Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL ALAT

PROTOTYPE MESIN PENGECAT BODY MOBIL OTOMATIS


BERBASIS MIKROPROSESSOR Z-80

Disusun oleh :

Mohammad Ibnu Hasan


5215160602

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal rancangan alat Mikroprosessor berbasis Z-80 yang berjudul “Prototype Mesin
Pengecat Body Mobil Otomatis berbasis Mikroprosessor Z-80“ telah disetujui dan disahkan
oleh :

Dosen : Drs. Jusuf Bintoro, M.T

Mata Kuliah : Sistem Mikroprosesor

Hari / Tanggal : Senin, 12 November 2018

Tempat : Gedung L Teknik Elektro

Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Elektronika

Menyetujui,

Dosen Mata Kuliah Mahasiswa

( Drs. Jusuf Bintoro, M.T ) ( Mohammad Ibnu Hasan)


NIP : 1961101081987031003 NIM. 5215160602
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mobil merupakan salah satu fenomena inovasi umat manusia yang seolah tanpa
batas. Kemampuannya selalu meningkat seiring perkembangan teknologi; makin cepat,
makin irit bahan bakar, dan makin ramah lingkungan. Mobil kian menjadi kendaraan
yang aman dan nyaman dalam menghantar orang maupun barang. Kesadaran manusia
dalam upayanya untuk berpindah-pindah dengan cepat tanpa membuang banyak
waktu, telah mampu menciptakan fasilitas dan media yang representative untuk
meningkatkan efektifitas kerjanya.

Pada saat ini sesuai dengan perkembangan teknologi, telah banyak industri
perakitan mobil yang berkembang pesat. Industri perakitan mobil itu sendiri
merupakan salah satu bagian dari industri otomotif yang bertugas menjalankan
produksi pembuatan body mobil, pengelasan, pengecatan, perakitan komponen dan
aksesoris mobil, pengecekan kembali dan pendistribusiannya kepada masyarakat.
Industri perakitan mobil yang sangat berkembang akhir-akhir ini di Indonesia,
memiliki proses yang banyak dan bervariasi. Salah satu dari proses pembuatan mobil
di industri perakitan mobil yaitu pengecatan body mobil. Dalam proses pengecatan
mobil ,umumnya mengunakan tenaga manusia dalam menjalankannya. Seringkali
pekerjaan yang menggunakan murni tenaga manusia biasanya akan ditemuin kecacatan
walaupun sedikit, hal ini berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan oleh mesin. Maka
dari itu, penulis ingin membuat sebuah prototype mesin yang mampu melakukan
pengecatan body mobil secara otomatis.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut,


bagaimanakah membuat prototype mesin pengecat body mobil otomatis berbasis
mikroprosessor Z-80 ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah:
1. Sebagai tugas mata kuliah sistem mikroprosessor
2. Sebagai bentuk implementasi dari teori-teori maupun sistem mikroprosessor.
3. Mahasiswa mampu berlatih dalam pembuatan proyek otomatis dan dapat
mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan alat.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Mikroprosessor

Mikroprosessor lebih dikenal dengan sebutan CPU atau Central Processing Unit
adalah sebutan rangkaian terintegrasi (IC) sebagai inti mesin pengolah yang bekerja
melakukan fungsi pokok komputasi aritmatika dan logika. Komputasi aritmatika
meliputi operasi dasar penjumlahan (add) dan pengurangan (subtract) dan operasi
lanjut perkalian (multiply) serta pembagian (divide). Sedangkan operasi logika
meliputi AND, NEG, OR, XOR, dan sebagainya.

2.2. Mikroprosessor Z-80

Secara teori umum mikroprosesor adalah suatu otak mikro yang mampu
memproses. Secara fisik mikroprosesor adalah sebuah keping (chip) yg merupakan
perpaduan dari suatu rangkaian elektronika yang rumit yang dirancang/ dibuat untuk
mengolah/ memproses pekerjaan-pekerjaan yang cukup kompleks.

Mikroprosesor dapat mengerjakan data 8/16/32/64 bit. Kemampuan ini akan


tergantung pada lebar jalur data (data bus), sedangkan untuk mengalamati tergantung
pada lebar jalur alamat yang dimilikinya. Mikroprosesor Z80 buatan Zilog yang
mempunyai 16 saluran alamat, artinya mampu meraih 65536 lokasi memori (64 K
byte). Tiap lokasi mampu menyimpann data 8 bit.
Pada mikroprosesor Z80, ada Arithmetic Logic Unit (ALU) dan juga register
CPU yang digunakan untuk menyimpan data sementara. Register–register ini
menyimpan hasil hitungan atau cacatan untuk melakukan suatu operasi tertentu secara
berulangkali.
Mikroprosesor Z80 mempunyai register-register (A,B,C,D,E,H,L,F) yang
berkapasitas 8 bit, dan dilengkapi dengan register 16 bit, yaitu IX, IY, SP, dan PC.
Register-register ini digunakan untuk mengolah dan menyimpan data sementara.
Adapun kelengkapan Z80 PIO adalah:
1. Dua periperal port antar muka paralel 8 bit
2. Penggerak I/O terinterupsi
3. Empat mode operasi
a. Mode 0: Byte Output dengan jabat tangan
b. Mode 1: Byte Input dengan jabat tangan
c. Mode 2: Byte Bidirectional dengan jabat tangan (hanya untuk Port A)
d. Mode 3: Untuk Bit Control
4. Logika interupsi dengan prioritas daisy chain
5. Semua Input dan Output Kompatibel dengan TTL
6. Susunan pin IC Z-80 PIO seperti Gambar dibawah ini:

