DISUSUN OLEH :
1. EWING SAMPE UPA (215 213 035)
2. MISRAN UPA (215 213 038)
3. LAMBA PALUMPUN (215 213 022)
4. PAULUS KATEMBA (215 213 022)
5. JEFRY ANTO BAMBA (215 213 132)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Kakondongan November
Menyetujui:
1. Parea russan rangan ST, MT., selaku ketua prodi teknik sipil universitas
Kristen Indonesia toraja
2. Hendrianto masiku ST, MT., Selaku dekan3 teknik sipil universitas
Kristen Indonesia toraja
3. Reni oktaviany tarru’, ST,MT
4. Bapak, Ibu, Adik dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan
serta doa tulus yang tiada henti.
5. Dedy, ST yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami
selama kerja praktek berlangsung.
6. Cecilia sargian aprianty ST, dan Mei dani embon, ST yang telah
memberikan informasi, pengetahuan, nasihat dan juga telah memberikan
ilmunya kepada kami mengenai pelaksanaan proyek selama kerja praktek
berlangsung.
2.2. Proyek
2.2.1.Umum
Proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya dan serangkaian
kegiatan yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Karekteristik proyek konstruksi dapat dipandang dalam tiga
dimensi, yaitu; unik, melibatkan sejumlah sumber daya dan membutuhkan
organisasi. Kemudian, proses penyelesaiannya harus berpegang pada tiga kendala
(triple constraint): sesuai spesifikasi mutu yang ditetapkan, sesuai time schedule ,
dan biaya yang direncanakan. Ketiganya diselesaikan secara simultan. Proyek
konstruksi dimulai sejak timbulnya prakarsa dari pemilik untuk membangun suatu
bangunan yang kemudian akan dipengaruhi oleh unsur lainnya seperti konsultan,
kontraktor dan lainnya. Pelaksanaan proyek konstruksi pada dasarnya adalah
mengubah sember daya yang tersedia dan dana tertentu secara teroganisir menjadi
suatu hasil pembangunan yang mantap dan sesuai tujuan awal dan harus
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Industri konstruksi secara garis
besarnya dibagi menjadi empat bagian berdasarkan jenis pekerjaan dan
rancangannya adalah:
Kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor, yang diikat oleh suatu
harga maksimum tertentu untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan oleh pemilik proyek. Dalam prakteknya GMP jarang diterapkan.
Adalah orang atau badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu
dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga
berakhirnya pekerjaan tersebut.
2.2.3.4. Kontraktor
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan
kontraktor diatur sebagai berikut :
Tahapan pelaksanaan
1.Pekerjaan persiapan
2.pekerjaan struktur
3.pekerjaan finising
4. Lokasi Proyek
Lingkup pekerjaan
Peninjauan lokasi
Pembersian lokasi
Pengukuran lokasi
Pekerjaan struktur meliputi :
Masa Pemeliharaan :
Aggaran : Rp
Tim Teknis : -
Ir.M.L.Paembonan,MT (Koordinator) -
Anggota :
Ir Yulius pakiding MT
Dedy, ST
3.2.Pekerjaan Beton
Spesi untuk pemasangan pondasi dinding penahan tanah (dinding geser)
menggunakan campuran 1:2:3,yang diaduk menggunakan molen. Adapun
pengecoran lantai menggunakan mutu K 225,pekerjaan beton dengan ini biasa
dipakai untuk struktural secara umum dan pelaksanaannya meliputi dibawah
pengawasan tenaga-tenaga ahli.Bahan yang digunakan adalah semen,agregat
kasar,agregat halus dan air.
1.komposisi campuran
Semen,agregat dan air harus diukur dengan menggunakan ketelitian baik
volume maupun beratnya.Dengan berdasarkan volume maka pemborong harus
menghitung perbandingan material dalam volume dengan membagi berat tiap
bahan oleh berat volumenya serta memperhatikan absorpsi air dan kadar
kelembapannya.
2.Pengangkutan campuran
Pengangkutan campuran dilakukan dengan cara alami menggunakan alat
lori dan kemudian dituang ke bagian yang ingin dicor karena pencampuran
langsung dilakukan di lokasi proyek dan tidak menggunakan mixer.
4.Penulangan beton
Untuk kolom menggunakan besi 22 dan besi 15 satu kolom induk
menggunakan 12 besi 22 dan satu kolom anak menggunakan 8 besi 15.
3.4.pekerjaan sloof
Pengertian Dan Fungsi Sloof
Sloof adalah jenis Konstruksi Beton Bertulang yang biasanya dibuat pada
bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau lantai
dasar.Inilah sebab nya kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah
"Berdiri" tegak.walau bentuk nya tidak terlihat tapi fungsinya sangat dibutuhkan
dalam suatu bangunan.Seperti dapat kita lihat pada Gambar dibawah ini.
Sloof ini berfungsi untuk memikul Beban dinding, sehingga dinding tersebut
"BERDIRI" pada beton yang kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan
pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi Retak atau Pecah.
Jadi bisa dikatakan Sloof juga merupakan salah satu aspek penting bagi rumah.
inti dari tugas Sloof adalah mendukung beban dinding rumah tersebut. Bila
dikategorikan Sloof adalah termasuk Pondasi Menerus.
