KABUPATEN GIANYAR
DESTINASI PARIWISATA
KEMENTRIAN PARIWISATA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyusun laporan tugas mata kuliah
KABUTPATEN GIANYAR ”
menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
penulis berharap kepada semuua pihak yang sekiranya membaca laporan ini dapat
memberikan kritik dan saran yang baik agar dikemudian hari saya dapat
Saya menyadari bahwa meskipun segala upaya telah penulis lakukan dalam
penyusunan laporan ini namun pastilah masih ada kekurangan- kekurangan yang
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis memohon maaf bila ada kesalahan
dalam penyusunan laporan ini. Demikianlah kata pengantar ini penulis sampaikan,
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................. .. ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
2.1.3 Konsep Eowisata ................................................................... 8
BAB IV PEMBAHASAN
5.1 Simpulan......................................................................................... 21
iii
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
masih sangat di lestarikan merupakan suatu objek yang sangat menarik dan unik
untuk di eksplorasi dan disaksikan secara nyata. Selain itu Bali juga memiliki
potensi keindahan alam yang tidak bisa di pungkiri bisa di katakana sebagai
“surga” karena tatanan landscape dan masih banyak lahan-lahan hijau juga
objek-objek wisata lainnya seperti pantai, gunung, sawah dan lainnya dapat
menjadi tujuan destinasi dan atraksi wisata yang sangat indah dan memiliki nilai
yang tinggi untuk dijelakahi. Oleh karena itu, mahasiswa dan mahasiswi
memahami beragam wisata yang ada di Bali khususnya ekowisata di Desa Saba,
1
3. Bagaimana peran masyarakat Desa Saba dalam membangun dan menjaga
potensi wisata yang ada di Desa Saba, kami dapat merencanakan produk
Adapun Desa yang diangkat oleh kelompok kami adalah Desa Saba yang
2
1.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
ekowisata ini, objek yang kelompok kami angkat yaitu air terjun
Blangsinga (Banjar Blangsinga), Café Padi, Bali Horse Riding, dan kebun
cukup bagi kami, yaitu 1 bulan. Dimulai dari pertengahan bulan Februari
akhir pekan agar tidak mengganggu jam kuliah. Berikut adalah logbook
dua bentuk data seperti data primer dan data sekunder. Ada pun data primer
sekunder yang dimaksud adalah data yang di ambil dari berbagai data jadi
yang didapatkan dari internet sebagai refrensi sumber data yang dimasukan
setiap daya tarik wisata dalam laporan ini dapat dibilang sangat akurat
Ada pun jenis data yang di peroleh dari laporan ini merupakan Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
3
gambar seperti gambaran umum, sejarah dan informasi yang dapat
demografi, aksesibilitas, fasilitas, tata guna lahan dan penjelasan lain yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan seperti data jarak desa
tujuan dari tempat strategis, data jumlah fasilitas penunjang wisata seperti
toilet & rumah makan serta data jumlah kios dan pedagang.
mengenai desa tersebut, penulis menggunakan surat ijin dari kepala desa,
kepala desa dan klian adat setempat, lalu membandingkan dengan data yang
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
peningkatan tahunan sebesar 6,6 persen selama setengah abad terakhir, dengan
perjalanan internasional meningkat dari 25 juta pada tahun 1950 menjadi lebih
dari 700 juta pada tahun 2002. Lebih khusus, dan menarik bagi kami
lima tujuan wisata teratas (di Eropa dan Amerika) memegang 71% dari pasar
tujuan baru yang dapat diakses diAsia, Afrika, Timur tengah dan Pasifik.
Karena besarnya ini, pariwisata telah terbukti sulit untuk ditentukan karena
Fakta bahwa ini terjalin karena kedalam jalinan kehidupan secara ekonomi,
sosio cultural dan lingkungan. Kesulitan ini tercermin dalam terbitan The
Economist tahun 1991: Tidak ada definisi yang diterima tentang apa yang
ekonomi yang terlalu tinggi atau rendah . pada Sim-Plest, Industri adalah salah
satu yang membuat orang dari rumah mereka ke tempat lain (dan kembali), dan
yang menyediakan penginapan dan makanan untuk mereka saat mereka pergi.
5
kependuduk setempat. Tetapi untuk mengecualikan semua penjualan restorant
setiap produk, baik yang nyata maupun maya yang disajikan untuk
6
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang
7
Salah satu pendekatan pengembangan wisata alternatif adalah
hidup dan kualitas hidup masyarakat lokal. Kehidupan dan keaslian desa
wisata yang dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, fisik dan sosial daerah
yang unikdan eksotis khas daerah. Dengan demikian, suatu desa wisata
harus terus dan secara kreatif mengembangkan identitas atau ciri khas
setempat.
banyak lebih banyak refitalisasi dosmestik dan asing. Karena itu, sering
8
tujuan. Sebagai konsekwensi dari pertumbuhan ini, membuat kebijakan
yang baik ditambah dengan fakta bahwa ekowisata adalah sector dengan
pertumbuhan tercepat dari industry terbesar di dunia (lebih dari 20% dari
tidak memadai.
9
teknologi informasi elektronik perkembangan kepariwisataan dunia
semakin cepat dan meluas . Di samping itu, di awal abad ke-20, sebagian
saat itu baru berkisar di dalam negeri Inggris saja, namun kemudian
Amerika. Bagi Indonesia, Bali merupakan daya tarik utama bagi berbagai
baru ini ada pula wacana untuk menjadikan Bali sebagai destinasi golf.