Z-80 PIO terdiri dari dua port yaitu Port A dan Port B. Masing-masing port
dilengkapi dengan pena-pena jabat tangan dengan 40 pin dalam dua lajur fungsi.
2.3. Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai


sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,
motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik
maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan
pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan
pada kedua terminal menentukan kecepatan motor.
Motor DC memiliki 2 bagian dasar :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan
magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun
magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus
listrik mengalir.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan
oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir
pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,
timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

Gambar Motor DC

Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2.


Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator
dan sikat arang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju
F2 menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan
berputar berlawanan jarum jam.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan
oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir
pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,
timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1. RANCANGAN ALAT

MOBIL MASUK
Push PB Keterangan :
Button 1
PB : PUSH BUTTON
PWD A: PENGECATAN WARNA DASAR A
PWD B: PENGECATAN WARNA DASAR B

Sensor PWI A : PENGECATAN WARNA INTI A


S S
1 2 2 PWI B : PENGECATAN WARNA INTI B
PWD A PWD B
PENGERING BERUPA KIPAS
PINTU GESER
S1–S5 : Sensor 1 – 5

Sensor S S
CONVEYOR

2 3 3
PWI A PWI B

Sensor
3 S S
4 4
PENGERING PENGERING

Sensor S S
4 5 5

PINTU

Sensor KELUAR
S S
5
6 6
3.2. DESKRIPSI ALAT

Input dari Push Button dan Sensor Cahaya :


Input 1 : Push Button
Input 2 : Sensor 1
Input 3 : Sensor 2
Input 4 : Sensor 3
Input 5 : Sensor 4
Input 6 : Sensor 5
Semua Input menggunakan PORT A

Output gerakan motor sikat, pengering, dan pompa.

Output 1 : push button mengaktifkan conveyor


Output 2 : sensor 1 mendeteksi mobil, buzzer aktif sebagai pengganti proses
pengecatan warna dasar mobil
Output 3 : sensor 2 mendeteksi mobil, buzzer aktif sebagai pengganti proses
pengecatan warna inti mobil
Output 4 : sensor 3 mendeteksi mobil, motor kipas aktif sebagai pengganti proses
Pengeringan
Output 5 : sensor 4 mendeteksi mobil, pintu membuka
Output 6 : sensor 5 mendeteksi mobil, pintu menutup
Semua Output menggunakan PORT B
3.3 FLOWCHART ALAT

START A

INISIALISASI N
INPUT DAN SENSOR 2
OUTPUT

BUZZER 2 ON
PUSH
N
BUTTON

DELAY
Y

CONVEYOR
BERGERAK
BUZZER 2
OFF

SENSOR 1 N N
SENSOR 3

Y Y

BUZZER 1 ON MOTOR DC ON

DELAY
DELAY

MOTOR DC
BUZZER 1 OFF OFF

A B
B

SENSOR 4 N

PINTU BUKA

SENSOR 5 N

PINTU TUTUP

END
3.4. PRINSIP KERJA ALAT

1. Mobil berada di posisi awal conveyor


2. Ketika push button ditekan (ON), maka conveyor akan aktif dan mobil mulai
berjalan.
3. Kemudian sensor 1 mendeteksi mobil, maka proses pengecatan warna dasar pada
body mobil akan dilakukan, disini diganti dengan indikator buzzer yang
menandakan proses pengecatan warna dasar body mobil.
4. Selanjutnya saat sensor 2 mendeteksi mobil, maka proses pengecatan warna inti
pada body mobil akan dilakukan, disini diganti dengan indikator buzzer juga
yang menandakan proses pengecatan warna inti body mobil.
5. Selanjutnya saat sensor 3 mendeteksi mobil, maka proses pengeringan akan
dilakukan, disini diganti dengan motor dc (kipas) yang menandakan proses
pengeringan body mobil yang sudah dilakukan pengecatan.
6. Setelah itu saat sensor 4 mendeteksi mobil, ,maka pintu keluar akan mebuka dan
mobil akan keluar, disini diganti dengan slot disk sebagai pintu buka.
7. Kemudian mobil keluar dan pada saat sensor 5 mendeteksi mobil, maka pintu
keluar akan menutup kembali.

Anda mungkin juga menyukai