Kinerja Operasi PDF
Kinerja Operasi PDF
OPERATION PEFORMANCE
Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Operation Peformance” ini dengan baik. Kami haturkan terima kasih kepada,
Bapak Dr. H. Susilo Toto Rahardjo, SE., MT selaku Dosen mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan Etis yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai penyusunan bayaran strategis. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.
KESIMPULAN .............................................................................................. 18
PENDAHULUAN
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui
perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika
keberhasilan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika
tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada
seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak
ukur keberhasilannya.
Kinerja menurut Mangkunegara (2005: 67) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan suatu
fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat
penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja yang lebih
yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan kepada
keinginan karyawan yang mau bekerja, namun demikian karyawan akan tetap
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
dapat dimaknai secara beragam. Beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari
perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan
maajemen yang mengkhususkan pada produksi barang dan jasa, serta menggunaka n
kepatuhan terhadap peraturan dan secara lebih rinci tujuannya ini berhubunga n
dengan.
tujuan dengan efisienn dan di sertai integritas yang tinggi, tanpa biaya yang
alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah objektif dari kinerja
operasi mereka terpenuhi. Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya demi mencapai
fungsi:
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
adalah keputusan-keputusan perencanaan tingkat keluaran jangka panjang
3. Pengarahan (actuating)
manajemen.
4. Pengawasan (controlling)
baik atau belum dapat dilihat dengan mengukur aspek-aspek yang ada, baik dari
salah satu aspek yang digunakan oleh investor untuk menjadi pertimbanga n
informasi keuangan perusahaan terutama disajikan dalam neraca, sumber infor mas i
Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya, dengan kata lain, terdapat beberapa
eksternal perusahaan.
Dari uraian yang disampaikan amstrong, terdapat beberapa faktor yang dapat
mendapat perhatian serius dari pimpinan organisasi jika pegawai diharapkan dapat
dalam penentuan kinerja operasi. Motivasi sebagai sebuah dorongan dalam diri
pegawai akan menentukan kinerja yang dihasilkan. Begitu juga dengan kemampuan
kerja pegawai, dimana mampu tidaknya karyawan dalam melaksanakan tugas akan
hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akuisisi yang dilakukan. Proses
secara umum.
Pengukuran kinerja juga merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik
dan didasarkan pada kelompok indicator kinerja kegiatan yang berupa indicator -
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuannya yang telah ditetapkan dalam rangka
kinerja juga digunakan untuk menilai pencapain tujuan dan sasaran. Dari definis i
tersebut dapat disimpulkan bawa sistem pengukuran kinerja adalah suatu sistem
strategi melalui alat ukut keuangan dan non keuangan. Hasil pengukuran tersebut
informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan
perusahaan.
2.4.1. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja
diinginkan.
organisasi
karyawan.
dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan
pengembangan karyawan.
Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan
tahap pengukuran. Tahap persiapan atas penentuan bagian yang akan diukur,
penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, dan pengukuran kinerja
sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan kinerja yang
diinginkan.
Pengukuran kinerja merupakan alat ukur yang tepat, dasar filosofi yang
212-225).
4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih
2. Pekerjaan yang tidak diukur atau dinilai tidak dapat dikelola karena ada
4. Keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang
diukur.
5. Hasil keluaran menyedikan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasil alih-
6. Mendefisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apa yang diinginka n
adalah cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja dari
yang efektif.
Terdapat tiga macam ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja secara
kuantitatif, yaitu :
Yaitu ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
kuantitas produk yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu kemungkinan akan
tunggal dalam pengukuran kinerja. Berbagai aspek kinerja manajer dicari ukuran
Tujuan penggunakan kriteria ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya
sasaran jangka panjang. Karena dalam ukuran kriteria beragam tidak ditentukan
bobot tiap-tiap kinerja untuk menentukan kinerja keseluruhan manajer yang diukur
penentuan bobot resmi tiap aspek kinerja yang dinilai dalam menilai kinerja.
tujuan yang lain, beberapa perusahaan memberikan bobo tangka tertentu kepada
perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja. Ukuran prestasi yang lebih
kerja, yaitu jumlah yang harus dikerjakan, kedua, kualitas kerja, yaitu mutu yang
dihasilkan, dan yang ketiga, ketepatan waktu, yaitu kesesuaian dengan waktu yang
telah ditetapkan.
sebagai berikut:
antara standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan terdapat
penilaian kinerja dalam membedakan pegawa yang efektif dan pegawai yang
tidak efektif.
penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua
orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan
cenderung sama.
4) Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukura n
menggunakannya.
penilaian tersebut.
sistem pengukuran kinerja yang efektif terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut:
diharapkan.
pengukuran kinerja yang digunakan. Salah satu cara untuk menilai reliabilita s
menilai kinerja seorang pegawai. Jika nilai dari kedua penilai tersebut relatif
sekalipun suatu pengukuran kinerja valid dan reliabel, akan tetapi cukup
menggunakannya.
sehingga para pegawai memahami apa yang diharapkan dari mereka dan
Dari pendapat Casio dan Noe et al, ternyata suatu instrumen penilaian kinerja
Casio dan Noe et al, terutama harus berkaitan dengan apa yang dikerjakan oleh
pegawai. Mengingat jenis dan fungsi pegawai dalam suatu organisasi tidak sama,
maka nampaknya, tidak ada instrumen yang sama untuk menilai seluruh pegawai
Robert Kplan tahun 2991, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja
proses bisnis internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. Keempat perspektif ini
menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
hasil yang diinginkan (outcome) dan pemicu kinerja dari hasil tersebut dan tolok
non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah
(top-down) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi
tersebut harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata.
dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja
balanced dan scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor
yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang
mengukur kinerja seseorang atau organisasi di ukur secara berimbangan dari dua
erspektid yaitu keuangan dan faktor non keuangan, jangka pendek dan jangka
kinerjanya dari aspek keuangan, akibatnya fokus perhatian dan usaha ekskutif lebih
kinerja non keuangan. Pada tahun 1990, Nola Norton Institute, bagian riset kantor
masa depan”. Studi ini didorong oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran
kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja
Balanced scorecard yang baik harus memenuhi kriteria antara lain sebagi
berikut;
1. Dapat mendefinisikan tujuan strategi jangka panjang dari masing- mas ing
2. Setiap ukuran kinerja harus merupakan elemen dalam suatu hubungan sebab
akibat.
dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan
strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi
pencapaiannya.
balanced scorecard.
rencana bisnis.
mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk
secara menyeluruh.
Kesimpulan
Kinerja operasional (operational performance) merupakan pelaksanaan
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain adalah faktor individ u,
(system factors) dan faktor situasi. Faktor-faktor ini perlu mendapat perhatian serius
yang optimal.
hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses
secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
Richard L. Daft. 2010. Era Baru Manajemen. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba
Empat