10
(substitute) atau alternatif dilengkapi pengembangan atraksi, fasilitas,
tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu
BAB III
GAMBARAN UMUM
11
3.1 Sejarah Desa Saba
Pada zaman kerajaan, terdapat sebuah hutan yang dihuni oleh 18 orang
kegagalan karena kuatnya kedudukan Raja Sukawati. Oleh karena itu Raja
Sukawati dapat dikalahkan dan Hutan Rengked pun kembali menjadi wilayah
dikuasai oleh I GUSTI GEDE PADANG saat merebut Hutan Rengked dan diberi
nama KERIS PUSAKA RENGKED. Sampai saat ini keris pusaka tersebut
oleh I GUSTI GEDE PADANG dan I RENGKED. Saat itu nama Hutan Rengked
diubah menjadi TOH JIWA karena tempat tersebut direbut atas pertaruhan jiwa.
12
Sukawati. Jumlah penghuni Hutan Rengked yang berjumlah 18 orang yang
dikenai hukuman mati, maka orang tersebut dibawa ke Toh Jiwa untuk
memperbanyak penghuni Toh Jiwa. Oleh sebab itu penduduk Toh Jiwa semakin
banyak, orang-orang yang bersalah bertemu di Toh Jiwa dan akhirnya tempat
menjadi SABA, para Agung datang ke Saba untuk membicarakan suatu masalah
Desa Saba.
merupakan Desa Pantai yang mempunyai luas wilayah sebesar 600,60 Ha yang
Utara, Desa pering sebelah Timur, Samudra Indonesia sebelah Selatan, dan
Gotong royong merupakan hal yang sudah biasa di lakukan di Desa Saba
ini. Saling asah, saling asuh, saling asih sampai saat ini masih mewarnai
kehidupan di Desa Adat Saba ini. Gotong royong merupakan salah satu sarana
13
yang paling ampuh untuk dapat melaksanakan pembangunan. Setelah
perairan khususnya dan pertanian umumnya di Bali. Hal ini telah lembaga
dari segi administratif dan kewilayahannya, Desa Saba terdiri dari 8 Banjar
Dinas dan 5 Desa pekraman. 8 Banjar Dinas, yaitu:. Banjar Dinas Blangsinge,
Banjar Dinas Sema, Banjar Dinas Kawan, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas
Tegallulung, Banjar Dinas Banda, Banjar Dinas Pinda, dan Banjar Dinas Saba.
Dan 5 Desa Pekaraman Desa Saba, yaitu: Desa Pekraman Blangsinge, Desa
Pekraman Saba
desa 0-500 diatas permukaan laut. Jarak Desa Saba dari Ibukota Kecamatan
14
tempuh kurang lebih 30 menit). Desa ini letaknya tidak terlalu jauh dengan
bandara Ngurah Rai, berjarak kurang lebih 33 km (waktu tempuh kurang lebih
48 menit).
permukaan laut yaitu sekitar 0-500 Mdpl. Desa ini sangat berdekatan dengan
pantai. Jenis material tanahnya yaitu tanah gambut dengan ground cover
rumput dan aspal. Rata-rata temperature udara tahunan di kawasan ini yaitu
23℃ hingga 32℃ dengan suhu maksimum tahunan bekisar hingga 32℃ dan
suhu minimum tahunan 23℃. Curah hujan rata-rata bekisar antara 20-15 mm
per tahun
pedagang seperti alat upakara untuk kegiatan kegamaan karena penduduk desa
sebagai petani padi dan buah. Kependudukan di desa ini sanggatlah rukun,
tergolong baik. Desa Saba sudah disediakan Sumber Daya Air yang diperoleh
15
dari PAM dan beberapa mata air, selain itu Sumber Daya Listrik di peroleh
dari PLN. Desa Saba juga dilengkapi dengan jalan raya, rambu – rambu dan
16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Atraksi
alamnya yaitu pantai ,air terjunnya dan persawahan luas yang sangat
Desa Saba misalnya, di desa ini terdapat air terjun dan pantai
yang indah. Air terjun tersebut adalah Air Terjun Blangsinga yang
Kabupaten Gianyar.
17
4.1.2 Amenitas
4.1.3 Aksesibilitas
18
Kabupaten Gianyar dilengkapi dengan fasilitas jalan raya, rambu –
rambu lalu lintas dan banyak penanda jalan lainnya. Kabupaten Gianyar
4.1.4 Ancilliary
Pemda dari suatu daerah tujuan wisata baik untuk wisatawan maupun
19
Travel Agent dan stake holder yang berperan dalam kepariwisataan.
20
- Cycling to Blangsinga Waterfall ( selanjutnya wisatawan akan diajak
Nasi Lawar
21
BAB V
5.1 Simpulan
yang baik jika dilihat dari gambaran umum lokasi mulai dari letak
administrative serta memiliiki minimal satu atraksi wisata atau daya tarik
Gianyar khususnya Desa Saba sangat baik dilihat dari sisi social-
tersebut. Setiap konsep yang dibuat untuk pariwisata tentu tidak terlepas
dari budaya masyarakat Bali sehingga ini menjadi salah satu daya tarik
kawasan tersebut.
21
5.2 Saran
destinasi yang berada di Desa Saba, salah satu cara yang dapat dilakukan
setempat untuk tetap aktif dan tetap berpartisipasi dalam menjaga dan
pada tiap daya tarik masing-masing. Kondisi sarana dan prasarana yang
menjaga daya tarik wisata dan lingkungan terutama keindahan alam yang
menjaga niilai-nilai Budaya Bali agar pariwisata yang ada di kawasan ini
bisa menjadi lebih baik dan menarik lagi dengan ide-ide kreatif
22
DAFTAR PUSTAKA
2014
Wikipedia.2018.Saba,Blahbatuh,Gianyar.Avaiable
Stephen.1999.Ecotourism.Oxford.Butterworth Heinemann
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 3: Foto Bersama Kuda di Bali Horse Riding
25
1