I. IDENTITAS MAHASISWA
II. JUDUL
III. PENDAHULUAN
Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) telah diatur dalam undang-
undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah yaitu sebagai rencana
keuangan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Struktur dalam anggaran
1
2
pembiayaan daerah.
2014 tentang desa, tentang pemerintah desa, dan kepentigan masyarakat setempat
masyarakat desa.
Desa adalah pelopor sistem demokrasi yang otonom dan berdaulat penuh
Menurut virgle,dkk (2013: 97) pengelolan keuangan desa diturunkan dalam bentuk
MPR yaitu tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang “penyelenggaran otonomi daerah:
berimbang keuangan pusat dan daerah dalam kerangka Negara kesatuan republic
3
tentang pemerintah daerah, dan UU No.25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah sebagai dasar penyelenggaran otonomi daerah .
menunjukkan tiga pola otonomi yaitu otonomi provinsi sebagai otonomi terbatas,
menyatakan bahwa “otonomi desa merupakan otonomi yang asli dan utuh”.
kewenangan desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan desa menurut prakarsa”
Didalam penelitian ini akan lebih difokuskan pada sisi struktur anggaran
pendapatan desa karena belanja desa yang akan dipengaruhi oleh hasil pendapatan
desa.
Peneliti ini lebih memilih meneliti mengenai program karena jika dana
dikelolah secara jujur dan baik, maka hasil pembagunan juga terlihat dengan jelas
diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah dipelajari selama ini. Untuk
penerapan pengelolan anggaran pendapatan dan belanja lembang Tonga Riu terhadap
mana teori-teori yang sudah ditetapkan shingga hal-hal yang masih kurang dapat
diperbaiki.
Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian akan disusun
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4.1.1. Teori
Menurut UU No. 6 tahun 2014 tentang desa, yang di maksud dengan desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan
NKRI.
7
Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain
penyelenggaran pemerintah desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
Pemerintah lembang/desa adalah adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasan wilayah
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara kesatuan
republic Indonesia.
dapat mewujudkan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien. Disampaikan dan
diharapkan dapat mewujudkan tata kelola pemerintah desa yang baik, yang memiliki
salah satu pilar utama yaitu akuntabilitas. Pengelolaan anggaran pendaptan dan
dilakukan oleh kepala desa sehingga diperluhkan peran dari perangkat desa untuk
variabel yang akan diteliti didasarkan pada teori-teori yang menjadi rujukan. Dalam
kerangka pemikiran ini akan menjelaskan mengenai keberadaan variabel yang akan
bawah ini:
Skema 4.1
Kerangka Pikir
X Y
9
Tabel 4.2
Penelitian terdahulu
digunakan
kolongan kecamatan
kombi kabupaten
minahasa
lumajang)
V. METODE PENELITIAN
5.2.1. Satuan analisis dalam penelitian ini pengelolaan anggaran pendapatan dan
5.2.2. Satuan pengamatan yaitu dari pendapatan dan belanja lembang Tonga Riu
11
5.3.1.1. Observasi
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, menurut sutopo (2002), teknik
observasi digunakan untuk mengali data yang berupa peristiwa, tempat, lokasi, dan
5.3.1.2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi tertuju pada bagaian pemerintah desa dan
kelurahan desa. Dalam pnelitian ini dokumen yang digunakan adalah laporan dan
catatan penting yang dimiliki pemerintah desa dan keluraan desa. Pelaksanan
APBDes, upaya pengendalian dan upaya yang dilakukan guna meningkatkan manfaat
APBDes. Analisis dokumen tersebut digunakan sebagai sumber data yang dapat
5.3.1.3. wawancara
(Noerdawan,2010:180).
12
Menurut sanusi (2014:104), data primer adalah data yang pertama kali dicatat
dan dikumpul oleh peneliti. Peneliti dapat mengontrol tentang kalimat data,
mengatasi kesenjangan waktu antara saat dibutuhkan data tersebut dengan yang
dengan kemungkinan ketersediaan data dilapangan. Dalam penelitian ini data primer
APBDes.
Menurut sanusi (2014:104), data sekunder adalah data yang sudah tersedia
dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
Sugiyono (2010: 244), menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari
dan menerangkan suatu data atau keadaan yang sedemikian rupa sehingga dapat
rill daerah.
perhitungan potensi anggaran belanja dengan cara pengkalian total anggaran belanja
dengan tarif anggaran belanja sehingga ditemukan jumlah anggaran belanja yang
dikeluarkannya.
1. Data kuantitatifi, adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric(angka).
2. Data kualitatif, adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numeric.
Namun karena dalam statistic semua data harus dalam bentuk angka, maka
data kualitatif umumnnya dikuantitatifkan aga data dapat diproses lebih lanjut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Faridah & suryono bambang (2015). Transparansi dan akuntabiitas pemerintah desa
dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa . jurnal ilmu &
riset A kuntansi, Vol. 4, No 5
Halim, Abdul, 2008, Akuntansi keuangan daerah, cetakan ketiga, salemba empat,
jakarta
Leonanda yosua L., Linda L., Heince R. (2017). Analisis pengelolaan dan
pertanggungjawaban Anggaran pendapatan Belanja Desa di desa kolongan
kecamatan kombi kabupaten minahasa Jurnal EMBA. Vol 5 No. 2 Hal 1474-
1483
Machfud, S., Mahi, B.R., Simanjutak, R., dan Brojonegoro, B. (2002:115). Dana
alokasi umum konsep hambatan dan prospek di era otonomi daerah, Jakarta:
Salemba Empat.