1. Pekerjaan lantai kerja dan beton decking. Lantai kerja dibuat setelah
dihamparkan pasir dengan ketebalan yang cukup sesuai gambar dan
spesifikasi. Digunakan beton decking untuk menjaga posisi tulangan dan
memberikan selimut beton yang cukup.
2. Pekerjaan pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi,
setelah lantai kerja siap maka besi tulangan yang telah terfabrikasi siap
dipasang dan dirangkai di lokasi. Pembesian pile cap dilakukan terlebih
dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian sloof. Panjang penjangkaran
dipasang 30 x diameter tulangan utama.
3. Pekerjaan bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah
roboh. Jika perlu maka dipasang tie rod untuk menjaga kestabilan posisi
bekisting saat pengecoran.
4. Pekerjaan kontrol kualitas. Sebelum dilakukan pengecoran, perlu
dilakukan kontrol kualitas yang terdiri atas dua tahap yaitu :
Sebelum pengecoran.
Diketahui:
P:3 M, L:50 CM X 50 CM
Penyelesian:
= 0,25 m2 x 3 m
= 0,75 m3
Dengan memakai :
P=3m
L= 40 CM X 40 CM
Penyelesaian :
0,4 m x 0,4 m x 3 m
= 0,16 m x 3 m
3.6.Pekerjaan pelat
Tebal plat lantai yaitu 15 cm,dengan menggunakan mutu beton 255 dan
menggunakan besi 10 yang telah dianyam dengan jarak anyaman pembesian 12
cm .sebelum diadakan pengecoran pelat maka terlebih dahulu dibersihkan pada
daerah yang ingin dicor.
Diketahui :
Penyelesaian :
14 m x 8,2 m x 0,15 m
= 17,22 m3
3.7.Pekerjaan balok
Pengertian dari balok beton pada bangunan? setiap bangunan terdiri atas
bagian-bagian yang memiliki fungsi tertentu. Salah satunya yakni balok yang
berguna untuk menyangga lantai yang terletak di atasnya. Selain itu, balok juga
dapat berperan sebagai penyalur momen menuju ke bagian kolom bangunan.
Balok mempunyai karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat tersebut, balok
merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk menangani gaya geser
dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada bangunan umumnya
mengadopsi konstruksi balok beton bertulang.
Struktur beton bertulang terdiri atas dua bahan bangunan yang saling mendukung
yakni baja dan beton. Baja ialah material homogen yang terbentuk dari satu unsur
sehingga properti mekaniknya dapat didefinisikan dengan jelas. Sedangkan
pembuatan beton dari campuran semen, mortar, dan agregat batuan yang bersifat
heterogen dengan properti mekanik bermacam-macam dan tidak bisa
didefinisikan secara pasti.
NO HARI JAM
1 Senin 08:00 – 12:00
2 Selasa 08:00 – 11:40
3 Rabu 08:00 - 12:00
4 Kamis 08:10 – 11:55
5 Jumat 08:00 – 12:00
6 Sabtu 08:00 – 12:00
1.Pelaksana
2.Pengawas
3. Arsitek
Administrasi
Keuangan
5. Logistik
4.6.Fasilitas kantor
Fasilitas Kantor pada ruang komputer yaitu :
- 2 Unit komputer
Penulis yang terdiri dari 5 orang berasal dari jurusan yang sama yaitu
jurusan Teknik Sipil tidak dibedakan dalam hal penempatan pekerjaan /
pengawasan yang terdapat pada Proyek pembangunan kampus II Uki Toraja,
dikarenakan agar semua peserta praktek memahami bagaimana cara kerja di
lapangan yang sesunggunya , dengan metode pembagian kerja secara bersama
pada Bidang pengawasan / pemantauan, tetapi jika ada pekerjaan dilapangan yang
belum diselesaikan para buruh atau ada kekeliruan pada saat pekerjaan pembesian
sehingga masih ada satu atau dua besi yang belum diikat atau dilangkahi
kadangkalah kami anak-anak KP yang ditugaskan untuk memeriksa pembesian
dan mengikat besi-besi yang dilangkahi oleh buruh pada saat pembesian plat
lantai Perpustakaan kampus II UKI TORAJA.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam Proses kerja praktek pada
proyek pembangunan Perpustakaan Kampus II Uki Toraja antara lain :
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, baik melalui hasil pengamatan maupun penganalisaan penulis secara
langsung pada pembangunan Perpustakaan kampus II Uki toraja maka penulis
menarik kesimpulan bahwa :
6.2.Saran-Saran
Sebagai acuan untuk mendapatkan gelar sarjana/strata ( S1 ) dari
Universitas Kristen Indonesia toraja. Untuk Pihak Tempat KP.
Untuk memanfaatkan atau melaksanakan kerja praktek ( KP ) dalam
pekerjaan bangunan/gedung bertingkat secara tepat maka penulis menyarankan
agar perlunya diadakan pelatihan pengawasan pekerjaan secara umum bagi arsitek
yang khusus menangani sistem kontruksi bangunan. Untuk Pihak Kampus
Universitas Kristen Indonesia Toraja Fakultas Teknik.
Agar lebih menyiapkan Mahasiswanya sebelum terjun ke dunia kerja baik
pengetahuan ataupun mental agar Mahasiswa tersebut dapat menjaga nama baik
kampus.