Effect Three women The pilot
Yousefzadeh, of and two men study
Gila Pirzad Prostrationparticipated in showed that
Jahromi , Ehsan (Sajdah) this pilot study. 10 seconds
Mokari on theLinear (absolute of Sajdah
Manshadi, Prefrontal and relative has effects
Boshra Hatef Brain power of θ (4- on brain
(2015) Activity: 8Hz), α 1 (8-10 activity and
A PilotHz), α 2 (10-12 sometimes
Study Hz), β 1 (12-16 showed the
Hz), β 2 (16-20 opposite
Hz), β 3 (20-30 effect on
Hz), γ 1 (30-40 genders.
Hz), γ 2 (40-50
Hz) and non-
linear features
(approximate
entropy, Katz
fractal
dimension,
Petrosian fractal
dimension,
spectral entropy,
and sample
entropy) from
Fps channel were
calculated.
Hazem Assessme HR and BP were ] This is the
DoufesH, MSc, nt of Heart measured using a first study of
Beng1), fatimaH Rates and Schiller AT-102 HR and BP in
iBraHim, PhD, Blood Electrocardiograph relation to
MScE, Pressure in and an Omron Salat
BScEE1), noor Different SEM-1 Automatic positions.
azina ismail, Salat Blood Pressure The findings
PhD, MStats, Positions Monitor. will
BSC2), Wan encourage
azman Wan further
aHmaD, MRCP, studies to
MBBS3 explore the
benefits of
Salat
maneuvers
20
for patients
with
cardiovascul
ar diseases
21