Disusun oleh :
Proposal rancangan alat Mikroprosessor berbasis Z-80 yang berjudul “Prototype Mesin
Pengecat Body Mobil Otomatis berbasis Mikroprosessor Z-80“ telah disetujui dan disahkan
oleh :
Menyetujui,
Pada saat ini sesuai dengan perkembangan teknologi, telah banyak industri
perakitan mobil yang berkembang pesat. Industri perakitan mobil itu sendiri
merupakan salah satu bagian dari industri otomotif yang bertugas menjalankan
produksi pembuatan body mobil, pengelasan, pengecatan, perakitan komponen dan
aksesoris mobil, pengecekan kembali dan pendistribusiannya kepada masyarakat.
Industri perakitan mobil yang sangat berkembang akhir-akhir ini di Indonesia,
memiliki proses yang banyak dan bervariasi. Salah satu dari proses pembuatan mobil
di industri perakitan mobil yaitu pengecatan body mobil. Dalam proses pengecatan
mobil ,umumnya mengunakan tenaga manusia dalam menjalankannya. Seringkali
pekerjaan yang menggunakan murni tenaga manusia biasanya akan ditemuin kecacatan
walaupun sedikit, hal ini berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan oleh mesin. Maka
dari itu, penulis ingin membuat sebuah prototype mesin yang mampu melakukan
pengecatan body mobil secara otomatis.
2.1. Mikroprosessor
Mikroprosessor lebih dikenal dengan sebutan CPU atau Central Processing Unit
adalah sebutan rangkaian terintegrasi (IC) sebagai inti mesin pengolah yang bekerja
melakukan fungsi pokok komputasi aritmatika dan logika. Komputasi aritmatika
meliputi operasi dasar penjumlahan (add) dan pengurangan (subtract) dan operasi
lanjut perkalian (multiply) serta pembagian (divide). Sedangkan operasi logika
meliputi AND, NEG, OR, XOR, dan sebagainya.
Secara teori umum mikroprosesor adalah suatu otak mikro yang mampu
memproses. Secara fisik mikroprosesor adalah sebuah keping (chip) yg merupakan
perpaduan dari suatu rangkaian elektronika yang rumit yang dirancang/ dibuat untuk
mengolah/ memproses pekerjaan-pekerjaan yang cukup kompleks.
Z-80 PIO terdiri dari dua port yaitu Port A dan Port B. Masing-masing port
dilengkapi dengan pena-pena jabat tangan dengan 40 pin dalam dua lajur fungsi.
2.3. Motor DC
1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan
magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun
magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus
listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan
oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir
pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,
timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.
Gambar Motor DC
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan
oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet
dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir
pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,
timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1. RANCANGAN ALAT
MOBIL MASUK
Push PB Keterangan :
Button 1
PB : PUSH BUTTON
PWD A: PENGECATAN WARNA DASAR A
PWD B: PENGECATAN WARNA DASAR B
Sensor S S
CONVEYOR
2 3 3
PWI A PWI B
Sensor
3 S S
4 4
PENGERING PENGERING
Sensor S S
4 5 5
PINTU
Sensor KELUAR
S S
5
6 6
3.2. DESKRIPSI ALAT
START A
INISIALISASI N
INPUT DAN SENSOR 2
OUTPUT
BUZZER 2 ON
PUSH
N
BUTTON
DELAY
Y
CONVEYOR
BERGERAK
BUZZER 2
OFF
SENSOR 1 N N
SENSOR 3
Y Y
BUZZER 1 ON MOTOR DC ON
DELAY
DELAY
MOTOR DC
BUZZER 1 OFF OFF
A B
B
SENSOR 4 N
PINTU BUKA
SENSOR 5 N
PINTU TUTUP
END
3.4. PRINSIP KERJA ALAT